Abstract
This study aimed to investigate the effect of Non-Performing Loan and Operational Costs on the liquidity of conventional People's Credit Banks in Sidoarjo, Indonesia. The study used a quantitative research method with a multiple regression analysis processed using SPSS version 23. The sample consisted of 35 People's Credit Banks out of 59 registered in the Otoritas Jasa Keuangan during the 2020 period. The results showed that Non-Performing Loan and Operational Costs did not have a partial effect on liquidity, but they had a simultaneous effect on liquidity.
Highlights:
- The study focuses on the impact of Non-Performing Loan and Operational Costs on liquidity in People's Credit Banks in Sidoarjo, Indonesia.
- Quantitative research method and multiple regression analysis using SPSS version 23 were employed for data analysis.
- Findings indicate a simultaneous effect of Non-Performing Loan and Operational Costs on liquidity in these banks.
Keywords: Non-Performing Loan, Operational Costs, Liquidity, People's Credit Banks, Indonesia
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat lemah, dari berbagai aktivitas. Pada saat pandemic seperti ini dampak yang dirasakan oleh masyarakat maupun pemerintah sangatlah berat. Kasus pandemic seperti ini disebabkan oleh corona virus yang terjadi di akhir tahun 2019 yang mana telah menyebar pada awal tahun 2020. Pada pandemic yang terjadi saat ini akan menjadi tantangan sangat besar untuk perekonomian di Indonesia khususnya dibidang perbankan karena bank adalah peranan sangat penting bagi masyarakat untuk layanan keuangan. Menurut0Undang Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Perbankan merupakan pandangan investor terhadap tingkat keberhasilan suatu perusahaan yang tercermin perbankan merupakan lembaga keuangan jasa yang memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas perdagangan internasional. Dalam hal ini perbankan yang paling terdampak saat pandemic yang harus mengelolah laporan keuangan dengan baik agar para nasabah tetap percaya yaitu Bank Perkreditan Rakyat [1]. Bank Perkreditan Rakyat yaitu lembaga keuangan yang penyaluran kreditnya banyak menyentuh kalangan UMKM. Penyaluran kredit terbesar kepada masyarakat yakni menjadi sebuah tujuan BPR karena krdit yang menjadi sumber pendapatan utama dan berdampak pada pencapaian laba.
Suatu perusahaan harus memperhatikan rasio agar tercapainya laba yang maksimal, untuk BPR sendiri faktor yang berhubungan dengan terjadinya BPR yang kurang sehat dikarenakan belum bisa manjaga rasio rasio dalam laporan keuangan. Rasio tersebut yaitu Non Performing0Loan dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional. Non Performing Loan merupakan rasio yang sangat penting guna mengetahui tingkat kesehatan bank. NPL diukur dari kolektibilitas yang merupakan persentase jumlah kredit NPL(Kurang lancar, Diragukan0dan Macet). BOPO merupakan rasio perrbandingan antara pendapatan operasional dan biaya operasional. Sehingga harus benar-benar menjaga biaya operasional dengan mengefisiensi biasa seminimal mungkin dan menjaga pendapatan bunga agar rasio ini tetap sehat. [2]. Untuk indikator yang mempengaruhi NPL dan BOPO dalam penelitian ini yaitu Likuiditas. Untuk pengukuran Likuiditas diukur dengan LDR yang merupakan alat ukur kemampuan suatu perbankan guna membayar hutang dan mengembalikan dana kepada para deposan serta permintaan kredit yang diajukan akan terpenuhi. [3]. Namun,terdapat perbedaan hasil yang menyatakan bahwa Non Performing Loan tidak berpengaruh terhadap LDR. [4]. Akan tetapi terdapat perbedaan hasil yang menyatakan bahwa Biaya Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap LDR.[5].
Terdapat pengaruh secara simultan bahwa NPL dan BOPO berpengaruh negative terhadap Likuiditas. [6]. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui Pengaruh Non Performing Loan dan Biaya Operasional terhadap Likuiditas Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di era pandemic Covid-19.
METODE
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan menganalisis data-data numerik yang diolah menggunakan metode statistik yang hasilnya akan diinterprestasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan. [7]
B. Lokasi Penelitian
Data laporan keuangan Triwulan diperoleh melalui Website Otoritas Jasa Keuangan di Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan
C. Indikator Variabel
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Bank Perkreditan Rakyat yang terdaftar di Otoritas Jasa Keungan berjumlah 57 perusahaan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling yaitu dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu [8]. Adapun kriteria tertentu untuk pengambilan sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sidoarjo yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tahun 2020
2. Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sidoarjo Secara konsisten telah menyediakan laporan publikasi yang dirilis pada website resmi.
3. Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Sidoarjo yang tidak menyediakan variabel yang dibutuhkan.
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan triwulan ke 2 pada tahun 2020 perusahaan Bank Perkreditan Rakyat yang terdaftar di Otoritas Jasa Keungan . Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website dan didukung oleh sumber lain berupa buku-buku, penelitian terdahulu, serta informasi terkait yang dibutuhkan peneliti.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan mencari data terkait variabel penelitian dan mempelajari catatan ataupun dokumen.[9]
G. Teknik Analisis
Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package fir Sosiak Science). Terdapat 3 Uji dalam penelitian ini sebagai berikut [10] :
1. Uji Statistik Deskriptif
Penelitian statistic deskriptif memberikan gambaran atau sebuah deskriptif suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata.
2. Uji Asumsi Klasik
2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan guna menguji apakah dalam sebuah regresi variabel dependen dan independen itu mempunyai distribusi yang normal. Garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya yaitu bisa dikatakan distribusi normal.
2.2 Uji Multikolinearitas
Korelasi yang sangat kuat antarvariabel independen terjadi jika ada hubungan antarvariabel independen dalam model regresi ini.
2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji ini digunakan sebagai uji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance atau residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya.
2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan guna untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada hubungan antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 yang sebelumnya Durbin Watson yaitu salah satu penguji autokorelasi.
3. Analisis Regresi Berganda
Merupakan suatu analisis yang digunakan dalam penelitin ini yang bertujuan untuk memperoleh gambaran khususnya dalam hubungan0antar variabel satu dengan variabel yang lainnya.
H. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistic F dan Uji statistic t. pengujian ini bertujuan guna memperoleh hasil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik segi parsial maupun simultan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis
1. Analisis Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics | |||||
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
NPL | 35 | .01 | .27 | .1206 | .08051 |
BOPO | 35 | .44 | 1.45 | .9109 | .22163 |
LIKUIDITAS | 35 | .24 | 2.33 | .9200 | .44330 |
Valid N(listwise) | 35 |
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa Non Performing Loan memiliki nilai minimul 0,01 dan nilai maximum 0.27. sedangkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional dengan nilai minimum sebesar 0,44 dan nilai maximum sebesar 1,45. Likuiditas dengan nilai minimum 0,24 dan maximum sebesar 2,33.
2. Uji Asumsi Klasik
Unstandardized Residual | ||
N | 35 | |
Normal0Parametersa,b | Mean | .0000000 |
Std. Deviation | .35225748 | |
Most0Extreme Differences0 | Absolute | .104 |
Positive | .104 | |
Negative | -.080 | |
Test Statistic | .104 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) | .200c,d |
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS mengenai uji normalitas data menggunakan alat uji 1-Sample-K-S dapat dilihat bahwa nilai seluruh variabel . 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel data terdistribusi normal.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Model | Collinearity Statistics | |
Tolerance | VIF | |
1 Constant | ||
NPL | .456 | 2.191 |
BOPO | .456 | 2.191 |
Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa nilai tolerance > 0,10, maka artinya0tidak terjadinya kolinearitas dan nilai VIF untuk0variabel NPL dan BOPO lebih kecil dari 10 yang artinya seluruh variabel independen pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinearitas.
Berdasarkan grafik 5 scatterplot memperlihatkan gambar berupa titik-titik yang tersebar secara acak baik diatas maupun dibawah dari angka 0 pada sumbu Y.
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 | .435a | .189 | .139 | .36310 | 2.333 |
Nilai Durbin Watson yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebesar 2,333. Nilai Durbin Watson dengan n=35 dan k=2 dapat dianalisis sebagai berikut: Nilai Durbin Watson berada di antara 1.5838 dan 2.4162, yaitu 1.5838 < DW (2.333) < 2.4162. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala atau masalah autokorelasi karena tidak ada indikasi autokorelasi jika nilai Durbin Watson berada dalam rentang antara 4 - DW hingga DW - 4.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji analisis Regresi berganda.
Coefficientsa | |||||||
Model0 | Unstandardized Coefficients0 | Standardized Coefficients0 | T0 | Sig.0 | |||
B | Std. Error | Beta | |||||
1 | (Constant)0 | 1.446 | .233 | 6.201 | .000 | ||
NPL | .512 | .861 | .140 | .594 | .557 | ||
BOPO | -.704 | .314 | -.528 | -2.240 | .032 |
Coefficientsa | |||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | |||
B | Std. Error | Beta | |||||
1 | (Constant)0 | 1.446 | .233 | 6.201 | .000 | ||
NPL | .512 | .861 | .140 | .594 | .557 | ||
BOPO | -.704 | .314 | -.528 | -2.240 | .032 |
Berdasarkan hasil di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil uji t pengaruh NPL terhadap LDR menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,557 lebih besar dari 0,05, dan nilai t-hitung 0,594 < t-tabel (2,037), sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap Y dari variabel NPL.
Sementara itu, uji t untuk pengaruh BOPO terhadap LDR menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,032 lebih kecil dari 0,05 (0,032 < 0,05), dan nilai t-hitung -2,240 < t-tabel (2,037), sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Hal ini berarti BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Y.
ANOVA a | ||||||
Model | Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | .985 | 2 | .492 | 3.736 | .035b |
Residual | 4.219 | 32 | .132 | |||
Total | 5.204 | 34 |
Dari hasil uji F di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi pengaruh variabel X1 dan variabel X2 secara simultan terhadap Y sebesar 0,035, yang kurang dari 0,05, dan F-hitung sebesar 3,736 lebih besar dari F-tabel sebesar 3,28. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh variabel X1 dan variabel X2 secara simultan terhadap Y.
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | |
1 | .435a | .189 | .139 | .36310 |
Berdasarkan pada tabel di atas, analisis data menunjukkan bahwa hasil pengolahan data menghasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,189. Hal ini menunjukkan bahwa persentase variasi LDR yang dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas, yaitu NPL dan BOPO, sebesar 18,9%, sementara sisanya, sebanyak 81,1%, dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.
B. Pembahasan
Pengaruh Non-Performing Loan terhadap Likuiditas
Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa Non-Performing Loan (NPL), yang diukur dengan Likuiditas, tidak memiliki pengaruh terhadap likuiditas. Hal ini menunjukkan bahwa pada era pandemi COVID-19, bank perkreditan rakyat masih mampu mengelola NPL-nya dengan baik, dan bank-bank ini tetap dalam kategori sehat. Hal ini mengindikasikan bahwa bank perkreditan rakyat mampu menjaga tingkat kesehatan keuangan mereka serta mengatasi pemberian kredit dengan kualifikasi atau kriteria yang ketat.
Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional terhadap Likuiditas
Dalam hal ini, kami telah mengidentifikasi peningkatan atau penurunan dari data yang tersedia. Nilai Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang dimiliki oleh bank perkreditan rakyat berkaitan dengan kredit macet, yang berdampak pada pencadangan untuk mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah. Hal ini menunjukkan bahwa pada era pandemi COVID-19, bank perkreditan rakyat mengeluarkan banyak biaya untuk pencadangan restrukturisasi kredit, sehingga rasio NPL masih dapat dijaga. Hal ini membuat para nasabah semakin percaya untuk melakukan aktivitas dalam jasa keuangan, terutama dengan Bank Perkreditan Rakyat.
Pengaruh Non-Performing Loan dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional terhadap Likuiditas
Hasil perhitungan dengan SPSS menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar 3,736, yang lebih besar dari nilai F-tabel sebesar 3,28. Ini berarti variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Namun, berdasarkan nilai R^2 sebagai koefisien determinasi sebesar 18,9%, artinya variabel independen, yaitu NPL dan BOPO, mempengaruhi variabel dependen, yaitu LDR, sebesar 18,9%. Sementara itu, faktor lain di luar penelitian juga turut mempengaruhi LDR.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Non-Performing Loan tidak berpengaruh terhadap Likuiditas.
- Biaya Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap Likuiditas.
- Non-Performing Loan dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap Likuiditas.
References
- Republik Indonesia, "Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992."
- Sarwaniyah, "Pengaruh Non Performing Loan terhadap Likuiditas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Maros," Universitas Muslim Maros, Sulawesi Selatan, pp. 40-47, 2019.
- M. M. U. Surya and Muslikhati, "Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) terhadap Likuiditas Bank Umum Syariah," FALAH Jurnal Ekonomi Syariah, vol. 4, pp. 33-43, 2019.
- U. Di, A. Guspul, et al., "Pengaruh CAR, DPK, Dan BOPO Terhadap LDR Pada Bank," vol. 2, no. 1, pp. 82-87, 2020.
- T. Afkar, "Pengaruh Non Performing Finance Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pasca Krisis Keuangan Global)," Ekosiana: Jurnal Ekonomi Syariah, vol. 1, no. 2, pp. 1-7, 2014.
- A. Nuranisa and Kartini, "Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Likuiditas yang Diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia," Universitas Islam Yogyakarta, Yogyakarta, pp. 143-156, 2014.
- Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D," Bandung: Alfabeta, 2017.
- Sugiyono, "Metode Penelitian Kualitatif," Bandung: Alfabeta, 2018.
- Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D," Bandung: Alfabeta, 2017.
- I. Ghazali, "Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS 19," Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2011.