Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2651

Analysis of Charismatic Leadership Characteristics of Students in Elementary School


Analisis Karakteristik Kepemimpinan Karismatik Siswa Di Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

pembentukan karakter kepemimpinan karismatik upaya SD

Abstract

The formation of leadership character is a series of ideas that are concreted in the form of programs or activities to form the leadership character that exists in the object (students), so it is hoped that the charismatic leadership character can stick strongly and be explained in everyday life. In the world of education, leadership elementary schools are felt to help students as the nation's next generation to be ready to become world leaders with noble character, so it is very important to develop leadership characters from an early age. This research method uses qualitative research. Data were collected by means of interviews, observations, and documentation studies. From this research, it can be concluded that the formation of leadership character in SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi is carried out through teaching and learning activities. The formation of charismatic leadership characters at SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi also has supporting factors and inhibiting factors. And also SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi has various efforts to overcome obstacles in the formation of characteristics in students.

Pendahuluan

Kepemimpinan didefinisikan dalam berbagai cara, dan tidak ada definisi tunggal yang diterapkan untuk semua konteks. Bennis dan ada lebih dari 350 definisi kepemimpinan yang ditemukan dalam analisis akademik dalam dekade terakhir. Kepemimpinan didefinisikan dalam hal karakter, sikap, interaksi, dan hubungan, serta terhubung ke posisi administrasi tertentu. kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan melibatkan “suatu proses pengaruh sosial dimana pengaruh yang disengaja diberikan oleh satu orang (atau kelompok) terhadap orang lain (atau kelompok) untuk menyusun kegiatan dan hubungan dalam suatu kelompok atauorganisasi”. Kepemimpinan diadopsi dalam berbagai cara, tergantung pada apa yang harus dilakukan dalamsuatu organisasi.

Untuk membentuk karakter pada seorang individu harus dilakukan sedini mungkin, yakni dapat dimulai pada anak usia sekolah dasar. Karena pada jenjang sekolah dasar inilah adalah saat yang sangat tepat untuk memulai menanamkan karakter yang baik kepada siswa. Elementary is the basic education system need to be planted the good character as a fundament (Sekolah dasar adalah sistem pendidikan dasar yang dibutuhkan untuk menanamkan karakter yang baik sebagai landasan). Penanaman karakter kepemimpinan sejak usia dini sangatlah penting agar kelak lahir calon-calon pemimpin bangsa yang baik, yang berwawasan dan berkemanusaiaan.

Namun pada kenyataannya karakter kepemimpinan yang dimiliki anak sekolah dasar masih rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti di SD Lab School Muhamadiyah 1 candi menunjukkan bahwa pertama, kasus rendahnya karakter kepemimpinan di Sekolah Dasar adalah minimnya rasa percaya diri atau dorongan pribadi anak untuk menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin di kelas maupun pemimpin dalam kelompok. Hal ini dibuktikan saat ada pemilihan sebagai ketua, anak hanya mau menjadi ketua saat temantemannya yang memilih bukan karena keinginannya sendiri; kedua, masih ada anak yang malu atau tidak berani untuk melakukan komunikasi di depan kelas.

Hal ini dibuktikan saat kegiatan pembelajaran, anak-anak lebih memilih untuk menunjuk temannya untuk maju daripada dirinya sendiri untuk maju berkomunikasi; ketiga, masih ada anak yang hanya mempunyai sedikit teman atau sulit bersosialisasi. Hal ini dibuktikan saat jam bermain masih ada anak lebih memilih untuk berdiam diri di kelas daripada bermain ke luar kelas. Selain itu, masih ada anak yang tidak mempunyai teman di rumah; dan yang keempat, masih ada anak yang mudah menyerah dalam proses pembelajaran. Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang kurang pengetahuan. Mereka lebih memilih untuk menyerah dengan mengerjakan tugasnya secara tidak tepat daripada berjuang mencari jawaban yang tepat.

