Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.7.2022.3089

Profitability, Firm Size, and Capital Structure: Implications for Firm Value in Food & Beverages Manufacturing


Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Struktur Modal: Implikasi untuk Nilai Perusahaan dalam Industri Makanan & Minuman.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Profitability Firm Size Capital Structure Firm Value Food & Beverages Manufacturing

Abstract

This study examines the relationship between profitability, firm size, capital structure, and firm value in the Food & Beverages Manufacturing sector over the period 2016-2020. Purposive sampling was used to select a sample of eight companies, and secondary data from the Stock Exchange Gallery at Muhammadiyah University of Sidoarjo were analyzed using the path analysis technique and SmartPLS software. The findings reveal that profitability positively and significantly influences capital structure, while firm size has a negative and insignificant impact. Additionally, profitability has a positive and significant effect on firm value, while firm size has a negative and insignificant influence. Furthermore, firm size positively affects firm value. Notably, profitability has a positive and significant effect on firm value, mediated by capital structure, whereas firm size has a negative and insignificant effect on firm value through capital structure mediation. These findings contribute to the understanding of the factors shaping firm value in the Food & Beverages Manufacturing industry and offer implications for practitioners and policymakers seeking to optimize capital structure decisions and enhance firm performance.

Highlights:

  • Profitability positively influences capital structure in the Food & Beverages Manufacturing industry.
  • Firm size does not significantly impact capital structure in the sector.
  • Profitability has a significant positive effect on firm value, while firm size has a negligible impact.

Keywords: Profitability, Firm Size, Capital Structure, Firm Value, Food & Beverages Manufacturing.

Pendahuluan

Keberhasilan suatu perusahaan yang berhubungan dengan harga saham dari invertor mempengaruhi nilai perusahaan, apabila terjadi kenaikan pada harga saham maka mengakitbatkan harga saham diperusahaan juga mengalami peningkatan. Nilai perusahaan mempunyai peran yang krusial untuk suatu perusahaan karena dengan adanya nilai untuk memaksimumkan suatu nilai perusahaan maka sama halnya dengan memaksimumkan tujuan utama suatu perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa jika Nilai perusahaan semakin tinggi semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan [1]

Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan, akan ada konflik antara kepentingan agent dan principal sering disebut agency problem. Konflik keagenan timbul akibat minat yang berbeda, Agent mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda dengan tujuan utama pemegang saham dan perusahaan, minat yang berbeda antara agen dan principal memicu masalah keagenan, agent terlalu menomersatukan keuntungan pribadi yang dapat menambah biaya bagi perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap perolehan laba perusahaan serta berpengaruh terhdap penurunan nilai perusahaan yang menyebabkan harga saham juga mengalami penurunan. [2]

Interaksi agensi muncul ketika principal memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada agent untuk menjalankan seluruh tugas dan pekerrjaan yang salah satunya merrupakan terkait pengambilan keputusan.Agent digambarkan sebagai pemegang kendali atass menejemen perusahaan atau pimpinan perusahaan yang dapat mengelola aktivitas operassional perusahaan secara langsung, agent lebih banyak mengetahui perkembangan dan isi perusahaan di bandingkan dengan principal, principal digambarrkan sebagai pemegang saham atau pemilik perusahaan. Agent diharuskan memberikan informasi yang sinkron terkait kondisi perusahaan, informasi tersebut diharapkan dapat memberikan signal bagi pemegang saham ataass kepercayaan yang telah diberikan tersebut, akan tetapi, terkadang agent memberikan informasi yang tidak sinkron terkait kondisi perusahaan, peristiwa semacam ini disebut juga dengan penyajian informasi tidak simetri (information asymmetric). Informasi yang tidak simetri timbul akibat dipicu oleh niat agen memperoleh laba tersendiri dari perusahaan yang dipimpinnya . . Diisamping itu principal ingin mewujudkan tujuannya dengan meningkatkan kekayaan pemilik saham yang dapat ditandai dengan meningkatnya nilai perrusahaan dan harga saham. [3]

Metode Penelitian

A. Lokasi Penelitian

Penelitian in dilakukan pada perusahaan manufaktur Makanan dan Minuman (food and beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana data tersebut tidak diambil secara langsung dari perusahaan, melainkan data yang sudah dipublikasikan dan diperoleh dari Galeri BEI yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl.Mojopahit 666-B Sidoarjo.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini populasinya adalah perusahaan Perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman (food and beverages) pada periode 2016-2020. Jumlah populasi adalah sebanyak 26 perusahaan dan tidak semua populasi ini akan menjadi objek penelitian, sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel lebih lanjut.

