Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Engineering
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.6664

Impact of Work Skills, Performance, and Maintenance on Productivity: A Study on Head Truck Operators in PT. Terminal Petikemas Surabaya


Pengaruh Keterampilan Kerja, Kinerja, dan Pemeliharaan terhadap Produktivitas: Studi pada Operator Head Truck di PT. Terminal Petikemas Surabaya

STIA Dan Manajemen Kepelabuhan Barunawati Surabaya
Indonesia
STIA Dan Manajemen Kepelabuhan Barunawati Surabaya,
Indonesia
STIA Dan Manajemen Kepelabuhan Barunawati Surabaya
Indonesia

(*) Corresponding Author

PT. Terminal Petikemas Surabaya Head Truck Operators Work Skills Performance Maintenance Productivity

Abstract

This scientific article investigates the relationship between work skills, performance, maintenance, and productivity in the context of head truck operations at PT. Terminal Petikemas Surabaya. The study, conducted through a descriptive research approach, involved a sample of 72 head truck operators. Multiple linear regression analysis was employed to examine the data. The results revealed a significant positive impact of work skills, performance, and maintenance on productivity. The regression model exhibited a high predictive capability, indicating that the variables of interest could be utilized to forecast productivity. The findings support the well-established understanding that individuals' work skills directly influence their level of productivity. Moreover, the study confirms the widely accepted notion that improved performance among head truck operators leads to enhanced output. Additionally, it highlights the significance of routine maintenance in increasing production levels. The implications of this research underscore the importance of investing in skill development, fostering optimal performance, and implementing effective maintenance practices to enhance productivity in head truck operations.

Highlight:

  • Work skills significantly influence productivity: The study reveals that the level of work skills directly impacts the productivity of head truck operators in PT. Terminal Petikemas Surabaya.
  • Performance drives positive output: The findings confirm that the performance of head truck operators has a beneficial influence on their overall output.
  • Routine maintenance enhances production: The research highlights the significance of regular maintenance of head trucks in contributing to increased productivity levels.

Keyword:

PT. Terminal Petikemas Surabaya, Head Truck Operators, Work Skills, Performance, Maintenance, Productivity

PENDAHULUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas perairan dan kepulauan membutuhkan sarana dan prasarana trasnportasi darat, laut dan udara. Hal ini mutlak diperlukan guna menghubungkan beribu pulau yang terhampar di kawasan nusantara. Sama halnya dengan sistem transportasi manusia, sistem transportasi barang di Indonesia juga lebih mengembangkan sistem yang berbasis pada moda transportasi darat dan laut, hal ini dikarenakan untuk meminimalisir biaya pengiriman barang yang berdampak pada nilai jual barang tersebut. Sebelum penggunaan petikemas untuk angkutan umum, kalangan pelayaran sangat menyadari tantangan yang ditimbulkan oleh terbatasnya kemampuan bongkar muat untuk pengiriman produk melalui laut. Selain itu, karena biaya tenaga kerja merupakan mayoritas dari total biaya operasional, telah terjadi percepatan yang nyata dalam laju inflasi. Oleh karena itu, ide penggunaan petikemas merupakan upaya untuk mengatasi masalah keterlambatan yang terjadi selama operasi bongkar muat.

Sangat penting untuk memiliki fasilitas yang meningkatkan produktivitas guna mempercepat proses bongkar muat petikemas di pelabuhan dan jenis terminal lain yang menangani peti kemas. Biaya operasional, metode penanganan bongkar muat, ketergantungan peralatan, aksesibilitas suku cadang, dan teknologi yang digunakan adalah beberapa pertimbangan ini. Peralatan yang digunakan di terminal petikemas untuk bongkar muat peti kemas berbeda dengan yang digunakan di dermaga kargo umum. Jenis kargo dan cara penanganan barang yang digunakan untuk kargo tersebut menentukan produktivitas bongkar muat barang [1].

