Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.4786

Jigsaw Cooperative Learning: Boosting Grade III Reading Skills


Peningkatan Kemampuan Membaca Awal pada Siswa Kelas III: Dampak Pembelajaran Kooperatif Jigsaw.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Jigsaw Cooperative Learning Beginning Reading Grade III Students Quantitative Approach Pre-experimental Design

Abstract

This quantitative pre-experimental study aimed to investigate the effect of the Jigsaw Cooperative Learning model on the development of beginning reading skills in grade III students at an elementary school in Buduran, Sidoarjo. The study employed a saturated sampling technique, with a sample size of 20 students. The research instrument consisted of a descriptive question test, and the analysis involved a paired sample t-test for hypothesis testing. The results indicated a significant improvement in beginning reading skills after implementing the Jigsaw Cooperative Learning model, as evidenced by the rejection of the null hypothesis (Ho) and acceptance of the alternative hypothesis (Ha). The findings emphasize the positive impact of cooperative learning approaches in fostering reading proficiency among young learners, highlighting the importance of implementing such strategies in educational settings.

Highlights:

  • Cooperative learning: Enhancing reading skills through collaborative and interactive learning.
  • Beginning reading: Investigating the impact of Jigsaw Cooperative Learning on early literacy development.
  • Grade III students: Examining the effectiveness of cooperative learning in the context of primary education.

Keywords: Jigsaw Cooperative Learning, Beginning Reading, Grade III Students, Quantitative Approach, Pre-experimental Design

Pendahuluan

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Karena pendidikan adalah sebuah tolak ukur seseorang untuk menentukan kehidupan yang lebih baik. Pendidikan akan membentuk Kemampuan minat dan bakat seseorang. Tanpa adanya minat dan bakat, pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Di dukung oleh pernyataan Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya.

Di era pendidikan 4.0, menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik untuk lebih bekerja keras dalam hal menyelaraskan pendidikan khususnya pada kondisi Indonesia yang sedang mengalami Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) saat ini. Pembelajaran disekolah juga telah beralih ke pembelajaran jarak jauh, yang dimana pembelajaran sepenuhnya bergantung pada media elektronik sebagai sarana aksesnya. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan masyarakat yang semakin berubah cepat yang menimbulkan konsep pembelajaran disekolah menggunakan konsep online[1] Sehingga pembelajaran sudah tidak bertumpu pada konsep membaca melainkan sudah berpindah pada membaca bacaan non kovensional, maksud dari membaca bacaan non konvensional yaitu melibatkan media elektronik dan informasi. Pengertian membaca pun bergeser ke arah membaca bacaan non konvensional. Hal tersebut juga menjadi permasalah yang sangat penting bagi siswa SD, karena mereka belum bisa sepenuhnya menggunakan media elektronik secara bijak untuk keperluan aktivitas membaca.

Membaca seharusnya adalah hal yang harus dikembangkan sejak dunia anak-anak hingga remaja [2]. Membaca pada era globalisasi adalah suatu kesatuan yang mendasar untuk membentuk perilaku anak, sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan.Membaca merupakan kegiatan atau proses menerapkan sejumlah keterampilan mengolah teks bacaan dalam rangka memahami teks bacaan [3]. Oleh karena itu, membaca merupakan keterampilan yang harus diajarkan sejak usia dini kepada anak. Jika pada anak usia sekolah dasar tidak lancar dalam kemampuan membaca maka anak akan sulit dalam mengimbangi bidang studi lainnya.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa saat ini yaitu dalam hal kesulitan belajar membaca. Kesulitan belajar adalah kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal [4]. Terutama pada pandemi Covid-19 saat ini. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar dapat dibantu dengan siswa mendapatkan pengajaran yang lebih dalam memulai belajar terutama dalam membaca permulaan. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan belajar membaca permulaan.

Model pembelajaran adalah sebagai suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran [5]. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pedoman pelaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk menentukan pembelajaran dikelas.

Pembelajaran kooperatif suatu perilaku bersama dengan cara membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri [6]. Maka dari itu pembelajaran kooperatif yang dibutuhkan dalam membaca permulaan yang tepat menurut peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Menurut Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya [7]. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran yang membantu menyelesaikan persoalan dengan cara berkelompok dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Pemanfaatan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, maka dapat dilihat apakah ada atau tidak pengaruh ketika belajar dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw terhadap membaca permulaan siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan [8]. Penelitian eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu siswa kelas III di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo. Dengan subjek yang digunakan berjumlah 20 siswa.

Rancangan penelitian ini yaitu penelitian kuatitatif dengan jenis Pre-eksperimental. Kemudian, desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-PosttestDesaign, yaitu rancangan yang digunakan dengan cara memberi perlakuan pada jangka waktu tertentu, dan mengukur dengan tes sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dilakukan. Tes merupakan suatu teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau di jawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Pada tahap membaca permulaan dalam kelas rendah terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk menilai membaca permulaan siswa yaitu diantaranya: (1) mengenali lambang-lambang (simbol-simbol bahasa); (2) mengenali kata dan kalimat; (3) menemukan ide pokok dan kata-kata kunci, dan (4) menceritakan kembali isi bacaan pendek [9].

