This study aimed to investigate the impact of location, food quality, service quality, and price on purchasing decisions in the food service industry. A total of 96 respondents from customers of a specific food establishment were included in the sample. Quantitative methods were employed, and data were collected through questionnaires. The analysis involved validity and reliability tests, as well as tests for normality, multicollinearity, heteroscedasticity, linearity, and autocorrelation. Multiple linear regression analysis, T tests, and multiple correlation coefficient (R) were conducted, along with the determination coefficient (R2). The findings demonstrated that location, food quality, service quality, and price significantly influenced purchasing decisions at the examined food establishment. The implications of this research contribute to a deeper understanding of consumer behavior in the food service industry, enabling practitioners to enhance their strategies and improve customer satisfaction.
Highlights:
Keywords: Purchasing decisions, Food service industry, Influential factors, Quantitative study, Customer satisfaction
Pada wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun pada pebisnis warung makan atau restoran yang ada di wilayah jawa timur. Dari tahun 2014 terdapat 1.706 rumah makan sudah didirkan sampai 2018 sebesar 4.169rumah makan. Dapat diartikan pebisnis warung makan atau restoran mengalami kenaikan dan pertumbuhan yang begitu pesat hal ini menandakan menggunakan skala menurun hingga meningkat sehingga para pengusaha warung makan atau restoran perlu mempertahankan para konsumennya agar hanya memuaskan kebutuhan perut saja, namun telah menjadi sebuah tanda masyarakat yang menawarkan kedudukan ekonomi.
Pada dasarnya pemasar bisa difikirkan menjadi pola pikir serta menyadari maka perusahaan tidak akan bisa mempertahankan tanpa adanya pembayaran atau transaksi. Pebisnis di haruskan untuk mempromosikan produk pada konsumen agar konsumen tertarik dengan produk yang kita tawarkan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dalam mengalahkan persaingan perusahaan dapat menggunakan strategi kualitas produknya. Perusahaan menggunakan sebuah jenis produk yang bagus akan meningkat dengan sangat pesat dalam penjualannya. Dan perusahaan akan berhasil dalam jangka panjan dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya [1].
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa pelanggan juga menemukan terjadinya suatu permasalahan dari kualitas pelaynan yang kurang baik. Dari segi kualitas pelayanan yang diberikan seringkali dalam menyajikan minuman dan makanan bisa menunggu cukup lama sekita 10 menit hingga 20 menit padahal hanya memesan satu porsi makanan dan minuman saja. Dan juga dari segi lokasi menurut para pelanggan untuk lahan parkir yang disediakan kurang luas karna lahan parkir hanya bisa digunakan untuk kendaraan bermotor dan itu hanya bisa sekitar 5 sepeda motor hingga 8 motor saja apalagi untuk lahan parkir mobil tentu tidak ada. Dalam kualitas makanan enak dan segar dengan harga yang sangat terjangkau harga sesuai dengan kualitas makanan yang diberikan namun dari segi lokasi yang kurang strategis dan kualitas pelayanan kurang baik akan mempengaruhi berkurangnya pelanggan atau konsumen Warung Makan Rahayu akan mengalami sepi dan kerugian.
Seseorang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menikmati makanan. Ada dua perbedaan seseorang dalam menikmati makanan, yang pertama ada konsemen yang menentukan rumah makan yang bagus, indah dan juga bisa dibuat spot foto dan pelayanan yang mewah, bahwa konsumen akan merasakan kepuasan. Namun disisi lain harga dirumah makan itu tidak sesuai dengan rasa yang disediakan di menu tersebut. Dan yang ke dua konsumen yang memilih tempat atau lokasi yang sederhana tetapi rasa dari makanan tersebut memang memuaskan konsumen dengan harga yang relatif. Ada pula konsumen yang beranggapan makanan yang mahal dan mewah tempat bagus namun tidak relatif cita rasa yang disantapnya. Lebih baik tempat sederhana atau tidak menentukan tempat namun makanan yang dirasakannya enak dan cita rasa yang khas dari warung tersebut namun relatif lezat dengan rasa yang diberikan.