Jika tidak ada waktu menunggu, maka tingkat produktivitas yang tinggi dapat dicapai dalam kegiatan bongkar muat. Head truck yang merupakan moda transportasi di pelabuhan dan juga diluar pelabuhan cukup memegang penting sebagai sarana penghubung atau pendistribusian petikemas bak menuju mapun keluar pelabuhan. Sudah menjadi perhatian juga bagi perusahaan dalam menilai dan mengawasi kemampuan operator Head Truck ini yang berkaitan dengan keterampilan, kinerja dan pemeliharaan Head Truck guna mengurangi atau bahkan menghilangkan iddle time dari Head Truck itu sendiri. Keterampilan kerja didefinisikan sebagai “keterampilan atau kompetensi untuk melaksanakan tugas yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman kerja” oleh Wahyudi. Sebaliknya, Hasibuan mendefinisikan keterampilan kerja sebagai “kompetensi seseorang untuk menyelesaikan kewajiban yang diberikan kepadanya” dalam Istikomah. Seberapa sukses seseorang dapat melakukan aktivitas tertentu seperti menggunakan peralatan, berbicara secara efektif dengan orang lain, atau menerapkan strategi bisnis mencerminkan tingkat pengetahuan mereka. Beberapa temuan perspektif ini menyiratkan bahwa kemampuan seseorang adalah cerminan dari kompetensi mereka, yang ditunjukkan oleh seberapa sukses mereka dapat melakukan tugas-tugas tertentu. Kinerja adalah perilaku sejati yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja yang dibuat oleh pekerja sesuai dengan perannya di perusahaan, klaim Rivai dan Sagala.

[2]mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari segi kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang telah diberikan kepadanya. Menurut definisi yang diberikan oleh Setiawan, pemeliharaan adalah “proses pemeliharaan mesin atau peralatan manufaktur dengan memperbaharui masa pakai dan kegagalan atau kerusakan mesin”. Sedangkan pemeliharaan adalah “suatu kegiatan untuk memelihara atau memelihara fasilitas atau peralatan manufaktur dan melakukan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang esensial sehingga terjadi keadaan operasi produksi yang layak sesuai dengan yang dimaksudkan” menurut Sofjan Assauri [3].

Dari uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan akan membatasi permasalahan pada pengaruh keterampilan kerja, kinerja operator head truck dan pemeliharaan head truck terhadap produktivitas di PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

METODE

Sanusi mengklaim bahwa jenis penelitian yang dilakukan untuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah "metode eksplorasi yang dikembangkan untuk mengevaluasi kemungkinan hubungan sebab akibat antara komponen yang diuji. Dengan pengetahuan ini, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa topik penelitian adalah tujuan ilmiah dengan tujuan dan aplikasi yang tepat untuk mendapatkan fakta-fakta tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pada keterampilan, kinerja operator head truck dan pemeliharaan head truck di PT. Terminal Petikemas Surabaya.

Populasi Dan Sampel

Salah satu faktor yang dipertimbangkan selama proses penelitian untuk memilih entitas mana yang akan menjadi fokus pemeriksaan adalah ukuran populasi saat ini. Populasi, dalam pandangan Sugiyono, adalah kategori generalisasi yang terdiri dari item atau orang yang memenuhi kriteria penyelidikan jumlah dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Adapun rumus yang dipakai untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah rumus Slovin.

Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 72 operator head truck di PT. Terminal Petikemas Surabaya dengan menggunakan random sampling.

Instrumen atau alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini berupa pencatatan data hasil penggunaan G-Tally dan data hasil kegiatan bongkar muat petikemas, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

Wawancara

Untuk menemukan jawaban atas masalah yang diteliti, wawancara sebagai metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Penyebaran Quisioner

Dilakukan dengan cara penyebaran quisioner pada responden penelitian, yaitu operator head truck.

Dokumentasi

Hal ini dilakukan dengan mendokumentasikan, mencatat, dan menanyakan kepada manajemen perusahaan tentang berbagai data di perusahaan, dalam hal ini data yang relevan dengan operator head truck dan produktivitas bisnis.

Studi Pustaka / Literatur

Mengutip beberapa sudut pandang ahli atau penulis buku dari berbagai literatur yang mendukung konten untuk membuat laporan penelitian ini adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini.

Jenis Dan Sumber Data

Data kuantitatif adalah kumpulan informasi yang berasal dari pengamatan dan dinyatakan dalam bentuk numerik. Dalam penelitian ini data kuantitatif utama yang digunakan adalah data yang berkaitan dengan produktivitas perusahaan.

Sumber Data

Dua jenis sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Data primer, merupakan Temuan penyebaran kuesioner dan informasi yang dikumpulkan dari pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penelitian adalah dua data utama yang diperoleh dari sumber penelitian.
  2. Data sekunder, merupakan data pendukung yang tidak berhubungan langsung dengan batasan variabel seperti data tentang perusahaan dan berbagai literatur yang mendukung penulisan hasil penelitian ini yang dapat diperoleh dari studi pustaka.

