Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.4036

Work Conflict, Workload, and Employee Performance in Retail: A Quantitative Study


Dampak Konflik Kerja, Beban Kerja, dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kuantitatif di Industri Ritel

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Work Conflict Workload Work Stress Employee Performance Quantitative Study

Abstract

This study aimed to investigate the influence of work conflict, workload, and work stress on employee performance in a small and medium-sized retail business. The research employed a quantitative approach, utilizing hypothesis testing and involving a sample of 40 employees from UMKM Moana Daily Style. The analysis utilized correlation coefficient (R), classical assumption tests, and multiple linear regression in IBM SPSS Statistics version 26. The data were collected through a questionnaire using a Likert scale, with reliability and validity tests conducted. The findings revealed significant relationships between work conflict and employee performance, workload and employee performance, as well as work stress and employee performance. These results highlight the importance of managing work conflict, workload, and work stress to enhance employee performance in the retail industry. The implications of the study suggest the need for organizations to implement strategies that promote conflict resolution, workload management, and stress reduction to optimize employee performance.

Highlights:

  • The study examines the impact of work conflict, workload, and work stress on employee performance in the retail industry.
  • Findings indicate significant relationships between work conflict, workload, work stress, and employee performance.
  • The research emphasizes the importance of managing work conflict, workload, and work stress to enhance employee performance in retail organizations.

Keywords: Work Conflict, Workload, Work Stress, Employee Performance, Quantitative Study.

Pendahuluan

Sumber Daya Manusia merupakan sesuatu yang berharga bagi perusahaan atau organisasi bisnis untuk melakukan tindakan, memilih tujuan dan untuk pengambilan keputusan yang sempurna untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk menerima SDM yang berkualitas diperlukan pengelolaan sumber daya yang sempurna. Dengan adanya pengelolaan sumber daya yang sempurna seperti proses penyeleksian, Penempatan kerja, dan perekrutan sesuai dengan kemampuan karyawan sehingga bisa menaikan kinerja perusahaan. Dengan adanya sumber daya manusia yang profesional bisa memberikan keseimbangan antara kemampuan dan tuntutan perusahaan.[1]

Dalam sebuah tatanan bisnis UMKM dapat dipengaruhi dari segi karyawan maupun organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi aspek karyawan dan organisasi antara lain konflik kerja, beban kerja, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan karena prestasi kerja yang buruk dapat berdampak signifikan pada kinerja karyawan yang mengarah pada hasil, karena hasil yang dicapai tidak optimal. [2]

Diantara konflik Kerja, beban kerja, stres kerja dan kinerja karyawan, ada hubunganya dengan prestasi kerja. Karena hal tersebut saling berpengaruh satu sama lain. Maka dalam penelitian ini ingin mengukur kemampuan para karyawan pada suatu bisnis UMKM dengan hal-hal yang menyangkut konflik kerja, beban kerja dan Stres kerja terhadap kinerja karyawan pada suatu bisnis UMKM Moana daily style daerah Mojosari.

Dalam pembahasan diatas yang akan dibahas pertama adalah konflik kerja. Konflik Kerja merupakan suatu persaingan yang kurang sehat yang terjadi dalam sebuah bisnis UMKM misalnya ketidaksetujuan, ketidakcocokan atau ketegangan baik intra individu dan juga interentitas social misalnya individu, atau kelompok dalam sebuah organisasi. Konflik kerja juga merupakan sebuah perbedaan antara dua orang dalam suatu tujuan dalam sebuah instansi. [3]

Beban kerja merupakan tingkat prestasi kerja atau hasil yang dapat menunjukkan tingkat yang dicapai oleh sejumlah karyawan di bagian tertentu. Jika beban kerja sangat berat, maka dapat berdampak buruk terhadap kinerja karyawan. [4]