Dalam Kualitas pelayanan bisa memuaskan para konsumennya akan terjadi pembelian yang berulang-ulang pada warung makan tersebut. Dan akan terjadi peningkatan yang sangat pesat sekali dalam jangka panjang bila kualitas pelayanannya cukup baik dan menarik untuk para konsumen dan menjadi terjadinya pesaingan [1] Bila perusahaan atau pebisnis tidak bisa memenuhi kualitas pelayanan yang baik dan lain-lain akan menyebabkan ketidak puasan para konsumen. Pada umumnya konsumen menilai kepuasaan mereka melalui suatu produk dengan cara membandingkan kualitas pelayanan yang telah mereka rasakan.
A. Definisi Operasional
B. Populasi dan Sampel
C. Jenis dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, data yang akan dikumpulkan maupun digunakan dapat memecahkan permasalahan yang ada sehingga data-data tersebut dapat dipercaya serta akurat. Pada penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner sebagai metode pengumpulan data yang paling tepat guna mengumpulkan data dalam jumlah besar.Teknik pengumpulan data dari hasil kuesioner menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti [3].
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas merupakan salah satu pengujian data untuk mengetahui apakah data yang digunakan dapat dikatakan valid atau tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung validitas menggunakan Correlation Pearson Moment. Yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (rhitung) dengan 0,30 atau nilai kritis. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila nilai rhitung˃ rtabeldan tidak valid apabila nilai rhitung< rtabel[3]. Sedangkan untuk mengukur reliabel dapat diukur dengan membandingkan Alpha Cronbach atau alpha hitung dengan alpha tabel. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha˃ 0,50 dan dikatakan tidak reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha< 0,50 [3].
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi software SPSS.22. Didalam penelitian ini terdapat pengujian uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas : Uji normalitas secara grafik dapat dilakukan apabila part residualmenunjukkan sebaran titik-titik yang mendekati garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas : Agar dapat mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam regresi adalah sebagai berikut :
c. Uji Heteroskedastisitas : Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi heterokedatisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas yaitu dengan melihat Scatterplot. Jika di dalam Scatterplot titik-titik menyebar secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Linearitas : Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan Test for linearity dengan taraf signifikansi sebesar 0,10.
e. Uji Autokorelasi : Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson, uji Langrage Multiplier (LM), Uji statistic Q, dan uji Run Test.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat [4]. Menggunakan metode analisis untuk memenuhi hipotesis yang tertuang dengan mengaplikasikan analisis regresi linear berganda, melalui perbandingan sebagai berikut:
Y= a + b1 X1 +b2 X2 +b3 X3 +e
G. Uji Hipotesis
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam pengujian hipotesis. Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan uji t, koefisien korelasi berganda dan uji koefisien determinasi berganda.
1. Uji t
Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel, artinya hipotesis satu (H1) diterima serta menolak hipotesis nol (H0), dan demikian sebaliknya. Selain itu terdapat juga dengan mengaplikasikan uji signifikan. Dengan ketetapan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), dan sebaliknya[5].
2. Koefisien Korelasi Berganda (R)
Digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jangkauan nilai R berkisar antara 0 dan 1, dimana semakin mendekati angka1 berarti semakin kuat hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat [5].
3. Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Nilai koefisien determinasi berganda adalah antara nol dan satu (0-1). Nilai R2yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas [5].
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Variabel | Item Variable | Correlation (r-hitung) | r-Tabel | Sig. | Keterangan |
Lokasi (X) | X1.1 | 0,882 | 0,198 | 0,000 | Valid |
X1.2 | 0,911 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X1.3 | 0,911 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
Kualitas Makanan (X2) | X2.1 | 0,758 | 0,198 | 0,000 | Valid |
X2.2 | 0,789 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X2.3 | 0,854 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
Kualitas Pelayanan (X3)Harga (X4) | X3.1 | 0,858 | 0,198 | 0,000 | Valid |
X3.2 | 0,769 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X3.3 | 0,776 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X3.4 | 0,863 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X4.1 | 0,740 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X4.2 | 0,844 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
X4.3 | 0,837 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
Keputusan Pembelian(Y) | Y.1 | 0,632 | 0,198 | 0,000 | Valid |
Y.2 | 0,621 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
Y.3 | 0,571 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
Y.4 | 0,546 | 0,198 | 0,000 | Valid | |
Y.5 | 0,662 | 0,198 | 0,000 | Valid |
Berdasarkan Tabel 1 diatas, diketahui bahwa semua pernyataan pada indikator variabel Lokasi (X1), Kualitas Makanan (X2), Kualitas Pelayanan (X3), Harga (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) menghasilkan nilai rhitung> rtabel, dengan demikian pernyataan kuesioner yang mengukur variabel penelitian dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteiti.