Uji Instrumen Penelitian Dan Teknik Analisis Data Uji Instrumen Penelitian

Uji Validitas

Untuk memastikan apakah penelitian yang dilakukan itu otentik.

Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat menghasilkan indeks kepercayaan yang baik ketika dilakukan pengujian berulang, maka harus lulus uji reliabilitas.

Teknik Analisis Data

Analisis Korelasi dan Determinasi Parsial

Analisis korelasi parsial digunakan untuk menilai tingkat kesamaan antara variabel independen dan variabel dependen sambil menganggap semua variabel independen lainnya konstan (dianggap tetap). Hanya satu variabel independen dan satu variabel dependen yang dianggap oleh koefisien parsial tunggal. Hasan mengklaim bahwa prosedur untuk menentukan koefisien korelasi parsial.

Pengujian Secara Simultan

Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas yaitu keterampilan kerja (X1), Kinerja operator head truck (X2), Pemeliharaan head truck (X3) secara simultan terhadap variabel terikat Produktivitas (Y) digunakan uji F.

Skala Sikap atau Linkert

Skala sikap, biasa disebut sebagai skala Likert, digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang sikap seseorang terhadap objek tertentu serta pendapat mereka tentangnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif Variabel Keterampilan Kerja (X1)

Seperti terlihat pada Tabel jawaban responden atas pertanyaan tentang kemampuan mengemudikan head truck dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut: 38 orang, atau 52,77% dari total, menyatakan sangat setuju. 22 orang atau 30,55% dari total menjawab setuju. Tujuh orang atau 9,72% dari total menjawab tidak yakin. Tiga orang atau 4,16% dari total menjawab tidak setuju. Mayoritas responden setuju bahwa memiliki keterampilan kerja itu penting, terbukti dengan mereka harus bisa mengemudikan head truck di area dermaga, menurut temuan tanggapan responden.

Pada jawaban responden pada indicator kemampuan menempatkan posisi head truck di bawah alat bongkar muat terbagi atas jawaban : yang menjawab sangat setuju ada 42 orang atau sebanyak 58,33%, yang menjawab setuju ada 20 orang atau sebanyak 27,77%, yang menjawab ragu-ragu ada 8 orang atau sebanyak 11,11%, dan yang menjawab tidak setuju ada 2 orang atau sebanyak 2,79%. Dengan melihat hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mendukung diperlukannya keterampilan kerja pada dengan indikator memiliki kemampuan menempatkan posisi head truck di bawah alat bongkar muat.

Variabel Kinerja Operator Head Truck

Dari jawaban responden pada indikator mematuhi rambu di dermaga terbagi atas jawaban : yang menjawab sangat setuju ada 34 orang atau sebanyak 47,22%, yang menjawab setuju ada 26 orang atau sebanyak 36,11%, yang menjawab ragu-ragu ada 8 orang atau sebanyak 11,11%, yang menjawab tidak setuju ada 2 orang atau sebanyak 2,77% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 2 orang atau sebanyak 2,79%. Dengan melihat hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mendukung diperlukannya keterampilan kerja pada indikator mematuhi rambu di dermaga.

Sebagaimana jawaban responden atas pertanyaan mengenai tanda- tanda disiplin waktu kerja dibagi menjadi kelompok-kelompok berikut: 30 responden menyatakan setuju, yang merupakan 41,66% dari total, diikuti oleh 6 responden yang mengatakan mereka tidak yakin, yang merupakan 8,34% dari total. Ini menyisakan 36 responden yang menyatakan sangat setuju, yang jumlahnya mencapai 50% dari total. Mayoritas responden tetap mendukung perlunya kinerja operator head truck didukung oleh indikator disiplin waktu kerja, demikian hasil tanggapan responden.

Seperti terlihat pada jawaban responden atas pertanyaan tentang indikator ketangkasan kerja terbagi dalam kategori sebagai berikut: Ada 10 orang yang menjawab ragu- ragu, 25 orang yang setuju atau setara dengan 34,72% dari total, 35 orang yang menjawab. menjawab sangat setuju yaitu sebesar 48,61% dari total atau hingga 13,88 persen, sedangkan hanya dua orang atau hingga 2,79% yang memberikan tanggapan kurang baik. Dari temuan tanggapan responden dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mendukung perlunya kinerja operator head truck didukung oleh indikasi ketangkasan kerja.

Berdasarkan kategori yang tertera pada jawaban responden atas pertanyaan mengenai indikator hasil kerja adalah sebagai berikut: 28 responden menyatakan setuju, yang merupakan 38,88% dari total, 38 responden menyatakan sangat setuju, yang menyumbang 52,77% dari total, dan 6 responden menyatakan tidak yakin atau sebanyak 8,35% dari semuanya. Mayoritas responden setuju bahwa indikator hasil pekerjaan harus digunakan untuk mengevaluasi kinerja operator head truck, menurut temuan tanggapan responden.

Variabel Pemeliharan Headtruck

Dari jawaban responden pada indikator menjaga kebersihan headtruck terbagi atas jawaban : yang menjawab sangat setuju ada 40 orang atau sebanyak 55,55%, yang menjawab setuju ada 30 orang atau sebanyak 41,66% dan yang menjawab ragu-ragu ada 2 orang atau sebanyak 2,79%. Dengan melihat hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden masih mendukung diperlukannya pemeliharaan headtruckdengan indikator menjaga kebersihan headtruck.

Seperti yang terlihat pada jawaban responden atas pertanyaan tentang indikator ketangkasan kerja terbagi dalam kategori sebagai berikut: Ada 15 orang yang menjawab ragu- ragu, yang sebanding sebanyak 20,83%, dan ada 5 orang yang menjawab ragu-ragu. menjawab tidak setuju, yaitu sama sebanyak 6,95% dari total. Secara keseluruhan, ada 27 individu yang menjawab sangat setuju atau setara dengan 37,5% dari total. Menilik temuan tanggapan responden, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa perawatan headtruckdengan gejala perbaikan kerusakan ringan adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Berdasarkan kategori jawaban responden atas pertanyaan memahami atau tidak tentang kemampuan head truck dapat dibagi menjadi: 28 orang menyatakan setuju atau setara dengan 38,88% dari total 36 orang menyatakan sangat setuju yaitu sebesar 50% dari total, 6 orang menyatakan tidak yakin, dan sisanya menyatakan setuju. atau hingga 8,33%, sedangkan 2 orang tidak setuju, atau hingga 2,79%, dalam tanggapan mereka. Meneliti hasil jawaban responden memungkinkan seseorang untuk membuat kesimpulan berikut: Mayoritas responden mendukung pemeliharaan headtruckyang mencakup tanda-tanda pemahaman kemampuan headtruck.

Variabel Produktivitas

Dari data menunjukkan bahwa jawaban responden pada indikator pemenuhan target mingguan terbagi atas jawaban : yang menjawab sangat setuju ada 35 orang atau sebanyak 48,61%, yang menjawab setuju ada 35 orang atau sebanyak 48,61% dan yang menjawab ragu- ragu ada 2 orang atau sebanyak 2,78%. Dengan melihat hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mendukung diperlukannya produktivitas dengan indikator pemenuhan target mingguan.

Seperti yang terlihat pada jawaban responden terhadap indikator pencapaian target bulanan dibagi menjadi kelompok-kelompok berikut: 32 peserta, atau 44,44% dari total, menjawab "sangat setuju", diikuti oleh 25 "setuju", mewakili 34,72% dari total, dan 15 "tidak pasti", mewakili sebanyak 20,84% dari total. Sebagian besar responden setuju bahwa perlu adanya produktivitas yang lebih tinggi dengan indikator pencapaian target bulanan, sesuai dengan temuan tanggapan responden.

Menurut kategori yang tercantum yang diwakili dalam tabel yang ditemukan di atas, jawaban responden atas pertanyaan tentang indikator pencapaian tujuan triwulanan dibagi menjadi: 30 responden menyatakan setuju, yang merupakan 41,66 persen dari total; 40 responden menyatakan sangat setuju, yang merupakan 55,55% dari total; dan 2 responden mengatakan mereka tidak yakin, yang merupakan 2,79% dari total. Mayoritas responden mendukung pemantauan produktivitas berdasarkan tanda-tanda pencapaian tujuan secara triwulanan, hal ini dapat disimpulkan dari hasil tanggapan responden.

Uji Validitas Dan Realibilitas

Uji Validitas

Diasumsikan bahwa semua item pertanyaan yang berasal dari variabel tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian jika hasil pengujian validitas indikator dari semua variabel bebas dan variabel terikat memiliki nilai r hitung semua indikator variabel yang lebih besar dari nilai r tabel dan sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan.

Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada tabel yang baru saja disajikan menunjukkan bahwa semua variabel keterampilan kerja, kinerja, pemeliharaan, dan produktivitas operator head truck memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60, menunjukkan bahwa semua dari variabel ini dapat diandalkan. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk melakukan studi lebih lanjut tentang elemen-elemen ini.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Karena nilai signifikansi lebih besar dari a yaitu 0,200 maka disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal. Jika demikian, praduga normal telah terbukti benar.

Uji Multikolinearitas

Model dapat dikatakan memiliki multikolinearitas karena tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari sepuluh dan nilai toleransi kurang dari sepuluh, yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen yang lebih besar dari 95%. Informasi yang ditunjukkan pada tabel di atas, yang dapat diakses di atas, memberikan bukti untuk klaim ini.

Hasil Analisa Data Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh persamaan regresi linier berganda yang penting sebagai berikut:

Y = 0.561 + 0.268X1 + 0.210X2 + 0.139X3

Interprestasi dari model regresi di atas adalah sebagai berikut :

  1. Konstanta (a) yang dihasilkan sebesar 0,561 menunjukkan bahwa besarnya nilai banding produktivitas (Y) sebesar 0,561 jika keterampilan kerja (X1), kinerja (X2) dan pemeliharaan (X3) adalah konstan.
  2. Nilai koefisien keterampilan kerja (β1) sebesar 0,268 menunjukkan bahwa jika variabel kinerja operator (β1) meningkatkan satu satuan, maka mengakibatkan peningkatan produktivitas sebesar 0,268.
  3. Nilai koefisien kinerja (β2) sebesar 0,210 menunjukkan bahwa jika variabel kinerja (β2) meningkat satu satuan, maka akan mengakibatkan peningkatan produktivitas sebesar 0,210.
  4. Nilai koefisien pemeliharaan (β3) sebesar 0,139 menunjukan bahwa jika variabel pemeliharaan (β3) meningkat satu satuan, maka akan mengakibatkan peningkatan produktivitas sebesar 0,139.

Analisis Koefisien Korelasi (R) Dan Koefisien Determinasi (R 2 )

Nilai koefesien korelasi (R) menunjukan seberapa erat hubungan antar variabel bebas (keterampilan kerja (X1), kinerja (X2), dan pemeliharaan (X3)) dengan variabel terikat (produktivitas), Nilai koefisien korelasi telah dihitung menjadi 0,982. Mengingat angka ini berada pada kisaran 0,80 dan 1,00, maka dimungkinkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat agak kuat. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kisaran nilai ini berada di antara kedua angka tersebut.

Pengujian Hipotesis

UJI T

Seperti terlihat pada tabel diatas, nilai t hitung untuk variabel keterampilan kerja (X1) adalah 4,321, dan tingkat signifikansinya adalah 0,000. Mengingat fakta bahwa 4,321 melebihi 1,864 dan 0,000 kurang dari 0,05, jelaslah bahwa H1 harus diterima dan H0 harus ditolak. Kesimpulannya, variabel bebas keterampilan kerja (X1) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat produktivitas yang hanya signifikan secara marginal (Y). Nilai statistik t-hitung untuk variabel kinerja (X2) adalah 3,750, dan tingkat signifikansinya adalah 0,000, menurut tabel yang baru saja disajikan. Hal ini menunjukkan bahwa H0 harus ditolak dan H1 harus diterima karena 3,750 lebih besar dari 1.864 dan lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya, pengaruh variabel independen kinerja (X2) agak signifikan terhadap variabel dependen produktivitas (Y). Statistik t-hitung untuk variabel pemeliharaan (X3) adalah 2,817, dan derajat signifikansinya adalah 0,008, sesuai dengan tabel yang baru saja ditampilkan. Mengingat fakta bahwa 2,817 melebihi 1,864 dan 0,008 kurang dari 0,05, jelaslah bahwa H1 harus diterima dan H0 harus ditolak. Kesimpulannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas pemeliharaan (X3) memiliki pengaruh yang agak signifikan terhadap variabel terikat produktivitas (Y).

UJI F

Hasil pengelohan data menunjukkan bahwa uji ANOVA yang sering disebut dengan F hitung memiliki F hitung sebesar 186,368 dan taraf signifikansi sebesar 0,000. Karena F hitung lebih besar dari F tabel (186,368 lebih besar dari 2,90) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka layak untuk menunjukkan bahwa H0 harus ditolak dan H1 harus diterima.

Kesimpulannya bahwa seluruh variabel bebas penelitian (keterampilan kerja, kinerja, dan pemeliharaan) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel terikat (produktivitas)

Pembahasan

Hasil uji hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa keterampilan kerja (X1) berpengaruh terhadap produktivitas (Y). Kesimpulan ini didasarkan pada hasil tes. Hal ini terlihat dari nilai variabel keterampilan kerja (signifikan X1) pada uji-t adalah 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05), dan dari fakta bahwa T hitung > T tabel 4,321 > 1,864 . Fakta bahwa ambang batas signifikansi 0,05 digunakan lebih lanjut mendukung hal ini. Hipotesis pertama, yang menyatakan bahwa "dihipotesiskan bahwa setidaknya ada dampak parsial keterampilan kerja terhadap produktivitas," terbukti benar dan dapat dikatakan diterima sebagai hasil dari bukti yang diberikan. Temuan studi mengungkapkan hubungan antara produktivitas dan keterampilan kerja, yang mungkin ditafsirkan bahwa tingkat produksi meningkat dengan tingkat keterampilan kerja.

Temuan uji parsial (uji t) yang digunakan untuk menguji hipotesis menunjukkan bahwa kinerja (X2) memang berpengaruh terhadap produktivitas (Y). Kesimpulan ini didasarkan pada hasil tes. Hal ini dapat disimpulkan dari fakta bahwa T hitung > T tabel memiliki nilai 3,750 > 1,864 dan nilai signifikan pada uji-t variabel kinerja (X2) adalah 0,000 atau kurang dari ambang batas signifikansi () dari 0,05. Akibatnya, sekarang mungkin untuk menyatakan bahwa hipotesis kedua, yang menyatakan bahwa "dianggap bahwa setidaknya ada efek parsial kinerja pada produktivitas," dapat diterima. Hasilnya menunjukkan hubungan antara kinerja dan produktivitas, yang dapat dibaca sebagai mengatakan bahwa semakin baik kinerja, semakin banyak output yang dihasilkan.

Hasil uji parsial yang digunakan untuk menguji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa pemeliharaan (X3) memang berpengaruh terhadap produktivitas (Y). Hal ini terlihat dari fakta bahwa nilai T hitung > T tabel adalah 2,817 > 1,864 dan nilai signifikan dari uji-t variabel kinerja (X3) adalah 0,000 atau lebih kecil dari ambang batas signifikansi (a) 0,05 . Akibatnya, sekarang mungkin untuk menyatakan bahwa hipotesis ketiga, yang menyatakan bahwa "dianggap bahwa setidaknya ada efek parsial kinerja pada produktivitas," dapat diterima. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kinerja dan produktivitas, yang dapat dibaca sebagai mengatakan bahwa semakin baik kinerja, semakin banyak output yang dihasilkan.

  1. Pengaruh Variabel Keterampilan Kerja Terhadap Produktivitas
  2. Pengaruh Variabel Kinerja Terhadap Produktivitas
  3. Pengaruh Variabel Pemeliharaan Terhadap Produktivitas
  4. Pengaruh Variabel Keterampilan Kerja, Kinerja dan Pemeliharaan Terhadap Produktivitas Temuan pengujian simultan membuktikan teori bahwa kinerja dan pemeliharaan memiliki dampak terhadap produktivitas. Nilai signifikansinya adalah 0,000 < 0,05, dan nilai T estimasi sebesar 186,368 > T tabel sebesar 2,90. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil tes bersamaan. Berdasarkan penelitian ini, hipotesis keempat adalah bahwa "keterampilan kerja, kinerja, dan pemeliharaan berdampak pada produktivitas secara bersama-sama".
  5. Variabel Bebas yang Paling Dominan

Terbukti bahwa variabel keterampilan kerja (4,321) memiliki dampak yang lebih besar terhadap produksi berdasarkan temuan nilai beta, yang menunjukkan bahwa variabel keterampilan memiliki dampak yang lebih besar terhadap produktivitas daripada variabel kinerja atau variabel pemeliharaan. Keterampilan kerja operator headtruckadalah salah satu aspek yang paling penting dalam mempengaruhi produktivitas total, yang dapat disimpulkan dari temuan studi.

