Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.4927

Maximizing Cognitive Learning: Active Participation with Audiovisual Media


Optimisasi Hasil Belajar Kognitif Siswa melalui Partisipasi Aktif dan Media Audiovisual: Penelitian Empiris

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

cognitive learning outcomes active participation audiovisual media empirical investigation students

Abstract

This study aimed to investigate the impact and magnitude of audiovisual media on students' cognitive learning outcomes through active engagement in the learning process. The research was conducted in a fifth-grade class comprising 30 students at SDN 1 Paciran. The saturated sampling technique was employed, and data were collected through a series of descriptive essay questions, consisting of 10 items. The participants' cognitive learning outcomes were assessed using pretest and posttest measures. Descriptive statistics and t-test analysis were employed for data analysis. The findings revealed a significant increase in students' average scores for cognitive learning outcomes, with a notable improvement of 18.07 points from the pretest score of 59.50 to the posttest score of 77.57. The results of the t-test indicated a positive influence of audiovisual media on students' cognitive learning outcomes. This study provides valuable insights into the efficacy of audiovisual media in fostering meaningful learning and enhancing students' cognitive abilities, highlighting the importance of incorporating such media into educational practices.

Highlights:

  • Active engagement: The study emphasizes the significance of active participation in the learning process to enhance cognitive learning outcomes.
  • Impact of audiovisual media: The research explores the effect and magnitude of using audiovisual media on students' cognitive learning outcomes.
  • Empirical investigation: The study employs a rigorous empirical approach to gather and analyze data, providing reliable insights into the relationship between audiovisual media and cognitive learning outcomes.

Keywords: cognitive learning outcomes, active participation, audiovisual media, empirical investigation, students.

Pendahuluan

Kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi memerlukan perubahan pedagogis, perbaikan, dan pembaruan dalam aspek-aspek tertentu pendidikan yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, seperti kurikulum, sarana, prasarana, pendidik, siswa, dan model pembelajaran. Perkembangan saat ini secara langsung mempengaruhi persaingan yang semakin ketat. Ini membutuhkan personil yang berkualitas. Upaya menarik orang-orang berbakat akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang dicapai. Pendidikan memaksimalkan potensi fisik dan mental untuk mencapai tujuan hidup dalam lingkungan sadar dengan perubahan dan kemajuan positif dalam kontinuitas kognitif, emosional dan psikomotorik.

Tujuan pendidikan mudah dicapai ketika guru sebagai pendidik memasukkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan ke dalam proses pembelajaran. System pendidikan Nasional [1]“Pendidikan adalah sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan bagi masyarakat dan bangsa”.

Salah satu hal terpenting dalam pendidikan adalah bagaimana menyampaikan pesan dan materi pengajaran yang tepat. Karena menyampaikan banyak mata pelajaran. Salah satu caranya adalah melalui media pendidikan dan minat belajar. Siswa harus belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Media pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang kurikulum dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Media audiovisual media yang mengandung unsur audio dan visual misalnya, rekaman, video, slide, audio, dll. Beberapa bentuk komunikasi berpotensi lebih baik ini mempengaruhi indra lebih dari yang karena terkandung dalam bentuk media pendengaran dan visual [2].

Hasil belajar dapat ditingkatkan jika didukung, seperti melalui peggunaan media pembelajaran. Pemahaman media pembelajaran diperiksa dalam dua aspek: pemahaman diskusi dan pemahaman terminology. Kata mediun secara harfiah berarti “perantara” atau “konduktor”. Media kata kuncinya adalah “perantara”. Pentingnya media yaitu media dapat menampilkan iklan video siswa dengan audio. [3] berpendapat bahwa media pembelajaran audiovisual adalah mediator, menyerap melalui penglihatan dan pendengaran, dan akibatnya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau perilaku yang dikatakan terbentuk. Mereka terbiasa membantu mereka mencapai tujuan belajar mereka. Hasil belajar kognitif berhubungan dengan hasil belajar memiliki daya ingat, nalar, atau kemampuan intelektual. Di dalam kawasan ini, hasil belajar diorganisasikan ke dalam tujuh tingkat hierarki. Ketujuh hasil belajar kognitif tersebut meliputi pengetahuan, aplaikasi, analisis, sintesis, evaluasi, penciptaan. Jadi hasil belajar kognitif berarti segalanya berkaiatan dengan akal [4].

