Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.3.2020.1318

The Effect of Deferred Tax Expenses, Profitability and Leverage on Earnings Management


Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Manajemen Laba

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Deferred Tax Expense Earning Management Profitability and Leverage

Abstract

This research uses quantitative research methods. The data source obtained is secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange (BEI). The data will be analyzed using the classical assumption test method, the goodnes of fit model test and multiple linear regression. The independent variables in this study are dependent tax expense, profitability and leverage. The dependent variable in this study is earnings management.
Based on the data analysis conducted, it is concluded that deferred tax expense and profitability have no effect on earnings management. This means that earnings management cannot be measured by the variable deferred tax expense and profitability. However, the leverage variable has an effect on earnings management. This means that the leverage of a company can be used as a guide in determining earnings management

Perusahaann menerbitkan laporan keuangan dengan tujuan untuk menginformasikan kondisi kinerja perusahaan yang sesungguhnyaa. lLaporan keuangan merupakan elemen yang paling penting didalam perusahaan, oleh karena itu suatu laporan keuangan harus bisa menyediakan informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, kinerja perusahaan serta perubahan - perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu”. “Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memenuhi empat karakter pokok yaitu, relevan, mudah dipahami, keandalan, dan dapat diperbandingkan [1]. Karena laporan keuangan tersebut akan digunakan sebagai alat dalm mengambil sebuah keputusan oleh pihak pengguna laporan keuangan, baik pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan”. Pihakk internal yang menggunakan laporan keuangan seperti, pemilik perusahaan, manajer, dan karyawan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal dari pengguna laporan keuangan seperti, investeor, kreditor dan pihak lain digunakan untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan sahamnya atau meminjamkan dana ke suatu entitas perusahaan [2].

Pencapaian laba, sampai dengan saat ini masih dipandang sebagai hal yang penting dalam perusahaan. Oleh karena itu, keinginan perusahaan untuk mencapai laba merupakan salah satu insentif yang dapat menyebabkan manajer melakukan manajemen laba [1]. Manajemen laba adalah “the choice by a manager of accounting policies so as to achieve some specific objective”. Maksudnya adalah seorang manajer memiliki hak untuk memilih metode apa yang akan digunakan dalam rangka perencanaan manajemen laba agar tujuan yang diinginkan tercapai [3].”

Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 46 tahun 2014 yang mengatur mengenai akuntansi pajak penghasilan, beban pajak tangguhan adalah jumlah pajak yang terutang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. “Beban pajak tangguhaan timbul akibat perbedaan temporer antara laba akuntansi dan laba fiscal [4].

 kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu [5]

Leveragee mempunyai hubungan dengan praktik manajemen laba, ketika perusahaan mempunyai rasio leverage yang tinggi maka perusahaan cenderung akan melakukan praktik manajemen laba karena perusahaan terancam tidak bisa memenuhi kewajibannya dengan membayar hutangnya tepat waktu [6].

Praktikk manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau memengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan [7].

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dan penelitian terdahulu, penulis tertarik untuk meneliti dan mengambil judul penelitian “PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia)”.

II.METODE

Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta . Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan dan menggunakan , berkaitan dengan fenomena alam.

Penulis melakukan penelitian di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017. Dimana data diperoleh dari Galeri Investasi yang berada di fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, berlokasi di Jln. Mojopahit 666 B Sidoarjo dengan mengambil laporan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017.

Rancangan penelitian dirumuskan dengan tujuan memudahkan dalam menentukan arah yang jelas dan target yang akan dicapai dalam penelitian. Serta agar pelaksanaan penelitian dapat dijalankan dengan baik, benar, dan lancar. Jika tujuan penelitian dan rumusan masalah terumuskan dengan baik, maka penelitian tanpa adanya hambatan.

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Rancangan Penelitian
  • Definisi Operasional, Identivikasi Variabel, dan Indikator Variabel

Profitabilitas atau Return on Equity adalah Suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.

Leveragemerupakam suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam menngunakan utang dan saham preferen dalam pengelolaan perusahaan untuk memaksimumkan pendapatan saham perusahaan.

Pencapaian laba, sampai dengan saat ini masih dipandang sebagai hal yang penting dalam perusahaan. Oleh karena itu, keinginan perusahaan untuk mencapai laba merupakan salah satu insentif yang dapat menyebabkan manajer melakukan manajemen laba (Yulianti, 2004).

  • Beban pajak tangguhan erupakan jumlah pajak penghasilan terutang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.
  • Profitabilitas
  • Leverage
  • Manajemen Laba
  • Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang industry konsumsi yang terdaftar di Bursa efek Indonesia pada tahun 2015 – 2017. Sedangkan untuk sampel ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain :

Tabel 1 Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah
Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang laporan keuangannya mulai tahun 2015-2017.Perusahaan yang tidak menyajikan annual report dan laporan keuangan lengkap selama tahun 2015-2017.Perusahaan yang tidak menghasilkan laba setelah pajak selama tahun 2015-2017. Perusahaan yang tidak memiliki persentase kepemilikan asing minimal 25% selama tahun 2015-2017.Perusahaan yang tidak mempunyai kelengkapan data mengenai variabel yang diperlukan saat penelitian selama tahun 2015-2017. 39(1)(8)(12)(5)
Jumlah sampel perusahaan 13
Jumlah sampel perusahaan dikali 3 (13x3) 39

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistic deskriptif dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heteroksiditas. Uji hipotesis menggunakan uji regresi linier berganda, uji parsial (uji t), dan uji koefisien determinasi (uji R2). Setiap variabel diuji dengan alat analisis regresi berganda (multiple regresion) yang dapat dituliskan dengan persamaan :

Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Keterangan :

Y : Manajemen laba

α: Konstanta

β1, β2, β3: Koefisien Regresi

X1: Beban Pajak Tangguhan

X2: Profitabilitas

X3 : Leverage

e: Standart error

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembahasan diatas penulis menggunakan analisis data dengan aplikasi SPSS18, sebelum uji hipotesis maka terlebih dahulu melakukan pengujian data dengan menggunakan analisis uji deskriptif dan uji asumsi klasik sebagai langkah awal untuk memulai pengujian data.

