Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2203

The Effectiveness of Google Classroom Media in Improving Student Learning Outcomes at Junior High School


Efektivitas Media Google Classroom Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

efektivitas media google classroom hasil belajar

Abstract

The establishment of the COVID-19 outbreak as a global pandemic has an impact on all lines of life. In the field of education led to the implementation of a distance learning system. One of the media that supports distance learning is Google Classroom. Google Classroom is an application that can be used as a classroom in a virtual world with various existing facilities. This study aims to determine the effectiveness of the Google Classroom media in improving student learning outcomes at Hang Tuah 5 Middle School Sidoarjo. This study uses a quantitative approach to the type of experiment with a pretest-posttest control group design. The population is class VII students totaling 178 students. The samples were several students from class VII-B (control class) and VII-C (experimental class) with purposive sampling method. The results of the data analysis test using the Paired sample t-test obtained the value of Sig (2-tailed) 0.000. If the value of Sig (2-tailed) <0.05, then HO is rejected and Ha is accepted, meaning that PAI learning with Google Classroom media is effective in improving student learning outcomes at Hang Tuah 5 Middle School Sidoarjo.

Pendahuluan

Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan wabah COVID-19 menjadi pandemi global.[1] Pemerintah Indonesia mengambil tindakan-tindakan untuk memutus penyebaran virus ini. Diantaranya pemerintah menerapkan sistem lockdown. Lockdown merupakan sebuah usaha yang diterapkan dengan mengurangibahkan memberhentikan seluruh kegiatan masyarakat. Pemerintah juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak antara satu sama lain dengan minimal jarak 1,5 meter. Pandemi Covid-19 ini berdampak pada semua lini kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan.

Dampak pandemi covid-19 dalam bidang pendidikan menyebabkan pemerintah harus mengeluarkan kebijakan baru yaitu learning from home atau belajar dari rumah dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran yang tidak mengharuskan guru dan siswa berada dalam satu ruang kelas. Pembelajaran dapat dilakukan terpisah antara guru dan siswa dengan menggunakan sumber dan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana hal tersebut telah dijelaskan dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15. Pembelajaran jarak jauh diantaranya dapat dilakukan dengan pembelajaran secara online atau e-learning. E-learning merupakan cara baru dalam kegiatan belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya.[2] Pembelajaran online sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh sekolah sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Sekolah harus melakukan pergeseran pembelajaran secara tiba-tiba dari pembelajaran tatap muka ke sistem pembelajaran online. Bermacam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara online ini, termasuk google classroom.

Google classroom merupakan sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang kelas dalam dunia maya dengan berbagai fasilitas yang ada, diantaranya sebagai sarana untuk melakukan pendistribusian tugas, mengumpulkan tugas, hingga menilai tugas-tugas yang telah diberikan.[3] Beberapa keunggulan dari google classroom yaitu memiliki proses pengaturan yang cepat.Google classroom juga dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi dalam kelas karena tersedia fitur untuk diskusi. Google classroom dapat meningkatkan kedisiplinan siswa karena dengan adanya aturan-aturan pembatasan waktu pengumpulan tugasyang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan guru. Serta google classroom memiliki penyimpanan data terpusat yang mana semua file yang diunggah ke google classroom akan otomatis tersimpan di google drive masing-masing akun.[4] Pembelajaran dengan media google classroom dapat didesain semaksimal mungkin karena dapat membagikan pembelajaran dengan video, powerpoint, teks pdf, atau yang lainnya.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data numerik yang dianalisis menggunakan metode berbasis matematika, terutama statistik.[5] Penelitian eksperimen adalah penelitian yang akan membandingkan akibat dari suatu perlakuan dengan perlakuan lainnya yang berbeda.[6] Penelitian eksperimen akan dibagi menjadi dua kelompok yang disebut sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.[7] Dalam penelitian ini yang menjadi kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang menggunakan media google classroom. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang menggunakan media youtube sebagai pembanding. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efektifitas pembelajaran media google classroom dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design yang digambarkansebagai berikut:

Keterangan :

O1 : nilai pretest kelompok eksperimen

O2 : nilai posttest kelompok eksperimen

O3 : nilai pretest kelompok kontrol

O4 : nilai posttest kelompok kontrol

X1 : perlakuan menggunakan google classroom

X2 : perlakuan menggunakan media youtube

Subyek Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo Tahun Ajaran 2020-2021 yang berjumlah 178 siswa. Sampel yang digunakan adalah kelas VII-B sebagai kelas kontrol dan kelas VII-C sebagai kelas eksperimen dengan jumlah dari setiap kelas masing-masing 20 siswa. Pengambilan sampel ini berdasarkan dengan metode pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang diinginkan. Sampel yang digunakan dari kelas VII-B sejumlah 20 siswa dan VII-C sejumlah 20 siswa. Adapun fokus penelitian ini pada pembelajaran PAI materi “Khulafaur Rasyidin”.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian kuantitatif diperoleh data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka.[8] Angka-angka tersebut diperoleh dari kegiatan pretest-posttest hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes (pretest dan posttest). Tes merupakan instrumen untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek peneliti dengan cara pengukuran.[9] Pretest merupakan tes yang dilakukan sebelum siswa menerima perlakuan atau treatment. Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, pretest akan diberikan kepada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum keduanya menerima perlakuan atau treatment. Posttest merupakan tes yang dilakukan setelah siswa diberi perlakuan atau treatment. Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, posttest akan diberikan kepada masing-masing kelas setelah diberi perlakuan. Kelas eksperimen yang telah diberi perlakuan pembelajaran dengan media google classroom, sedangkan kelas kontrol yang telah diberi perlakuan pembelajaran dengan media youtube. Pretest-posttest dilakukan dengan menggunakan 20 butir soal pilihan ganda yang sama.

Teknik Analisis Data

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi secara normal atau tidak.[10] Uji normalitas dilakukan pada data nilai pretest-posttest hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf signifikansi 0,05 dibantu dengan program SPSS.

Uji Homogenitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi secara homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan pada data nilai pretest-posttest hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji One Way Anova lavene statistics dengan taraf signifikansi 0.05 dibantu dengan program SPSS.

Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dapat dilakukan uji analisis atau uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji T atau disebut analisis paired sample t test dengan taraf signifikansi 0,05 menggunakan program SPSS.

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian eksperimen membandingkan akibat dari dua perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen (google classroom) dan kelas kontrol (youtube). Pada kelas eksperimen, diberikan treatment menggunakan media google classroom yang didalamnya disampaikan materi pembelajaran melalui video (audiovisual), powerpoint (visual) dan bahan bacaan lain yang memperdalam materi pembelajaran yang dikemas secara menarik. Dalam google classroom juga disediakan fitur untuk tanya jawab dan saling berdiskusi antara satu dengan yang lainnya. Pada kelas kontrol, diberikan treatment menggunkan media youtube yang didalamnya diberikan materi pembelajaran melalui video (audiovisual) saja. Kedua kelompok diatas sebelum mendapatkan treatment diberikan pretest terlebih dahulu. Setelah mendapat treatment, diberikan posttest dengan 20 butir soal pilihan ganda yang sama dengan hasil sebagai berikut.

N Minimum Maximum Mean
Pretest_Kontrol 20 55 90 78,25
Posttest_Kontrol 20 60 95 78
Pretest_Eksperimen 20 60 100 79
Posttest_Eksperimen 20 70 100 85,25
Table 1.Data Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data diatas, pada kelas eksperimen menunjukkan kenaikan nilai rata-rata (mean). Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 79 dan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 85,25. Sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan nilai rata-rata (mean) yang cenderung sama. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pretest kelas kontrol adalah 78,25 dan nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah 78.

