Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.2592

Literary Studies Implementation of Religious Character Education for Elementary School Student


Studi Literatur Implementasi Pendidikan Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

pendidikan karakter religius siswa sekolah dasar

Abstract

Character education is an attempt to instill the values of students behavior. Through character education can help in the formation of student character with the efforts made jointly between students,teachers and parents. This thesis aims to determine the implementation of religious character education for elementary school students in terms of the implementation process. The research method used is the study of literature or literature by using critical study methods. Data collection is done through literature data in the form of books, articles, relevant research journals. The result of the analysis obtained in this study are the process of implementing students religious character education through a learning process carried out by implementing student character building which is integrated in the subject. And through school culture which includes habituation and example.

Pendahuluan

Pendidikan hakikatnya memanusiakan manusia. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan bukan lagi sekedar memberantas buta huruf, akan tetapi lebih mengutamakan potensi yang dimiliki peserta didik. Potensi yang dimiliki juga tentunya harus menyesuaikan dengan majunya perkembangan teknologi. Peserta didik harus mampu dan memiliki pengetahuan yang luas serta memiliki keahlian agar dapat beradaptasi dan mengikuti perkembangan yang terjadi sekarang ini. Selain diharapkan dapat beradaptasi dengan baik, peserta didik juga diharapkan dapat memiliki akhlak yang baik dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan siapapun dan dimanapun.

Karakter merupakan suatu hal yang dimiliki oleh manusia, dan juga menjadi ciri dari satu individu dengan individu lainnya[1]. Pendidikan karakter merupakan usaha untuk menanamkan nilai-nilai perilaku siswa[2]. Pendidikan karakter tidak hanya bersifat benar atau salah, akan tetapi mencakup proses pembiasaan perilaku yang baik. Pendidikan karakter dilakukan guna membantu siswa membiasakan berperilaku yang baik, dengan pendidikan karakter maka akan membantu siswa dalam memiliki suatu kepribadian yang baik pula. Ada 18 nilai karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional yaitu religius, jujur, mandiri, toleransi, disiplin, cinta tanah air, kreatif, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, komunikatif, gemar membaca, cinta damai, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab. Dari kedelapan belas nilai karakter ini, karakter religius merupakan karakter yang paling mendasar, pokok dan efektif untuk mengontrol perilaku siswa agar menjadi baik sesuai ajaran agamanya. Nilai karakter religius mengacu pada nilai agamanya dalam hubungannya dengan Tuhan. Manusia religius meyakini bahwa apapun yang ada di dunia dan yang terjadi di dunia merupaka kuasa adanya Tuhan[3]. Nilai religius ini apabila ditanamkan secara maksimal kepada siswa akan terbentuk karakter siswa yang positif baik dari tutur kata maupun perilakunya karena didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan. Nilai karakter religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya (siswa) sehingga memiliki sifat yang toleran, serta hidup rukun dengan antar pemeluk agama[4].

Penerapan pendidikan karakter religius sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial juga. Karena karakter religius merupakan suatu sifat yang melekat pada diri seseorang atau benda yang menunjukkan identitas, ciri, kepatuhan ataupun kesan keislaman. Karakter islami yang melekat pada diri seseorang akan mempengaruhi orang disekitarnya untuk berperilaku islami juga. Karakter religius yang melekat pada diri seseorang akan terlihat dari cara berpikir dan bertindak, yang selalu dijiwai dengan nilai-nilai islami[5]. Orang yang memiliki karakter religius akan menunjukkan keteguhannya dalam keyakinan dan kepatuhannya dalam beribadah, menjaga hubungan baik sesama manusia dan alam sekitar. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik dan buruk yang didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk membahas bagaimana penerapan pendidikan karakter religius pada siswa sekolah dasar. Siswa diharapkan dapat menerapkan pendidikan karakter sebagaimana mestinya terkhusus pendidikan karakter religius. Seperti berdoa sebelum dan sesudah memulai pembelajaran serta sebelum melakukan kegiatan apapun.

Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi literatur atau kepustakaan, yang dilakukan dengan cara membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian[6]. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel yang memasukkan review literatur dari jurnal-jurnal yang terpilih. Penelitian studi literatur merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mencari dasar pondasi dan memecahkan masalah dengan cara menelaah sumber-sumber pustaka yang relevan. Data yang diperoleh pada penelitian ini bersumber dari jurnal-jurnal dengan mengambil data berupa review hasil penelitian dari penelitian-penelitian terdahulu. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang[7]. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi pada penelitian ini merupakan salah satu bentuk cara untuk mencari atau menggali hasil yang akan disesuaikan dengan literatur yang telah dipilih dan digunakan dalam penelitian ini. Lalu data yang didapat dan kutipan dari literatur yang dipilih tersebut dianalisis sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif, dimulai peneliti memilih dan menggolongkan materi hasil penelitian dari yang paling relevan, relevan dan cukup relevan[8]. Menyesuaikan materi penelitian yang dipilih dan digunakan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan cara membaca bagian abstraknya terlebih dahulu. Peneliti mencatat bagian-bagian penting yang sesuai dengan kebutuhannya beserta sumber dan daftar pustakanya jika memang mengutip informasi dari ide atau hasil penelitian orang lain .

Hasil dan Pembahasan

Proses pendidikan siswa Sekolah Dasar diarahakan untuk membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya ditanamkan pada bangku sekolah, tetapi juga ditanamkan pada lingkungan keluarga. Seperti halnya keputusan dari pemerintah yang telah memasukkan pendidikuan karakter ke dalam kurikulum sekolah sesuai dengan panduan dalam kurikulum yang berlaku. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk karakter siswa agar sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Penciptaan karakter tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah, keluarga dan masyarakat.

Proses pendidikan karakter yang didapat di bangku sekolah tidak hanya cerdas dalam berilmu saja, melainkan ceras spitual, cerdas emosional, cerdas sosial dan ceras intelektual[9]. Dalam proses implementasi pendidikan karakter terutama pada karakter religius siswa Sekolah Dasar tentunya memiliki banyak strategi yang harus digunakan. Penelitian studi literatur tentang proses implementasi pendidikan karakter religius siswa Sekolah Dasar tentunya memerlukan referensi dari hasil penelitian orang lain yang sudah terbukti dan sudah dilapangkan atau penelitian terdahulu. Berikut penelitian terdahulu, antara lain :

