Abstract
This qualitative research with a qualitative descriptive approach aims to explore the views of Management Study Program students at UMSIDA university regarding the ease and benefits of Shopee and Tokopedia e-commerce platforms. Through interviews with 100 students, including 7 informants who were users of both platforms, the research findings indicate that both Shopee and Tokopedia are highly regarded as online shopping sites. Students, being millennials, prioritize convenience and value the extensive product range offered by these platforms. However, the preference of UMSIDA Management Study Program students leans towards Shopee due to perceived affordability and a wider product selection. The implications of this study highlight the significance of user-friendly e-commerce platforms that cater to the needs and preferences of students, thus enabling easy access to online shopping anytime and anywhere.
Highlights:
-
Ease and benefits of Shopee and Tokopedia: The research explores the views of Management Study Program students at UMSIDA regarding the convenience and advantages offered by both Shopee and Tokopedia e-commerce platforms.
-
Comparative analysis: The study provides a comparative analysis of Shopee and Tokopedia, highlighting the preferences and opinions of UMSIDA students. It sheds light on factors such as product availability, pricing, and overall user experience.
-
Implications for students and e-commerce platforms: The findings have implications for both students and e-commerce platforms. Students' preferences for Shopee over Tokopedia due to perceived affordability and a wider product range reflect the importance of catering to user needs. E-commerce platforms can use this information to enhance their offerings and improve user satisfaction.
Keywords: Shopee, Tokopedia, E-commerce, Management Study Program, UMSIDA
Pendahuluan
Teknologi mengalami perkembangan pesat dengan munculnya internet. Internet memiliki beberapa keunggulan dalam beberapa hal. Di zaman yang serba modern ini, kebutuhan akan teknologi ini berkembang sangat pesat. Penemuan dan inovasi terkini di bidang teknologi selalu dilakukan untuk menghadirkan teknologi yang lebih bermanfaat dan canggih ke dalam kehidupan masyarakat. Pemasaran onlinemerupakan fenomena yang menarik untuk dilakukan penelitian, karena di zaman globalisasi ini perubahan dan perkembangan kini semakin maju. Marketplace adalah model bisnis di mana situs web yang dimaksud tidak hanya membantu mempromosikan barang, tetapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Dalam sistem belanja online ini, sebuah website menyediakan tempat dimana penjual dapat menjual produknya. Di situs ini akan menemukan produk dari penjual yang berbeda, juga beberapa toko online yang menjualSetiap produk yang ditampilkan di situs telah dilengkapi dengan spesifikasi dan penjelasan tentang kondisi produk, sehingga pembeli dapat langsung mengklik tombol "beli" dan mentransfer harga yang ditampilkan [1]. Munculnya perdagangan online dalam kegiatan pembelian akan lebih memudahkan konsumen. Para konsumen tidak langsung datang ke toko, melainkan hanya mengunjungi situs yang dituju dan menentukan barang/jasa yang diinginkan. Pemasaran onlinejuga bertujuan untuk meningkatkan minat pembelian konsumen dengan didukung oleh teknologi canggih sehingga dapat menarik perhatian konsumen baik dari gambar, warna, suara, bentuk, pelayanan dan ketersediaan yang akhirnya akan dicari untuk memancing minat konsumen dalam membeli produk/jasa dari situs online.
Menurut Jogiyanto menyatakan Kemanfaatan merupakan seberapa jauh seseorang yakin bahwa pemakaian teknologi dapat meningkatkan kinerjanya. Seseorang yang ingin mengetahui apakah sebuah teknologi mampu meningkatkan kinerjanya atau tidak harus mencoba teknologi tersebut [2]. Kemudahan penggunaan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik minat konsumen online untuk membeli, yaitu faktor kemudahan penggunanya. Pengertian kemudahan penggunaan menurut Maskuri adalah tingkat kenyamanan yang diyakini seseorang tanpa harus menghabiskan terlalu banyak usaha untuk menggunakan sistem karena sangat nyaman. Pelanggan akan membeli produk atau jasa secara online jika menurut mereka pembelian secara online bermanfaat dan lebih mudah dilakukan [3]. Ada beberapa faktor yang mendukung pesatnya pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia, antara lain: Pertama, maraknya internet dan smartphone sebagai sarana komunikasi. Kedua, kuatnya daya beli sebagian besar masyarakat di Indonesia yang juga beriringan dengan jumlah masyarakat yang antusias. Ketiga, Indonesia memiliki populasi muda dan sadar teknologi, yang sangat cepat beradaptasi dengan teknologi terkini. Keempat, faktor keamanan untuk dapat terhindar dari virus di masa pandemi Covid19, menjadi pemicu jual beli melalui perdagangan elektronik, serta didukung oleh pembatasan kebebasan bergerak kegiatan pemerintah berskala besar yang semula offline secara online dalam bisnis Jual Beli [4]. Peran sebuah teknologi dapat mempengaruhi evolusi perdagangan elektronik untuk penjualan online, fasilitas transaksi adalah satu-satunya aplikasi teknologi yang dibuat oleh pelanggan dan pemasok dalam perdagangan elektronik. Dengan meningkatnya penggunaan Internet di World WideWeb, bisnis dapat memanfaatkan potensi manfaat e-commerce. E-commerce menawarkan berbagai fitur untuk memudahkan konsumen tertarik dan terpengaruh oleh produk.
