Abstract
This study aims to examine the relationship between profitability and liquidity with the dividend payout ratio (DPR) in the Consumer Good Industry on the Indonesia Stock Exchange during the period of 2017-2019. The research employed purposive sampling, resulting in a sample of 45 companies over the three-year period. Using secondary data, the variables were analyzed using SPSS version 25 and tested using partial t-tests. The findings reveal that the DPR during 2017-2019 is positively influenced by the return on equity (ROE) and return on assets (ROA), as well as the current ratio (CR). However, the quick ratio (QR) was found to have no significant impact on the DPR. These results contribute to the understanding of the factors influencing dividend policy in the Consumer Good Industry, providing valuable insights for investors, managers, and policymakers.
Highlights:
- Profitability and Liquidity: Explore the influence of profitability and liquidity on the dividend payout ratio in the Consumer Goods Industry of Indonesia.
- Dividend Payout Ratio: Investigate the relationship between financial performance indicators, such as ROE and ROA, and the distribution of dividends by companies.
- Consumer Goods Industry: Focus on companies operating in the Consumer Goods Industry listed on the Indonesia Stock Exchange and analyze their dividend policies.
Keywords: Profitability, Liquidity, Dividend Payout Ratio, Consumer Goods Industry, Indonesia
Pendahuluan
Masalah yang sering dihadapai oleh perusahaan ini adalah kebijakan dalam membagikan dividen hal ini mungkin terjadi apabila perusahaan pada peirode ini belum membagikan dividenya karena menajemen sering mengalami masalah yang sulit untuk dapat membagi dividen atau menahan laba tersebut dengan pertimbangan saham saham milik pemegang saham dialihkan kepada investasi lain yang bersifat lebih menguntungkan, kebijakan dividen yang menarik inilah adalah bagian yang mendasari investor tertarik pada perusahaan yang akan dilakukan penaanaman saham, sehingga manajemen diwajibkan untuk dapat melakukan kebijaka yang ditentukan manajemen mengenai pembagian dividen yang optimal namun kesimbangan dividen yang dapat dibagikan saat ini dan pertumbuhan pada perusahan yang akan datang tetap terjaga dan stabil. Pada riset pendahulu yang telah dilakukan oleh memberikan hasil bahwa hasil mengenai rpofitabilitas memberikan pengaruh yang positif terhadap variabel besarnya dividen sedangkan pada variabel rasio likuiditas disebutkaan bahwa terdapat pengaruh positif mengenai rasio likuiditas terhdap besarnya dividen, kemudian penelitian yang meberikan hasil secara uji parsial variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif dan secara signifikan terhadap besarnya dividen dan variabel likuiditas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap besarnya dividen, namun pada penelitian penelitian yang dilakukan tersebut terdapat perbedaan sehingga menjadikan peneliti tertarik melakukan penelitian hasil ini ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan dengan hasil yang diberikan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio sedangkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Pentingnya penelitian ini dilakukan dengan alasan masih terdapat hasil yang berbeda antara penelitan yang meberikan hasil secara uji parsial variabel profitabilitas memiliki pengaruh dan (bawamenewi 2019) dari penelitian terdahulu yaitu ada yang hasilnya terdapat pengaruh positif dan negatif serta pada likuiditas terdapat perbedaan beperngaruh signifikan dan tidak signifikan dengan demikian maka perlunya pengkajian atau penelitian mengenai pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap dividen pay out ratio sektor industri barang konsumsi (consumer good industry), peneliti memilih perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi (consumer good industry) dikarenakan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi merupakan perusahaan yang mempunyai peranan yang sangat baik dan strategis dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat, dimana produk-produk yang dihasilkan sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga masyarakat yang memerlukan produk kebutuhan sehari hari dapat dengan mudah ditemui dipasaran namun banyaknya peluang ini juga yang menimbulkan banyak persaingan persaingan dari segi produk produk yang dihasilkan namun perusahaan perusahaan tersebut tetap mempertimbangkan aspek keuangan seperti profitabilitas dan likuiditas pada perusahaaan yang pada dasarnya untuk membentuk kinerja keuangan yang baik peran pemegang saham sangat diperlukan.pembagain pengingkatan laba oleh perusahaan adalah dinamakan dividen..
