Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.2566

Implementation of Learning in the Covid 19 Era Grade III Study at Elementary School


Penerapan Pembelajaran di Era Covid 19 Studi Kelas III SD

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Sekolah Dasar Pandemi Covid-19 Pembelajaran Daring

Abstract

This study aims to describe the learning of elementary school teachers in implementing learning from the Covid-19 pandemic and inhibiting factors for teachers in implementing bold learning. The research method uses descriptive qualitative research. The research subjects were teachers and third-grade students of Elementary School Plaosan II Wonoayu, while the research data collection techniques used observation, documentation and interviews. Analysis of research data using the Miles and Hiberman analysis data model. The research shows that parents have a role, including learning planning carried out by teachers in bold learning such as syllabus, learning implementation and learning media by making their own and conducting discussions with other teachers. Teachers have not experienced and mastered learning technology, so it is challenging to design bold activities.

Pendahuluan

Seluruh dunia pada saat ini mengalami permasalahan yang sama, salah satu permasalahan dunia saat ini yaitu pendemi coronavirus dieseas 2019 atau disebut Covid-19. Pandemi Covid-19 tersebut tentunya akan menjadi masalah pada bidang pendidikan apabila tidak ada solusi. Sebab, pendidikan merupakan salah satu aspek penting sebagai sarana pembangunan nasional. Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah mengambil langkah proses pembelajaran harus dilakukan secara daring (dalam jaringan). Kebijakan pemerintah tersebut telah diterbitkan Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 Tahun 2020 mengenai kebijakan pendidikan dimasa pandemi Covid-19, dimana pada surat keputusan tersebut menyatakan proses pembelajaran dilakukan dirumah secara jarak jauh. Proses pembelajaran daring (dalam jaringan) dilakukan pada semua jenjang pendidikan pada masa pandemi Covid-19, hal tersebut termasuk pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar. . Proses pembelajaran daring (dalam jaringan) menuntut guru sekolah dasar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan konsep pembelajaran daring (dalam jaringan). Di era globalisasi perkembangan teknologi informasi begitu cepat, hal tersebut menuntut guru dalam memiliki kemampuan teknologi informasi, dimasa pandemi Covid-19 guru dituntun pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi informasi. Namun, salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya kemampuan guru sekolah dasar penguasaan teknologi informasi.

Permasalahan-permasalahan diatas menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam proses pembelajaran masih mengalami permasalahan dalam penggunaan teknologi informasi. Pergantian pembelajaran dari tatap muka dikelas menjadi pembelajaran berbasis daring tentunya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah dasar. Dalam menjaga kualitas proses pembelajaran tentunya guru harus merancang pembelajaran secara efektif dan dapat menerapkan pada siswa sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai tujuan.

Perubahan proses pembelajaran dengan cara daring tentunya menjadikan guru harus mampu mengelola pembelajaran dengan efektif. Proses pembelajaran daring dapat dilakukan seperti e-learning google classroom, edmodo, whatsapp, youtube, zoom, dan google meeting, hal tersebut tentunya akan membawa dampak pada strategi, model dan metode4 pembelajaran yang digunakan oleh guru. Strategi, model dan metode pembelajaran merupakan salah satu aspek keberhasilan guru dalam mencapai pembelajaran dikelas. Artinya akan ada perubahan pola pembelajaran yang diakukan guru di era pandemic Covid-19. Salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran daring yaitu SDN Plaosan II Wonoayu Sidoarjo, berdasarkan hasil studi di SDN Plaosan II Wonoayu Sidoarjo, hasil wawancara dengan guru SDN Palosan II Wonoayu Sidoarjo guru mengatakan proses pembelajaran dilakukan dengan on line learning. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan sistem on line learning.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang disajikan diatas, berkenaan dengan dampak Covid-19 menjadikan terjadinya proses pembelajaran dilakukan disekolah menjadi pembelajaran dilakukan dirumah atau dilakukan secara daring (dalam jaringan), hal tersebut peneliti tertarik dengan mengangkat penelitian dengan judul “ Penerapan pembelajaran di era pandemic Covid-19 (Studi di SDN Plaosan II Wonoayu kelas III).

