Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Philosophy. Psychology. Religion
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.5478

The Relationship between Parental Social Support with Achievement Motivation in Senior High School Students


Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Sekolah Menengah Atas

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Achievement Motivation parental social support Al-Islam Krian High School quantitative correlation Likert scale

Abstract

This research is motivated by a decrease in achievement motivation in Al-Islam Krian High School students. The purpose of this study is to find out and provide an explanation of the relationship between parental social support and achievement motivation in Al-Islam Krian High School students. This research method is quantitative correlation with the subjects of SMA Al-Islam Krian, totaling 269 students. Determination of subjects using proportional sampling technique, namely the determination of samples to take representatives from each group in the population whose number is adjusted to the number of subject members in each group. The variables in this study were parental social support and achievement motivation. The data collection in this study used a psychological preparation scale, namely the Likert scale for the variables of parental social support and achievement motivation. Analysis of the data in this study using SPSS 26.0 for Windows. The results of data analysis showed that there was a positive relationship between parental social support and achievement motivation with an rxy value of 0.517, a significance of 0.000.

Highlights:

  • Parental social support positively influences achievement motivation in Al-Islam Krian High School students.
  • The research method employed is quantitative correlation, using a proportional sampling technique.
  • Data analysis was conducted using SPSS 26.0 for Windows, revealing a significant positive relationship (rxy = 0.517, p = 0.000) between parental social support and achievement motivation.

Keywords: achievement motivation, parental social support, Al-Islam Krian High School, quantitative correlation, Likert scale

Pendahuluan

Pendidikan harus dipenuhi sepanjang hidup manusia di muka bumi. Tanpa pendidikan siswa tidak dapat hidup bahagia, sejahtera dan mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Pendidikan tidak hanya tentang pemberian informasi kepada siswa, tetapi juga dapat mewujudkan keinginan dalam usaha siswa agar dapat mewujudkan pola hidup dan sosial yang membanggakan [1].

Pendidikan ialah penunjang untuk kehidupan saat ini dan yang akan datang. Sesuai dengan tujuan pendidikan Undang-Undang Siatem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi membentuk karakteristik agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab [2].

Siswa sekolah menengah atas (SMA) merupakan jenjang pendidikan sebelum memasuki ke jenjang perkuliahan. Pada jenjang pendidikan ini siswa sudah mulai diarahkan ke jurusan-jurusan yang diminati. Untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) pada umumnya dibagi kedalam tiga jurusan, yaitu jurusan IPA, IPS dan Bahasa [3]. Umumnya siswa SMA berusia antara usia 16-19 tahun. Menjadi siswa yang berprestasi pasti akan sangat membanggakan orang tua, baik itu prestasi akademik maupun prestasi non-akademik. Pada masa ini, siswa-siswa SMA mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan prestasi baik di bidang akademis maupun non-akademis. Hal ini diharapkan dapat mempermudah siswa-siswa SMA untuk melaju ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu universitas. Selain itu berprestasi baik dibidang akademik maupun non-akademik juga akan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa [4].

Dukungan sosial orang tua adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi presetasi seseorang, dengan adanya dukungan sosial orang tua maka belajar akan lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar [5]. Dukungan sosial diartiakan suatu kenyaman, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang dirasakan oleh individu dari orang-orang atau kelompok [6]. Dukungan sosial ialah sesuatu yang memenuhi atau menyediakan kebutuhan orang lain, memberikan dorongan kepada orang lain dan sebagai pengobatan semangat dalam mengambil suatu keputusan [7].

Dukungan sosial orang tua merupakan bekal untuk meraih sukses. Dorongan berprestasi (need of achievement) dipengaruhi oleh adanya dukungan sosial orang tua [8]. Dukungan sosial orang tua merupakan konsep personal yang merupakan pendorong untuk meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda dan dengan memiliki dukungan sosial orang tua yang tinggi diharapkan hambatan-hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang diinginkan dapat diraih, serta mampu mengaktualisasikan diri dengan mencapai berbagai macam prestasi khususnya di bidang akademik. Dengan memiliki dukungan sosial orang tua yang tinggi, maka akan muncul kesadaran bahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri individu [8].

Keberhasilan suatu usaha atau prestasi belajar sangatlah ditentukan kuat atau lemahnya dukungan sosial. Prestasi belajar yang baik akan sulit didapat tanpa adanya usaha untuk mengatasi permasalahan atau kesulitan. Dukungan sosial memiliki fungsi yang sangat besar dalam mencapai tujuan, yaitu mencapai cita-cita, keberhasilan belajar, atau perubahan dalam diri seseorang. Dukungan sosial dapat berfungsi sebagai pendorong atau pencapaian prestasi [9]. Dukungan sosial ialah suatu persepsi terhadap seseorang yang memiliki dukungan potensial yang diterima dari lingkungan, dukungan sosial tersebut mengadu terhadap kesenangan yang dirasakan sebagai penghargaan atas kepedulian yang memberikan suatu bantuan dalam sebuah hubungan yang akrab [10].

Siswa mengalami naik-turun nilai mata pelajarannya tergantung dari peran guru, teman, orang tua dan lingkungan sekitar [11]. Siswa yang mendapatkan nilai rendah akan berakibat pada proses pembelajaran dan prestasi hasil belajar siswa, selain itu dapat juga mempengaruhi perilaku siswa. Misalnya siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa tidak naik kelas, kurang semangat dalam belajar, tidak antusias dalam mengerjakan tugas, kurang bisa menyesuaikan diri dengan pelajaran dan lingkungan sekolah bahkan juga dapat berpengaruh pada kenakalan yang banyak dilakukan oleh siswa [12].

Fenomena dukungan sosial orang tua tersebut didukung dengan fakta empiris yang diperoleh dari berita pendidikan. Faktanya, banyak orang tua yang memaksa anaknya belajar agar mendapatkan nilai bagus saat menghadapi ulangan. Ada juga orang tua yang hanya ingin anaknya selalu mendapatkan nilai sempurna [12].

Berdasarkan hasil wawancara dan survey yang telah dilakukan menunjukkan dukungan sosial orang tua kepada siswa sangat kurang dan dukungan dari orang sekitar juga sangat kurang. Hasil wawancara menunjukkan kurang nya dukungan sosial orang tua pada aspek dukungan instrumental dimana orang tua tidak membantu mengerjakan tugas-tugas tertentu kepada anaknya dan itu sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh siswa SMA Al-Islam Krian. Pada aspek dukungan informasi juga tidak didapatkan oleh siswa, dimana ketika siswa atau anak tersebut bertanya kepada orang tuanya, mereka cenderung meninggalkan anak tersebut sendirian.

Kurangnya dukungan sosial orang tua mempeengaruhi motivasi berprestasi siswa [5]. Adapun ciri-ciri siswa dengan motivasi berprestasi tinggi sebagai berikut : (1) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi (2) Adanya perasaan dan keterlibatan afktif siswa yang tinggi dalam belajar (3) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar dan berprestasi tinggi [4].

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dan berprestasi siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah, yaitu kesehatan dan cacat tubuh, dan faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. Sementara faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat [7].

Motivasi berprestasi sangat dipengaruhi oleh pengalaman keluarga. Keberhasilan siswa dalam berprestasi juga dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor dukungan keluarga, karena keluarga merupakan pembelajaran pertama pada anak. Artinya dukungan dari keluarga baik secara materi maupun non-materi akan mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang tersebut [14].

Dukungan sosial menunjukan kuantitas hubungan sosial, keyakinan atau kepercayaan terhadap bantuan dan bantuan yang dipercaya individu [5]. Di sekolah terdapat teman dan guru yang dapat mempengaruhi pengungkapan diri remaja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa terdapat kontribusi dari teman terhadap pengungkapan diri remaja. Selain teman sebaya, terdapat kepala sekolah, dan guru yang dapat mempengaruhi pengungkapan diri remaja di lingkungan sekolah [15].

Dukungan sosial orang tua merupakan faktor yang sangat penting untuk motivasi siswa [5]. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi siswa [9]. Selain itu penelitian lain juga mengatakan hal yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika semakin tinggi dukungan sosial yang dimiliki siswa, maka motivasi berprestasi siswa akan semakin tinggi pula.

Berdasarkan uraian diatas peneliti berniat untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa di SMA Al-Islam Krian Sidoarjo.”

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasi, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan variabel lainnya [16]. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMA Al-Islam Krian yang berjumlah 890 siswa. Sampel penelitian menggunakan perhitungan dari website raosoft dengan taraf kesalahan 5% diperoleh sebanyak 269 sampel penelitian.

Teknik sampling yang digunakan adalah proportional sampling. Proportional sampling yaitu dalam menentukan sampel, peneliti mengambil wakil dari tiap-tiap kelompok yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada didalam masing-masing kelompok tersebut [16]. Teknik pengumpulan data yang digunakan iadalah skala psikologi berupa skala dukungan sosial orang tua dan motivasi berprestasi dengan model skala Likert yang dibuat oleh peneliti. Analisis datai menggunakan correlation product moment dengan bantuan SPSS 26.0 for Windows

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas variabel dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi. Nilai signifikansi dukungan sosial orang tua hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang ditunjukkan pada tabel di atas adalah sebesar 0,619 yang berarti lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusinya normal. Nilai signifikansi variabel motivasi berprestasi yakni 0,527 yang berarti lebih dari 0,05 maka artinya bahwa distribusinya normal.

Berdasarkan hasil uji linearitas variabel dukungan sosial orang tua dan motivasi berprestasi, diketahui nilai signifikansi keduanya sebesar 0,00 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki liniearitas yang signifikan.

Correlations
MotivasiBerprestasi DukunganSosialOrangTua
MotivasiBerprestasi Pearson Correlation 1 .517**
Sig. (2-tailed) .000
N 269 269
DukunganSosialOrangTua Pearson Correlation .517** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 269 269
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 1.Uji Hipotesis

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil analisis tersebut diperoleh hasil koefisien korelasi = 0,517** dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan, sehingga terbukti bahwa dukungan sosial orang tua mempunyai hubungan secara signifikan terhadap motivasi berprestasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial orang tua yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula motivasi berprestasinya pada siswa tersebut. Begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang tua yang dimiliki siswa maka semakin rendah pula motivasi berprestasi pada siswa tersebut.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan 0,267 (R Square) yang menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel dukungan sosial orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 26,7% terhadap variabel motivasi berprestasi.

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
MotivasiBerprestasi 269 54 164 100.66 20.506 420.480
DukunganSosialOrangTua 269 54 145 98.60 19.789 391.621
Valid N (listwise) 269
Table 2.Sumbangan Efektif

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel di atas diketahui bahwa pada variabel dukungan sosial orang tua, nilai standar deviasi (σ) yang dimiliki adalah sebesar 19,789 dibulatkan menjadi 20 dan nilai mean (µ) sebesar 98,60 dibulatkan menjadi 99. Kemudian pada motivasi berprestasi, nilai standar deviasi (σ) yang dimiliki ialah sebesar 20,506 dibulatkan menjadi 21 dan nilai mean (µ) sebesar 100,66 dibulatkan menjadi 101.

No. Kategorisasi Jumlah Subjek Pada Masing-Masing Kategori
Dukungan Sosial Orang Tua Motivasi berprestasi
∑ Subjek % ∑ Subjek %
1. Rendah 51 19 % 39 15 %
2. Sedang 163 61% 192 71 %
3. Tinggi 54 20 % 38 14 %
Total 269 100 % 269 100 %
Table 3.Kategori Skor Subjek

Berdasarkan tabel kategorisasi di atas pada skala dukungan sosial dan motivasi berprestasi dalam kategori sedang. Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat diketahui dari 269 siswa, 51 siswa memiliki tingkat dukungan sosial orang tua dalam kategori rendah dengan presentase 19%, 163 subjek memiliki tingkat dukungan sosial orang tua dalam kategori sedang dengan presentase 61% dan 54 siswa memiliki tingat dukungan sosial orang tua dalam kategori tinggi dengan presentase 20%. Sedangkan pada variabel motivasi berprestasi diketahui dari 269 siswa, 39 siswa memiliki tingkat motivasi berprestasi yang rendah dengan presentase 15%, 192 siswa memiliki tingkat motivasi berprestasi yang sedang dengan presentase 71% dan 38 siswa memiliki tingat motivasi berprestasi yang tinggi dengan presentase 14%.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa di atas diperoleh hasil koefisien korelasi = 0.517** dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan. Sehingga terbukti bahwa dukungan sosial orang tua mempunyai hubungan secara signifikan terhadap motivasi berprestasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial orang tua yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula motivasi berprestasinya pada siswa tersebut. Begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang tua yang dimiliki siswa maka semakin rendah pula motivasi berprestasi pada siswa tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang berjudul Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi [17]. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada siswa . Hal ini juga menguatkan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi.