Beberapa aplikasi marketplaceyang saat ini sedang berkembang adalah Shopee dan Tokopedia. “Shopee.co.id adalah perusahaan yang menggunakan internet untuk kegiatan komersialnya. "shopee" menawarkan iklan barang atau jasa gratis. Berbagai macam pembayaran Shopee antara lain sistem transfer bank, sistem cash ondelivery bahkan pembayaran dengan kartu kredit. Pengguna baru berjuang untuk memasarkan produk karena usaha kecil wirausaha berjuang untuk menjual produknya di situs web Shopee karena kurangnya sosialisasi atau panduan tentang cara menjualnya, menurut penelitian timelapse [5]. Menurut Sanggara menyatakan Tokopedia.com merupakan salah satu supermarket online di Indonesia yang menyediakan model bisnis marketplacedan supermarket online. Sejak publikasi hingga akhir tahun 2015, semua orang dapat menggunakan layanan Tokopedia secara gratis. Selain itu, ada berbagai cara untuk mempromosikan Tokopedia yang dapat membuat orang memilih Tokopedia daripada toko online lainnya [6].
Mahasiswa bisnis di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah bagian dari komunitas yang memanfaatkan kekuatan Internet. Beragamnya kebutuhan yang dapat diakses mahasiswa melalui internet terkait dengan kebutuhan akademik dan sosial mereka, dan belanja onlinedapat memenuhi kebutuhan yang beragam. Perubahan cara berbelanja mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah adanya inovasi belanja melalui online shop. Toko onlinemembawa perubahan teknologi dalam berbelanja. Perkembangan teknologi menciptakan inovasi belanja yang secara otomatis mengubah perilaku siswa dalam merespon perubahan. Karenanya peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Aspek Kemudahan dan Kemanfaatan Marketplace Shopee dan Tokopedia Bagi Mahasiswa Umsida”.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini dilakukan secara alamiah maka sering disebut sebagai penelitian naturalistik (natural setting) karena kualitas dan data analisis yang dikumpulkan lebih baik [7]. Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif adalah proses penelitian yang data dihasilkan berupa deskripsi melalui teks atau perkataan orang dan tindakan yang dapat diamati. Penelitian kualitatif berpusat pada penjelasan antara data yang terhubung dengan yang sedang dipelajari, tujuan penelitian kualitatif adalah prinsip atau model umum dan dasar yang berlaku dan pentingnya tergantung pada jenis data, gejala yang dipelajari [8]. Metode ini dipilih karena, digunakan untuk memberikan gambaran mengenai “Analisis Aspek Kemudahan dan Kemanfaatan Marketplace Shopee dan Tokopedia Bagi Mahasiswa Umsida”.
Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah mahasiswa prodi Manajemen yang memanfaatkan situs belanja online shopee dan Tokopedia, tapi tidak seluruh mahasiswa prodi manajemen yang menjadi sumber informasi tetapi mahasiswa yang memenuhi persyaratan data penelitian sedangkan obyek penelitiannya adalah aspek kemudahan dan kemanfaatan pemasaran e-commerceshopee dan Tokopedia.
Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian ini, terletak di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit No. 666 B, Sidowayah, Celep, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Fokus Penelitian
Penulis menjadikan fokus penelitian untuk memiliki fokus penelitian yang terbatas, yaitu akan menjadikan fokus yang menyebabkan pergantian atau topik penelitian menjadi lebih teratur sesuai dengan batasannya yang jelas. Fokus penelitian memberikan inti persoalan yang diajukan bagian dari ketertarikan daam penelitian. Fokus penelitian dalam melakukan yaitu:
1. Pandangan mahasiswa Prodi Manajemen Umsida tentang kemudahan dan kemanfaatan e-commerce shopee.
2. Pandangan mahasiswa Prodi Manajemen Umsida tentang kemudahan dan kemanfaatan e-commerce Tokopedia.
3. Analisis perbandingan kemudahan dan kemanfaatan shopee & Tokopedia dikalangan mahasiswa Umsida.
Teknik Penentuan Informan
Informan penelitian adalah informasi yang diberikan kepada seseorang tentang dirinya maupun orang lain atau suatu kejadian. Informan penelitian kualitatif adalah metode dimana seorang peneliti mengambil langkah- langkah untuk memperoleh data atau informasi. Oleh karena itu, hal terpenting dalam pembahasan ini adalah bagaimana peneliti 'menentukan' informan dan peneliti memperoleh informan. Jika peneliti memahami masalah penelitian secara keseluruhan dan memahami anatomi mahasiswa di mana peneliti melakukan, peneliti dapat mengidentifikasi informan. Namun, jika peneliti tidak memahami anatomi mahasiswa di mana penelitian berada, penelitian terus berusaha untuk mendapatkan informan penelitian.
