Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.3045

Implementation of Authentic Assessment in Al-Islam and Muhammadiyah Learning at Junior High School


Implementasi Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SMP

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

penilaian otentik dan pembelajaran al-islam kemuhammadiyahan

Abstract

Education is a series of processes with the main mission of turning on human nature as a being with good character and being educated. With these efforts, it is able to encourage the ability to think, work, behave, and behave towards a human who is perfect in mind, body, and spirit. In the world of education, basically the evaluation of learning cannot be separated from the conditions of the times. One form of learning evaluation to measure student achievement in the 2013 curriculum is authentic assessment. Authentic assessment is an assessment that is carried out comprehensively to assess the input and output of students' learning. The purpose of this study was to determine the implementation and constraints in the application of authentic assessment in learning Al-Islam and Muhammadiyah at SMP Muhamamdiyah 3 Kutorejo . The research method used was qualitative research. The subjects used in this study were teachers and students of SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo. Types and sources of data used are primary and secondary data sources. While the data collection technique is by means of observation, interviews and documentation. Meanwhile, data analysis and interpretation techniques are used, namely data reduction, data presentation and data verification. The results obtained in this study indicate that the implementation of authentic assessment in learning Al-Islam and Kemuhamamdiyahan at SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo has been implemented well.

Pendahuluan

Pendidikan ialah serangkaian proses yang memiliki misi menghidupkan fitrah manusiasebagai makhluk yang terdidik, dengan upaya mampu mendorong manusia untuk aktif dsalam kemampuan berfikir, berkarya, bersikap, dan berperilaku menuju manusia yang sempurna akal. Misi Pendidikan tersebut dijelaskan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[1] Pendidikan yakni salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan yang nantinya berguna bagi umat manusia, dengan memperoleh pengetahuan tersebut maka akan berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia kedepannya. Dalam melaksanakan Pendidikan tidak ada Batasan mengenai waktu, ruang, serta tempat.[2]

Berbicara tentang Pendidikan di Indonesia saat ini, Pendidikan di Indonesia sedang dihadapkan dengan rendahnya mutu-mutu Pendidikan yang kurang menguntungkan bagi penerus bangsa di masa depan. Dalam hal tersebut pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dan pembaharuan dalam meningkatkan mutu-mutu pendidikannya. Salah satunya yakni pembaharuan mengenai penilaian dalam pendidikan. Penialian yang digunakan adalah penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara menyeluruh untuk menilai input maupun output pembelajaran dari peserta didik. [3] Penilaian tersebut digunakan oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian antara lain tes, observasi, penugasan individu maupun kelompok, serta bentuk Teknik lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat dari perkembangan peserta didik.

Dalam penelitian tentang Implementasi Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. Apabila dalam penerapannya tidak didukung oleh kesiapan sekolah dan pendidik-pendidik yang berkompeten serta sarana prasarana yang memadai. Dengan demikian penilaian tersbut harus memberikan hasil yang positif karena penilaian tersebut termasuk dalam elemen-elemen kurikulum 2013 yang harus diterapkan oleh pendidik pada proses pembelajaran peserta diidk.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan kenyataan dan keadaan objek penelitian dnegan fakta-fakta yang ada dilapangan, dengan mengambil data yang bersifat apa adanya. Menurut Bogdan dan Taylor metodologi penelitian kualitatif ini sebagai perilaku. Dengan anggapan lain, prosedur dalam penelitian yang akan dating sifatnya deskriptif dengan kata yang berupa tertulis maupun lisan dari orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti. Berikut ini adalah rincian dari metode penelitian, antara lain adalah sebagai berikut:

Subjek dan lokasi

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru dan siswa-siswi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo.

Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penggunaan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif dalam penelitian ini yakni gambaran umum di SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo, Visi Dan Misi Sekolah, Keadaan Peserta Didik Khusus Dan Pendidik, implementasi penilaian otentik dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo.

Sedangkan sumber data yang didapatkan oleh peneliti berupa data primer dan data sekunder, ialah sebagai berikut:

  1. Data primer merupakan sumber data yang secara langsung memberikan informasi kepada informan tanpa melalui perantara lain. Data primer yang didapatkan oleh peneliti yakni implementasi penilaian otentik serta kendala-kendala yang terjadi dalam penilaian otentik pada saat diimplementasikan dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan.
  2. Data sekunder merupakan data yang didapatkan oleh penelitiyang dijadikan sebagai bahan referensi dalam menyelesaikan artikel ini. Data sekunder tersebut berupa jurnal, buku, dan lain sebagainya. Data sekunder yang didapat pada penelitian ini yakni dari informan yang data sekundertersebut berupa angket atau hasil penilaian.[5]

Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni peneliti mengamati secara langsung di kelas saat proses pembelajaran mengenai implementasi penilaian otentik dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yakni wawancara semi struktur. Dalam wawancara peneliti lebih banyak mendengarkan dan mencatat informasi dari informan. Sedangkan dokumentasi yang didapatkan oleh peneliti yakni dokumen hasil wawancara dan hasil rekaman.[6]

Teknik analisis data

Analisis data dan interpretasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dari konsep yang diusung Miles dan Hubermen yakni reduksi data, penyajian data dan interpretasi data. Dalam tahapan reduksi data adalah dengan cara memilih dan memilah data yang diperlukan dan harus sesuai dengan apa yang telah diteliti. Untuk penyajian data, hal yang dilakukan adalah oleh penulis adalah berupa deskriptif. Dan yang terakir adalah verifikasi data atau kesimpulan, hal yang dilakukan oleh peneliti adalah menyesuaikan fakta yang ada dilapangan.

