Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.4912

Online Learning: Discipline and Responsibilities for Grade 3 Students Analysis


Analisis Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Pasca Pembelajaran Online pada Siswa Kelas 3 di Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

offline learning disciplinary character responsibility qualitative study data collection techniques

Abstract

This study aims to find out and analyze the disciplinary character and responsibility of students during offline learning. This study used a descriptive qualitative type. In this study, the data collection techniques used include observations, interviews, and documentation with the subject of 3 grade III students and 1 class III teacher. The results of this study show that after online learning students lack discipline in the aspect of arriving on time, abide by the rules or rules of the common/school. While in character responsibility students are lacking in terms of deeds and work on group assignments together. On the indicators of discipline students are good enough in doing or collecting assignments according to the specified time and follow the rules of good and correct language. Meanwhile, in the indicator of responsibility, students have carried out picketing well.

Highlights:

  • Offline learning and discipline: Highlighting the lack of discipline in arriving on time and following school rules after online learning.
  • Responsibility and group work: Emphasizing students' deficiency in terms of deeds and working on group assignments together.
  • Indicators of discipline and responsibility: Noting students' satisfactory performance in completing assignments on time and following rules of language, but also their successful picketing.

Keywords: offline learning, disciplinary character, responsibility, qualitative study, data collection techniques

Pendahuluan

Pendidikan karakter merupakan pendidikan moral, akhlak dan budi pekerti yang baik untuk ditanamkan pada setiap individu agar terciptanya generasi pendidikan berkarakter yang baik (Ani dalam Ernawanto:2014).[1] Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan karakter awal pembentukan diri seseorang agar terciptanya generasi yang baru dan lebih baik.

Dalam penanaman karakter seseorang bisa dimulai dari lingkup keluarga, saudara, teman sebaya, guru di sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pembentukan karakter di sekolah ini pendidik tidak hanya memberikan pembelajaran materi tetapi juga memberikan pembelajaran tentang moral, etika, tanggung jawab, budi pekerti yang baik dan disiplin. Sikap Disiplin merupakan perilaku patuh terhadap peraturan yang akan ditetapkan (Ningrum et al., dalam Hantika:2020). [2]

Dengan adanya peraturan dapat menanamkan perilaku disiplin terhadap aturan yang sudah dibuat di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. sikap tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang perlu ditingkatkan melalui diri sendiri. (Ardila et al., dalam Nurani:2017). Maka sikap tanggung jawab tersebut wajib dimiliki oleh peserta didik saat dilakukannya pembelajaran tatap muka agar dapat melaksanakan kewajibannya saat berada di sekolah. [3]

Adapun indikator tentang karakter disiplin menurut (Patmawati dalam Melati:2018) yaitu a) Datang ke sekolah tepat waktu. b) Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah. c) Mengerjakan atau Mengumpulkan tugas sesuai dengn waktu yang ditentukan. d) Mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar. indikator tentang karakter tanggung jawab menurut (Triyani dkk dalam Melati:2020) yaitu a) Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik. b) Bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan. c) Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan. d) Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. [4]

Seiring penurunan wabah COVID-19 di Indonesia pemerintah mulai memberikan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) melalui Surat Edaran (SE) nomor 3/KB/2021, nomor 384 tahun 2021, nomor HK. 01.08/MENKES/4242/2021, nomor 440-717 tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemic COVID-19 yang menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka dilakukan dengan memenuhi syarat protocol kesehatan, menjaga jarak bangku peserta didik, mencuci tangan, adanya handsanitizer disetiap kelas.

Dengan adanya kebijakan tersebut pemerintah menghimbau untuk warga sekolah agar mematuhi protocol kesehatan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah. [5] Berdasarkan hasil observasi peneliti saat berada di lapangan masih ada beberapa siswa yang kurang disiplin dan tanggung jawab terhadap tata tertib yang dibuat oleh sekolah seperti, terlambat memasuki kelas, tidak mendengarkan guru saat menjelaskan pembelajaran, dan tidak disiplin dalam memakai atribut dengan lengkap. Tidak bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas saat di rumah.

Hasil wawancara dengan guru kelas III menunjukkan bahwa saat dilakukannya PTM tersebut beberapa siswa kurang disiplin dan kurang bertanggung jawab saat berada di kelas, hal tersebut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi karakter disiplin dan tanggung jawab siswa saat dilakukannya PTM. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas peneliti akan melakukan penelitian mengenai karakter disiplin dan tanggung jawab pasca pembelajaran daring pada siswa kelas III di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif [6], dengan menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dialami oleh peneliti. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus dengan meneliti kompleksitas situasi dalam dunia nyata yang berbeda dengan alasan yang berbeda. [6]. Peneliti juga menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III dan guru kelas III SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara agar data yang didapatkan merupakan data yang valid. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan uji keabsahan data.