Pengajaran Pancasila merupakan bagian penting dari sisten pendidikan. Semua jenjang pendidikan membutuhkan ajaran Pancasila. Misalnya, dalam kehidupan sekolah, penting untuk mengajar siswa tentang Pancasila dan perannya dalam Negara. Pembelajaran Pancasila di sekolah tidak hanya membutuhkan hafalan materi Pancasila, tetapi juga bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Materi Pancasila harus mampu menyentuh dan mempengaruhi sikap perilaku siswa yang sebenarnya. Pancasila berkaitan erat dengan pendidikan pada umumnya dan pendidikan khususnya kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan kadang-kadang. Evolusi kewarganegaraan, diubah menjadi kewarganegaaran dan diformalkan pada tahun 1962 dan resmi didirikan pada tahun 1968. Aspek ini tidak terlihat [5]. Salah satu mata pelajaran yang paling banyak mengalami perubahan adalah pendidikan kewarganegaraan.

Pancasila adalah dasar negara. Pancasila bekerja sebagai politik nasional. Berdasarkan panacasila negara, yaitu implementasinya mencerminkan nilai.nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan [6]. Guru kewarganegaraan memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik warga negara. Ini sangat penting. Mendidik warga negara menjadi warga negara yang baik. Karena guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Berinteraksi langsung dengan siswa selama proses pembelajaran. Tidak hanya itu, guru juga memegang peranan penting perjalanan sebagai seorang pemimpin bukan hanya pernyataan fisik, tetapi juga emosional, kreatif, moral dan Lebih dalam dan lebih kompleks.

Metode Penelitian

Penelitian berikut menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan jenis metode penelitian yakni Eksperimen. Eksperimenal merupakan pengaruh, efek, hubungan, dan sebab-akibat [7]. Sedangkan, untuk rancangan penelitiannya menggunakan jenis penelitian One Group Pretest Posttest Design dimana rancangan penelitian ini yaitu terdapat sebuh Pretest sebelum adanya perlakuan [8]. pada penelitian ini, yang menjadi populasi yaitu siswa kelas V SDN 1 Paciran yang berjumlah 30 siswa. Dalam Penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Teknik pengambilan sample jenuh yakni dengan memperhatikan nilai kejenuhan sample atau sampel yang sudah maksimum dan menggunakan semua jumlah populasi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil semua kelas V SDN 1 Paciran yang berjumlah 30 siswa sebagai sampel penelitian. Prosedur dan Eksperimen dalam kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen kuantitatif, yang melibatkan satu kelompok yang diberi pre-test, kemudian post-test. Keberhasilan perlakuan akan ditentukan dari perbandingan dua nilai yaitu nilai pre-test dan post-test [9]. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes di dalam tes ada pretest dan posttest, dimana teknik ini untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa dalam materi pengamalan pancasila yang telah dikembangkan untuk mengetahui kemmapuan siswa pada awal sampai akhir pembelajaran.

Validitas item instrumen digunakan untuk menentukan dukungan item dalam skor total. Untuk menguji keekfetifan setiap item pada instrumen, skor item untuk setiap instrument berkolerasi dengan jumlah poin. Jika skor sangat mendukung skor total, validitas item akan setinggi dukungan untuk setiap item yang dinyatakan dalam kolerasi, dan rumus kolerasi digunakan untuk mendapatkan validitas item. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan product moment pearson [10].

No Kriteria Validasi Tingkat Validitas
1 (76% - 100%) Sangat valid dapat digunakan tanpa revisi atau perbaikan
2 (51% - 75%) Cukup valid dapat digunakan akan tetapi perlu di revisi kecil
3 (26% - 50%) Kurang valid karena banyak revisi besar sehingga disarankan tidak dipergunakan
4 (1% - 25%) Tidak valid atau tidak dapat di pergunakan
Table 1.Kriteria Validasi

Reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach's Alpha dengan pengambilan keputusan jika nilai alpha lebih besar dari rtabel maka item yang digunakan reliabel atau konsisten, sedangkan jika nilai alpha lebih kecil dari nilai rtabel maka item yang digunakan reliabel. digunakan tidak reliabel atau tidak konsisten Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji hipotesis (uji-t). Uji normalitas

digunakan untuk menguji suatu kumpulan data dari suatu populasi yang berada di bawah frekuensi normal atau tidak. Uji normalitas ini terdiri dari mengetahui data hasil pre-test dan post-test, apakah berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan SPSS for Windows versi 16.0. Pengujian SPSS didasarkan pada uji satu sampel Shapiro Wilk dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Pada 0,05 distribusinya normal, pada < 0,05, maka distribusinya tidak normal. Uji hipotesis hasil eksperimen dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t dengan jenis uji-t sampel berpasangan dengan taraf signifikansi 0,05. Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah audiovisual berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN 1 Paciran. Menggunakan data dari membandingkan rata-rata keterampilan menulis cerita pada siswa kelas V sebelum dan sesudah perlakuan. Data dari masing-masing responden atau sumber data yang terkumpul kemudian diuji menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0

Hasil dan Pembahasan

Penyajian data dalam penelitian ini diperoleh dari data hasil penelitian pengaruh audiovisual terhadap hasil belajar siswa kognitif kelas V SDN 1 Paciran. Data yang didapatkan saat penelitian adalah hasil dari validasi instrumen, dan hasil tes yang terdiri dari pretest dan posttest. Adapun data hasil tersebut disajikan sebagai berikut.

1. Uji Validitas Intrumen

No Instrumen Validator 1 Validator 2 Presentase
1 Silabus 41 47 91,67%
2 RPP 31 33 100%
3 Bahan Ajar 36 38 92,50%
4 LKPD 35 40 93,75%
5 Pretest-Posttest 24 26 89,29%
6 Media 36 40 95,00%
Table 2.Hasil Validitas Instrumen

Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa validitas Silabus, RPP, Bahan Ajar, Pretest-Posttest serta media pembelajaran dapat digunakan dan diterapkan pada siswa kelas V SDN 1 Paciran.

No Rtabel Rhitung Keterangan
1 0,3061 0,393 valid
2 0,3061 0,808 valid
3 0,3061 0,392 valid
4 0,3061 0,386 valid
5 0,3061 0,393 valid
6 0,3061 0,479 valid
7 0,3061 0,523 valid
8 0,3061 0,529 valid
9 0,3061 0,581 valid
10 0,3061 0,840 valid
Table 3.Hasil Validitas Soal

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa R tabel dengan (df = N 2) nilai signifikan 0,05 dengan jumlah responden 30 – 2 = 28 maka rtabel = 0,3061. Karena semua rtabel < rhitung maka dinyatakan valid. Setelah soal dinyatakan valid maka selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi instrumen. Dari hasil uji reliabilitas dengan rumus Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan SPSS 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Reliability Statistics
Cronbach's Alphaa N of Items
.827 10
Table 4.Hasil Reliabilitas Menggunakan SPPS 16.0

Hasil perhitungan diatas diperoleh, peneliti menghitung menggunakan SPSS 16.0 dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil 0,827 dengan koefisien reliabilitas sebesar 5 % dan harga rtabel 0,3061. Dari hasil tersebut kemudian disesuaikan dengan tingkat kriteria reliabilitas yaitu pretest mempunyai tingkat hubungan Tinggi dan posttest mempunyai tingkat hubungan yang Sangat Tinggi. Maka disimpulkan instrumen uji soal pretest dan posttes reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk dalam perhitungan menggunakan SPSS. Suatu distribusi dikatakan normal jika tarag signifikannya > 0,05, sedangkan jika taraf signifikannya < 0,05 maka distribusinya dikatakan tidak normal. Berikut ini adalah data dari uji One Sample Shapiro Wilk menggunakan perhitungan SPPS 16.