Metode

Jenis Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian dan focus penelitian, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif penelitian kualitatif ialah suatu kegiatan penelitian yang menggunakan objek secara ilmiah, yang dimaksud objek ilmiah yaitu dilakukan berjalan apa adanya tanpa ada perlakuan atau manipulasi data, sehingga pada penelitian kualitatif data yang didapatkan bersifat mendalam serta bermakna. Hal tersebut dapat diungkapakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan secara alamiah tanpa merubah latar atau objek yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomologi, “a phenomenological study is designed to describe and interpret an experience by determining the meaning of the experience as perceived by the people who have participated in it”. Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan fenomena penerapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di era pandemic covid-19. Secara khusus penelitian ini akan menggambarkan fernomena berkenaan dengan perencanaan, penerapan dan hambatan yang dialami dalam kegiatan pembelajaran. Pada penelitian dilakukan secara alamiah tanpa merubah setting pembelajaran yang dilakukan guru.

Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian dapat dikatakan suatu kondisi atau situasi sosial penelitian yang ingin dikaji secara mendalam. Objek penelitian ini adalah SDN Plaosan II Wonoayu, yang berlokasi di kelurahan Plaosan kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Selanjutnya, Subjek penelitian adalah berbagai sumber data yang dapat dimintai informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pada penelitian ini, subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas III SDN Plaosan II Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Pada penelitian ini sebagai informasi dalam penelitian adalah guru dan siswa, dimana dalam penelitian akan mendeskripsikan kegiatan pembelajaran guru dan siswa kelas III SDN Plaosan II Wonoayu.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah berbagai cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan berbagai data. Pada penelitian ini beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya;

1. Observasi atau Pengamatan

2. Wawancara

3. Dokumentasi

Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur data-data penelitian atau suatu fenomena yang akan diteliti atau diamati. Pada penelitian ini beberapa intrumen yang digunakan dalam penelitian. Bedasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan instrument berupa dokumentasi, lembar pengamatan dan lembar wawancara.

Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka mencari dan menyusun dengan sistematis datadata yane g diperoleh baik dari hasil pengumpulan data dari kegiatan catatan lapangan, hasil wawancara, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif naratif. Teknik ini menggunakan model miles and huberman yang meliputi tahap reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing or verification).

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Deskripsi Penemuan

Berdasarkan pengumpulan data dilapangan melalui berberapa kegiatan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi mengenai penerapan pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di kelas III SDN Plaosan II Wonoayu sebagai berikut:

Pembelajaran daring era pandemi Covid-19 di Kelas III SDN Plaosan II Wonoayu.

Hasil wawancara dengan guru kelas tersebut menunjukkan guru belum pernah membuat perencanaan pembelajaran secara daring, tetapi dalam pembelajaran daring guru membuat rencana pembelajaran seperti silabus dan RPP. Guru membuat perencanaan sendiri, namun hasilnya didiskusikan dengan teman sejawat. Guru dalam membuat perencanaan pembelajaran daring era pandemi Covid-19 di SDN Plaosan II Wonoayu menunjukkan bahwa dalam merangcang pembelajaran daring, guru melakukan pemilihan teknologi yang digunakan, guru menggunakan WhatsApp dan youtube sebagai sarana pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas IV menunjukkan bahwa dalam merancang pembelajaran daring, guru merancang sendiri dan setelah itu guru melakukan diskusi dengan guru lain. Diskusi dimaksudkan untuk memperoleh masukan dari teman sejawat. Selanjutnya, berdasarkan analisis dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat dengan sederhana, tanpa ada Langkah-langkah pembelajaran, guru hanya memberikan intruksi siswa untuk mempelajari video di youtube, membaca buku paket dan mengerjakan buku paket.

Selanjutnya, Hasil observasi perecanaan pembelajaran daring yang di lakukan guru kelas III SDN Plosan II Wonoayu sebagai berikut :

No. Perangkat Pembelajaran dan Media Pembelajaran Ketersediaan Dokumen Keterangan
Ada Tidak Ada
1. Silabus ada Guru membuat silabus selama pembelajaran 1 semester (lampiran 1)
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ada Guru membuat rencana pembelajaran (RPP) selama 1 Semestr (lampiran 1)
3. Buku Guru Ada Buku guru pembelajaran dari kementrian pendidikan dan kebudayaan (lampiran 1)
4. Buku Siswa Buku Siswa pembelajaran dari kementrian pendidikan dan kebudayaan (lampiran 1)
5. Media PembelajaranPower PoinVideoMedia Lain Ada Video dari youtube bukan akun milik guru.
6. Penggunaan Teknologi Pembelajaran Daring (E Learning)WhatsAppGoogle ClassroomEmodoYoutubeTeknologi Lain Ada WhatsApp group kelas dan youtube.
Table 1.