Peneliti harus memperoleh data yang dapat dipercaya dan sesuai kriteria yang dibutuhkan. Ada dua cara untuk mendapatkan informan penelitian:
Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data dari orang-orang yang sedang menyelidiki atau yang bersangkutan dan membutuhkan data langsung dari sumbernya atau dari lapangan. Data primer penelitian adalah data yang didapat peneliti langsung dari informan, seperti data wawancara dan data observasi langsung dari mahasiswa prodi Manajemen UMSIDA terhadap pengguna e-commerce Shopee dan Tokopedia, tapi tidak seluruh mahasiswa prodi manajemen yang menjadi sumber informasi tetapi mahasiswa yang kebutuhan datanya terpenuhi dalam penelitian. Subjek penelitian yang dituju untuk mendapatkan data yang diinginkan saat penelitian berupa informasi tentang “analisis aspek kemudahan dan kemanfaatan marketplace shopee dan Tokopedia bagi mahasiswa UMSIDA”. Jumlah laporan ditentukan sampai titik saturasi.
b. Informan
Informan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Umsida Prodi Manajemen angkatan 2018. Subjek penelitian diatas adalah mahasiswa yang setidaknya pernah menggunakan aplikasi shopee dan Tokopedia untuk transaksi.
c. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh secara tidak langsung dan dapat membagikan pelengkap dan penunjang data penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini seperti foto yang diperoleh dari kamera, catatan hasil wawancara, rekaman wawancara yang didapat peneliti saat wawancara dengan informan penelitian dan data lain yang digunakan sebagai sumber pelengkap untuk memperoleh data objek penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengumpulkan jenis data primer dan sekunder peneliti memakai beberapa teknik pengumpulan data yaitu:
a. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (1986) menyatakan bahwa, observasi merupakan proses kompleks, yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya adalah proses pengawasan dan keinginan yang penting [7]. Dalam konteks penelitian ini metode observasi yang dimanfaatkan agar inti persoalan diperiksa secara langsung pada perbandingan kemudahan kemanfaatan e-commerce shopee dan Tokopedia.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi bersama dengan mengumpulkan data penelitian menggunakan tanya jawab langsung pada informan yang memakai e-commerce shopee dan Tokopedia. Penulis langsung mengamati para pengguna jasa e-commerce yang merupakan mahasiswa prodi Manajemen Umsida.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono, Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data ketika ingin melakukan penyelidikan awal untuk menemukan suatu masalah yang akan diteliti, dan ketika seorang peneliti ingin mempelajari sesuatu dari informan secara intens dengan sedikit jumlah respondennya. Metode pengumpulan data yang didasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya berdasarkan pada pemahaman dan kepastian pribadi. Wawancara dilaksanakan secara tidak terstruktur maupun terstruktur, dan dapat melakukannya dengan tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon [7]. Wawancara terstruktur diperoleh agar mendapatkan gambaran identitas dan latar belakang informan. Saat mengumpulkan data dari lapangan, penulis menggunakan teknik wawancara mendalam. Pada penelitian ini melakukan wawancara dengan informan yang memakai ataupun memanfaatkan e-commerce shopee dan tokopedia.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah peristiwa masa lalu yang berupa karya lisan, tulisan, atau monumental seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan data dari metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan ketika, penulis dalam pengambilan atau mengutip Salinan dokumen yang berkaitan dengan penelitian sehingga data dapat dipakai penulis dalam memverifikasi keseluruhan data yang dimasukkan dalam penelitian. Pengutipan dokumentasi dilakukan dengan pengamatan penelitian sebelum waktu observasi sampai melakukan penelitian.
Teknik Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa kegiatan pelaksanaan analisis data kualitatif secara interaktif dan terus berlangsung hingga selesai, sampai menunjukkan kejenuhan data (saturasi). Kegiatan analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusing drawing/verification [7]. Langkah-langkah analisis data ditunjukkan sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pada saat melakukan penelitian semua data dicatat secara objektif menurut hasil observasi dan wawancara lapangan. Pengumpulan data didapat dari observasi dan wawancara dengan para mahasiswa yang menggunkan aplikasi e-commerce shopee dan Tokopedia. Kelengkapan data penelitian didapat dari buku, internet dan foto yang diperoleh saat di lapangan. Misalnya bukti screenshot akun shopee dan Tokopedia, transkip wawancara, dokumentasi, dsb.
