Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.4099

Decoding Millennial Financial Behavior: Factors Shaping Financial Management Nexus


Membongkar Nexus Keuangan: Eksplorasi Faktor yang Membentuk Perilaku Pengelolaan Keuangan Generasi Milenial

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Financial Literacy Millennial Generation Financial Management Behavior Financial Knowledge Locus of Control

Abstract

This study investigates the influence of Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control, and Income on Financial Management Behavior among millennials in Sidoarjo City. Recognizing the prevalent lack of financial knowledge in this generation, we emphasize the pivotal role of individual financial conditions in fostering effective financial management for the future. Employing a quantitative approach, we collected data through questionnaires distributed to 100 respondents. The analysis was conducted using multiple linear regression with the PLS (Partial Least Squares) program. The findings reveal that Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control, and Income significantly affect Financial Management Behavior. Furthermore, the simultaneous impact of these factors on millennials' financial behavior is evident. This study sheds light on the complex interplay between various elements and provides valuable implications for financial education programs, policymakers, and individuals seeking to enhance their financial well-being in the ever-evolving financial landscape.

Highlights: 

  • Financial Literacy: Understanding the impact of financial literacy on the financial management behavior of millennials in Sidoarjo City.
  • Factors Influencing Behavior: Exploring the significant factors such as financial knowledge, attitude, locus of control, and income that shape the financial management behavior of millennials.
  • Implications for Financial Education: Providing valuable insights for financial education programs, policymakers, and individuals to enhance financial well-being among the millennial generation.

Keywords: Financial Literacy, Millennial Generation, Financial Management Behavior, Financial Knowledge, Locus of Control

Pendahuluan

Pada era ekonomi global saat ini, kemampuan perencanaan keuangan yang disebut dengan kecerdasan finansial adalah salah satu sumber kesuksesan individual seseorang. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang lebih efektif dan cermat supaya memperoleh utilitas yang optimal dari keuangan yang diperolehnya. Kecerdasan finansial ialah mengelola keuangan yang dicoba oleh seluruh individu dengan bermacam tingkatan pemasukan. Bernilainya kecerdasan finansial mengemukakan bidang ilmu baru ialah sikap keuangan ataupun financial management behahvior. Pengetahuan keuangan merupakan segala sesuatu tentang keuangan yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan keuangan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Hal ini disebabkan karena pengetahuan keuangan dapat membuat seseorang bertindak dengan bijak dalam mengelola keuangannya dan pengetahuan keuangan juga dapat memungkinkan seseorang atau individu dalam memahami perencanaan keuangan pribadi serta dapat melakukan perilaku penghematan[1].

Sangat pentingnya Literasi Keuangan (Financial Literacy) untuk dimiliki pada generasi milenial mengingat mereka tumbuh ditengah-tengah budaya hutangyang diwadahi dengan gaya hidup yang mahal dan kemudahan dalam memperoleh kredit. Literasi keuangan juga dapat dipahami sebagai kemampuan untuk memahami dan mengelola sumber daya keuangan secara efektif untuk kesejahteraan financial seseorang[2]. Pada kenyataan manusia seringkali dhadapkan dengan masalah kesulitan keuangan. Penyebab munculnya masalah keuangan ini dipicu karena sangat rendahnya tingkat pendapatan. Padahal tidak demikian, kesulitan keunagan bukan hanya karena tingkat pendapatan tetapi juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan seperti kesalahan dalampengelolaan kredit dan tidak adanya perencanaan keuangan [3].

Generasi milenial merupakan generasi yang memiliki sifat yang lebih toleran terhadap sesama, pengguna sosial yang fanatik, memiliki kehidupan yang berpengaruh dengan perkembangan teknologi dengan pandangan politik dan ekonomi. Hal ini dipengaruhi oleh arus globalisasi yang semakin cepat, dimana anak muda atau generasi milenial lebih cepat berinteraksi. Generasi milenial juga kerap dinilai sebagai generasi yang bisa bekerja dengan lebih cepat, cerdas, kreatif, dan berani mengambil resiko lantaran didukung oleh keberadaan teknologi yang ada pada saat ini. Teknologi Internet telah mengambil peran yang sangat siginifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial dan juga sangat mendorong milenial memiliki kemampuan multitasking. Perilaku ini yang membuat generasi milenial terbiasa melakukan kegiatan lebih dari satu. Dapat dilihat dari tingkat konsumsi penggunaan internet 88,4% yang berasal dari kalangan generasi milenial, karena generasi milenial adalah generasi yang secara cepat mengenal teknologi internet, sehingga mereka bisa dikatakan sebagai generasi internet[4]. Dari hasil survey, sebenarnya millenial cukup konsumtif menggunakan uangnya. Mayoritas pengeluaran millenials dihabiskan untuk keperluan rutin (51,1%). Hanya sedikit yang disisakan untuk tabungan (10,7%) dan kebutuhan hiburan (8,0%). Alokasi untuk aktivitas sosial, seperti zakat atau amal juga sedikit. Bahkan, minat mereka terhadap investasi juga masih rendah (2,0%). Meskipun, mereka cukup memahami akan resiko keuangan dimasa depan, sehingga cukup besar mengalokasikan untuk dana asuransi (6,8%)

Secara umum generasi muda saat ini dibagi menjadi dua, yaitu generasi Z dan generasi Y, Gnerasi Y yang menjadi fokus dalam penelitian dengan menyebutkan generasi milenial. Generasi milenial sebagai pelaku dalam budaya digital yang dengan cepat bergerak dalam menggunakan teknologi internet. Dikarenakan generasi milenial merupakan generasi milenial yang mempunyai hubungan sangat erat dengan teknologi internet dalam segala aspek dikehidupannya mulai dari keperluan transportasi, membeli makanan, jalan-jalan, berbelanja pakaian atau mengikuti fashion hingga membeli kebutuhan untuk sehari-harinya. Hal ini menyebabkan generasi millenial sangat perlu untuk memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi, agar generasi milenial dapat menguasai perilaku konsumtif yang terjadi pada generasi milenial. Hal tersebut dikarenakan banyaknya faktor faktor yang mempengaruhi generasi milenial untuk menghabiskan uang tanpa memikirkan resiko yang terjadi.

Masalah pertama yang diuji pengaruhnya pada financial management behavior adalah Financial Literacy.Financial literacy adalah kemampuan seseorang tentang keuangan yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan keuangan dengan bijak dan baik, sehingga sangat mempengaruhi dan berguna dalam peningkatan perekonomian di masa mendatang. Dengan adanya semakin tinggi tingkat pemahaman seseorang terkait tentang perencanaan keuangan yang optimal maka tanggung jawab dan pengelolaan keputusan keuangan juga akan meningkat ke arah yang lebih baik.

Masalah kedua yang diuji pengaruhnya pada financial management behavior adalah financial knowledge. Pengetahuan keuangan adalah untuk mengetahui dasar penguasaan individu dalam pemahaman tingkat pengetahuan keuangan, tingkat merespon resiko keuangan dan keterampilan keuangan dalam mengambil keputusan keuangan secara efektif. Financial knowledge bisa menjadi sebuah alat dalam pembuatan keputusan keuangan sehingga menjadi hal yang cukup penting bagi kehidupan sehari-hari[5]. Bahwa pengetahuan keuangan dalam sehari hari akan membentuk individu untuk mewujudkan hasil secara selektif dalam masalah keuangan, sehingga pengetahuan keuangan yang dimiliki lebih tertata dengan baik.

Masalah ketiga yang diuji pengaruhnya pada financial management behavior adalah financial Attitude, Sikap keuangan merupakan mengarah pada cara individu terhadap mengatur perilaku kegiatan manajemen keuangan pada tingkat individu yang terdiri dari perencanaan keuangan, manajemen keuangan, dan mampu membuat keptusan dana keuangan. Semakin baik pola pikir dan sikap keuangan dapat menimbulkan nilai yang positif kepada setiap individu. Penilain yang positif juga sangat membantu mempengaruhi pengelolaan keunagan, manajemen keuangan dan mengendalikan dana keuangan dengan bijak.

Masalah keempat yang diuji pengaruhnya pada financial management behavior adalah locus of control, locus of control merupakan tingkat sejauh mana keyakinan seseorang atau individu yang dimilikisebagai sumber penyebab peristiwa yang terjadi dalam kehidupan setiap individu. Peristiwa-peristiwa tersebut seperti halnya dalam keberhasilan, prestadi, kegagalanyang dilakukanoleh perilakunya sendiri (faktor internal) atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya seperti keberhasilan, prestasi dan kegagalan yang dikendalikan oleh orang lain seperti pengaruh kuasa, kesempatan, dan keberuntungan (faktor eksternal). Dengan demikian seseorang dapat dikatakan dengan control internal dan eksternal diri yang baik lebih cenderung dapat mengontrol keuangan dengan baik dan bijak. Dan agar memilki perilaku keuangan yang baik maka harus didasari oleh locus of control yang baik untuk kemampuan keberhasilan dalam mengendalikan sendiri nasib keuangannya.

Masalah kelima yang diuji adalah pada financial management behavior adalah income. Income adalah perilaku keuangan pada setiap individu di tunjukkan dari sikap keuangan, seseorang yang tidak efektif pada pengelolaan keuangan akan lebih buruk dalam perilaku keuangan pada seseorang[6]. Bahwa pendapatan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi perilaku keuangan karena akan mempengaruhi tingkat laba yang diharapkan pada suatu kelangsungan setiap individu. Pendapatan yang didapat individu juga akan memberikan peluang yang baik dan bersikap juga bertindak dengan efektif dan bertanggung jawab atas keuangan yang dimiliki. Semakin besar pendapatan yang diperoleh, maka mempengaruhi individu dalam berperilaku terhadap keuangan untuk bertanggung jawab mencapai tujuan keuangan yang baik dan optimal.

Berdasarkan yang telah diuraikan, maka hal ini menjadi dasar dilakukannya penelitian untuk menganalisis yang berjudul “Pengaruh Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control dan Income Terhadap Financial Management Behavior Pada Generasi Milenial Kota Sidoarjo”.

Metode Penelitian

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota dan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lokasi ini dipilih berdasarkan khusus generasi millenial diwilayah Kabupaten Sidoarjo.

B. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh generasi milenial yang ada di Kabupaten dan Kota Sidoarjo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik memberikan kriteria tertentu pada sampel yang akan diambil. Dari Sampel dalam penelitian ini adalah Generasi millenial di Kabupaten dan Kota Sidoarjo yang didapatkan 100 responden sebagai sampel.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian data deskrispsi kuantitatif. Data yang diperoleh digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu seluruh generasi millenial di Kabupaten dan Kota Sidoarjo yang menjadi responden dalam penelitian. Kemudian Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari yaitu Generasi Milenial Kota Sidoarjo yang meliputi gambaran umum generasi milenial, lokasi, dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner atau denagan cara angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Jawaban tersebut yang diperoleh dari responden selanjutnya akan diukur menggunakan skala pengukuran skala Likert.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah data yang menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS merupakan model persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis komponen atau varian. PLS merupakan metode analisi yang powerfull, Karena tidak berdasarkan pada banyak asumsi terdistribusi normal, sampel tidak harus besar.

F. Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

G. Hipotesis

Hipotesis adalah sebagian jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga mana jawaban ini belum berdasarkan fakta – fakta emperis yang diperoleh dari pengumpulan data dan baru didasarkan teori yang bersifat relevan . Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka dapat di simpulakan hipotesis sebagai berikut:

  1. Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus Of Control dan Income secara parsial dan signifikan berpengaruh pada Financial Management Behavior
  2. Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus Of Control dan Income secara simultan dan signifikan berpengaruh pada Financial Management Behavior
  3. Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus Of Control dan Income yang dominan dan signifikan berpengaruh pada Financial Management Behavior

Hasil dan Pembahasan

Analisis Data

A . Hasil Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

Analisa outer model dilakukan untuk memastikan bahwa measurement yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel). Dalam analisa model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. Analisa outer model dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu convergent validity, average variance extracted, discriminant validity, composite reliability dan cronbach alpha.

Figure 2.Convergent ValidityAnalisis data dengan PLS Convergent Validity

1. Hasil Pengujian Validitas Konvergen

a. Uji Validitas Konvergen

Validitas konvergen untuk bertujuan mengetahui validitas pada hubungan antara indikator dengan konstruk atau variabel laten tersebut. Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor sebesar 0,60. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Smartpls dengan metode algortihm dapat diperoleh nilai loading factor sebagai berikut :

Financial Literacy Financial Knowledge Financial Attitude Locus of Control Personal Income Financial Management Behavior
X1.1 0,897
X1.2 0,894
X1.3 0,906
X1.4 0,909
X1.5 0,846
X2.1 0,877
X2.2 0,826
X2.3 0,829
X2.4 0,858
X2.5 0,856
X3.1 0,827
X3.2 0,826
X3.3 0,840
X3.4 0,821
X3.5 0,867
X4.1 0,911
X4.2 0,893
X4.3 0,900
X4.4 0,853
X5.1 0,845
X5.2 0,911
X5.3 0,853
X5.4 0,805
X5.5 0,852
Y.1 0,898
Y.2 0,871
Y.3 0,867
Y.4 0,869
Table 1.Nilai Loading FactorData diolah dengan Smart PLS 3.0

Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa masing-masing indikator memiliki nilai loading faktor > 0,70. Artinya masing-masing indikator sudah mampu menjelaskan masing-masing konstruk yang dipakai pada penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa item yang dipakai dalam kuesioner dikatakan valid.

Selanjutnya pengujian validitas juga dapat dilihat dari nilai AVE (Average Variance Extracted) yang merupakan model yang memiliki validitas diskriminan yang lebih baik apabila akar kuadrat AVE untuk masing-masing konstrak lebih besar dari kolerasi antara dua kontraks didalam model. Nilai AVE yang baik disyaratkan memiliki nilai lebih besar dari 0,50.

Variabel Average Variance Extracted
Financial Literacy 0,794
Financial Knowledge 0,721
Financial Attitude 0,699
Personal Income 0,729
Financial Management Behavior 0,768
Table 2.Nilai Average Variance ExtractedData diolah dengan SmartPLS 3.0

Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa masing-masing konstruk sudah memiliki nilai AVE yang lebih besar dari 0,50. Maka dapat diarikan bahwa masing-masing konstruk dapat dikatakan valid.

2. Hasil Pengujian Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan merupakan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukuran konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkolerasi tinggi. Validitas diskriminan terjadi jika dua instrument yang berbeda mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkolerasi menghasilkan skor yang memang tidak berkolerasi. Cara untuk menguji validitas diskriminan dengan indikator refleksif yaitu dengan melihat cross loading untuk setiap variabel harus > 0,7.

Financial Literacy Financial Knowledge Financial Attitude Locus of Control Personal Income Financial Management Behavior
X1.1 0,897 0,539 0,509 0,463 0,445 0,573
X1.2 0,894 0,522 0,534 0,454 0,505 0,604
X1.3 0,906 0,605 0,568 0,466 0,557 0,671
X1.4 0,909 0,553 0,581 0,430 0,567 0,621
X1.5 0,846 0,550 0,476 0,389 0,405 0,577
X2.1 0,543 0,877 0,716 0,585 0,707 0,705
X2.2 0,545 0,826 0,617 0,533 0,606 0,604
X2.3 0,523 0,829 0,655 0,588 0,636 0,711
X2.4 0,514 0,858 0,736 0,673 0,654 0,774
X2.5 0,525 0,856 0,651 0,644 0,670 0,721
X3.1 0,528 0,651 0,827 0,603 0,648 0,694
X3.2 0,436 0,634 0,826 0,557 0,658 0,662
X3.3 0,537 0,671 0,840 0,653 0,688 0,707
X3.4 0,499 0,659 0,821 0,511 0,642 0,659
X3.5 0,509 0,716 0,867 0,600 0,674 0,739
X4.1 0,445 0,616 0,648 0,911 0,586 0,679
X4.2 0,416 0,594 0,585 0,893 0,583 0,656
X4.3 0,403 0,627 0,593 0,900 0,579 0,661
X4.4 0,494 0,704 0,660 0,853 0,678 0,697
X5.1 0,553 0,725 0,757 0,653 0,845 0,759
X5.2 0,465 0,663 0,748 0,622 0,911 0,770
X5.3 0,516 0,732 0,688 0,604 0,853 0,741
X5.4 0,395 0,543 0,588 0,524 0,805 0,678
X5.5 0,451 0,619 0,579 0,499 0,852 0,663
Y.1 0,669 0,743 0,733 0,710 0,760 0,898
Y.2 0,568 0,717 0,719 0,675 0,695 0,871
Y.3 0,568 0,679 0,685 0,596 0,786 0,867
Y.4 0,596 0,777 0,767 0,673 0,731 0,869
Table 3.Cross LoadingData diolah dengan SmartPLS 3.0

Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa masing-masing indikator sudah memiliki nilai loading factor yang lebih besar dari pada ukuran konstruk lainnya, hal ini mengindikasikan bahwa masing-masing variabel sudah valid.

3. Hasil Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dapat menggunakan dua nilai yaitu Composite reliability dan cronbach alpha. Composite reliability yang dapat dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketetapan instrumen dalam mengatur suatu konstruks. Untuk mengukur reliabilitas suatu konstruks dapat dilakukan dengan cara yaitu dengan cronbach alpha dan composite Realiability.

Variabel Cronbach Alpha Composite Reliability
Financial Literacy 0,935 0,951
Financial Knowledge 0,904 0,928
Financial Attitude 0,892 0,921
Locus of Control 0,912 0,938
Personal Income 0,907 0,931
Financial Management Behavior 0,899 0,930
Table 4.Nilai Cronbach Alpha dan Composite ReliabilityData diolah dengan SmartPLS 3.0

Berdasarkan tabel 4. menunjukkan bahwa masing-masing konstruk memiliki nilai cronbach alpha dan composite reliability yang lebih besar dari 0,70 sehingga dapat disimpulkan seluruh item yang digunakan pada kuesioner sudah reliabel.

4. Hasil Pengujian Uji Multikolonieritas

Uji multicollinearity dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui apakah indikator formatif mengalami multicollinearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5-10 dapat dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicollinearity.

Item VIF
X1.1 3,933
X1.2 3,700
X1.3 3,687
X1.4 4,640
X1.5 3,031
X2.1 2,931
X2.2 2,460
X2.3 2,150
X2.4 2,609
X2.5 2,527
X3.1 2,125
X3.2 2,134
X3.3 2,309
X3.4 2,110
X3.5 2,578
X4.1 4,369
X4.2 4,369
X4.3 3,344
X4.4 2,645
X5.1 2,300
X5.2 3,619
X5.3 2,536
X5.4 2,042
X5.5 2,503
Y.1 2,932
Y.2 2,577
Y.3 2,415
Y.4 2,444
Table 5.Nilai Uji MultikolonieritasData diolah dengan SmartPLS 3.0

Berdasarkan tabel 5. menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 5. Maka dapat disimpulkan bahwa indikator pada penelitian ini tidak mengalami multikolonieritas.

B. Hasil Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Analisa Inner model biasanya juga disebut dengan (inner relation, structural model dan substantive theory) yang mana menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Analisa inner model dapat dievaluasi yaitu dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.

5. Hasil Pengujian R-Square

Item R Square
Financial Management Behavior 0,851
Table 6.Nilai R SquareData diolah dengan SmartPLS 3.0

Berdasarkan tabel 6. dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,851 yang berarti bahwa pengaruh variabel financial literacy, financial knowledge, financial attitude, locus of control dan personal income dapat menjelaskan variabel financial management behavior sebesar 85,1%. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel diluar model penelitian.

C. Hasil Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis di isi menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan tingkat kepercayaan sebesar 5% sehingga hipotesis diterima apabila nilai T-Statistic > 1,96 dan P-Values < 0,05 dengan pengujian Inner Model. Nilai koefisien inner model sebagai petunjuk tingkat signifikan dalam pengujian hipotesis yang ada dalam penelitian ini.

Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviaton (STDEV) T Statistics (O/STDEV) P Values
Financial Literacy -> Financial Management Behavior 0,186 0,188 0,057 3,240 0,001
Financial Knowledge -> Financial Management Behavior 0,190 0,180 0,076 2,497 0,013
Financial Attitude -> Financial Management Behavior 0,172 0,170 0,070 2,448 0,015
Locus of Control -> Financial Management Behavior 0,176 0,180 0,071 2,495 0,013
Personal Income -> Financial Management Behavior 0,341 0,352 0,070 4,878 0,000
Table 7.Hasil Uji Significant WeightData diolah dengan SmartPLS 3.0
  1. X1 (financial literacy) terhadap Y (financial management behavior) hipotesis diterima karena memiliki nilai T statistik 3,240 > dari 1.96 dan nilai P-value 0,001 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior.
  2. X2 (financial knowledge) terhadap Y (financial management behavior) hipotesis diterima karena memiliki nilai T statistik 2,497 > dari 1.96 dan nilai P-value 0,013 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa financial knowledge berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior.
  3. X3 (financial attitude) terhadap Y (financial management behavior) hipotesis diterima karena memiliki nilai T statistik 2,448 > dari 1.96 dan nilai P-value 0,015 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa financial attitude berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior.
  4. X4 (locus of control) terhadap Y (financial management behavior) hipotesis diterima karena memiliki nilai T statistik 2,495 > dari 1.96 dan nilai P-value 0,013 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior.
  5. X5 (personal income) terhadap Y (financial management behavior) hipotesis diterima karena memiliki nilai T statistik 4,878 > dari 1.96 dan nilai P-value 0,000 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa personal income berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh variabel financial literacy, financial knowledge, financial attitude locus of control dan income terhadap financial management behavior pada generasi milenial Kota Sidoarjo, baik secara parsial maupun simultan. Berikut ini mengenai penjelasan dari hipotesis penelitian dengan menggunakan bantuan program PLS versi 3.0 sebagai berikut :

1. Pengaruh Financial Literacy terhadap Financial Management Behavior

Berdasarkan hasil pengujian analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Artinya semakin tinggi tingkat financial literacy yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan financial management behavior orang tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila financial literacy yang dimiliki oleh individu semakin tinggi, maka pengelolaan keuangan untuk usahanya akan meningkat. Sehingga, apabila responden memiliki pemahaman keuangan yang baik makan responden akan mengetahui keuntungan maupun resiko yang dihadapi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Prihartono & Asandimitra yang menemukan bahwa financial literacy berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior dan artinya bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman mengenai keuangan, maka tanggung jawab akan pengambilan keputusan akan meningkat, sehingga dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan dengan baik[7].

2. Pengaruh Financial Knowledge terhadap Financial Management Behavior

Berdasarkan hasil pengujian analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel financial knowledge berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Artinya semakin tinggi tingkat financial knowledge yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan financial management behavior orang tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang sepakat bahwa financial knowledge dapat mempengaruhi financial management behavior. Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang dengan financial knowledge akan lebih memahami masalah keuangan serta lebih baik dalam hal perilaku keuangannya. Sehingga semakin baik pengetahuan tentang keuangan maka semakin baik pulaindividu dalam mengelola keuangannya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang sejalan dengan Ida & Dwinta, ketika seseorang mempunyai banyak pengetahuan keuangan maka keputusan keuangan nya akan lebih baik. Dari hasil ini menunjukkan bahwa sikap keuangan perilaku menjadi acuan dalam berperilaku untuk mengelola finansial yang dimiliki setiap individu[8].

3. Pengaruh Financial Attitude terhadap Financial Management Behavior

Berdasarkan hasil pengujian analisis datadapat disimpulkan bahwa variabel financial attitude berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Artinya semakin tinggi tingkat financial attitude yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan financial management behavior orang tersebut.dari hasil ini membuktikan bahwa baik buruknya individu, dapat mempengaruhi baik buruknya ketika melakukan pengelolaan keuangan atau financial attitude. Sehingga dalam generasi milenial membutuhkan pola pikir yang tepat untuk menyusun sebuah perencanaan keuangan dengan bijak.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu Rosyadah yang menemukan bahwa financial attitude berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Bahwa financial Attitude yang dimiliki individu dapat mempengaruhi Financial Management Behaviorseseorang[9].

4. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management Behavior

Berdasarkan hasil pengujian analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Artinya semakin tinggi tingkat locus of control yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan financial management behavior orang tersebut. Hal ini dapat diindikasikan seseorang dengan tingkat kontrol diri yang baik akan mampu menangani masalah keuangan yang terjadi. Dengan pengendalian diri yang baik maka proses dalam memutuskan suatu pengelolaan keuangan akan lebih terkendali atau terkontrol dengan baik secara maksimal.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian dari Kholilah & Iramani yang sepakat bahwa locus of control dapat mempengaruhi financial management behavior.Dimana seseorang melihat apa yang terjadi dalam kehidupannya tergantung dari perilakunya sendiri dalam memecahkan suatu permasalahan dalam finansialnya[5].

5. Pengaruh Personal Income terhadap Financial Management Behavior

Berdasarkan hasil pengujian analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel personal income berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Artinya semakin tinggi tingkat personal income yang dimiliki seseorang dapat meningkatkan financial management behavior orang tersebut. Dapat dibuktikan seseorang yang memiliki pendapatan atau upah yang telah mereka peroleh akan dapat lebih bertanggung jawab atas pengelolaan keuangannya dengan bijak. Dengan itu atas penghasilan atau pendapatan yang diterima akan mampu menghasilkan sikap perencanaan keuangan dengan efektik dan optimal serta pengendalian secara bijak

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu dari Komaria & Ratnawarti yang sepakat bahwa personal income dapat mempengaruhi financial management behavior. Maka semakin tinggi pendapatan setiap individu maka financial management behavior akan semakin baik juga[10].

6. Pengaruh Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus Of control dan Income terhadap Financial Management Behavior

Berdasarkan hasil pengujian analisis data dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus Of control dan Income berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial management behavior. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 5% sehingga hipotesis diterima apabila nilai T-Statistic > 1,96 dan P-Values < 0,05 dengan pengujian Inner Model. Artinya dapat diartikan bahwa kesimpulan hipotetsis diterima yang berarti variabel Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus Of control dan Income secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial management behavior pada generasi millenial.

Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control dan Income berpengaruh secara simultan terhadap Financial Management Behavior Pada Generasi Milenial Kota Sidoarjo. Hal ini menunjukkan Financial Literacy, Financial Knowledge, Financial Attitude, Locus of Control dan Income bahwa dipenuhi dengan baik dan dibuktikan dengan dan dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,851 yang berarti bahwa pengaruh variabel financial literacy, financial knowledge, financial attitude, locus of control dan income dapat menjelaskan variabel financial management behavior sebesar 85,1%.

References

  1. Chotimah, C., & Rohayati, S. (2015). “Pengaruh Pendidikan Keuangan Di Keluarga, Sosial Ekonomi Orang Tua, Pengetahuan Keunagan, Kecerdasan Spiritual, dan Teman Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Akuntansi, 3(2), 1-10.
  2. Santini, F . D. O., Ladeira, W. J., Mette, F. M. B., & Ponchio, M. C. (2019). The antecedents and consequences of financial literacy: a meta-analysis. Internationa; Journal of Bank Marketing.
  3. Ayu K, Maya S & Rofi R. 2010. Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruinya - survey pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
  4. Purwandi I. dkk. 2017, "Millenial Nusantara", PT Gramedia Pustaka Utama.
  5. Kholilah, N. Al, & Iramani, R. (2013). Studi Financial Management Behavior Pada Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking, 3(1), 69-80
  6. Herjdiono, I., & Demanik, A. L. (2016). Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Parental Income Terhadap Financial Management Behavior. Journal Manajemen Teori Dan Terapan, 9(3), 226-241
  7. Prihartono, M. R. D., & Asandimitra, N. (2018). Analysis Factors Influencing Financial Management Behaviour. Internasional Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(8), 308-326. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v8-i8/4471
  8. Ida, & Dwinta, C. Y. (2010). Pengaruh Locus of Control , Financial Knowledge, Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(3), 131-144.
  9. Rosyadah, K. (2020). The Influence of Financial Knowledge, Financial Attitudes And Personality To Financial Management Behavior For Micro, Small And Medium Enterprises Typical Food of Coto Makassar. JHSS ( Journal of Humanities and Social Studies), 04(02), 152-156
  10. Komaria, N., & Ratnawarti, K. (2018). Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Dan Personal Income Terhadap Personal Financial Management Behavior Pada Karyawan Generasi Milenial Pt. Petrokimia Gresik. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689-1699.