  1. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2017 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Religius di SD Budi Mulia Dua Sedayu Bantul.” Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui implementasi pendidikan karakter religius serta faktor penghambat dan pendukungnya di SD Budi Mulia Dua Sedayu Bantul. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah terdapat strategi pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru melalui keteladan guru, pemberdayaan dan pembudayaan sekolah. Adapun faktor pendukung implementasinya yaitu insting siswa untuk memperbaiki kesalahannya. Selain itu adapun faktor penghambatnya yaitu diri siswa belum sepenuhnya menginternalisasikan nilai religius ke dalam dirinya.
  2. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2018 yang berjudul “Implementasi Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri 4 Kotakarang Bandarlampung.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan mengenai pelaksanaan pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar di Bandarlampung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuanitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik wawancara kepada guru SDN 4 Kotakarang Bandarlampung. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah proses implementasi nilai-nilai karakter di SDN Kotakarang direncanakan berdasarkan pedoman yang telah dibuat oleh kemendikbud melalui Balitang dan Puskur. Pelaksanaannya juga dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui pembiasaan dan budaya sekolah. Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dimulai pada saat siswa hadir di sekolah.
  3. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2018 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Religius di Sekolah Dasar Khadijah Surabaya.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis implementasi pendidikan karakter religius di Sekolah Dasar Khadijah Surabaya dan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Khadijah Surabaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah pelaksanaan pendidikan karakter religius yang dilakukan yaitu melalui pembiasaan, dengan melaksanakan ajaran agama islam melalui kegiatan : 1) bersalam-salaman kepada bapak ibu guru setiap bertemu. 2) salim dengan mencium tangan guru. 3) berdoa. 4) sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah. 5) tartil al-qur’an. 6) sholat jumat berjamaah. 7) tahlil, dhiba’ dan istiqhosah.
  4. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2016 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Nilai Karakter di Sekolah Dasar Melalui Budaya Sekolah.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah dengan fokus karakter religius, disiplin dan mandiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan rancangan studi multi kasus (multycase studies). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah implementasi nilai karakter religius dilaksanakan dengan baik yaang terlihat pada beberapa kegiatan yang sudah menjadi budaya sekolah, yaitu 1) Sholat wajib berjamaah. 2) Tahfidz Qur’an. 3) Muhadhoroh. 4) Sholat jumat bagi siswa laki-laki. 5) Puasa sunnah hari senin dan kamis. 6) Sholat dhuha. 7) Mengaji sebelum sholat. 8) Mengumandangkan adzan.
  5. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Sistem Full Day School dalam Penguatan Pendidikan Karakter Religius dan Jujur Siswa di SD PTQ Annida Salatiga Th Pelajaran 2019/2020.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebijakan sistem full day school dalam penguatan karakter religius dan jujur, untuk mengetahui pelaksanaan sistem full day school dalam penguatan karakter religius dan jujur, untuk mengetahui pandangan orangtua terhadap penguatan karakter religius dan jujur dalam sistem full day school. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah kebijakan penguatan karakter religius siswa SD PTQ Annida Salatiga dijalankan dalam beberapa proses dan dokumen. Kemudian dengan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam karakter religius seperti ibadah sholat, membaca al-qur’an, dan ibadah puasa.
  6. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019 yang berjudul “Penanaman Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah di SD Berbasis Islam di Kota Purwokerto.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penanaman karakter religius siswa Sekolah Dasar kelas rendah di SD Berbasis Islam di Kota Purwokerto. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah penanaman karakter religius dilakukan dengan mengintegrasikan nilai religi ke dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan diri seperti BTQ, murrotal Al-Qur’an, hafalan ayat suci Al-Qur’an, hafalan asmaul husna, sholat wajib dan sunnah, infaq, pengajian rutin, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Pengintegrasian juga dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai keagaamaan kedalam mata pelajaran. Kemudian juga dilakukan dengan pembiasaan bersikap sopan dan santun.
  7. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019 yang berjudul “Pembelajaran Pendidikan Karakter di SD Melalui Pembelajaran PJJ Pada Masa Pandemi Covid19.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran serta referensi pembelajaran karakter di SD melalui Pembelajaran Jarak Jauh dimasa pandemi covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah Pendidikan karakter dilakukan dengan mengintegrasikannya pada mata pelajaran dan mengajarkan materi karakter pada bidang studi.
  8. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi Covid19 : Tantangan dan Kontribusi.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan upaya penerapan pendidikan karakter di musim pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang relevan dari berbagai macam yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah dan berita. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah proses implementasi pendidikan karakter dimasa pandemi covid19 dapat dilakukan dengan beragam kegiatan yang disesuaikan dengan protokol kesehatan.