2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 8 Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman (food and beverages) )yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini digunnakan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Definisi data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara baik yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (IDX) melalui Galeri Bursa Efek Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini teknik dokumentasi, Teknik dokumentasi data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa data laporan keuangan (financial statement) yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Sumber data penelitian ini diperoleh dari internet melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Indonesia Stock Exchange (IDX) www.idx.co.id.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisa jalur (path analysis). path analysis merupakan teknik analisis yang fungsinya untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel yang disusun berdasarkan urutan dengan menggunakan koefisien jalur sebagai besaran nilai untuk penentuan besarnya pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. Pada penelitian ini analisis jalur path (path analysis) dilakukan dengan menggunakan soft ware SmartPLS (Partial Least Square) versi 3.0 for windows.

F. Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan aggapan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementara diduga adalah sebagai berikut :

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

H5 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

H6 :Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan melalui variable intervening Struktur Modal

H7 :Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan melalui variable intervening Struktur Modal.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Analisis Data

a) Model Pengukuran (Outer Model)

Figure 2. Outer Model

Pada skema diatas menspesifikasikan hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya, dengan kata lain outer.model menjelaskan dari setiap variabel berhubungan dengan variabel lainnya. Pada outer model uji yang dilakukan diantaranya:

1. Uji Validitas

a) Convergent Validity

Untuk menguji convergent validity digunakan nilai outer loading atau loading factor. Suatu indikator dinyatakan memenuhi convergent validity dalam kategori baik apabila nilai outer loading >0,7.

Berikut adalah nilai outer loading dari masing-masing indikator pada variabel penelitian:

Variabel Indikator Outer Loading
Profitabilitas ROA 1.000
Ukuran Perusahaan (size) SIZE 1.000
Struktur Modal DER 1.000
Nilai Perusahaan PBV 1.000
Table 1.Outer LoadingOutput SmartPLS, Data diolah, 2021

Berdasarkan data dalam tabel 1.diatas, menunjukkan bahwa masing-masing indikator variabel banyak yang memiliki nilai outer loading >0,7. Tetapi masih terdapat beberapa indikator yang memiliki nilai outer loading <0,7. nilai outer loading antara 0.5-0.6 sudah cukup untuk memenuhi syarat convergent validity. Daapat diketahui dari data diatas tidak ada indikator variabel yang nilai outer loading nya dibawah 0,5 daapat diartikan semua indikator dinyatakan layak atau valid untuk digunakan analisis lebih lanjut

b) Discriminant Validity

Uji discriminant validity ini menggunakan nilai cross loading. Apabila nilai cross loading pada indikator variabelnya terbesar dibandingkan variabel lainnya dapat artikan indikator itu telah memenuhi syarat discriminant validity). Berikut ini adalah nilai cross loading masing-masing indikator:

Indikator Variabel
Profitabilitas UkuranPerusahaan Struktur Modal Nilai Perusahaan
X1 1.000
X2 -0.122 1.000
Z 0.188 0.066 1.000
Y -0.623 0.149 0.193 1.000
Table 2.Cross LoadingOutput SmartPLS, data diolah 2021

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing indikator pada setiap variabel mempunyai nilai cross loading terbesar pada variabel yang dibentuknya dibandingkan dengan nilai cross loading pada variabel yang lain, dari hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan pada penelitian ini sudah memiliki discriminant validity yang baik dalam menyusun variabelnya masing-masing.

2. Uji Reabilitas

a) Composite Reliability

Composite reliability digunakan untuk menguji nilai reliabilitas indikator pada setiap variabel, suatu varibael dapat dikatakan telah memenuhi syarat composite reliability apabila memiliki nilai >0.6 Berikut ini merupakan nilai composite reliability dari masing-masing variabel dalam penelitian ini :

Variabel Composite Reliability
Profitabilitas 1.000
Ukuran Perusahaan (Size) 1.000
Struktur Modal 1.000
Nilai Perusahaan 1.000
Table 3.Uji ReabilitasOutput SmartPLS, data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai composite reliability semua variabel dalam penelitian ini adalah >0.6 hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel telah memenuhi syarat composite reliability sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki nilai reliabilitas yang baik.

b) Average Variance Extracted (AVE)

Konstruk model dapat dinyatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika AVE memiliki nilai diatas 0,50. JikaaAVE >0,50 maka dapat diartikan reliabel Berikut merupakan tabel nilai AVE dari seluruh variabel.

