Abstract
This study aims to determine the effectiveness of the learning tools used by teachers in learning the Concept Attainment Model in Class V SDI Raudlatul Jannah. This research is a descriptive qualitative research. The subjects of this study were the principal, class teacher, and students of V B SDI Raudlatul Jannah. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data analysis using data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the research show that the class V B teachers have carried out science learning on water cycle materials using CAM (Concept Attainment Model) oriented learning tools. The benefits of implementing learning with the Concept Attainment Model are that students play an active role in learning so that they can obtain information based on their experiences. Assessment techniques used by teachers are written tests, group work and assignments.
Highlights:
- The effectiveness of Concept Attainment Model: This study aims to determine the effectiveness of the Concept Attainment Model in teaching science, specifically the water cycle, to fifth-grade students.
- Learning tools and techniques: The research highlights the use of learning tools, such as observation, interviews, and documentation, along with assessment techniques like written tests, group work, and assignments.
- Active role of students: The Concept Attainment Model promotes active learning, allowing students to actively engage in the learning process and acquire knowledge based on their experiences.
Keywords: Concept Attainment Model, Learning Tools, SDI Raudlatul Jannah, Active Learning, Assessment Techniques
Pendahuluan
Pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, kreativitas, keaktifan, dan perkembangan peserta didik secara utuh baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga dengan perangkat pembelajaran tersebut peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat utuh baik di sekolah maupun di rumah. Selain untuk peserta didik, perangkat pembelajaran tersebut sangat penting bagi pendidik untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang model pembelajaran, dengan menguasai beberapa model pembelajaran pendidik akan lebih mudah dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tuntas sesuai harapan.
Peserta didik SD khususnya kelas V, pembelajarannya masih berpusat pada guru, pemahaman konsep belajar dan focus konsenterasinya masih kurang, perhatian terhadap kecepatan dan aktivitas belajar juga masih kurang sehingga menyebabkan hasil belajar menjadi rendah. Terkait hal tersebut diperlukan kegigihan guru dalam menciptakan proses belajar yang menarik dan efektif. Peserta didik SD kelas V pada dasarnya perkembangan intelektualnya termasuk dalam tahap operasional konkrit, sebab berpikir logikanya didasarkan atas manipulasi fisik dari obyek- obyek. Selain model pembelajaran yang tepat, perlu juga digunakan media dalam pembelajaran karena sesuai dengan tahapan berpikir peserta didik.
Peserta didik akan lebih memahami pembelajaran khususnya IPA berdasarkan fakta yang jelas dan dapat dilihatnya melalui media pembelajaran. Di sini, pendidik harus mampu menjembatani siswa yang belum secara formal berpikir tentang pembelajaran konsep abstrak dengan mengajukan jembatan pembelajaran yang dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep abstrak tersebut sebagai nyata dan mudah dipahami.
Keberhasilan pembelajaran dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami topik. Standar keberhasilan belajar diukur dari penguasaan mata pelajaran siswa yang disampaikan oleh pendidik. “Pembelajaran dikatakan berhasil apabila sebagian besar peserta didik memahami pelajaran dengan baik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik adalah pendidik [1]
Gagne, Briggs dan Wagner menyebutkan bahwa penguasaan konsep adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang dapat berbuat sesuatu [2]. Dari pernyataan diatas dapat ditangkap maksud bahwa dengan pemahaman mengenai sebuah konsep secara baik dan benar akan membuat siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan, karena tanpa menguasai konsep, siswa tidak akan dapat berbuat banyak dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya. Sedangkan dimasa sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat bergantung terhadap pemahaman dan penguasaan konsep. Model pencapaian konseptual adalah model pembelajaran induktif yang dirancang untuk membantu siswa dari segala usia mempelajari konsep sambil melatih kemampuan berpikir analitis. Model pembelajaran pemerolehan konsep ini dikembangkan oleh para ahli terutama untuk mengajarkan konsep dasar yang nantinya bertujuan sebagai landasan siswa berpikir tingkat tinggi, karena tanpa memahami konsep dari materi yang diajarkan, maka mustahlil bagi siswa untuk mempelajari sub materi yang terdapat pada materi yang diajarkan.
