Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.3242

Tax Planning, Institutional Ownership, and Earnings Management: A Moderating Role


Dampak Perencanaan Pajak dan Beban Pajak terhadap Pengelolaan Laba: Peran Moderasi Kepemilikan Institusional

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Indonesia

(*) Corresponding Author

Tax Planning tax burden earnings management institutional ownership moderating role

Abstract

This study employs a quantitative approach, employing Moderated Regression Analysis through the SPSS program, to investigate the influence of tax planning, deferred tax assets, and deferred tax expense on earnings management. The study also examines the moderating effect of institutional ownership on this relationship. The findings reveal a significant association between tax planning, tax burden, and earnings management when considering institutional ownership as a moderating factor. However, no significant effect of deferred tax assets on earnings management was observed when institutional ownership was taken into account. These results contribute to the existing literature, providing reference material for future research on the interplay between tax planning, deferred tax assets, deferred tax expense, earnings management, and institutional ownership. The implications of these findings highlight the importance of institutional ownership as a moderating variable in the relationship between tax-related factors and earnings management practices.

Highlights:

  • Tax planning and earnings management: This study examines the relationship between tax planning strategies employed by companies and their impact on earnings management practices. It highlights the potential influence of tax-related decisions on financial reporting outcomes.

  • Moderating role of institutional ownership: The study investigates the role of institutional ownership as a moderating variable in the relationship between tax planning, tax burden, and earnings management. It sheds light on how institutional ownership can affect the behavior and practices of companies in managing their earnings.

  • Implications for future research: The findings of this study contribute to the existing literature on earnings management and provide a reference for further research. It underscores the importance of considering institutional ownership as a relevant factor in analyzing the effects of tax-related factors on earnings management practices.

Keywords: tax planning, tax burden, earnings management, institutional ownership, moderating role.

Pendahuluan

Laporan keuangan mempunyai peran penting bagi perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan dari suatu proses akuntansi selama periode tertentu dan dapat digunakan sebagai komunikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan [1]. Banyak pihak menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keputuan yang diambil dapat menentukan massa depan perusahaan.

Dalam menyusun laporan keuangan manajemen perusahaan akan melakukan manajemen laba pada laporan keuangan perusahaan. Manajemen laba merupakan usaha yang dilakukan manajemen perusahaan untuk mengolah, mengubah, menyembunyikan, dan merekayasa angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan mempermainkan metode dan prosedur akuntansi yang digunakan [2]. Tujuan manajemen perusahaan mengolah angka pada laporan keuangan agar laba perusahaan terlihat mengalami kenaikan. Banyak pihak memberi perhatian lebih pada laba perusahaan.

Perusahaan yang mengalami kenaikan laba akan menjadikan pajak perusahaan semakin besar. Bagi perusahaan pembayaran pajak merupakan pengeluaran yang harus diatur karena pajak bersifat memaksa dan manfaatnya tidak dapat diterima secara langsung [3]. Sehingga sebelum melakuakan pembayaran pajak perusahaan akan melakukan perencanaan pajak. Perencanaan pajak merupakan langkah awal dari manajemen perusahaan melakukan manajemen laba [4]. Strategi perencanaan pajak yang paling mudah adalah dengan mempelajari , memahami dan menerapkan peraturan yang berlaku [5].

Perusahaan yang didirikan di Indonesia menggunakan laporan keuangan berdasarkan PSAK dan Perpajakan. Sehingga dengan adanya perbedaan laporan keuangan menimbulkan perbedaan penghasilan laba [6]. Perbedaan penghasilan laba dapat menimbulkan pajak tangguhan yang semakin memperluas manajemen perushaan melakukan manajemen laba. Perbedaan penghasilan laba pada laporan keuangan dapat menimbulkan koreksi positif menghasilkan aset pajak tangguhan [7]. Koreksi negatif menghasilkan beban pajak tangguhan [8].

Saham tidak hanya dimiliki pihak internal, pihak eksternal perusahaan dapat memiliki saham perusahaan yang disebut kepemilikan institutional. Kepemilikan institutional dapat berfungsi mengendalikan manajemen perusahaan melakukan manajemen laba [9]. Adanya kepemilikan institutional meningkatkan pengawasan yang lebih optimal [10].

Metode Penelitian

A. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dimana metode penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang bersifat sistematis, terstuktur dan tersusun [11]

B. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dengan jumlah 144 perusahaan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 13 perusahaan

C. Jenis dan Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data dalam penelitian ini berupa bukti, catatan, maupun laporan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menngumpulkan hasil dari data sekunder berupa hasil perhitungan angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisa data menggunakan regresi linier berganda, kemudian untuk menguji analisis data dan hipotesis yang diajukan terkait hubungan antar variabel penelitian menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA).

F. Kerangka Konseptual

Supplementary Files

Gambar 1. Kerangka Konseptual

G. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan pokok permasalahan di atas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut;

H1 : Pengaruh perencanaan pajak terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi

H2 : Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi

H3 : Pengaruh beban pajak tangguhan pajak terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi

Hasil dan Pembahasan

A. Analisis Deskriptif

Berdasarkan tabel Hasil Uji Analisis Deskriptif dapat diketahui bahwa variabel bebas X1 Perencanaan Pajak memiliki nilai rata-rata 0,7512 dengan standar deviasi sebesar 0,4711. Sehingga Variabel bebas X2 Aset Pajak Tangguhan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0028 dengan standar deviasi 0.89205. Variabel Beban Pajak Tangguhan memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0102 dengan stanadar devisiasi sebesar 0,01519. Variabel Bebas Y Manajemen Laba memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0019 dengan standar deviasi 0,00332. Dan Variabel Moderasi Z Kepemilikan Institutional memiliki nilai rata-rata sebesar 0,4950 dengan standar deviasi sebesar 0,36901

Tabel 1.Hasil Uji Analisis Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 52 ,56 ,89 ,7512 0,4711
X2 52 -5,58 ,90 ,0028 ,89205
X3 52 0,0000077 0,0755832 ,0102 ,01519
YZ 5252 -0.0044065,11 0,01215081,56 ,0019,4950 ,00332,36801
Valid N (listwise) 52
Table 1.Hasil Uji Analisis Deskriptif

B. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji grafik dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S).

Pada gambar hasil dari uji grafik normal Probability Plot terlihat titik-titik yang menggambarkan data berada pada garis diagonal. Titik-titik pada garis diagonal dapat disimpulkan bahwa model regresi ini memenuhi uji asumsi normalitas.

Supplementary Files

Gambar 2. Grafik Probability Plot

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dengan uji statistik Kolmogrov-Smirnov dapat diketahui nilai Unstandardized Residual sebesar 1,405 dengan nilai signifikansi sebessar 0,05. Sehingga dapat menunjukkan bahwa 1,405>0,05 artinya .persamaan model regresi dalam penelitian memiliki sebaran data normal

Tabel 2.Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z 1,405
Asymp. Sig. (2-tailed) ,039
Table 2.Hasil Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

Hasil Uji multikolonieritas menunjukkan nilai VIF model regresi untuk semua variabel bebas dan variabel moderasi kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Dengan demikian hal ini menunjukkan model regresi tidak terdapat gejala multikolonieritas.

Tabel 3.Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF Keterangan
Perencanaan Pajak 0,624 1.602 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Aset Pajak Tangguhan 0,662 1.608 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Beban Pajak Tangguhan 0,943 1.060 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Kepemilikan Institutional 0,941 1.063 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Table 3.Hasil Uji Multikolonieritas

c. Uji Heteroskedasitas

Berdasarkan hasil uji heteroskedasitas yang telah dilakukan terdapat hasil bahwa terlihat titik-titik yang menyebar secara acak dan tersebar pada sumbu X dan sumbu Y dan tidak membentuk pola yang tertentu. Hal ini dapat dikatakan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat heteroskedasitas.

Supplementary Files

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedasitas

d. Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil uji autokorelasi yang telah dilakukan terdapat hasil nilai dw sebesar 1.915. Sehingga terdapat nilai du sebesar 1,7233 dan nilai 4-du sebesar 2,2777. Model regeresi memenuhi syarat apabila memiliki nilai du<dw<4-du. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat autokorelasi karena memiliki nilai 1,7233>1,915>2,277.

dl du dw 4-du 4-dl
1.32929 1,7233 1.915 2,2777 2.6071
Table 4.Hasil Tabel dw

C. Uji Koefisien Determinan (R2)

Berdasarkan tabel hasil uji koefisien determinan menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar 8,7% yang berarti bahwa Perencanaan Pajak (X1), Aset Pajak Tangguhan (X2), dan Beban Pajak Tangguhan(X3) serta Kepemilikan Institutional memiliki pengaruh terhadap Manajemen Laba (Y) dan selebihnya dijelaskan oleh variabel diluar penelitian.

Adjusted R Square R Square Std. Error of the Estimate Keterangan
0,087 0,159 0,00317 Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sebesar 8,7%
Table 5.Hasil Uji Koefisien Determinan

D. Uji Parsial t

Berdasarkan hasil uji parsial t yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel bebas (X1) perencanaan pajak memiliki nilai sig adalah sebesar 0,494>0.05 sehingga artinya perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Variabel bebas (X2) aset pajak tangguhan memiliki nilai sig adalah sebesar 0,246>0.05 sehingga artinya aset pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Variabel bebas (X3) beban pajak tangguhan memiliki nilai sig adalah sebesar 0,071>0,05 sehingga artinya beban pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Variabel moderasi kepemilikan institutional memiliki nilai sig adalah sebesar 0,176>0.05 sehingga artinya kepemilikan institutional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Tabel 6. Hasil Uji Parsial t
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,004 ,009 -,436 ,665
Perencanaan Pajak ,008 ,012 ,117 ,689 ,494
Aset Pajak Tangguhan ,001 ,001 ,199 1,174 ,246
Beban Pajak Tangguhan ,056 ,030 ,255 1,850 ,071
Kepemilikan Institutional -,002 ,001 -,189 -1,373 ,176
a. Dependent Variable: Manajemen Laba
Table 6.Hasil Uji Parsial t

E. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dapat menunjukkan hasil bahwa variabel independen dalam penelitian yaitu perencanaan pajak dan beban pajak tangguhan terdapat pengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi. Sedangkan, variabel independen aset pajak tangguhan tidak terdapat pengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig untuk variabel X1 perencanaan pajak sebesar 0,04<0.05. Sehingga disimpulkan perencanaan pajak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi. Variabel X3 beban pajak tangguhan memiliki nilai sig 0,14<0,05. Sehingga disimpulkan beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi. Sedangkan, Variabel X2 aset pajak tangguhan memiliki nilai sig sebesar 0,101<0.05. sehingga disimpulkan aset pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi.

Variabel Nilai Sig Keterangan
Perencanaan Pajak 0,04 Terdapat pengaruh
Aset Pajak Tangguhan 0,101 Tidak terdapat pengaruh
Beban Pajak Tangguhan 0,014 Terdapat pengaruh
Table 7.Hasil Moderated Regression Analysis

H. Pembahasan

A. Pengaruh perencanaan pajak terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis Moderated Regression Analysis dapat diketahui variabel perencanaan pajak memiliki nilai sig sebesaar 0,004<0,005 sehingga dapat diartikan bahwa perencanaan pajak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional.

Perencanaan pajak merupakan langkah awal dari manajemen perusahaan melakukan manajemen laba. Dengan adanya perencanaan pajak yang baik dapat membuat manajemen perusahaan mengatur pembayaran pajak sehingga pajak yang dibayarkan dapat dilakukan secara efektif. Dalam hal ini terdapat peran kepemilikan institutional dalam mengawasi manajemen perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan perencanaan pajak merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat seminimal mungkin untuk memperoleh laba yang diharapkan.

B. Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis Moderated Regression Analysis variabel aset pajak tangguhan memiliki nilai sig 0,101<0,05 sehingga dapat diartikan aset pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional

Peran kepemilikan institutional sangat berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan karena peran kepemilikan institutional dapat mendeteksi adanya manipulasi pada angka aset pajak tangguhan. Sehingga dengan adanya kepemilikan institutional dapat membatasi manajemen perusahaan dalam hal melakukan manajemen laba. Kepemilikan institutional juga dianggap dapat menekan kecenderungan manajemen laba sehingga dapt menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

C. Pengaruh beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis Moderated Regression Analysis variabel beban pajak tangguhan memiliki nilai sig 0,014<0,05 sehingga dapat diartikan beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional

Beban pajak tangguhan dinilai cukup efektf dalam menentukan perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak. Hal ini sesuai dengan penelitian [12] ada indikasi manajemen laba pada perusahaan yang melakukan pembayaran tarif pajak lebih tinggi. Manjemen laba yang dilakukan dengan mengolah data laporan keuangan pada pajak tangguhan..

Kepemilikan institutional membawa pengaruh terhadap manajemen laba. Adanya pengaruh beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba dengan menggunakan kepemilikan institutional sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian [13] yang menyatakan bahwa variabel moderasi kepemilikan institutional memperkuat pengaruh beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba.

Kesimpulan

  1. Hasil uji hipotesis Moderated Regression Analysis disimpulkan jika perencanaan pajak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional.
  2. Hasil uji hipotesis Moderated Regression Analysis disimpulkan jika aset pajak tangguhan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional.
  3. Hasil uji hipotesis Moderated Regression Analysis disimpulkan jika beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel moderasi kepemilikan institutional.

References

  1. Hernanto. (2013). Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
  2. Khuwalid, & Hidayat, N. (2016). Peran Pemoderasi Kepemilikan Institutional pada Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak dan Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba. 04 No.1.
  3. Pratama, M. Y. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Kebijakan Deviden, Kepemilikan Institutional dan Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba. Vol 4 No.1.
  4. Soemitro, R. (2011). Asas dan Dasar Perpajakan.
  5. Suandy, E. (2013). Perencanaan Pajak.
  6. Suandy, E. (2016). Hukum Pajak.
  7. Sugiono. (2016). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
  8. Sulistyanto, H. (2018). Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris.
  9. Sumanto, B. (2014). Pengaruh Kepemilikan Institutional dan Ukuran Dewan Komisaris terhadap Manajemen Laba. Vol 03 No.1.
  10. Sumomba, & Hutomo. (2012). Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba. Jilid 16 No. 02.
  11. Suteja, I. (2017). Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode Z-Score.
  12. Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
  13. Zain, M. (2013). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.