Variabel AVE
Profitabilitas 1.000
Ukuran Perusahaan (Size) 1.000
Struktur Modal 1.000
Nilai Perusahaan 1.000
Table 4. Average Variance Extracted (AVE) Output SmartPLS, data diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa nilai AVE untuk semua variabel yakni >0.50 yang berarti bahwa seluruh variabel dapat dinyatakan reliabel.

b) Model Struktural (Inner Model)

Inner model atau model struktural digunakan untuk mengetahui hubungan antar konstruk, R-Square dan nilai signifikasi dari model penelitian. Model ini dievaluasi menggunakan R-Square untuk konstruk dependent dari koefisien parameter jalur struktural. Berikut ini merupakan model struktural dari penelitian ini :

Figure 3.Inner Model

Penilaian model dalam SmartPLS dimulai dengan melihat R-Square untuk setiap variabel laten dependent. Apabila hasil dari R-Square >0,67 mengidentifikasikan pengaruh yang baik antara variabel eksogen terhadap variabel endogen, sedangkan jika nilai R-Square 0,33-0,66 maka termasuk dalam kategori sedang dan jika nilai dari R-Square 0,19-0,32 maka termasuk dalam kategori lemah. Berikut ini merupakan hasil R-Square dengan menggunakan SmarPLS :

Variabel R- Square
Struktur Modal (Y) 0.196
Nilai Perusahaan (Z) 0.394
Table 5.Nilai R- SquareOutput SmartPLS, data diolah 2021

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa nilai R-Square Struktur Modal (Y) Diperoleh sebesar 0.196. Perolehan nilai ini menjelaskan bahwa presentase besarnya variabel Struktur Modal yang dijelaskan adalah sebesar 19,6%, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai R-Square dalam kategori lemah. Untuk variabel Nilai Perusahaan (Z) diperoleh nila R-Square sebesar 0.394. Perolehan nilai ini memiliki arti bahwa presentase besarnya variabel Nilai Perusahaan (Z) yang dijelaskan adalah sebesar sebesar 39,4%, maka dapat disimpulkan bahwa nilai R-Square varibael Nilai Perusahaan dalam kategori sedang.

3. Uji Hipotesis

Uji dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai dari koefisien, jika nilai koefisien negatif maka hipotesis dapat dinyatakan adanya hubungan yang positif, serta hipotesis penelitian ini dapat dinyatakan diterima secara signifikan apabila nilai dari P-Values <0,05 dan t-statistik >1,96. Berikut ini merupakan hasil uji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini :

Variabel Original Sample (O) Sample Mean (M) Sample Deviation (STDEV) t-Statistik (|O/STDEV|) P-Values
X1→Y 0.506 0.510 0.194 2.607 0.009
X1→Z -0.614 -0.613 0.096 6.384 0.000
X2→Y 0.053 0.046 0.158 0.333 0.739
X2→Z 0.074 0.079 0.130 0.571 0.569
Z→Y 0.500 0.508 0.181 2.770 0.006
X1→Z→Y -0.307 -0.309 0.120 2.554 0.011
X2→Z→Y 0.037 0.049 0.077 0.480 0.632
Table 6.BootstrapingOutput SmartPLS, data diolah 2021

Dalam melakukan pengujian hipotesis menggunakan metode boostrap terhadap sampel. Pengujian dengan bootstrap ini ditujukan untuk meminimalkan masalah ketidak normalan data penelitian. Berikut merupakan hasil pengujian dengan bootstrap dari analisis SmartPLS :

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah dilakukan oleh peneliti maka hasil yang diperoleh melalui program aplikasi SmartPLS versi 3.0. Bahwa variabelPengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai variable intervening disimpulkan sebagai berikut :

a. H1 : Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Profitabilitas.memiliki0pengaruh0positif0dan0signifikan.terhadap.struktur.modal.dikarenakan tingkat profitabilitas dalam perusahaan mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut. Dimana.jika.perusahaannmemilikintingkatnprofitabilitasnyangntinggi, nmakanperusahaan tersebut tidak.perlu susah.payah untuk.mencari.suntikanmdana.dari.luar.karena cukup.hanya.menggunakan danamdarimdalam, .bisa saja-dari-hasil-keuntungan-yang-didapat-dari-penjualan-disetor-sebagai tambahan0modal. Jadi0semakin0tinggi0tingkat0profitabilitassuatu.perusahaan.maka.akan.semakin besar.juga.struktur.modalnya._Hasil_penelitian_ini_sama_dengan_penelitian_yang dilakukan.oleh [4] .yang.juga.menunjukkan.bahwa.profitasbilitas.memiliki.pengaruh.signifikan.terhadap.struktur modal.perusahaan.

b. H2 : H3 : Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai perusahaan.

Variabel.profitabilitas.berpengaruh.positif.dan.signifikan.terhadap.nilai.perusahaan. .Hal ini menunjukkan_bahwa_profitabilitas_berbanding_lurus_dengan_nilai perusahaan. Jika profitabilitas mengalami-peningkatan-maka-nilai-perusahaan-juga-akan-mengalami-peningkatan, begitu pula sebaliknya.nJadinhipotesisnketiganyangndiajukannpenelitinditerima. Hal ininsesuaindengan teori bahwanprofitabilitasnyang tingginmencerminkannkemampuannperusahaanndalamnmenghasilkan keuntungannyangntingginbaginpemegangnsaham..Dengan rasio profitabilitasnyang tinggi yang dimilikinperusahaannakannmenariknminatninvestor untuk menanamkannmodalnya di perusahaan. Tingginyanminatninvestor untuknmenanamkannmodalnyanpada perusahaanndengannprofitabilitas yangntingginakannmeningkatkannhargansahamnsehingganakannmeningkatkannnilai perusahaan. Semakin besar laba ditahan, semakin besar kebutuhan dananya dipenuhi dari dalam perusahaan (dana internal)nsehingganmengurangi.penggunaan.dana.dari.hutang (dana eksternal). Penelitian ini.tidak.sejalan.dengan.penelitian.yang dilakukan [7].yang.menyatakan.bahwa.profitabilitas.tidak berpengaruh.terhadap.nilai.perusahaan. .Sedangkan.Penelitian.ini sejalan.dengan penelitian.yang dilakukan.oleh [8] yang menyatakan.bahwa profitabilitas.berpengaruh.positif.dan signifikan terhadapnnilainperusahaan

c. Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap struktur modal

H2nyang menyatakannbahwa ukuran perusahaan.(SIZE)/berpengaruh/terhadap/strukturmodal (DER)nditolak.Ukurannperusahaannyangnbesar tidak akan meningkatkan atau menaikkan struktur modal.dari.perusahaan.karena.ukuran.perusahaan.yang.besar.menunjukkan bahwa perusahaan memilikiosumberodanaointernaloatau laba ditahan yang besar, sehingga/perusahaan mampu.untuk membiayaininvestasindenganndana yangndihimpunnya tersebut. Olehnkarena itu, Halnini sejalan dengannpenelitiannyangndilakukannoleh [5].yang menyatakan_bahwa_ukuran_perusahaan_tidak berpengaruh.terhadap.struktur.modal, .sedangkan.penelitian.ini bertolak.belakang.dengan [6] yang menyatakan_SIZE.berpengaruh positif dan.signifikan terhadap.struktur.modal.

d. H4 : Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Allenjuan Ukuran perusahaan yang merupakan suatu skala yang dapat diklasifikasikan sebagai pengelompokan sebuah perusahaan dengan berbagai rasio sebagai penentunya antara lain dengan nilai pasar saham, total aset perusahaan, log size perusahaan, dan lainnya. Tentu dengan adanya peningkatan atau penurunan total aset yang dilakukan oleh suatu perusahaan tidak mempengaruhi penilaian para investor terhadap kinerja perusahaan. Dengan begitu Ukuran perusahaan yang besar tidak dapat menjamin adanya penilaian yang baik dari investor, seperti pada saat ukuran perusahaan besar dapat menyebabkan kemungkinan nilai perusahaan turun, ini dikarenakan perusahaan dengan mudah memperoleh hutang dari pihak eksternal atau luar. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh [9] yang menyatakan bahwa variable Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh Positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

e. H5 : Pengaruh Struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Struktur Modal di proksi dengan DER dengan menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagainakibat penggunaannhutang. Sejauhnmanfaatnpenggunaan hutang lebih besar, tambahannhutangnmasih diperkenankan. nApabila pengorbanannkarena penggunaanhutang sudah lebih besar,vmaka tambahan hutang tidak diperkenankan. Semakin tinggi hutang maka resiko yangnditanggung.perusahaan juga besar. Hal ini akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap perusahaan dan selanjutnya akan.memengaruhi.nilai.perusahaan. Hal.ini serupa dengan penelitian yang.dilakukan oleh Penelitian [10] menyatakannbahwa struktur modalnberpengaruhnpositif dan signifikan terhadap.nilai perusahaan, pernyataan tersebut juga diperkuatnoleh penelitian [11]

f. H6 : Pengaruh Struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Hasil pengujian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Profitabiltas mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan melalui variable Intervening Struktur Modal.struktur modal adalah komposisi saham biasa, tempat perlindungan yang disukai, dan kelas-kelas seperti itu, laba ditahan, dan utang jangka panjang yangdikelola oleh kesatuan bisnis dalam pembiayaan asset sehingga mampu memediasi antara Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan. Demikian juga sebaliknya, apabila jumlah modal pinjaman yang besar dapat menghasilkan keuntungan yang besa bagi perusahaan, maka pada saat perusahaan dilikuidasi kemungkinan besar perusahaan dapat mengembalikan modal pinjaman seluruhnya. Melihat prospek perusahaan yang seperti itu, maka nilai perusahaan tersebut dimungkinkan akan stabil bahkan bergerak naik sehingga para investor akan tertarik untuk menamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Ini menunjukkan perusahaan mengelola aset mereka secara efektif dengan menghasilkan laba. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [12].

g. H7 : Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh struktur modal yang tidak dapat diuji karena struktur modal sebagai variabel intervening tidak signifikan terhadap variabel ukuran perusahaan, yang berarti tidak dapat memediasi hubungan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini struktur modal (DER) bukan merupakan variable intervening yang tepat karena tidak memiliki pengaruh terhadap ukuran perusahaan (SIZE). Oleh karenaitu, H7 yang menyatakan ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) malaluistruktur modal (DER) tidak bisa diuji dan hipotesis ini dieleminasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan [13] yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh yang negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan melalui variable Intervening Struktur Modal.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

2. Ukuran Perusahaan (Size) tidak berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

3. Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan (Size) secara simultan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal

4. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

5. Ukuran Perusahaan (Size) tidak berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

6. Struktur modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

7. Profitabilitas, Ukuran Perusahaan (Size), dan Struktur Modal secara simultan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

References

  1. Suadnyana, I. M., & Wiagustini, L. P. (2013). Pengaruh Risiko Bisnis dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal nilai perusahaan. Forum Manajemen, 11(1), 100–108.Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
  2. Kosimpang, A. D., Andini, R., & Oemar, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai perusahaan dengan Variabel Struktur Modal Sebagai Variabel Intrvening Pada Prusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2012-2016. Jurnal Universitas Pandanaran, 1–15.
  3. Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. Hal 305-360.Bararuallo, Frans. 2010. Nilai Perusahaan Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta Universitas Atma Jaya.
  4. Setyawan, A.,I.,W, Topowijono & Nila F.,N. (2016). Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Profitability, Business Risk, Effective Tax Rate, Asset Tangibility, Firm Age dan Liquidity Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2014), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 31(1), 116.
  5. Sawitri, N., P., Y., R., & Putu, V., L. (2015). Pengaruh Risiko Bisnis, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal. EJurnal Manajemen Unud. 4(5), 1246-1247.
  6. Hermuningsih,sri, (2012). Pengaruh Profitabilitas,Size Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening, Jurnal Ekonomi : Volume 16, Nomor 2, Halaman 232-242.
  7. Asmidar. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2014). Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji.
  8. Khoirianto, Redy. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Ekonomi, 9 (1): 1-14.
  9. Putri, Aafiyah. 2015. Analisis Pengaruh Perubahan Profitabilitas Terhadap Perubahan Saham Pada Perubahan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013. Skripsi. Universitas Hasanuddin: Makasar.
  10. Hamidy,Rahman Rusdi.2014. “ Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia” Tesis. Denpasar : Universitas Udayana.
  11. Pratiwi Batubara, R. A., & Topowijono, T. (2017). PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 50(4), 1–9.
  12. Arif, Muhammad dan Arza, Indra,.M. 2018. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi Belanja Modal Pemerintah Daerah di Kabupaten dan Kota Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013-2017. Jurnal Riset Manajemen & Akuntansi Vol.9 No 2 November 2018.
  13. Hanif, Z. L., Yulianti, Y., & Amilahaq, F. (2020). Dampak Mediasi Struktur Modal terhadap Hubungan Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan serta Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Indonesia, 9(1), 65. https://doi.org/10.30659/jai.9.1.65-87