Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.3467

Understanding Introductory Accounting: Locus, Emotion, Learning, and Interest Nexus


Menggali Nexus Locus of Control, Emotional Intelligence, Proses Pembelajaran, dan Minat Belajar: Studi Kuantitatif tentang Pemahaman Mata Kuliah Akuntansi Dasar.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Locus of Control Emotional Intelligence Learning Process Learning Interest Introductory Accounting Courses.

Abstract

This study investigates the influence of locus of control, emotional intelligence, and the learning process on the understanding of introductory accounting courses, while also exploring the moderating role of interest in learning. A nonprobability purposive sampling method was employed to gather responses from 131 accounting students enrolled in the fourth semester of 2019 at Muhammadiyah University of Sidoarjo. The collected data was analyzed using a data quality test and Moderated Analysis Regression (MRA) with SPSS version 18 for Windows. The findings reveal that locus of control, emotional intelligence, and the learning process positively and significantly affect the understanding of introductory accounting courses. However, interest in learning was found to have no moderating effect on the influence of locus of control or emotional intelligence, while it did moderate the influence of the learning process. These findings contribute to the understanding of the factors impacting the comprehension of introductory accounting courses, emphasizing the importance of locus of control, emotional intelligence, and the learning process, as well as the role of interest in learning in the educational context.

Highlights:

  • The study examines the impact of locus of control, emotional intelligence, and the learning process on understanding introductory accounting courses.
  • It investigates whether interest in learning moderates the relationship between these factors and comprehension of the subject.
  • The findings highlight the significance of locus of control, emotional intelligence, and the learning process in enhancing the understanding of introductory accounting courses, emphasizing the role of interest in learning as a moderator.

Keywords: Locus of Control, Emotional Intelligence, Learning Process, Interest in Learning, Introductory Accounting Courses.

Pendahuluan

Pada dasarnya sebuah pendidikan sejak dahulu telah menjadi sorotan bagi masyarakat, dimana pendidikan sangat penting bagi semua umat manusia yang hingga saat ini masih menjadi kewajiban untuk di hadapi. Menurut UU RI No.2 Tahun 1989, Bab I, Pasal 1 adalah “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang” [1]. Berdasarkan pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa terdapat hal yang penting dalam pendidikan. Pertama pendidikan haruslah di laksanakan secara sadar, maksudnya yaitu pendidikan yang terjadi harus tersusun secara sistematis, lengkap dan menyeluruh sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kedua, fungsi pendidikan adalah untuk menyiapkan peserta didik yang berarti bahwa menyiapkan peserta didik yang belum siap untuk terjun ke masyarakat agar lebih matang dan siap di lepas melalui strategi pelaksanaan pendidikan dalam kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan sehingga pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan peran-perannya di waktu yang akan datang sebagai generasi penerus bangsa. Untuk dapat menilai keberhasilan suatu pendidikan salah satunya dapat di lihat dari minat belajar seorang mahasiswa.

Minat belajar yang baik di pengaruhi oleh berbagai komponen, terutama bagaimana aktivitas mahasiswa sebagai subjek belajar. Di dalam minat belajar di pengaruhi oleh berbagai aspek, pengaruh tersebut ada yang berasal dari dalam diri mahasiswa, dan ada pula yang datangnya dari luar diri mahasiswa itu sendiri. Semua faktor tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, tentu setiap mahasiswa harus mengerti dan paham tentang apa yang di pelajarinya terlebih dahulu. Berhasil atau tidaknya mahasiswa di dalam suatu pembelajaran, tidak hanya di pengaruhi oleh tingkat kecerdasan intelektualnya saja. Namun ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap minat belajar seseorang seperti locus of control, kecerdasan emosional, dan proses pembelajaran.

Locus of control merupakan salah satu faktor individual yang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa, bisa tidaknya ia mengendalikan peristiwa tersebut, serta dorongan untuk menjadi seseorang/sesuatu sesuai dengan ambisinya. Locus of control telah dianggap suatu dari ciri watak kepribadian yang lebih teguh atau stabil yang ada pada diri seorang individu [2]. kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau emotional intelligence [3]. Harapan dari setiap lembaga pendidikan formal adalah prestasi belajar siswa terus meningkat dan tidak mengalami penurunan. Untuk itu dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar guru tidak hanya terpaku pada tujuan yang ingin di capai tetapi juga harus memperhatikan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang diajarkan supaya terjadi peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Pembelajaran yang bervariasi akan menunjang pencapaian tujuan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan itu diminati, diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat, maka seseorang tersebut tidak akan belajar sebaik-baiknya.

