Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.8.2023.3903

Firm Value Drivers in Indonesian Food and Beverages Sector


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Sektor Makanan dan Minuman: Bukti dari Bursa Efek Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Firm Value Food and Beverages Sector Indonesian Stock Exchange Factors Influence

Abstract

This quantitative study investigates the impact of several key factors on the firm value of food and beverages companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period of 2016-2020. The study focuses on the effects of Payable Account Policy, Managerial Ownership, Intellectual Capital, Audit Committee, and Liquidity on firm value. Purposive sampling was employed to select a sample of eight companies from a population of 26, and data was collected through documentation methods. The findings reveal that Account Payable (Debt to Equity Ratio) positively influences firm value, while Managerial Ownership and Liquidity have negative effects on firm value. Intellectual Capital and the presence of an Audit Committee were found to have no significant impact on firm value. These results have important implications for both researchers and practitioners in understanding the factors that drive firm value in the dynamic food and beverages industry.

Highlights:

  • The study examines the impact of multiple factors on firm value in the food and beverages sector listed on the Indonesian Stock Exchange.
  • Managerial ownership and liquidity were found to have negative effects on firm value, while the payable account policy (debt to equity ratio) had a positive effect.
  • Intellectual capital and the presence of an audit committee were not found to significantly affect firm value, emphasizing the need for further research in these areas.

Keywords: Firm Value, Food and Beverages Sector, Indonesian Stock Exchange, Factors, Influence.

Pendahuluan

Dalam dunia bisnis pada era globalisasi persaingan bisnis saat ini, bermunculan berbagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, faktor ini mendorong pertumbuhan perekonomian yang sangat pesat dan semakin maju. Hal ini mengubah pola pikir masyarakat pada bidang perekonomian maupun investasi. Seluruh perusahaan saling bersaing dalam penempatan posisi yang stabil mampu bersaing dengan pesaing guna dapat bertahan dan berkembang untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai suatu perusahaan. Dalam dunia bisnis problematika sudah merubah struktur industri atau pola industri dalam perekonomian dunia.Dalam era globalisasi mengharuskan perusahaan untuk tetap mempertahankan tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba sebesar-besarnya, disamping itu perusaahaan harus pula mengupayakan secara maksimal keuntungan bagi pemegang saham. Dalam keberlangsungan perusahaan jangka panjang, suatu perusahaan harus memaksimalkan dalam peningkatan nilai perusahaan.

[1] Nilai perusahaan adalah suatu cerminan pada besarnya suatu aset yang dimiliki perusahaan, oleh sebab itu nilai perusahaan merupakan indikator kinerja pada suatu perusahaan yang menjadikan pengaruh persepsi investor terhadap perusahaan pada masa yang akan datang, apabila tingginya nilai perusahaan yang secara maksimum menimbulkan tingkat kepercayaan yang besar seorang investor. Nilai perusahaan adalah suatu nilai pasar dikarenakan nilai perusahaan dapat menjamin kesejahteraansecara maksimum, kondisi dimana suatu harga saham yang mengalami peningkatan maka nilai pasar serta kesejahteraan para investor juga mengalami peningkatan. Dalam penilaian nilai perusahaan dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain sebagai berikut kebijakan account payable, kepemilikan manajerial, intellectual capital, komite audit, dan likuiditas.

Faktor yang diperhatikan dalam melihat nilai suatu perusahaan adalah kebijakan hutang. [2] Kebijakan hutang adalah kebijakan pendanaan yang berasal dari pihak eksternal yang dipergunakan perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan. pengambilan suatu keputusan dalam penggunaan hutang sangat perlu dipertimbangkan dengan matang dimana besarnya biaya tetap yang timbul akibat hutang yaitu bunga yang mengakibatkan semakin tingginya leverage keuangan serta ketidakpastian tingkat pengembalian kepada pemegang saham biasa.