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang didapat dari lapangan cukup banyak dan dicatat secara rinci dan hati-hati. sebagaimana yang telah disebutkan, semakin lama seorang peneliti berada di lapangan, semakin banyak jumlah data yang diperoleh. Untuk itu perlu segera dilkakukan analisis data melalaui reduksi data. Mereduksi data berarti menggeneralisasi, pemilihan item kunci, fokus pada apa yang penting, dan mencari topik dan pola. Oleh karena itu, data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan dan mengambil data sesuai kebutuhan. Reduksi data dapat dibantu oleh perangkat elektronik seperti minikomputer dengan memberikan kode untuk aspek-aspek tertentu. Wawancara dengan berbagai informan, observasi dan hasil penelitian dokumentasi di lapangan, serta data yang diperoleh penelitian masih banyak dan diolah sesuai kondisi lapangan. Peneliti mengkategorikan penelitian yang dihasilkan sesuai dengan sub permasalahan yang dijelaskan pada rumusan masalah. Penjabaran mengenai pandangan mahasiswa prodi manajemen Umsida tentang kemudahan kemanfaatan e-commerceshopee dan Tokopedia dan analisis perbandingan kemudahan kemanfaatan shopee dan Tokopedia dikalangan mahasiswa Umsida sehingga dapat dikelompokan menurut fokus penelitian masing-masing.
3. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi, diagram, hubungan antar kategori (flowchart) dll. Miles Huberman (1984) menyatakan “the most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative text” [7]. Penayajian data dalam penelitian kualitatif berupa teks yang bersifat naratif (verbatim). Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman tersebut.
4. Conclusion Drawing/verification
Temuan awal yang disajikan adalah awal dan akan berubah pada tahap pengumpulan data kecuali ada bukti kuat untuk mendukungnya. Menurut Miles dan Huberman, ketiga langkah tersebut harus dilakukan secara berurutan, karena harus dilakukan atau diulang setiap kali data dikumpulkan dengan cara apa pun.
Teknik Uji Validitas Data dan Reabilitas
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang disiapkan memang merupakan alat yang baik dan memadai. Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi akurat tidaknya data yang diperoleh. Hal tersebut sangat menentukan kualitas penelitian. Instrument yang baik harus memenuhi dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidak suatu item dalam instrumen yang telah dibuat. Suatu instrumen dianggap valid jika akurat dalam segala hal yang akan diukur [9].
Uji Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi waktu. Tujuan triangulasi adalah untuk memperkuat kekuatan teoritis, metodologis, dan interpretatif penelitian kualitatif. Triangulasi waktu dapat dilaksanakan dengan mengecek kembali data pada sumbernya dan selalu menggunakan pertanyaan yang sama, tetapi pada waktu yang berbeda atau dalam situasi yang berbeda [10]. Misalnya, Ketika ingin mengidentifikasi analisis aspek kemudahan dan kemanfaatan marketplace shopee dan Tokopedia bagi mahasiswa Umsida, maka informan sebelumnya yang telah dilakukan wawancara mendalam, dan diulangi wawancaranya dengan pertanyaan yang sama pada informan lain dengan waktu atau situasi berbeda. Apabila hasil uji tetap menunjukkan data yang berbeda dan ada data yang sama, peneliti dapat melakukannya secara berulang hingga ditemukan kepastian data dengan hasil wawancara yang mendominasi.
Hasil dan Pembahasan
1. Gambaran Umum Aspek Kemudahan dan Kemanfaatan Shopee dan Tokopedia
A. Shopee
Shopee adalah platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li. Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada. Karena elemen yang dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik global, Shopee menjadi salah satu dari "5 startupe-commerceyang paling disruptif" yang diterbitkan oleh TechInAsia[11].
Shopee adalah anak perusahaan Sea Group, pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 secara serentak di 7 negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. SeaGroupmemiliki misi untuk meningkatkan kualitas kehidupan para konsumen dan pengusaha kecil menjadi lebih baik dengan teknologi. Sea Group terdaftar di NYSE (Bursa Efek New York). Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan Shopee baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli secara online dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari [12].
B. Tokopedia
Sejarah berdirinya Tokopedia.com secara resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Pt. Tokopedia mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari PT. Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Tokopedia berhasil mencetak sejarah sebagai perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara, yang menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp. 1,2 Triliun dari SequoiaCapitaldan SoftBankInternetandMediaInc (SIMI). Pada April 2016, Tokopedia kembali dikabarkan mendapatkan investasi sebesar USD 147 juta atau sekitar Rp. 1,9 Triliun [11].
Tokopedia adalah salah satu perusahaan Teknologi di Indonesia dengan spesialisasi di bidang bisinis marketplace(e-commerce). Tokopedia memungkinkan untuk setiap individu, took kecil, toko besar, supplier, dan brand untuk dapat membuka dan mengelola toko daring mereka sendiri tanpa dipungut biaya operasional atau gratis. Sejak resmi diluncurkan 10 tahun lalu, sampai sekarang Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan teknologi berbasis marketplace dengan pertumbuhan yang sangat pesat. Pada saat itu platform marketplaceTokopedia terbentuk atas beberapa permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya di Indonesia. Hal pertama adalah masalah pada saat itu dimana banyaknya individu dan pemilik bisnis yang ingin mencoba bisnis daring, tapi terbentur pada keterbatasan dana, akses ke teknologi, mitra perbankan dan logistik, bahkan akses ke pasar konsumen. Sedangkan hal kedua ialah bagaimana sistimnya agar perusahaan digital marketplace seperti Tokopedia tetap beroperasi dengan baik sekaligus dinikmati secara gratis oleh para pengguna (user) nya [13].