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh locus of control, kecerdasan emosional, dan proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan mengambil sampel mahasiswa jurusan akuntansi sebagai objek untuk mengukur tingkat minat belajar akuntansi dalam menguasai materi sehingga dapat menyelesaikan kasus-kasus akuntansi pada saat terjun di dunia kerja. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Fenomena yang diangkat pada penelitian ini adalah pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi sangat penting karena merupakan dasar dari ilmu ekonomi seperti penjurnalan, pengelompokan, pembukuan sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Kemampuan menyusun laporan keuangan diperlukan mahasiswa agar mereka mampu menghasilkan laporan keuangan yang memuat informasi keuangan secara akurat. Namun, pada kenyataanya tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang memadai untuk menyusun laporan keuangan. Kemampuan mahasiswa khususnya yang tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, kemampuan mereka dalam menyusun laporan keuangan sebagian besar rendah. Menurut hasil survei penelitian tentang locus of control, kecerdasan emosional, dan proses pembelajaran sangat penting karena mahasiswa terkadang merasa kesulitan untuk memahami mata kuliah akuntansi yang kemudian akan menjadi penghalang utntuk naik ke tingkat berikutnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran akan tugas mahasiswa yaitu belajar dan juga pola belajar menghafal yang akan menyebabkan mahasiswa cepat lupa. Seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan yang baik akan berdampak positif terhadap minat belajarnya, karena mahasiswa tersebut akan mampu menghadapi tekanan atau kesulitan yang datang dengan terus belajar tanpa putus asa sehingga dapat lebih mudah dan akan lebih memahami akuntansi. Perlu disadari bahwa proses pembelajaran sangat penting dan memiliki pengaruh besar bagi mahasiswa. Menurut pendapat peneliti, terdapat beberapa permasalahan dalam hasil belajar mahasiswa yakni kurang adanya minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah pengantar akuntansi karena pada semester awal masih belum ada pembagian konsentrasi, kemudian mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami mata kuliah pengantar akuntansi di sebabkan karena beberapa faktor seperti adanya beberapa mahasiswa yang mayoritas sebagai pekerja sambil berkuliah, lalu kurang nya minat belajar sendiri untuk menambah pengetahuan dengan membaca buku selain buku paket akuntansi, dan mencari artikel-artikel pada internet tentang mata kuliah akuntansi pada awal perkuliahan. Berkaitan dengan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Locus of control, Kecerdasan Emosional, dan Proses Pembelajaran terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi dengan Minat Belajar sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)”

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi ?
  2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi ?
  3. Apakah proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi ?
  4. Apakah locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan minat belajar sebagai variabel moderating?
  5. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan minat belajar sebagai variabel moderating?
  6. Apakah proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan minat belajar sebagai variabel moderating?

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif [4].

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah tempat dimana peneliti dapat melakukan penelitian terhadap objek yang akan diteliti. Penelitian ini berlokasi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu SosialProdi Akuntansi Semester 4 Angkatan 2017 di Jl. Mojopahit No. 66B Celep, Sidoarjo. Lokasi ini dipilih dikarenakan secara teori sangat mendukung dan lokasi penelitian mudah dijangkau, di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sendiri terdapat mahasiswa akuntansi yang berpotensi sangat bagus dan metode pembelajaranya juga efektif sehingga saya berminat memilih objek di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Definisi Operasional, Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel

1. Operasional Variabel

Berdasarkan model analisis, maka variabel-variabel yang digunakan dalam pengukuran penelitian ini adalah:

a. Locus of control (X1)

Locus of control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang keberadaan control diri dan seberapa besar kontrol yang di miliki terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialami serta situasi atau kejadian yang ada di dalam kehidupannya. Pada variabel locus of control terdapat tujuh item pertanyaan dengan skor 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

b. Kecerdasan Emosional (X₂)

Secara sederhana kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosional berkaitan dengan bagaimana mengelola emosi menjadi sesuatu yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain . Pada variabel kecerdasan emosional terdapat lima item pertanyaan dengan skor 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

c. Proses Pembelajaran (X₃)

Proses pembelajaran merupakan potret dari pendidikan secara keseuruhan, karena semua unsur/komponen pendidikan terlibat di dalamnya. Proses pembelajaran juga merupakan implementasi dari semua unsur dalam pendidikan, karena dalam proses pendidikan semua komponen pendidikan bersinergi. Komponen dosen, mahasiswa, tujuan, media, metode, bahan ajar/kurikulum dan evaluasi kesemuanya terdapat dalam proses pembelajaran. Artinya kualitas pendidikan dapat dilihat dari proses pembelajaran. Semakin berkualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan, maka memungkinkan akan semakin berkualitas pula pendidikan secara umumnya. Pada variabel proses pembelajaranterdapat sepuluh item pertanyaan dengan skor 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

d. Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi (Y)

Variabel dalam penelitian saat ini yaitu Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditujukan dari nilai-nilai yang didapatkannya dalam mata kuliah tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep-konsep yang terkait. Pada variable Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansiterdapat sepuluh item pertanyaan dengan skor 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

e. Minat Belajar (Z)

Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan emosional. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku. Pada variabel minat belajar terdapat tujuh item pertanyaan dengan skor 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

2. Identifikasi Variabel

Adapun identifikasi variabel dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel Bebas (Independen)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan sehingga menimbulakn variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi:

1. Locus Of Control (X1)

variabel locus of control memiliki indikator optimis, menjadi pemimpin yang baik, memiliki inisiatif tinggi, suka bekerja keras, dan bertanggung jawab.