2. Uji Reliabilitas
Variabel | Cronbach’s Alpha | Nilai Kritis | Keterangan |
Lokasi (X1) | 0.883 | 0.5 | Reliabel |
Kualitas Makanan (X2) | 0.714 | 0.5 | Reliabel |
Kualitas Pelayanan (X3) | 0.831 | 0.5 | Reliabel |
Harga (X4) | 0.731 | 0.5 | Reliabel |
Keputusan Pembelian (Y) | 0.573 | 0.5 | Reliabel |
Berdasarkan Tabel 2diatas, diketahui bahwa variabel Lokasi sebesar 0.883, Kualitas Makanan 0.714, Kualitas Pelayanan sebesar 0.831, Harga sebesar 0.731 dan Keputusan Pembelian sebesar 0.573 memiliki nilai Cronbach’s Alpha>0,5. Sehingga kuesioner yang mengukur variabel penelitian dapat dikatakan reliabel.
B. Uji Analisis Data
1. Uji AsumsiKlasik
a) Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 1 diatas, diketahui titik-titik menyebar mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b) Uji Multikolinearitas
Model | Collinearity Statistics | |
Tolerance | VIF | |
Lokasi | 0,279 | 3,588 |
Kualitas Makanan | 0,278 | 3,597 |
Kualitas Pelayanan | 0,756 | 1,323 |
Harga (X4) | 0,769 | 1,301 |
Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil perhitungan nilai VIF lebih kecil dari 10 (<10) dan toleransi lebih besar dari 0,1 (>0,1), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel penjelas yang satu dengan variabel lainnya tidak saling berkolinearitas.
c) Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil dari scatterplot pada Gambar 2, diketahui bahwa plot residual menyebar tidak beraturan (acak) dan tidak memiliki pola tertentu. Dengan demikan disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
d) Uji Linieritas
Variabel | Sig. Linearity | Keterangan |
Keputusan Pembelian*Lokasi (X1) | 0.287 | Linier |
Keputusan Pembelian*Kualitas Makanan (X2) | 0.374 | Linier |
Keputusan Pembelian*Kualitas Pelayanan (X3)Keputusan Pembelian* Harga | 0.4970,053 | LinierLinier |
Berdasarkan Tabel 4 diatas lokasi mendapatkan nilai sig. 0,287 , kualitas makanan sig. 0,374, kualitas pelayanan sig. 0,497 dan yang terakhir harga mendapatkan nilai sig. 0,053. Menyatakan pada variabel bebas nilai signifikan lebih dari 0,05 maka dinyatakan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
e) Uji Autokorelasi
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin Watson |
1 | ,678a | ,460 | ,436 | 1,646 | 1,826 |
Pada Tabel 5 diatas dapat dinyatakan bahwa nilai Durbin–Watson (DW) 1,826 maka tidak terjadi autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Model | Unstandardized | Standardize d | |
Coefficients | Coefficients | ||
B | Std. Error | Beta | |
1 (Constant) | 8,777 | 1,720 | |
Lokasi | ,265 | ,095 | ,409 |
Kualitas Makanan | ,346 | ,113 | ,446 |
Kualitas Pelayanan | ,256 | ,087 | ,261 |
Harga | ,605 | ,121 | ,440 |
Pada Tabel 6 diatas, berdasarkan persamaan regresi linier berganda dengan rumus :
Y= a + b1 X1 +b2 X2 +b3 X3 + b4 + X4 + e
Y = 8,777+ 0,265 X1 + 0,346X2 + 0,256 X3 + 0,605 + e
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji t
Untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan melalui cara dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel, artinya terdapat alasan yang kuat untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), demikian sebaliknya.Selain itu dapat juga dengan mengaplikasikan uji signifikan. Dengan ketetapan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima serta menolak hipotesis nol (H0), dandemikian sebaliknya.
