Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.3995

Analysis of the Implementation of Responsible Character in Online Learning During the Covid-19 Pandemic


Analisis Implementasi Karakter Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Covid-19 virus Online Learning student responsibility character education meta-analysis

Abstract

This meta-analysis investigates the implementation of student responsibility in online learning during the COVID-19 pandemic. By conducting a comprehensive literature review, relevant articles, journals, and references were analyzed to explore the challenges posed by the pandemic on education. The results highlight a decline in student responsibility and engagement in online learning, manifested through incomplete assignments and reduced participation. To address these issues, character education emerges as a potential solution, emphasizing the collaboration between teachers, students, and parents. This study sheds light on the importance of fostering student responsibility and suggests implications for educators and policymakers to enhance the online learning experience amidst global crises.

Highlights: 

  • The COVID-19 pandemic has disrupted traditional face-to-face learning, necessitating a shift to online learning.
  • Online learning has posed challenges to student responsibility, with decreased engagement and incomplete assignments.
  • Implementing character education in collaboration with parents can help foster student responsibility in online learning.

Keywords: COVID-19, online learning, student responsibility, character education, meta-analysis

Pendahuluan

Pendidikan merupakan upaya terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat, dan berakhlak, atau berkarakter mulia (UU No 20 Tahun 2003). Tanpa adanya pendidikan, manusia akan merasakan kesulitan dalam berkembang untuk menjadi manusia yang utuh. Menindak lanjuti hal tersebut pendidikan serta lingkungan harus mendukung agar terciptanya suatu watak, akhlak, atau kepribadian yang baik. Pembentukan karakter atau kepribadian seseorang akan sangat bisa untuk ditanamkan sejak dini. Pembentukan karakter adalah bagian dari salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas pada tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional ini adalah mengembangkan potensi atau perilaku peserta didik yang cerdas, berkepribadian baik, dan berakhlak mulia. Namun sangat disayangkan bahwa kemunculan virus covid-19 telah menyebar ke berbagai negara terutama negara indonesia. merabaknya virus covid-19 ini, membuat warga masyarakat mengalami keresahan. terutama dalam dunia pendidikan.

Proses pendidikan sementara harus dialihkan yang dahulu setiap pelaksanaan pembelajarannya selalu bertatap muka sekarang diganti dengan menggunakan sistem e-learning (daring). berlakunya sistem e-learning (daring) membuat seorang guru harus memiliki keterampilan atau kreatifitas dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Masa seperti ini, peran keluarga harus memperhatikan perilaku anaknya dan menanamkan pendidikan yang baik yaitu dengan memberikan contoh tauladan bagi anak-anaknya [1]. Program pendidikan karakter yang dapat diimplementasikan dalam lingkungan keluarga diantaranya melalui pengajaran, pemotivasian, pembiasaan, peneladanan, dan penegakan aturan. pengajaran dilakukan dalam setiap kesempatan melalui pemberian nasihat yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung. pemotivasian dilakukan dengan mendorong anak-anak untuk selalu berperilaku yang baik melalui berbagai stimulus. pembiasaan diciptakan dengan membuat program kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga. peneladanan dilakukan dengan percontohan dari orang tua. kemudian, penegakan aturan dilakukan dengan membuat aturan-aturan dan disepakati oleh seluruh anggota keluarga. dengan melakukan program tersebut harapannya karakter anak dapat tumbuh dengan baik dan mengalami peningkatan yang baik pula.

Peneliti menemui beberapa kasus setelah dilakukannya analisis dari penelitian terdahulu diketahui terdapat banyak keluhan yang disampaikan oleh orang tua siswa berkaitan dengan penyampaian pendidikan karakter di rumah [2]. selain itu, penelitian yang dilakukan oleh sioratna puspita sari, dkk menemukan beberapa permasalahan yang memiliki keterkaitan terhadap pendidikan karakter [3]. Permasalahan tersebut seperti para siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya serta masih ada siswa yang tidak memenuhi kewajiban yang diberikan oleh gurunya. Dengan demikan, melihat permasalahan-permasalahan tersebut meski proses pembelajaran saat ini daring pendidikan karakter harus berjalan terutama dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab. Peran guru dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan cara guru harus dapat membuat rangkaian kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan para siswa. salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi informasi yang dikemas berupa video pembelajaran yang menarik untuk menghindari kebosanan siswa. tentu tidak mudah, bagi seorang guru untuk mencari jalan keluar atau solusi atas permasalahan pembelajaran daring ini. Namun, guru tetap dituntut untuk mencari solusi sebagai konsekuensi menjadi seorang pendidik [4].