2. Kecerdasan Emosional(X2)

variabel kecerdasan emosional memiliki inikator mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan.

3. Proses Pembelajaran (X3)

variabel proses pembelajaran memiliki indikator yaitu tujuan proses belajar, media pembelajaran, pengalaman belajar, dan evaluasi pembelajaran.

b. Variabel Terikat (Dependen)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Variabel terikat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi (Y)

variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi memiliki indikator yakni mampu memahami komponen dasar pada mata kuliah, menjelaskan persamaan dasar akuntansi, dan menyusun laporan pada mata kuliah pengantar akuntansi.

c. Variabel Moderating

Merupakan variabel yang terbentuk karena adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderating adalah salah satu jenis variabel yang memiliki kemampuan dalam memperkuat atau bahkan memperlemah suatu hubungan secara langsung yang terjadi antara hubungan variabel independen dan variabel dependen. Variabel moderating pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Minat Belajar (Z)

indikator minat belajar yaitu rasa suka atau senang, pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian dalam keterlibatan mahasiswa.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Alasan pemilihan populasi karena mahasiswa semester empat telah menempuh matakuliah pengantar akuntansi satu. Berikut tabulasi identifikasi variabel dan indikator variabel penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Peneliti mengambil populasi mahasiswa akuntansi semester 4 (angkatan 2017) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang berjumlah 195 orang. Jumlah populasi pada penelitian ini diperoleh dari daftar absensi mahasiswa prodi Akuntansi yang telah dikonfirmasi BAA Universitas Muhammadiyah Sidoarjo [5]. Dengan menggunakan rumus slovin [6] maka pada penelitian ini telah di dapatkan sampel sebanyak 131 mahasiswa. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel.

Adapun perhitungan sebagai berikut :

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden yang dipilih dengan stratified random sampling karena perbedaan jumlah tiap kelas. Berdasarkan rumus di atas maka perhitungan peneliti sebagai berikut :

No Kelas Smt 4 Ang. 2017 Jumlah Mahasiswa Perhitungan
1 4A1 32 x 131 = 21
2 4A2 28 x 131 = 19
3 4A3 27 x 131 = 18
4 4B1 37 x 131 = 25
5 4B2 38 x 131 = 26
6 4B3 33 x 131 = 22
Total 131 Mahasiswa
Table 1.Perhitungan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dibutuhkan untuk mendapatkan suatu data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui angket atau kursioner yang dibagikan kepada responden. Menurut [7] kursioner kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan informasi dari para responden. Dengan kata lain, kursioner adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara) untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Pada penelitian ini kala Likert dipilih untuk menjadi instrument penelitian. Skala Likert biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomenda atau gejala sosial yang terjadi. Dalam penelitian ini kursioner yang dibagikan dilengkapi dengan kriteria pengukuran jawaban dengan menggunakan skala Likert. Penelitian ini menggunakan skala Likert rentang lima, dimana setiap item respons disusun dalam lima alternatif yang mengekspresikan seperti halnya tidak setuju, sangat tidak setuju, netral atau ragu-ragu, setuju, sangat setuju.

Setiap responden dihubungkan dengan nilai skor atau nilai skala masing-masing pertanyaan.

Skor 1 = Sangat Tidak Setuju

Skor 2 = Tidak Setuju

Skor 3 = Netral/Ragu-ragu

Skor 4 = Setuju

Skor 5 = Sangat Setuju

Teknik Analisis

1. Uji Kualitas Data

Ada dua macam pengujian yang dilakukan, yaitu :

a. Uji Validitas

Uji validitas sebagai alat untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran pada variabel [8].

Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknis analisis data dengan Uji Regresi Linier Berganda, Moderate Regression Analysis (MRA) dan Uji t. Tahapan Pengelolaan Data dengan variabel Moderator adalah: Uji Regresi Berganda X₁, X₂, X₃ terhadap Y, Uji variabel Z apakah Pure Moderator, Quasi Moderator, atau bukan Moderator, Pengamatan beta positif atau negatif dari interaksi variabel, Pembahasan Hipotesis dan Interpretasi Hasil Penelitian.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis linier berganda adalah hubungan linear antara dua atau lebih variabel independen (X₁, X₂ X₃) dengan variabel dependen (Y). Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif atau negatif antar variabel. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Untuk mendapatkan jawaban rumusan masalah dan hipotesis yang ada, maka dalam penelitian ini, uji yang digunakan adalah uji regresi linier berganda, Moderate Regression Analysis (MRA). Model regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh locus of control, kecerdasan emosional, dan proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah akuntansi pengantar, yaitu:

Y = a + b₁X₁+ b₂X₂ + b₃X₃

Y = Nilai yang diramalkan

a = Konstansta

b₁ = Koefesien regresi untuk Locus of Control

b₂ = Koefesien regresi untuk Kecerdasan Emosional

b₃ = Koefesien regresi untuk Proses Pembelajaran

X₁ = Locus of Control

X₂ = Kecerdasan Emosional

X₃ = Proses Pembelajaran

2. Moderate Regression Analysis (MRA)

Salah satu karakteristik yang harus diperhatikan dalam perhitungan dalam analisis regresi adalah efek moderator atau efek interaksi, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika suatu variabel mempengaruhi bentuk hubungan antara variabel independen lainnya dengan variabel dependen. Berikut model efek moderator dalam analisis regresi berganda:

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + b₄ X₁ X₂+

Y = a + b₁X₁ + b₃X₃ + b₄ X₁ X₃+

Dimana:

Y = Nilai yang diramalkan

a = Konstansta

b₁ = Koefesien regresi untuk Locus of Control

b₂ = Koefesien regresi untuk Kecerdasan Emosional

b₃ = Koefesien regresi untuk Proses Pembelajaran

b₄ = Koefesien Minat Belajar

X₁ = Locus of Control

X₂ = Kecerdasan Emosional

X₃ = Proses Pembelajaran

Ada beberapa cara untuk menguji regresi dengan variabel moderator, salah satunya adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Moderated Regression Analysis (MRA) dengan pendekatan uji residual. Uji ini merupakan metode perkembangan untuk mengatasi multikolonieritas yang tinggi antar variabel independen yang kemungkinan besar terjadi pada pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji selisih absolut (uji selisih nilai mutlak). Hasil pengujian menunjukkan apakah variabel moderator memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tersebut [9].

3. Uji t

Peneliti juga menggunakan uji hipotesis yang menggunakan analisis linear berganda yang akan mempunyai hipotesis parsial (diuji dengn uji t). Penentuan penerimaan hipotesis dengan uji t dapat dilakukan berdasarkan tabel t. Nilai t hitung hasil regresi dibandingkan dengan nilai t pada tabel. Dengan tingkat signifikan a = 5% = 0,05.

1) Jika nilai t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak.

2) Jika nilai t hitung > t tabel, maka ada pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima [10].

Hasil dan Pembahasan

Hasil

1. Pengujian Kualitas Data

a. Uji Validitas

Variabel Indikator Koefisien Korelasi Keterangan
Locus of control X1.1 0.454 Valid
X1.2 0.444 Valid
X1.3 0.531 Valid
X1.4 0.526 Valid
X1.5 0.569 Valid
X1.6 0.491 Valid
X1.7 0.598 Valid
X1.8 0.555 Valid
Kecerdasan Emosional X2.1 0.591 Valid
X2.2 0.688 Valid
X2.3 0.621 Valid
X2.4 0.670 Valid
Proses Pembelajaran X3.1 0.438 Valid
X3.2 0.592 Valid
X3.3 0.534 Valid
X3.4 0.602 Valid
X3.5 0.489 Valid
X3.6 0.503 Valid
X3.7 0.509 Valid
X3.8 0.480 Valid
X3.9 0.447 Valid
X3.10 0.557 Valid
Pemahaman Mata Kuliah PengantarAkuntansi Y.1 0.467 Valid
Y.2 0.544 Valid
Y.3 0.681 Valid
Y.4 0.633 Valid
Y.5 0.711 Valid
Y.6 0.664 Valid
Y.7 0.649 Valid
Y.8 0.650 Valid
Y.9 0.605 Valid
Y.10 0.621 Valid
Minat Belajar Z.1 0.463 Valid
Z.2 0.686 Valid
Z.3 0.654 Valid
Z.4 0.481 Valid
Z.5 0.571 Valid
Z.6 0.661 Valid
Z.7 0.537 Valid
Table 2.Hasil Uji Validitas

Berdasarkan ringkasan hasil pengujian validitas variabel penelitian di ketahui bahwa semua indikator memiliki nilai koefisien korelasi indikator dengan r hitung ≥ nilai r tabel (0.156). Dengan demikian indikator kuesioner pada penelitian dinyatakan valid atau mampu mengukur variabel tersebut, sehingga dapat di pergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Locus of control 0.715 Reliabel
Kecerdasan Emosional 0.707 Reliabel
Proses Pembelajaran 0.622 Reliabel
Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 0.739 Reliabel
Minat Belajar 0.717 Reliabel
Table 3.Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan ringkasan hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian di ketahui bahwa semua item menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha > 0.6. Dengan demikian item pertanyaan/kuisioner pada semua variabel tersebut di nyatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur variabel tersebut, sehingga dapat di pergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

2. Uji Hipotesis

Model Summary b

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics
R Square Change F Change df1
dimension0 1 .556a .310 .293 3.37611 .310 18.987 3
a. Predictors: (Constant), Proses pembelajaran, Locus of control, Kecerdasan Emosi
b. Dependent Variable: P MK P.Akuntansi
Table 4.Koefisien Korelasi dan Determinasi Simultan Persamaan 1

R-square pada persamaan 1, yaitu pengaruh variabel locus of control, kecerdasan emosional dan proses pembelajaranterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi bernilai 0.293 atau 29.3%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pengaruh variabel locus of control, kecerdasan emosional dan proses pembelajaranterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi sebesar 29.3%. atau dengan kata lain kontribusi pengaruh variabel locus of control, kecerdasan emosional dan proses pembelajaranterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi 29.3%. sedangkan sisanya sebesar 70.7% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini.

Model Summary b

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
dimension0 1 .558a .311 .289 3.38578 .311 14.228 4 126 .000 1.963
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
Table 5.Koefisien Korelasi dan Determinasi Simultan Persamaan 2

R-square pada persamaan 2, yaitu pengaruh variabel locus of control, kecerdasan emosional, proses pembelajaran, dan minat belajar terhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi bernilai 0.289 atau 28.9%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pemahaman mara kuliah pengantar akuntansi mampu di jelaskan oleh variabel locus of control, kecerdasan emosional, proses pembelajaran, dan minat belajar sebesar 28.9% atau dengan kata lain kontribusi variabel locus of control, kecerdasan emosional, proses pembelajaran dan minat belajarterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi sebesar 28.9% sedangkan sisanya sebesar 71.1% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini.

Model Summary b

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Dimentions 1 .553a .306 .284 3.39821 .306 13.894 4 126 .000 1.993
a. Predictors: (Constant), X3*Z, X1*Z, X2*Z, Z
b. Dependent Variable: Y
Table 6.Koefisien Korelasi dan Determinasi Simultan Persamaan 3

R-square pada persamaan 3, yaitu pengaruh variabel locus of control, kecerdasan emosional dan proses pembelajaranterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan minat belajar 0.284 atau 28.4%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa variabel locus of control, kecerdasan emosional dan proses pembelajaranterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan minat belajar sebesar 28.4%, atau dengan kata lain kontribusi variabel locus of control, kecerdasan emosional dan proses pembelajaranterhadap variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi dengan minat belajar 28.4 %, sedangkan sisanya sebesar 71.6% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini.

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 6.658 5.161 1.290 .199
Locus of control .134 .164 .068 1.815 .017 .313 .072 .060 .777 1.286
Kecerdasan Emosi .388 .281 .135 1.382 .034 .436 .122 .102 .568 1.761
Proses pembelajaran .562 .134 .423 4.182 .000 .542 .348 .308 .531 1.883
a. Dependent Variable: P MK P.Akuntansi
Table 7.Uji Hipotesis Parsial Persamaan 1

Berdasarkan tabel 4.16 dapat di rumuskan regresi sebagai berikut :

Y = 6.658 + 0.134 X1 + 0.388 X2 + 0.562 X3 + e

Variabel pengujian hipotesis secara parsial konstanta terhadap locus of control menghasilkan statistik uji t sebesar 1.815 dengan probabilitas sebesar 0.017. Hasil pengujian tersebut menunjukkan | statistik uji t < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan konstanta terhadap locus of control.

Pengujian hipotesis secara parsial kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 1.382 dengan probabilitas sebesar 0.034. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

  1. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Locus of Control terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  2. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Kecerdasan Emosional terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  3. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Proses Pembelajaran terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.

Pengujian hipotesis secara parsial proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 4.182 dengan probabilitas sebesar 0.000. Hasil pengujian tersebut probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 5.901 5.373 1.098 .274
X1 .113 .170 .058 1.667 .013 .313 .059 .049 .735 1.361
X2 .367 .285 .128 1.290 .019 .436 .114 .095 .556 1.797
X3 .549 .137 .414 4.011 .000 .542 .336 .297 .514 1.944
Z .077 .147 .045 2.525 .035 .296 .047 .039 .748 1.337
a. Dependent Variable: Y
Table 8.Uji Hipotesis Parsial Persamaan 2

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dirumuskan regresi sebagai berikut :

Y = 5.901 + 0.113 X1 + 0.367 X2 + 0.549 X3 + 0.077 Z + e

Pengujian hipotesis secara parsial locus of control terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 1.677 dengan probabilitas sebesar 0.013. Hasil pengujian tersebut menunjukkan atau probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh locus of control terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Pengujian hipotesis secara parsial kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 1.290 dengan probabilitas sebesar 0.019. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Pengujian hipotesis secara parsial proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 4.011 dengan probabilitas sebesar 0.000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan atau probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

  1. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Locus of Control terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  2. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Kecerdasan Emosional terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  3. Uji Hipotesis Parsial antara Proses Pembelajaran terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  4. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Minat Belajar terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.

Pengujian hipotesis secara parsial minat belajar terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 2.525 dengan probabilitas sebesar 0.035. Hasil pengujian tersebut menunjukkan atau probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh minat belajar terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Tabel 9. Uji Hipotesis Parsial Persamaan 3

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 6.280 47.154 .133 .894
x1 -1.117 2.100 -.568 -1.532 .029 .013 -.048 -.040 .005 206.845
x2 -4.065 3.690 -1.415 -1.102 .013 .436 -.099 -.082 .003 299.097
x3 3.159 1.978 2.379 1.597 .013 .542 .143 .119 .002 402.428
Z .094 1.617 .055 .058 .954 .296 .005 .004 .006 160.667
X1Z .041 .070 1.131 .589 .557 .360 .053 .044 .001 667.577
X2Z .149 .124 2.517 1.201 .232 .434 .108 .089 .001 796.005
X3Z -.088 .067 -3.516 -1.317 .015 .480 -.118 -.098 .001 1291.440
a. Dependent Variable: Y
Table 9.

Berdasarkan tabel 4.17 dapat di rumuskan regresi sebagai berikut:

Y = 6.280 - 1.117 X1 – 4.065 X2 + 3.159 X3 + 0.094 Z + 0.041 X1Z + 0.149 X2Z - 0.088 X3Z

Pengujian hipotesis secara parsial locus of control terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar -1.532 dengan probabilitas sebesar 0.029. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh locus of control terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Pengujian hipotesis secara parsial kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar -1.012 dengan probabilitas sebesar 0.013. Hasil pengujian tersebut probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Pengujian hipotesis secara parsial kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 3.102 dengan probabilitas sebesar 0.002. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi

Pengujian hipotesis secara parsial minat belajar terhadap Variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 0.055 dengan probabilitas sebesar 0.058. Hasil pengujian tersebut menunjukkan atau probabilitas > level of significance (α= 5%). Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh minat belajar terhadap Variabel pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

  1. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Locus of Control terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  2. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel kecerdasan emosional terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  3. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Proses Pembelajaran terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  4. Uji Hipotesis Parsial antara Variabel Minat Belajar terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi.
  5. Pengujian Pengaruh Moderasi.

Pengujian moderasi di gunakan untuk menguji pengaruh variabel moderasi terhadap pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian menyatakan apabila statistik uji t ≥ t tabel atau probabilitas ≤ level of significance (α) maka variabel moderasi mampu memoderasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian interaksi pendidikan locus of control dengan minat belajar terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 0.589 dengan probabilitas sebesar 0.557. Hasil pengujian tersebut menunjukkan atau probabilitas > level of significance (α= 5%). Hal ini berarti minat belajar tidak memoderasi pengaruh locus of control terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Pengujian interaksi sifat kecerdasan emosional dengan minat belajar terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar 2.517 dengan probabilitas sebesar 1.201. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas > level of significance (α= 5%). Hal ini berarti minat belajar tidak memoderasi pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

  1. Pengujian Hipotesis Moderasi Variabel Minat Belajar terhadap Pengaruh Variabel Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Terhadap Variabel Locus Of Control.
  2. Pengujian Hipotesis Moderasi Variabel Minat Belajar terhadap Pengaruh Variabel Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Terhadap Variabel Kecerdasan Emosional.
  3. Pengujian Hipotesis Moderasi Variabel Minat Belajar terhadap Pengaruh Variabel Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Terhadap Variabel Proses Pembelajaran.

Pengujian interaksi proses pembelajaran dengan minat belajar terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi menghasilkan statistik uji t sebesar -1.317 dengan probabilitas sebesar 0.015. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (α= 5%). Hal ini berarti minat belajar memoderasi pengaruh proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Hipotesis Keterangan Hasil Hipotesis
Diterima Ditolak
H₁ Locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi V
H Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi V
H₃ Proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi V
H₄ Minat belajarmemoderasi pengaruh locus of control terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi V
H₅ Minat belajar memoderasi pengaruh Kecerdasan emosional terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi V
H₆ Minat belajarmemoderasi pengaruh proses pembelajaran terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi V
Table 10.Ringkasan Hasil Hipotesis