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | sig | |
B | Std. Error | Beta | |||
1 (Constant) | 8,777 | 1,720 | 5,104 | ,097 | |
Lokasi | ,265 | ,095 | ,409 | 2,804 | ,006 |
Kualitas Makanan | ,346 | ,113 | ,446 | 3,051 | ,003 |
Kualitas Pelayanan | ,256 | ,087 | ,261 | 2,951 | ,004 |
Harga | ,605 | ,121 | ,440 | 5,011 | ,000 |
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (α= 0,05) dengan degree of freedomsebesar df = n-k-1 (96 – 4 -1=91) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1.66177, maka dapat disimpulkan :
2. Koefisien Korelasi Berganda (R)
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | ,678a | ,460 | ,436 | 1,646 |
Berdasarkan Tabel 8 diatas diketahui nilai Rsebesar 0.678 atau (67,8%). Nilai Rbernilai positif, sehingga menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel dependen dan variabel independen dapat dikatakan cukup kuat karena nilainya lebih dari (50%).
3. Koefisien Korelasi Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 8 diatas diketahu inilai R Squarese besar 0.460, sehingga menunjukkan bahwa variabel media lokasi (X1), kualitas makanan (X2), kualitas pelayanan (X3), harga (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) menunjukkan hubungan saling berpengaruh sebesar 46,0 %, dan sisanya 54,0% dijelaskan oleh variabel-variabel lain selain variabel yang disebutkan.
Hasil dari penelitian yang ada di atas dapat diketahui seberapa besar pengaruh lokasi, kualitas makanan, kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS Statistics versi 22.
1. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Dalam hasil penelitian ini membuktikan pada hipotesis pertama menyatakan bahwa lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Makan Rahayu. Hal ini dapat diartikan bahwa Warung Makan Rahayu dapat dilihat di pinggir jalan, serta lokasi Warung Makan Rahayu memiliki jalur lalu lintas yang biasa dilewati, dan memiliki lingkungan sekitar yang bersih. Dalam hal ini konsumen mencari informasi tentang produk yang disediakan oleh Warung Makan Rahayu, dan membeli produk yang sama serta konsumen memperimbangkan pilihannya selalu tertuju pada Warung Makan Rahayu. Konsumen membeli produk di Warung Makan Rahayu pada waktu tertentu, dan dalam satu kali order konsumen membeli lebih dari satu menu yang ditawarkan.
Hasil penelitian sesuai dengan teori Lupiyoadi, Tahun 2014 [6] yang menjelaskan bahwa Lokasi memegang peranan yang sangat penting dalam bisnis, terutama bisnis yang bertujuan langsung kepada konsumen akhir. Lokasi dan akses menuju lokasi tersebut sangat menentukan bagaimana konsumen mencapai dan membeli produk atau jasa konsumen. Lokasi bisnis bisa bermacam-macam tergantung dari konsep atau bentuk usahanya.Hasil pada peneitian ini didukung dengan peneliti sebelumnya oleh Onsardi, Tahun 2020 [7] dan Hidayat, Tahun 2020 [8] menyatakan bahwa lokasi memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Keputusan Pembelian
Dalam hasil pada hipotesis kedua menyatakan bahwa kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Makan Rahayu. Hal ini dapat diartikan bahwa Warung Makan Rahayu memiliki pilihan varian menu yang ditawarkan selalu tersedia, dan memiliki rasa makanan sesuai selera konsumen, serta memiliki kualitas yang higenis.
Dalam hal ini konsumen mencari informasi tentang produk yang disediakan oleh Warung Makan Rahayu, dan membeli produk yang sama serta konsumen memperimbangkan pilihannya selalu tertuju pada Warung Makan Rahayu. Konsumen membeli produk di Warung Makan Rahayu pada waktu tertentu, dan dalam satu kali order konsumen membeli lebih dari satu menu yang ditawarkan.
Hasil penelitian sesuai dengan teori Potter, Tahun 2012 [9] food quality atau kualitas makanan adalah karakteristik kualitas dari makanan yang dapat diterima oleh konsumen, seperti ukuran, bentuk, warna, konsistensi, tekstur, dan rasa. Makanan lezat dan segar memainkan peran penting dalam upaya untuk melampaui pesaing. Hasil pada peneitian ini didukung dengan peneliti sebelumnya oleh Safri, Tahun 2022 [10] dan Djimantoro, Tahun 2020 [11] menyatakan bahwa Kualitas Makanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Dalam hasil pada penelitian ketiga menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Makan Rahayu. Hal ini dapat diartikan bahwa Warung Makan Rahayu melayani dengan tepat untuk makanan yang dipesan konsumen, karyawan Warung Makan Rahayu juga sigap dalam melayani konsumen. Karywan Warung Makan Rahayu menyambut kedatangan konsumen dengan ramah, dan prabotan serta lingkungan tempatnya bersih dan nyaman. Dalam hal ini konsumen mencari informasi tentang produk yang disediakan oleh Warung Makan Rahayu, dan membeli produk yang sama serta konsumen memperimbangkan pilihannya selalu tertuju pada Warung Makan Rahayu. Konsumen membeli produk di Warung Makan Rahayu pada waktu tertentu, dan dalam satu kali order konsumen membeli lebih dari satu menu yang ditawarkan.
Hasil penelitian sesuai dengan teori Tjiptono, Tahun 2009 [12] yang menjelaskan bahwa Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Hasil pada peneitian ini didukung dengan peneliti sebelumnya oleh Osmond, Tahun 2013 [ 13] dan Fathoni, Tahun 2018 [14] menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
4. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Dalam hasil pada penelitian hipotesis keempat menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Makan Rahyu. Hal ini dapat diartikan bahwa Warung Makan Rahayu menawarkan makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau, harga yang tertera lebih ekonomis dibanding warung makan lainnya, dan harga produk sangat sesuai dengan manfaat yang dirasakan konsumen. Dalam hal ini konsumen mencari informasi tentang produk yang disediakan oleh Warung Makan Rahayu, dan membeli produk yang sama serta konsumen memperimbangkan pilihannya selalu tertuju pada Warung Makan Rahayu. Konsumen membeli produk di Warung Makan Rahayu pada waktu tertentu, dan dalam satu kali order konsumen membeli lebih dari satu menu yang ditawarkan.
Hasil penelitian sesuai dengan teori Zimmerer, Tahun 2009 [15] yang menjelaskan bahwa harga merupakan faktor penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan teknik penetapan harga yang serampangan dapat membingungkan dan membuat pelanggan menjauh, selain menetapkan kapasitas perusahaan untuk menghasilkan laba dalam bahaya. Penetapan harga bukan hanya salah satu dari keputusan yang sangat sulit yang harus dihadapi oleh pemilik perusahaan kecil tetapi juga salah satu yang terpenting. Hasil tersebut dapat di interprestasikan bahwa dalam melakukan aktivitas pembelian konsumen pada Warung Makan Rahayu Sidoarjo tidak memperhitungkan harga. Hasil pada peneitian ini didukung dengan peneliti sebelumnya oleh Faroh, Tahun 2017 [16] menyatakan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, Salea, Tahun 2021 [17] dan Permana, Tahun 2017 [18] menyatakan bahwa harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel Lokasiberpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Onsardi, Tahun 2020 [7] dan Hidayat, Tahun 2020 [8]. Hasil penelitian variabel Kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yonaldi, Tahun 2016 [19] dan Djimantoro, Tahun 2020 [11]. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardani, Tahun 2020 [20] dan Bagus, Tahun 2019 [21]. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salea, Tahun 2021 [17] dan Silvera, Tahun 2019 [22].