Penelitian tentang Concept Attainment Model telah dilakukan oleh Rasiman tahun 2019. Penelitian tersebut berjudul efektivitas model pembelajaran Concept Attainment pembelajaran guided discovery berbantuan lectora terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika [3]. Pada penelitian tersebut menitik beratkan pada penggunaan Concept Attainment Model berlandaskan guided discovery dengan bantuan lectora pada mata pelajaran matematika. Penelitian oleh Fransisca Theresia tahun 2018 dengan judul Penerapan model pembelajaran concept attainment untuk meningkatkan aktivitas matematika siswa SMP [4]. Penelitian menitik beratkan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan Concept Attainment Model. Sedangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Concept Attainment Model dengan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran IPA di SD kelas V.
Pada masa pandemi saat ini sekolah diwajibkan untuk melakukan pembelajaran secara daring, sehingga memaksa guru untuk kembali berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. SDI Raudlatul Jannah telah melakukan pembelajaran dengan aktif mennggunakan aplikasi zoom disertai perangakat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa berlandaskan kurikulum dari Kurikulum 13 dan menggunakan kurikulum khas sekolah Raudlatul Jannah.
Salah satu yang menarik adalah SDI Raudlatul Jannah menggunakan perangkat pembelajaran berbasis CAM (Concept Attainment Model) pada siswa kelas V pelajaran IPA dimana siswa akan tetap aktif dalam mengamati dan mengerjakan tugas secara daring sehingga pembelajaran akan tetap berlangsung dengan baik.
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian. Penelitian tersebut diberi judul tentang “Efektivitas perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran Concept Attainment Model”.
Metode Penelitian
A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian menggunakan jenis kualitatif fenomenologi, yaitu mengungkap fakta/fenomena tentang efektivitas perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) pada siswa kelas V SDI Raudlatul Jannah. Menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci [5]
Menurut Lexy metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa [6]
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang alamiah yaitu tanpa mengubah apa yang terjadi di lapangan, peneliti sebagai instrumen utama dengan maksud untuk mengungkap fenomena yang terjadi. Jadi, peneliti berusaha mendeskripsikan keadaan di lapangan dengan sebenar-benarnya tentang efektivitas perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) pada siswa kelas V SDI Raudlatul Jannah.
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama [5]. Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen utama dan turut aktif dalam kegiatan penelitian mengenai efektifitas perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) pada siswa kelas V SDI Raudlatul Jannah.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa Kelas VB SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo pada mata pelajaran IPA materi siklus air Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021.
E. Sumber Data
Menurut Trianto sumber data merupakan fakta empiris yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian [7]. Sumber data terdiri atas:
1) Data Primer
Penelitian ini menggunakan data primer untuk mendapatkan informasi langsung yaitu observasi tentang efektivitas perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) pada siswa kelas V SDI Raudlatul Jannah.
2) Data Sekunder
Penelitian ini menggunakan data sekunder untuk memperhatikan penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan siswa dan dokumentasi misalnya Silabus, RPP, Nilai Hasil Belajar Siswa, dan foto kegiatan belajar mengajar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :
a. Observasi
Dibandingkan dengan teknik lain (seperti wawancara dan kuesioner), observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki karakteristik yang spesifik. Pengamatan tidak terbatas pada manusia, tetapi juga objek alam lainnya [7]. Observasi yang dilakukan adalah mengamati kegiatan pembelajaran IPA dengan perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model).