Pembahasan

1. Pengaruh Locus of Control Terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama (H₁) dengan nilai signifikasi sebesar 0.017 dan nilai signifikasi tersebut lebih dari 5% menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.Variabel locus of control adalah sifat kepribadian dari seseorang mengenai keyakinan seseorang terhadap alasan dari sebuah kesuksesan maupun sebab dari kegagalan yang meliputi faktor internal atau eksternal yang terjadi pada seseorang sehingga di harapkan apabila mahasiswa mengetahui sebab-sebab dari kegagalan maupun keberhasilan tersebut dapat di pertanggungjawabkan dan dapat di kontrol. Locus of control telah di anggap pula sebagai suatu ciri watak kepribadian yang lebih teguh atau stabil yang ada pada diri seorang individu. Mahasiswa akuntansi yang di karakterkan sebagai internal akan mampu menunjukkan skill atau kemampuan yang di miliki untuk dapat menemukan masalah-masalah moral dari mahasiswa-mahasiswa lain yang di karakterkan sebagai eksternal. Maka hasil penelitian ini membuktikan bahwa mahasiswa yang mempunyai kepribadian atau watak teguh dan stabil pada diri mahasiswa akan berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Mahasiswa yang memiliki locus of control yang baik akan memiliki motivasi ke arah yang lebih baik akan berdampak pada peningkatan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki keyakinan bahwa keadaan di luar dirinya, seperti usaha,nasib atau orang lain merupakan salah satu yang bisa menyebabkan kesuksesan atau kegagalan. Apabila mahasiswa memiliki locus of control yang baik dan percaya pada skill atau kemampuan dirinya untuk dapat memahami mata kuliah pengantar akuntansi maka dapat membuat kepuasan diri dan akan meningkatkan prestasi belajar.

2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis kedua (H₂) dengan nilai signifikasi sebesar 0.034 dan nilai signifikasi tersebut kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Hal ini berarti semakin baik tngkat kecerdasan emosional mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang di masa depan. Kecerdasan emosional mahasiswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kemampuan mahasiswa dalam memanage kecerdasan emosional dapat di lihat dari kemampuan mahasiswa dalam pengelolaan perasaannya, bagaimana mereka memotivasi dirinya sendiri, kemampuan dalam menjalankan ujian selama berkuliah, kemampuan dalam menyalurkan empati dan sosial terhadap lingkungan, serta bagaimana mahasiswa mampu bekerja sama dengan temannya. Kecerdasan emosional yang memiliki komponen pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial di pandang dapat mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosi dengan baik akan menggunakan segala kemampuannya untuk belajar dengan optimal.yang akan berdampak pada kemampuan mahasiswa dalam memahami mata kuliah pengantar sehingga mendapatkan prestasi yang lebih baik. Mahasiswa dengan motivasi yang lebih baik, akan dapat menjaga motivasi untuk belajar dengan lebih baik dalam mencapai prestasi atau suatu pemahaman akuntansi.

3. Pengaruh Proses Pembelajaran Terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga (H₃) Dengan nilai signifikasi sebesar 0.000 dan nilai signifikasi tersebut kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Hal ini berarti semakin baik tingkat proses pembelajaran mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi yang di lakukan oleh dosen dan mahasiswa sehingga menimbulkan feed back komunikasi dalam untuk mencapai tujuan belajar. Hubungan antara dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran merupakan dua komponen saling terkait. Interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran yang saling mendukung agar hasil belajar siswa dapat tercapai maksimal untuk pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

Selain itu proses pembelajaran pendidikan juga di dukung oleh faktor-faktor seperti motivasi siswa, kondisi subjek belajar, bahan ajar, suasana belajar, dan alat bantu belajar. Terdapat juga faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal berpengaruh adalah kemampuan ,usia mahasiswa, minat, motivasi diri dan bakat. Faktor eksternal di antaranya kompetensi dosen dalam mengajar, lingkungan belajar dan fasilitas belajar. Maka keberhasilan proses pembelajaran didukung oleh faktor-faktor tersebut. Proses pembelajaran yang dijalankan dengan efektif dan efisien dapat membantu mahasiswa untuk memahami mata kuliah pengantar akuntansi.

4. Pengaruh Minat Belajar pada Locus of Control terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Hasil pengujian terhadap hipotesis keempat (H₄) dengan nilai signifikasi sebesar 0.557 dan nilai signifikasi tersebut lebih dari 0.05 menunjukkan bahwa minat belajar tidak memoderasi locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki locus of control internal akan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk terus belajar guna meningkatkan pemahaman akuntansinya dan mencapai yang diinginkan. Maka mahasiswa dengan locus of controlyang baiktetapi tidak di dukung oleh minat belajar yang tinggi akan mengakibatkan mahasiswa tidak mampu memahami suatu mata kuliah tertentu, sebab locus of control merupakan sifat kepribadian dari seseorang berkaitan keyakinan seseorang terhadap alasan dari sebuah keberhasilan dan kegagalan yang meliputi faktor internal atau eksternal yang terjadi pada seseorang untuk dapat memahami mata kuliah. Tetapi apabila mahasiswa tidak memiliki minat belajar dengan mata kuliah tertentu tidak akan termotivasi untuk belajar, hal ini di karenakan beberapa faktor seperti mayoritas mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, sehingga sulitnya membagi waktu antar keduanya, maka minat belajar tidak dapat memoderasi locus of controldalam peningkatan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

5. Pengaruh Minat Belajar pada Kecerdasan Emosional terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis kelima (H₅) dengan nilai signifikasi sebesar 0.232 dan nilai signifikasi tersebut lebih dari 0.05 menunjukkan bahwa minat belajar tidak memoderasi kecerdasan emosionalterhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Selain minat belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa. Kecerdasan Emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain . Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tetapi tidak di dukung oleh minat belajar yang tinggi akan mengakibatkan mahasiswa tidak mampu memahami suatu mata kuliah tertentu, Sedangkan minat belajar dapat di pengaruhi oleh perasaan senang pada suatu materi kuliah tertentu, materi kuliah, konsentrasi, perhatian, kemampuan dan kemampuan dosen dalam menciptakan proses belajar mengajar dalam memahami mata kuliah pengantar akuntansi. Jadi antara kecerdasan emsoional dengan minat belajar tidak dapat mendukung dalam peningkatan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

6. Pengaruh Minat Belajar pada Proses Pembelajaran terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Hasil pengujian terhadap hipotesis keenam (H₆) dengan nilai signifikasi sebesar 0.015 dan nilai signifikasi tersebut kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa minat belajar memoderasi proses pembelajaranterhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Suatu proses pembelajaran dapat di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal proses pembelajaranterdiri darikemampuan ,usia mahasiswa, , minat, motivasi diri dan bakat. Faktor eksternal diantaranya kompetensi dosen dalam mengajar, lingkungan belajar dan fasilitas belajar. Maka keberhasilan proses pembelajaran di dukung oleh faktor-faktor tersebut. Sedangkan minat belajar dapat di pengaruhi oleh perasaan senang pada suatu materi kuliah tertentu, materi kuliah, konsentrasi, perhatian, kemampuan diri sendiri dan kemampuan dosen dalam menciptakan proses belajar mengajar dalam memahami mata kuliah pengantar akuntansi. proses pembelajaran yang di jalankan dengan efektif dan efisien akan memimbulkan minat belajar mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memahami mata kuliah yang di ajarkan oleh dosen. Minat belajar dan proses pembelajarannya saling terkait di mana di dalam minat belajar dan proses pembelajaran di pengaruhi oleh faktor-faktor yang saling mendukung antara satu dengan yang lain. Sehingga apabila dalam proses pembelajaran di dukung oleh minat belajar mahasiswa yang tinggi akan dapat menghasilkan pemahaman terhadap mata kuliah pengantar akuntansi serta dapat meningkatkan prestasi di bidang akademik yang lebih baik.

Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama (H1) dengan nilai signifikasi sebesar 0.017 dan nilai signifikasi tersebut lebih dari 5% menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Hal ini berarti semakin baik locus of control maka cenderung dapat meningkatkan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.
  2. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis kedua (H2) dengan nilai signifikasi sebesar 0.034 dan nilai signifikasi tersebut kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Hal ini berarti semakin baik tngkat kecerdasan emosional mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.
  3. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga (H3) Dengan nilai signifikasi sebesar 0.000 dan nilai signifikasi tersebut kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Hal ini berarti semakin baik tngkat proses pembelajaran mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.
  4. Hasil pengujian terhadap hipotesis keempat (H4) dengan nilai signifikasi sebesar 0.557 dan nilai signifikasi tersebut lebih dari 0.05 menunjukkan bahwa minat belajar tidak memoderasi locus of control berpengaruh terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.
  5. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis kelima (H5) dengan nilai signifikasi sebesar 0.232 dan nilai signifikasi tersebut lebih dari 0.05 menunjukkan bahwa minat belajar tidak memoderasi kecerdasan emosionalterhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.
  6. Hasil pengujian terhadap hipotesis keenam (H6) dengan nilai signifikasi sebesar 0.015 dan nilai signifikasi tersebut kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa minat belajar memoderasi proses pembelajaranterhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi.

References

  1. R. N. Adha, N. Qomariah, and A. H. Hafidzi, “Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial Kabupaten Jember,” J. Penelit. IPTEKS, vol. 4, no. 1, p. 47, 2019, doi: 10.32528/ipteks.v4i1.2109.
  2. U. Kaltsum and A. Rohman, “PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MELALUI SISTEM PENGENDALIAN INTERN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Salatiga),” Diponegoro J. Accountin, vol. 1, no. 1, pp. 1–14, 2017.
  3. J. Christ, T. Mardiana, and H. Sutanto, “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi, dan Burnout terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Non Manajerial Hotel Grand Aston Yogyakarta),” J. Ekon. dan Ilmu Sos., vol. 5, no. 2, pp. 220–229, 2020, [Online]. Available: http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/dialektika.
  4. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2016.
  5. Sugiyono, “Sugiyono, Metode Penelitian,” Penelitian, 2017.
  6. S. Hermawan and Amirullah, “Metode Penelitian Bisnis Bandung,” CV Alfa Beta, 2016.
  7. I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.
  8. I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.
  9. M. Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.
  10. S. Wiratna, “Metodologi penelitian lengkap, praktis dan mudah dipahami,” Pt.Pustaka Baru, 2014.