Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Philosophy. Psychology. Religion
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.7270

Smartphone Use Intensity and Stress Impact on Adolescent Sleep Quality: A Correlation Study


Intensitas Penggunaan Smartphone dan Dampak Stres Terhadap Kualitas Tidur Remaja: Sebuah Studi Korelasi

STIKES Surya Global Yogyakarta
Indonesia
STIKES Surya Global Yogyakarta
Indonesia

(*) Corresponding Author

Smartphone use Stress Sleep quality Adolescents Correlation study

Abstract

This quantitative cross-sectional study investigated the relationship between smartphone use intensity, stress levels, and sleep quality among 77 tenth-grade students from SMK Negeri 2 Sewon Bantul. Employing proportional random sampling, the study revealed a significant correlation between smartphone use intensity and sleep quality (p < 0.05), as well as stress and sleep quality (p < 0.05). These findings underscore the impact of smartphone usage and stress on adolescent sleep quality, highlighting the need for targeted interventions to mitigate potential negative outcomes and promote healthier technology habits among adolescents.

Highlights:

  • Adolescent Smartphone Dependency: Investigating the intensity of smartphone use among adolescents in a school setting.
  • Stress and Sleep Relationship: Identifying the significant link between stress levels and sleep quality in students.
  • Implications for Intervention: Highlighting the need for targeted strategies to address smartphone-related stress and promote healthier sleep patterns among adolescents.

Keywords: Smartphone use, Stress, Sleep quality, Adolescents, Correlation study

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini menyebabkan tradisi kehidupan masyarakat mulai terpengaruh dengan teknologi-teknologi modern yang masuk ke lingkungan masyarakat bukan hanya masyarakat perkotaan saja namun sudah menjalar ke masyarakat pedesaan. Teknologi seperti radio, televisi, telepon genggam (HP), bahkan smartphone sudah bukan hal yang baru lagi bagi masyarakat perkotaan bahkan masyarakat pedesaan sekalipun [1]. Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami gangguan kecanduan smartphone, hal ini karena smartphone merupakan alat komunikasi yang multifungsi. Akan tetapi penggunaan smartphone secara berlebihan memiliki dampak negatif salah satunya kualitas tidur yang buruk [2].

Remaja menghabiskan waktunya untuk membuka sosial media, game online dan chattingan dengan teman sebaya yang sering kali mengganggu aktivitas tidurnya. Ketika remaja lebih banyak terjaga dengan aktivitas smartphone nya di malam hari, maka produksi hormon nokturnal melatonin akan ditekan, yang menyebabkan gangguan tidur. Sehingga menimbulkan beberapa dampak yang sulit berkonsentrasi, mengantuk pada saat jam belajar, berkurangnya interaksi dengan teman atau pun lingkungan sekitar dikarenakan terlalu asik dengan smartphone nya dan menyebabkan mereka mengalami gangguan tidur sehingga menyebabkan kualitas tidur yang buruk.

Menurut data International Of Sleep Disorder, prevalensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah penyakit asma (61-74%), stres (65%), gangguan pusat pernafasan (40-50%), kram kaki pada malam hari (16%), psychophysiological (15%), sindrom kaki gelisah (5-15%), ketergantungan alkohol (10%), sindrom terlambat tidur (510%), pikun (5%), gangguan perubahan jadwal (2-5%), sesak saluran nafas (1-2%), penyakit lambung (>1%), mendadak tidur (0,03%-0,16%) [3]. Salah satu penyebab dari gangguan tidur yang paling dominan adalah stres. Dimana stres sering dianggap sebagai pemicu utama timbulnya gangguan tidur yang bisa menyebabkan menurunnya kualitas tidur [4].

Stres pada remaja sering terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga terjadi perubahan besar dalam segala aspek, sehingga perubahan ini dapat menimbulkan tekanan pada remaja yang dapat menyebabkan stres. Stres merupakan salah satu penyebab dari gangguan tidur karena pada saat stres terjadi peningkatan hormon epinefrin, norepinefrin, dan kortisol yang mempengaruhi susunan saraf pusat dan menimbulkan keadaan terjaga dan meningkatkan kewaspadaan sistem saraf pusat. Hal ini juga dapat memengaruhi kualitas tidur individu [5].

Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan smartphone dan tingkat stres dengan kualitas tidur [6]. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMK Negeri 2 Sewon Bantul didapatkan bahwa pihak sekolah mengharuskan siswanya untuk memiliki smartphone dan membawa smartphone mereka ke sekolah, karena 60% tugas dan materi dapat diakses menggunakan smartphone. Hal ini tentunya membuat durasi untuk menggunakan smartphone semakin bertambah karena akan membuka peluang untuk bisa bermain smartphone di sekolah pada saat istirahat atau jam kosong. Menurut pengakuan siswa di SMK Negeri 2 Sewon tersebut rata-rata pemakaian smartphone dalam sehari adalah lebih dari 8 jam perharinya atau dua kali lipat dari waktu ideal penggunaan smartphone. Guru Bimbingan Konseling (BK) tersebut juga mengatakan bahwa sering ditemui siswa yang tertidur di kelas pada saat jam belajar dan menurut pengakuan siswa tersebut mereka mengantuk berat karena tidur larut malam. Biasanya salah satu alasan siswa tidur larut malam adalah karena terlalu asik bermain smartphone sampai lupa waktu dan juga karena mengerjakan tugas sekolah.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengkaji hubungan antara variabel serta besarnya arah hubungan dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Sewon Bantul yang berjumlah 252 siswa. Sampel dilakukan dengan metode Proportional Stratified Random Sampling, yakni sebanyak 77 siswa yang diambil dari masing-masing jurusan dengan jumlah 11 siswa tiap jurusan selanjutnya hsil data dilakukan analisis dengan menggunakan Uji Chi Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

No Umur (tahun) Frekuensi (F) Presentase (%)
1 15 21 27.3
2 16 52 67.5
3 17 4 5.2
Total 77 100.00
Table 1.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Umur di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden menurut kelompok umur pada responden siswa kelas X SMK Negeri 2 Sewon Bantul terbanyak pada kelompok umur 16 tahun dengan jumlah 52 siswa atau 67.5%. Responden dengan umur 15 tahun dengan jumlah 21 siswa atau 27.3%, dan umur 17 tahun dengan jumlah 4 siswa atau 5.2%.

No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Laki-laki 22 28.6
2 Perempuan 55 71.4
Total 77 100.00
Table 2.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Jenis Kelamin di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden menurut kelompok jenis kelamin pada responden siswa kelas X SMK Negeri 2 Sewon Bantul terbanyak pada kelompok perempuan dengan jumlah 55 siswi atau 71.4% dan responden laki-laki dengan jumlah 22 siswa atau 28.6%.

No Jurusan Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Desain Komunikasi Visual 11 14.3
2 Kriya Karya Batik dan Tekstil 1 11 14.3
3 Kriya Karya Batik dan Tekstil 2 11 14.3
4 Multimedia 1 11 14.3
5 Multimedia 2 11 14.3
6 Tata Busana 1 11 14.3
7 Tata Busana 2 11 14.3
Total 77 100.0
Table 3.Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Jurusan di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari total 77 responden siswa kelas X jumlah siswa dari setiap jurusan berjumlah sama yaitu masing-masing dengan 11 siswa atau 14.3.

No Kategori Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Tidak Normal 57 74.0
2 Normal 20 26.0
Total 77 100.0
Table 4.Distribusi Frekuensi Variabel Intensitas Penggunaan Smartphone di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4 diatas didapatkan hasil bahwa dari total 77 responden sebanyak 57 siswa atau 74.0% memiliki kategori tidak normal pada intensitas penggunaan smartphone dan 20 siswa atau 26.0% memiliki kategori normal pada intensitas penggunaan smartphone.

No Tingkat Stres Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Normal 12 15.6
2 Ringan 16 20.8
3 Sedang 23 29.9
4 Berat 19 24.7
5 Sangat Berat 7 9.1
Total 77 100.0
Table 5.Distribusi Frekuensi Variabel Stres di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil bahwa dari total 77 responden sebanyak 12 siswa (15.6%) memiliki tingkat stres normal, 16 siswa (20.8%) memiliki tingkat stres ringan, 23 siswa (29.9%) memiliki tingkat stres sedang, 19 siswa (24.7%) memiliki tingkat stress berat dan 7 siswa (9.1%) memiliki tingkat stress sangat berat.

Table 6.

No Kualitas Tidur Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Tidak Baik 53 68.8
2 Baik 24 31.2
Total 77 100.0
Table 6.Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Tidur di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari total 77 responden sebanyak 53 siswa (68.8%) memiliki kualitas tidur yang tidak baik dan 24 siswa (31.2%) memilki kualitas tidur yang baik.

Analisis Bivariat

Penggunaan Smartphone N % N % N %
Tidak Normal 47 88.7% 10 41.7% 57 74.0%
Normal 6 11.3% 14 58.3% 20 26.0%
Total 53 100.0% 24 100.0% 77 100.0%
Table 7. Hasil Crosstabulation Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur Remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat 57 responden dengan kategori intensitas penggunaan smartphone tidak normal, 47 siswa diantaranya (88.7%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 10 siswa (41.7%) memiliki kualitas tidur baik. Kemudian terdapat 20 responden dengan kategori intensitas penggunaan smartphone normal, 6 diantaranya (11.3%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 14 siswa (58.3%) memiliki kualitas tidur baik.