Pengecekan keabsahan data ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Menurut (Sugiyono:2020) teknik triangulasi sumber merupakan pengumpulan data dengan cara menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada[7]. Teknik analisis data yang digunakan ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Berdasarkan sub bahasan diatas peneliti dapat menyajikan hasil penelitian tentang karakter disiplin dan tanggung jawab siswa kelas III dengan objek penelitian SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin.

1. Karakter Disiplin Siswa Kelas III Pasca Pembelajaran Daring di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin

Datang tepat waktu merupakan keikutsertaan siswa dalam aktivitas sekolah pada jam-jam yang efektif saat berada di sekolah, kehadiran siswa dalam berangkat tepat waktu juga termasuk tata tertib yang wajib dilaksanakan oleh seluruh siswa untuk dapat menunjang keberhasilan karakter disiplin siswa, hal tersebut disampikan siswa O yang mengatakan bahwa “pernah terlambat”. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa masih ada siswa yang terlambat memasuki kelas saat pembelajaran tatap muka.

Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah merupakan bentuk perilaku disiplin siswa dalam menjalankan semua peraturan tertulis yang ditetapkan oleh pihak sekolah, Tata tertib sekolah berisi kewajiban dan larangan bagi seluruh siswa seperti tidak mendengarkan guru saat menjelaskan materi, tidak memakai atribut secara lengkap. hal tersebut juga disampaikan siswa R saat tidak mendengarkan guru saat menjelaskan materi yang mengatakan bahwa “Iya, biasanya kalau bosan saya bermain sendiri”.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa masih ada siswa yang tidak mendengarkan guru saat menjelaskan pelajaran, hal tersebut dapat menjadi faktor sikap disiplin siswa dalam mendengarkan pembelajaran dikelas mengalami penurunan. selanjutnya tata tertib memakai seragam dan atribut secara lengkap sesuai dengan jadwal yang ditentukan wajib dilaksanakan oleh seluruh siswa, menggunakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan dan atribut-atribut yang telah ditentukan sekolah.

Hal ini bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa dalam berpakaian yang rapi dengan menggunakan seragam setiap harinya, hal tersebut juga disampaikan siswa O yang mengatakan bahwa "Biasanya tidak memakai ikat pinggang dan dasi”. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa saat pembelajaran tatap muka masih ada siswa yang tidak memakai atribut secara lengkap seperti tidak memakai dasi, ikat pinggang maupun hasduk. Akan tetapi mereka disiplin dalam memakai seragam sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan merupakan sikap disiplin siswa dalam menjalankan indikator karakter yang ada di sekolah dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dengan adanya tugas maka siswa akan terbiasa latihan dengan mengerjakan soal-soal dan guru dapat melihat perkembangan siswa dalam mengerjakan tugas, pembelajaran tatap muka ini siswa sudah disiplin dalam mengerjakan atau mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru saat berada di kelas.

Hal ini guru menyatakan bahwa “Saat pembelajaran tatap muka dalam mengerjakan atau mengumpulkan tugas sudah menjalankan sikap disiplin dengan baik, mereka aktif mengerjakan soal-soal yang saya berikan setelah pembelajaran”. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa saat pembelajaran tatap muka, siswa kelas III sudah melaksanakan dengan baik tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan di kelas.

Mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar merupakan sikap disiplin dalam berbicara sopan kepada guru dan teman sebaya saat di kelas. Pada pembelajaran tatap muka siswa kelas III sudah menunjukkan karakter disiplin dalam berbicara sopan kepada guru, teman sebaya saat berada di kelas. Hal ini guru menyatakan bahwa “Saat anak berbicara dengan temannya biasa saja karena mereka sudah bertemu meskipun sekolahnya dilakukan secara daring begitu pun saat anak-anak berbicara dengan guru saat berada di sekolah mereka berbicara dengan sopan”.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa saat pembelajaran luring, siswa kelas III masih mempertahankan sikap disiplin dalam berbicara dengan baik saat di kelas.

2. Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas III Pasca Pembelajaran Daring di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin

Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan guru untuk siswa dibawa pulang setelah menerima materi pembelajaran yang sudah diberikan oleh guru, adanya tugas siswa dirumah akan mempelajari ulang materi yang telah disampikan oleh guru saat di sekolah. Hal ini siswa O menyatakan bahwa “Kadang-kadang mengerjakan tugas dan kadang juga dikerjakan sama orang tua”.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa setelah pembelajaran daring ini karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa kurang maksimal, karena siswa masih terbiasa dengan pembelajaran daring yang didalamnya peran orang tua ikut membantu dalam mengerjakan tugas-tugas saat berada di rumah.

Bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan merupakan salah satu sikap tanggung jawab siswa dalam menjaga nama baik sekolah dengan cara tidak melakukan perbuatan negatif, jika siswa melakukan kesalahan sebaiknya mengakui dan memperbaikinya dengan cara meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatan tercela tersebut. Saat pembelajaran tatap muka siswa kelas III melakukan perbuatan tercela seperti berkelahi atau menghina teman lainnya. Hal ini siswa D menyatakan bahwa “Pernah mau berkelahi dengan R”.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa masih ada siswa yang berkelahi karena masalah sepele, terjadinya salah faham diantara mereka membuat siswa saat ditanya oleh guru tidak memiliki rasa keberanian dalam mengatakan perbuatan yang terjadi pada saat itu. Pada pembelajaran tatap muka ini siswa kelas III kurang memiliki tanggung jawab dalam mengakui perbuatan yang sudah dilakukan.

Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang ditetapkan merupakan bentuk kerja sama setiap siswa untuk membersihkan kelas yang menjadi tempat mereka menerima pembelajaran. Tanggung jawab dalam melaksanakan piket menjadi kewajiban setiap siswa, mereka menjalankan piket secara regu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh wali kelas.

Hal ini guru menyatakan bahwa “Mereka bertanggung jawab dalam melaksanakan jadwal piket saat di kelas, bahkan sebelum adanya wabah Covid-19 mereka tetap menjalankan karakter tanggung jawab tersebut dengan baik”. berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa setelah pembelajaran daring siswa kelas III sudah memiliki kesadaran untuk dapat melaksankan piket dengan baik. Pada kelas III tidak ada jadwal piket yang terpasang malainkan mereka menerima perintah dari guru dengan memanggil nomor absen secara bergantian.

Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama merupakan sikap tanggung jawab yang wajib dilaksanakan dalam mengerjakan tugas kelompok, mengerjakan tugas kelompok tentunya harus memiliki tim yang efektif agar bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Hal ini siswa D menyatakan bahwa “Jarang ikut kak kalau dirumah teman-teman”.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa Ketidakikutan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok tersebut membuat karakter tanggung jawab anak mengalami penurunan, dikarenakan siswa kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam menjalankan sikap tanggung jawab mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama.

Pembahasan

Dari hasil wawancara mendalam dengan beberapa informan dan observasi yang dilakukan peneliti di lapangan, sikap disiplin dan tanggung jawab pada pembelajaran tatap muka yang dilakukan oleh siswa kelas III sebagai berikut:

1. Karakter Disiplin Siswa Kelas III Pasca Pembelajaran Daring di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin

Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dalam hasil penelitian, menunjukkan karakter disiplin siswa kelas III pasca pembelajaran daring di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin belum terlaksana dengan baik. Setelah pembelajaran daring siswa sering kali melanggar karakter disiplin yang sudah ditetapkan oleh guru dengan adanya pembelajaran tatap muka secara langsung. (1) Pada datang tepat waktu, siswa kelas III masih ada yang terlambat, akibatnya mereka menjadi kurang disiplin saat memasuki kelas sesuai dengan jam yan ditentukan.

(2) Pada patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah, siswa kurang disiplin dalam menaati tata tertib seperti tidak mendengarkan guru, saat guru menjelaskan materi siswa terlihat kurang fokus pada saat mendengarkan penjelasan tersebut, dikarenakan siswa bosan saat guru menyampaikan materi saat dikelas. Hal ini membuat tingkat kedisiplinan siswa mengalami penurunan.

Sikap tidak disiplinnya siswa selanjutnya yaitu kurang disiplin dalam memakai atribut secara lengkap seperti, tidak memakai dasi, tidak memakai hasduk dan tidak memakai ikat pinggang. Hal tersebut perlu adanya pembiasaan dan kesadaran siswa dalam melengkapi atribut dengan baik, akan tetapi pada saat pembelajaran luring ini siswa kelas III sudah menjalankan sikap disiplin dengan baik saat di sekolah dengan memakai seragam sesuai dengan ketentuan.

Selanjutnya (3) pada mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengerjakan atau mengumpulkan tugas saat di kelas sudah melaksanakan sikap disiplin dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. (4) Pada mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar, sikap disiplin siswa dalam berbicara yang baik dan benar sudah terlaksana dengan baik, mereka disiplin dalam berbicara kepada guru dan teman sebaya dengan sopan saat berada dikelas, mereka juga sudah menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) saat berada di sekolah.

Pada pembelajaran tatap muka saat ini siswa kurang disiplin saat berada di kelas seperti, telambat memasuki kelas, tidak mendengarkan guru, tidak memakai atribut dengan lengkap. Hal ini sejalan dengan (Pramana dalam Sutarna:2020) yang menyatakan bahwa kurangnya kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran daring [9].

