Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.3281

Key Financial Factors Influencing Investment: Profitability, Liquidity, Leverage, Size, and Stock Price


Faktor Keuangan yang Membentuk Keputusan Investasi: Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Ukuran, dan Harga Saham

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Profitability Liquidity Leverage Size Stock Price

Abstract

This study examines the influence of profitability, liquidity, leverage, size, and stock prices on investment decisions in the food and beverage industry, focusing on companies listed on the Indonesia Stock Exchange between 2016 and 2019. The purposive sampling method was employed, resulting in a sample of 13 food and beverage companies. Multiple linear regression analysis was used to analyze secondary data. The findings reveal that profitability, liquidity, leverage, size, and stock prices significantly affect investment decisions in the food and beverage sector during the study period. These results imply that investors consider these financial factors when making investment decisions, highlighting the importance of assessing profitability, liquidity, leverage, size, and stock prices for effective investment strategies in the global food and beverage industry.

Highlights:

  • Profitability's Impact: The study reveals that profitability significantly influences investment decisions in the food and beverage industry.
  • Liquidity Matters: The findings emphasize the importance of liquidity in shaping investment decisions within the food and beverage sector.
  • Leverage and Decision Making: The study highlights the effect of leverage on investment decisions in food and beverage companies, providing valuable insights for investors.

Keywords: Profitability, Liquidity, Leverage, Size, Stock Price

Pendahuluan

Pasar modal mempunyai peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk meningkatkan peran pasar modal karena peranannya dalam pembangunan nasional merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana investasi bagi masyarakat. Pasar modal juga berperan sebagai sarana dalam mencari dana yang bersifat jangka panjang seperti penerbitan saham dan obligasi.

Pemerintah fokus untuk meningkatkan nilai investasi khususnya pada sektor industri manufaktur, karena selama ini terbukti sektor industri manufaktur berperan besar pada pertumbuhan ekonomi dan juga penyerapan tenaga kerja. Namun, pada tahun 2017-2019 terjadi perlambatan pertumbuhan investasi pada sektor industri manufaktur. Kementrian Perindustrian (Kemenperin) mencatat realisasi investasi sektor industri manufaktur pada tahun 2017 sebesar Rp 274,7 triliun mengalami penurunan menjadi Rp 222,3 triliun pada 2018. Pada 2019 penurunan berlanjut menjadi Rp 216 triliun. Menghadapi kondisi demikian, maka persaingan antar perusahaan semakin ketat, sehingga membuat setiap perusahaan harus meningkatkan kinerjanya agar tujuannya tercapai. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Setiap investor dalam menanamkan modalnya memiliki harapan untuk memperoleh suatu keuntungan di kemudian hari [1]. Dalam berinvestasi melalui pasar modal selain memperoleh keuntungan, juga mengandung risiko. Permasalahan yang sering kali dihadapi oleh para investor dalam melakukan investasi adalah pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi merupakan suatu hal yang penting bagi investor karena investasi dijadikan indikator eksistensi perusahaan yang apabila tidak adanya investasi baru maka perusahaan tersebut dianggap tidak memiliki prospek positif. Hal tersebut menyebabkan keputusan investasi menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan dan merupakan inti dari seluruh analisis keuangan [2].

Pengambilan keputusan investasi dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi kepada investor, kreditor, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan investasi [3]. Laporan keuangan berisi informasi mengenai kinerja perusahaan dan posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Untuk menilai kinerja perusahaan-perusahaan yang sudah go public, para pemilik modal dapat melihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia atau situs resmi perusahaan.

Profitabilitas merupakan hal yang penting terhadap keputusan investasi. Menurut [4], profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik profitabilitasnya maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Dalam penelitian ini, Profitabilitas diproksikan dengan Return On Assets (ROA), dimana menurut [5] merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Keputusan investasi juga dilihat dari kemampuan likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu [6]. Likuiditas yang buruk akan berpengaruh terhadap menurunnya kepercayaan pihak investor atau kreditur terhadap perusahaan sehingga akan menyulitkan perusahaan untuk mendapatkan dana eksternal. Perusahaan dinilai mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo apabila jumlah harta lancar yang dimiliki lebih besar daripada hutang lancar. Likuiditas di proksikan dengan Current Ratio (CR), yaitu merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan [7].

Dalam manajemen keuangan hutang diibaratkan dengan sebuah pengungkit (leverage) yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan kinerja keuangannya. Jika perusahaan hanya menggunakan dana internal saja, tentunya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan investasi atau ekspansi usaha seandainya dana yang dibutuhkan sangatlah besar. Namun, penggunaan hutang yang terlalu tinggi dapat membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori hutang ekstrem (extreme leverage) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban hutang tersebut. Karena itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar hutang. Dalam penelitian ini, Leverage di proksikan dengan Debt To Equity Ratio (DER) dimana rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas [8].

perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses yang leih baik terhadap sumber-sumber pendanaan dari eksternal dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki aktiva yang besar tentu memiliki kesempatan untuk mendapatkan laba lebih besar sekaligus diiringi oleh resiko yang besar juga. Perusahaan dengan kesempatan laba yang lebih besar akan menarik perhatian calon investor untuk memberikan dananya.

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. 10 Perdagangan saham saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini bisa terjadi karena adanya kemajuan teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi telah banyak membantu transaksi di pasar modal. Harga saham sendiri memiliki sifat fluktuatif yang disebabkan oleh berbagai faktor. Para investor pasti akan serius ketika melakukan saringan pemilihan saham untuk investasi mereka. Sebelum membeli saham investor tentunya akan membandingkan harga saham yang ingin dibeli dengan batas harga wajarnya. Setiap investor pasti ingin membeli dengan harga yang murah dan menjual dengan harga yang tinggi. Harga saham yang tinggi akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi. Semakin rendah harga saham maka semakin tinggi nilai keputusan investasi, karena dengan rendahnya harga saham akan menarik para investor untuk berinvestasi.