Faktor kedua yang diperhatikan dalam melihat nilai suatu perusahaan adalah kepemilikan manajerial.Tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba secara maksimal. [3] mengungkapkan bahwa seorang investor menilai bahwa apakah keberhasilan suatu perusahaan serta nilai perusahaan. Kepemilikan saham dimiliki oleh pihak manajerial atau manajemen perusahaan yaitu dari anggota dewan direksi serta dewan komisaris. Persentase diukur berdasarkan saham yang dimiliki oleh pihak manajerial. Hal ini merupakan salah satu cara terbaik untuk para manajer dikarenakan memberikan kesempatan serta kepentingan yang sama dengan pemilik saham.

Faktor ketiga yang diperhatikan dalam melihat nilai suatu perusahaan adalah intellectual capital. Intellectual Capital (IC) merupakan faktor yang memiliki peranan penting dalam mewujudkan nilai perusahaan. Dalam era globalisasi Intellectual Capital dijadikan hal yang penting dalam kemajuan suatu perusahaan dalam persaingan dunia bisnis dikarenakan suatu perusahaan tidak bisa menjadikan dan mengandalkan aset berwujud saja pada saat ini.

Faktor keempat yang diperhatikan dalam melihat nilai suatu perusahaan adalah komite audit. Komite audit mempunyai tugas dalam membantu dewan komisaris guna memastikan bahwa laporan keuangan harus tersaji secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, suatu struktur dalam pengendalian internal perusahaan harus terlaksana secara baik.[4] komite audit dapat mengurangi konflik dikarenakan komite audit memiliki tugas dalam melindungi kepentingan pemegang saham dari adanya tindakan manajemen laba dapat dilakukan oleh pihak manajemen.

Faktor selanjutnya adalah yang dapat diperhatikan dalam melihat nilai suatu perusahaan adalah likuiditas. Likuiditas merupakan salah satu faktor terpenting dalam dunia usaha. Likuiditas adalah menggambarkan suatu kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajiban atau disebut hutang jangka pendek serta dalam mempertimbangkan aktivitas lancar sampai aktivitas pengeluaran kas.

Pada penelitian ini dilakukan pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2016-2020. [5]Dikarenakan alasannya dalam pemilihan sampel perusahaan Food and Beverages sebagai objek penelitian, sebab perusahaan industri Food and Beverages adalah salah satu perusahaan yang memiliki daya tarik lebih bagi investor. Dalam kondisi apapun perusahaan Food and Beverages tetap berjalan stabil. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kebijakan Account Payable, Kepemilikan Manajerial, Intellectual Capital, Komite Audit, Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Tahun 2016-2020.

Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian kuantitatif.

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang terletak di Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

B. Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala Sumber
Kebijakan Account Payable (X1) DER Rasio [6]
Kepemilikan Manajerial (X2) KM Rasio [7]
Intellectual Capital (X3) VAIC™ Rasio [8]
Komite Audit (X4) UKA Rasio [9]
Likuiditas (X4) Rasio Lancar Rasio [10]
Nilai Perusahaan (Y) PBV Rasio [11]
Table 1.Indikator Variabel

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur sektor Food dan Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2020 yang berjumlah 26 perusahaan. Untuk pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

No. Kriteria Jumlah
PerusahaaniFood and Beverages di BEI periode yang dibutuhkan tahun 2016-2020. Adapun Adapun faktor penggurang dari sampel penelitian sebagai berikut : 26
1 Perusahaan Manufaktur yang tidak berturut-turut dan tidak konsisten masuk dalam sektor Food and Beverages di BEI pada tahun 2016 – 2020 (15)
2 Perusahaan Manufaktur sub sektor Food and Beverages di BEI yang tidak menyajikan data lengkap men genai Kebijakan Account Payable, Kepemilikan Manajerial, Intellectual Capital, Komite Audit, dan Likuiditas pada tahun 2016 -2020 (3)
Jumlah sampel 8
Total pengamatan yang digunakan periode tahun 2016- 2020 yaitu “8” x 5 tahun = 40 4 0
Table 2.Data Perusahaan Yang Masuk Dalam Sampel

No. Nama Perusahaan Kode Saham
1 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk ALTO
2 PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. CEKA
3 PT SARIGUNA PRIMATIRTA CLEO
4 PT DELTA DJAKARTA Tbk. (ALKOHOL) DLTA
5 PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. INDF
6 PT. MAYORA INDAH Tbk. MYOR
7 PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk. PSDN
8 PT.ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY Tbk. ULTJ
Table 3.Daftar Nama Sampel Perusahaan

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu data sekunder dari laporan keuangan tahunan perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Hal ini didapat dengan cara menggunakan data yang ada dalam perusahaan berupa laporan kuengan dan gambaran umum perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai tujuan, perlu dilakukan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik yang digunakan menganalisa dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum.

2. Uji Asumsi Klasik

Memastikan persamaan garis regresi yang diperoleh linear akan dilakukan pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji statistik Kolmogorov_Smirnov Test dan analisis Grafik P-Plot.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan VIF. Standar bebas dari multikolinearitas, nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF ≤ 10 [12].

c. Uji Heteroskedastisitas

Apabila tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal in menandakan tidak terjadinya heteroskedastisitas [12].

d. Uji Autokorelasi

Alat ukur menggunakan Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi, jika DW berada diantara -2 dan +2 (-2 < DW < +2) [13].

e. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menguji pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua variabel digunakan persamaan analisis regresi linier berganda. Secara statistik dapat di ukur dengan nilai statistik T dan berdasarkan persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = 𝛼 - (𝛽1𝑥1) + (𝛽2𝑥2) + (𝛽3𝑥3) + (𝛽4𝑥4) + (𝛽5𝑥5) + 𝑒

3. Pengujian Hipotesis Uji T (Uji Secara Parsial)

Untuk mengetahui pengaruh signifikansi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Signifikasi < 0,05 atau 5%, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan nilai signifikasi > 0,05 atau 5%, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen [14].

Hasil dan Pembahasan

Hasil

A. Statistik Deskriptif

Hasil tabel statistik deskriptif sebagai berikut :

N Minimum Maksimum Mean Std. deviation
Kebijakan Account Payable (X1) 40 0,1423 1,9851 0,7882 0,54530
Kepemilikan Manajerial (X2) 40 0,0228 0,7563 0,2577 0,2323
Intellectual Capital (X3) 40 -1,0981 5,6214 2,9073 1,2735
Komite Audit (X4) 40 3,0000 4,0000 3,0250 0,1581
Likuiditas (X5) 40 0,2189 2,7812 1,3453 0,6352
Nilai Perusahaan (Y) 40 0,0014 1,3461 0,3250 0,3941
Valid N 40
Table 4.Hasil Statistik Deskriptifdiolah dengan SPSS 26

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4 terdapat 40 data dengan rincian kebijakan account payable nilai minimal 0,1423, nilai maksimum 1,9851 dan standar deviasi 0,54530. Kepemilikan manjerial dengan nilai minimal 0,0228, nilai maksimum 0,7563 dengan standar deviasi 0,2323. Dengan intellectual capital memiliki nilai minimal -1,0981, nilai maksimum 5,6214 dan standar deviasi 1,2735. Komite audit memiliki nilai minimal 3,0000, nilai maksimum 4,0000, serta standar deviasi 0,1581. Likuiditas nilai minimal 0,2189, nilai maksimum 2,7812 dan standar deviasi 0,6352. Sedangkan nilai perusahaan memiliki nilai minimal 0,0014, nilai maksimum 1,3461, serta strandar deviasi 0,3941.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pada peneletian ini untuk mengetahui tingkat signifikansi data apakah berdistribusi normal atau tidak, jadi dilakukan dengan melakukan uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov_Smirnov.

Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,23493049
Most Extreme Differences Absolute ,079
Positive ,079
Negative -,060
Test Statistic ,079
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Table 5.Hasil uji One Sample Kolmograv-Smirnov

Berdasarkan Tabel 5 nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 > 0,05 artinya data dalam penelitian ini dapat dinyatakan telah berdistribusi normal. Hasil dari pengujian normal P-P Plot dapat dilihat sebagai berikut:

Figure 1.Hasil Uji Normalitas P-Plot

Berdasarkan Gambar 1 hasil uji normalitas memiliki titik sebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat ditarik kesimpulan dalam data penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat sebagai berikut :

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 1,853 ,801 2,313 ,027
X1 ,238 ,101 ,330 2,351 ,025 ,531 1,885
X2 -,499 ,179 -,295 -2,797 ,008 ,942 1,061
X3 -,084 ,042 -,271 -2,013 ,052 ,575 1,738
X4 -,363 ,259 -,146 -1,398 ,171 ,965 1,037
X5 -,183 ,069 -,294 -2,653 ,012 ,849 1,178
Table 6.Uji Multikolinearitas

Berdasarkan Tabel 6 nilai tolerance masing-masing variabel independen >0,10 sedangkan nilai VIF <10, maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini digunakan dalam mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara menggunakan scatterplot. Hasil pengujian heteroskedastisitas yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Figure 2.Hasil Uji HeteroskedastisitasOutput Hasil SPSS

Gambar 2 menunjukkan grafik scatterplot diatas menggambarkan bahwa titik – titik tidak memiliki pola tertentu dan menyebar diatas dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Pengukuran menggunakan Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi dengan hasilnya sebagai berikut:

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,803a ,645 ,592 ,251612508169976 1,036
Table 7.Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 5 nilai Durbin-Watson sebesar 1,036, sehingga Durbin-Watson diantara -2 sampai +2 yang dapat diartikan tidak ada autokorelasi.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 1,853 ,801 2,313 ,027
X1 ,238 ,101 ,330 2,351 ,025 ,531 1,885
X2 -,499 ,179 -,295 -2,797 ,008 ,942 1,061
X3 -,084 ,042 -,271 -2,013 ,052 ,575 1,738
X4 -,363 ,259 -,146 -1,398 ,171 ,965 1,037
X5 -,183 ,069 -,294 -2,653 ,012 ,849 1,178
Table 8.Analisis Regresi Linear Berganda

Apabila nilai dari tabel 8 diatas didistribusikan maka akan diperoleh nilai sebagai berikut:

Y = 1,853 + 0,238 X1 – 0,499 X2 – 0,084 X3 – 0,363 X4 - 0,183X5 + e

Dapat dilihat dari persamaan diatas konstanta sebesar 1,853 maka nilai Y ialah 1,853. Koefisien regresi variable X1 sebesar 0,238 yang artinya apabila variabel independent lain nilainya tetap dan X1 mengalami kenaikan 1%, nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 0,238.Koefisien regresi variable X2 sebesar -0,499 yang artinya apabila variabel independent lain nilainya tetap dan X2 mengalami penurunan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar -0,499.Koefisien regresi variable X3 sebesar -0,084 yang artinya apabila variabel independent lain nilainya tetap dan X3 mengalami penurunan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar -0,084.Koefisien regresi variable X4 sebesar -0,363 yang artinya apabila variabel independent lain nilainya tetap dan X4 mengalami penurunan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar -0,36. Koefisien regresi variable X5 sebesar -0,183 yang artinya apabila variabel independent lain nilainya tetap dan X5 mengalami penurunan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar -0,183.

C. Pengujian Hipotesis

Uji T (Uji Secara Parsial)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 1,853 ,801 2,313 ,027
X1 ,238 ,101 ,330 2,351 ,025 ,531 1,885
X2 -,499 ,179 -,295 -2,797 ,008 ,942 1,061
X3 -,084 ,042 -,271 -2,013 ,052 ,575 1,738
X4 -,363 ,259 -,146 -1,398 ,171 ,965 1,037
X5 -,183 ,069 -,294 -2,653 ,012 ,849 1,178
Table 9.Hasil Uji T

Berdasarkan Tabel 9 kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis ialah :

Variabel Kebijakan Account Payable DER (X1) sebesar 0,025 < 0,05 karena signifikan < nilai signifikan 0,05 = 0,025 < 0,05 , yang artinya variabel Account Payable berpengaruh pada nilai perusahaan (Y).Variabel KM (X2) sebesar 0,008 < 0,05 , yang artinya variabel Kepemilkan Manajerial berpengaruh pada nilai perusahaan (Y). Variabel IC (X3) sebesar 0,052 > 0,05 , yang artinya variabel Intellectual Capital tidak berpengaruh pada nilai perusahaan (Y).Variabel UKA (X4) sebesar 0,171 > 0,05 , yang artinya variabel Komite Audit tidak berpengaruh pada nilai perusahaan (Y).Variabel RL (X5) sebesar 0,012 < 0,05 , yang artinya variabel Likuiditas berpengaruh pada nilai perusahaan (Y).

Pembahasan

1. Pengaruh Kebijakan Account Payable Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa variabel Kebijakan Account Payable mempengaruhi Nilai Perusahaan. Kebijakan Account Payable berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggambarkan bahwa semakin tinggi komposisi penggunaan hutang suatu perusahaan dibandingkan dengan suatu modal perusahaan itu, jadi menimbulkan besarnya beban perusahaan terhadap pihak luar. Dengan pemanfaatan hutang yang secara maksimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian [15], [16], dan [17] menunjukkan Kebijakan Account Payable berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian mendukung hipotesis kedua bahwa variabel Kepemilikan Manajerial mempengaruhi Nilai Perusahaan. Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini menggambarkan bahwa kepemilikan manajerial memiliki berperan dalam pengelolaan suatu perusahaan, sehingga tidak dapat memberikan kinerja terbaik mereka. Hal ini menjadikan sebab para dewan direksi serta komisaris masih memiliki kepentingan pribadi yang lebih diutamakan dibandingkan dengan meningkatkan kinerja yang sekaligus akan meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian sejalan dengan hasil penelitian [18], [19], dan [20] menunjukkan Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian tidak mendukung hipotesis ketiga bahwa variabel Intellectual Capital tidak memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian ini menggambarkan bahwa suatu investor dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi tidak melihat Intellectual Capital dalam mengukur nilai perussahaan, dikarenakan investor lebih mengutamakan melihat faktor-faktor lain dalam mengukur nilai perusahaan seperti harga saham perusahaan. Penelitian sejalan dengan hasil penelitian [21], [22], dan [23] menunjukkan Intellectual Capital tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian mendukung hipotesis keempat bahwa variabel Komite Audit tidak memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Komite Audit tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini menggambarkan bahwa komite audit dalam melakukan pengawasan tidak secara optimal, hal ini mengakibatkan komite audit kurang memiliki pengaruh dalam peningkatan nilai perusahaan. Sehingga keberadaan suatu komite audit pada suatu perusahaan tidak memiliki dampat pada nilai perusahaan. Penelitian juga sejalan dengan hasil penelitian [24], [25], dan [26] menunjukkan Komite Audit tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian mendukung hipotesis kelima bahwa variabel Likuditas memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan.Likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian ini menggambarkan bahwa rasio likuiditas yang memiliki niali tinggi menggambarkan dana menganggur, dikarenakan kurang optimalnya pemanfaatan aktiva lancar sehingga tidak dapat memakmurkan para investor. Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan sehingga mengakibatkan nilai perusahaan akan semakin menurun. Demikian dapat dijadikan bahan pertimbangan investor maupun pihak eksternal dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian [27], [28], dan [29] yang menunjukkan Likuiditas berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah digambarkan, maka dapat diketahui kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Kebijakan Account Payable berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
  2. Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
  3. Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
  4. Komite Audit tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
  5. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