Oleh karena itu, untuk membentuk karakter yang baik, anak membutuhkan Pendidikan dalam kehidupan sehari-harinya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya. Fungsi dari pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. SD Lab School Muhamadiyah 1 candi sebagai salah satu instansi sekolah di Sidoarjo yang sangat memperhatikan akan krisis kepemimpinan yang sedang terjadi di negri ini, meskipun baru berdiri 3 tahun SD Lab school muhammadiyah 1 candi ini sudah menekankan kedisiplinan dan karakteristik pada siswanya.

Program tersebut di jabarkan dalam penerapan kegiatan sehari hari dari awal datang ke sekolah guru sudah berbaris di depan menyambut siswanya di gerbang sekolah dan satu guru menunggu di depan kelas untuk mengondisikan siswa, nah di sini salah satu siswa memimpin barisan teman teman sekelasnya, yang berbeda di sini setiap hari siswa bergantian memimpin teman temannya untuk menyiapkan barisan serta menyanyikan lagu indonesia raya dan janji pelajar muhammadiyah dalam 3 bahasa (arab,inggris dan bahasa indonesia) setiap harinya supaya setiap siswa merasakan dan pernah memimpin temannya sendiri, dari sini kita bisa menganalisis dengan kegiatan seperti itu dapat memupuk jiwa kepemimpinan pada karakter individu siswa mulai dini, sebagai aspek dasar kepemimpinan yaitu, mengembangkan diri, berkomunikasi, proses belajar efektif, mengatur dan mengelolah, membuat keputusan, kerjasama dalam kelompok.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka menarik untuk di angkat dalam penulisan skripsi/tesis ini dengan judul : “Analisis Karakteristik kepemimpinan karismatik Siswa di SD LAB School Muhammadiyah 1 Candi Sidoarjo”. Penelitian ini mendeskripsikan tentang analisis karakteristik kepemimpinan karismatik siswa yang meliputi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, faktor yang berpengaruh, serta kendala dalam menganalisis karakteristik kepemimpinan siswa dan upayah yang dilakukan untuk mengatasi kendala. Melalui penelitian ini diharapkan dapat di peroleh penjelasan ilmiah tentang karakteristik kepemimpinan siswa di SD Lab School muhammadiyah 1 Candi sebagai bahan masukan dan perbaikan kebijakan.

Metode Penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian tentang model pengembangan karakter Leadership siswa menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati .

Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dengan alasan bahwa focus dalam penelitian ini adalah bentuk pengaplikasian karakter leadership siswa di SD lab school muhammadiyah 1 Candi. Sementara pendekatan fenomenologi bertujuan untuk menggambarkan makna dari penggalaman hidup yang di alami oleh beberapa individu,tentang konsep atau fenomena tertentu,dengan mengeksplorasi struktur kesadaran manusia. Jadi di sini peneliti ingin mmengetahui makna dari karakter leadership siswa yang ada di SD Lab School muhammadiyah 1 Candi melaui study fenomenologi ini. Sebagai disiplin ilmu, fenomenologi mempelajari struktur penggalaman dan kesadaran. Secara harfiah, fenomenologi adalah study yang mempelajari fenomena, seperti penampakan, segala hal yang muncul dalam pengalaman kita, cara kita menggalami sesuatu, dan makna yang kita miliki dalam pengalaman kita. Focus perhatian fenomenologi tidak hanya sekedar fenomena, akan tetapi pengalaman sadar dari sudut pandang orang pertama atau yang mengalaminya secara langsung.

B. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi Sidoarjo sebagai lokasi penelitian dengan landasan bahwa SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi yang beralamat di jalan Rawu Jambe, Sudio,Sidodadi, kec. Candi kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61271. merupakan lembaga pendidikan dasar swasta dengan status sekolah terakredetasi “A”. Dan sebagaian kecil sekolah dasar yang mengembangkan karakter kepemimpinan. Karena memiliki visi : “Menjadi sekolah inklusi yang unggul dan berkarakter dalam penyiapan calon pemimpin berdasarkan Nilai-nilai islam”.

