Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.3050

The Effect of Using Image Media to Increase English Learning Outcomes for Class 6 Students at Elementary School


Pengaruh Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas 6 SD

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

media gambar hasil belajar bahasa inggris

Abstract

The problem raised in this study is whether there is an effect of applying the use of image media to improve English learning outcomes for 6th grade students at yahoo Elementary school Thailand.The purpose of this study was to find out the achievements in developing descriptive text writing for 6th graders of Yaho elementary school before and after being taught using picture media. This research was conducted in the 6th grade of Yahoo elementary school. The sampel of this study were 19 students in the class. This research method is quantitative with a pre-experimental design. To get the data, the researcher gave pre-test, treatment and post-test to the students. Researchers use image media to teach writing descriptive text. Based on the results of the study, the researchers found that there were significant differences in students' achievement in writing descriptive texts. In conclusion, using image media in teaching writing affective descriptive text to improve students' writing achievement in writing descriptive text.

Pendahuluan

Pembelajaran dari sudut pandang teori interaksional didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan konsep ini, pembelajaran dipandang memiliki kualitas baik jika interaksi yang terjadi bersifat multi arah, yakni guru-siswa, siswaguru, siswa-siswa, siswa-sumber belajar, dan siswa-lingkungan belajar.[2]

Proses pembelajaran yang efektif, inovatif, menarik, dan meneyenangkan bagi pesrta didik terdapat banyak unsur yang mempengaruhi proses pembelajaran tersebut salah satunya tersedianya alat peraga sebagai pendukung sumber belajar untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.[3]

Menurut Muid, (2015:32) Bahasa Inggris sangat dibutuhkan untuk mengumpukan informasi dan mengetahui tentang teknologi terbaru. Di Thailand maupun di Indonesia, pendidikan bahasa inggris telah mulai diajarkan sejak level paling dini seperti PAUD dan TK sebagai bahasa kedua setalah bahasa ibu yang merupakan bahasa resmi kebangsaan. Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah yang ada di Thailand. Bahasa Inggris telah diajarkan di sekolah seperti salah satu subjek utama dari sekolah dasar hingga universitas.[4]

Di katakan oleh ( Dzukifli : 2013) pendidikan bahasa yang diajarkan kepada anak sejak dini, dapat mempermudah anak agar lebih memahami bahasa karena kebiasaan. Dalam pembelajaran bahasa Inggris terdapat empat keterampilan dasar yang harus dikuasai yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Hal paling dasar dalam mempelajari bahasa inggris adalah mendegar. Dengan melatih siswa mendengar berbagai kosa kata dalam bahassa inggris, kemudian membuat siswa menggambarkan apa yanag mereka dengar merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. [5]

Dari pendapat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Bahasa merupakan salah satu prospek pembelajaran penting. Dimana hasil dari permbelajaran tersebut akan berguna untuk kemajuan anak – anak dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bacaan online maupun offline. Bahasa inggris diharapkan dapat menjadi salah satu wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi kemampuan berbahasa, membangun kepercayaan diri dan berkembang.

Menurut (Herman :2012), Untuk dapat menguasai bahasa Inggris dengan cepat, mudah, dan menyenangkan, terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan diantarannya yaitu, prinsip belajar bahasa Inggris tips-tips belajar bahasa Inggris yang mencangkup listening, speaking, reading, dan writing, dan sumber-sumber belajar bahasa Inggris. [6]

Proses belajar mengajar tidak lepas dari peran media di dalamnya, sebab pembelajaran media merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen proses belajar mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi interaksi guru dan siswa.

Media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.[7]

Media gambar memiliki beberapa kebebihan, diantaranya dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman, serta murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus.

Menurut Sadiman Arief S. (2003) media gambar adalah sebuah gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini bisa membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat dengan lebih jelas.[8]

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berupa peningkatan hasil belajar melalui proses pembelajaran di tingkat sekolah di pengaruhi oleh kurikulum, buku pelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sistem evaluasi. Dari beberapa faktor tersebut salah satu yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor media pembelajaran, khususnya pada pelajaran bahasa Inggris.[9]

Berdasarkan observasi penulis terhadap guru Yaho Elementary School, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Diantaranya yaitu kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa bisa berpendapat atau bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanyaan, siswa tidak berani menjawab, jika ada itu hanya beberapa siswa. Jika ada kendala dalam pelajaran siswa tidak berani bertanya. Menurut pernyataan dari beberapa siswa, kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantranya yaitu: 1) Materi yang disampaikan oleh guru kurang menarik, 2) Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru karena pelajaran Bahasa Inggris menuntut untuk hafalan.