References

  1. Hasnawati, S. 2005. “Dampak Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta. “JAAI 9(2):117-26.
  2. E.Kieso, Donald, Jerry J. Weygandt, and Terry D.Warfield. 2017. Akuntansi Keuangan Menengah Intermediate Accounting Edisi IFRS. Volume 1. edited
  3. Tambalean, Friko Allan Kevin, Hendrik Manossoh, and Treesje Runtu. 2018. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bei.” Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4):465–73.
  4. Jensen, Michael C. dan W. H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure.” Journal of Financial Economics 3 Hal 305-360.
  5. Jarot, Dimas Bayu. 2021. “Daya Tahan Industri Makanan Dan Minuman Di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnalisme Data. Retrieved (https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/6108e72a74512/daya-tahan-industri-makanan-dan-minuman-di-masa-pandemi-covid-19).
  6. Normayanti. 2017a. “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Emperis Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).” E-Journal Administrasi Bisnis 5(2):144–53A.
  7. Fitriatun, Makhdalena, & Riadi, R. 2018. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014- 2016.” Jom Fkip 5(2):1–14.
  8. Pulic, A. 1998. “Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy.”
  9. Lusiana, D., & Agustina, D. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 19(1):81–91.
  10. Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J. W., & David F. Scoot, J. 2011. Manajemen Keuangan. (Indriani, Ed.) (Edisi Sepu). PT INDEKS.
  11. Brigham, and Houston. 2010. Fundamentals of Financial Management. 11th ed. Jakarta: Salemba Empat.
  12. Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  13. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. 7th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  14. Habibah, B. N., & Riharjo, I. B. 2016. “Pengaruh Intellectual Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur.” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi2 5(7)
  15. Muhammad Yusuf. 2019. “Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Tergabung Di Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Periode 2012 – 2016.” 1–113.
  16. Tambunan, E H, H. Sabijono, R Lambey, Pengaruh Keputusan, Investasi Dan, Kebijakan Hutang, Terhadap Nilai, Erwin H Tambunan, Robert Lambey, Ekonomi Bisnis, and Jurusan Akuntansi. 2019. “Pengaruh Keputusan Investasi Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Konstruksi Di Bei.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 7(3):4445–54. doi: 10.35794/emba.v7i3.25144.
  17. Nasution, Muhammad Syafril. 2020. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Journal Of Islamic Accounting Research 2(1).
  18. Sari, Ratih Nurmala. 2020. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” 1–111.
  19. Bernandhi, Riza, and Abdul Muid. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Leverage,Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Akuntansi & Bisnis 3(1):1.
  20. Sukirni, D. 2016. “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan.” Sukirni, D 1(2):1–12.
  21. Hermawan, D. 2017. “Pengaruh Modal Intelektual Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Indeks LQ 45 Periode 2009-2016.” Skripsi Pada FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
  22. Octaviany, Issabella G. 2016. “Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi.” Jurnal TEKUN 6(1).
  23. Maria Magdalena Ni Made Meilany Subadi, and I. Gde Ary Wirajaya. 2016. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Intellectual Capital Pada Kinerja Pasar.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
  24. Amrizal, and Stefi Hajar Nur Rohmah. 2017. “Pengaruh Kepemilikan Institusional,Dewan Komisaris Independen,Komite Audit Dan Kualitas Audit Terhadap Nilai Perusahaan.” Seminar Nasional Dan The 4th Call for Syariah Paper.
  25. Saifi, M. C. S. T. M., and R. R. Hidayat. 2017. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Food and Beverages Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015).” E-Proceeding of Management 4(3).
  26. Veronica, Wardoyo, and Theodora Martina. 2016. “Pengaruh Good Corporate Governance, CSR Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Dinamika Manajemen 4(2).
  27. Dewi, N., Andini, R., Santoso, E. B. 2016. “Pengaruh Likuiditas Dan Pertumbuhan Perusahaan Dengan Variabel Intervening.” Journal of Accounting.
  28. Hariyanti, Winda Putri. 2019. “Pengaruh Keputusan Pendanaan (Der), Keputusan Investasi (Per), Likuiditas (Cr), Profitabilitas (Npm), Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bei Periode 2013-2017.” 41–120.
  29. Yanti, I. Gusti Ayu Diah Novita, and Ni Putu Ayu Darmayanti. 2019. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Makanan Dan Minuman.” E-Jurnal Manajemen 8(4).