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Informan dalam Penelitian
Setelah peneliti melakukan penelitian pada mahaasiswa prodi Manajemen yang memanfaatkan situs belanja online dalam aspek kemudahan dan kemanfaatan pemasaran e-commerce shopee dan Tokopedia. Sehingga kita dapat mengetahui kemudahan dan kemanfaatan apa saja yang diperoleh dalam berbelanja pada situs aplikasi shopee dan Tokopedia. Dalam penelitian ini, data yang diambil dan diolah yaitu bersumber dari wawancara secara mendalam dengan terstruktur maupun tidak terstruktur pada beberapa mahasiswa Prodi Manajemen 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kriteria yang diambil untuk dijadikan informan yaitu tidak semua mahasiswa yang dijadikan informan melainkan mahasiswa yang pernah melakukan transaksi atau menggunakan pada e-commerceshopee dan Tokopedia.
Peneliti sebelum melakukan wawancara sebelumnya melakukan tanya jawab terlebih dahulu kepada informan tentang pemakaian e-commerceshopee dan Tokopedia. Dari 100 mahasiswa ternyata peneliti mengambil 7 informan yang akan ditanyai lebih mendalam. Karena dari mahasiswa yang tidak termasuk dalam kriteria tersebut sebelumnya hanya pernah memakai aplikasi shopee ataupun Tokopedia saja tidak pernah memakai dua e-commerce sekaligus. Sehingga 7 informan yang diambil ini merupakan informan yang pernah menggunakan dan bertransaksi dengan dua e-commercesekaligus yaitu shopee dan Tokopedia.
B. Hasil Wawancara
Setelah melakukan wawancara, beberapa informasi mengenai shopee dan Tokopedia didapatkan. Mulai dari kemudahan dalam pemakaian dan kemanfaatannya dalam teknologi bertransaksi. Sehingga tak heran shopee dan Tokopedia memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam penggunaan di setiap harinya untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Berikut adalah beberapa kemudahan yang didapat dalam penggunaan e-commerce shopee dan Tokopedia. Berbagai mahasiswa berpendapat tentang penggunaan e-commerce dalam berbelanja barang kebutuhannya di shopee maupun di Tokopedia. Kedua e-commerce tersebut memudahkan mahasiswa maupun konsumen untuk mencari barang yang dibutuhkan. Mahasiswa yang menggunakan e-commerce ini dapat mengakses situs aplikasinya dengan mudah dan tanpa ribet, karena dengan membutuhkan signal internet dapat mengakses situs jual-beli tersebut bisa dimana saja dan kapan saja. Dengan berbelanja barang kebutuhannya dirumah semua barang yang dibutuhkan dapat terpenuhi, pastinya lebih aman dan fleksibel. Tak lupa juga dengan berbelanja online dapat menghemat waktu, karena tidak perlu datang ketokonya tinggal scroll-scrollhalaman menunya dari rumah dan barang kebutuhan yang diinginkan terpampang pada situs perbelanjaan tersebut.
Pada aplikasi shopee dan Tokopedia terdapat halaman utama untuk melakukan pencarian produk yang akan diinginkan. Dengan menuliskan nama ataupun jenis produk pada pencarian tersebut, maka akan muncul produk yang diinginkan. Pada kolom pencarian produk antara shopee dengan Tokopedia ada yang berbeda. Pada shopee dengan menuliskan nama produk yang diinginkan maka akan muncul berbagai produk dari toko yang berbeda dengan varian harga yang bermacam-macam dan dengan wilayah yang berbeda-beda. Sedangkan di Tokopedia dengan menuliskan nama produk yang diinginkan maka produk yang dicari tidak muncul karena produk yang di tampilkan pada aplikasi Tokopedia dikumpulkan dan tersusun berdasarkan kategori pengelompokkan barang. Sebenarnya antara shopee dan Tokopedia untuk penempatan produknya sama-sama dikelompokkan karena kita bisa melihat dan memilih logo kategori produknya. Tetapi dishopee walaupun dengan menuliskan produk yang diinginkan pada kolom pencarian masih bisa muncul, sedangkan pada Tokopedia pencarian tersebut tidak akan muncul. Pilihan dalam fiturnya juga memudahkan mahasiswa dalam pencarian maupun penggunaan marketplace tersebut. Fiturnya juga terpajang jelas sehingga mahasiswa tinggal mengikuti alurnya dalam pemakaiannya.