Berdasarkan permasalahan tertulis di atas, maka guru dituntut untuk mengubah model pembelajaran di kelas dengan berbagai metode yang variatif. Sehingga proses pembelajaran tidak hanya berpacu pada guru, tetapi siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis deskriptif yakni media gambar. Media gambar memiliki beberapa kebebihan, diantaranya dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman, serta murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan Penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas 6 di Yaho Elementary School Thailand.”

Metode

Jenis penelitian ini penulis menggunakan penelitian jenis kuatitatif, karena data yang diperoleh penelitian berupa angka-angka dan dianalilis menggunakan statistic dan program SPSS.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group Pretest-Posttest Design” yaitu desain pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Peneliti memilih desain ini, karena peneliti ingin fokus pada satu kelas yang paling buruk dari kelas yang lain. Dengan demikian dapat diketahui lebih tepat karena dapat diadakan sebelum diberikan pengobatan.[10]

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan menulis teks deskriptif atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh perlakuan yang diberikan. Melalui penelitian eksperimental ini, peneliti ingin mengetahui bahwa penggunaan foto sebagai media gambar berupa foto dapat meningkatkan kemampuan prestasi siswa dalam menulis teks deskriptif.

Formula:

X
Table 1.

Formula 3.1, Sugiyono (2018: 110)

Note:

O1= Pretest

X= Treatment

O2= Posttest

Hal pertama dalam melakukan percobaan menggunakan desain sampel tunggal dilakukan dengan memberikan tes kepada sampel yang belum diberikan perlakuan yang disebut pre-test (O1) menggunakan gambar idola yang telah disepakati sebelum proses pembelajaran untuk mendapatkan nilai. dalam penulisan teks deskriptif. Setelah mendapatkan nilai, dilakukan perlakuan (X) dengan pelatihan kelompok dengan media pembelajaran gambar idola selama jangka waktu tertentu. Peneliti akan menjelaskan langkah-langkah bagaimana mendeskripsikan seseorang.

Setelah perlakuan kelompok siswa menggunakan foto idola yang sama, kemudian diberikan tes (O2) untuk mengukur prestasi belajar menulis teks deskriptif siswa setelah dikenai variabel eksperimen (X), pada posttest akan diperoleh hasil dari eksperimen pada yang mana prestasi menulis siswa meningkat atau tidak berubah sama sekali. Bandingkan O1 dan O2 untuk menentukan seberapa besar perbedaan yang muncul, jika ada sebagai hasil dari variabel eksperimen. Kemudian data dianalisis menggunakan uji-t . [10]

siswa Pretest Posttest Gain (d) X^2d
19 1065 1397 332 1044
Mean 56.05 73.53 17.47
Table 2.Hasil Pre-test dan Post-test

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui hasil pre-test dan post-test. Sebelum melakukan treatment peneliti memberikan pre-test ke pada siswa dan mendapat 56.05 sebagai hasil nilai rata-rata pre-test. Setelah peneliti memberikan perlakuan menggunakan gambar dalam mengajarkan keterampilan menulis secara deskriptif teks, maka peneliti mendapatkan 73.53 sebagai hasil nilai rata-rata post-test. Saya Artinya ada perbedaan yang signifikan hasil pre-test dan post-test siswa setelah peneliti melakukan treatment menggunakan foto dalam pembelajaran.menulis teks deskriptif.

Hasil dan Pembahasan

Dalam peneltian ini, peneliti berfokus pada penggunaan media gambar terhadap proses pembelajaran Bahasa Inggris siswa kelas 6 di Yaho Elementary School Thailand. Peneliti ingin mengetahui bagai mana Pengaruh Penerapan dari penggunaan media gambar dengan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas 6 di Yaho Elementary School Thailand. Peneliti membatasi jumlah siswa dengan grup kecil yang terlibat dalam penelitian ini atau juga disebut dengan sample sebanyak 19 siswa.

Penelitian ini menggunakan uji-T sebagai anaalisis utama. Tujuan dari uji-T yang peneliti gunakan adalah untuk menngetahui ada tidaknya pengaruh dengan menggunakan gambar dalam pengajaran keterampilan menulis teks deskriptif. Dari data yang telah terkumpul, peneliti menganalisis uji-T sebagai berikut:

Deskripsi:

Md = Rata-rata dari perbedaan pre-test dan post-test

Σ 𝑥 2𝑑 = = Total simpangan kuadrat

Xd = Penyimpangan pada setiap mata pelajaran

N = Contoh mata pelajaran

d.b = itu akan dibuat oleh N-1

Menghitung uji-t

1044.737

N=19

t = 10

Tabel dapat ditemukan dengan mengetahui tingkat signifikan dan derajat kebebasan (d/f). Tingkat signifikan 5% (0.05) dan derajat kebebasan (d/f) = 18 Oleh karena itu, t-tabel menunjukkan 2.10