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pretest .215 30 .728 .894 30 .602
Y .135 30 .173 .965 30 .403
Table 5.Uji Normalitas

Dari hasil data diatas pada kolom Shapiro Wilk dapat diketahui bahwa nilia signifikansi adalah 0,05. Untuk pretest sebesar 0.602 sedangkan posttest adalah 0,403. Karena signfikansi untuk seluruh variable lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variable berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis (Uji t-test)

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa kelas V SDN 1 Paciran. Pengujian uji hipotesis ini menggunakan paired sample test dengan bantuan SPSS 16.0, adapun kaidah keputusan uji hipotesis yakni sebagai berikut :

  1. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 atau thitung > ttabel, maka terdapat perbedaan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN 1 Paciran sebelum dan sesudah diberikan treatment audio visual.
  2. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 atau thitung < ttabel, maka tidak terdapat perbedaan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN 1 Paciran sebelum dan sesudah diberikan treatment media pembelajaran audio visual.

Berikut hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 16.0:

Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 59.5000 30 9.22422 1.68410
Posttest 77.5667 30 9.98165 1.82239
Table 6.Output Paired Sample Statistic dengan menggunakan SPPS 16.0

Pada tabel diatas, menunjukan niai rata-rata atau mean data pretest terhadap hasil belajar kognitif siswa sebesar 59,50. Pada data posttest terhadap hasil belajar kognitif siswa sebesar 77,57. Artinya terdapat perbedaan rata-rata antara data prestest dan posttest terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V.

Paired Samples Test
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed)
Lower Upper
Pair 1 Pretest - Posttest -1.80667E1 4.43290 .80933 -19.72194 -16.41140 -22.323 29 .000
Table 7.Output Paired Sample Test menggunakan SPPS 16.0

Berdasarkan tabel paired sampel t-test di atas menunjukan nilai signifikan (2-tailed) 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V di SDN 1 Paciran sebelum dan sesudah dilaksanakan treatment media pembelajaran audio visual.

Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audiovisual terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SDN 1 Paciran. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif Eksperimen dengan rancangan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Uji pengaruh audiovisual terhadap hasil belajar kognitif pada penelitian ini dilakukan melalui uji t-test dengan jenis uji paired sample t-test dengan taraf signifikan 0,05 serta dibantu dengan SPSS 16.0. Sebelum menggunakan teknik analisis uji-t-test peneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu sebagai bentuk syarat melakukan uji t. uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah jenis data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui uji-t dengan jenis paired sample statistic dan paired sample test menunjukan nilai rata-rata atau mean data pretest hasil belajar kognitif 59.50. Pada data posttest menunjukan nilai rata-rata atau mean sebesar 75.57. berdasarkan uji t berpasangan paired sample test diperoleh nilai sig- (1-tailed) 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara variable awal dengan variable akhir sehingga terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing variable.

References

  1. Nasrullah dkk. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota. Artikel Universitas Tanjungpura Pontianak.
  2. Paulo. (2019a). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Dengan Menggunakan Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas V Di Mi Terpadu Muhammadiyah Bandar Lampung. Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 74.
  3. Lina Novita dkk. (2019). Penggunaan Media Pembalajaran Vidio Terhadap Hasil Belajar Siswa SD. Vol. 3, No. 2 (2019). Universitas Pakuan
  4. Rif'atul Mu'awanah. (2020). Skripsi Eksperimentasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa. Institut Agama Islam Negeri Kudus
  5. Khofiyati. (2012). Pembelajaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kecamatan Moyudan Se Kabupate Sleman. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2.
  6. Ridla ‘Adawiyyah. (2021). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD. Universitas Pendidikan Indonesia, 5, 1–9.
  7. Indah, D. R. N. (2017). Desain Penelitian Eksperimental. Fk Unissula, (Semester 5), 1–51.
  8. Sugiyono, P. D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (2nd ed.; Sutopo, ed.). Bandung: ALFABETA, cv.
  9. Lestari, R. U. I. (2021). Pengaruh Model Pembeajaran Open Problem Based Learnig (OPBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Di SMK Yapalis Krian. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 21.
  10. Novikasari, I. (2016). Uji Validitas Instrumen. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 1–10. Retrieved from https://www.academia.edu/29978868/Uji_Validitas_Instrumen