Hasil dan Pembahasan

Penilaian merupakan upaya sistematik untuk mengumpulkan dan mengelola data ataupun informasi ynag valid dalam rangka melakukan pertimbangan untuk pengambilan kebijaksan suatu program pendidikan.[8] Penilaian Otentik adalah ciri khas dari penilaian yang ada pada Kurikulum 2013. Dalam penilaiannya untuk peserta didik yakni menggunakan penilaian sikap, pengetahuan serta keterampilan. Jadi, ketiga aspek tersebut dijadikan sebagai acuan untuk pendidik dalam hal penilaian dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan

Dalam penerapan penilaian otentik, tahapan yang dilakukan yakni menyiapkan materi pembelajaran, menentukan KI, KD dan indicator kemudian menentukan rubrik penilaian otentik.

Selain tahapan, adapun Langkah-langkah yang ahrus dilaksanakan dalam penerapan penilaian otentik dalam pembelajaran AIK, antara lain adalah:

  1. Menyusun (RPP). RPP sebagai pedoman pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran yang berisikan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
  2. Menyiapkan materi pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
  3. Menyusun Instrumen Penilaian. Penilaian yang digunakan yakni dilihat dari tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam kegiatan ini, guru memasuki kelas dan mengucapkan salam. Kemudian seperti biasa guru menanyakan kabar para peserta didik, setelah kelas dirasa sudah kondusif, maka pendidik akan menyampaikan KI,KD serta tujuan pembelajaran.

  1. Mengawali proses pembelajaran AIK
  2. Mengakhiri pembelajaran AIK

Dalam hal ini pendidik akan mengadakan post test untuk melatih kemampuan dari peserta didik dengan tujuan supaya peserta didik lebih antusias dalam belajar serta dapat memecahkan masalah/soal-soal dengan baik.

Penerapan penilaian otentik dilaksanakan oleh guru AIK di SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo bahwa implementasi penilaian otentik merupakan keharusan dengan pemberlakuan kurikulum 2013. Penilaian otentik mengaju pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Pelaksanaan penilaian otentik yang pertama yakni dari sikap yang berupa pengelolaan KI,KD. Nilai kompetensi sikap diperoleh melalui tekhnik observasi yang didukung oleh penilaian diri, antarteman dan sebagainya .

Penerapan penilaian otentik yang kedua yakni pengetahuan. Penilaian ini dapat diperoleh dari penilaian harian (pada setiap akhir pembelajaran KD atau beberapa bagian KD pada KI 1), kemudian dapat diperoleh pada Penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester.

Penerapan penilaian yang ketiga yakni pada penilaian keterampilan. Penilaian keterampilan diperoleh dengan cara menentukan nilai optimal dari masing-masing KD, klemudian membuat table untuk mendokumentasikan seluruh hasil penilaian keterampilans elama satu semsyter. Selanjutnya memasukkan seluruh hasil penilaian tersebut sesiai dengan tekhnik yang dipakai. Terkahir menghitung jumlah nilai optimal dari selurih KD untuk mendapatkan jumlah skor yang diperoleh. Sebagaimana pada penilaian keterampilan juga ditetapkan konversi nilai dan oredikat sama halnya dengan penilaian pengetahuan.

Apabila semua aspek tersebut dapat diperoleh oleh peserta didik dengan bai pada proses pembelajran, maka hasil yang didapatkan oleh peserta didik akan didapat secara optimal (tinggi.). Hal tersebut dapat dikatakan bahwasannya peserta didik telah menguasai materi dengan baik [10].

Kesimpulan

Implementasi penilaian otentik dalam pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan di SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo sudah dilaksanakan secara baik.. implementasi penilain otentik dalam pembelajran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan mengacu pada penilaian sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Upaya pendidik dalam mengimplementasikan penilaian otentik dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan mengenai hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penerapannya pendidik menerapkannya dengan cukup baik,

References

  1. D. P. Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
  2. U. Tirtaraharja, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
  3. Kunandar, Penilaian Autentik "Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013", Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.
  4. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012.
  5. Mrgono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
  6. A. Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasioanal, 2002.
  7. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017.
  8. R. A. Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
  9. I. Kholifatun, Interviewee, Penerapan penilaian otentik dilaksanakan oleh guru AIK di SMP Muhammadiyah 3 Kutorejo. [Interview]. 2020.
  10. A. Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung: RemajaRosdakarya, 2014.