Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.4308

Efforts to Imporove Students Reading Comprehension Skills During the Face to Face Learning Period are Limited Through the Speed Reading Method in Elementari School


Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Peserta Didik Pada Masa Pembelajaran Tatap Muka Secara Terbatas Melalui Metode Speed Reading di Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Speed Reading elementary students reading comprehension quantitative experimental study learning outcomes.

Abstract

This study aimed to investigate the influence of the speed reading method on the reading comprehension ability of fourth-grade students in an elementary school setting. A quantitative experimental approach was employed, utilizing a One Group Pretest-Posttest research design. The sample consisted of 21 students from SDN Kalitengah II. Pre-test and post-test data were collected through descriptive question sheets. Prior to implementing the speed reading method, students' learning outcomes were predominantly categorized as very low (80.96%) and low (19.04%). However, after implementing the speed reading method, the distribution significantly improved, with only 5.55% classified as very low, and a majority achieving high (77.78%) and very high (16.67%) scores. Statistical analysis using the t-test yielded a tCount of 4.35, surpassing the tTable value of 1.725, leading to the rejection of the null hypothesis (H0) and acceptance of the alternative hypothesis (H1). Thus, the findings indicate that the speed reading method positively impacts students' reading ability. These results have important implications for enhancing reading comprehension in elementary education settings.

  Highlights:
  • Speed reading improves reading comprehension: This study demonstrates the positive impact of the speed reading method on enhancing reading comprehension among elementary students.
  • Quantitative experimental approach: The study utilized a rigorous quantitative experimental design to examine the effects of speed reading on students' reading abilities.
  • Significant improvement in learning outcomes: The findings revealed a significant improvement in students' learning outcomes, with a majority achieving high and very high scores after implementing the speed reading method.

Keywords: speed reading, elementary students, reading comprehension, quantitative experimental study, learning outcomes.

Pendahuluan

Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut mempunyai fungsi dan peran masing-masing. Keterampilan tersebut sangat dibutuhkan pada pembelajaran setiap hari, hal ini dikarenakan pada setiap harinya tentu peserta didik akan melakukan kegiatan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pada keterampilan membaca tentu dijadikan sebagai suatu kebutuhan bagi peserta didik, dengan membaca peserta didik akan mengetahui hal baru dan menemukan jawaban jika mendapatkan soal berupa cerita.

Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Sedangkan pakar yang lain membaca merupakan proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata. Pada penelitian yang telah dilakukan ditemui kurangnya minat baca pada peserta didik, dan kurangnya memahami suatu bacaan. Hal tersebut tentu akan membuat peserta didik kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Kebiasaan pada peserta didik membaca dengan mengeluarkan suara, gerakan kepala, dan kurangnya mengetahui tanda baca.

Keterampilan membaca pada kelas tinggi tentu bukan lagi membaca sekilas, akan tetapi lebih mengarah pada membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah membaca yang lebih diarahkan pada kemampuan memahami isi bacaan.

Mengetahui hal tersebut pendidik harus mengupayakan dan membimbing peserta didik khususnya kelas tinggi dengan cara pembaharuan pada metode. Metode pembelajaran yang dirasa sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu speed reading. Membaca cepat dan efektif itu. dapat membantu peserta didik untuk memilih informasi penting, cepat menguasai informasi, dan meningkatkan pemahaman siswa. Pada metode speed reading diharapkan peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan membaca pemahaman.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ada tidaknya pengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman peserta didik pada masa pembelajaran tatap muka secara terbatas melalui metode speed reading disekolah dasar. Maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Upaya. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Peserta Didik Pada Masa Pembelajaran Tatap Muka Secara Terbatas Melalui Metode Speed Reading di Sekolah Dasar”

Metode Penelitian

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Pada penelitian eksperimen terdapat kelompok eksperimen yaitu kelompok yang akan diberikan perlakuan. Tujuannya yaitu untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang ada disekolah mengenai kemampuan membaca pemahaman peserta didik dengan menggunakan metode speed reading.

Tes merupakan suatu teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau seragkaian tugas yang dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Pada teknik pengumpulan data menggunakan tes jenis One Group Pretes-Posttest Design. Hal tersebut dipilih karena, nantinya peserta didik akan diberikan soal berupa pre-test dan post-test untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dalam penelitian ini menggunakan satu kelas saja, adapun pola penelitian metode one group pretest-posttest design sebagai berikut :

Kelas Pre-test Perlakuan Post-test
A O1 X O2
Table 1.Pola One Pretest-Posttest Design

Populasi yakni wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan . Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas IV SDN Kalitengah II. menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilik oleh populasi tertentu. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Pada penelitian ini yang dijadikan sampel ialah peserta didik kelas IV SDN Kalitengah II yang berjumlah 21 peserta didik.

Pada teknik pengumpulan data peneliti menggunakan tes. Jenis tersebut digunakan berupa essay yang terdiri atas 10 soal uraian. Masing-masing soal mempunyai skor 4 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Untuk prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu sebagai berikut :

Tahap persiapan penelitian

Langkah yang dilakukan yaitu : 1) diawali dengan membuat dan meminta surat permohonan izin penelitian dari kampus untuk ditunjukkan kepada sekolah yang akan dituju, 2) Sebelum melakukan observasi peneliti akan melakukan bimbingan dan konsultasi terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan guru kelas IV SDN Kalitengah II, 3) membuat proposal penelitian, 4) dan berlanjut melakukan ujian seminar proposal.

Tahap pelaksanan penelitian

Pada tahapan ini pelaksanaan penelitian meliputi :1) Menyiapkan bahan bacaan pada peserta didik, 2) Menyiapkan metode speed reading untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran, 3) Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti, 4) Memberikan LKPD kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan peserta didik, 5) Memberikan lembar pre-test dan posttest kepada peserta didik.

Tahap akhir penelitian

Pada tahap akhir penelitian ini yaitu pengumpulan hasil data yang diperoleh saat melakukan penelitian untuk dilakukannya pengolahan serta penarikan kesimpulan yang disusun sebagai hasil laporan hasil penelitian.

Teknik analisis data yang dilakukan yaitu : 1) Uji Normalitas, uji ini digunakan untuk mengetahui hasil data nilai pre-test dan post-test bernilai distribusi normal atau tidak, 2) Uji Hipotesis digunakan untuk mengukur dugaan yang harus diuji kelayakannya.

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pre-test pada kelas IV SDN Kalitengah II diketahui bahwa nilai pada kemampuan membaca pemahaman peserta didik tertinggi yaitu 62,5 dan nilai terendah yaitu 35 dengan nilai rata-rata peserta didik yaitu 54,88. Pada penguasaan materi dikategori sangat rendah. Sedangkan dari hasil post-test pada kelas IV SDN Kalitengah II diketahui nilai pada kemampuan membaca peserta didik tertinggi yaitu 92,5 dan nilai terendah yaitu 55, dengan nilai rata-rata peserta didik yaitu 83,69 pada penguasaan materi dikategori tinggi.

Pada Uji Normalitas ditentukan nilai = 0,05 dengan jumlah data 21 maka diperoleh Ltabel = 0,188. Dengan syarat ketentuan Lhitung yang didapat akan dibandikan dengan Ltabel. Jika Lhitung > Ltabel maka H0 ditolak dan Hi diterima. Jika Lhitung < Ltabel maka H0 diterima dan Hi ditolak. Diketahui bahwa nilai pre-test yaitu 0,188 < 0,215, sedangkan pada nilai post-test yaitu 0,188 < 0,295. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai pre-test dan post-test adalah berdistribusi normal.

Dari hasil pengolahan rata-rata nilai, selanjutnya dilakukan perhitungan Uji-t. Dengan perhitungan sebagai berikut :

t = = = == = 4,35

Dari perhitungan diatas, maka diperoleh t 0,05 = 1,725. Setelah diperoleh tHitung = 1 dan tTabel = 1,725 maka diperoleh tHitung > tTabel 4,35 > 1,725 maka H0 ditolak dan Hi diterima. Sehingga metode speed reading berpengaruh terhadap kemampuan membaca pada peserta didik.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kemampuan membaca pemahaman peserta didik dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh penggunaan metode speed reading dalam pembelajaran secara terbatas dikelas IV SDN Kalitengah II. Adapun kesimpulan secara khusus dari hasil penelitian ini yaitu : 1) Berdasarkan analisis uji t berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa, tHitung = 4,35 dengan frekuensi 21-1 = 20, pada taraf signifikan 0,05% tTabel = 1,725. Oleh karena itu tHitung > tTabel, maka H0 ditolak dan Hi diterima. 2) Pembelajaran menggunakan metode speed reading berpengaruh terhadap kemampuan membaca pemahaman peserta didik di kelas IV SDN Kalitengah II.

References

  1. Tarigan, Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa, Bandung: CV Angkasa, 2013.
  2. Dalman, keterampilan membaca, jakarta: perindo persada, 2014.
  3. Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008.
  4. M. Noer, "Speed Reading for Beginners Panduan Membaca Lebih Cepat, Lebih Cerdas, dan Pemahaman yang Lebih baik," Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, p. 20, 2012.
  5. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, bandung: Alfabeta, 2017.
  6. Z. Arifin, "Evaluasi Pembelajaran (prinsip, teknik, dan prosedur)," Jurnal ilmiah pendidikan dasar, p. 118, 2016.
  7. Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D," Jurnal Pendidikan, p. 80, 2017.
  8. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017.
  9. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014.
  10. S. Somadyo, "Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca," Jurnal Ilmiah, p. 10, 2011.