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data ini didasarkan pada self-reporting, atau setidaknya berdasarkan pengetahuan dan / atau kepercayaan pribadi [7]. Wawancara yang dilakukan dalam rangka mencari data pendukung tentang efektivitas perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) pada siswa kelas V SDI Raudlatul Jannah
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan dokumen-dokumen yang mendukung, dalam hal ini dokumen tersebut diantaranya: Silabus, RPP, Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP, Lembar Observasi Aktivitas Siswa, Nilai Hasil Belajar Siswa,
Hasil Angket Respon Siswa, dan Foto Kegiatan Belajar Mengajar.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Akan disajikan data hasil penelitian pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi CAM (Concept Attainment model) di kelas V B SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo:
1. Keterlaksanaan Pembelajaran
a. Data Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Dalam hal ini peneliti telah membuat lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran. Berikut data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran:
Aspek yang diamati | Keterlaksanaan | Keterangan | |
Ya | Tidak | ||
Pendahuluan | |||
Memulai pembelajaran dengan doa dan salam. | V | Baik | |
Guru menanyakan kehadiran siswa. | V | Baik | |
Menyampaikan tujuan pembelajaran. | V | Baik | |
Guru memberikan spiritual paradigm | V | Baik | |
Kegiatan Inti | |||
Guru meminta siswa untuk membuka buku hand out changingt. | V | Baik | |
Siswa mendengarkan kata-kata guru yang memberikan pertanyaan mengenai siklus air. | V | Baik | |
Guru memutar video tentang siklus air dan siswa mengamatinya | V | Baik | |
Siswa diminta untuk menyebutkan siklus air yang terjadi sehari-hari. | V | Baik | |
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk berdiskusi dan menguji pemerolehan konsep tentang siklus air. Masing-masing kelompok terdiri dari 7-8 siswa melalui break out room zoom. | V | Baik | |
Siswa diminta untuk menyebutkan konsep siklus air. | V | Baik | |
Guru memberikan arahan yang baik dan benar tentang siklus air | V | Baik | |
Siswa membuat skema siklus air dan mempresentasikannya | V | Baik | |
Guru menilai kerja siswa secara individu dan kelompok. | V | Baik | |
Guru dan siswa bertanya jawab tentang Hal-hal yang belum di mengerti oleh siswa . | V | Baik | |
Penutup | |||
Guru menyimpulkan bersama siswa pelajaran yang telah di pelajari hari ini. | V | Baik | |
Guru memberikan motivasi siswa untuk selalu belajar dengan tekun. | V | Baik | |
Guru menutu pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam. | V | Baik |
Berdasarkan tabel 4.1, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dikatakan terlaksana baik, terindikasi semua aspek.
b. Data Wawancara Keterlaksanaan Pembelajaran
Berikut hasil wawancara keterlaksanaan pembelajaran:
No | Indikator | Pertanyaan | Jawaban |
1 | Pendahuluan | Bagaimana Ibu memulai pelajaran?Apakah Ibu selalu menanyakan kehadiran siswa?Apakah Ibu selalu menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini?Apakah Ibu selalu memberikan Spiritual Paradigm? | Mengucapkan salam dan menyampaikan tujuan pembelajaran.Iya selalu saya tanyakan.Setiap kali mengajar saya selalu menyampaikan tujuan pembelajaranIya, agar ilmu yang diperoleh didasari oleh Al Qur’an |
2 | Kegiatan Inti | Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk memberikan arahan tentang siklus air?Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk memperoleh konsep awal siklus air?Kegiatan apa saja yang dilakukan pada saat konfirmasi? | Memberikan contoh dan non contoh siklus air yang terjadi serta bertanya jawab kepada siswa.Meminta siswa membuka buku, mengamati video, membentuk kelompok, dan memberikan tugas LKS.Mereview tugas siswa dan bertanya jawab. |
3 | Penutup | Apakah Ibu selalu mengajak siswa untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari? Apa saja yang disimpulkan?Bagaimana Ibu menutup pelajaran? | Iya, menyimpulkan materi siklus airMemotivasi siwa untuk rajin belajar dan mengucapkan salam. |
Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh hasil wawancara dengan guru tentang keterlaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dibuat.