[9] juga meneliti mengenai keputusan investasi dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Investasi”. Berdasarkan uji ANOVA, current ratio, return on equity , earning per share , kepemilikan institusional dan total asset turn over secara bersama-sama berpengaruh terhadap price to earning ratio. Hasil koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa kelima variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 19%, sedangkan 81% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian.

[10] meneliti mengenai “Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi Di Pasar Modal Indonesia”. Hasil penelitian menujukkan bahwa heuristic, risk aversion, financial tools dan firm level corporate governance bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap investment decision making. Namun secara parsial, heuristic dan risk aversion tidak berpengaruh terhadap investment decision making sedangkan financial tools dan firm level corporate governance berpengaruh signifikan terhadap investment decision making.

[11] dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Leverage, Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Keputusan Investasi (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2016)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama leverage, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi dan leverage merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi.

[12] dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Investasi : Studi Kasus Perusahaan Pertambangan Pada 5 Negara Di Asia Tenggara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cash flow dan firm size berpengaruh positif terhadap keputusan investasi, leverage berpengaruh negatif terhadap keputusan investasi, sedangkan kesempatan investasi tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi.

[13] meneliti mengenai “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Pada Perusahaan Minyak Dan Gas Yang Terdaftar Di BEI”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keputusan pendanaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan investasi, variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi, variabel likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi, variabel aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi, dan variabel nilai pasar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan investasi.

Perlu dilakukan adanya penelitian lanjutan yang berguna untuk mengetahui hasil temuan yang jika diterapkan pada kondisi lingkungan dan waktu yang berbeda, karena dalam fenomena di atas dan juga penelitian terdahulu masih menghasilkan temuan yang tidak konsisten. Maka dari itu dalam penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Investor dengan menggunakan periode waktu dan obyek yang berbeda dari penelitian sebelumnya, sehingga akan memberikan hasil penelitian yang berbeda pula dengan penelitian terdahulu.

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor (Studi Pada Perusahaan Perusahaan Food And Beverage Periode 2016-2019). Perlu dilakukan adanya penelitian lanjutan untuk melengkapi penelitian terdahulu mengenai Keputusan Investor yang pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variable Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Harga Saham Dan Keputusan Investasi.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya . Perbedaannya pada populasi, waktu dan sampel yang digunakan yaitu Perusahaan Food And Beverage Yang terdaftar di BEI Periode 2016-2019. Alasan memilihi Perusahaan Food And Beverages karena Perusahaan Food And Beverages salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi perekonomian Indonesia yang labil, karena masyarakat tetap membutuhkan produk makanan dan minuman [14]. Dari uraian latar belakang diatas, peneliti mengambil judul “PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, SIZE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI OLEH INVESTOR”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019?
  2. Apakah Likuiditas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019?
  3. Apakah Leverage Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019?
  4. Apakah Size Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019?
  5. Apakah Harga Saham Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019?

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan data sekunder sebagai sumber data. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan tahunan Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019. Penelitian ini menganalisa dan menjelaskan Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham Terhadap Keputusan Investor.

Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif serta menggunakan pengujian hipotesis untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel. Sebagai langkah awal peneliti mencari acuan studi literature dari jurnal, artikel, maupun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham Terhadap Keputusan Investasi Oleh Investor. Tahap kedua dan selanjutnya peneliti menetapkan rumusan masalah, menentukan hipotesis, dan data-data yang akan diperlukan.Pengumpulan data berasal dari data sekunder berupa data historis yang diperoleh dari berbagai sumber melalui media perantara. Data sekunder tersebut meliputi buku referensi, literature, laporan keuangan dan informasi mengenai Keputusan Investasi.

Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini tidak terdapat informasi tempat penelitian, karena peneliti menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dari BEI.

Definisi Operasional, Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel

a. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian.

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1) Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen (terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan Investasi (Y). Keputusan investasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajemen dalam mengalokasikan dana mereka untuk manfaat yang diperoleh di masa depan. Investasi yang didefinisikan dalam penelitian ini adalah total aset dimana melihat perubahan investasinya dari periode ke periode yang dimana aset merupakan modal yang digunakan oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi atau menghasilkan keuntungan seperti melakukan akuisisi maupun investasi dalam bentuk surat berharga. Dalam penelitian ini, Keputusan investasi akan di proksikan dengan Earning Per Share (EPS) dimana menurut [15] EPS dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham beredar selama tahun tersebut.

2) Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham.

1. Profitabilitas (X1)

Profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh pihak manajemen dalam penelitian ini, profitabilitas di proksikan dengan Return On Assets (ROA) yang merupakan perbandingan antara laba yang tersedia bagi para pemegang saham dengan asset total. Secara sistematis, Return On Assets (ROA) yang merupakan perbandingan antara laba yang tersedia bagi para pemegang saham dengan asset total.

2. Likuiditas (X2)

Likuiditas adalah bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi ewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Dalam penelitian ini, likuiditas diproksian dengan current ratio (CR) yang merupakan perbandingan antara asset lanar perusahan dengan hutang lancar perusahaan.

3. Leverage (X3)

Kebijakan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Kebijakan pendanaan berhubungan dengan analisis leverage keuangan. Analisis leverage keuangan digunakan unruk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Dalam penelitian ini, tinggi rendahnya leverage keuangan diukur dengan menggunakan debt to equity ratio.

4. Size (X4)

Firm size (ukuran perusahaan) diukur dari total aset perusahaan. Pertimbangan pengukuran ini dilakukan agar investor dapat melihat potensi perusahaan menghasilkan laba terlihat dari asetnya sehingga memberikan dana berupa modal. Sehingga, dapat dikatakan ukuran perusahaan membantu dalam keputusan investasi perusahaan [17].

5. Harga Saham (X5)

Besar kecilnya harga saham tergantung pada fraksi (satuan perubahan harga) harga masing-masing saham. Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga berlaku untuk satu hari bursa penuh dan disesuaikan pada hari bursa berikutnya, jika harga penutupan berada pada rentang harga yang berbeda [18]. Harga saham menurut [19], menyatakan bahwa harga saham adalah refleksi dari keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen), dan pengelolaan aset. Sedangkan menurut [20], harga saham merupakan harga jual dari investor satu kepada investor yang lainnya setelah saham tersebut dicantumkan di bursa. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa harga saham merupakan harga yang terbentuk atas indikator permintaan dan penjualan yang terjadi di pasar modal. Harga saham di ukur dengan menggunakan harga saham penutupan (closing price) [21].

b. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dari perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari data-data yang sudah terkumpul akan dapat dibagi menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel untuk kemudian dijadikan sebagai tolak ukur pengumpulan data.

c. Indikator Variabel

No Variabel Indikator Skala Pengukuran
1 Profitabilitas(X1) Return On Assets = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 Rasio
2 Likuiditas(X2) 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎r Rasio
3 Leverage(X3) 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = T𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 T𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡y Rasio
4 Size(X4) Size = Ln (Total Asset) Rasio
5 Harga Saham(X5) harga saham penutupan (closing price). Rasio
6. Keputusan Investasi(Y) 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎r Rasio
Table 1.Indikator Variabel

Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti dan dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Dalam penelitian ini data populasi yang digunakan adalah semua perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan yang dilakukan dari periode 2016-2019.

b. Sampel

Sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian. Perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian ini dipilih menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu atau karakteristik tertentu.

Kriteria dari pemilihan sampel adalah sebagai berikut :

  1. Perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo periode tahun 2016-2019
  2. Menyajikan laporan keuangan lengkap pada periode tahun 2016-2019
  3. Mengungkapkan laporan keuangan nya melalui web

Ada 10 perusahaan yag digunakan sampel , sebagai berikut :

No Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan
1. Perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo periode tahun 2016 - 2019 15
2. Perusahaan yang tidak lengkap Menyajikan laporan keuangan pada periode tahun 2016 - 2019 (2)
3. Perusahaan yang tidak mengungkapkan laporan keuangannya di web periode tahun 2016 - 2019 (0)
4. Jumlah perusahaan yang diteliti 13
5. Jumlah observasi 13 x 4 tahun 52
Table 2.Kriteria penelitian

Dari kriteria yang telah ditetapkan diatas, maka ditentukan daftar perusahaan yang memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan Kode Saham
1 PT Tri bayan Tirta Tbk ALTO
2 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA
3 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
4 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
5 PT. Mayora Inda Tbk MYOR
6 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
7 PT. Sekar Bumi Tbk SKBM
8 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ
9 PT. Sekar Laut Tbk SKLT
10 PT Prasidha Aneka Niaga PSDN
11 PT Indofood CBS sukses Makmur Tbk ICBP
12 PT. Wilmar Bintang Indonesia Tbk CEKA
13 PT. Siantar Top Tbk STTP
Table 3.Daftar Sampel Penelitian

Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, data kuantitatif adalah data penelitian yang berupa angka yang di analisis dengan menggunakan statistik . Data yang diperoleh dari penelitian ini juga berupa data kualitatif karena beberapa informasi menerangkan dalam bentuk uraian dimana data tersebut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka melainkan penjelasan yang menggambarkan keadaan, pendapat, persepsi dan diukur secara tidak langsung.

b. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data base pasar modal, di Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun 2016-2019

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menjelaskan mengenai bagaimana pengambilan data penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

  1. Metode Studi Dokumentasi yaitu Metode yang dilakukan dengan cara mendapatkan data berupa laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2016-2019. Data tersebut bisa diperoleh di Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  2. Metode Studi Pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu. Dalam hal ini data diperoleh dari jurnal, artikel, buku-buku, penelitian terdahulu, serta sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

Teknik Analisis

Analisis data penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan bentuk analisa data yang berupa angka-angka dan dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menganalisa suatu hipotesis. Analisa data kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan, kemudian mengolahnya dan menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan output analisis lain yang digunakan untuk menarik kesimpulan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Teknik analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan Regresi Linear Berganda yang menjelaskan pengaruh antara variable terikat dengan beberapa variable bebas. Regresi Linear Berganda adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah profitabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) sebagai alat untuk menganalisis data. Analisis ini diawali dengan statistik deskriptif, dan Uji Asumsi Klasik. Uji asumsi klasik ini terdiri dari Uji Multikolinearitas, Uji Normalitas, Uji Heterokedasitas, Dan Uji Autokorelasi. Selanjutnya data yang terkumpul dilakukan analisis regresi berganda dan uji hipotesis yang berupa koefisien determinasi (R2 ), Koefisien korelasi (R), dan uji t.

1) Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk dapat menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu sampel. Statatistik deskriptif seperti mean, median, modus, presentil, desil, quartile berupa bentuk analisis angka maupun gambar/diagram. Dalam statistik deskriptif ini diolah pervariabel. Dalam penelitian ini, digunakan unrtuk mengetahui gambaran tentang Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Harga Saham Dan Keputusan Investasi Oleh Investor.