Faktor penghambat pelaksanaan sikap disiplin siswa dalam melaksanakan kewajiban sebagai seorang pelajar adalah adanya rasa malas yang muncul pada diri siswa, rasa malas tersebut yang membuat siswa tidak siap dalam menerima pembelajaran saat dikelas. Hal ini sependapat dengan (Larasati dalam Syifa:2017) yang menyatakan bahwa penghambat pendidikan karakter melalui pembiasaan yang buruk dan pengaruh yang buruk diberikan oleh orang tua dan lingkungan seperti teman sebaya saat berada di sekolah [10].

2. Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas III Pasca Pembelajaran Daring di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin

Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dalam hasil penelitian menunjukkan karakter tanggung jawab siswa kelas III setelah pembelajaran daring mengalami penurunan. (1) Pada mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik, siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjaan di rumah, siswa masih terbiasa dengan pembelajaran daring dimana peran orang tua ikut membantu dalam mengerjakan tugas-tugas anak-anaknya.

(2) Pada bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan, siswa kurang bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan yang dilakukan seperti, berkelahi dengan teman satu kelasnya. (3) Pada melakukan piket sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, saat pembelajaran tatap muka siswa kelas III masih bertanggung jawab dalam melaksanakan jadwal piket dengan baik.

(4) Pada mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama, siswa kurang bertanggung jawab saat mengerjakan tugas kelompok, saat mereka mengerjakan tugas kelompok di rumah teman-temannya, siswa seringkali tidak ikut hadir dalam mengerjakan tugas kelompok tersebut dengan baik.

Dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran yang dilakukan tatap muka karakter tanggung jawab siswa saat berada di kelas mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan (Purwitasari&Wardani dalam Syifa:2020) yang menyatakan bahwa siswa yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu dan tidak menjalankan kewajibannya dengan baik merupakan bentuk sikap yang tidak bertanggung jawab [11].

Saat mengerjakan tugas dirumah peran orang tua ikut dalam membatu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, tidak bertanggung jawab atas perbuatannya dan tidak mengikuti kerja kelompok dengan baik. Hal tersebut sependapat pada (Ningsih dalam Melati:2015) yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap tanggung jawab adalah rasa malas yang dimiliki siswa [4].

Rasa malas yang dimiliki siswa dapat menjadikan siswa kurang bertanggung jawab secara maksimal, siswa senang menunda dalam mengerjakan tugas saat dirumah akibatnya orang tua ikut membantu mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagai berikut:

  1. Karakter disiplin siswa kelas III di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin saat pembelajaran luring, pada indikator disiplin datang tepat waktu, patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah siswa kelas III mengalami penurunan. Sedangkan pada indikator mengerjakan atau mengumpulkan tugas, sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan, indikator mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar siswa kelas III sudah melaksanakan dengan baik.
  2. Karakter tanggung jawab siswa kelas III di SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin saat pembelajaran luring, siswa memiliki tanggung jawab mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik, bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan dan mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama menunjukkan siswa kurang bertanggung jawab. Sedangkan pada indikator tanggung jawab melakukan piket sudah dilaksanakan dengan baik.

References

  1. Ernawanto Y Dkk. (2022). Internalisasi Pendidikan Karakter Disiplin Siswa Pada Masa Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol 6 No 3.
  2. Hantika A, Rohana. (2022). Analisis Pendidikan Karakter Disiplin, Jujur, dan Tangggung Jawab SD di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu. Universitas Labuhanbatu. Vol 7 No 1.
  3. Nurani Z, R & Nugraha F. (2022). Analisis Karakter Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Daring. Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Vol 8 No 1.
  4. Melati S. R, Ardianti D. S, Fardani A. M. (2021). Analisis KarakterDisiplin dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pembelajaran Daring. Universitas Muria Kudus, Indonesia, Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 5 Halaman 3062 – 307.
  5. Arindra, Nur E, Maulana E. (2021). Pembelajaran dalam Jaringan (Daring) BerbasisWhatsaap di SD Yapita. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. P. ISSN: 2723-4932 E/ISSN: 2723-7893 Vol. 2 No. 1 Hal. 13-23.
  6. Nugrahani. F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif.
  7. Nurahma A, G & Hendriani W. (2021). Tinjauan Sistematis Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif. Universitas Airlangga Surabaya.Vol 7 No. 2.
  8. Sugiyono (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
  9. Sutarna Nana Dkk. (2022). Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Siswa Usia 5-8 Tahun. Universitas Kuningan. Vol 6.
  10. Syifa, E. Syefi, E. Reksa, A. (2021). Proses Penguatan Karakter Disiplin Belajar pada Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Jarak Jauh. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Halaman 9486-9491 Volume 5 Nomor 3.
  11. Syifa Z. U. Ardianti. D. Masfuah. S. (2022). Analisis Nilai Karakter Tanggung Jawab Anak Dalam Pembelajaran Daring. Universitas Muria Kudus. Vol 8 Nomor 8.