Dalam proses bertransaksi juga memberikan kinerja perdagangan akan lebih efisien untuk setiap e-commerce. Shopee dan Tokopedia juga berusaha untuk berlomba-lomba bersaing dalam dunia perdangangan. Bekerja untuk meningkatkan kinerja perdagangan dari masing-masing e-commerce. Dengan adanya berbagai macam jasa pengiriman barang, memudahkan e-commerce shopee dan Tokopedia untuk melakukan pengiriman barang kepada pihak konsumen. Dari kedua e-commerce ini juga perlu meningkatkan pelayanan dalam hal respon chat toko karena banyaknya konsumen yang komplain tidak respon tanggap dalam menanggapi komplainannya ke konsumen. Shopee dan Tokopedia juga memberikan peningkatan teknologi pada bidang transaksi karena dapat dilakukan melalui mobile banking. Shopee memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi dengan memberikan metode COD (Cash On Delivery). Adanya COD memberikan kemudahan pada mahasiswa yang tidak memiliki mobile banking maupun malas untuk keluar rumah, dengan CODdapat melakukan pembayaran produk di tempat. E-commerce shopee maupun Tokopedia juga menawarkan berbagai gratis ongkir maupun potongan harga agar menarik pelanggan membeli produk pada e-commercetersebut.
Dari penjelasan diatas bahwa kemudahan dan kemanfaatan e-commerce shopee maupun Tokopedia memang perlu diketahui dan dipelajari. Karena banyaknya mahasiswa yang sekedar mengetahui dan menggunakan e-commerceshopee dan Tokopedia. E-commerceini memberikan pengaruh yang lebih baik dalam proses penggunaan dan bertransaksinya. Sehingga banyak yang memiliki aplikasi shopee dan Tokopedia pada handphone setiap mahasiswa. Shopee dan Tokopedia merupakan aplikasi untuk melakukan perbelanjaan onlineuntuk semua konsumen yang menggunakannya.
C. Uji Validitas Data
Penelitian dilakukan dengan mempersiapkan daftar pertanyaan kuesioner yang akan digunakan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 9 pertanyaan tentang kemudahan penggunaan dan kemanfaatan teknologi. Dari 100 mahasiswa yang dilakukan tanya jawab ternyata hanya 7 mahasiswa yang sesuai kriteria penelitian untuk dijadikan suatu informan. Sehingga 7 informan ini dijadikan bahan informasi mengenai penelitian yang berjudul “Analisis Aspek Kemudahan dan Kemanfaatan Marketplace Shopee dan Tokopedia Bagi Mahasiswa Umsida”. Analisis uji validitas penelitian dilakukan dengan cara mengetahui keadaan langsung saat bertransaksi dalam pemakaian marketplace shopee dan Tokopedia. Sehingga peneliti ikut serta dalam pemakaian marketplace tersebut, agar mengetahui keadaan yang sesungguhnya yang dikatakan oleh informan saat mengungkapkan pendapatnya dalam wawancara tersebut. Berikut adalah tabel uji validitas data dari setiap mahasiswa:
Pembahasan
A. Pandangan Mahasiswa Prodi Manajemen Umsida tentang Kemudahan dan Kemanfaatan E-commerce Shopee
Pada saat sebelum memakai atau melakukan transaksi, Para mahasiswa ataupun para konsumen hendaknya mendownload ataupun menginstal terlebih dahulu aplikasi shopee. Setelah menginstal aplikasi maka dianjurkan untuk membuat akun terlebih dahulu sebelum memakainya. Setelah membuat akun, dianjurkan untuk mengisi biodata diri, seperti nama, dan alamat. Jika sudah terisi, dapat kembali ke halaman utama atau home untuk dapat melakukan pencarian produk yang diinginkan. Produk yang dijual beraneka ragam varian, misalnya produk yang dijual sama tetapi pada toko yang berbeda biasanya kualitasnya pun berbeda. Dari segi harga ada yang mahal dan ada pula yang lebih murah. Namun harga yang mahal ataupun mura belum tentu menentukan kualitas barang tersebut bagus. Untuk mengetahui kualitas atau produk yang dipercaya biasanya melihat kolom komentar sebagai penilaian untuk menentukan bagus ataupun buruk produk yang dijual.
Dari penjelasan tersebut bahwa Shopee sangat berperan penting dalam kalangan mahasiswa maupun konsumen. Shopee memudahkan penjualan ataupun pembelian produk yang diinginkan. Apalagi di kalangan mahasiswa Prodi Manajemen UMSIDA, beberapa mahasiswa menyatakan ketertarikannya dalam menggunakan ataupun bertransaksi menggunakan shopee. Mahasiswa menyatakan bahwa shopee lebih mudah dalam proses penggunaannya dan beraneka ragam produk yang dijual. Sehingga mahasiswa tidak perlu repot- repot untuk mencari produk yang diinginkan, dengan mengetikkan keywordnya maka akan muncul produk yang diinginkan dengan berbagai macam toko, daerah dan harga yang berbeda-beda.
Dalam pemakaian shopee, pengguna juga disuguhkan berbagai fitur-fitur yang sangat terbaru dan menarik untuk menggunakannya. Dihalaman utamnya shopee memberikan fitur misalnya, situs peduli lindungi, pulsa maupun tagihan, shopeefood, shopee supermarket, shopee game, shopee malldan lain-lainnya. Perkembangan yang semakin pesat ini membuat lebih banyak fitur-fiturnya yang lebih canggih dari pembelanjaan online lainnya. Metode pembayaran pada aplikasi shopee juga tidak ribet bagi penggunanya. Karena disediakan metode pembayaran melalui indomaret, alfamaret dan transfer melalui bank. Tetapi transfer bank yang disediakan hanya bank-bank tertentu misalnya BNI, BRI, BCA dan saat ini berkembang dengan adanya fitur COD. Bahkan fitur COD ini yang lagi trending untuk saat ini karena bisa membayar produk yang dipesan dengan membayar ditempat.
B. Pandangan Mahasiswa Prodi Manajemen Umsida tentang Kemudahan dan kemanfaatan E-commerce Tokopedia
Dalam proses bertransaksi e-commerceTokopedia ini hampir sama dengan shopee. Dimulai dari menginstal aplikasi, pembuatan akun sampai pencarian produk pada home atau halaman utama pada produk yang diinginkan sampai tahap pembelian barang yang diinginkan. Dimana proses pelayanannya pada Tokopedia ini tidak memiliki berbagai macam varian lengkap yang tertera pada aplikasi shopee. Metode pembayaran pada aplikasi Tokopedia ini menggunakan OVO dan transfer langsung lewat ATM. Pada Tokopedia juga memiliki beraneka ragam metode transaksi misalnya top up dan tagihan, pemesanan tiket kereta maupun pesawat, reksadana, asuransi, transaksi emas dan masih banyak lagi. Pada saat pembelian produk di Tokopedia, dan produk tersebut sudah sesuai dengan yang diinginkan konsumen maka akan dimintai penilaian dari pihak Tokopedia. Sedangkan jika produk yang dikirim tidak sesuai maka segera melakukan pengajuan ke toko tersebut untuk mengganti rugi produk yang pengirimannya tidak sesuai.
Perbedaan dalam memilih metode pembayaran shopee dengan Tokopedia adalah, jika shopee menggunakan shopeepay sedangkan Tokopedia menggunakan ovo. Dari penjelasan tersebut, dari mahasiswa berpendapat bahwa Tokopedia itu lebih rumit dibandingkan dengan shopee. Sehingga mahasiswa ada yang menyatakan jarang menggunakan aplikasi Tokopedia dikarenakan produk yang dijual di Tokopedia tidak sebegitu lengkap dengan di shopee. Dari segi fitur mungkin kurang menarik konsumen untuk lebih bertransaksi dengan Tokopedia. Dibawah ini merupakan penjelasan singkat mengenai kemudahan penggunaan dan kemanfaatan teknologi dalam penggunaan Tokopedia dikalangan mahasiswa.
C. Analisis Perbandingan kemudahan dan kemanfaatan e-commerce shopee dan Tokopedia dikalangan mahasiswa Umsida
Dari tabel diatas bahwa hasil perbandingan kemudahan dan kemanfaatan shopee dan Tokopedia dikalangan Mahasiswa UMSIDA adalah mahasiswa Prodi Manajemen UMSIDA menyatakan ketertarikannya dalam penggunaan shopee daripada Tokopedia. Mahasiswa menyatakan bahwa fitur yang diberikan di Shopee jelas dan mudah dipahami bagi pengguna aawal. Mahasiswa juga lebih menyukai fitur yang ada dishopee, karena fitur yng diberikan lebih lengkap dan mengikuti dengan perkembangan.
Di halaman awal shopee dan Tokopedia juga memberikan pilihan tampilan yang menarik mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Yang membedakan antara shopee dan Tokopedia itu pilihan fiturnya di shopee lebih lengkap dan beranekaragam yang tidak dimiliki di Tokopedia. Misalnya Shopee menyediakan Shopeefood, Shopeemall, Shopee supermarket, Shopeegames dan lainnya. Sedangkan pada fitur Tokopedia yang tidak miliki di shopee. Misalnya, di Tokopedia menyediakan fitur donasi, keuangan, pinjaman modal dan lainnya. Tokoh brandambassador yang dipilih shopee adalah tokoh yang lebih buming dan viral saat ini misalnya Andin dan Aldebaran. Sehingga dapat menarik minat pengguna dari semua kalangan. Sedangkan pada Tokopedia tokoh yang dipiih menjadi brand ambasadornya yaitu BTS, maupun artis korea lainnya, sehingga peminatnya hanya pada kaum milenial saja dan tidak menyeluruh semua kalangan.