Motivasi adalah semua penggerak atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang mengarahkan pada suatu tujuan tertentu dan motivasi dapat di pengaruhi faktor-faktor eksternal seperti faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat [14]. Dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi [18]. Dukungan sosial yang diterima seseorang akan dapat memberikan rasa tenang, diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Artinya dukungan sosial yang diterima seseorang akan dapat memberikan rasa percaya diri seseorang tersebut sehingga akan memberikan dorongan dalam diri seseorang tersebut untuk menggapai tujuannya [9].

Hal ini tergambarkan bahwa dukungan sosial orang tua memiliki hubungan yang positif dengan motivasi berprestasi pada siswa. Yang berdasarkan hasil uji determinasi pada penelitian ini menunjukan 0,267 (R Square) membuktikan bahwa dalam penelitian ini variabel dukungan sosial orang tua memberikan sumbangan dengan prosentase 26,7% terhadap motivasi berprestasi pada siswa di SMA Al-Islam Krian.

Dari hasil kategorisasi diatas dapat diketahui bahwa siswa SMA Al-Islam Krian memiliki tingkat dukungan sosial orang tua dan motivasi berprestasi dalam kategori sedang. Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat diketahui dari 269 siswa, 51 siswa memiliki tingkat dukungan sosial orang tua dalam kategori rendah dengan presentase 19%, 163 subjek memiliki tingkat dukungan sosial orang tua dalam kategori sedang dengan presentase 61% dan 54 siswa memiliki tingat dukungan sosial orang tua dalam kategori tinggi dengan presentase 20%. Sedangkan pada variabel motivasi berprestasi diketahui dari 269 siswa, 39 siswa memiliki tingkat motivasi berprestasi yang rendah dengan presentase 15%, 192 siswa memiliki tingkat motivasi berprestasi yang sedang dengan presentase 71% dan 38 siswa memiliki tingat motivasi berprestasi yang tinggi dengan presentase 14%.

Dukungan emosional dapat diberikan melalui perhatian, empati, kepedulian terhadap anak, dan kasih sayang, sehingga anak merasa nyaman dan dicintai. Suasana rumah yang menyenangkan, tenteram, damai, harmonis, akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar anak sehingga menimbulkan motivasi berprestasi pada anak [19]. Dukungan penghargaan diberikan dengan memberi penghargaan positif berupa pujian maupun hadiah, dan melalui persetujuan terhadap gagasan atau perasaan anak. Orang tua memberi selamat dan pujian ketika anak berhasil meraih nilai tinggi, mendengarkan dan mempertimbangan ide atau pendapat anak, serta memberi anak kepercayaan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang akan diikuti. Dengan memberikan penghargaan kepada anak, maka anak merasa usahanya dihargai dan akan meningkatkan lagi motivasi berprestasi pada anak [5].

Dukungan instrumental diberikan melalui bantuan langsung berupa barang atau uang dan berupa tindakan. Orang tua menyediakan alat belajar seperti buku dan alat tulis yang memadai, memberi uang saku yang cukup, dan membantu anak ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas atau PR. Bantuan secara materiil maupun nonmateriil yang diberikan orang tua kepada anak akan menambah semangat anak dalam belajar, dan menghindari sikap mudah menyerah anak ketika mengalami kesulitan, hal tersebut dapat memunculkan motivasi berprestasi pada anak [5].

Dukungan informatif diberikan melalui pemberian nasehat, petunjuk, dan informasi yang dibutuhkan oleh anak. Orang tua hendaknya membantu memberikan solusi maupun saran terhadap permasalahan anak. Anak usia sekolah menengah atas membutuhkan bimbingan dan pengarahan orang tua dalam proses pendidikan, agar potensi anak dapat dikembangkan secara maksimal sebelum menghadapi kehidupan setelah sekolah SMA [14].

Keterbatasan penelitian ini hanya mencakup subjek yang berada di sekolah SMA Al-Islam Krian. Belum mencakup siswa yang berada di SMA Negeri dan SMK. Mungkin hasil penelitian akan berbeda jika subjek dalam penelitian ini menggunakan siswa SMA Negeri dan SMK karena konteks siswa yang berada di SMA Al-Islam Krian berbeda dengan konteks siswa yang bersekolah di SMA Negeri dan SMK. Penelitian ini juga memiliki kerterbatasan yaitu variabel dukungan sosial orang tua memiliki pengaruh terhadap motivasi berprestasi yaitu sebesar 26,7% dan sisanya 73,3% dipengaruhi oleh faktor lain seperti efikasi diri, flow akademik, konsep diri, kemarangan emosi dan adversity quotient.

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan hasil koefisien korelasi = 0.517** dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menujukkan ada korelasi positif antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi berprestasi, semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi, dan sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial orang tua maka semakin rendah pula motivasi berprestasi pada siswa di SMA AL-Islam Krian Sidoarjo. Tergambarkan bahwa dukungan sosial orang tua memiliki hubungan yang positif dengan motivasi berprestasi pada siswa di SMA Al-Islam Krian. Berdasarkan hasil uji determinasi pada penelitian ini menunjukkan 0,267 (R Square) membuktikan bahwa dalam penelitian ini variabel dukungan sosial orang tua memberikan sumbangan yang efektif sebesar 26,7% terhadap motivasi berprestasi pada siswa.

References

  1. Mulyasa, H. E. Manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah. Bumi Aksara. 2022.
  2. Asmaroini, A. P. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era Globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 440-450. 2016.
  3. Hidayat, L. N. Metode TOPSIS Untuk Membantu Pemilihan Jurusan Pada Sekolah Menengah Atas. Tugas Akhir Program Studi Informatika/Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. 2014.
  4. Juha, J. B. A. N., & Ansyah, E. H. Journal of the Relationship Between Social Support and Achievement Motivation in High School Students. Indonesian Journal of Islamic Studies, 6, 10-21070. 2021.
  5. Prasetyo, K. B., & Rahmasari, D. Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa. Jurnal penelitian psikologi, 7(1), 1-9. 2016.
  6. Chaerani, R. F., & Rahayu, A. Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial Hubungannya dengan Penyesuaian Diri Wanita yang Menghadapi Masa Menopause. IKRA-ITH Humaniora: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 3(2), 133-137. 2019.
  7. Djuwitawati, S., & Asâ, M. Percaya diri, dukungan sosial dan kecemasan siswa menghadapi seleksi perguruan tinggi. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 4(03). 2015.
  8. Amseke, F. V. Pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap motivasi berprestasi. Ciencias: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 1(1), 65-81. 2018.
  9. Gunawan, A. R., Rusyidi, B., & Meilany, L. Dukungan sosial orangtua tehadap atlet paralimpik pelajar tuna netra berprestasi di kota Bandung. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(3), 407. 2015.
  10. Melisa, T. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kebahagiaan Pada Mahasiswa Rantau di Universitas Islam Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau). 2020.
  11. Fauziyah, A. Peran guru IPS dalam meningkatkan moral siswa Kelas VII di MTS Negeri Turen Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). 2017.
  12. Dwi, V. A. Strategi Guru Mengatasi Kenakalan Siswa Berbasis Kedisiplinan (Studi Kasus Di MI Darul Fikri Bringin, Kauman, Ponorogo) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo). 2018.
  13. Sari, G. H. Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Pengganti Guru Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Era Pandemi Covid-19 (Studi Deskriptif Siswa Kelas V Min 1 Kota Bengkulu) (Doctoral dissertation, IAIN Bengkulu). 2021.
  14. Salamor, J. M., & Noya, M. D. A. Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dan Motivasi Berprestasi Mahasiswa Universitas Hein Namotemo Halmahera Utara. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 5(1), 57-61. 2021.
  15. Wahdah, N. I. Hubungan kontrol diri dan pengungkapan diri dengan intensitas penggunaan Facebook pada siswa SMP Sunan Giri Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim). 2016.
  16. Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. 2013.
  17. Toding, W. R., David, L., & Pali, C. Hubungan dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. eBiomedik, 3(1). 2015.
  18. Arief, A. N. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Perilaku Sehat pada Mahasiswa yang Memiliki Riwayat Keluarga Hipertensi (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta). 2017.
  19. Imaidah, C. P. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Yang Tinggal Di Pondok Pesantren “X” (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Gresik). 2019.