2) Uji Asumsi Klasik

Model Regresi Linear Berganda digunakan dalam pengujian hipotesis untuk dapat memenuhi uji asumsi klasik dalam penelitian yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menghindari adanya estimasi yang bias karena tidak semua data dapat menggunakan model regresi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian perlu dilakukan karena dalam menguji model regresi berganda apakah dalam penelitian tersebut variabel pengganggu atau nilai residualnya memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti yang telah diketahui bahwa uji f dan t mengasumsikan bahwa nilai residualnya mengikuti distribusi normal atau tidak, apabila dalam penelitian yang dilakukan melanggar asumsi tersebut, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang rendah. Uji Kolmogorov Smirnov satu arah juga dapat untuk menguji uji normalitas data. Menilai nilai signifikansi dalam penelitian harus dapat mengambil kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data telah mengikuti distribusi normal atau tidak. Jika signifikannya > 0,05 maka variabel berdistrubusi normal dan sebaliknya jika signifikannya < 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dimaksudkan jika dalam penelitian dengan model regresi yang dilakukan terjadi korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam penelitian tidak terjadi korelasi di antara variabel independen merupakan model regresi yang baik. Karena jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol disebut dengan varaibel orthogonal [22]. Metode yang digunakan untuk menguji adanya multikoliniearitas ini dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflantion factor (VIF). Batas yang ditentukan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas atau tidak dari nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

c. Uji Heterokedasitas

Heterokedasitas mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance antara residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance antara residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat diartikan dengan homokedasitas dan jika berbeda diartikan dengan heterokedasitas. Model regresi yang baik yaitu yang homokedasitas atau yang tidak terjadi heterokedasitas.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedasitas pada penelitian ini, maka penelitian ini diuji dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dan dengan residualnya (SRESID). Dasar analisis yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heterokedasitas adalah sebagai berikut:

  1. Jika dalam pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu secara teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka menandakan telah terjadinya heterokedasitas.
  2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta terdapat titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 yang ada pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedasitas.

Pengujian heterokedasitas dilakukan untuk merespon variabel X sebagai variabel independen dengan nilai absolut unstandardized residual regresi sebagai variabel dependen. Apabila hasil uji diatas level signifikan (r > 0,05) maka tidak terjadi heterokedasitas, sedangkan jika dibawah level siginifikan (r < 0,05) berarti terjadi heterokedasitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi memiliki tujuan untuk menguji apakah model regresi berganda dalam penelitian yang dilakukan terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode t-1 atau sebelumnya. Apabila telah terjadi korelasi, maka dapat dinyatakan dengan adanya problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Masalah ini timbul dikarenakan residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas antara satu observasi dengan observasi yang lainnya. Hal ini juga sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena adanya “gangguan” pada seseorang individu/kelompok yang cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Dalam penelitian model regresi yang bebas dari autokorelasi, merupakan model regresi yang baik. Salah satu cara untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin – Watson. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi:

  1. Nilai DW < 1,10 : ada autokorelasi
  2. Nilai DW antara 1,10 s.d 1,54 : tanpa kesimpulan
  3. Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46 : tidak ada autokorelasi
  4. Nilai DW antara 2,46 s.d 2,90 : tanpa kesimpulan
  5. Nilai DW > 2,91 : ada autokorelasi

3) Pengujian Hipotesis

1. Uji Koefisien Korelasi

Dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi yang menjadi perhatian adalah besarnya nilai R hasil dari SPSS 23. Jika besarnya nilai R mendekati angak 1 berarti variabel independen memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel dependen. Begitu pula sebaliknya, jika besarnya nilai R jauh dari angka 1 berarti pengaruh variabel independennya masih lemah terhadap variabel dependen.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yaitu koefisien yang menunjukkan presentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Presentase tersebut menunjukkan tentang seberapa besar variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependennya. Semakin tinggi koefisien determinasinya atau nilai R2 semakin mendekati 100% maka semakin baik variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya. Hal ini, persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasikan nilai variabel dependennya.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan hubungan linear antara 2 (dua) atau lebih variabel prediktor (independen) dan satu variabel respon (dependen). Hasil dari analisis korelasi hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan atau kekuatan hubungan linear berganda antar variabel saja, sedangkan analisis yang digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan linear seberapa (pengaruh) antara variabel adalah analisis regresi. Penelitian ini menggunakan hipotesis dengan analisis linear berganda. Dimana terdapat 5 variabel independen dan 1 variabel dependen. Yaitu: Profitabilitas (X1), Likuiditas (X2), Leverage (X3), Size (X4), Dan Harga Saham (X5) sebagai variabel independen, serta satu variabel dependen yaituKeputusan Investor (Y1). Dimana model yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:

Y = α + β₁ X₁ + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e

Dimana :

Y: Keputusan Investor (Y1)

α: Konstanta

β: Koefisien regresi dari variabel independen X₁, X₂, X3,,

X1: Profitabilitas

X₂: Likuiditas

X3: Leverage

: Size

: Harga Saham

e: Variabel Pengganggu Atau Error

4. Uji t (Uji parsial)

Uji statistik t pada dasarnya memperlihatkan seberapa jauh pengaruh satu variabel atau independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen [23]. Uji ini dilakukan untuk melihat nilai thitung dan nilai signifikan t setiap variabel pada output hasil regresi menggunakan SPSS 23 dengan significance (α = 5%). Sedangkan ttabel memiliki nilai sesuai tabel t.

  1. Jika t hitung < t tabel dan signifikansi lebih besar dari α, maka hipotesis tersebut ditolak (koefisien regresi tidak signifikan) yang berarti dengan secara individual variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
  2. Jika t hitung > t tabel dan signifikan lebih kecil dari α, maka hipotesis tersebut diterima (koefisien regresi signifikan) yang berarti secara individual variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PROFITABILITAS 52 .58 39.00 11.3944 9.12294
LIKUIDITAS 52 .75 863.78 847.3638 231.52424
LEVERAGE 52 .45 334.00 654.1902 68.71916
SIZE 52 27.07 34.50 28.9005 1.62122
HARGA SAHAM 52 122 16,133 228.9000 12.62100
KEPUTUSAN INVESTASI 52 3.37 137646.71 9675.5006 2980.13644
Valid N (listwise) 52
Table 4.Descriptive Statistics

Berdasarkan hasil perhitungan pada table 4.7 tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengamatan dalam penelitian ini ada 13 Perusahaan Makanan dan Minuman yang menjadi sample dimana 13 perusahaan tersebut dikalikan periode tahun pengamatan (4 tahun), sehingga observasi dalam penelitian ini sebanyak 52 observasi (13 x 4 = 52). Berdasarkan perolehan data diketahui hasil sebagai berikut:

1. Keputusan Investasi (Y1)

Keputusan Investasi mempunyai nilaiminimumsebesar 3.37, dengan nilai maksimum sebesar 137646.71, sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 9675.5006 dengan nilai standar deviasi sebesar 2980.13644 menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya sehingga menunjukkan bahwa data variabel Keputusan Investasi sudah normal.

2. Profitabilitas (X1)

Profitabilitas mempunyai nilaiminimumsebesar 0.58, dengan nilai maksimum sebesar 39.00, sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 11.3944 dengan nilai standar deviasi sebesar 9.12294 menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya sehingga menunjukkan bahwa data variabel Profitabilitas sudah normal.

3. Likuiditas (X2)

Likuiditas mempunyai nilaiminimumsebesar 0.75, dengan nilai maksimum sebesar 863.78, sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 847.3638 dengan nilai standar deviasi sebesar 231.52424 menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya sehingga menunjukkan bahwa data variabel Likuiditas sudah normal.

4. Leverage (X3)

Leverage mempunyai nilaiminimumsebesar 0.45, dengan nilai maksimum sebesar 334.00, sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 654.1902 dengan nilai standar deviasi sebesar 68.71916 menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya sehingga menunjukkan bahwa data variabel Leverage sudah normal.

5. Size (X4)

Size mempunyai nilaiminimumsebesar 27.07, dengan nilai maksimum sebesar 34.50, sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 28.9005 dengan nilai standar deviasi sebesar 1.62122 menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya sehingga menunjukkan bahwa data variabel Size sudah normal.

6. Harga Saham (X5)

Harga Saham mempunyai nilaiminimumsebesar 122, dengan nilai maksimum sebesar 16,133, sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 28.9000 dengan nilai standar deviasi sebesar 12.62100 menunjukkan simpangan data yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya sehingga menunjukkan bahwa data variabel Harga Saham sudah normal.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan pertama sebelum dilakukan perhitungan regresi untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap dependen.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik adalah berdistribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas data, pada penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Menilai nilai signifikansi dalam penelitian harus dapat mengambil kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data telah mengikuti distribusi normal atau tidak. Jika signifikannya > 0,05 maka variabel berdistrubusi normal dan sebaliknya jika signifikannya < 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2016).

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PROFITABILITAS LIKUIDITAS LEVERAGE
N 52 52 52
Normal Parametersa,b Mean 11.3944 147.3638 54.1902
Std. Deviation 9.12294 231.52424 68.71916
Most Extreme Differences Absolute .171 .269 .250
Positive .171 .269 .250
Negative -.118 -.263 -.217
Kolmogorov-Smirnov Z 1.234 1.940 1.806
Asymp. Sig. (2-tailed) .895 .661 .773
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Table 5.Hasil Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SIZE HARGA SAHAM KEPUTUSAN INVESTASI
N 52 52 52
Normal Parametersa,b Mean 28.9005 28.9005 9675.5006
Std. Deviation 1.62122 1.62122 29809.13644
Most Extreme Differences Absolute .147 .147 .445
Positive .147 .147 .445
Negative -.129 -.129 -.373
Kolmogorov-Smirnov Z 1.063 1.063 3.207
Asymp. Sig. (2-tailed) .209 .209 .800
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Table 6.Hasil Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa angka signifikan setiap variabel menunjukkan angka lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan dapat di lanjutkan ke pengujian selanjutnya.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2018). Cara melihat ada atau tidaknya multikolinieritas didalam suatu model (Ghozali, 2018) yaitu dapat dilihat pada nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur tingat variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff tolerance yang umum digunakan adalah > 10 dan VIP < 10. Jika terjadi hal demikian, berarti tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi.

Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Profitabilitas .443 7.009
Likuiditas .554 1.806
Leverage .800 1.251
Size .586 1.707
Harga Saham .444 6.943
a. Dependent Variable: Keputusan Investasi
Table 7.Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa hasil uji multikolinieritas, nilai tolerance masing-masing variabel independen > 0,10 sedangkan nilai VIF < 10. Dengan demikian, hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi, jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Deteksi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat nilai dari statistic Durbin Watson (dW) (Ghozali, 2016). Dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Nilai DW < 1,10; ada autokorelasi
  2. Nilai DW antara 1,10 s/d 1,54; tanpa kesimpulan
  3. Nilai DW antara 1,55 s/d 2,46; tidak ada autokorelasi
  4. Nilai DW antara 2,47 s/d 2,90 ; tanpa kesimpulan
  5. Nilai DW > 2,91 ; ada autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel berikut:

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0 1 .957a .928 .933 29317.46399 1.937
a. Predictors: (Constant), HARGA SAHAM , LIKUIDITAS, LEVERAGE, SIZE, PROFITABILITAS
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN INVESTASI
Table 8.Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil uji autokorelasi, nilai Durbin-Watson sebesar 1.937. Sehingga nilai DW antara 1,55 s/d 2,46. Hal ini menunjukkan tidak terjadi autokorelasi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam rangka menguji pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan, maka digunakan analisis regresi berganda. Perhitungan dilaksanakan dengan program SPSS versi 23 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5785.026 96162.883 .570 0.572
PROFITABILITAS 210.951 1191.304 0.707 1.940 0.009
LIKUIDITAS 34.446 23.832 0.268 1.945 0.005
LEVERAGE 100.989 66.808 0.233 2.512 0.007
SIZE 1477.167 3308.409 0.080 2.446 0.007
HARGA SAHAM 4.652 2.519 0.670 2.847 0.001
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN INVESTASI
Table 9.Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Pada table tersebut mengenai hasil pengolahan SPSS, maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 5785.026 + 210.951X1 + 34.446X2 + 100.989X3 + 1477.167X4+ 4.652X5

Persamaan regresi linier berganda diatas dapat diartikan bahwa :

1. Konstanta adalah sebesar 5785.026. Hal ini berarti jika tidak dipengaruhi Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham maka besarnya Keputusan Investasi sebesar 5785.026.

2. Koefisien variabel Profitabilitas sebesar 210.951. Hal ini berarti jika terjadi peningkatan Profitabilitas sebesar satu satuan maka Keputusan Investasi juga mengalami peningkatan sebesar 210.951 dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.

3. Koefisien variabel Likuiditas sebesar 34.446. Hal ini berarti jika terjadi peningkatan Likuiditas sebesar satu satuan maka Keputusan Investasi juga mengalami peningkatan sebesar 34.446 dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.

4. Koefisien variabel Leverage sebesar 100.989. Hal ini berarti jika terjadi peningkatan Leverage sebesar satu satuan maka Keputusan Investasi juga mengalami peningkatan sebesar 100.989 dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.

5. Koefisien variabel Size sebesar 1477.167. Hal ini berarti jika terjadi peningkatan Size sebesar satu satuan maka Keputusan Investasi juga mengalami peningkatan sebesar 1477.167 dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.

6. Koefisien variabel Harga Saham sebesar 4.652. Hal ini berarti jika terjadi peningkatan Harga Saham sebesar satu satuan maka Keputusan Investasi juga mengalami peningkatan sebesar 4.652 dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.

Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji (R²) digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun analisis determinasi berganda adalah alat analisis untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas secara simultan (serempak) terhadap naik turunnya variabel terikat. Hasil penghitungan SPSS mengenai analisisnya ditujukan oleh tabel di bawah ini :

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0 1 0 .957 a 0 .928 0.933 29317.46399 1.937
a. Predictors: (Constant), HARGA SAHAM , LIKUIDITAS, LEVERAGE, SIZE, PROFITABILITAS
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN INVESTASI
Table 10.Hasil Uji R Square

Pada table diatas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi R adalah 0,957 atau mendekati 1. Artinya terdapat hubungan (korelasi) yang kuat antara variabel bebas yang meliputi Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Investasi.

Adapun analisis determinasi berganda, dari tabel diatas diketahui presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditujukan oleh nilai R square adalah 0,928 maka koefisien determinasi berganda 0,928 x 100%= 92,8% dan sisanya 100%-92,8%= 7,2%. Hal ini berarti naik turunnya variabel terikat yaitu Keputusan Investasi dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham sebesar 92,8%. Sedangkan sisanya sebesar 7,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Uji t (Uji parsial)

Pada uji hipotesis ini menggunakan uji t dipergunakan untuk mengukur tingkat pengaruh signifikansi secara parsial antara variabel independen yang meliputi Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham terhadap Keputusan Investasi pada perusahaan Makanan dan Minuman. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (a=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

  1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
  2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
  3. Dengan df = n – k-1, 52 – 5 - 1 = 46 sehingga diperoleh t tabel (0,05) sebesar 1.67866 Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS versi 23.

Hasil perhitungan SPSS versi 23 mengenai analisis uji t (uji parsial) ditunjukkan oleh table dibawah ini :

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5785.026 96162.883 0.570 0.572
PROFITABILITAS 210.951 1191.304 0.707 1.940 0.009
LIKUIDITAS 34.446 23.832 0.268 1.945 0.005
LEVERAGE 100.989 66.808 0.233 2.512 0.007
SIZE 1477.167 3308.409 0.080 2.446 0.007
HARGA SAHAM 4.652 2.519 0.670 2.847 0.001
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN INVESTASI
Table 11.Hasil Uji Parsial (Uji t)
  1. Pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda pada hipotesa Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,009, lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai t hitung 1.940 dan t tabel 1.67866. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 1.940 > 1.67866 dan tingkat signifikan 0,009 < 0,05, sehingga H1yang menyatakan bahwa variabel Profitabilitas secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Investasi diterima.
  2. Pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda pada hipotesa Likuiditas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,005, lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai t hitung 1.945 dan t tabel 1.67866. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 1.945 > 1.67866 dan tingkat signifikan 0,005 < 0,05, sehingga H2yang menyatakan bahwa variabel Likuiditas secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Investasi diterima.
  3. Pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda pada hipotesa Leverage Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,007, lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai t hitung 2.512 dan t tabel 1.67866. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2.512 > 1.67866 dan tingkat signifikan 0,007 < 0,05, sehingga H3yang menyatakan bahwa variabel Leverage secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Investasi diterima.
  4. Pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda pada hipotesa Size Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,007, lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai t hitung 2.446 dan t tabel 1.67866. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2.446 > 1.67866 dan tingkat signifikan 0,007 < 0,05, sehingga H4yang menyatakan bahwa variabel Size secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Investasi diterima.
  5. Pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda pada hipotesa Harga Saham Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001, lebih kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai t hitung 2.847 dan t tabel 1.67866. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2.847 > 1.67866 dan tingkat signifikan 0,001 < 0,05, sehingga H5yang menyatakan bahwa variabel Harga Saham secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Investasi diterima.
No. Uraian Hasil Keterangan
1 Hipotesis 1 :Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Diterima 1.940 > 1.67866 0,009 < 0,05
2 Hipotesis 2 :Likuiditas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Diterima 1.945 > 1.67866 0,005 < 0,05
3 Hipotesis 3 :Leverage Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Diterima 2.512 > 1.67866 0,007 < 0,05
4 Hipotesis 4 :Size Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Diterima 2.446 > 1.67866 0,007 < 0,05
5 Hipotesis 5 :Harga Saham Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Diterima 2.847 > 1.67866 0,001 < 0,05
Table 12.Hasil Pengujian Hipotesis

Pembahasan

1. Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi

Hasil pengujian Statistik variabel Profitabilitas pada perusahaan Makanan dan Minuman periode 2016-2019 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,009 dibawah tingkat signifikansi 0,05 (5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi diterima dan mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan Keputusan Investasi. Hasil pengujian yang dilakukan dapat mendukung hipotesis yang diajukan.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Analisis rasio profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam memperoleh laba. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntasi. Jika laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan dapat mengalokasikannya untuk melakukan investasi. Itu artinya profitabilitas sangat berhubungan dengan earning yang diperoleh perusahaan dan akan mempengaruhi ketersediaan retained earning yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi.

Teori yang mendasari hubungan antara profitabilitas dan keputusan investasi adalah pecking order theory bahwa penggunaan sumber dana internal lebih murah dibandingkan sumber dana eksternal dalam melakukan aktivitas perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan artinya semakin tinggi laba yang didapatkan sehingga laba tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternative sumber pendanaan untuk meningkatkan kegiatan investasi pada masa mendatang.

2. Likuiditas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi

Hasil pengujian Statistik variabel Likuiditas pada perusahaan Makanan dan Minuman periode 2016-2019 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,005 dibawah tingkat signifikansi 0,05 (5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis Likuiditas Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi diterima dan mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan Keputusan Investasi. Hasil pengujian yang dilakukan dapat mendukung hipotesis yang diajukan.

Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan investasi, karena posisi kas atau likuiditas dapat menunjukkan apakah dengan kas yang tersedia perusahaan mengalami kesulitas untuk mendanai investasinya atau tidak. Likuiditas yang buruk akan membuat perusahaan kesulitan dalam melunasi utang jangka pendeknya yang sudah jatuh tempo dan akan mempengaruhi kelayakan kredit dari perusahaan tersebut.

3. Leverage Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi

Hasil pengujian Statistik variabel Leverage pada perusahaan Makanan dan Minuman periode 2016-2019 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,007 dibawah tingkat signifikansi 0,05 (5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis Leverage Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi diterima dan mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan Keputusan Investasi. Hasil pengujian yang dilakukan dapat mendukung hipotesis yang diajukan.

Leverage merupakan rasio total hutang terhadap total aset. Rasio ini dapat menggambarkan seberapa besar aktiva perusahaan didanai oleh utang. Dalam menjalankan perusahaan, pihak manajemen menerima sumber dana dari internal dan eksternal. Utang merupakan salah satu pendanaan eksternal perusahaan. Perusahaan lebih senang menggunakan dana dengan urutan : 1) laba ditahan dan depresiasi, 2) utang, dan 3) penerbitan saham. Penghematan pajak mendorong perusahaan untuk menggunakan utang. Pendanaan internal perusahaan diperoleh dari kinerja operasi yang dibebankan pajak. Apabila perusahaan sedang menghindari pajak yang besar, perusahaan akan menggunakan dana internalnya sebagai biaya modal untuk mendapatkan pendanaan eksternal seperti utang maupun penjualan saham.

4. Size Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi

Hasil pengujian Statistik variabel Size pada perusahaan Makanan dan Minuman periode 2016-2019 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,007 dibawah tingkat signifikansi 0,05 (5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis Size Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi diterima dan mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan Keputusan Investasi. Hasil pengujian yang dilakukan dapat mendukung hipotesis yang diajukan.

Ukuran perusahaan merupakan pengklasifikasian perusahaan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan.Berdasarkan tingkat tertentu atas aset yang dimiliki, perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan besar, sedang, atau kecil. Perusahaan yang dikategorikan besar dalam hal asetnya tentu memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan produksi yang lebih besar serta memiliki kesempatan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Perusahaan yang memiliki kemampuan untuk memperoleh laba lebih besar ini akan menarik respon positif dari investor untuk mencurahkan dananya dengan harapan dapat memperoleh dividen atas investasinya. Oleh sebab itu, ukuran perusahaan membantu perusahaan untuk memperoleh pendanaan eksternal perusahaan dari sisi modal.

5. Harga Saham Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi

Hasil pengujian Statistik variabel Harga Saham pada perusahaan Makanan dan Minuman periode 2016-2019 menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,001 dibawah tingkat signifikansi 0,05 (5%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis Harga Saham Berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi diterima dan mempengaruhi perusahaan dalam meningkatkan Keputusan Investasi. Hasil pengujian yang dilakukan dapat mendukung hipotesis yang diajukan.

Harga saham adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa efek pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Setiap investor pasti menginginkan pembelian dengan harga yang murah dan menjual dengan harga yang tinggi. Harga saham tinggi akan mengurangi minat investor untuk melakukan pembelian. Karena ketika investor membeli dengan harga yang tinggi belum tentu dimasa mendatang dapat menjual saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Maka dari itu investor pasti akan membeli saham ketika harga saham turun dan menjual sahamnya ketika harga nya naik. Dengan begitu harga saham yang tinggi mengakibatkan menurunnya minat investor untuk berinvestasi.

Simpulan

Penelitian ini meneliti tentang Keputusan Investasi yang dipengaruhi oleh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Size, Dan Harga Saham. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 23. Data sampel penelitian sebanyak 13 Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2016-2019. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Profitabilitas berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019
  2. Likuiditas berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019
  3. Leverage berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019
  4. Size berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019
  5. Harga Saham berpengaruh Terhadap Keputusan Investasi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019

References

  1. I. Fahmi, “Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal,” Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. 2014.
  2. A. Zahroh, “Instrumen Pasar Modal,” Iqtishoduna J. Ekon. Islam, 2015.
  3. Chariri and Ghozali, “Teori Akuntansi,” 2007.
  4. A. O. Pratama, K. Purba, J. Jamhur, and P. B. Tri Prasetyo, “Pengaruh Faktor Perilaku Investor Saham Terhadap Keputusan Investasi di Bursa Efek Indonesia,” Monet. - J. Akunt. dan Keuang., vol. 7, no. 2, pp. 170–179, 2020, doi: 10.31294/moneter.v7i2.8659.
  5. Kasmir, “analisi laporan keuangan jakarta Rajawali Persada,” J. Bus. Bank., 2019, doi: 10.14414/jbb.v6i2.1299.
  6. P. S. Komala, I. D. M. Endiana, P. D. Kumalasari, and N. M. Rahindayati, “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Keputusan Investasi DaN Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan,” Kurs J. …, no. 1, pp. 40–50, 2021, [Online]. Available: http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/KURS/article/view/643.
  7. D. Septyanto, “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SEKURITAS DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Dihin,” J. Ekon., vol. 4, no. 2, pp. 90–101, 2013.
  8. S. Wahyuni, M. Arfan, and Shabri, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Financial Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Keputusan Investasi Perusahaan Manufaktur Di Indonesia,” J. Magister Akunt. Pascasarj. Univ. Syiah Kuala, vol. 4, pp. 51–63, 2015, [Online]. Available: http://jurnal.unsyiah.ac.id/JAA/article/view/4468/3847.
  9. M. Rahayu and N. E. Utami, “Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Investasi,” IKRA-ITH Ekon., vol. 4, no. 2, pp. 95–104, 2021.
  10. L. Susilawaty, E. Purwanto, and S. Febrina, “Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Investasi Di Pasar Modal Indonesia,” Natl. Conf. Creat. Ind., no. September, pp. 5–6, 2018, doi: 10.30813/ncci.v0i0.1272.
  11. W. Herdianti and A. Husaini, “Pengaruh Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Keputusan Investasi (Studi pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2016),” J. Adm. Bisnis, vol. 55, no. 2, pp. 167–176, 2018.
  12. S. F. Hutajulu, “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN INVESTASI : STUDI KASUS PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PADA 5 NEGARA DI ASIA TENGGARA,” 2020, [Online]. Available: https://www.usu.ac.id/id/fakultas.html.
  13. R. Pratiwi, “PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM,” 2017.
  14. E. Y. Anugrah and H. Laksito, “PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Terdaftar di BEI Tahun 2015),” vol. 6, no. 4, pp. 32–44, 2017.
  15. A. Abdillah, “ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2009-2012,” pp. 1–16, 2020.
  16. P. N. Ardiana, “Hal-hal yang mempengaruhi keputusan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2017-2019,” 2021.
  17. R. Pratama, S. M. Nur, and T. A. Ruray, “Pengaruh Beta dan Size terhadap Return Saham dengan Keputusan Investasi sebagai Variable Intervening,” Judicious, vol. 2, no. 1, pp. 57–60, 2021, doi: 10.37010/jdc.v2i1.295.
  18. R. Silalahi, “Analisis pengaruh rasio keuangan dan EVA terhadap harga saham bank,” Bus. Manag. Rev., vol. 2, no. 6, pp. 291–304, 2012.
  19. E. Hendri, “Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Media Wahana Ekon., vol. 12, no. 2, pp. 1–19, 2015.
  20. D. Andhani, “Pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Net Profit Margin (NPM) Serta dampaknya terhadap Harga Saham pada Perusahaan Elektronik di Bursa Efek Tokyo tahun 2007-2016,” J. SEKURITAS (Saham, Ekon. Keuang. dan Investasi), vol. 3, no. 1, p. 45, 2019, doi: 10.32493/skt.v3i1.3262.
  21. nurkhabibah, “PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEN, STRUKTUR ASET, PROFITABILITAS, DAN HARGA SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA),” Hum. Relations, vol. 3, no. 1, pp. 1–8, 2020, [Online]. Available: http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&AuthType=ip,shib&db=bth&AN=92948285&site=eds-live&scope=site%0Ahttp://bimpactassessment.net/sites/all/themes/bcorp_impact/pdfs/em_stakeholder_engagement.pdf%0Ahttps://www.glo-bus.com/help/helpFiles/CDJ-Pa.
  22. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cetakan ke. Bandung: Alfabeta, 2015.
  23. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 6th ed. Bandung: Alfabeta, 2014.