Membandingkan antara uji-t dan t-tabel

Berdasarkan perhitungan uji-t, hasil uji-t adalah 10 dan nilai d/f adalah 18 pada taraf signifikansi 5% Membandingkan uji t dengan t tabel, hasil penelitian ini menunjukkan uji t (uji t = 10 ) lebih banyak dari t tabel (t tabel 5 % =2.10) atau 10 > 2.10

t-test 10
t-table 2.10
Table 3.Hasil T-Test

Hipotesis

Setelah data dihitung, peneliti menguji hipotesis berdasarkan hipotesis statistik. Hipotesis yang dilakukan sebagai berikut:

a. Hipotesis Alternatif (Ha) jika t-test (ttest) > t-tabel (ttabel): ada pengaruh yang signifikan terhadap prrestasi belajar siswa dalam meenulis teks deeskriptif adalah diajarkan sebelum dan sesudah menggunakan foto.

b. Hipotesis Null (Ho) jika t-test (ttest) < t-tabel (ttabel): tidak ada pengaruh signifikan pada siswa dalam menulis teks deskriptif yang diajarkan sebelumnya dan setelah menggunakan foto.

Berdasarkan analisis data perhitungan uji-t (uji-t = 10) lebihbanyak dari t-tabel (ttabel 5% = 2.21) atau 10 >2.10 Dari kriteria hipotesis jika t-test > t-tabel artinya hipotesis (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Sedangkan jika t-test < t-tabel berarti (Ha) ditolak dan (Ho) diterima.

Karena t-test > t-tabel taraf signifikansi 5%, maka alternatifnya hipotesis (Ha) diterima dan hipotesis (Ho) ditolak. Dapat di artikan ada perbedaan yg signifikan terhadap prestasi belajar siswa dalam menulis deskriptif teks diajarkan sebelum menggunakan foto dan setelah menggunakan media gambar.

Kesimpulan

Berdasarkan rumus masalah di atas Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa pencapaian melalui gambar. gambar yang digunakan dalam penelitian adalah gambar idola remaja. Hal ini membuat siswa memiliki pengalaman baru dalam belajar Bahasa Inggris dan mereka tertarik.

Berdasarkan hasil pencarian data dan pembahasan sebelumnya , Dapat dibuktikan bahwa penggunaan gambar dalam pengajaran menulis teks deskriptif memberikan perbedaan yang signifikan prestasi. Nilai siswa menulis teks deskriptif setelah diajar dengan menggunakan Gambar idola sebagai media gambar lebih baik dari sebelumnya diajarkan dengan menggunakan nya.

Nilai rata-rata pre-test lebih rendah dari nilai rata-rata post- test Peneliti menggunakan rumus t-test untuk mengetahui jawaban dari pernyataan dari masalah.

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, terdapat signifikansi perbedaan prestasi belajar siswa dalam menulis teks deskriptif yang diajarkan sebelum menggunakan gambar dan setelah menggunakan gambar. Hasil t-test lebih tinggi dari t-tabel. Perbandingan antara t-test dan t-tabel menunjukkan bahwa t-test 10 > t tabel 2.10 Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi, melamar gambar memberikan perbedaan yang signifikan pada prestasi siswa dalam menulis teks deskriptif.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan gambar terbukti dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis teks deskriptif.

References

  1. Cecep Kustandi, Media Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 5.
  2. Nurdyansyah, (2016). INOVASI MODEL PEMBELAJARAN Sesuai Kurikulum 2013. ( Nizamia Learning Center Sidoarjo)
  3. Arifin, (2018). Metodologi Penelitian Pend idikan. Umsida Press.
  4. Muid. A, Pentingnya Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Pada Kurikulum Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, (14)2, 32. (Jakarta Pusat, Kajian Budaya Unika atma Jaya, 2015)
  5. Dzukfikli, Improving students English Speaking skill Ability, (Yogyakarta State University, 2013)
  6. Herman Felani Tandjung, Teknik Mudah Belajar Bahasa Inggris Untuk Pemula, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hlm. 1
  7. Hudri Achmad, Penggunaan Media Gambar Pada Kemampuan Menulis Cerita Pendek Bahasa Inggris, SMAN 3 Mataram SMKN 2 Mataram, Jurnal Kependidikan 4 (1): 41-47
  8. Arief S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  9. Khusnul Khotimah, Pengaruh pembelajaran terhadap hasil belajar di tinjjauh dari aktifitas belajar. Surakarta:2016 :14
  10. Sugiyono,(2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta )