Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.3106

Mini Audit Communication of Muhammadiyah Student Association


Audit Mini Komunikasi Anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Audit Mini Komunikasi IMM UMSIDA

Abstract

This study aims to describe how the implementation of a communication mini audit of members of the Muhammadiyah Student Association (Case Study on IMM Korkom Umsida). This research uses quantitative descriptive research. Researchers use this type of research to determine the organizational communication process in IMM Korkom UMSIDA. The results of this study indicate that the Muhammadiyah Student Association (IMM) has good communication with fellow members and with leaders. This includes aspects of management, organization, and communication to IMM members with good procedures for managing members or organizations and their communications. While in the aspect of feedback with a value of 61% and although the lowest, this aspect is still in the good category. To support and enrich the development of knowledge, especially regarding the mini-audit of communication of members of the Muhammadiyah Student Association.

Pendahuluan

Komunikasi organisasi salah satu syarat kehidupan masyarakat, Menurut berelson dan steiner [1] mengatakan bahwa komunikasi iyalah sebuah proses penyampaian pesan. Hal yang di sampaikan disebut informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lainnya, sedangkan penyampaian yang dilakukan bisa melalui simbol-simbol yang bisa saja berbentuk kata-kata, angka-angka atau gambar.

Menurut Goldhaber [2] mengatakan bahwa definisi organisasi adalah sebagai komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan organisasi yang saling membutukan satu dengan yang lain untuk mengatasi situasi yang tidak pasti dalam lingkungannya. Definisi ini mengandung konteks tujuan konsep yaitu proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan dan ketidakpastian. [3].

Tujuan komunikasi organisasi yakni untuk memudakan, melaksanakan, dan melancarkan jalannya organisasi seperti nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu organisasi tanpa komunikasi seperti ruang hampa dan tidak bisa berjalan dengan lancar. [4]

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang tidak terlepas dari tujuan Muhammadiyah, dan juga bisa dianggap sejalan dengan faktor kelahiran Muhammadiyah. yang selalu melakukan komunikasi organisasi di dalam roda organisasi.

Dimana audit mini komunikasi, untuk mendiskripsikan bagaimana pelaksanaan audit mini komunikasi anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Studi Kasus Pada IMM Korkom Umsida)

Audit mini komunikasi tidak dapat menghasilkan informasi secara rinci dan lengkap, akan tetapi audit mini dapat digunakan sebagai alat dan metode yang praktis untuk mengumpulkan informasi yang bermanfaat, untuk meningkatkan efektivitas program yang sedang berlangsung maupun digunakan sebagai petunjuk bagi melaksanakan audit total yang menyeluruh dan mendalam [5]

Audit tidak hanya digunakan untuk bidang keuangan, hal ini bisa dilihat dari Webster’s New World Dictionary yang mengartikan audit salah satunya sebagai “pengujian dan evaluasi seksama atas sebuah persoalan sehingga komunikasi sebagai suatu persoalan organisasi juga dapat diaudit” [6]

Dalam penelitian Agus Suprianto dan Ainur Rochmaniah, Adanya pengaruh yang signifikan secara parsial dari Quality Assurance terhadap penigkatan kinerja karyawan yang diambil dari beberapa variabel yaitu variabel aspek managemen memiliki pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan bagian produksi dibanding dengan variabel bebas lainnya. [7]

Yuzak Alvian mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya (2016) pengaruh komunikasi terhadap seluruh karyawan dan pimpinan UD. Prima Jaya memiliki tingkat kepuasan yang tinggi dengan komunikasi organisasi di perusahaan tersebut. [8]

Metode Penelitian

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif.[9] Populasi yang digunakan berjumlah 270 orang (dengan jumlah masing-masing komisariat 30 orang) yang terbesar dari 9 komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sampel yang digunakan yakni 73 responden [10] dengan menggunakan rumus slovin.[11]

Hasil dan Pembahasan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia yang tidak terlepas dari tujuan Muhammadiyah, dan juga bisa dianggap sejalan dengan faktor kelahiran Muhammadiyah. Hal ini berarti bahwa setiap hal yang dilakukan Muhammadiyah merupakan aktualisasi dari keinginan Muhammadiyah untuk terwujudnya cita cita Muhammadiyah dilahirkan. Koordinator Komisariat (KORKOM) adalah bentuk kelengkapan fungsional yang mengkoordinir komisariat-komisariat IMM disuatu perguruan tinggi atau di tempat tertentu yang berada di dalam suatu wilayah cabang IMM. KORKOM IMM UMSIDA di dalam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang menaungi 9 komisariat secara nyata terbentuk demi tujuan IMM dan Muhammadiyah.

Karakteristik responden dibutuhkan untuk penganalisisan secara mendalam mengenai demografi responden sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu sebanyak 78 anggota IMM Koorkom UMSIDA dari 270 seluruh anggota,78 orang responden tersebut diambil dari para pimpinan komisariat beserta koorkom. Analisis deskriprif dilakukan terhadap para pimpinan Koorkom IMM UMSIDA. Ketujuh puluh delapan responden diminta untuk mengisi kuesioner penilaian terhadap 4 aspek yaitu aspek manajemen,aspek organisasi,aspek komunikasi,aspek umpan balik.

No Aspek (%)
1 Aspek Manajemen 73
2 Aspek Organisasi 72
3 Aspek Komunikasi 72
4 Aspek Umpan Balik 61
Table 1.Indikator Nilai Persepsi

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek manajemen tersebut didapatkan nilai rata – rata yaitu sebanyak 73%, nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Hal ini berarti di kalangan pengurus Korkom IMM terdapat musyawarah tentang tujuan organisasi, citra organisasi, dan kebijakan - kebijakan organisasi, para pengurus komisariat mempunyai kepercayaan pada Korkom IMM. Aspek komunikasi tersebut didapatkan nilai rata – rata yaitu sebanyak 72%, nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Hal ini berarti setiap komunikasi korkom IMM mempunyai tujuan dan sasaran tertulis, kegiatan-kegiatan komunikasi korkom IMM dilakukan tepat waktu. aspek organisasi tersebut didapatkan nilai rata – rata yaitu sebanyak 72%, nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Hal ini berarti Jumlah pengurus organisasi yang kompeten dan berpengalaman cukup memadai untuk melaksanakan tugas,i aspek Umpan Balik tersebut didapatkan nilai rata – rata yaitu sebanyak 61%, nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Hal ini berarti tujuan dan sasaran-sasaran korkom IMM disebarluaskan kepada segenap anggota secara memadai.

Kesimpulan

1. Aspek managemen, organisasi, dan komunikasi anggota IMM memiliki prosedur yang baik untuk memanagemen anggotanya atau organisasinya serta komuniaksinya. Hal ini dikarenakan aspek-aspek ini adalah kegiatan keorganisasian IMM. Seperti rapat harian, Program kerja, diklat serta event event keorganisasian sehingga adanya komunikasi dan kordinasi yang baik di dalamnya.

2. Sedangkan dalam aspek umpan balik dengan nilai 61% dan meski terendah aspek ini masih masuk pada kategori baik. Hal ini dikarenakan setiap kegiatan keorganisasian diatas tidak sertakan evaluasi setiap kegiatan agar kedepan lebih baik Kembali.

References

  1. Harun, Roehajat dan Ardianto Elvinaro, 2012, “Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial : Perspektif Dominan Kaji Ulang dan Teori Kritis Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  2. Goldhaber, Gerald M. 1986. Organizational Communication. Jakarta: Erlangga
  3. Hardjana, Andre. 2016. Komunikasi Organisasi, Strategi dan Kompetensi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
  4. Bismala, Lila dkk, 2015, “Perilaku Organisasi”, Umsu Press, Medan
  5. Arni, Muhammad. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Hardjana, A. (2000). Audit komunikasi teori dan praktik. Jakarta: PT Grasindo.
  7. Suprianto, Agus ; Rochmania, Ainur. 2017. Audit Mini Komunikasi Quality Assurance (AKQUA) Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan PT Sinar Djaja Can. Skripsi. Sidoarjo: FISIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  8. Alvian, Yuzak. 2016. Audit Mini Mengenai Keputusan Komunikasi Organisasi di UD Prima Jaya. Skripsi. Surabaya: FISIP Universitas Kristen Petra Surabaya.
  9. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Bandung.
  10. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Bandung.
  11. Ryan, T. (2013). Sample Size Determination and Power. John Wiley and Sons.