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab hubungan sebab akibat dari pengaruhnya antara dari variabel bebas ke variabel terikatnya maka tekhnik yang diambil adalah tekhnik kuantitatif. Tekhnik kuantitatif merupakan tekhnik “tekhnik yang melibatkan populasi dan sampel dalam penelitian dengan filsafat positivism dengan hasil yang dianalisis secara statistik untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya”.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil di galery bursa efek indonesia yang ada di universitas muhammadiyah sidoarjo yaitu dengan melalui gakses web yang secara resmi dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia (idx.co.id) pada perusahaan yang bergerak dibidang industri barang konsumsi periode 2017-2019 waktu penelitian dimulai Desember 2020 sampai selesai.
Indikator Variabel
Variabel | Dimensi | Skala | Sumber |
Return On Equity..(X1) | ROE:(Earning After Interest and Tax )/Equity | Rasio | (Hery, 2016) |
Return on Asset (X2) | Return On Assets.= (Laba Bersih)/(Total Assets) | Rasio | (Hery, 2016) |
Current Ratio (X3) | Current Ratio = (Aktiva Lancar)/(Kewajiban Lancar) | Rasio | (Hery, 2016) |
Quick Ratio (X4) | Quick Ratio = (Total Aktiva-Persediaan)/(Kewajiban Lancar) | Rasio | (Munawir, 2013) |
Dividen Pay Out Ratio (Y) | DPR = (Deviden Per Share)/(Earning Per Share) | Rasio | (Sutrisno, 2012) |
Populasi dan Sampel
Sesuai dengan pendapat oleh .Populasi adalah seluruh yang dijadikan pengamatan bisa berbentuk objek atau subjek pengambilan sesuai dengan pertimbangan tertentu karena dinggap cukup untuk menungkapkan masalah dalam penelitian. Populasi yang dipakai yang bisa diakses melalui link galeri bursa efek indonesia diakses pada tahun pengamatan yaitu 2020 yang berjumlah 63 perusahaan consumer good industry digunakan sebagai populasi dalam penelitian ini.
Sesuai dengan dikemukan samepl adalah karakteristik dari bagian populasi yang dianggap sudah mampu memberikan jawaban mengenai masalah yang ada sampel diambil karena jika seluruh total populasi yang diambil maka terkendala data yang kurang lengkap dibutuhkan untuk penelitian sehingga tiap perusahaan dianalisis akan datanya yang akan dibutuhkan untuk penelitia n, sampel diambil dari berbagai pertimbangan atau dinamakan purposive sampling sehingga sesuai dengan kriteria yang diperoleh dan data penelitian tersediadengan lengkap sampel ditemukan sebanyak 15 perusahaan sehingga pengamatan sebanyak 45 laporan keuangan selama 3 tahun.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang dipakai dalam riset yang dilakukan ini sebagai keperluan analisis. Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari perantara sehingga dinamakan data tidak langsung, peneliti mendapatkan data melalui perantara yaitu galery bursa efek indonesia yang ada di universitas muhammadiyah Sidoarjo.
Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan penelitian ini diambil dengan memakai tekhnik dokumentasi. Dokumentasi adalah dengan melakukan dokumentasi terhadap laporan keuangan yang sudah didapatkan kemudian meringkas kedalam tabulasi yang diamati sesuai dengan variabel penelitian dari perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi bagar dapat dilakukan analisis kuantitatif untuk menjawab hipotesis
Teknik Analisis
Teknik analisis yang dipakai pada penelitian ini dengan menggunakan alat bantu olah data SPSS versi 25 for windows, dengan sejumlah pengujian agar hipotesa dapat dibuktikan kebenaranya. Berikut beberapa analisis yang dipakai untuk penelitian ini :
1. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik digunakan dalam riset ini tujuan agar dapat diketahui model ketepatan dari analisis regresi berganda berikut sejumlah rangkaian uji asumsi klasik:
Uji multikolinieritas
Dilakukan agar diketahui hubungan yang ada dari seluruh variabel independen yang diamati kriterianya yaitu jika VIF lebih dari 10 terjadi multikolinieritas dan sebaliknya jika kurang dari 10 nilai VIFnya.
Heterokedastisitas
Dipakai agar diketahui adanya ketidak samaan model pengamatan pada residual yang dihasilkan pengujian ini dilakukan pengamatan dengan analisis dari pola titik distribusi
Uji Normalitas
[7]agar diketahui dalam pengamatan regresi ada variabel yang menggangu atau tidak kriteria yang dipakai yaitu, distribusi normal jika dikelilingi oleh garis digonal jika garis diagonal tidak mengelilingi maka distribusi tidak normal.
Autokorelasi
Digunakan untuk mengetahui kaitanya dari keseluruhan variabel pada regresi yang diamati uji autokorelasi dipakai dengan mengamati nilai durbin watson
2. Analisis Korelasi dan koefisien Determinasi ( R 2 )
Dalam pengujiaan ini diketahui agar dapat menganalisis besaran kontribusi peran pada seluruh variabel bebas terhadap terikatnya dalam satu pengujian
3. Analsisis Regresi Liner berganda
Digunakan untuk mengetahui besaran dari tingkatan variabel yang dapat dihasilkan dengan persamaan yang dirumuskan adalah Y=α+b1 X1+b2 X2+b3 X3+b4 X4+e
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui hasil dari uji hipotesis uji t secara parsial digunakan dengan mengacu pada tingkat signifikansi sebesar. Acuan analisa memakai signifikansi α = 0,05 jika nilai signifikansi yang diperoleh dari nilai t pengujian parsial lebih kecil maka hasilnya terdapat pengaruh namun jika hasilnya lebih besar dari nilai 0.05 maka hasil penelitian memiliki kesimpulan tidak adanya pengaruh yang dapat dihasilkan dari variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Analisis
Supaya diketahui hubungan yang ada dari seluruh variabel independen yang diamati kriterianya yaitu jika VIF lebih dari 10 terjadi multikolinieritas dan sebaliknya jika kurang dari 10 nilai VIFnya. Berikut hasil dari uji multikolineritas
1. Uji Multikolineritas
Variabel | Tolerance | VIF |
ROE_X1 | .136 | 7.365 |
ROA__X2 | .136 | 7.365 |
CR_X3 | .318 | 3.140 |
QR_X4 | .548 | 1.826 |
Sumber : Data Olahan Output SPSS Diolah, 2021.
Dari hasil pada tabel 3 diatas terlihat bahwa tolerance > 0.1 dan VIF < 10 dengan ini dinyatakan bahwa tidak adanya multikolinieritas
2. Uji Heteroskedastisitas
Agar diketahui adanya ketidak samaan model pengamatan pada residual yang dihasilkan pengujian ini dilakukan pengamatan dengan analisis dari pola titik distribusi, maka gambar hasil uji heterokedastisitas sebagai berikut:
Gambar 1
Sumber : Data Olahan Output SPSS Diolah, 2021
Pada gambar diatas terlihat bahwa model regresi ditribusinya normal dilhat dari penyebanran model tersebut
3. Uji Normalitas
Agar diketahui dalam pengamatan regresi ada variabel yang menggangu atau tidak kriteria yang dipakai yaitu, distribusi normal jika dikelilingi oleh garis digonal jika garis diagonal tidak mengelilingi maka distribusi tidak normal, uji normalitas ditampilkan ke tabel 4 berikut:
Test Statistic | .125 |
Asymp. Sig. (2-tailed) | .095c |
Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 0,05 sebesar 0,095, hal berarti dalam penelitian ini data yang ada dalam kondisi distribusi normal
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk mengetahui besaran dari tingkatan variabel yang dapat dihasilkan dengan persamaan yang hasil pada riset ini dirumuskan adalah:
Y = -0.436 +10.166 X1- 14.363X2 + 1.611 X3 - 0.787 X4+ e
Pada persamaan regresi diatas variabel ROA dan QRbernilai negatif hal ini berarti jika nilai dari variabel ROA dan QRditurunkan maka akan menurunkan DPR dan sebaliknya.
Variabel ROE dan CRbernilai positif hal ini berarti jika nilai dari variabel ROE dan CRdinaikkan maka akan meningkatkan DPR dan sebaliknya.
5. Analisa Koefisien Determinasi
Agar dapat menganalisis besaran kontribusi peran pada seluruh variabel bebas terhadap terikatnya dalam satu pengujian, dapat dilihat pada tabel 5 beikut:
R | R Square |
.515a | .265 |
R² yang didapatkan sebesar 0.790 atau 79% dan sisanya 21% dapat dipengaruhi dari variabelselain varibel yang diteliti.
6. Uji Hipotesis
Agar dapat diketahui hasil analisis hipotesis maka hasil yang diperoleh disajikan pada tabel 5 dibawah ini :
Variabel | t | Sig. |
Current_Ratio_X1 | 2.829 | .008 |
Deb_To_Equity_Ratio_X2 | -2.808 | .008 |
Inventory_Turnover_X3 | 2.981 | .005 |
Struktur_Modal_X4 | -.732 | .469 |
Uji Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR) .
Hasil sig. sebesar 0.008 nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% (0,008 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel Return On Equity (ROE)berpengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio
Uji Pengaruh Return On Aset (RO A ) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR) .
Hasil sig. sebesar 0.008 nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% (0,008 ≤ 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel Return On Aset (ROA)berpengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio
Uji Pengaruh Current Ratio ( CR ) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR) .
Hasil sig. sebesar 0.005 nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% (0,008 ≤ 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel Current Ratio (CR)berpengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio
Uji Pengaruh Quick Ratio ( QR ) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR ).
Hasil sig. sebesar 0.469 nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 5% (0,469 ≥ 0,05) maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya variabel Quick Ratio (QR) tidak terdapat pengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio
B. Pembahasan
Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR)
Dalam riset ini pengujian hipotesis pertama bahwa Return OnEquity (ROE)berpengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio pada perusahaan Consumer Good Industry yang terdapat di BEI periode 2017-2019.Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh yang memberikan hasil bahwa Profitabilitas diukur dengan ROEmemiliki pengaruh positif terhadap besarnya dividen (DPR). Tingkat efektivtas suatu perusahaan juga dapat diukur dengan rasio ini dalam hal ini pengukuranya dari laba yang dihasilkan perusahaan pada satu periode kemudian diperbandingkan dengan dengan komponen lain pada laporan keuangan seperti neraca keuangan atau laporan laba rugi perusahaan, dengan kata lain apabila suatu perusahaan mengalami kebangkrutan yang artinya merugi terhadap aktivitas usahaanya maka hal ini akan barakibat sulit juga pada perusahaan dalam membayar dividen kepada pemegang saham , sehingga supaya dapat menilai besarnya kontribusi pada perusahaan dengan jangka waktu yang pendek atau dalam jangka waktu yang panjang.
Pengaruh Return On Aset (RO A ) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR) .
Pengujian hipotesis kedua bahwa Return On Aset (ROA)berpengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio pada perusahaan Consumer Good Industry yang terdapat di BEI periode 2017-2019. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh yang mebuktikan hasil adanya pengaruh ROAberpengaruh Signifikan terhadap Devidend Payout Ratio. Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivitasnya untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian aset yang tinggi artinya perusahaan dapat mengelola aktivitas operasinya menjadi keuntungan sehingga investor percata bahwa pembagian dividen juga akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki nilai kemampuan pengembalian aset dengan profitabilitas rendah dengan ini artinya bahwa Return On Aset dapat mempengaruhi profitabilitas.