Stres kerja adalah ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi diri sendiri. Terlalu banyak stres kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ada dua faktor utama stres kerja. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam dan luar, faktor yang berasal dari dalam biasanya atasan yang selalu menuntut tujuan kerja dan mendapat tekanan dari atasan, dan faktor yang berasal dari luar biasanya terjadi dari lingkungan rumah yang membuat stres kerja. [5]

berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ pengaruh konflik kerja, beban kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada UMKM moana daily style kecamatan mojosari kabupaten mojokerto.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di mojosari jawa timur. Definisi perasional dalam penelitian ini terdiri dari konflik kerja, beban kerja, stres kerja dan kinerja karyawan. Konflik kerja merupakan bagian dari suatu tindakan atau peristiwa yang terjadi dalam suatu kegiatan, forum, dan organisasi. Konflik kerja terjadi antara dua orang atau lebih anggota yang timbul karena perbedaan pendapat, tujuan dan persepsi yang berbeda. Kemudian beban kerja Beban kerja merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang menuntut semua karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. dimana beban kerja berpengaruh terhadap sikap dan tingkah laku seorang karyawan saat karyawan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja. Sedangkan Stres kerja merupakan perasaan yang dialami seorang karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Gejala stress kerja disebabkan oleh emosi tidak stabil, perasaan tidak senang, tidak bisa rileks, cemas, tegang dan gugup. Dan yang terakhir yaitu Kinerja karyawan merupakan suatu hasil yang dicapai seorang karyawan secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan. Tidak hanya itu kinerja karyawan merupakan bagian dari proses evaluasi yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan terhadap karyawan atau anggotanya. [6]

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan UMKM Moana daily style. Sampel dalam penelitain ini sebanyak 40 karyawan. Teknik sampel dalam penelitian ini yaitu sampel jenuh karena jumlah populasi yang mudah dijangkau maka dari itu penelitian ini menggunakan sampel jenuh. [5] Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka yang analisisnya menggunakan statistic. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil kuisioner yang telah disebarkan ke UMKM Moana daily style yang menjadi target sasaran dalam penelitian ini sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung seperti dari jurnal atau website. [7]

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui kuisioner. Kuisioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada responden yang perlu dijawab. Dalam penelitian ini kuisioner diberikan kepada 40 responden pada UMKM Moana daily style kecamatan mojosari kabupaten mojokerto. Dalam penelitian ini kuisioner diukur dengan skala likert menggunaka skala 1 sampai 5 dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Kemudian untuk menguji hipotesis yaitu analisis regresi linier berganda, uji persial dan uji [8] simultan dengan menggunakan software statistic SPSS versi 26.0

Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

Hipotesis

Dari data penelitian diatas tantang pengaruh konflik kerja,beban kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada UMKM MOana daily style kecamatan mojosari kabupaten mojokerto, maka dengan begitu hipotesisnya sebagai berikut :

H1 :Terdapat pengaruh konflik kerja terhadap kinerja karyawan umkm moana daily style

H2 :Terdapat pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan umkm moana daily style

H3 :Terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan umkm moanadailystyle

H4 :Terdapat pengaruh secara bersama-sama konflik kerja, beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan umkm moana daily style

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

A. Uji Validitas

Variabel No Item r hitung r tabel Keterangan
Konflik Kerja (X1) 1 0,655 0,312 Valid
2 0,696 0,312 Valid
3 0,838 0,312 Valid
4 0,798 0,312 Valid
5 0,847 0,312 Valid
6 0,814 0,312 Valid
7 0,779 0,312 Valid
8 0,844 0,312 Valid
9 0,659 0,312 Valid
10 0,703 0,312 Valid
11 0,788 0,312 Valid
Table 1.Uji Validitas konflik kerja

Berdasarkan hasil pengujian validitas konflik kerja (X1) bernilai koefisien validitas diatas 0,312 sehingga item kuesioner penelitian dinyatakan diterima (bisa digunakan). Dengan demikian item kuesioner variabel konflik kerja (X1) valid dan bisa dipergunakan sebagai pengukur variabel penelitian.