C. Tahapan Penelitian

Penelitian tentang analisis karakteristik leadership siswa di SD Lab School muhammadiyah 1 Candi ini di laksanakan melalui tahapan tahapan penelitian sebagai berikut.

1. Melakukan studi pendahuluan untuk menntukan fokus masalah yang hendak di teliti melalui studi pustaka melalui artikel ilmia, media masa maupun elektronik. Selanjutnya mengkonsultasikan ke dosen pembimbing sekaligus menyusun draf proposal penelitian. Proposal yang sudah di revisi kemudian di seminarkan untuk mendapat masukan dan saran lebih lanjut dari dosen penguji dan dosen pembimbing,proposal yang telah di perbaiki kemudian dilakukan pengesahan.

2. Mengurus ijin penelitian kepada pihak pihak terkait berdasarkan lokasi penelitian yang telah di tentukan.

3. Setelah ijin penelitian ini didapatkan,melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Pengumpulan data awal dilakukan melalui wawancara kepada kepala sekolah,guru dan siswa.

4. Dari informasi yang di dapat , dilakukan pengklarifikasian (reduksi) informasi relevan dengan fokus penelitian. Untuk selanjutnya dilakukan eksplorasi mendalam pada narasumber. Adapun informasi yang di dalam berkaitan dengan pemahaman terhadap pemahaman tentang kepemimpinan, penerapan karakteristik leadership pada siswa yang meliputi program kegiatan,sarana prasarana,SDM dan faktor penghambat dan pendukung,serta upayah sekolah untuk mengatasi kendala dalam penerapan karakteristik leadership pada siswa.

5. Setelah proses pengumpulan data,dilakukan juga member check pada narasumber lain dan trigulasi berdasarkan informasi yang di dapat dari narasumber lainnya baik itu melalui wawancara maupun hasil pengamatan di lapangan untuk memperoleh keabsahan data. Di samping itu, selama proses pengumpulan data juga mulai di lakukan analisis terhadap informasi yang telah di dapatkan.

6. Menyusun laporan penelitian berdasarkan data dan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan arahan dari pembimbing. Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami laporan penelitian ini, penyajiannya disesuaikan dengan sistematika penulisan yang telah di tentukan.

D. Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian adalah informasi yang memberikan data tentang variabel yang akan di teliti dan diamati oleh peneliti. Bertindak sebagai subjek dalam penelitian ini adalah pejabat sekolah (Kepala Sekolah), guru, dan siswa. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah karakteristik leadership pada siswa di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi.

E. Sumber data

Dalam penelitian ini data berasal dari kegiatan, pelaku kegiatan dan tempat kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan sekolah dalam program pembentukan karakteristik leadership pada siswa. Adapun sumber data primer bersumber dari hasil wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang di pilih secara purposive. Bertindak sebagai narasumber utama (key informant) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

No Informan/narasumber Kode jumlah
1 Kepala sekolah Kepsek 1
2 Wakil kepala sekolah bidang kurikulum Waka kurikulum 1
3 Guru 1
4 Siswa 3
Jumlah total narasumber 6
Table 1.Narasumber penelitian analisis karakteristik leadership siswa di Lab School Muhammadiyah 1 Candi

F. Teknik Pengumpulan Data

Wawancara mendalam (indepth interview), observasi non partisipan (non participant observation), dan kajian dokumen (dokument study). Pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah pada sumber data menggunakan teknik-teknik berikut.

1. Wawancara mendalam (indepth interview)

2. Observasi non partisipan (non participant observation)

3. Kajian dokumen (document study)

G. Instrument penelitian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian interpretif, yang didalamnya peneliti terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus-menerus dengan partisipan manusia atau peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian utama. Dalam penelitian ini peneliti sendiri merupakan instrument yang utama dimana peneliti sebagai perencana, pelaksana,pengumpul data,penafsir data, dan pelopor hasil penelitian. Peneliti terjun langsung kelapangan dalam mengambil data dengan menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi.

