Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2570

The Effect of Online Audio Visual Assisted Story Methods on the Listening Skills of Grade IV Students Elementary School


Pengaruh Metode Cerita Berbantuan Audio Visual secara Daring terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas IV SD

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Metode Cerita Berbantuan Audio Visual Keterampilan Menyimak

Abstract

This study aims to determine the effect of the story method on listening skills of elementary school students. This research is motivated by the students' listening skills which are quite low in the classroom. This happens because the media is less attractive so that it makes students' listening skills lacking. This audio-visual- assisted storytelling method is used to have a positive impact on students' listening skills. This research was conducted at SDN Kalitengah 1 Sidoarjo. Researchers use quantitative research with the type of research Quasi Experimental Design. With the design form Noneequivalent Control Group. The effect of the audio- visual-assisted storytelling method on elementary students was analyzed using the t-test. The research subjects were 46 students, with 23 students in the control class and 23 students in the experimental class. The data were analyzed through 2 stages, namely pretest and posttest. Based on the results of the hypothesis test count with a significant level of a = 0.05 or 5%, it means 0.001 < 0.05 so that H0 is rejected and Ha is accepted. It can be concluded that there is an effect of the audio-visual-assisted storytelling method on the listening skills of elementary school students. From the eta squared analysis, it was obtained that 0.37 > 0.14 showed that the audio-visual-assisted storytelling method had a major effect on the listening skills of elementary school students.

Pendahuluan

Pembelajaran bahasa Indonesia erat kaitannya dengan pembelajaran sastra serta pembelajaran lainnya. Didalam kurikulum 2013 bahasa indonesia merupakan pembelajaran yang berperan penting, yaitu sebagai saluran atau penghubung yang mengantarkan kandungan materi dari smua sumber kompetensi kepada peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia disekolah dasar menjadi peranan penting sebagai penunjang dan memperluas wawasan siswa sehingga siswa mampu mengungkapkan pendapat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk mencapai kemampuan siswa agar mampu berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik dan benar dan menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra seseorang.

Metode bercerita secara daring dirasa sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran terutama di masa pandemi covid-19 ini. Pada masa ini, siswa belajar dari rumah dengan berbasis daring (dalam jaringan). Siswa menerima materi dalam bentuk online dan mereka mengumpulkan tugas pun juga secara online. Pda masa ini mereka memanfaatkan sosial media, internet, youtube, aplikasi meeting atau platfrom seperti zoom, whatsapp group, duo, google classroom dan lain-lain untuk belajar dan berkomunikasi dengan guru dan teman. Sehingga, metode bercerita secara daring menjadi media yang sangat tepat untuk diterapkan dalam menunjang pembelajaran berbasis daring di masa pandemi covid-19 ini.

Pembelajaran daring digunakan sebagai pendidikan formal yang dapat diselenggarakan oleh instansi sekolah dasar yang mana antara siswa dan guru berada di lokasi yang terpisah oleh jarak sehingga memerlukan system telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dengan berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. Adapun dalam pembelajaran daring, pihak sekolah memerlukan persiapan yang matang seperti perlu adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Sarana dan prasarana tersebut meliputi, komputer, wifi, layar proyektor, dan fasilitas lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis daring.

Pendidikan dasar didalamnya diharapkan, mampu menghasilkan manusia indonesia yang berkualitas. Didalam pembelajaran awal adapun kemampuan yang paling dasar yang harus dikuasai siswa yaitu kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan menyimak, membaca serta menulis. Dengan kemampuan itu diharapkan siswa mampu belajar dengan baik. Kemampuan yang paling dasar yang harus dikuasi siswa sejak kecil yaitu kemampuan menyimak atau kemampuan mendengarkan. Mendengarkan dengan menyimak merupakan suatu kegiatan yang berbeda. Mendengarkan hanya merupakan kegiatan yang hanya menggunakan indra pendengaran untuk mendengarkan suatu informasi tanpa harus memahami maksdunya tetapi sedangkan untuk kemampuan menyimak merupakan kegiatan yang melibatkan alat pendengaran dan tidak hanya mendengar tapi juga sekaligus memahami apa yang didengarkan. Komponen kemampuan berbahasa mempunyai 4 aspek kemampuan yaitu kemampuan menyimak, membaca, menulis dan membaca. Mendengarkan adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif. Yang dimaksud dengan keterampilan mendengarkan di sini bukan berarti hanya sekadar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melalui alat pendengarannya, melainkan sekaligus memahami maksudnya. Oleh karena itu, istilah mendengarkan sering diidentikkan dengan menyimak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sebelumnya dilakukan di SDN Kalitengah pada tanggal 6 November 2020, terdapat masalah yang muncul dalam proses pembelajaran berlangsung yaitu keterampilan menyimak pada siswa SD kelas 4 cukup renda. Didalam penelitiannya peneliti menggunakan 2 kelas namun terdapat penilaian yang berbeda sekali. Kelas IVA dirasa sudah sangat bagus namun perlu ditingkatkan dan dipertahankan saja. Namun, berbeda dengan kelas IV B yang mendapat nilai kurang baik. Melihat hal tersebut terjadi, sangat menjadi pemikiran bagi peneliti untuk mengobservasi proses pembelajaran dikelas tersebut. Adapun permasalahan yang muncul yaitu siswa kurang fokus dan peneliti melihat bahwa kegiatan menyimak membosankan bagi siswa, siswa kurang memperhatikan guru pada saat proses belajar mengajar, siswa cenderung berbicara sendiri dengan temannya, bermain dengan temannya, bahkan mengganggu temannya sehingga membuat temannya tidak fokus juga terhadap pembelajaran. Hal tersebut bisa jadi karena tidak adanya media dalam pembelajaran sehingga tidak ada variasi dalam mengajar, mungkin juga cerita yang disajikan kurang menarik perhatian siswa untuk menyimak atau mendengarkan. Sehingga peserta didik cenderung merasa bosan dengan materi Bahasa Indonesia khususnya materi cerita. Melihat fakta tersebut dilapangan, berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah dan beberapa siswa mendapatkan nilai kurang dari batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Maka dari itu peneliti ingin mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut yang berkaitan dengan keterampilan menyimak siswa SD dengan menggunakan metode bercerita yang berbantuan boneka tangan. Gambaran dari peneliti yang menggunakan metode bercerita berbantuan audio visual terhadap keterampilan menyimak siswa SD. Menyimak dengan menggunakan metode bercerita siswa bisa dilakukan dengan berkelompok, guru menceritakan satu cerita setelah itu guru memberikan media audio visual berupa (ppt), setiap kelompok diharuskan merangkum sesuai dengan point-point yang sudah ditentukan. Misalkan tokoh, tema, latar, alur dan amanat. Dan setiap kelompok diharapkan mampu menceritakan kembali didepan.

Metode

Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Kalitengah 1 kabupaten Sidoarjo tahun ajaran 2019/2020 dengan melibatkan 46 siswa IV sebagai populasi. Populasi tersebut berasal dari kelas IV A sebanyak 23 siswa dan kelas IVB sebanyak 23 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang mana disebut juga dengan penelitian tradisional. Penelitian kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang sudah cukup lama digunakan dikalangan peneliti. Pendekatan kuantitatif ini merupakan pendekatan yang ilmiah karena sudah sesuai dengan kaidah ilmiah yaitu kongkrit, objektif, empiris, terukur, rasional dan sistematis.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu metode yang dilakukan karena adanya percobaan dengan melakukan suatu perubahan pada variabel yang akan diteliti. Pada metode ini digunakan untuk mencari pengaruh terhadap suatu perlakuan tertentu terhadap variabel lain dalam kondosi yang terkendalikan. Metode eksperimen dilakukan dikarenakan data yang dimiliki oleh peneliti belum ada sehingga, diperlukan perlakuaan atau treatment tertentu terhadap objek penelitian.

Sumber dan Jenis Data

Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi atas 2 sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara langsung diawal penelitian. Data tersebut berasal dari pretest dan posttest dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan nilai sebelum dan sesudah diberi treatment. Apabila didalam data pretest dan posttest mengalami peningkatan maka bisa dikatakan ada pengaruh. Sedangkan sumber data skunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung dan diambil dari dokumen kelas seperti buku absensi siswa kelas IV SD Kalitengah 1 Sidoarjo. Dalam lampiran ini data skunder terdapat di halaman lampiran.

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer karena data yang terkait langsung dengan masalah penelitian. Sehingga peneliti menggunakan hasil menyimak siswa kelas IV SD Kalitengah 1 Sidoarjo melalui kegiatan pretest dan posttest.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati oleh peneliti. Pada penelitian ini menggunakan instrumen tes dengan design penelitiannya pretest dan posttest untuk mengukur keterampilan menyimak siswa. Adapun pada penelitian ini menggunakan tes berupa pilihan ganda A,B,C,D. Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan karakter berpikir siswa SD yang masih rendah.

Tes digunakan untuk mengukur keterampilan menyimak siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia. Tes yang digunakan adalah pretest (tes sebelum diberi perlakuan) dan posttest(tes setelah diberi perlakuan).

1. Pretest

Pretest adalah suatu tahapan dari peneliti yang dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan sebelum siswa mendapatkan perlakuan menggunakan metode bercerita berbantuan media boneka tangan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

2. Posttest

Prettest adalah suatu tahapan dari peneliti yang dilakukan sesudah mendapatkan sebuah perlakuan treatment dengan menggunakan metode bercerita berbantuan media audio visual yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sesudah mendapatkan perlakuan untuk hasil keterampilan menyimaknya.

3. Instrumen pendukung berupa perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, Bahan ajar, Media pembelajaran. Semua itu untuk menunjang proses pembelajaran.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

1. Analisis (Analisys)

Berdesarkan data penelitian yang disajikan pada penelitian ini yaitu tentang hasil menyimak siswa SD kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Kalitengah 1 Sidoarjo, adapun jumlah sampelnya sebanyak 23 kelas eksperimen dan 23 kelas kontrol. Data yang ada pada penelitian ini berasal dari kelas eksperimen dan kontrol. Adapun pada kelas kontrol pembelajaran hanya menggunakan buuku ajar siswa (BAS) dan gambar saja. Sedangkan pada kelas ekperimen pembelajaran menggunakan metode cerita dengan bantuan media audio visual dan bahan ajar siswa (BAS).

Berdasarkan penelitian ini, data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data keterampilan menyimak Bahasa Indonesia siswa. Untuk memperoleh data tersebut menggunakan metode tes. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengukur keterampilan menyimak Bahasa Indonesia siswa. Adapun pada tahap pengambilan data melalui tes ini dilakukan sebanyak 2x yaitu pretest dan posttest. Pada tahap pretest ini, tes dilakukan sebelum diberikannya perlakuan. Sedangkan pada tahap posttest, pemberian suatu tes dilakukan setelah adanya perlakuan atau treatment pada siswa. Adapun perlakukan atau treatment tersebut yaitu berupa metode bercerita berbantuan audio visual yang diberikan saat pembelajaran dan tes dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengukur keterampilan menyimak bahasa Indonesia siswa.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data keterampilan menyimak bahasa Indonesia adalah tes menyimak berbentuk tes objektif esai. Sebelum tes dapat digunakan sebagai post-test, validitas isi tes tersebut dinilai oleh pakar dalam bidang Bahasa Indonesia. Setelah dilakukan penilaian oleh validator yaitu dosen maka tes tersebut selanjutnya di uji cobakan di lapangan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 09 Maret 2021. Penelitian ini dilakukan selama 2x pertemuan dikelas kontrol dan 2x pertemuan di kelas eksperimen. Setiap pertemuan berdurasi 2 x 35 menit. Pada saat pretest dan posttest, siswa mengerjakan soal tes yang sama dengan 10 soal esai. Dengan jumlah reponden sebanyak 46 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen 23 siswa dan kelas kontrol 23 siswa.

Adapun setiap soal yang ada pada tes ini, sudah disesuaikan dengan indikator dari keterampilan menyimak pada kelas IV SD, untuk soal tesnya hanya mengarah pada tahap C1 dan C2 sesuai dengan KI dan KD yang telah ditentukan. Berikut dibawah ini yaitu data dari pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu :

K el as E k s p er i m e n K el as K o n t r o l
No P r ete s t P o s tte s t No P r ete s t P o s tte s t
1234567891011121314151617181920212223 6251775135745572628062887850726275858048675185 9085987868889897929588859277909288909875868897 1234567891011121314151617181920212223 5085685151887747516245808162473587887885688067 7892886275958762879584909875856292939085808891
Jumlah 1522 2032 Jumlah 1533 1934
Rata-Rata 66,17 88,34 Rata-Rata 66,65 84,08
Table 1.Nilai Pretest dan Posttest

Berdasarkan tabel 4.1 diatas tentang data nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat bahwa, nilai rata-rata dari pretest pada kelas kontrol sebelum adanya perlakuan yaitu 66,65 sedangkan nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen yaitu 66,17 pada kelas kontrol, nilai rata-rata posttest sesudah diberikannya suatu perlakuan atau treatment dengan buku siswa dan gambar adalah 84,08 sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata setelah diberikannya suatu perlakuan atau treatment dengan menggunakan media audio visual adalah 88,34.

Desain metodologi pada penelitian ini diulas berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan. Rumusan masalah pada penilitian ini yaitu apakah metode bercerita berbantuan media audio visual berpengaruh terhadap keterampilan menyimak Bahasa Indonesia bagi siswa kelas SD dan seberapa besar peningkatannya. Dalam menjawab rumusan masalah tersebut peneliti menggunakan instrument test dengan 2 tahap yaitu pretest dan posttest pada kelas kontrol dan ekspirimen. Adapun untuk menjawab rumusan masalah 1 yaitu apakah berpengaruh media terhadap hasil menyimak, peneliti menggunakan uji t-test dengan bantuan SPSS versi 24. Sedangkan untuk menjwab rumusan masalah 2 yaitu seberapa besar peningkatan dari media terhadap hasil menyimak, peneliti menggunakan eta squared dengan bantuan SPSS versi 24.

Pembahasan

Analisis data pada penelitian kuantitatif merupakan sebuah proses dalam menganalisa suatu data yang berbentuk angka atau data normal. Tujuan adanya analisis data pada suatu penelitian yaitu untuk menjawab atau mencari jawaban yang ada pada rumusan masalah dan menguji hipotesis. Adapun data dari hasil ppretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol akan dianalisa menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pada teknik analisis ini yaitu data penelitian yang berupa angka akan dihitung menggunakan rumu yang telah ditentukan dan dijabarkan sesuai dengan teori yang ada.

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan dan memperhatikan beberapa langkah, yaitu dengan menguji suatu data yang diperoleh saat melakukan penelitian. Data pada penelitian tersebut diujikan terlebih dahulu untuk menentukan dan mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Setelah itu, peneliti melakukan uji hipotesis dan eta squared untuk menjawab hasil dari rumusan masalah.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan perhitungan pada aplikasi SPSS versi 24 terhadap hasil belajar kognitif siswa. Adapun uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah ada berdistribusi normal atau tidak terhadap hasil tes tersebut. Berikut ini yaitu tabel hasil perhitungannya :

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Keterampila PretestEks .145 23 .200* .930 23 .107
n menyimak PostTestEksPretesrKontPostTestKont .172.202.192 232323 .078.016.027 .909.900.869 232323 .040.025.006
Table 2.Hasil Uji Normalitas (Data perhitungan terlampir)

a. Lilliefors Significance Correction

Pada uji normalitas ini, berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS versi 24, hasil nilai sig. > 0,05 pada kolom Shapiro-Wilk, Menunjukkan bahwa pretest kelas eksperimen yaitu 0,107 dan posttest nya 0,040. Sedangkan pretest kelas kontrol yaitu 0,025 dan posttest nya 0,006. Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data tes keterampilan menyimak siswa berdistribusi normal.