Bukan perkara mudah memang menerapkan pembelajaran daring di situasi saat ini, apalagi dengan persiapan yang tentunya belum maksimal dan cenderung dipaksakan untuk bisa cepat menguasai pembelajaran secara daring. untuk itu, diperlukan beberapa kesiapan, yaitu kesiapan peserta didik dalam menggunakan teknologi untuk memperlancar proses pembelajaran [5]. selain itu, peserta didik harus siap untuk belajar secara mandiri melalui pembelajaran daring. peserta didik harus mampu mengikuti setiap proses pembelajaran dengan mengikuti arahan dari guru ketika menyampaikan materi yang dimana disertakan nilai-nilai karaker di dalamnya.

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis studi pustaka (meta analisis) yaitu rangkaian kegiatannnya berhubungan dengan metode pengumpulan data yang didapatkan dari kajian pustaka atau data pustaka. Metode studi pustaka (meta analisis) ini lebih menekankan pada hasil analisis dengan mengumpulkan data pustaka, membaca sumber data, dan mencatat sekaligus mengolah bahan penelitian yang sudah diperoleh [6]. Dari penjelasan tersebut bisa dipahami kalau penelitian studi pustaka (meta analisis) ini peneliti tidak hanya sekedar melakukan kegiatan membaca saja akan tetapi juga melakukan kegiatan mencatat data-data yang sudah terkumpul dan kemudian data tersebut diolah dengan menganalisis menggunakan bahasanya sendiri untuk mendapatkan pemahaman atau hasil yang lebih luas dan mendalam.

B. Definisi Operasional

Dalam judul penelitian ini terdapat beberapa inti batasan penelitian. Hal tersebut bertujuan agar menghindari kesalahpahaman dalam memahami isi dari judul tersebut. Adapun batasan penelitian tersebut diantaranya yaitu antara lain:

  1. Implementasi
  2. Karakter tanggung jawab
  3. Pembelajaran daring
  4. Pandemic covid-19

C. Subjek dan Setting Penelitian

Peneliti menggunakan macam-macam artikel, jurnal, atau referensi lainnya yang membahas tentang implementasi pendidikan karakter tanggung jawab dalam pembelajaran daring dimasa pandemi ini sebagai subjeknya. Adapun penentuan subjek, peneliti menggunakan sumber data tertulis yang akan dijadikan rujukan dalam penelitian ini. sumber data tertulis dalam penelitian ini didapatkan melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer sebagai data pokok dalam penelitian sedangkan sumber data sekunder sebagai sumber data tambahan dalam berlangsungnya penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui pencarian data pustaka. Langkah-langkah yang harus diperhatikan supaya mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu melakukan pencarian artikel, jurnal, atau referensi yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian dipilih mana yang paling sesuai dengan inti penelitian ini untuk ditelaah atau dilakukan analisis.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model miles and huberman (1984) [7]. Berikut langkah yang dilakukan Data Reduction, Data Display, dan Conclusion Drawing.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa temuan yang menggambarkan terkait implementasi karakter tanggung jawab siswa. Berikut adalah tabel data temuan yang diperoleh peneliti dari berbagai macam sumber seperti berikut ini;

Penulis Tahun Judul Penelitian
Arasy Hayu Pertiwi 2021 Pembiasaan nilai tanggung jawab dalam pembelajaran daring.
Rivan Gestiardi, Suyitno 2021 Penguatan pendidikan karakter tanggung jawab sekolah dasar di era pandemi.
Ni’mawati, Fitri Handayani, Aan Hasanah 2020 Model pengelolaan pendidikan karakter di sekolah pada masa pandemi.
Sioratna Puspita Sari, Jessica Elfani Bermuli 2021 Pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada pembelajaran daring melalui implementasi pendidikan karakter.
Hidayatul Fitri, Intan Maulidasari, Nalurita Rinzani 2021 Implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran daring.
Septi Kuntari 2021 Implementasi nilai-nilai karakter melalui pembelajaran daring di era pandemi covid-19.
Table 1.Data temuan

Melalui data temuan tersebut dari beberapa penelitian terdahulu, diketahui bahwa perilaku atau nilai-nilai karakter siswa terutama pada nilai karakter tanggung jawab masih dapat dikontrol dan diperbaiki secara bertahap. Para siswa perlu diberikan bimbingan agar mereka dapat memahami tanggung jawabnya sebagai seorang siswa yaitu seperti belajar, menyelesaikan tugas, dan menjalankan segala aktifitas yang diselenggarakan di sekolah dengan penuh semangat. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan telah ditemukan beberapa macam atau upaya yang dapat diimplementasikan dalam menumbuhkan atau membentuk karakter tanggung jawab siswa yang dapat ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut;

Penulis Judul Penelitian Bentuk Implementasi dan perencanaan
Arasy Hayu Pertiwi Pembiasaan nilai tanggung jawab dalam pembelajaran daring. Implementasi pembiasaan karakter tanggung jawab pada masa pembelajaran daring dilakukan dengan; 1) Kolaborasi dengan orang tua 2) Pemberian tugas melalui WA Group dan google classroom 3) Diintegrasikan dengan materi pembelajaran. 4) Memanfaatkan teknologi yaitu dengan menggunakan google meet.
Rivan Gestiardi, Suyitno Penguatan pendidikan karakter tanggung jawab sekolah dasar di era pandemi. Penguatan pendidikan karakter sekolah dasar pada era pandemi covid-19 sekolah dapat dilakukan dengan cara; 1) peran sekolah memberikan himbauan untuk selalui mematuhi protokol kesehatan. 2) Bekerja sama dengan orang tua untuk menekankan pendidikan karakter siswa 3) Memfokuskan PPK yaitu disiplin mengumpulkan tugas serta bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
Ni’mawati, Fitri Handayani, Aan Hasanah Model pengelolaan pendidikan karakter di sekolah pada masa pandemi. 1) Kolaborasi antara sekolah dengan orang tua siswa. 2) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 3) Mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk menumbuhkan karakter tanggung jawab
Sioratna Puspita Sari, Jessica Elfani Bermuli Pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada pembelajaran daring melalui implementasi pendidikan karakter. Bentuk implementasi pendidikan karakter bisa membentuk suatu karakter yang bertanggung jawab yang diterapkan melalui aktivitas kegiatan pembelajaran. tahap implementasinya bisa dilakukan melalui memberikan motivasi, membuat peraturan/tata tertib kelas, kegiatan berdiskusi, menyampaikan materi pembelajaran dan refleksi
Hidayatul Fitri, Intan Maulidasari, Nalurita Rinzani Implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran daring. Peserta didik dapat meningkatkan life skill atau kecakapan siswa melalui multiple intelligences basis portofolio dengan mengaitkan ke mata pelajaran. Hal tersebut membuat para siswa bertanggung jawab atas tugas-tugas dari guru.
Septi Kuntari Implementasi nilai-nilai karakter melalui pembelajaran daring di era pandemi covid-19. Melalui pembelajaran daring masih sangat diperlukan penerapan atau implementasi nilai karakter supaya siswa dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang siwa.
Table 2.Bentuk Implementasi Karakter Tanggung Jawab

Setelah dilakukannya analisis pada tabel 2 didapatkan hasil bahwa meski saat ini pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring tiap sekolah masih bisa menerapkan pendidikan karakter. Salah satunya yaitu penerapan pendidikan karakter tanggung jawab. Ternyata, terdapat banyak macam bentuk implementasi yang bisa diterapkan ke siswa untuk menumbuhkan karakter tanggung jawab.

B. Pembahasan

Melihat kondisi seperti sekarang ini yaitu adanya wabah virus yang menyebar di seluruh dunia telah membuat masyarakat resah [8]. Corona Virus Disease (COVID-19) ini muncul dari sindrom pernafasan akut corona virus 2 –(severe acute resipiratory syndrhome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Sehingga pandemi COVID 19 ini dapat diartikan sebagai wabah virus corona atau COVID-19 yang sedang melanda seluruh dunia. Akibat adanya pandemi ini sekolah-sekolah dialihkan dengan menggunakan sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID 19. Berdasarkan Mentri, sekretaris jendral kementerian pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran no 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran corona virus disase (covid 19) [9]. Konsep belajar dari rumah ini direalisasikan dengan istilah belajar model daring yang memungkinkan tetap adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. pembelajaran daring menggunakan kemajuan teknologi informasi dan akses internet.

Seluruh peserta didik menjadi target selama pelaksanaan pembelajaran daring bahwa diharapkan mereka mampu mengetahui lebih jauh manfaat yang dapat diambil dari sebuah alat komunikasi. Sebelumnya mereka hanya mengetahui bahwa alat komunikasi hanya digunakan sebagai alat hiburan seperti digunakan untuk bermain sosial media, bermain game, mendengarkan musik dan lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan sebuah pembelajaran. Masa pembelajaran daring saat ini alat komunikasi lah yang bisa digunakan untuk mengakses segala hal yang bisa dijadikan sebagai bahan belajar di rumah [10]. Selain itu, manfaat yang dapat diambil yaitu dapat meningkatkan usaha siswa untuk menjalankan atau memupuk rasa tanggung jawab mereka terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya.

selama berlangsungnya pembelajaran daring diketahui bahwa karakter tanggung jawab dalam diri siswa masih belum terbentuk secara optimal [11]. siswa perlu dituntun untuk menyadari peran dan tanggung jawab dalam memenuhi kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai jam yang telah ditetapkan oleh guru dengan penuh semangat. Berdasarkan pemahaman tersebut, pentingnya memiliki nilai karakter tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan salah satu nilai karakter yang melekat dalam diri manusia [12]. nilai karakter tanggung jawab dijadikan sebagai sikap dasar yang seharusnya itu dimiliki oleh setiap individu. Hal tersebut bertujuan tidak lain supaya setiap individu bisa menjalankan tugasnya dengan baik. tanggung jawab merupakan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban kita untuk dilakukan atau diselesaikan oleh masing-masing individu itu sendiri.

Nilai karakter tanggung jawab dapat diintegrasikan secara utuh dalam diri siswa melalui penerapan pendidikan karakter pada aktivitas pembelajaran [3]. Sejalan dengan penjelasan dari penelitian (Ni’mawati 2020) bahwa meskipun sekarang ini dalam masa pandemi covid-19 dan pembelajaran berlangsung secara daring pendidikan karakter tetap harus tersampaikan ke peserta didik meski perlu adanya penyesuaian oleh beberapa pihak diantaranya pengelola sekolah, guru, orang tua siswa, dan siswa agar semua proses pendidikan bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pernyataan tersebut didukung oleh (pertiwi dkk, 2021) bahwa implementasi pendidikan karakter dilakukan pada saat aktivitas proses pembelajaran berlangsung melalui 1) memberikan motivasi, 2) membuat peraturan/tata tertib kelas, 3) memberikan aktivitas berdiskusi, 4) menyampaikan materi, dan 5) merefleksi [13]. Berbagai macam pelaksanaan implementasi pendidikan karakter ini bertujuan supaya para siswa mampu menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang murid, yaitu sebagai murid harus belajar semaksimal mungkin, mengerjakan tugas, dan aktif mengikuti seluruh kegiatan belajar yang berlangsung.

Segala cara yang dilakukan oleh sekolah untuk dapat memperkuat karakter tanggung jawab siswa salah satunya yaitu dengan memprogram dengan baik gerakan penguatan pendidikan karakter. Selain itu, guru selalu menyampaikan penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi selama pembelajaran jarak jauh (daring) berlangsung sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19 [14]. Pelaksanaan pembelajaran daring inilah merupakan momentum yang seharusnya dapat membangun kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, terutama guru dan orang tua yang berupaya untuk bisa memperbaiki atau bahkan mengembangkan pendidikan karakter kepada anak. Masa pandemi seperti ini anak lebih banyak menghabiskan waktunya hampir 24 jam di rumah, sehingga memerlukan kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua dalam mendesain pola pendidikan karakter selama pembelajaran jarak jauh. Saat masa seperti ini, siswa dilatih untuk bertanggung jawab dengan cara mengerjakan tugas-tugas dari guru yang telah disiapkan untuknya. Pada tugas-tugas tersebut dipantau ketepatan waktu pengirimannya dan dinilai hasilnya sehingga peserta didik mendapat balikan mengenai prestasi dan karakter tanggung jawabnya.

Kesimpulan

Hasil analisis yang didapat dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi pendidikan karakter yang telah dilakukan dapat memperbaiki atau membentuk suatu karakter tanggung jawab siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran daring. proses implementasi pendidikan karakter memang perlu penyesuaian terlebih dahulu baik dari pengelola sekolah, guru, orang tua, dan siswa. kemudian bisa diintegrasikan melalui 1) memberikan motivasi, 2) membuat peraturan/tata tertib kelas, 3) memberikan aktivitas berdiskusi, 4) menyampaikan materi, dan 5) merefleksi. Dengan tahap implementasi tersebut, diharapkan nilai karakter tanggung jawab siswa bisa dikembangkan sehingga mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik seperti mengikuti kegiatan pembelajaran maupun melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

References

  1. H. Wahy, “Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama Dan Utama,” J. Ilm. Didakt., vol. 12, no. 2, pp. 245–258, 2012, doi: 10.22373/jid.v12i2.451.
  2. M. I. Kurniawan, “Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar,” Pedagog. J. Pendidik., vol. 4, no. 1, pp. 41–49, 2015, doi: 10.21070/pedagogia.v4i1.71.
  3. S. P. Sari and J. E. Bermuli, “Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa pada Pembelajaran Daring Melalui Implementasi Pendidikan Karakter,” J. Kependidikan J. Has. Penelit. dan Kaji. Kepustakaan di Bid. Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, vol. 7, no. 1, p. 110, 2021, doi: 10.33394/jk.v7i1.3150.
  4. D. Srigati, “Membentuk Karakter Siswa Di Masa Pandemi Covid-19,” Univ. Riau, pp. 1–12, 2020.
  5. S. Kuntari, “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI COVID-19,” pp. 611–618, 2021.
  6. Ms. Prof. Dr. Suryana, “Metodologi Penelitian : Metodologi Penelitian Model Prakatis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,” Univ. Pendidik. Indones., pp. 1–243, 2012, doi: 10.1007/s13398-014-0173-7.2.
  7. A. Rijali, “Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin,” vol. 17, no. 33, pp. 81–95, 2018.
  8. D. R. Beniac, A. Andonov, E. Grudeski, and T. F. Booth, “Architecture of the SARS coronavirus prefusion spike,” Nat. Struct. Mol. Biol., vol. 13, no. 8, pp. 751–752, 2006, doi: 10.1038/nsmb1123.
  9. W. Aji, F. Dewi, U. Kristen, and S. Wacana, “DAMPAK COVID-19 TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING DI,” vol. 2, no. 1, pp. 55–61, 2020.
  10. R. Luthfiyah, A. Hidayat, and M. Choirunniam, “Implementasi Pendidikan Karakter pada Generasi Islam Milenial,” Tarbawi, vol. 9, no. 1, pp. 59–82, 2020, doi: 10.36781/tarbawi.v9i1.3109.
  11. S. Ngamanken, “Pentingnya Pendidikan Karakter,” Humaniora, vol. 5, no. 1, p. 72, 2014, doi: 10.21512/humaniora.v5i1.2983.
  12. A. Sudrajat, “Mengapa Pendidikan Karakter,” J. Pendidik. Karakter, vol. I, no. 1, pp. 47–58, 2011, doi: 10.21831/jpk.v1i1.1316.
  13. A. H. Pertiwi, “Pembiasaan Nilai Tanggung Jawab Dalam Pembelajaran Daring,” Sist. J. Pendidik. Sekol. …, vol. 1, no. 2, pp. 48–54, 2021.
  14. R. Gestiardi, “Strengthening The Responsibility Character Education Of Elementary Schools In The Pandemic Era,” Pendidik. Karakter, no. 1, pp. 1–11, 2021.