95% Confidence Interval
value low upper
Odds Ratio For Intensitas 35.510
Penggunaan Smartphone (Tidak normal / Normal) 10.967 3.387
For cohort Kualitas Tidur = Tidak Baik 2.749 1.392 5.426
For Cohort Kualitas Tidur = Baik .251 .133 .471
N of Valid Cases 77
Table 8. Hasil Crosstabulation Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur Remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 8 diketahui ratio siswa yang intensitas penggunaan smartphonenya tidak normal memiliki kecendrungan atau resiko kualitas tidur tidak baik sebesar 10.967 atau 10 kali lebih besar dibandingkan dengan siswa yang intensitas penggunaan smartphonenya normal.

Value Df Asymp. Sig. (2-sided
Pearson Chi-Square 18.989a 1 .000
Likelihood Ratio 16.623 1 .000
Linear-by-Linear Association 18.742 1 .000
N of Valid Cases 77
Table 9.Hasil Uji Chi Square Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur Remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai p adalah 0.000 dan nilai α adalah 0.05 dengan demikian p ≤ α menunjukkan adanya hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023.

Stres Tidak Baik Baik Total
N % N % N %
Normal 4 7.5% 8 33.3% 12 15.6%
Ringan 7 13.2% 9 37.5% 16 20.8%
Sedang 19 35.8% 4 16.7% 23 29.9%
Berat 17 32.1% 2 8.3% 19 24.7%
Sangat Berat 6 11.3% 1 4.2% 7 9.1%
Total 53 100.0% 24 100.0% 77 100.0%
Table 10.Hasil Crosstabulation Stres Dengan Kualitas Tidur Remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa (15.6%) mengalami tingkat stres dengan kategori normal, 4 diantaranya (7.5%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 8 siswa (33.3%) memiliki kualitas tidur baik. Kemudian terdapat 16 siswa (20.8%) mengalami tingkat stres dengan kategori ringan, 7 siswa diantaranya (13.2%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 9 siswa (37.9%) memiliki kualitas tidur baik. Kemudian terdapat 23 siswa (29.9%) mengalami tingkat stres dengan kategori sedang, 19 diantaranya (35.8%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 4 siswa (16.7%) memiliki kualitas tidur baik. Kemudian terdapat 19 siswa (24.7%) mengalami tingkat stres berat, 17 diantaranya (32.1%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 2 siswa (8.3%) memiliki kualitastidur baik. Kemudian terdapat 7 siswa (9.1%) mengalami tingkat stres sangat berat, 6 diantaranya (11.3%) memiliki kualitas tidur tidak baik dan 1 siswa (4.2%) memiliki kualitas tidur baik.

Berdasarkan tabel 11 diketahui nilai p adalah 0.001 dan nilai α adalah 0.05 dengan demikian p ≤ α sehingga menunjukkan adanya hubungan antara stres dengan kualitas tidur remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023.

Value Df Asymp. Sig. (2-sided
Pearson Chi-Square 18.989a 1 .000
Likelihood Ratio 16.623 1 .000
Linear-by-Linear Association 18.742 1 .000
N of Valid Cases 77
Table 11.Hasil Uji Chi Square Hubungan Stres Dengan Kualitas Tidur  Remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023

Pembahasan

A. Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Remaja di SMK Negeri 2  Sewon  Bantul

Dari hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2003. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan [9] menunjukan bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja. Penggunaan smartphone yang ideal adalah sepanjang 257 menit atau sekitar 4 jam 17 menit dalam sehari [9]. Apabila smartphone digunakan lebih dari 4 jam 17 menit maka hal tersebut dianggap mengganggu kerja otak yang menyebabkan masalah psikologis khususnya pada siswa sekolah menengah atas. Jadi, semakin tinggi atau semakin lama waktu yang dihabiskan untuk menggunakan smartphone maka akan semakin berpengaruh buruk terhadap kualitas tidur. Kualitas tidur buruk dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental sehingga berpotensi mengganggu aktivitas pembelajaran siswa. Penyebab utama menurunnya kualitas tidur adalah penggunaan smartphone yang berlebihan. Hal ini dikaitkan dengan hormon melatonin yang diproduksi oleh hipotalamus untuk memproses sinyal ketika mata terkena cahaya sehingga membantu otak menentukan apakah itu siang atau malam. Cahaya dapat mempengaruhi ritme sirkadian yang merupakan sistem pemeliharaan waktu 24 jam tubuh yang berguna untuk menentukan kapan seseorang tidur dan terbangun. Produksi hormon melatonin akan meningkat pada malam hari sehingga menyebabkan kantuk dan akan menurun pada siang hari. Cahaya buatan yang berasal dari media elektronik, jika cukup terang juga dapat menimbulkan efek yang sama. Efek lain penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur adalah terjadinya stimulasi otak yang terus menerus sehingga seseorang akan cenderung untuk tetap terjaga [10].

Rata-rata intensitas penggunaan smartphone siswa SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2003 adalah di atas 8 jam per hari, di atas waktu ideal yakni 4 jam 17 menit. Sehingga menimbulkan waktu istirahat dan kualitas tidur yang buruk diantara mereka.

B. Hubungan Stres Dengan Kualitas Tidur Remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa adanya hubungan antara stres dengan kualitas tidur remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan bahwa mahasiswa preklinik fakultas kedokteran Universitas Palangka Raya memiliki tingkat stress yang dominan adalah kategori normal kemudian diikuti oleh kategori sedang, ringan, parah dan terakhir sangat parah [11]. Sedangkan untuk kualitas tidur mahasiswa dominan memiliki kualitas tidur buruk. Dari hasil uji korelasi didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran Universitas Palangka Raya.

Faktor-faktor yang menyebabkan atau mempengaruhi kualitas tidur pada remaja, salah satunya adalah stres [12]. Banyak hambatan yang menghalangi remaja untuk mendapatkan kebutuhan tidur, dimulai dari bergesernya jam tidur, kemudian mereka menghadapi tekanan baru di sekolah, rumah, pekerjaan, dan dengan teman- teman. Mereka dihadapkan dengan keputusan tidak harus mereka buat sebelumnya. Semua ini datang pada saat mereka juga memiliki banyak perubahan lain dalam tubuh mereka, termasuk perubahan emosi, perasaan, dan suasana hati. Mereka perlu untuk mendapatkan banyak tidur selama perubahan ini, karena hal itu akan membantu mereka mengenali diri mereka sendiri dan memaknai kehidupan lebih baik lagi. Kebutuhan tidur bagi remaja yang berusia 12-18 tahun adalah 7-8 jam setiap harinya [13]. Tingkatan stres sangat berpengaruh terhadap menurunnya kualitas tidur pada remaja, semakin tinggi tingkat stres yang mereka alami maka akan semakin menurun pula kualitas tidurnya.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul dengan nilai signifikan 0.000 (<0.05) dan ada hubungan antara stres dengan kualitas tidur remaja di SMK Negeri 2 Sewon Bantul Tahun 2023 dengan nilai signifikan 0.001 (<0.05). oleh karena itu diperlukan edukasi, pendampingan dan pengarahan kepada para remaja agar bisa bijak dalam menggunakan dan mengatur penggunaan smartphone sehingga kualitas tidur mereka tetep terjaga dengan baik.

References

  1. Alini, D., et al. "Studi Kecemasan Remaja Terhadap No Mobile Phone Phobia (NOMOPHOBIA) Di SMA Negeri 1 Kuantan Mudik Lubuk Jambi." Jurnal Ners, vol. 6, no. 2, pp. 123-135, 2022.
  2. Dungga, A., & Dulanimo, B. "Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas dan Kuantitas Tidur Pada Remaja." Jurnal Keperawatan Jambura, vol. 3, no. 2, pp. 45-58, July 2021.
  3. Juliet, D., et al. "Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya." Medica Palangka Raya: Jurnal Riset Mahasiswa, vol. 1, no. 1, pp. 13-23, March 2023.
  4. Kemenkes RI. "Kebutuhan Tidur Sesuai Usia – Direktorat P2PTM." 2015.
  5. Kibona, L., & Mgaya, G. "Smartphone Effects on Academic Performance of Higher Learning Students." Journal of Multidisciplinary Engineering Science and Technology, vol. 2, no. 4, pp. 123-136, 2015.
  6. Meylani. "Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja Kelas XII Di SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta." Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 2022.
  7. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
  8. Purbasari. "Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur pada Remaja." Universitas Indonesia, Depok, 2016.
  9. Risna, & Wahyuni. "Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur Pada Siswa di SMA Negeri 1 Sigli Kabupaten Pidie." Program Studi Ilmu Keperawatan, Medika Nurul Islam, Aceh, 2020.
  10. Septianingrum, K. "Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Remaja SMA N 1 Kawedanan Kelas XI IPS." Program Studi Alih Jenjang, S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia, Madiun, 2020.
  11. Sherwood, L. Human Physiology: From Cells To Systems. 6th ed., Singapore: Cengage Learning, 2011.
  12. Wahyuningsih, D. "Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone dan Pengawasan Orangtua Terhadap Perilaku Antisosial." Program Studi Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang, 2017.
  13. Windarwati, T. "Hubungan Stres Kerja Dan Keluhan Sulit Tidur (Insomnia) Pada Perawat Di Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya." Available: http://digilib.esaunggul.ac.id/hubungan-stres-kerja-dan-keluhan-sulit-tidur-insomnia-padaperawat-di-rumah-sakit-puri-mandiri-kedoya-tahun-2013-993.html. Accessed: May 11, 2023.