Pada saat melakukan pencarian barang muncul berbagai macam toko dan berbagai varian harga dari barang yang dicari karena konsumen memiliki peluang untuk memilih produk mana yang cocok untuk dibeli baik dari kualitas barang maupun harga. Pencarian barang pada Tokopedia disusun berdasarkan kategori jenis dan daerah produk yang dijual. Sehingga mahasiswa maupun konsumen yang akan mengakses aplikasi Tokopedia banyak yang merasa bingung bagi pemakai pemula.
E-commerce yang ada saat ini memudahkan bagi konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika konsumen takut tertipu atau semacamnya, tidak perlu khawatir dengan berbelanja di marketplace. Marketplaceyang ada menyediakan perantara yang memberikan jaminan kepada konsumen saat pembayaran dan memberikan kepercayaan kepada konsumen untuk pertama kali dalam pembelian dan tidak takut ditipu. Oleh karena itu marketplace memberikan jaminan jika penjual tidak akan menerima uang dari konsumen jika barang yang dibeli belum diterima konsumen. Agar konsumen yang ingin melakukan transaksi pada e-commerce tidak ragu dengan barang yang dijual di marketplace.
Simpulan
Dari hasil penelitian yang diambil penulis bahwa shopee dan Tokopedia sangat bagus untuk dijadikan situs perbelanjaan secara online.Banyak mahasiswa yang menggunakan situs onlineshopuntuk mencari semua kebutuhannya melalui shopee dan Tokopedia. Dari penjelasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kemudahan dan kemanfaatan shopee dan Tokopedia memiliki peranan penting untuk kalangan mahasiswa. Mahasiswa merupakan kaum millennial yang ingin serba praktis dalam memenuhi kebutuhannya.
Shopee dan Tokopedia merupakan online shop yang bagus untuk kalangan mahasiswa karena menyediakan semua kebutuhan yang diinginkan. Tetapi mahasiswa Prodi Manajemen Umsida lebih tertarik menggunakan shopee dibandingkan Tokopedia karena beranggapan bahwa produk yang dijual di Tokopedia mahal dan produk yang dijual tidak lengakap seperti di shopee. Dengan berbelanja menggunakan shopee dan Tokopedia, mahasiswa dapat mengakses onlineshoptersebut dimana saja dan kapan saja.
References
- Z. Lutfi, “Perbandingan E-commerce Marketplace Tokopedia dengan Shopee,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., vol. 4, no. 1, hal. 1–23, 2016.
- V. Viona, K. Yohanes, L. Steffanie, M. Wijaya kurniawati, R. F. Marta, dan M. Isnaini, “Narasi Shopee Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi E-Commerce Di Era Modern,” J. Ilmu Komun., vol. I, no. 2, hal. 46–65, 2021.
- H. Azhari, “Analisis Pengaruh Ease of Use, Shopping Experience dan Advertisement Terhadap Minat Beli E- commerce customers Tokopedia di Kota Batam,” Skripsi untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarj., hal. 1–66, 2021.
- F. D. Ayru dan K. R. Ariani, “Analisis Minat Penggunaan E-Commerce Shopee Untuk Pembelian Online Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Masa Pandemi Covid -19,” Pros. Natl. Semin. om Accounting, Financ. Econ., vol. 1, no. 7, hal. 26–43, 2021.
- Sarinah, “Analisis Perbandingan Kemudahan Penggunaan Dan Kemanfaatan Teknologi Informasi dalam Minat Menggunakan Situs Jual Beli Online,” Skripsi, hal. i–38, 2021.
- H. R. Sanggara dan N. Christantyawati, “Trend Minat Mahasiswa Universitas dr. Soetomo dalam Berbelanja secara Online di Tokopedia,” J. Kaji. Media, vol. 1, no. 2, hal. 97–110, 2017.
- P. D. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
- H. D. Pratiwi, “Online Shop Sebagai Cara Belanja Dikalangan Mahasiswa UNNES,” Skripsi untuk memperoleh gelar Sarj. Pendidik. Sosiol. dan Antropol. Univ. Negeri Semarang, hal. i–105, 2013.
- “Analisis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan teaching factory di Program Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti SMK Negeri 1 Magelang,” hal. 60–67, 2019, [Daring]. Tersedia pada: https://eprints.uny.ac.id/65149/5/5. Skripsi BAB III.pdf.
- A. A. Mekarisce, “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat Data Validity Check Techniques in Qualitative Research in Public Health,” J. Ilm. Kesehat. Masy., vol. 12, no. 33, 2020.
- “No Title,” no. 2010, hal. 27–42, 2015, [Daring]. Tersedia pada: http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16036/6. BAB II.pdf?sequence=6&isAllowed=y.
- “n,” hal. 5–24, 2017, [Daring]. Tersedia pada: http://repository.iainkudus.ac.id/2990/8/07. BAB IV.pdf.
- BAPPEDA, “Gambaran Umum Korupsi,” RPJMD Kabupaten Indramayu, hal. 1–45, 2006, [Daring]. Tersedia pada: http://eprints.undip.ac.id/74876/3/BAB_2.pdf.