Pengaruh Current Ratio ( CR ) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR) .
Dalam riset ini data pengujian hipotesis ketiga bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Dividen PayOut Ratio pada perusahaanConsumer Good Industry yang terdapat di BEI periode 2017-2019. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh yang memberikan hasil bahwa Current Ratioberpengaruh Signifikan terhadap Devidend Payout Ratio. Current Ratio merupakan rasio yng digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo dengan aset lancar yang ada pada perusahaan. Dalam mengukur tingkat keamanan suatu perusahaan ini juga dapat digunakan dalam rasio lancar ini. Devidend Payout Ratiodapat dipengaruhi oleh perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya hal ini dikarenakan pada perusahaan likuiditas memiiki hubungan dengan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka waktu yang pendek atau dengan kata lain hutang finansial dalam jangka pendek maka dari itu masalah naik tunrunya likuiditas dapat mempengaruhi jumlah dividen yang dibagaikan kepada pemegang saham, sehingga dengan demikian maka current ratio dapat mempengaruhi Devidend Payout Ratio.
Pengaruh Quick Ratio ( QR ) terhadap Dividen Pay Out Ratio (DPR).
Dalam riset ini data pengolahanhipotesis keempat bahwa Quick Ratio (QR) tidak mampu mempengaruhiDividen PayOut Ratio pada perusahaanConsumer Good Industry yang terdapat di BEI periode 2017-2019. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh yang menyatakan bahwa Likuiditas yang diproaksikan dengan quick ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari pada piutang , pada penelitian ini terbukti bahwa Dividen PayOut Ratiotidak mampu dipengaruhi oleh Quick Ratio (QR) karena pembagian dividen tidak hanya berfokus pada kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya dibandingkan total aktiva dikurangi persediaan namun pembagian dividen perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dalam jangka waktu yang pendek dengan aset lancar yang tersedia karena jika perusahaan tidak mampu segera membayar hutang jangka pendeknya maka kesulitan pembayaran dividen akan terjadi karena perusahaan sedang mengalami likuidasi.
Kesimpulan
Pada riset ini kesimpulan yang dapat diambil kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Uji hipotesis 1 menunjukkan DPR (Ratio Pengembalian Dividen)pada sektor Consumer Good Industry pada BEI selama 2017-2019 mampu dipengaruhi oleh Return On Equity (ROE), uji hipotesis 2 menunjukkan DPR (Ratio Pengembalian Dividen)pada sektor Consumer Good Industry pada BEI selama 2017-2019 mampu dipengaruhi oleh Return On Aset (ROA), uji hipotesis 3 menunjukkan DPR (Ratio Pengembalian Dividen)pada sektor Consumer Good Industry pada BEI selama 2017-2019 2017-2019 mampu dipengaruhi oleh Current Ratio (CR), uji hipotesis 4 menunjukkan DPR (Ratio Pengembalian Dividen)pada sektor Consumer Good Industry pada BEI selama 2017-2019 2017-2019 tidak mampu dipengaruhi oleh Quick Ratio (QR).
References
- N. L. A. Wahyuni, “Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap DPR,” Vol: 5 Nomor: 1, p. 319, 2015.
- I. Maula, “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Dividen Yang Dibagikan,” Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen e-ISSN: 2461-0593, pp. 2461-0593, 2015.
- K. Bawamenewi, “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap,” Jurnal Pundi Vol. 03, No. 01, p. 141, 2019.
- Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,, Bandung: Alfabeta, 2014.
- Hery, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Grasindo, 2016.
- Munawir, Analisis Informasi Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 2013.
- I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
- D. N. Baramuli, “Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Devidend Payout Ratio Pada Top Bank Di Indonesia (BRI, BANK MANDIRI, BNI DAN BCA),” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, pp. 356-366, 2016.
- Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakart: PT Rajagrafindo Persada, 2017.