Berdasarkan hasil observasi perencanaan pembelajaran yang dibuat guru menunjukkan bahwa guru membuat perencanaan pembelajaran daring lengkap selama satu semester, sedangkan dalam RPP tertuang pembelajaran menggunakan bantuan WhatsApp dan menggunakan video yang ada youtube.

Penerapan Pembelajaran Daring Era Pandemi Covid-19 di Kelas III SDN Plaosan II Wonoayu

Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menginstruksikan siswa melihat video di youtube yang diberikan guru, setelah itu guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa apabila siswa tidak mengerti materi pelajaran yang diberikan, dan selanjutnya siswa di instruksikan mengerjakan tugas pada buku paket siswa, guru hanya memberikan tugas melalui group WhatsApp kelas, guru menginstruksikan siswa membaca buku paket tema 8 subtema 2 halaman 54 dan menginstruksikan siswa mengerjakan tugas halaman 56, selanjutnya dilanjutkan pada mata pelajaran bahasa daerah, Langkah pembelajaran yang dilakukan guru yaitu menginstruksikan siswa mempelajari aksara jawa melalui gambar yang diberikan guru, dan jika siswa belum mengerti disarankan untuk japri (menghubungi pribadi).

Hasil observasi Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 di kelas III SDN Plaosan II Wonoayu :

Isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Komponen Pembelajaran Keterangan
Ada Tidak Ada
Isi atau Langkah-langkah Pembelajaran Ada Guru mengucapkan salam dan mengikatkan tetap menjaga protokoler kesehatan.
Bentuk Tugas Yang Diberikan Ada Siswa di instruksikan mengerjakan tugas pada buku siswa dan LKS.
Strategi/Model/Metode Pembelajaran yang digunakan Tidak ada Guru tidak ada Langkah-langkah sistematis seperti strategi, model dan metode pembelajaran, pembelajaran bersifat mandiri dan pemberian tugas secara indovidu.
Media Pembelajaran Yang di Gunakan Ada Pembelajaran menggunakan sarana WhatsApp dan Video di Youtube.
Table 2.

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, hasil observasi penerapan pembelajaran daring di kelas III SDN Plaosan II Wonoayu menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan memberikan penugasan kepada siswa melalui melihat video di youtube, akun youtube yang digunakan bukan milik guru.

Pembahasan

Berdasarkan data penelitian berkenaan penerapan pembelajaran daring era pandemi Covid-19 di SDN Plaosan II Wonoayu sebagai berikut; perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru belum sepenuhnya siap, hal tersebut disebabkan guru belum pengalaman dalam pembelajaran daring dan belum menguasai teknologi sehingga bingung dalam merangcang kegiatan pembelajaran. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian, bahwa guru sekolah dasar belum menguasai teknologi pembelajaran. Lebih lanjut, penelitian lain, bahwa dalam pembelajaran daring guru sekolah dasar tidak memiliki kemampuan penggunaan teknologi.

Selanjutnya, permasalahan pembelajaran daring era pandemi Covid -19 di kelas III SDN Plaosan II yaitu guru tidak dapat menjelaskan pembelajaran secara maksimal, pembelajaran terbatas dalam pemberian tugas. Permasalahan pembelajaran daring di sekolah dasar yaitu pembelajaran belum efektif karena guru minim menguasai teknologi, sehingga pembelajaran hanya memberikan tugas melalui WhatsApp. Permasalahan selanjutnya, guru kesulitan menerapkan strategi, model dan metode pembelajaran daring, pembelajaran daring selama pandemic Covid-19 di sekolah dasar belum dilakukan dengan maksimal, sebab guru kesulitan menerapkan metode pembelajaran daring.

Permasalahan selanjutnya, siswa mengalami permasalahan yaitu pembelajaran tidak dapat dilakukan secara interaktif, diamana siswa tidak dapat terlibat langsung diskusi dengan guru dan sesama siswa. hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian menunjukkan berbagai kendala dalam pembelajaran daring disekolah dasar yaitu siswa tidak memahami materi, siswa tidak dapat berdiskusi secara aktif dengan guru dan sesama siswa. Artinya pembelajaran daring belum dapat dilakukan secara interaktif. Permasalahan lain yang dialami siswa yaitu banyak tugas yang tidak dimengerti siswa, hal tersebut sejalan dengan penelitian bahwa dalam pembelajaran daring era Covid-19 siswa sekolah dasar mengalami permasalahan yaitu siswa merasa tugas terlalu banyak dan tidak ada penejalasan dari guru. Selanjutnya, siswa kelas III SDN Plaosan II Wonoayu mengalami masalah yaitu ada yang tidak memiliki HP sendiri. Senada dengan penelitian permasalahan pembelajaran daring pada anak sekolah dasar diantaranya siswa tidak memiliki HP sendiri, sebab HP yang digunakan pembelajaran milik orang tua dan kakaknya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitin dan analisis data yang telah dilakukan di kelas III SDN Plaosan II Wonoayu dalam penerapan pembelajaran daring era pandemi Covid-19 dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran daring era pandemi Covid-19 seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran dilakukan dengan membuat sendiri, dan setelah itu guru melakukan diskusi dengan guru lain atau teman sejawat untuk mendapatkan masukan.

2. Penerapan pembelajaran yang dilakukan guru hanya memberikan penugasan melalui group WhatsApp kelas, dan mengintruksikan siswa melihat penjelasan video melalui youtube, akaun yooutube bukan miliki guru sendiri, serta pembelajaran bersifat mandiri dengan pemberian tugas.

3. Permasalahan pembelajaran daring era pandemic Covid-19 di kelas III SDN Plaosan II Wonoayu yaitu pertama, guru minim dalam penguasaan teknologi pembelajaran, dimana guru hanya menggunakan aplikasi WhatsApp dan youtube (akun youtube bukan milik guru). Kedua, guru kesulitan menerapkan strategi, model dan metode pembelajaran daring. Ketiga, guru kesulitan dalam melakukan penilaian proses pembelajaran yang dilakukan siswa. Kelima, siswa sekolah dasar kurang menguasai teknologi, sehingga perlu pendampingan orang tua dalam pembelajaran, serta tidak semua siswa memiliki HP sendiri, harus gentian dengan orang tua dan kakak.

References

  1. A. Anugrahana, "Hambatan, Solusi dan Hambatan: Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar," Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, vol. 10, pp. 282-289, 2020.
  2. W. S. d. M. E. R. Kastawi N. S., "Kendala dalam Implementasi Kurikulum," Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology studies, vol. 5, pp. 66-76, 2017.
  3. N. N. R. M. V. &. S. Kharisma, "Gambaran Kebutuhan Pembelajaran Daring PKBM Budi Utama Surabaya Pada Masa Pandemi Covid-19," Jurnal Pendidikan Non Formal, vol. 15, pp. 38-44, 2020.
  4. I. A. Brahma, "Penggunaan Zoom Sebagai Pembelajaran Berbasis On Line Dalam Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi Pada Mahasiswa PPKN di STKIP Kusumanegara Jakarta," AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 6, pp. 97-102, 2020.
  5. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualittaif, dan R & D, Bandung: Bandung : Alfabeta, 2017.
  6. L. J.Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017.
  7. A. Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung Pustaka Setia, 2001.
  8. M. Hosnan, "Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21," akarta: Ghalia Indonesia, 2013.
  9. A. Latip, "Peran Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi," Eduteach: Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran, vol. 1, pp. 107-115, 2020.
  10. N. N. R. M. V. &. S. Kharisma, "Gambaran Kebutuhan Pembelajaran Daring PKBM," urnal Pendidikan Non Formal, vol. 1, pp. 38-44, 2020.
  11. N. S. Hanum, "Keefektifan E-learning Sebagai Media Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran E-learning," Jurnal Pendidikan Vokasi, vol. 3, pp. 90-102, 2013.