Variabel No Item r hitung r tabel Keterangan
Beban Kerja (X2) 1 0,871 0,312 Valid
2 0,851 0,312 Valid
3 0,815 0,312 Valid
4 0,856 0,312 Valid
5 0,777 0,312 Valid
6 0,785 0,312 Valid
7 0,835 0,312 Valid
8 0,695 0,312 Valid
Table 2.Uji Validitas Beban Kerja Hasil Pengolahan Data Penelitian 2022

Berdasarkan hasil pengujian validitas beban kerja (X2) mempunyai nilai koefisien validitas di atas 0,312 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian disebut bisa dipakai (dapat diterima). Maka bisa disebut item kuesioner variabel beban kerja (X2) valid dan bisa digunakan sebagai pengukur variabel penelitian.

Variabel No Item r hitung r tabel Keterangan
Stres Kerja (X3) 1 0,755 0,312 Valid
2 0,862 0,312 Valid
3 0,804 0,312 Valid
4 0,847 0,312 Valid
5 0,872 0,312 Valid
6 0,584 0,312 Valid
7 0,834 0,312 Valid
8 0,782 0,312 Valid
9 0,858 0,312 Valid
10 0,754 0,312 Valid
Table 3.Uji Validitas Stres Kerja

Berdasarkan hasil pengujian validitas stres kerja (X3) mempunyai nilai koefisien validitas di atas 0,312 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian disebut bisa dipakai (dapat diterima). Maka bisa disebut item kuesioner variabel stres kerja (X3) valid dan bisa dipakai sebagai pengukur variabel penelitian.

Variabel No Item r hitung r tabel Keterangan
Kinerja Karyawan (Y) 1 0,754 0,312 Valid
2 0,784 0,312 Valid
3 0,778 0,312 Valid
4 0,701 0,312 Valid
5 0,809 0,312 Valid
6 0,766 0,312 Valid
7 0,828 0,312 Valid
8 0,851 0,312 Valid
9 0,801 0,312 Valid
10 0,809 0,312 Valid
11 0,741 0,312 Valid
12 0,724 0,312 Valid
Table 4.Uji Validitas Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian validitas kinerja karyawan (Y) memiliki nilai koefisien validitas di atas 0,312 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat diterima dan digunakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa item kuesioner variabel kinerja karyawan (Y) valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

B. Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Reliabilitas Nilai Kritis Keterangan
Konflik Kerja (X1) 0,930 0,6 Reliabel
Beban Kerja (X2) 0,925 0,6 Reliabel
Stres Kerja (X3) 0,936 0,6 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,939 0,6 Reliabel
Table 5.Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing-masing variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0,600. Hasil ini menunjukkan bahwa butir-butir peryataan pada kuesioner andal untuk mengukur variabelnya. Hasil koefisien reliabilitas untuk variabel konflik kerja (X1) didapatkan yaitu 0,930, koefisien reliabilitas untuk variabel beban kerja (X2) didapatkan yaitu 0,925, koefisien reliabilitas untuk variabel stres kerja (X3) didapatkan yaitu 0,936 dan koefisien reliabilitas untuk variabel kinerja karyawan (Y) didapatkan yaitu 0,939. Hasil uji validitas dan reliabiilitas menunjukkan hasil semua pernyataan dinyatakan valid dan reliabel, artinya data penelitian dari instrumen layak digunakan untuk mengetahui dan menguji permasalahan yang diteliti.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 6.64744250
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .090
Negative -.053
Test Statistic .090
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Table 6.Uji Normalitas

Berdasarkan uji normalitas di atas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,090 dengan nilai sig. = 0,200. Dikarenakan nilai sig. > 0,05 atau 0,200 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa residual data berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedasitas

Figure 2.Uji Heteroskedasitas

Hasil gambar scatterplot di atas bisa diamati grafik hasil penelitian distribusi data tidak membentuk pola-pola tertentu dan tersebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian bisa diambil kesimpulan model regresi ini tidak ditemukan gejala heteroskedastisitas, atau model regresi ini memenuhi asumsi homoskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Coefficient a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Konflik Kerja .693 1.443
Beban Kerja .413 2.422
Stres Kerja .542 1.843
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Table 7.Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel di atas memperlihatkan nilai VIF tiap-tiap variabel bebas jauh di bawah 10, yakni X1 = 1,443, X2 = 2,422 dan X3= 1,843. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Oleh karena itu model regresi layak digunakan untuk analisa selanjutnya.

4. Uji Linieritas

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .285a .081 .005 6.63183644
a. Predictors: (Constant), P_X3, P_X1, P_X2
Table 8.Uji Linieritas

Berdasarkan tabel linieritas diatas bahwa nilai R Square yaitu 0,081. Hasil dari R Square dikalikan dengan jumlah sampel (n) yaitu sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 40, sehingga hasilnya adalah 0,081 x 40 = 3,250. Nilai ini harus dibandingkan dengan nilai Chi Square tabel pada df 2 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (0,05), maka didapatkan nilai Chi Square tabel yaitu sebesar 5,99. Dari di atas maka dapat dilihat bahwa 3,250 < 5,99 yang menunjukkan bahwa model telah memenuhi spesifikasi linearitas atau data dalam penelitian ini linear.

D. Uji Hipotesis

1) Uji Regresi Linier Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 73.579 3.802 19.355 .000
Konflik Kerja -.277 .114 -.303 -2.426 .020
Beban Kerja -.447 .214 -.338 -2.087 .044
Stres Kerja -.304 .134 -.320 -2.267 .029
Table 9.Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel diatas  menunjukkan nilai konstanta dan koefisien regresi dengan demikian bisa dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 73.579 + -0,277X1 + -0,447X2 + -0,304X3 Persamaan di atas bisa dimaknai:

α = 73,579 artinya apabila variabel konflik kerja (X1), beban kerja (X2) dan stres kerja (X3) bernilai nol (0), maka variabel kinerja karyawan (Y) akan bernilai 73,579 satuan.

b1= -0,277 maka apabila konflik kerja (X1) meningkat sebesar satu satuan serta variabel lainnya konstan, maka variabel kinerja karyawan (Y) akan menurun sebesar -0,277 satuan.

b2= -0,447 maka apabila beban kerja (X2) meningkat sebesar satu satuan serta variabel lainnya konstan, maka variabel kinerja karyawan (Y) akan menurun sebesar -0,447 satuan.

b3= -0,304 maka apabila terjadi peningkatan pada stres kerja (X3) sebesar satu satuan dan variabel yang lain konstan, maka variabel kinerja karyawan (Y) akan menurun -0,304 satuan.

2) Uji Parsial

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 73.579 3.802 19.355 .000
Konflik Kerja -.277 .114 -.303 -2.426 .020
Beban Kerja -.447 .214 -.338 -2.087 .044
Stres Kerja -.304 .134 -.320 -2.267 .029
Table 10.

Pengujian hipotesis variabel X1 (Konflik Kerja)

Hasil tabel diatas nilai thitung untuk variabel konflik kerja (X1) yaitu -2,426 dan ttabel -2,028 dan nilai sig. sebesar 0,020. Disebabkan nilai -thitung < -ttabel (-2.426 < -2,028) dan nilai sig. (0,020 < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya konflik kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto dengan arah pengaruh negatif.

Pengujian hipotesis variabel X2 (Beban Kerja)

Sesuai tabel 4.20 didapatkan nilai thitung untuk variabel beban kerja (X2) yaitu -2.087 dan ttabel -2,028 dan nilai sig. sebesar 0,044. Disebabkan nilai -thitung < -ttabel, (-2.087 < -2,028) dan nilai sig (0,044 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan H2 diterima, artinya beban kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto dengan arah pengaruh negatif.

Pengujian hipotesis variabel X3 (Stres Kerja)

Sesuai tabel 4.20 diperoleh nilai thitung untuk variabel stres kerja (X3) yaitu -2.267 dan ttabel -2,028 dan nilai sig. yaitu 0,029. Disebabkan nilai -thitung < -ttabel (-2.267 < -2,028) dan nilai sig (0,029 < 0,005), sehingga H0 ditolak dan H3 diterima, maknanya stres kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto dengan arah pengaruh negatif.

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2705.624 3 901.875 18.840 .000b
Residual 1723.351 36 47.871
Total 4428.975 39
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Konflik Kerja, Beban Kerja
Table 11.ANOVAa

Hasil dari tabel diatas nilai Fhitung sebesar 18,840 dengan p-value (sig) 0,000. Dengan α = 0,05 serta derajat kebebasan (df) v1 = 36 (n-(k+1)) dan v2 = 3, maka di dapat Ftabel 2,688. Dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (18,840 > 2,688) dan nilai sig (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak, artinya variabel konflik kerja (X1), beban kerja (X2) dan stres kerja (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

3. Uji simultan

ANOVA a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2705.624 3 901.875 18.840 .000b
Residual 1723.351 36 47.871
Total 4428.975 39
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Konflik Kerja, Beban Kerjaddng
Table 12.Uji simultan

Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 18.840 dengan p-value – sig sebesar 0.000. diketahui bahwa a = 0,05 sedangkan Ftabel 2.688 disebabkan nilai Fhitung > Ftabel (18,840>2,688) dan nilai sig (0.000 < 0,05) sehingga H0 ditolak maka dari itu variabel konflik kerja, beban kerja dan stress kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Pembahasan

1. Hipotesis pertama : konflik kerja (X1) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis data bahwa konflik kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa umkm moana daily style memiliki konflik kerja yang buruk sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil yang didapatkan dalam uji hipotesis adalah terdapat pengaruh dengan arah negatif dan signifikan antara konflik kerja terhadap kinerja karyawan. [9]

Variabel konflik kerja dengan nilai indikator tertinggi adalah perbedaan pendapat antar karyawan satu dengan karyawan lain hal ini terjadi disebabkan karena pimpinan sering kali memberikan informasi tidak sesuai dengan kenyataan maka dari itu mengalami perbadaan pendapat demi mencapai tujuan. Dengan itu bisa mengakibatkan konflik kerja.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang didapatkan hasil bahwa konflik kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Hipotesis kedua : beban kerja (X2) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis data bahwa beban kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa umkm moana daily style memiliki beban kerja yang buruk sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil yang didapatkan dalam uji hipotesis adalah terdapat pengaruh dengan arah negatif dan signifikan antara beban kerja terhadap kinerja karyawan. [1]

Variabel beban kerja dengan nilai indikator tertinggi adalah Beban kerja yang terjadi di UMKM Moana Daily Style terjadi disebabkan karena pimpinan sering kali memberikan tugas kepada karyawanya secara keseluruan tidak secara bertahap dan harus diselesaikan semuanya dalam waktu yang sama maka dari itu karyawan membutuhkan kosentrasi tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dengan banyaknya tugas yang diberikan, seorang pimpinan juga tidak memberi fasilitas yang memadai untuk karyawanya sehingga tugas yang diberikan tidak selesai sesuai target yang diberikan.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang didapatkan hasil bahwa beban kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Hipotesis ketiga : stres kerja (X3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis data bahwa stres kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa umkm moana daily style memiliki stres kerja yang buruk sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil yang didapatkan dalam uji hipotesis adalah terdapat pengaruh dengan arah negatif dan signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan. [10]

Variabel stres kerja dengan nilai indikator tertinggi adalah Stres kerja yang terjadi di UMKM Moana Daily Style terjadi disebabkan karena pimpinan sering kali memberikan tugas yang terlalu banyak kepada karyawannya dan harus diselesaikan dengan cepat sehingga karyawan tidak memiliki waktu luang untuk istirahat atau berkomunikasi dengan rekan kerja lainya. maka dari itu karyawan mengalami stress kerja. Stres kerja yang sering terjadi ditempat kerja yaitu emosi yang tidak stabil, perasaan tidak senang, cemas dan tegang.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang didapatkan hasil bahwa beban kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

4. Hipotesis keempat : konflik kerja,beban kerja dan stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis data bahwa konflik kerja, beban kerja dan stres kerja memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa umkm moana daily style memiliki konflik kerja, beban kerja dan stres kerja yang buruk sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil yang didapatkan dalam uji hipotesis adalah terdapat pengaruh simultan dengan arah negatif dan signifikan antara konflik kerja, beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. [11]

Variabel konlik kerja,beban kerja dan stres kerja bahwa setiap peningkatan variabel konflik kerja, beban kerja dan stress kerja secara bersama-sama, maka akan menurunkan kinerja karyawan. Konflik kerja yang tinggi, dan meningkatnya beban kerja serta mengalami stres kerja, maka kinerja karyawan UMKM Moana Daily Style akan menurun. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang didapatkan hasil bahwa konflik kerjabeban kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Simpulan

Hasil dari penelitian diatas yang berjudul “Pengaruh Konflik Kerja, Beban Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto”, dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan hasil analisis pengaruh secara parsial variabel konflik kerja yang memiliki pengaruh signifikan secara negatif terhadap kinerja karyawan pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
  2. Berdasarkan hasil analisis pengaruh secara parsial variabel beban kerja yang memiliki pengaruh signifikan secara negatif terhadap kinerja karyawan pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
  3. Berdasarkan hasil analisis pengaruh secara parsial variabel stres kerja yang memiliki pengaruh signifikan secara negatif terhadap kinerja karyawan pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
  4. Berdasarkan hasil analisis pengaruh secara simultan variabel konflik kerja, beban kerja dan stres kerja memiliki pengaruh signifikan dengan arah pengaruh negatif terhadap kinerja karyawan pada UMKM Moana Daily Style Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

References

  1. M. Sinta, “Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Galamedia Bandung Perkasa,” Sereal Untuk, vol. 51, no. 1, p. 51, 2018.
  2. I. P. Y. N. dan N. L. S. Antari, “PENGARUH KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI FAVE HOTEL KARTIKA PLAZA (Studi Pada Fave Hotel Kartika Plaza),” vol. 02, no. 1, pp. 90–101, 2020.
  3. S. Riefky, R. Haryati, and M. D. Anggriani, “Pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada puskesmas inderapura pesisir selatan,” J. Matua, vol. 3, no. 1, pp. 73–90, 2021.
  4. W. M. Lestari, L. Liana, and A. Aquinia, “Pengaruh Stres Kerja , Konflik Kerja dan Beban Kerja,” Bisnis dan Ekon., vol. 27, no. 2, pp. 100–110, 2020.
  5. A. Agustina and E. Sofian, “Pengaruh Konflik Dan Stres Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di PT. Dexa Medica Cabang Medan,” J. Bisnis Corp., vol. 4, no. 1, pp. 64–76, 2019.
  6. J. Jojo, A. Gandhy, E. S. Simanullang, and A. Frasipa, “Analisis Human Capital Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2001 - 2017,” Optima, vol. 3, no. 1, 2019, doi: 10.33366/optima.v3i1.1250.
  7. Serepja panuturi hutabarat, “Manajemen Sumber Daya Manusia,” Lingkung. Kerja, 2018.
  8. S. Alim Irhamna, “Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Objek Wisata di Dieng Kabupaten Wonosobo,” Pengaruh kualitas Prod. dan persepsi harga terhadap minat beli Konsum. kopi nako depok, vol. 6, no. 3, pp. 320–327, 2018, doi: 10.15294/edaj.v6i3.22277.
  9. Y. R. Widjaja, I. S. Widhiyanti, and A. Mubarok, “Pengaruh Konflik Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Cv. Perdana Java Creative Bandung,” J. Sain Manaj., vol. 3, no. 2, pp. 83–94, 2021, [Online]. Available: http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsm/article/view/563.
  10. R. N. M. W. A. Areros and W. Rumawas, “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan,” J. Ris. Bisnis dan Investasi, vol. 3, no. 2, pp. 74–83, 2018, doi: 10.35313/jrbi.v3i2.935.
  11. M. R. Anwari, “Karyawan ( Studi pada Karyawan PT Telkomsel Branch Malang ),” vol. 41, no. 1, pp. 1–10, 2018.