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi secara normal atau tidak. Adapun uji normalitas pada data nilai pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest_Eksperimen ,177 20 ,102 ,961 20 ,569
Posttest_Eksperimen ,177 20 ,100 ,935 20 ,191
Pretest_Kontrol ,182 20 ,082 ,908 20 ,060
Posttest_Kontrol ,183 20 ,076 ,937 20 ,215
Table 2.Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa data pretest eksperimen diperoleh sig 0,569, data posttest eksperimen diperoleh sig 0,191, data pretest kontrol diperoleh sig 0.0, dan data posttest kontrol diperoleh sig 0,215. Karena nilai signifikansi dari seluruh data lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai pretest-posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi secara homogen atau tidak. Adapun uji homogenitas pada data nilai pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretest_Eksperimen ,000 1 18 1,000
Posttest_Eksperimen 3,250 1 18 ,088
Pretest_Kontrol ,017 1 18 ,898
Posttest_Kontrol ,015 1 18 ,904
Table 3.Hasil Uji Homogenitas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa data pretest eksperimen diperoleh sig 1, data posttest eksperimen diperoleh sig 0,088, data pretest kontrol diperoleh sig 0.898, dan data posttest kontrol diperoleh sig 0,904. Karena nilai signifikansi dari seluruh data lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai pretest-posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi secara homogen.

Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan hasil data berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilakukan uji analisis atau uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji T atau uji paired sample t testdigunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel yang berpasangan. Adapun hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut:

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper
Pair 1 Pretest_Eksperimen - Posttest_Eksperimen -6,25000 6,25658 1,39901 -9,17817 -3,32183 -4,467 19 ,000
Table 4.Hasil Uji Paired Sample T-Test

Berdasarkan hasil uji Paired-Sample T-Test diatas yang menunjukkan bahwa data pretest dan posttest dari kelas eksperimen menunjukkan nilai sig (2-tailed) adalah 0,000. Diketahui pada pengambilan keputusan, jika sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangnkan jika sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 yang mana 0,000 < 0,05 dengan keputusan H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan atau ada pengaruh pembelajaran PAI dengan media google classroom dalam meningkatkan hasil belajar yang signifikan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasannya penggunaan media google classroom pada pembelajaran PAI efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa setelah mendapatkan treatment menggunakan media google classroom. Hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 yang mana 0,000 < 0,05 dengan keputusan H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan atau ada pengaruh pembelajaran PAI dengan media google classroom dalam meningkatkan hasil belajar yang signifikan.

References

  1. Asmuni, “Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya,” J. Paedagogy, vol. 7, no. 4, p. 281, 2020, doi: 10.33394/jp.v7i4.2941.
  2. A. Cucus and Y. Aprilinda, “Pengembangan E-Learning Berbasis Multimedia untuk Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh,” Explor. J. Sist. Inf. dan Telemat., vol. 7, no. 1, pp. 1–5, 2016, doi: 10.36448/jsit.v7i1.765.
  3. Nirfayanti and Nurbeti, “Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom Dalam Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa,” Prox. J. Penelit. Mat. Dan Pendidik. Mat., vol. 2, no. 1, pp. 50–59, 2019.
  4. R. Eko Purnomo Susanto, “Optimalisasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Melalui Google Classroom,” Piwulang, vol. 2, no. 2, pp. 129–143, 2020.
  5. N. Duli, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Beberapa Konsep Dasar Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbitan Deepublish, 2019.
  6. M. Anshori and S. Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2009.
  7. Y. Wahyuliani, “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Flip Book terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Negeri 4 Bandung,” Tarbawy, vol. 3, pp. 22–36, 2016.
  8. E. Y. Sutopo and A. Slamet, Statistika Inferensial. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017.
  9. E. Widiasworo, Mahir Penelitian Pendidikan Modern. Yogyakarta: Penerbit Araska, 2018.
  10. Nurgiyantoro, Gunawan, and Marzuki, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004.