  9. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Terintegrasi Kurikulum dan Metode Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid19.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi oleh kurikulum serta model pembelajarannya dan gambaran sekolah pada penanganan wabah covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah Implementasi penguatan pendidikan karakter di MI Al-Islam Gunungsari terintegrasi oleh kurikulum yang sudah banyak memasukkan nilai-nilai karakter dalam silabus maupun RPP.
  10. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Pada Era Pandemi Covid19 di SD Insan Mandiri Bandar Lampung.” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi penguatan pendidikan karakter pada era pandemi covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah penguatan pendidikan karakter dimasa pandemi covid19 dilaksanakan berbasis online dengan mengubah dan mnghilangkan beberapa kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Implementasi pendidikan karakter dilaksanakan dengan kerjasama antara semua citivas SD Insan Mandiri bersama orangtua dengan melakukan kebiasaan positif serta memberikan keteladan kepada semua siswa.
  11. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019 yang berjudul “Implementasi Penanaman Karakter Religius Melalui Budaya Sekolah di SD Muhammadiyah Karangploso” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan, mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter religius melalui budaya sekolah di SD Muhammadiyah Karangploso. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa SD Muhammadiyah Karangploso sudah menerapkan penanaman karater religius dengan baik, dan mengacu pada indikator keberhasilan menurut Kemdiknas dan pendapat ahli namun masih terdapat hambatan terkait implementasinya meliputi kondisi lingkungan siswa yang tidak ramah bagi sehinggga berdampak pada cara siswa berperilaku.
  12. Penelitia ini dipublikasikan pada tahun 2018 yang berjudul “Implementasi Pendidikan karakter Religius Melalui Budaya Sekolah di SDIT Jabal Nur Gamping” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter religius melalui budaya sekolah di SDIT Jabal Nur Gamping. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan pendidikan karakter religius melalui budaya sekolah di SDIT Jabal Nur meliputi budaya artifak, berupa benda fisik dan bangunan dengan nilai ajaran akidah seperti nama ruang dalam bahasa Arab, slogan, lorong sekolah berdesain ka’bah, artifak dengan nilai ajaran ibadah seperti mushola, aula, tempat wudlu, kotak infak, serta artifak bernilai ajaran akhlak seperti rak sepatu, rak alat makan, dan tempat sampah. Semua bangunan dan benda fisik tersebut untuk digunakan penguatan lingkungan yang mendukung pendidikan karakter religius. Budaya perilaku ikrar syahadat, beribadah dan budaya perilaku yang bernilai ajaran akhlak yang ada di SDIT Jabal Nur diimplementasikan dengan pembiasaan, keteladanan dan hukuman. Budaya terakhir yaitu budaya ide yang berupa visi dan misi sekolah religius, pemikiran religius siswa serta guru yang dituangkan dalam sebuah karya seperti sajadah dan slogan. Budaya ide dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam implementasinya ada faktor pendukung seperti kapasitas bangunan mencukupi dan semua warga sekolah berperan dalam budaya sekolah. Adapun faktor penghambatnya meliputi kurang maksimalnya penggunaan artifak, kesadaran beberapa siswa masih kurang dan kemampuan antar siswa berbeda.
  13. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di UPT SD Negeri 18 Gresik” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di UPT SD Negeri 18 Gresik dan mendeskripsikan respon siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengimplementasian melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada lima karakter yaitu religius, disiplin, jujur, mandiri, dan tanggungjawab diterapkan dengan menggunakan strategi pengarahan, pembiasaan, permainan dan pemberian nasihat yang dilakukan secara terus-menerus.
  14. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2018 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Religious Culture di SD Islam Terpadu At-Taqwa Surabaya” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan; (1) Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD IT At-Taqwa Surabaya melalui Religious Culture, dan (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Pendidikan Karakter di SD IT At-Taqwa Surabaya melalui Religious Culture. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, teknik observasi partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD IT At-Taqwa Surabaya melalui Religious dilakukan dengan pengembangan kurikulum sekolah, sebagai konsep dasar yang mendorong tercapainya tiga esensi dasar pendidikan, yakni ketaqwaan, nasionalisme yang kuat, dan kecakapan akademis melalui pembiasaan budaya religi sehari-hari yang ada di sekolah, (2) Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SD IT At-Taqwa Surabaya : (a) komitmen dan semangat koperatif dari semua civitas sekolah, (b) 11 student profile sekolah, dan melalui buku penghubung, (c) fasilitas dari sekolah berupa sarana prasarana yang menunjuang, dan Faktor penghambat dalam Implementasi Pendidikan Karakter di SD IT At-Taqwa Surabaya melalui Religious Culture, (a) Kesibukan guru yang kadang menuntut waktu sehingga proses belajar sedikit terganggu; (b) siswa sering melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah; (c) Kemampuan siswa yang berbeda-beda; (d) belum adanya sinkronisasi antara pihak sekolah dengan orangtua.
  15. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Religius Pada Siswa Melalui Kegiatan Tahsin Tahfidzul Quran dengan Metode Tsaqifa” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan (1) Penerapan kegiatan tahsin tahfidzul quran dengan metode tsaqifa dalam pembelajaran Alquran di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. (2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode tsaqifa, serta (3) Hasil dalam kegiatan tahsin dan tahfidzul quran menggunakan metode tsaqifa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa Implementasi yang dilakukan dengan metode Tahsin dan tahfidzul quran dalam pembelajaran membaca al-quran dengan tingkat bacaan siswa. Strategi yang digunakan yaitu secara individual, baca simak dengan tutor sebaya.
  16. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Wajib Kurikulum 2013 Sekolah Dasar” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka di SDN Rembul 2 Kecamatan Bojong berikut faktor pendukung dan hambatannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis bersifat induktif. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan Ekstrakurikuler pramuka menjadi wahana menanamkan nilai disiplin serta religius yang tercermin pada pembelajaran terutama masa pandemi melalui protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. Serta berserah diri pada Tuhan dan selalu berdoa agar senantiasa dalam lindungan-Nya.
  17. Penelitian yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Religius dan Jujur di SDIT SUIS (Sekolah Unggulan Islami) Kelas V Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter religius dan jujur di SDIT SUIS (Sekolah Unggulan Islami) kelas V kabupate Bogor tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian yang didapat Pertama, kurikulum yang digunakan di SDIT SUIS adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kurikulum 2013, dan muatan lokal. Kedua, pendidikan karakter diintegrasikan pada seluruh kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai mata pelajaran masing-masing, pengembangan diri, pembiasaan budaya Islami, dan beberapa metode pembelajaran seperti tanya jawab dan lainnya. Ketiga, faktor pendukung dalam meningkatkan implementasi pendidikan karakter religius dan jujur antara lain melalui: keluarga atau orang tua, guru atau sekolah, dan masyarakat atau teman sebaya. Keempat, faktor penghambat adalah segala bentuk upaya yang bernilai negatif yang dialami oleh peserta didik akibat interaksi atau pengaruh tiga faktor utama tersebut. Kelima, solusi atas faktor penghambat antara lain: guru harus mengoptimalkan peran positifnya dan menyadarkan para guru agar menjadi teladan yang baik dalam memberikan contoh kepada peserta didik.
  18. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2016 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Melalui Keteladan dan Pembiasaan” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter di sekolah melalui keteladanan dan pembiasaab. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kepustakaan. Pengumpulan data dengan studi penelaahan dari buku literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dikaji. Hasil penelitian yang didapat yaitu beberapa teladan yang dapat kita lakukan dalam penanaman nilai-nilai karakter pada siswa, yaitu a) Religius, selalu taat beribadah/shalat, dan berdoa. b) Disiplin, masuk dan keluar kelas tepat waktu c) Bersahabat/Komunikatif, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memuji siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru. d) Jujur, menepati apa yang dijanjikan. e) Peduli lingkungan, memungut sampah yang berserakan di lantai.
  19. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter di SD Negeri Joho 02 Sukoharjo dan hambatan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter di SD Negeri Joho 02 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pelaksanaan pendidikan karakter di SD Negeri Joho 02 Sukoharjo terwujud dalam integrasi dalam program pengembangan diri, integrasi dalam kegiatan pembelajaran, serta nilai karakter yang dikembangkan sekolah. Integrasi dalam program pengembangan diri terdiri atas: Kegiatan Rutin, keteladanan, kegiatan spontan, dan pengkondisian. Integrasi dalam kegiatan pembelajaran terwujud dalam pencantuman nilai karakter di dalam RPP dan Silabus yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Nilai karakter yang dikembangkan di SD Negeri Joho 02 Sukoharjo yaitu nilai religius, jujur, disiplin, bersahabat/komunikatif, tanggung jawab, dan toleransi. Hambatan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Di SD Negeri Joho 02 Sukoharjo antara lain: Beberapa siswa yang bersikap manja, pengaruh teman dan lingkungan yang tidak baik terhadap perilaku siswa, beberapa siswa yang agak terlambat belajar sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menanamkan nilai keberanian, disiplin dan tanggung jawab, serta guru belum dapat memilih nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran dan terkadang belum dapat menjadi teladan atas nilai karakter yang dipilih.
  20. Penelitia ini dipublikasikan pada tahun 2019 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Kota Bogor” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1. ) Untuk mengetahui ruang lingkup materi Akidah Akhlak di MI Nurul Yaqin Kota Bogor, (2). Untuk mengetahui cara apa saja yang dapat meningkatkan nilai-nilai karakter religius dikalangan MI Nurul Yaqin Kota Bogor, (3). Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam mengajarkan Akidah Akhlak dalam membina karakter religius siswa di MI Nurul Yaqin Kota Bogor, (4). Untuk mengetahui metode apa saja yang bisa menerapkan pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Akidah Akhlak, (5). Untuk mengetahui media apa saja yang bisa digunakan dalam pembelajaran Akidah Akhlak, (6) Untuk mengetahui cara penerapan pendidikan karakter melalui pembelajaran Akidah Akhlak di MI Nurul yaqin Kota Bogor. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitiaan lapangan (field research). Metode penelitiannya menggunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1). Ruang lingkup materi Akidah Akhlak meliputi kalimat Thayyibah, sifat-sifat Asmaul Husna, beriman kepada kitab-kitab Allah, akhlak terpuji dan akhlak tercela. 2). Cara-cara meningkatkan nilai karakter reigius, (3) mengetahui hambatan yang dihadapi guru yaitu mengurangi dan memecahkan permasaahan atau hambatan dalam belajar baik dari siswa, guru (internal) ataupun luar peserta didik (eksternal), (4) Metode yang digunakan saat pembelajaran Akidah Akhlak diantaranya yaitu ceramah, diskusi, drama atau role playing, praktek langsung atau demonstrasi dan tanya jawab. (5). Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Akidah Akhlak adalah media visual seperti gambar atau slide dan audio visual berupa film atau video (6) Cara penerapan pendidikan Karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak dapat melalui contoh sehari-hari, mengaitkan nilai karakter dengan cerita dan demonstrasi nilai karakter atau praktek langsung oleh siswa sendiri.
  21. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2018 yang berjudul “Pelaksanaan Pendidikan Karakter Religius di sekolah Dasar” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pandangan guru tentang pendidikan karakter religius dan mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter religius di Sekolah Dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi (observasi non partisipan), teknik wawancara (wawancara tidak terstruktur), dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan SDIT Aulia Muara Bulian merupakan sebuah sekolah dasar yang sangat mementingkan pendidikan karakter religius. Hal ini bermula dari pandangan guru tentang pentingnya pendidikan karakter religius dan juga tentang pelaksanaan pendidikan karakter religius di sekolah tersebut. Berdasarkan visi misi utama sekolah ini membentuk peserta didik yang taqwa dan berakhalakul karimah dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan yang mengandung unsur keagamaan. Sekolah ini juga sangat mendukung kurikulum 2013 yang lebih menekankan kepada aspek sikap atau bisa juga disebut dengan karakter, ini dibuktikan dengan sekolah ini menggunakan kurikulum revisi 2017.
  22. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Penerapan Pendidikan Karakter dalam Budaya Sekolah di SD” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penerapan pendidikan karakter dalam budaya sekolah di SD. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, dokumentasi, wawancara mendalam, dan triangulasi data. Pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya sekolah meliputi kegiatan rutin, spontan, pengondisian, keteladanan, dan terprogram. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut disisipkan nilai-nilai prioritas yang ditentukan oleh SDN Bansari yaitu cinta tanah air seperti jalan-jalan naik bukit di akhir semester, upacara peringatan hari nasional, memasang foto pahlawan disetiap kelas, menuliskan motivasi di sisi-sisi sekolah sebagai bentuk posterisasi, nilai peduli lingkungan dijabarkan dalam kegiatan kerja bhakti bersama masyarakat disekitar lingkungan sekolah setiap hari Sabtu dan lainnya, nilai karakter religius dijabarkan pada program sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah, pesantren kilat, peringatan hari besar Islam dan lainnya, nilai bersahabat/komunikatif dimasukkan kedalam program-program studi banding, kerjasama masyarakat dan sekolah dalam beberapa program lainnya, dan menghargai prestasi dengan memberi reward atau penghargaan terhadap peserta didik dan guru yang berprestasi dengan pemberian piala, sertifikat, dan uang pembinaan. Program-program sekolah tersebut selama pelaksanaannya dimonitoring oleh seluruh warga sekolah khususnya kepala sekolah, guru, dan wali murid.
  23. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2016 yang berjudul “Pendidikan Karakter Melalui Implementasi Budaya Religius di Sekolah Dasar LPI Zumrotus Salamah Tulungagung” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang Pendidikan Karakter Melalui Implementasi Budaya Religius di Sekolahdi SD LPI Zumrotus Salamah Kab. Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil yang didapat adalah Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan meliputi bertaqwa kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua/wali, mencintai al-Qur’an, berakhlak, jujur, dan mencintai lingkungan sekitar. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kegiatan keseharian para siswa, diantaranya melalui secara rutin sholat berjamaah (sholat dluha, dluhur, jumat, dam ashar) menghafalkan doa-doa harian yang berkaitan dengan diri sendiri, orang tua, guru, dan sesama muslim; menghafalkan surat-surat pendek dan/atau dua jus terakhir (jus 29 dan 30), dan asmaul husna, ketika bertemua dengan teman atau guru mengucapkan salam, senyum, sapa, dan berjabat tangan, bersikap sopan santun, menghargai perbedaan dan toleransi
  24. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2020 yang berjudul “Penerapan Nilai Karakter dalam Kegiatan Kepramukaan di Sekolah Dasar” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mengetahui penerapan nilai karakter dalam kegiatan pramuka di sekolah dasar, (2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan nilai karakter dalam kegiatan pramuka di sekolah dasar, dan (3) mengetahui apakah kegiatan Pramuka meningkatkan karakter siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil yang didapat adalah penerapan nilai-nilai karakter dalam kegiatan pramuka di sekolah dasar disesuaikan dengan nilai-nilai pendidikan karakter menurut Listyarti (2012), yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, ( 13) ramah/komunikatif, (14) cinta damai, (15) suka membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) bertanggung jawab. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan nilai-nilai karakter dalam kegiatan kepramukaan di sekolah dasar, yaitu: Pertama, faktor pendukung yaitu pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan Keputusan Munas Hasil Pramuka. Gerakan tahun 2013. Kedua, faktor hambatan yaitu dana, dan tingkat pengetahuan orang tua yang relatif rendah tentang kegiatan Pramuka sehingga orang tua kurang termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pramuka. Kegiatan pramuka yang dilakukan sekolah dasar meningkatkan karakter siswa
  25. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2017 yang berjudul “Implementasi Nilai Religius dalam Pendidikan Karakter Berbasis Sunnah Rasulullah” Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk bagaimana bentuk implementasi nilai religius dalam pendidikan karakter berbasis sunnah Rasulullah di SD IT An-Najah. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Hasil yang didapat adalah Implementasi nilai karakter religius terwujud dalam: (1) penguatan akidah tauhid yang lurus, (2) pembiasan ibadah shalat sesuai sifat shalat Nabi, (3) pembinaan tahfiz al-Quran dan meniadakan musik dalam pembelajaran, (4) pembiasaan pakaian Islami (5) pembiasaan pergaulan Islami dengan pemisahan kelas putra dan putri serta pemisahan arena dan waktu bermain (6) tidak memakai boneka dan gambar makhluk hidup yang utuh (7) pembiasaan adab-adab Islami sesuai sunnah Rasulullah seperti dalam hal makan, memakai pakaian, naik kendaraan dan sebagainya dengan do’a-do’a yang bersumber dari hadis shahih.

Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan suatu pembelajaran yang mengajarkan banyak hal pada siswa-siswanya. Bukan hanya pada pembelajaran akademik, tetapi juga non-akademik. Dalam pembelajarannya, di Sekolah Dasar juga dapat membentuk karakter siswa sehingga menjadikan mereka sebagai individu yang berkarakter positif. Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimana pun dan kapan pun di dunia terdapat pendidikan[10]. Sehingga dalam pendidikan karakter siswa tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah serta bantuan dari orangtua siswa dapat belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan mempunyai sikap atau karakter yang dapat memberikan energi positif pada setiap orang. Pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah memiliki berbagai cara dan strategi dalam membentuk karakter siswa. Proses implementasi pendidikan karakter tersebut yaitu dengan melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut dilakukan dengan menerapkan pembentukan karakter siswa yang diintegrasikan dalam mata pelajaran. Misalnya dalam mata pelajaran agama islam, selain menjelaskan mengenai materi tata cara baca tulis al-qur’an dengan baik juga menerapkan membaca al-qur’an secara bersama-sama sehingga siswa dapat mengerti dan menirukan hal baik yang sudah dicontohkan. Serta proses implementasi pendidikan karakter religius melalui budaya sekolah yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu pembiasaan dan keteladan.

Proses implementasi pendidika karakter religius melalui pembiasaan dan keteladanan dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang. Pemimpin sekolah beserta guru dan orangtua berpengaruh besar dalam membentuk karakter siswa, khususnya dalam pembentukan karakter religius siswa sekolah dasar. Siswa akan meniru apa yang dilakukan oleh pemimpin sekolah, guru dan orangtua yang dimana mereka sebagai model atau pemberi contoh yang baik untuk siswanya di sekolah maupun di rumah. Peran orangtua sebagai role model sangat mempengaruhi baik buruknya perkembangan nilai karakter siswa sekolah dasar. Dalam menjalankan kegiatan berdasarkan budaya sekolah maka seluruh komponen sekolah beserta orangtua harus berusaha konsisten dalam menjalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut pembahasan mengenai budaya sekolah yang meliputi pembiasaan dan keteladanan dalam pendidikan karakter religius siswa:

Memberikan contoh yang baik kepada siswa.

Melalui keteladanan, guru mencontohkan kepada siswa untuk melaksanakan sholat, zakat, puasa, mengucapkan salam, hidup rukun dan lainnya. Dalam memberikan contoh kepada siswa, guru tak henti-hentinya untuk selalu mencontohkan dan mengingatkan tentang kebaikan pada siswa. Begitupun dengan orangtua, selama pembelajaran jarak jauh dari rumah orangtua juga memberikan contoh serta keteladan pada anak yaitu dengan mengajarkan sholat, mengaji, berdoa sebelum dan sesudah makan serta mengucapkan salam sebelum masuk dan keluar rumah. Selain itu, guru dan orangtua juga memberikan keteladanan untuk melaksanakan sholat tepat waktu sehingga tidak menunda-nunda untuk melaksanakan kewajiban umat muslim dan mengucapkan salam jika bertemu dengan orang lain.

Pembiasaan Siswa Setiap Pagi

Kegiatan siswa yang dapat dilakukan di pagi hari sebagai perwujudan pembiasaan siswa dalam pendidikan karakter yaitu dimulai dengan kegiatan ketika siswa tiba di sekolah dengan berjabat tangan kepada guru dan mengucapkan salam. Kegiatan selanjutnya yaitu dengan berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran menurut kepercayaan masing-masing. Selain itu, kegiatan selama pembelajaran di rumah dapat dilakukan dengan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Kegiatan lain yang dapat dilakukan di pagi hari sebagai perwujudan pembiasaan siswa dalam pendidikan karakter yaitu dengan melaksanakan sholat dhuha.

Pembiasaan Siswa dalam Melaksanakan dan Menyelesaikan Kewajiban

Bentuk kegiatan siswa yang terkait dalam kewajiban yaitu melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya sebagai umat muslim. Kewajiban tersebut antara lain yakni sholat 5 waktu (subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya’) dengan tepat dan tidak menunda-nunda, melaksanakan puasa dibulan ramadhan, berdoa sebelum dan sesudah makan serta berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

Dalam proses implementasi pendidikan karakter religius siswa sekolah dasar di sekolah yang memiliki peran penting yaitu guru dan orangtua. Sikap dan perilaku guru serta orangtua yang digunakan sebagi model atas keberhasilan pendidikan kararkter religius serta akan menjadi acuan dalam ukuran keteladanan siswa. Proses pendidikan karakter siswa melalui pembiasaan pun akan mengacu pada kebiasaan apa yang dilakukan oleh guru dan orangtua.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendidikan yang dilaksanakan dalam lingkup sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada siswa. Pembentukan karakter siswa berasal dari tempat dimana siswa itu berinteraksi secara langsung seperti lingkungan sekolah, lingkungan rumah dan lingkungan tempat pergaulan siswa tersebut. Pembentukan karakter yang dilakukan di sekolah dan di rumah tentunya melibatkan seluruh warga sekolah beserta orangtua.

Proses implementasi pendidikan karakter religius diterapkan dengan menggunakan strategi berupa program atau kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan pembelajaran serta budaya sekolah yang terdiri dari pembiasaan dan keteladanan. Program kegiatan pembiasaan dan keteladanan siswa antara lain memberikan contoh yang baik kepada siswa, pembiasaan siswa setiap pagi, serta pembiasaan siswa dalam melaksanakan dan menyelesaikan kewajibannya..

References

  1. Dr. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 137.
  2. Marini. (2017). Integration Of Character Values In School Culture at Elementary. Journal Of Art and HumanitieS, 21
  3. Mustari. (2014). Nilai karakter: Refleksi Untuk Pendidikan, 1.
  4. Ratnawati, Indah. MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA. Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Vol. 1 No. 3, 2018).
  5. Siregar. (2018). Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar . Implementasi Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar, 32.
  6. Siska, Yulia. (2018) . Jurnal Pendidikan “Implementasi Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar”