Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.3284

Money, Gender, and Self-Efficacy: Ethical Perceptions of Accounting Students


Uang, Gender, dan Diri Sendiri: Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Love of Money Gender Socio Economic Status Ethical Perception Self-Efficacy

Abstract

This study aimed to investigate the impact of love of money, gender, and socio-economic status on the ethical perceptions of accounting students, while considering self-efficacy as an intervening variable. A quantitative approach was adopted, and a total of 134 respondents from Muhammadiyah University of Sidoarjo were selected using a stratified random sampling method. Structural Equation Modeling (SEM) based on Variance - PLS was utilized for hypothesis analysis. The findings revealed that love of money did not significantly affect ethical perceptions, whereas gender and socio-economic status exhibited significant effects. Furthermore, self-efficacy was found to significantly influence ethical perceptions, acting as a mediator between love of money and ethical perceptions, as well as socio-economic status and ethical perceptions. However, gender did not have a direct or significant effect on self-efficacy. These results contribute to the understanding of factors influencing ethical perceptions among accounting students and highlight the importance of considering self-efficacy as a mechanism through which love of money and socio-economic status affect ethical decision-making. 

Highlights:

  • The role of self-efficacy: Self-efficacy plays a significant mediating role in the relationship between love of money, socio-economic status, and ethical perceptions of accounting students.

  • Gender differences in ethical perceptions: Gender was found to have a notable impact on the ethical perceptions of accounting students, indicating the need for further exploration of gender-related factors influencing ethical decision-making.

  • Socio-economic status and ethical perceptions: The study highlights the influence of socio-economic status on the ethical perceptions of accounting students, emphasizing the importance of considering socio-economic factors in ethical education and training for future accountants.

Keywords: Love of Money, Gender, Socio-Economic Status, Ethical Perceptions, Self-Efficacy

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pasca skandal perusahaan besar, tentang adanya masalah etika bisnis dan professional telah menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Ini adalah akibat dari banyanya kasus besar yang melibatkan kantor akuntan dan akuntan professional dalam masalah keuangan. Beberapa kasus skandal perusahaan-perusahaan besar yang melibatkan kantor akuntan serta tokoh-tokoh pelaku akuntansi professional. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku etis seseorang adalah love of money[1]. Love of money merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari pada setiap manusia yang digunakan untuk mengukur keberhasilan. Selain menjadi aspek penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, uang juga memudahkan manusia dalam melakukan transaksi bisnis. Bagaimana jika orang biisa hidup tanpa uang. Uang berarti penting juga digunakan dalam dunia bisnis, para manajer seringkali menggunakan uang untuk memotivasi kinerja karyawan [2].

Berbagai aspek demografi, seperti : gender dan status sosial ekonomi dianggap ikut mempengaruhi tingkat Love of Money seorang mahasiswa akuntansi. Gender adalah konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari perspektif non biologis, yaitu sosial, budaya, dan psikologis. Pengaruh perbedaan gender terhadap penilaian etis dapat dikatakan sangat rumit dan tidak pasti. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam menghadapi perilaku etis dan skandal moral dan skandal etika yang terjadi dalam profesi akuntan. [3].

Status social ekonomi adalah ukuran status seseorang berdasarkan pekerjaan, pendapatan dan keanggotaan dalam hubungan social. Status social ekonomi dapat diukur dengan status pekerjaan, pendapatan, harta benda dan kekuasaan [4]. Status social ekonomi juga berkaigtan dengan uang. Uang merupakan faktor penentu dalam menentukan status sosial ekonomi yang penting. Pendapatan dari pekerjaan professional lebih bergengsi daripada pendapatan dari kerja manual. Oleh karena itu, jenis pendapatan seseorang dapat menentukan status sosial ekonomi dan latar belakang keluarga seseorang [5].

