Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.3.2020.497

Student Pleasure Attitude and Interest in Spending Time Learning Science Against Student Cognitive Learning Outcomes


Sikap Senang Siswa Dan Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

enjoyment of science lessons leisure interest in science learning outcomes

Abstract

This study aims to analyze the relationship between students 'attitudes in science and cognitive learning outcomes based on 2 indicators that is enjoyment of science lessons and leisure  interest in science. This type of quantitative research with a survey method. The instrument used was a questionnaire which was tested through the google form application. The results showed that enjoyment of science lessons was categorized as good with a percentage of 54%. Leisure  interest in science is categorized quite good with a percentage of 42%. Based on the correlation analysis of enjoyment of science lessons and learning outcomes, it shows a positive correlation with a correlation level of 0.607 which is classified as a strong correlation. The correlation of leisure  interest in science and learning outcomes shows a positive correlation with a correlation level of 0.499 which is classified as moderate correlation. Meanwhile, the correlation between the two indicators shows a positive correlation with the level of correlation of 0.776 which is classified as a strong correlation. It can be concluded that the students' attitudes towards science at MTs Muhammadiyah 1 Taman based on these indicators are classified as having positive attitudes and are categorized as good.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan sebuah proses manusia dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menjadi manusia yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan di masa depan melalui sebuah proses pembelajaran.[1] Dengan demikian, pendidikan dapat diartikan sebagai proses memperbaiki karakter seseorang untuk menjadi lebih baik. Sehingga pendidikan dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan dari sebuah bangsa.[2] Tujuan utama pendidikan adalah mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi dalam menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) pendidikannya sudah terbagi menjadi beberapaadisiplin ilmu, salahasatunya yaitu pendidikan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran IPA diasekolah menengah pertama diajarkanaolehaguru IPA, dimana guru tersebut bertanggungajawab secara penuh dalam mengukur sikap siswa terhadap IPA.[3]

Pembelajaran IPA tidak sekedar wadah untuk menguasai sejumlah pengetahuan, melainkan juga menyediakan ruang yang cukup untuk dapat menerapkan konsep-konsep dan teori-teori IPA dalam kehidupan sehari. Berdasarkan hasil penelitian yang diprakarsai oleh seorang peneliti pendidikan IPA mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari berbagai konsep yang ada di dalam IPA. Sehingga menjadikan prestasi di bidang IPA sampaiasaatainiamasihabelumamenunjukkan hasil yang memuaskan meskipun telah diajarkan sejakadiabangkuaSekolah Dasar (SD). Tidak mampunya siswa dalam memahami materi pembelajaran akan mempengaruh hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, guru berperan penting untuk melakukan evaluasi pembelajaran yang dilakukan di kelas.[4]

Evaluasi pembelajaran di kelas dapat diukur melalui evaluasi sikap siswa terhadap IPA. Guru dapat mengetahui sikap siswa melalui respon yang diberikan siswa pada saat pembelajaran dengan indikasi bahwa siswa menolak atau menerima pembelajaran IPA dengan baik. Sikap merupakan sebuah ekspresi atau respon yang ditunjukkan siswa terhadap pembelajaran. Setiap siswa mempunyai sikap yang berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, sikap siswa terhadap IPA sangat penting dalam proses pembelajaran, karena sikap yang positif dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta mampu meningkatkan kinerja mereka dalam belajar IPA. Sikap positif pada IPA dapat diartikan sebagai sikap yang mendukung siswa untuk mampu memahami konsep dan teori IPA. Fokus penelitian ini yaitu untuk menyelidiki dan menganalisis sikap siswa terhadap IPA dilihat dari 2 indikator yaitu sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu belajar IPA.[5]

Senang belajar merupakan sebuah ekspresi yang muncul dalam diri siswa terkait motivasi dan kemauan siswa dalam belajar. Rasa senang merupakan faktor yang paling utama dalam proses pembelajaran. Karena ketika siswa merasa senang akan suatu objek maka mereka akan menikmati objek tersebut dengan bahagia tanpa ada rasa terpaksa. Sedangkan sikap senang siswa dalam IPA merupakan sebuah ekspresi perasaan suka yang dimiliki siswa dalam mempelajari IPA yang didasari oleh rasa ingin tahu yang tinggi tentang IPA. Namun proses pembelajaranayangamenyenangkanatidakadapat dipisahkan dari interaksiaguru dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Interaksi tersebut merupakan sebuah ikatan psikologis gurundannsiswa dalamamenumbuhkan perhatianadan kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga guru harus pandai memilih metode dan media pembelajaran yang menarik serta mampu membangun suasana belajar yang nyaman bagi siswa. Ketika siswa merasa senang saat belajar IPA, maka otomatis siswa akan lebih banyak meluangkan waktu untuk belajar IPA.[6]

Minat meluangkan waktu untuk belajar IPA dapat diartikan bahwa siswa berkeinginan untuk menghabiskan waktunya untuk melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan IPA meskipun diluar jam pelajaran IPA. Minat meluangkan waktunbelajar IPA bagi siswa memungkinkanesiswaadapat meningkatkan penguasaanamateri pelajaranadengan mengulang kembali pembelajaran yang diperoleh di kelas secara mandiri di rumah, melatihasoal-soal baik secara individu maupun berkelompok. Oleh karena itu mengidentifikasiasikap siswa terhadap IPAasangatapentingadilakukan, mengingat kedua indikator sikap siswa tersebut sangat mepengaruhi hasil belajar IPA.[7]

Oleh sebab itu, penulis berkeinginan melakukan penelitian pada seluruh siswa kelas 8-ICP di MTs Muhammadiyah 1 Taman tentang analisis sikap siswa terhadap IPA dengan mengukur indikator sikap senang siswa terhadap IPA dan minat meluangkan waktu dalam belajar IPA, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, pertanyaan masalah adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana hubungan sikap senang siswa pada IPA terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas 8-ICP di MTs Muhammadiyah 1 Taman?
  2. Bagaimana hubungan minat meluangkan waktu belajar IPA terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas 8-ICP di MTs Muhammadiyah 1 Taman?
  3. Bagaimana hubungan antara sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA tehadap hasil belajar kognitif siswa kelas 8-ICP di MTs Muhammadiyah 1 Taman?

Metode

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskripstif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek–aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antar berbagai variabel.[8] Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari populasi tertentu yang alamiah dengan cara mengedarkan kuisioner, tes, atau wawancara terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok.[9] Data yang dihasilkan dalam penelitian kuantitatif yaitu berupa angka yang kemudian dianalisis menggunakan program SPSS versi 22 untuk mendapatkan hasil statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh sikap siswa pada IPA terhadap hasil belajar serta mengetahui hubungan antara kedua indikator tersebut .

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan instrumen yang berupa angket atau kuisioner. Dalam penelitian ini angket diadopsi dari buku Test Of Science Related Attitude (TOSRA) yang dibuat Fraser tahun 1982. TOSRA digunakan untuk mengukur sikap siswa yang terfokus pada pembelajaran IPA. Penelitian ini terfokus pada 2 indikator sikap siswa terhadap IPA yaitu sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu belajar IPA Table 1.[10]

Nama Dimensi Sikap Siswa Terhadap IPA Deskripsi
Sikap senang siswa terhadap IPA Senang dengan berbagai pengalaman belajar dalam IPA
Minat meluangkan waktu dalam belajar IPA Mengembangkan minat dalam belajar IPA melalui serangkaian kegiatan IPA yang terkait
Table 1.Indikator Sikap Senang Siswa Pada IPA dan Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 8-ICP di MTs Muhammadiyah 1 Taman, siswa diminta untuk mengisi lembar kuisioner (angket) sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu belajar dalam IPA secara online dengan menggunakan aplikasi google form Hasil penelitian ini ditunjukkan oleh tabel dan analisis data dibawah ini.

Sikap Senang Siswa Pada IPA

Hasil analisis sikap senang siswa IPA di MTs Muhammadiyah 1 Taman dapat kita lihat dari respon atas penyebaran angket tersebut yaitu seperti yang dipaparkan pada Table 1.

Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Sikap
21-26 1 4% Sangat Tidak Baik Mean 42,13
27-32 1 4% Tidak Baik Median 43,50
33-38 4 17% Cukup Modus 45,00
39-44 13 54% Baik Minimal 25,00
45-50 5 21% Sangat Baik Maksimal 54,00
TOTAL 24 100%
Table 2.Hasil Penelitian Sikap Senang Siswa Terhadap IPA

Berdasarkan Table 2 untuk indikator sikap senang siswa pada IPA dikategorikan menjadi 5 kategori. Kategori sangat baik sebanyak 21% siswa (5 dari 24 siswa). Kategori baik sebanyak 54% siswa (13 dari 24 siswa). Kategori cukup sebanyak 17% siswa (4 dari 24 siswa). Kategori tidak baik sebanyak 4% siswa (1 dari 24 siswa). Kategori sangat tidak baik sebanyak 4% siswa (1 dari 24 siswa). Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator sikap senang siswa pada IPA termasuk dalam kategori baik.

Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA

Hasil analisis meluangkan waktu belajar IPA di MTs Muhammadiyah 1 Taman dapat dilihat dari respon atas penyebaran angket tersebut yaitu seperti yang dipaparkan pada Table 3.

Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Sikap
22-27 1 4% Sangat Tidak Baik Mean 39,08
28-33 4 17% Tidak Baik Median 37,00
34-39 10 42% Cukup Modus 33,00
40-45 7 29% Baik Minimal 27,00
46-51 2 8% Sangat Baik Maksimal 55,00
TOTAL 24 100%
Table 3.Minat Meluangkan Waktu Dalam Belajar IPA

Berdasarkan Table 3 untuk indikator minat meluangkan waktu belajar IPA, kategori sangat baik sebanyak 8% siswa (2 dari 24 siswa). Kategori baik sebanyak 29% siswa (7 dari 24 siswa). Kategori cukup sebanyak 42% siswa (10 dari 24 siswa). Kategori tidak baik sebanyak 17% siswa (4 dari 24 siswa). Kategori sangat tidak baik sebanyak 4% siswa (1 dari 24 siswa). Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator minat meluangkan waktu belajar IPA termasuk dalam kategori cukup baik.

Korelasi Sikap Senang Siswa dan Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA Terhadap Hasil Belajar

Korelasi
Sikap Senang Siswa Pada IPA Hasil Belajar
Sikap Senang Siswa Pada IPA Korelasi Pearson 1 ,607**
Sig. (2-tailed) ,002
N 24 24
Hasil Belajar Korelasi Pearson ,607** 1
Sig. (2-tailed) ,002
N 24 24
Table 4.Uji Korelasi Sikap Senang Siswa Pada IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Table 4 menunjukan bahwa hasil uji korelasi sikap senang siswa pada IPA terhadap hasil belajar siswa memiliki nilai signifikansi (sig) 0,002 dengan tingkat interpretasi korelasi (pearson correlation) sebesar 0,607. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5% atau 0,05. Karena nilai signifikasi yang di dapat sebesar 0,002 < taraf signifikansi 0,05, maka dapat diputuskan bahwa Hoditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sikap senang siswa pada IPA terhadap hasil belajar siswa dengan tingkat interpretasi korelasinya 0,607 yang tergolong dalam korelasi kuat.

Korelasi
Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA Hasil Belajar
Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA Korelasi Pearson 1 ,499*
Sig. (2-tailed) ,013
N 24 24
Hasil Belajar Korelasi Pearson ,499* 1
Sig. (2-tailed) ,013
N 24 24
Table 5.Uji Korelasi Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Table 5 menunjukan bahwa hasil uji korelasi minat meluangkan waktu belajar IPA terhadap hasil belajar siswa memiliki nilai signifikansi (sig) 0,013 dengan tingkat interpretasi korelasi (pearson correlation) sebesar 0,499. Karena nilai signifikasi yang di dapat sebesar 0,013 < taraf signifikansi 0,05, maka dapat diputuskan bahwa Hoditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara minat meluangkan waktu belajar IPA terhadap hasil belajar siswa dengan tingkat interpretasi korelasinya 0,499 yang tergolong dalam korelasi sedang.

Korelasi
Sikap Senang Siswa Pada IPA Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA
Sikap Senang Siswa Pada IPA Korelasi Pearson 1 ,776*
Sig. (2-tailed) ,000
N 24 24
Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA Korelasi Pearson ,776* 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 24 24
*. Korelasi Signifikan Pada Tingkat 0.05 (2-tailed).
Table 6.Uji Korelasi Sikap Senang Siswa pada IPA dan Minat Meluangkan Waktu Belajar IPA

Pada pada Table 6 menunjukan bahwa hasil uji korelasi sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu belajar IPA memiliki nilai signifikansi (sig) 0,000 dengan tingkat interpretasi korelasi (pearson correlation) sebesar 0,776. Karena nilai signifikasi yang di dapat sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05, maka dapat diputuskan bahwa Hoditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA terhadap hasil belajar dengan tingkat interpretasi korelasinya 0,776 yang tergolong dalam kategori kuat.

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil uji koefisien korelasi menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap senang siswa pada IPA terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan ketika siswa memiliki rasa senang pada mata pelajaran IPA, maka siswa tersebut akan mampu untuk memahami konsep-konsep dan teori-teori yang ada dalam IPA, sehingga mampu memperoleh hasil belajar yang baik.[12] Kesenangan belajar IPA merupakan faktor paling penting dalam proses pembelajaran IPA, karena sikap senang yang dimiliki siswa akan mampu meningkatkan motivasi serta kemauan siswa untuk belajar IPA.[13]

Sedangkan berdasarkan hasil uji korelasi antara minat meluangkan waktu belajar IPA terhadap hasil belajar menyatakan bahwa keduanya memiliki hubangan yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan siswa yang memiliki minat belajar IPA yang tinggi akan memperoleh hasil yang positif dan signifikan dalam pembelajaran IPA. Minat meluangkan waktu belajar IPA dapat diartikan bahwa siswa berminat atau berkeinginan untuk selalu meluagkan waktunya untuk mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan IPA meskipun di luar jam sekolah.[14]

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu belajar IPA diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal biasanya muncul dalam diri siswa itu sendiri, dimana siswa tersebut memang benar-benar menyukai atau tidak menyukai pelajaran IPA. Siswa yang menyukai pelajaran IPA biasanya lebih senang dan antusias jika belajar IPA, serta lebih rajin untuk meluangkan waktu belajar IPA meskipun diluar jam sekolah. Namun jika siswa tidak menyukai pelajaran IPA maka sikapnya akan cenderung cuek dan tidak memperhatikan guru saat menyampaikan materi pembelajaran IPA, serta malah saat disuruh untuk belajar IPA. Sedangkan faktor eksternal bisa didapat dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru sangat berperan penting untuk membuat siswanya merasa senang dan nyaman dalam menerima materi pembelajaran, sehingga mampu membuat siswa paham akan materi yang diajarkan. Selain itu pemilihan model pembelajaran harus sangat diperhatikan oleh guru, karena dengan memilih model pembelajaran yang kurang tepat akan menyebabkan siswa kurang nyaman dan kurang berminat dalam menerima pelajaran.[15] Selain itu fasilitas yang disediakan pihak sekolah merupakan salah satu faktor yang menghambat proses pembelajaran. Kebanyakan guru menggunakan media dan fasilitas untuk memudahkannya dalam menyampaikan pembelajaran IPA, mulai dari alat peraga, alat praktikum, laboratorium, dll. Sehingga sangat diharapkan adanya fasilitas yang menunjang proses pembelajaran IPA, untuk meningkatkan sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA.[16]

Untuk meningkatkan sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA, maka hendaknya harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Karena sikap senang siswa pada IPA akan mempengaruhi minat meluangkan waktu belajar IPA, selain itu juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat pada hasil uji koefisien korelasi antara sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA. Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan hasil korelasi yang positif dari kedua indikator sikap siswa terhadap IPA, hal tersebut terlihat pada nilai signifikansi yang dihasilkan kurang dari taraf signifikansi yang digunakan pada penelitian. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua indikator tersebut mempunyai korelasi yang positif dengan tingkat interpretasi korelasi kuat. Korelasi positif diartikan bahwa hubungan kedua indikator tersebut memiliki peningkatan yang berbanding lurus. Oleh sebab itu, ketika siswa memiliki sikap senang yang tinggi pada mata pelajaran IPA, maka siswa tersebut akan memiliki minat yang tinggi pula untuk menghabiskan waktunya dalam belajar dan memahami konsep IPA meskipun diluar jam sekolah.[17]

Sehingga sangat penting untuk menumbuhkan sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA. Karena kedua indikator tersebut merupakan sikap positif yang harus dimiliki siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik di sekolah. Berdasarkan analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu belajar IPA di MTs Muhammadiyah 1 Taman tergolong memiliki sikap positif, serta berkorelasi antara ketiga variabel tersebut dengan tingkat korelasi kuat.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil analisis data penelitian sikap senang siswa pada IPA dan minat meluangkan waktu dalam belajar IPA terhadap hasil belajar, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

  1. Sikap senang siswa kelas 8-ICP pada mata pelajaran IPA di MTs Muhammadiyah 1 Taman berada dalam kategori baik. Berdasarkan hasil uji korelasi, sikap senang siswa paada IPA terhadap hasil belajar kognitif siswa mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat interpretasi yang tergolong dalam korelasi kuat.
  2. Minat meluangkan waktu belajar IPA pada siswa kelas 8-ICP di MTs Muhammadiyah 1 Taman berada dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil uji korelasi, minat meluangkan waktu belajar IPA terhadap hasil belajar kognitif siswa mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat interpretasi yang tergolong dalam korelasi sedang.
  3. Terdapat keterkaitan hubungan antara sikap senang siswa dan minat meluangkan waktu belajar IPA, terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas 8-ICP di Mts Muhammadiyah 1 Taman. Berdasarkan hasil uji korelasinya, ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat interpretasi yang tergolong dalam korelasi kuat.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada kepala MTs Muhammadiyah 1 Taman yang telah memberikan kesempatan dan partisipasinya kepada penulis untuk melakukan penelitian. Serta berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, serta berkontribusi hingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

References

  1. Setya R, “Deskripsi Sikap Kesenangan Dalam Belajar IPA, Ketertarikan Memperbanyak Waktu Belajar IPA, dan Ketertarikan Berkarir di Bidang IPA di MTS Syifa’ul Qulub”, Integrated Science Education Journal, (2020), 41.
  2. Artha L & Nurdhatul J, “Deskripsi Sikap Peserta Didik Terhadap Fisika”, SPEKTRA (Jurnal Kajian Pendidikan Sains), (2019), 161.
  3. Kurniawan, D. A., Astalini, A, dkk, “Sikap Siswa Terhadap IPA berdasarkan Investigasi dan Korelasi: Kesenangan Belajar dan Minat Meluangkan Waktu pada IPA”, SEJ (Science Education Journal), (2020), 2.
  4. Dwi Agus.K, dkk, “Evaluasi Sikap Siswa SMP terhadap IPA di Kabupaten Muaro Jambi”, Jurnal Ilmiah, (2018), 126.
  5. Kurniawan, D. A., Astalini, A, dkk, “Sikap Siswa Terhadap IPA berdasarkan Investigasi dan Korelasi: Kesenangan Belajar dan Minat Meluangkan Waktu pada IPA”, SEJ (Science Education Journal), (2020), 2.
  6. Sari & Dewi, U. P, “Analisis Sikap Terhadap Penyelidikan IPA, Kesenangan Dalam IPA dan Ketertarikan Berkarir di Bidang IPA di SMPN 3 Batang Hari, Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, (2020), 75.
  7. Kurniawan, D. A., Astalini, A, dkk, “Sikap Siswa Terhadap IPA berdasarkan Investigasi dan Korelasi: Kesenangan Belajar dan Minat Meluangkan Waktu pada IPA”, SEJ (Science Education Journal), (2020), 6.
  8. Prof.aDr. Sugiyono, MetodeaPenelitianadanaPendidikana Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), 80.
  9. Kurniawan, D. A, “Pengembangan Instrumen Sikap Siswa Sekolah Menengah Pertama Terhadap Mata Pelajaran IPA”, Jurnal Pendidikan Sains (JPS), (2019), 2.
  10. Barry J Fraser, “Test Of Science - Related Attitudes”, (Camberwell : Press 1A Crescent Road, Handbook 1981), 2.