1. Pedoman wawancara

2. Pedoman observasi

3. Pedoman kajian dokumentasi

H. Teknik analisis data

Analisis data menurut bogdan dan biken adalah upayah yang di lakukan dengan jalan bekerja dengan data,memilah milahnya menjadi satuan yang dapat di kelolah, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang di pelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu aktivitas dalam analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.

Hasil dan Pembahasan

A. Penyajian Hasil Penelitian

1. Analisi Karakteristik Leadership siswa di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi

Secara garis besar hasil wawancara menunjukan bahwa warga SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi memahami karakter leadership siswa sebagai pembentukan jiwa kepemimpinan pada diri siswa yang formal dan intelektual yang diartikan bahwa jiwa leadership itu adalah kemampuan seseorang untuk memanagemen, mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama demi mencapai tujuan yangg telah di sepakati bersama dan tergabung dalam organisasi tertentu.

Penjelasan dari guru kelas saat diwawancarai tentang pemahaman kepemimpinan menyebutkan:

“kepemimpinan adalah seseorang yang menggontrol emosionalnya dan memanajemen sesuatu atau seseorang yang terkait dalam suatu ikatan organisasi tertentu dan mempunyai tujuan akhir. Kepemimpinan itu harus mempunyai tujuan dan indikator pencapaiannya. Kepemimpinan itu kita bicara tentangg keteladanan, karena tidak mungkin seorang dapat menjadi pemimpin jika dia tidak dapat memberikan teladan atau contoh yang baik bagi sekitarnya atau orang yang di pimpin.” (wawancara/IN/27-01-21)

Sedangkan beberapa siswa yang diwawancari tentang kepemimpinan mengatakan:

“Menurut saya kepemimpinan itu adalah sebuat tindakan atau perbuatan yang dapat mempengaruhin teman lainnya,serta dapat menggajak teman lainnya untuk menggontrol emosional dan komunikasi yang baik.” (wawancara/GN/27-01-21)

Berdasarkan pernyataan tersebut sebagaian besar guru dan siswa memahami leadership sebagai kepemimpinan bahwa kepemimpinan itu terbentuk bukan hanya dari suatu organinsasi melainkan bisa dari kebiasaan pada diri masing-masing.

2. Pembentukan Karakteristik Leadership Karismatik Siswa di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi

Nilai karismatik pada Pembentukan karakteristik kepemimpinan di SD Muhammadiyah 1 Candi Lab School tidak di muat dalam satu mata pelajaran khusus, melainkan pada aktivitas siswa di dalam kelas seperti siswa mempengaruhi teman lainnya untuk melakukan hal yang positif dan guru juga mengajarkan sikap yang disiplin serta jujur sehinga bisa menjadi contoh atau panutan pada lingkungan kelas tersebut maupun lingkup sekolah. Banyak sekali aktivitas dalam kelas atau saat pembelajaran yang mengandung nilai kepemimpinan pada karakter charismatic. Seperti yang di ungkapkan oleh Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam kesempatan wawancara berikut:

“kalau kegiatan belajar mengajar di kelas itu seperti koordinasi dalam memimpin rapat atau presentasi pada setiap kelompok kelas,di sana mereka belajar untuk menyampaikan pendapatnya untuk mempengaruhi orang lain atau teman sekelasnya agar mereka yakin dan percaya terhadap perwakilan teman sekelompoknya pada saat menyampaikan sesuatu atau presentasi dalam proses pembelajaran tersebut siswa di latih untuk bisa menerima kritik dan saran denggan lapang dada dan berlatih untuk mempenggaruhi orang lain dengan baik”(wawancara/IP/30-01-21)

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sikap charismatic, pengaruh ideologi, inspiration, intelegtual stimulus, pertimbangan individu di sisipkan kedalam aktivitas pembelajaran untuk membentuk karakter leadership siswa. Seperti yang di ungkapkan oleh kepala sekolah pada kesempatan wawancara berikut:

“misalnya di kegiatan akademis, disana sudah memunculkan nilai-nilai karakter leadership. Ketika ada siswa terlambat masuk kelas disana. Ketika di dalam kelas ada kegiatan presentasi di dalam kelompok otomatis harus ada yangg menjadi pemimpin kelompok, siswa di sini juga di tuntut untuk tanggungg jawab untuk menjalankan peran masing masing agar presentasi kelompoknya dapat berjalan dengan baik. Kalau dalam kurikulum kita masukkan dalam silabus pembelajaran” (wawancara/MHA/30-01-21)

B. Analisis dan Pembahasan

1. Pembentukan Karakteristik Kepemimpinan Karismatik Siswa di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi

Penerapan karakteristik leadership siswa di SD Muhammadiyah 1 Candi Lab school terkonsep dalam kebijakan sekolah school of leadership dan di laksanakan melalui program kegiatan sekolah, dalam penerapan school of leadership di SD Muhammadiyah 1 Candi tidak hanya pada kegiatan beajar di kelas saja , namun sekolah tidak langsung menginternalisasikan dalam aktivitas di berbagai kegiatan sekolah. namun sekolah tidak langsung menginternalisasikan dalam aktivitas di berbagai kegiatan sekolah.

2. Upaya Sekolah dalam Pembentukan Karakteristik Kepemimpinan Siswa Di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi

Sebagai sekolah yang berbasis school of leadership Dalam kegiatan ekstrakulikuler meskipun baru satu ekstrakulikuler karena sekolah ini belum lama berdiri namun kegiatan ini sangat berpengaruh besar pada pembentukan mental dan karakter, sekolah juga secara tidak langsung menginternalisasikan pembentukan karakter leadership dalam kegiatannya. Berdasarkan hasil wawancara, kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung pembentukan karakteristik jiwa leadership adalah Hisbul waton (pramuka).

Program kegiatan ekstrakulikuler yang mendukung school of leadership SD Lab school Muhammadiyah 1 Candi :

No Nama program Deskripsi Tujuan Bentukkegiatan
1 Pemahaman tentang diri Hisbul watonmerupakankegiatan yang sama sepertipramuka,kegiatanhisbul watonwajib diikutin oleh semua siswa Meningkatkankemampuankerja sama, toleransi, tanggung jawab, meningkatkanintelegentsi stimulus, dan tenggang rasa Latihan kegiatan rutin yangkegiatannyaterdiri dari, baris berbaris, lomba untuk membujatMenara tongkat, cerdas cermatpramuka dll.
Table 2.

Dari data program kegiatan upaya sekolah yang mendukung pembentukan karakteristik leadership pada siswa dapat diketahui nilai kepemimpinan yang di miliki siswa. Menurut bukhori nasution pada BAB II, ketrampilan ketrampilan kepemimpinan terdiri dari: a) pemahaman tentang diri, b) ketrampilan komunikasi, c) berhubungan dengan orang lain, d)ketrampilan belajar, e) membuat keputusan, f) kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dalam tim. Nilai tersebut terincih dalam tabel sebagai berikut :

Nilai kepemimpinan dalam berbagai kegiatan sekolah

No Nilai Bentuk kegiatan
1 Pemahaman tentang diri Dalam berbagai kegiatan pembelajaran yaitu saat berdiskusi dan beradu argumen
2 Ketrampilan komunikasi Mempresentasikan materi saat diskusi kelompokMengemukakan pendapat, menerima masukan dan kritikan dalam kegiatan pembelajaran di kelasBerbicara dengan teman dan guru dengan etika yang baik
3 Berhubungan dengan orang lain Ketika di berikan tugas field study bagai mana cara berkomunikasi dengan lingkungan sosisalnya di sekitar rumah dengan pengawasan orang tua, ataupun berkomunikasi dengan warga sekitar sekolah.Meminta izin ketika memakai barang yang bukan ,miliknya
4 Ketrampilan belajar Penelitian di luar sekolah seperti field studyDiskusi sesame teman ketika pembelajaranBelajar berkomunikasi dengan orang lain tanpa menyingung orang lain dengan tata cara atau tutur kata yang santun dan sopan
5 Membuat keputusan Melakukan prioritas antara pembelajaran dan kegiatan ekstrakulikuler, memposisikan mana yang lebih penting dan bermanfaat untuk kedepannya
6 Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dalam tim Melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing ketika di berikan bagian saat kegiatan kelompok.Kerjasama saat kegiatan pramuka
Table 3.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pembentukan karakteristik leadership pada siswa di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Analisis karakteristik kepemimpinan karismatik siswa di SD Lab School Muhammadiyah 1 Candi di jelaskan dalam program pembentukan karakteristik leadership karismatik pada siswa di school of leadership ini dilaksanakan melalui kegiatan: (1) pembiasaan komunikasi, (2) pembiasaan berbudaya nasional, (3) pembiasaan peduli kepada sesame, (4) pembiasaan managemen, dan kegiatan belajar mengajar seperti (memimpin barisan teman sebelum pembelajaran di mulai, diskusi di dalam kelompok dan field study, kegiatan sosial dll).

2. Upaya yang dilakukan SD Lab School Muhammadiyah 1 candi dalam pencapaian Pembentukan Karakteristik Kepemimpinan pada siswa adalah sebagai berikut :

Kegiatan ekstrakulikuler hisbulwaton atau pramuka, serta sarana prasarana di dalam pelaksanaan school of leadership ini membentuk karakter karismatik siswa dari segi: pemahaman diri, ketrampilan komunikasi, berhubungan dengan orang lain, ketrampilan belajar, managemen waktu, dan mampu membuat untuk acuan pelaksanaan dan pengembangan, sekolah segera menyusun acuan pengembangan lalu mengajukan konsep school of leadership ke dinas Pendidikan Sidoarjo, untuk SDM, sekolah mengupayakan rapat koordinasi, rapat pleno untuk evaluasi hasil pelaksanaan pembentukan karakteristik leadership pada school of leadership, pelatihan,seminar, workshop kemampuankepemimpinan, dan memberikan beban tugas guru sesuai dengan kemampuan,untuk pemahaman orangtua, sekolah harus mengadakan pertemuan orang tua siswa sebulan sekali.

References

  1. D. Ivantoro, Peningkatt Karakter Self Leadership melalui layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Expreiental Learning, Yogyakarta: Jurnal Sanata Dharma, 2016.
  2. Rondonuwu, Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Anggota Kepolisian di Polres Bogo Kota, Manajemen Pasca Sarja Universitas Indonesia, 2011.
  3. M. Supriatna, "Pembinaan Kesiswaan. Artikel," no. https://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/196, 2011.
  4. K. e. al, "A leadership Identity Development Model," Journal of College Student Development, no. https://findarticles.com/p/particles/mi_qa375/is_200607/ai_n16629413/pg_19?tag=artBody;coll, 2006.
  5. F. S, Penelitian Kualitatif, Malang: Yayasan Asah Asih, 2011.
  6. B. Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Konteporer, Jakarta: Raja Grafindo, 2006.
  7. M. Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif,, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
  8. M.Patton, Qualitative Evaluation Methods, Beverly Hill: Sage Publications.
  9. E. Madiono, "Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan," Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Petra, vol. 2, p. 2, 2013.
  10. Mansur, "Personal Prophetic Leadership sebagai Model Pendidikan Karakter Bersifat Instinsik," Jurnal Pendidikan FP Universitas Negeri Makassar, 2012.