Uji Homogitas

Uji homogitas pada suatu penelitian bertujuan agar dapat mengetahui apakah sampel tersebut homogen, maka bisa dilakukan dengan menggunakan data dari nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam pengambilan keputusan uji homogen memiliki beberapa kriteria yaitu :

1)Jika nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) > 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data ini yaitu sama atau homogeny

2) Jika nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) < 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data ini yaitu tidak sama atau tidak homogen

Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.898 1 44 .175
Table 3.Hasil Uji Homogenitas (Data perhitungan terlampir)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan menggunakan SPSS versi 24, maka diperoleh hasil uji dari homogenitas yaitu sig. 0,175 yang artinya sig. (2- tailed) > 0,05. Berdasarkan kriteria dalam pengambilan keputusan, maka dapat disimpulkan jika data dari kelompok populasi pada penelitian ini yaitu sama atau homogen.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilaksanakan di SDN Kalitengah 1 Sidoarjo, dapatdisimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh metode cerita berbantuan audio visual terhadap keterampilan menyimak siswa SD berbasis daring. Hal tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis yaitu nilai sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,001 < 0,05, maka diperoleh hasil yaitu H0 ditolak dan Ha diterima. Terjadinya pengaruh pada metode cerita berbantuan audio visual ini disebabkan karena metode yang disajikan berkaitan erat dengan anak-anak yang suka dengan cerita serta ada bantuan media yang mendukung dan sesuai dengan kondisi pada saat pandemik covid- 19 ini. Selain itu, desain metoede berbantuan audio visual lebih teptnya dalam bentuk ppt tersebut sangat menarik perhatian siswa pada saat pembelajaran secara daring. Sehingga mengakibatkan siswa tertarik untuk mempelajari materi yang telah dijelaskan.

2. Penggunaan metode cerita berbantuan audio visual berpengaruh besar terhadap keterampilan menyimak siswa SD. Hal tersebut berdasarkan dari hasil uji eta squared yaitu 0,373 yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,14. Metode cerita berbantuan audio visual ini, berpengaruh besar karena siswa tertarik untuk memahami materi tersebut. Hal tersebut dibuktikan dari keterampilan menyimak siswa yang mengalami peningkatan ketika menggunakan metode cerita berbantuan audio visual dengan tanpa menggunakan metode cerita berbantuan audio visual. Sehingga, metode ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keterampilan menyimak siswa.

References

  1. Yuliana, "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SDN Harapan Jaya Bandar Lampung," Skripsi, pp. 17-23, 2018.
  2. Soenarto, "Media Pembelajaran Teknologi Dan Kejuruan," Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, p. 52, 2012.
  3. M. Desimyari, "Pengaruh Model Think Talk Write Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menulis Siswa," International Journal Of Elementary Education, pp. 144-146, 2017.
  4. M. Mutiara, "Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan Pada Anak," Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha., 2015.
  5. Yuliana, "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung," Skripsi, pp. 17-22, 2018.
  6. A. Sobron, "Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar," Seminar Nasional SAINS Dan Enterpreneurship, vol. 4, p. 1, 2019.
  7. Sugiyono, "Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D)," Bandung: Alfabeta, p. 61, 2017.
  8. Sugiyono, "Metode Penelitia Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif," Bandung: Alfabet, p. 96, 2017.
  9. R. M, "Media dan Teknologi Pembelajaran," Banjarmasin : IAIN Antasari Press, pp. 85-91, 2012.
  10. Sugiyono, "Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D," Bandung: Alfabeta, p. 13. 118. 193. 329. 98, 2017.
  11. Prabawardani, "Pengaruh Metode Storytelling Berbantuan Komik Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD," Jurnal Edutech Undiksha, pp. 151-152, 2018.