Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.3.2020.1158

The Capital Market Reaction To The Corona Covid-19 Virus Outbreak Events


Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Wabah Virus Corona Covid-19

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Capital Market Coronavirus epidemic Covid - 19

Abstract

This study aims to get a real picture of the Capital Market Reaction to the Corona Covid-19 Virus Outbreak (Study on LQ-45 Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange). The analytical tool used is descriptive statistical analysis and classical assumption test. To test the hypothesis, it is done using data analysis in the form of Paired Sample T-Test using the statistical program "Product and Service Solution" (SPSS). The results of hypothesis testing using paired sample t-test obtained t-value with a significant value of 0.000 (0.000 <0.05). From these results, it can be stated that the hypothesis is accepted, which means that there is a significant difference in abnormal returns before and after the Corona / Covid-19 Virus Outbreak. The difference in Abnormal Return on the test results has a positive value, this shows that if the Corona / Covid-19 Virus Outbreak has increased, the Abnormal Return value will increase.

I. Pendahuluan

Pengertian awal tentang pasar modal adalah pertemuan anatar penjual dan pembeli. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan. Baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal adalah sarana pendanaan bagi perusahaan dan institusi lainnya (seperti pemerintah), sebagai sarana pendanaan dalam berinvestasi. Dengan begitu, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan lainnya.

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. pasar modal juga diartikan sebagai sebuah lembaga keuangan negara yg kegiatannya dalam hal penawaran dan perdagangan efek (surat berharga).

Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, publik authorities, maupun perusahaan swasta. dapat diprediksi, sehingga reaksi yang terjadi mengalami pola yang sama. Pasar akan bergerak begitu saja ketika informasi datang. Ketika harga bergerak sesuai dengan informasi yang ada, maka saat itulah pasar modal dikatakan efisien.

Pasar modal memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Disebut fungsi ekonomi karena pasar modal mampu menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. . [1] menyatakan pasar modal sebagai tempat bertemunya investor dengan perusahaan yang secara umum melakukan transaksi jual beli saham.

Pasar modal yang efisien mampu menunjukkan harga saham yang sebenarnya, sehingga dapat memberikan jaminan kebenaran akan keadaan perekonomian yang ditampilkan. Dalam [2] pasar modal diartikan secara umum dan dalam artian sempit. Secara umum pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank komersil dan seluruh lembaga keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dan dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan guna memperdagangkan semua jenis surat berharga dengan memakai jasa perantara efek.

Penelitian tentang reaksi pasar modal atas akibat dari suatu informasi telah banyak dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menemukan keadaan yang sebenarnya dari suatu pasar, pasar tersebut masuk ke dalam pasar efisien atau tidak. Penelitian-penelitian tersebut justru kemudian menemukan hal-hal yang berlawanan dengan konsep pasar modal efisien, yang disebut sebagai anomali.

Anomali adalah salah satu bentuk dari fenomena menyimpang yang ada di pasar, pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada apabila pasar efisien dianggap benar-benar ada, artinya suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan seorang investor untuk memperoleh abnormal return[3]

Tingkat risiko politik dan pengaruhnya terhadap investasi sangatlah penting untuk diukur sebelum melakukan investasi. Hal ini patut dipertimbangkan karena perubahan kebijakan akan berdampak besar terhadap sektor perekonomian suatu negara. Risiko politik umumnya memiliki keterkaitan dengan pemerintahan serta situasi politik dan keamanan suatu negara. Risiko politik merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi operasi pasar keuangan suatu negara, bisa datang dalam berbagai bentuk seperti kudeta, pemilihan, atau perubahan rezim negara [4].

Penelitian yang mengacu pada peristiwa (event study) pertama dilakukan oleh dalam bidang ekonomi keuangan. Beberapa penelitian sebelumnya yang telah melakukan penelitian event study adalah [5], peristiwa yang diangkat adalah pergantian Sri Mulyani sebagai menteri keuangan pada tahun 2010 dengan hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pada sektor perbankan terdapat perbedaan Average Abnormal return (AAR) sebelum, saat dan sesuah peristiwa pengumuman pergantian mentri keuangan. Lamasigi. dkk (2002) yang melakukan penelitian mengenai event study pergantian presiden RI tanggal 23 Juli 2001 pada saham LQ 45 menyebutkan hasil penelitiannya bahwa terdapat positif abnormal return sebelum dan sesudah event.

Rangkaian penelitian event study diatas merupakan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di Indonesia yang memberikan hasil penelitian yang beragam dan memiliki tingkat sensitifitas informasi yang beragam pula untuk investor. Seperti yang terjadi pada awal tahun 2020, perhatian terhadap penyebaran virus Corona masih ditunjukkan seluruh dunia. Apalagi Filipina melaporkan kasus kematian pertama akibat 2019-nCoV atau Novel Coronavirus. Sementara,di negara Indonesia baru saja memulangkan 238 warganya dari Wuhan yang merupakan asal virus Corona. Warga negara indonesia yang baru kembali ke tanah air akan ditempatkan di Hanggar pangkalan udara Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), yang akan dijadikan lokasi observasi.Meski awalnya diwarnai penolakan, Pemerintah tetap akan menempatkan WNI di lokasi berjarak 6 kilometer dari pemukiman warga. Supaya warga sekitar tidak khawatir dan pemerintah mampu melakukan upayah pencegahan, berikut yang harus diketahui seputar covide-19 atau virus corona. Bentuk virus yang masih bersaudara dengan penyebab SARS dan MERS ini persis mahkota. Bentuk mahkota ditandai protein S berupa sepatu yang tersebar disekeliling permukaan virus.

memiliki satu rantai RNA sehingga sering disebut virus RNA. Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta kali. Virus Corona Paramyxovirus sempat muncul dalam mesin pencarian Google. Keduanya adalah virus yang berbeda meski sama-sama bisa menginfeksi manusia dari hewan. Penyakit yang disebabkan Paramyxovirus adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV), Newcastle disease, dan parainfluenza.

Wuhan, China, menjadi lokasi pertama ditemukannya kasus Covid-19, 2019-nCoV atau Virus Corona dan virus ini terus menyebar di antara penduduknya. Dikutip dari CNN, virus Corona menyebabkan 300 kematian dan 14.300 kasus telah terkonfirmasi di seluruh wilayah China. Beberapa wilayah menyesalkan lambatnya reaksi pemerintah dalam menangani, memberi penjelasan, dan mencegah kasus seperti yang terjadi di Hong Kong. Virus Corona Hong Kong menyebabkan tenaga kesehatan memprotes bila pemerintah tak juga menutup pintu perbatasan dengan China. Para suster mengancam akan walkout dari fasilitas kesehatan akibat aksi minim dari pemerintah setempat. Perkembangan lain terkait virus CoronaJepang kini telah menjadi 20 kasus. Perdana Menteri Shinzo Abe telah memerintahkan penanganan lebih lanjut untuk mencegah, menangani, dan memulangkan warganya dari Wuhan, China. Untuk virus Corona Batam, Indonesia hingga saat ini belum ada kasus yang terkonfirmasi.

Hingga saat ini riset masih terus dilakukan terkait virus Corona Covid-19 dan penanganan terbaik untuk korban. yang diketahui hingga saat ini, Coronavirus adalah keluarga besar dari virus yang banyak ditemukan di beberapa binatang misal unta, kucing, dan hewan ternak. Dalam beberapa kasus, virus Corona menginfeksi manusia dan menyebar seperti pada kasus MERS, SARS, dan 2019-nCoV. Korban yang meninggal karena wabah virus corona umumnya sudah lanjut usia dan sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Mereka memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terinfeksi virus Corona 2019-nCoV. Namun pemerintah China punya lima kasus kematian akibat virus Corona yang usianya kurang dari 60 tahun, yaitu 36, 50, 53, 55, dan 58 tahun.

Merebaknya virus corona di seluruh dunia membuat banyak orang khawatir sekaligus resah. Wabah ini seakan terus bertambah dan menyebar setiap harinya. penyebaran virus corona diperparah dengan persilangan penduduk yang berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Satu pasien yang terinfeksi terus menyebarkan, dan kejadian itu berulang sampai akhirnya wabah ini menyebar dengan besar.

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua orang warga Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Dua orang tersebut adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan anak perempuannya yang berusia 31 tahun. Kedua orang ini sebelumnya diketahui telah berinteraksi dengan seorang WNA asal Jepang yang tinggal di Malaysia dan datang mengunjungi Indonesia. Setelah kembali ke negara asalnya, WNA tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus SARS COV 2, yang merupakan nama resmi virus penyebab infeksi COVID-19 atau infeksi Corona.

Virus corona tidak hanya memiliki dampak kesehatan. Dampak virus corona bagi perekonomian Indonesia juga tidak kecil. Menteri Keuangan Republik Indonesia mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 2,3%. Bahkan, dalam situasi terburuk, ekonomi bisa minus hingga 0,4%. Penyebab dari hal ini di antaranya adalah turunnya konsumsi dan investasi, baik dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup pemerintah.

Karena itu, sangat penting melakukan usaha preventif untuk melindungi diri dari infeksi virus. Dan tentunya menjaga kestabilan ekonomi negara. Maka hal tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Wabah Virus Corona Covid-19 (Studi pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”

II. Metode Penelitian

Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil kebenaran dan pengetahhuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur metodologi penelitian yang sudah diterapkan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode . Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, [6] Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menunjukkan hubunan antar variabel dan mengembangkan teori serta hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam yang terjadi.

Penelitian ini akan dilakukan di Perusahaan yang termasuk dalam kelompok LQ 45 yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang akan di olah di peroleh dari Galeri Investasi BEI Umsida Lantai 3 GKB 2 Kampus 1 yang beralamat di Jl. Mojopahit No 666 B Sidoarjo

Tabel 1 Variabel, Indikator, D an Skala Pengukuran

No Nama Variabel Indikator Tingkat Pengukuran
1. Actual Return 𝑅𝑖 =𝑃𝑡 −𝑃𝑡−1 𝑃𝑡−1 Rasio
2. Abnormal Return 𝐴𝑅𝑖,𝑡 = 𝑅𝑖,𝑡 – E[𝑅𝑖,𝑡] Rasio
3. Return Expetasian ERit= Ri+ Ri-t 2 Rasio

Sumber: Data yang diolah (20 20 )

Penelitian ini menggunakan jenis data kuntitatif, data kuantitatif adalah data penelitian yang berupa angka yang di analisis dengan menggunakan statistik [6]. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data berupa dokumen dan informasi berupa hubungan dengan objek penelitian yang diterbitkan oleh pihak lain dalam hal ini pihak Bursa Efek Indonesia yaitu mengenai closing price, volume perdagangan, dan listed share harian masing-masing saham perusahaan sampel yang bisa diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website yahoo finance (Finance.yahoo.com)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45 yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Pengertian populasi menurut [6] adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini meliputi perusahaan- perusahaan LQ45 yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penelitian dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Populasi Dan Sampel
  • MetodeAnalisis Data

Dalam Penelitian ini Uji Hipotesis Menggunakan Uji Beda T-Test. Sebelumnya peneliti harus melakukan Uji Normalitas terlebih dahulu. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang di gunakan pada penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Adapun Hipotesis untuk menentukan Uji Normalitas sebagai berikut :

H0 = Data Tidak berdistribusi Normal

Ha = Data berdistribusi Normal.

Tingkat profitabilitas signifikansi yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebesar 0,05 atau 5%. Apabila tingkat signifikansi lebih dari 5% maka data tersebut dikatakan berdistribusi Normal dan apabila tingkat signifikansinya dibawah 5% maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Setelah pengujian Normalitas telah dilakukan, selanjutnya melakukan Uji Beda T-Test.. Pengujian ini dilakukan dengan tingkat sighnifikansi yang sama dengan uji normalitas sebelumnya yaitu sebesar 5% atau 0,05.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah proses pengumpulan, penyajian dan peringkasan yang berfungsi untuk memberikan gambaran data yang diteliti secara memadai. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program statistik SPSS versi 24.0 dan memperoleh hasil statistik deskriptif sebagai berikut:.

Tabel 2 .

Analisis statistik

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre Abnormal Return 45 .004400 .116300 .05677333 .023214517
Post Abnormal Return 45 -.140800 .024300 -.04403556 -.046605546
Valid N (listwise) 45

Sumber : hasil SPSS (2020)

Data statistik menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean dan standar deviasi semua variabel penelitian. Pada Tabel 4.1 diatas menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45.Adapun deskripsi akan dijelaskan sebagai berikut ini:

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum pre abnormal return sebesar 0,004400 dan nilai maksimal sebesar 0,116300. Hal tersebut menunjukkan bahwa besarnya nilai pre abnormal return pada sampel penelitian ini berkisar antara 0,004400 sampai 0,116300 dengan rata-rata (mean) sebesar 0,05677333 pada standar deviasi sebesar 0,023214517. Nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar deviasi, yaitu 0,05677333 > 0,023214517 yang berarti bahwa sebaran nilai pre abnormal return dapat dinyatakan baik. Data tersebut bersifat homogen, tidak ada kesenjangan yang terlalu besar antara nilai terendah dan tertinggi pada pre abnormal return selama periode penelitian.

  • Pre Abnormal Return
  • Post Abnormal Return

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum post abnormal return sebesar -0,140800 dan nilai maksimal sebesar 0,024300. Hal tersebut menunjukkan bahwa besarnya nilai post abnormal return pada sampel penelitian ini berkisar antara -0,140800 sampai 0,024300 dengan rata-rata (mean) sebesar -0,04403556 pada standar deviasi sebesar -0,046605546. Nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar deviasi, yaitu -0,04403556 > -0,046606646 yang berarti bahwa sebaran nilai post abnormal return dapat dinyatakan baik. Data tersebut bersifat homogen, tidak ada kesenjangan yang terlalu besar antara nilai terendah dan tertinggi pada post abnormal return selama periode penelitian

B. Uji Hipotesis

Uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah keputusan Bank Indonesia mengenai suku bunga dan perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah keputusan Bank Indonesia mengenai suku bunga, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Paired Samples Test
t df sig. (2-tailed)
Pair 1 Pre Abnormal Return - Post Abnormal Return 13.703 44 0.000

Dari hasil diatas diperoleh nilai pada pengujian hipotesis yaitu nilai t-hitung sebesar 13,703 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Dengan ketentuan pada uji paired sample t test sebagai berikut :

  • Jika nilai sig. < 0,05, maka Hipotesis diterima
  • Jika nilai sig. > 0,05, maka Hipotesis ditolak

Karena nilai sig. lebih kecil dari taraf signifikan (0,000 < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima yang artinya Terdapat perbedaan Abnormal Return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa. Sehingga hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang berbunyi “Terdapat perbedaan Abnormal Return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Wabah Virus Corona/Covid-19” diterima dan terbukti kebenarannya.

C. Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, maka untuk selanjutnya akan dilakukan pembahasan hasil pengujian yang sudah diperoleh. Adapun pembahasan hasil penelitian adalah hasil pengujian hipotesis menggunakan Uji paired sample t-test diperoleh nilai t-hitung sebesar 13,703 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis diterima.yang artinya Terdapat perbedaan Abnormal Return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Wabah Virus Corona/Covid-19. Perbedaan Abnormal Return pada hasil pengujian mempunyai nilai positif, hal ini menunjukkan jika Wabah Virus Corona/Covid-19 mengalami peningkatan maka nilai Abnormal Return akan meningkat.

Wabah Virus Corona/Covid-19 berdampak negative terhadap perkonomian yang ada diindonesia. Termasuk harga saham pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia. Harga saham cenderung mengalami penurunan setiap hari pada bulan maret 2020. Penurunan harga lebih besar terjadi 9 hari setelah adanya pengumuman oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Ahmad Yurianto yaitu bencana non alam yang diakibatkan oleh penyebaran Corona Vints Disease 2019 ( COVID-19) sebagai bencana nasional pada tanggal 14 Maret 2020.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat menurut [7] yang menyatakan bahwa pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.

Penelitian ini mendukung penelitian [8] meneliti tentang Reaksi Abnormal Return dan Trading Volume Activity Terhadap Ramadhan Effect (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2014). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan Trading Volume Activity dan Abnormal Return di bulan Sya’ban yang lebih tinggi dibandingkan bulan Ramadan dan Sawal. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian yang pernah dilakukan oleh [9]. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Presiden Joko Widodo tanggal 18 november 2014. Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Dewi dan Putra (2013) yang berjudul Pengaruh Pengumuman Right Issue Pada Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham yang menyimpulkan bahwa pengumuman right issue tidak berpengaruh signifikan terhadap abnormal return perusahaan-perusahaan yang melakukan right issue

VII. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dengan mengacu pada tujuan penelitian, hipotesis dan model analisisa, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah Terdapat perbedaan Abnormal Return yang signifikan sebelum dan sesudah Peristiwa Wabah Virus Corona/Covid-19 pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa efek Indonesia pada tahun 2020. Hasil didapat setelah melakukan Pengujian hipotesis menggunakan uji paired sample t test dan diperoleh nilai signifikan < 0,05. Dimana hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan signifikan, Sehingga hipotesis dapat diterima dan terbukti kebenarannya..

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka beberapa saran yang dapat diberikan agar penelitian selanjutnya memperoleh hasil yang lebih baik, yaitu:

  • Disarankan kepada perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, hal ini diharapkan agar dampak eksternal yang disebabkan oleh virus corona dapat diminimalisir dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan.
  • Disarankan kepada investor untuk lebih hati-hati dalam memutuskan untuk berinvestasi, karena dengan adanya pandemic corona, banyak perusahaan yang mengalami penurunan pendapatan.
  • Bagi para peneliti lanjutan, sebaiknya menambah sampel perusahaan agar hasil penelitian dapat mewakili perusahaan yang lebih besar.
  • Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode penelitian dengan rentang waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

References

  1. Tandelilin. (2010). Pengertian dan Cara Menghitung Abnormal Return - Event Study. http://www.sahamgain.com/2018/01/pengertian-dan-cara-menghitung-abnormal.html.
  2. Sunariyah. (2011). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Edisi Keenam.
  3. Utami, G. (2012). Bentuk Pasar Efisiensi Dan Pengujiannya. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 54 – 68
  4. Kabiru, J. N. (2015). Kabiru, Jam The Effect of General Elections on Stock at The Nairobi Securities Exchange, 11 (28)
  5. Samsul, M. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. jakarta: Erlangga
  6. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung
  7. Jogiyanto. (2010). Menguji reaksi pasar modal akibat suatu peristiwa. Yogyakarta: Edisi Pertama
  8. Suhadak dan Hidayat (2015) meneliti tentang Reaksi Abnormal Return dan Trading Volume Activity Terhadap Ramadhan Effect (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2014) Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 27 No. 1 Oktober 2015|
  9. Siwantara, dkk (2015) Reaksi Investor Dalam Pasar Modal Terhadap Peristiwa Kenaikan Bahan Bakar Minyak (Event Study Pada Peristiwa Kenaikan Bahan Bakar Minyak Tanggal 18 November 2014. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
  10. Dewi dan Putra (2013) Pengaruh Pengumuman Right Issue Pada Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3(2013):163-178