c. Pengecekan Keabsahan Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Teknik Observasi | Teknik Wawancara | Teknik Dokumentasi |
Observasi keterlaksanaan pembelajaran terdiri atas 3 tahap yaitu tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Aspek yang diamati pada tiap tahapan menunjukkan terlaksana dengan amat baik dan baik. | Wawancara peneliti dengan guru menunjukkan bahwa guru telah melakukan 3 tahap pembelajaran yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. | Dokumentasi foto menunjukkan bahwa guru melakukan 3 tahap saat mengajar yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. |
Pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa melalui 3 teknik diperoleh data yang sama bahwa guru melakukan pembelajaran dengan 3 tahapan yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
2. Hasil Belajar
a. Data Tes Hasil Belajar
Soal yang diberikan terdiri atas 4 soal dengan materi pokok siklus air. Berikut dipaparkan hasil belajar siswa :
NO | INDUK | NAMA | L/P | Nilai |
1 | 04171820 | ALIYAH | P | 85 |
2 | 04171768 | AISYAH | P | 90 |
3 | 04192364 | ALIFA | P | 85 |
4 | 04171964 | ALIYA | P | 100 |
5 | 04171976 | ALMIRA | P | 90 |
6 | 04171916 | ALYA | P | 90 |
7 | 04171814 | AQILA | P | 85 |
8 | 04171845 | DAANIA | P | 90 |
9 | 04171978 | EL MALIQA | P | 90 |
10 | 04171979 | ZAFIER | P | 90 |
11 | 04171871 | FITRIYANTI | P | 85 |
12 | 04171935 | HAURA | P | 90 |
13 | 04171808 | HITA | P | 90 |
14 | 04171945 | KANSHA | P | 90 |
15 | 04171983 | MYSHA | P | 90 |
16 | 04171776 | PARISYA | P | 80 |
17 | 04182219 | VALA | P | 90 |
18 | 04171774 | RAIHANAH | P | 100 |
19 | 04171849 | RAISSA | P | 100 |
20 | 04171940 | RANIA | P | 85 |
21 | 04171893 | SHAQUILLA | P | 85 |
22 | 04171990 | SHOLICHATUR | P | 90 |
23 | 04171883 | SAHDA | P | 80 |
24 | 04171991 | SYAKINAISHA | P | 85 |
25 | 04171963 | SYIFA | P | 90 |
26 | 04171912 | TASYA | P | 100 |
27 | 04171765 | YASMINE | P | 85 |
28 | 04171913 | MIRA | P | 85 |
29 | 04171879 | ZAYNAB | P | 90 |
Berdasarkan tabel 4.4, diperoleh bahwa 100% siswa memperoleh nilai di atas nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 80.
B. Pembahasan
Keterlaksanaan Pembelajaran Berdasarkan data pada tabel 4.1, diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran IPA dengan perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) siswa kelas VB SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan semua aspek pada lembar observasi teramati dan dilakukan semua dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan data pada tabel 4.2, diperoleh hasil wawancara dengan guru tentang pembelajaran IPA dengan perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran CAM (Concept Attainment Model) siswa kelas VB SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dibuat.
Berdasarkan data pada tabel 4.3, diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran berorientasi CAM di kelas V SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan kesesuaian RPP dengan pelaksanaannya. Pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi 3 tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
Pada tahap pendahuluan guru mempersiapkan siswa dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada tahap kegiatan inti, guru membimbing siswa untuk menemukan contoh-contoh siklus air, bertanya kepada siswa, dan menjelaskan materi pokok. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk berdiskusi menemukan pemahaman materi siklus air. Guru juga meminta siswa membuka buku paket, dan memberikan tugas LKS, dan meminta siswa menyelesaikan tugas LKS. Setelah itu guru menilai hasil kerja siswa dan menanyakan materi yang belum dikuasai. Pada tahap penutup, guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari, memberikan motivasi untuk tekun belajar, serta menutup pelajaran dengan doa dan salam.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo berjalan dengan baik. Keterlaksanaan pembelajaran yang baik mengindikasikasikan bahwa guru mampu mengelola kelas dengan baik. Hal ini sesuai dengan Kusuma bahwa kemampuan guru dalam proses mengajar merupakan suatu acuan untuk tercapainya suatu pembelajaran, semakin baik guru mengajar semakin baik antusias siswa dalam pembelajaran sehingga kemungkinan besar siswa berhasil dalam menerima pembelajaran [8].
Berdasarkan tabel 4.4, diperoleh bahwa hasil belajar siswa kelas V di SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo tuntas 100% dengan kriteria ketuntasan minimal 80. Dengan demikian, semua siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru yaitu Siklus Air. Menurut Purwanto evaluasi hasil belajar merupakan suatu ukuran yang memiliki kemampuan yang dimiliki oleh siswa [9]. Menurut Sudjana, penilaian hasil belajar mengisyaratkan hasil belajar sebagai obyek sebagai sasaran penilaian [10]. Secara khusus indikator keberhasilan belajar menilai tentang hasil belajar siswa, di mana hasil belajar tersebut digunakan sebagai tolak ukur seberapa jauh dan efektif pembelajaran yang telah dilakukan, jika nilai hasil belajar siswa banyak yang tuntas berarti pembelajaran dikatakan efektif. Menurut Mulyasa pembelajaran dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa secara keseluruhan memperoleh nilai hasil belajar minimal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) [11].
Kesimpulan
Berpijak pada pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan simpulan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan perangkat pembelajaran guru pada pembelajaran Concept Attainment Model di kelas V SDI Raudlatul Jannah Pepelegi Waru Sidoarjo dikatakan efektif hal ini ditunjukkan dengan keterlaksanaan pembelajaran terlaksana dengan kriteria baik, artinya guru mampu mengelola kelas dengan baik walaupun secara daring. Aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran cukup relevan. Hasil belajar siswa mencapai ketuntasan 100%. Respon positif siswa setelah mengikuti pembelajaran.
References
- Amri Sofan, dkk, Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas, (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2010).
- A.M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Bandung: Rajawali Press, 2007).
- Cheronis, Nicholas D. James B.P & Conrad E.R. 1958. The Study of the Physical World. U.S.A : The Riverside Press Cambridge
- Encho Mulyasa, KTSP Sebuah Panduan Praktis, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2006).
- Fransisca Theresia.2019. Penerapan Model Pembelajaran Concept Attainment Untuk Meningkatkan Aktivitas Matematika Siswa SMP.
- Febrian Widya Kusuma & Mimin Nur Asyah, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 wonosari Tahun Ajaran 2011/2012, (Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.10. No.2, 2012), hlm 56.
- Ibrahim, Muslimin. 2012. Seri Pembelajaran Inovatif Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University Press
- Kusuma, Febrian Widya & Mimin Nur Aisyah. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 wonosari Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,Vol.10. No.2.
- Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif edisi Revisi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
- Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005).
- Permendikbud. 2014. Peraturan Pemerintah Rebublik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Jakarta
- Permendikbud. 2014. Peraturan Pemerintah Rebublik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta
- Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
- Rasiman.2019. Efektivitas Model Pembelajaran Concept Attainment Dan Model Pembelajaran Guided Discovery Berbantuan Lectora Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika.
- Rusdi, Andi. 2008. Perangkat Pembelajaran.. Diakses melalui http://anrusmath.wordpress.com.Pada tanggal 20 Desember 2021
- Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung
- Sudjana.2009. Penilaian Proses Hasil BelajarMengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
- Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
- Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Press.
- Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
- Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahastya.
- Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
- Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali, 2002).
- Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
- Waiter, Mahon. 2004. Sistem Informasi Managemen Berbasis Efisiensi. Jakarta: Logos.
- Tanwey Gerson Ratumanan, Belajar dan Pembelajaran, (Surabaya: UNESA University Press, 2006).