Etika merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindak seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan terpuji dan meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang. Kebiasaan baik disini menunjuk pada kebiasaan seseorang yang berkaitan dengan kehidupannya, termasuk dirinya sendiri, orang lain, dan sekelompok orang. Etika dan moral berkaitan dengan penilaian kebaikan dan terpuji, serta meningkatkan harkat dan martabat seseorang. Etika merupakan dasar norma dan perilaku, yang memungkinkan seseorang diterima oleh masyarakat sebagai perilaku yang baik dan terpuji, serta meningkatkan harkat dan martabat seseorang [6]. Etika digunakan untuk mengatur perilaku manusia, termasuk apa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan. Persepsi adalah penerimaan terhadap sesuatu atau proses dimana seseorang memahami sesuatu melalui gerak geriknya. Dengan kata lain, persepsi merupakan suatu proses yang meliputi penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian yang sudah terorganisasi dengan cara tertentu dan dapat mempengaruhi perilaku serta membentuk sikap seseorang. [7].

Self Efficacy atau efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk melakukan tugas atau tindakan guna mencapai hasil tgertentu. Self Efficacy adalah persepsi seseorang tentang kinerjanya sendiri dalam situasi tertentu. Self efficacy berkaitan dengan keyakinan bahwa ia memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan seperti yang diharapkan. Self efficacy juga termasuk penilaian diri , apakah anda bertindak sesuai kebuutuhan. Berdasarkan kesimpulan tersebut, efikasi diri dapat dilihat sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan tindakan tertentu. [8].

Metode Penelitian

A. Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Opersional Indikator Sumber
1 LoveiofiMoney (X1) Love of Money adalah kecintaan seseorang terhadap uang. Sikap baikSikap buruk PrestasiRasa hormatAnggaran [9]
2 Genderi(X2) Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut non biologis nya. Lai-laki, danPerempuan [9]
3 Status Sosial Ekonomi (X3) Status sosial ekonomi adalah ukuran status seseorang berdasarkan pekerjaan, pendapatan, dan keanggotaan dalam asosiasi sosial. PendidikanPekerjaanPendapatan [10]
4 Self Efficacy (Z) Self-efficacy adalah keyakinan bahwa seseorang dapat berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Keyakinan terhadap persepsi dan kemampuan diri sendiriKeyakinan terhadap keputusan yang akan dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikiKeyakinan terhadap kesanggupan untuk bertindak spesifik dalam situasi khusus [11]
5 Persepsi Etis Mahasiswa (Y) Persepsi etis merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan seseorang untuk bertindak sehingga dipandang masyarakat merupakan tindakan terpuji. Penalaran moralPemantauan diri [11][12]
Table 1.Definisi Operasional dan Indikator VariabelData diolah, (2021)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada Program Studi Akuntansi.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenisipenelitian iniiadalah penelitianikuantitatif. Karenaimenekankan penggunaan angka untuk mengukur variabel penelitian dan prosedur statistik untuk menganalisis data untuk menguji teori, dan berfokus pada pengujianihipotesis. Sumberidata penelitianiini adalahidataiprimer, yaitu data yang diperoleh langsung dari narasumber [13].

D. Sampel

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini merupakan mahasiswa atau mahasiswa akuntansi yang sudah menerima mata kuliah profesi etika denganijumlah 134. Sampelipenelitian iniimenggunakanimetode purposiveisampling, dimanaidata yangidiambil untukidijadikan sampeliadalah sesuaiikriteria.

E. Metode Analisis Data

Teknikianalisis yangidigunakan dalamipenelitianiini adalah penggunaan teknikianalisisikuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan PLS versi 8 untuk mengkuantifikasi data penelitian. Saat menganalisis hipotesis penelitian ini gunakan pengujian Outer model dan Inner model. Dalam penelitian ini untuk pengujian hipotesis menggunakan teknik slovin. Untuk menentukan jumlah sampel [14].

n =

Keterangan:

n: jumlah sampel

N: jumlah populasi

e : presisis yang di inginkan atau batas kesalahan atau nilai kritis

Hasil dan Pembahasan

A. Deskripsi Obyek Penelitian

Dalam penelitianiini dikumpulkanidenganicara menyebarkan kuisioner secara langsung kepada mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Objek penelitian ini adalah mahasiswa yang terdiri dari 134 mahasiswa akuntansi.

1. Analisis Data

No. Kelas Jumlah Mahasiswa Jumlah Kuisioner Per Kelas
1. 8 A1 32 x 134 = 17
2. 8 A2 35 x 134 = 19
3. 8 A3 37 x 134 = 20
4. 8 B1 28 x 134 = 15
5. 8 B2 30 x 134 = 16
6. 8 B3 33 x 134 = 18
7. 8 B4 32 x 134 = 17
8. 8 B5 35 x 134 = 19
Table 2.Analisis Pengembalian KuesionerData diolah peneliti (2021)

B. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Gunakan uji validitas untuk mengukur kuesioner. Jika pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, maka kuesioner tersebut efektif. Total korelasi (angka r) item koreksi setiapiitem lebihibesar dariinilai ritabel,imaka itemitersebutidikatakan reliabel.

Variabel PLS Loading Keterangan
XI_I 0,890 Valid
XI_2 0,831 Valid
X1_3 0,897 Valid
X1_4 0,769 Valid
X1_5 0,821 Valid
X1_6 0,856 Valid
X1_7 0,891 Valid
X1_8 0,868 Valid
X1_9 0,740 Valid
X1_10 0,796 Valid
X1_11 0,703 Valid
X1_12 0,809 Valid
X1_13 0,848 Valid
X1_14 0,848 Valid
X1_15 0,885 Valid
Table 3.Hasil Uji Validitas Va riabel Love of Money Data olahan PLS (2021)

Variabel PLS Loading Keterangan
X2_1 1,000 Valid
Table 4.Hasil Uji Validitas Variabel GenderData olahan PLS (2021)

Variabel PLS Loading Keterangan
X3_1 0,819 Valid
X3_2 0,800 Valid
Table 5.Hasil Uji Validitas Variabel Status Sosial EkonomiData olahan PLS (2021)

Variabel PLS Loading Keterangan
Y_1 0,740 Valid
Y_2 0,925 Valid
Y_3 0,928 Valid
Y_4 0,926 Valid
Table 6.Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Etis MahasiswaData olahan PLS (2021)

Variabel PLS Loading Keterangan
Z_1 0,744 Valid
Z_2 0,790 Valid
Z_3 0,839 Valid
Z_4 0,774 Valid
Z_5 0,745 Valid
Table 7.Hasil Uji Validitas Variabel Self Efficacy Data olahan PLS (2021)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk memeriksa kredibilitas hasil penelitian dan memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila diulangipada topik yangisama. Jika nilai cronbach alpha dari struktur atau variabel lebih besar dari 0,6 dikatakan [14].

Variabel AVE Kesimpulan
Love of Money 0,692 Valid
Gender 1,000 Valid
Status Sosial Ekonomi 0,656 Valid
Self Efficacy 0,607 Valid
Persepsi Etis Mahasiswa 0,780 Valid
Table 8.Hasil Uji AVE (Average Variance Extracted) Data olahan PLS (2021)

Variabel Composite Reability Kesimpulan
Love of Money 0,971 Reliabel
Gender 1,000 Reliabel
Status Sosial Ekonomi 0,792 Reliabel
Self Efficacy 0,885 Reliabel
Persepsi Etis Mahasiswa 0,934 Reliabel
Table 9.Hasil Uji Composite Reability Hasil Uji Composite Reability Data olahan PLS (2021)

Variabel ii Composite Reability Kesimpulan
Love of Money 0,968 Reliabel
Gender 1,000 Reliabel
Status Sosial Ekonomi 0,476 Tidak Reliabel
Self Efficacy 0,840 Reliabel
Persepsi Etis Mahasiswa 0,903 Reliabel
Table 10.Hasil Uji Alpha Cronbach Data olahan PLS (2021)

Variabel R-Square R-Square Adjusted
Self Efficacy 0,209 0,191
Persepsi Etis Mahasiswa 0,384 0,365
Table 11.Hasil Nilai R-Square Data olahan PLS (2021)

Original Sample Sample Mean Standard Deviation T-Statistics P Values
Love of Money => Persepsi etis mahasiswa -0.041 -0.040 0.088 0.463 0.643
Gender => Persepsi etis mahasiswa 0.401 0.465 0.095 2.763 0.071
Status sosial ekonomi => Persepsi etis mahasiswa 0.525 0.523 0.073 7.156 0.000
Self efficacy => Persepsi etis mhasiswa 0.186 0.192 0.075 2.469 0.014
Love of money => self efficacy => Persepsi etis mahasiswa 0.427 0.496 0.109 3.915 0.000
Gender => Self efficcay => Persepsi etis mahasiswa -0.104 -0.112 0.149 0.702 0.483
Status sosial ekonomi => Self efficacy => Persepsi etis mahasiswa 0.061 0.065 0.030 2.040 0.042
Table 12.Hasil Uji Hipotesis dan Path CoefficientData olahan PLS (2021)

Pembahasan

Pengaruh Love of Money terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi

Padaihasil pengujianihipotesis pertama (H1), ditemukanibahwa hasilianalisis tidak mendukungihipotesis H1 yaitu love of money tidak berpengaruh terhadapipersepsi etisimahasiswaiakuntansi. Nilai T-statistik sebesar 0.463 < T-tabeli1,96 daniP-valuei0.643 > 0.05ihipotesisiditolak. Pada hasilipengujian hipotesisipertamai(H1), ditemukan bahwa hasil analisis mendukung hipotesis H1 yaitu semakin tinggi kecintaan terhadap uang maka semakin tinggi persepsi etisnya.

Pengaruh Gender terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi

Padaihasil pengujianihipotesis keduai(H2),iditemukan bahwaihasil analisisimendukungihipotesis H2iyaitu gender berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. (Gatbraith & Stephenson, 1993) menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki dalam mengambil keputusan memiliki cara berpikir dan sikap etis yang berbeda dalam menanggapi sebuah persoalan. Nilai T-statistik sebesar 2.763 > T-tabel 1,96 dan P-value 0.071 < 0.05 hipotesis diterima.

Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap persepsi etis mahasiswa

Pada hasil pengujian hipotesis ketiga (H3), ditemukan bahwa hasil analisis mendukung hipotesis H3 yaitu status sosial ekonomi berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Nilai T-statistik sebesar 7.156 > T-tabel 1,96 dan P-value 0.000 < 0.05 hipotesis diterima. Hasil ini menyatakan bahwa status sosial ekonomi dapat mempengaruhi persepsi etis mahasiswa akuntansi karena semakin tinggi status sosial ekonomi mahasiswa akuntansi maka akan semakin baik persepsi etis mahasiswa akuntansi tersebut.

Pengaruh Self Efficacy terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi

Pada hasil pengujian hipotesis keempat (H4), ditemukan bahwa hasil analisis mendukung hipotesis H4 yaitu self efficacy berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Nilai T-statistik sebesar 2.649 > T-tabel 1,96 dan P-value 0.014 < 0.05 hipotesis diterima.

Pengaruh Love of Money terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui Self Efficacy

Pada hasil pengujian hipotesis kelima (H5), ditemukan bahwa hasil analisis mendukung hipotesis H5 yaitu love of money berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui self efficacy sebagai variabel intervening. Nilai T-statistik sebesar 3.915 > T-tabel 1,96 dan P-value 0.000 < 0.05 hipotesis diterima.

Pengaruh Gender terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui Self Efficacy

Pada hasil pengujian hipotesis keenam (H6), ditemukan bahwa hasil analisis tidak mendukung hipotesis H6 yaitu gender berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui self efficacy sebagai variabel intervening. Nilai T-statistik sebesar 0.702 < T-tabel 1,96 dan P-value 0.483 > 0.05 hipotesis ditolak.

Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui Self Efficacy

Pada hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7), ditemukan bahwa hasil analisis mendukung hipotesis H5 yaitu status sosial ekonomi berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui self efficacy sebagai variabel intervening. NilaiiT-statistik sebesari2.040 > T-tabeli1,96 daniP-valuei0.042 < 0.05ihipotesisiditerima

Kesimpulan

Berdasarkan hasil research yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh love of money, gender, dan status sosial ekonomi terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi melalui self efficacy sebagai variabel intervening maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Love of Money tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi
  2. Gender berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi
  3. Status Sosial Ekonomi berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi
  4. Self Efficacy berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi
  5. Love of Money berpengaruh terhadapipersepsi etisimahasiswa akuntansiimelalui self efficacyisebagai variabeliintervening
  6. Genderitidakiberpengaruh terhadapipersepsi etisimahasiswa akuntansiimelalui self efficacy sebagai variabeliintervening
  7. Status sosialiekonomiberpengaruhiterhadap persepsiietis mahasiswaiakuntansiimelalui self efficacy sebagai variabel intervening

Kesimpulan menggambarkan jawaban dari hipotesis dan/atau tujuan penelitian atau temuan ilmiah yang diperoleh. Kesimpulan bukan berisi perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan seperti yang diharapkan di tujuan atau hipotesis. Bila perlu, di bagian akhir kesimpulan dapat juga dituliskan hal-hal yang akan/perlu dilakukan terkait dengan gagasan selanjutnya dari penelitian tersebut.

Kesimpulan dinyatakan sebagai paragraf. Numbering atau itemize tidak diperkenankan di bab ini. Subbab (misalnya 7.1 Kesimpulan, 7.2 Saran) juga tidak diperkenankan dalam bab ini.

References

  1. Pradanti, N. R. (2014). Analisis pengaruh love of money terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Skripsi, Universitas Gajah Mada.
  2. Septiaji B. C., M Hasymi. 2021. Gender Self Efficacy Tekanan Ketaatan Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 6, No.1, 55-68. Institute Perbanas.
  3. Sipayung, E. R. 2015. Analisis Pengaruh Aspek Demografi, Status Sosial Ekonomi, dan Pengalaman Kerja Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
  4. Normadewi, Berliana. 2012. “Analisis Pengaruh Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro.
  5. AYN Warsiki, Tri Mardiana. 2020. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Berbasis KKNI. Jurnal EKSOS, Vol. 2, No. 2, November 2020. ISSN: 2460-8157. Universitas Pembangunan Naisional “Veteran”, Yogyakarta.
  6. Charismawati, C. D. (2011). Analisis Hubungan antara Love of Money dengan Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi. Skripsi. Program Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
  7. Robbins, Stephen P. Dan Coutler, Mary. Management, Tenth Edition. Penerjemah: Bab Sabran., Devri Barnadi Putera. Jakarta: Erlangga. 2010.
  8. Achmad Solechan dan Ira Setiawati. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Semarang). Fokus Ekonomi. 4(1), 64-74, 2009.
  9. Daniri, M. A.. Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. PT. Ray Indonesia. Jakarta. 2005.
  10. Nengsy, H. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Akuntanbilitas Terhadap Kinerja Manajerial (PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 6 no. 1, pp. 1-16, 2017.
  11. Ghozali, Imam. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
  12. Priyatno, D. Mandiri BelajarAnalisis Data Dengan SPSS. Andi Yogyakarta : Yogyakarta 2013.
  13. Hermawan, S., Biduri, S., Fediyanto, N., Sidoarjo, U. M., Capital, I., & Performance, F. (2018). Love of Money , [13]Machiavellian Characteristics , and Ethical Decision Making of Love of Money , Machiavellian Characteristics , and Ethical Decision Making of Accounting Students. April 2020.