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan data yang digunakan dengan rumus statistika yang dimana dalam perhitungannya berbatuan dengan excel dan SPSS. Berikut beberapa tahapan dalam pelaksanaan pengumpulan data nilai siswa: pada tahap pertama siswa diberikan tes awal (pretest) sebelum memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang bertujuan untuk mengetahu data nilai awal siswa dalam membaca permulaan. Tahap kedua yakni pemberian tes akhir (postest) setelah memperoleh pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana membaca permulaan siswa kelas III di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap membaca permulaan siswa kelas III di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo. Proses penelitian dilakukan pada bulan februari. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap. Tahapan tersebut berupa pretest dan postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa dikelas III SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo ini sangat beragam. Dari hasil obervasi yang telah peneliti lakukan. Terdapat beberapa siswa yang sudah lancar membaca, namun juga terdapat beberapa siswa yang cenderung membaca dengan terbata-bata, adapun juga terdapat siswa yang belum bisa membaca sama sekali.

Hal tersebut menunjukkan bahwasannya beberapa keberagaman siswa yang masih belum lancar membaca pada kelas III diakibatkan beberapa faktor yang mempengaruhi. Diantaranya yang menjadi sebuah hambatan pada siswa yang belum bisa membaca dengan lancar yaitu pada saat dirumah, sebagai orang tua diwajibkan untuk membimbing anaknya dalam belajar terutama jika anak masih dalam kelas rendah, dan juga mengawasi anak dalam belajar terutama dalam berbantuan alat elektronik, terlebih lagi jika terdapat pembelajaran daring, anak akan sering melihat beberapa konten-konten atau materi pembelajaran yang disediakan melalui pembelajaran daring. Beberapa faktor tersebut yang membuat keberagaman masalah siswa yang masih belum bisa membaca permulaan dengan lancar di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo.

Kemudian berdasarkan hasil test pretest dan postest dari siswa kelas III memperoleh hasil bahwa sebelum diberikan perlakuan tes pretest lebih rendah dari pada setelah diberikan perlakuan test postest yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Sehingga memperoleh nilai mean dari kemampuan siswa dalam membaca permulaan pada data pretest sebesar 41,345 dan data nilai postest sebesar 78,29.

Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference t Df Sig. (1-tailed)
Lower Upper
Pair 1 PRETEST – POSTTEST 290.700 291.20965 65.11646 426.9903 154.40969 4.464 19 .000
Table 1.Paired Samples Test Menggunakan SPSS’26

Berdasarkan hasil dari tabel diatas diperoleh hasil nilai sig. (1-tailed) 0,000 > 0,5 dan nilai dan 21,032 > 2,093. Sehingga dapat diputuskan dengan tingkat kepercayaan 95% terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap membaca permulaan siswa kelas III di SDN Siwalnapanji Buduran Sidoarjo.

Hal tersebut dapat di artikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan membaca permulaan setalah diberikan perlakuan model pembelajaran koopearif tipe jigsaw. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat efektif dalam upaya meningkatkan membaca permulaan siswa kelas III di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo.

Keterampilan membaca pada siswa kelas III SD Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa mengalami peningkatan dengan diterapkannya kooperatif tipe jigsaw, hal ini ditunjukkan dengan hasil tes sebelum tindakan [10].

Jadi, dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap membaca permulaan siswa dapat mempengaruhi peningkatan nilai siswa menjadi lebih baik karena siswa dengan mudah membaca lancar tanpa hambatan, sehingga dalam proses belajar siswa kan lebih cepat menangkap materi pembelajaran.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembehasan terkait pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap membaca permulaan siswa kelas III di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap membaca permulaan siswa kelas III di Siwalanpanji Buduran Sidoarjo setelah melakukan uji hipotesis menggunakan uji t paired sample t-test di peroleh rata-rata data pretest lebih kecil dibanding rata-rata data postest artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata data pretest dan postest.

Jadi kesimpulan dari penelitian ini ialah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mempunyai pengaruh besar terhadap meningkatnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas III di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo.

References

  1. Ariyati, T. (2015). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Berbasis Permainan. Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1).
  2. Arends, R., & Kilcher, A. (2010). Teaching for Student Learning. New York: Rouletge.
  3. Dalman. (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  4. Fatturrohman, M. (2015). Model-Model Pembelajaran Inovatif Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 113, 16.
  5. Firmansyah, M. A. (2017). Analisis Hambatan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Statiska. JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika), 10(2).
  6. Iskandarwassid, D. S. (2008). Stratedi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya
  7. Jaelani, A. (2015). Pembelajaran Kooperatif Sebagai Salah Satu Model Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyya (MI). Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 2(1).
  8. Saepudin, E. (2015). Tingkat Budaya Membaca Masyarakat (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Kabupaten Bandung). Jurnal kajian Informasi & Perpustakaan, 3(2), 271-282.
  9. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta
  10. Suryati, A. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca pada Siswa Kelas III SD Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.