SIMPULAN

  1. Sudah diketahui dengan baik bahwa banyaknya keterampilan kerja seseorang secara langsung mempengaruhi seberapa produktif mereka.
  2. Mengingat temuan studi, juga diterima secara luas bahwa kinerja operator headtruckmemiliki pengaruh yang menguntungkan pada output mereka.
  3. Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut, diketahui juga bahwa pemeliharaan head truck secara rutin dapat meningkatkan produksi.
  4. Menggunakan hasil survey yang dilakukan dengan responden head truck di PT. Terminal Petikemas Surabaya, data mentah diolah menggunakan SPSS, dan dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0,561 + 0,268X1 + 0,210 X2 + 0,139X3

  1. Dalam membuat keputusan tentang benar atau tidaknya hipotesis, pertimbangan dibuat dengan mempertimbangkan baik hasil uji F maupun pemrosesan hasil uji t. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa meskipun nilai T tabel untuk penelitian ini adalah 2,90, nilai T hitung adalah 186,368 dengan signifikansi 0,000. Dengan memeriksa hasil, pengetahuan ini ditemukan. Oleh karena itu dapat dibayangkan untuk menyimpulkan bahwa produktivitas total secara signifikan dipengaruhi oleh campuran keterampilan kerja, kinerja, dan pemeliharaan.

References

  1. B. Triatmodjo, "Perencanaan Pelabuhan," Penerbit BETA OFFSET, Edisi Pertama, Yogyakarta, 2018.
  2. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, "Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan," Remaja Rosdakarya, Bandung, 2017.
  3. S. Assauri, "Manajemen Produksi dan Operasi," Edisi Empat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2017.
  4. W.N. Adam, W.S., and E.S. Tarigan, "Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan kompetensi terhadap kinerja pada karyawan hotel niagara perapat," Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, pp. 41-50, 2021.
  5. A. Hidayati et al., "The Development of Character Education Curriculum For Elementary Studentin West Sumatera," Internasional Journalof education and Research, June 2018.
  6. B. Wahyudi, "Manajemen Sumber Daya Manusia," Sulita, Bandung, 2018.
  7. W. Bangun, "Manajemen Sumber Daya Manusia," Penerbit Earlangga, Jakarta, 2018.
  8. T. Baroto, "Perencanaa dan Pengendalian Produksi," Cetakan Pertama, Penerbit PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2020.
  9. A.S. Coder, "Tehnik Manajemen Pemeliharaan," Penerbit Earlangga, Jakarta, 2018.
  10. R. Daft, "Manajemen," Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2018.
  11. Daryanto, "Keselamatan Kerja Peralatan Bengkel dan Perawatan Mesin," Penerbit Alfabeta, Bandung, 2018.
  12. E.S. Hadi, "Analisa Reliability Akibat Modifikasi Jumlah Power PackPada sistem Hydraulic Permesinan Geladak Pada MV Sirena," Universitas Diponogoro, Semarang, 201.
  13. M.S.P. Hasibuan, "Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah," Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta, 2020.
  14. J. Heizer and B. Rander, "Manajemen Operasi, Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan," alih bahasa: H. Kurnia, R. Saraswati, and D. Wjaya, Salemba Empat, Jakarta, 2019.
  15. H. Simamora, "Manajemen Sumber Daya Manusia," Edisi Satu, STIE YPKN, Yogyakarta, 2018.
  16. P.T. Manahan Tampubolon, "Manajemen Operasional," Ghalia Indonesia, Jakarta, 2018.
  17. A.A. Mangkunegara, "Manajemen Sumber Daya Perusahaan," Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2018.
  18. W.H. Mobley, "Pergantian Karyawan: Sebab, Akibat dan Pengendalian," alih bahasa: N. Iman, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2020.
  19. S. Robbins, "Prilaku Organisasi," alih bahasa: H. Pujaatmaja, Prenhallindo, Jakarta, 2018.
  20. Sinungan, "Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja," Bumi Aksara, Jakarta, 2018.
  21. S. Suwatno and D.J. Priansa, "Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik Dan Bisnis," Penerbit Alfabeta, Bandung, 2018.
  22. "Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik Dan Bisnis," Penerbit Alfabeta, Bandung, 2018.
  23. Habibati, "Penerapan Media Teka Teki Silang Pada Materi KoloidUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik," Journal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), June 2018.
  24. H. Umar, "Riset Pemasaran Dan Prilaku Konsumen," Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2018.
  25. Wibowo, "Manajemen Kinerja," Penerbit Rajawali Press, Jakarta, 2018.