Pengujian ini dilakukan untuk mendiskripsikan suatu data yang ingin dilihat dari tingkat mean, median, deviasi standar, dan milai minimum serta nilai maksimum.

Tabel 2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BPT 39 .0000001 .0264797 .004310518 .0049456230
ROA 39 .0159450 .5267040 .164492128 .1240357924
LEVERAGE 39 .1463240 .7263830 .397406282 .1831194566
MANAJEMEN LABA 39 .0000190 .0266140 .005440205 .0062755251
Valid N (listwise) 39

Sumber : data skunder diolah, 2020

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi nirmal atau tidak.

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .59388290
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .061
Negative -.109
Test Statistic .109
Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d
Monte Carlo Sig. (2-tailed)e Sig. .282
99% Confidence Interval Lower Bound .270
Upper Bound .293
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed 299883525.

Sumber : data skunder diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan statistik diskriptif dapat diketahui bahwa dari 13 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017. Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sampel K-S) diperoleh hasil Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,282. Dengan melihat hasil keputusan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,282 atau 0,282 > 0,05, maka disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dikarenakan tingkat signifikansi lebih dari 0,05.

  • Uji Normalitas
  • Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .458a .210 .142 .61881 1.943
a. Predictors: (Constant), ROA, LEVERAGE, BPT
b. Dependent Variable: Manajemen Laba
DL DU 3-DU 3-DL DW Kesimpulan
1.3283 1.6575 1.3425 1.6717 1.943 Tidak ada autokorelasi

Dari data diatas menunjukkan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear tidak terjadi autokorelasi.

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.079 .536 -5.747 .000
BPT .046 .100 .075 .458 .649 .854 1.171
ROA .009 .287 .005 .031 .975 .983 1.018
LEVERAGE 1.553 .589 .426 2.638 .012 .867 1.153
Dependent Variable: Manajemen laba

Dari data di atas di gunakan untuk mendapatkan koefesien regresi yang menentukan apakah hipotesis di terima atau di tolak dan dari tabel tersebut dapat di peroleh persamaan sebagai berikut :

Y = -3,079 + 0,046(X1) – 0,009(X2) + 1,553(X3) + 0,536

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Uji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 6 Hasil Uji Parsial

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.079 .536 -5.747 .000
BPT .046 .100 .075 .458 .649 .854 1.171
ROA .009 .287 .005 .031 .975 .983 1.018
LEVERAGE 1.553 .589 .426 2.638 .012 .867 1.153
Dependent Variable: Manajemen laba

Berdasarkan data diatas menunjukkan hasil dari uji parsial dari datayang diteliti. Hasil uji di atas menunjukkan antara lain:

Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, variabel perencanaan pajakmemperoleh nilai signifikansi 0,649 > 0,05. Artinya variabel beban pajak tangguhansecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen laba.

Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, variabel perencanaan pajakmemperoleh nilai signifikansi 0,975 > 0,05. Artinya variabel profitabilitassecara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen laba.

  • Variabel Beban Pajak Tangguhan (BPT)
  • Variabel Profitabilitas (ROA)
  • Variabel Tingkat Hutang (Leverage)

Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, variabel perencanaan pajakmemperoleh nilai signifikansi 0,012 < 0,05. Artinya variabel profitabilitassecara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel manajemen laba.

Pengujian ini menunjukkan seberapa besar variabel independen dalam penelitian mampu menejelaskan variabel dependennya.

Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .458a .210 .142 .61881 1.943
a. Predictors: (Constant), BPT,ROA,LEVERAGE
b. Dependent Variable: Manajemen Laba

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai pada kolom R Square (R2) sebesar 0,210. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel beban pajak tangguhan, profitabilitas dan leverage dalam menjelaskan variasi variabel manajemen laba sebesar 21%. Sedangkan sisanya 79% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.

IV.KESIMPULAN

Setelah melakukan beberapa uji diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan atas penelitian ini yaitu beban pajak tangguhan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan variabel leverage berpengaruh terhadap manajemen laba

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam hal ini peniliti menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua atas doa dan dukungan serta dosen pembimbing yang selalu membantu serta teman-teman yang selalu memberikan motivasi, nasehat dan semangat dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian artikel ilmiah ini.

References

  1. Amelia, Winda dan Erna Hernawati. 2016. Pengaruh Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba. NeO-Bis. Volume 10, No. 1, Juni 2016
  2. Barus, Amdreani Caroline dan Kiki Setiawati, 2015. Pengaruh Asimetri Informasi, Mekanisme Corporate dan Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba. Jurna Wira Ekonomi Mikrosil Vol. 5, No. 01, Oktober 2015
  3. Dewan Standar Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta : Ikatan Akuntansi Indonesia.
  4. Firdaus, Ilham. 2013. Pengaruh Asimetri Informasi dan Capital Adequacy Ratio terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). e-Journal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang. Padang.
  5. Ilya, A. (2006) Mengungkap Praktik Earning Management di Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Manajemen Ekonomi, 7 (3), 824-841
  6. Sugiyono 2014. Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Rill pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. ISSN 2407-9189. The 3th University Research Colloquium 2016.
  7. Suistyanto, H.S. (2008) Manajemen Laba – Teori dan Model Empiris. Jakarta : PT Grasino