Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.2442

The Role of Parents in Shaping the Disciplined Character of Home Learning in Online Learning During the COVID-19 Pandemic


Peran Orangtua Dalam Membentuk Karakter Disiplin Belajar di Rumah Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemi COVID-19F PARENTS IN FORMING THE CHARACTER OF HOME STUDYING DISCIPLINE IN ONLINE LEARNING DURING THE COVID19 PANDEMIC

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Peran Orangtua Disiplin Belajar

Abstract

This study aims to determine the role of parents in shaping the disciplined character of studying at home during the covid19 pandemic and knowing about parental supervision when studying at home. This research is a qualitative research using an descriptive approach. The subjects in this research are parents of elementary school children. The results of this study indicate that the role of parents carries out two roles at once, the first to be a parent and the second to be a teacher at home; provide facilities that support children's learning spirit; supervising children's learning activities while at home; Supervise the good use of study time, as well as guide and encourage learning.

Pendahuluan

Pendidikan mempunyai kedudukan yang tinggi untuk menjamin kelangsungan suatu kehidupan bangsa yang akan datang, dengan mewujudkan bangsa yang berdaulat, mandiri, sejahtera, serta maju. Dengan melalui pendidikan, masyarakat atau warga negara dapat memperoleh kecerdasan, keterampilan, serta kemampuan untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan negara. Dalam undang-undang RI No.20 tahun 2003 [1] tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran, agar siswa mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.”

Menurut Thomas Lickona [2] karakter merupakan sifat bawaan anak dalam menangkap situasi secara bermoral. Jadi bisa dikatakan karakter menurut thomas sendiri adalah suatu cara untuk membentuk kepribadian anak melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya akan terlihat dalam suatu tindakan nyata anak. Mulyasa [3] mengatakan Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai karakter pada anak yang meliputi beberapa komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, serta komitmen untuk melakukan nilai tersebut, baik kepada Tuhan, diri sendiri, lingkungan sekitar, maupun masyarakat secara keseluruhan.

Menurut kemendiknas dan suyadi [4] menyebutkan bahwa yaitu jujur, religius, disiplin, cinta tanah air, peduli lingkungan, tanggung jawab, cinta damai, gemar membaca, semangat kebangsaan, kreatif, kerja keras, mandiri, peduli sosial, menghargai prestasi, komunikatif, demokratis, rasa ingin tahu. Rachman [5] mengungkapkan bahwa disiplin merupakan upaya pengendalian diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan terhadap peraturan serta tata tertib yang ada. Selanjutnya menurut soejitno irmin [6] disiplin merupakan cerminan perilaku yang taat dan patuh pada aturan, norma serta etika yang berlaku.

Keluarga adalah suatu lingkup pendidikan pertama serta utama dalam setiap aspek hidup seseorang. Menurut fadlilah [7] lingkungan keluarga merupakan awal mula terbentuknya segala tingkah laku yang muncul pada diri anak yang didapat dari mencontoh orangtuanya. Dengan adanya masa pandemi ini peran orangtua dalam memberikan arahan disiplin pada anak sangat amat dibutuhkan salah satunya yaitu disiplin belajar. Pembelajaran daring diambil sebagai langkah yang tepat untuk mencegah penularan covid-19, pastinya anak juga tidak ketinggalan dalam pembelajaran.

Metode Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan suatu informasi mengenai peran orangtua dalam membentuk karakter disiplin belajar di rumah pada pembelajaran daring selama pandemi covid19 dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, Yang mana penelitian ini dilakukan langsung kelapangan untuk melakukan pengamatan secara langsung, moleong [8].

Hasil dan Pembahasan

Terkait dengan peran orangtua dalam membentuk karakter disiplin belajar dirumah, menjelaskan, Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama yang bersifat informal. Ayah dan ibu didalam keluarga sebagai pendidiknya dan anak sebagai terdidiknya. Menurut Fuad [9] Pendidikan dalam keluarga tidak mempunyai program resmi yang mana di dalam lembaga sekolah. Orangtua harus memiliki tanggung jawab penuh dalam memberikan peran karakter belajar anaknya. Tirtaraharja Dan Sulo [10] Orangtua mampu melakukan kewajiban mendidik anak- anaknya sebaik mungkin untuk kemajuan anaknya.

Menurut syaiful bahri [11] menjelaskan bahwa orangtua memiliki peranan penting dalam pendidikan anaknya yakni dalan pemilihan perminatan belajar, serta mampu membantu anak dalam belajar. Orangtua pastinya akan memberikan serta mengarahkan segalanya untuk mencukupi kebutuhan anak. Setiap orangtua akan memberikan segala hal yang terbaik untuk anaknya. Dalam situasi yang masih rentan dengan terpaparnya virus covid-19 ini tentunya segala sesuatu yang mengharuskan kegiatan diluar rumah harus dibatasi. Salah satunya sekolah, meskipun pemerintah sudah memberlakukan new normal tetapi hingga saat ini pemerintah belum membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah atau tatap muka. Kegiatan pembelajaran masih dilakukan di rumah. Jadi, guru menyampaikan materi pelajaran dengan daring.

Dengan memberlakukan new normal dan pembelajaran masih dilakukan dengan cara daring, untuk itu orangtua dari anak ikut serta dalam membantu anaknya belajar. Seperti yang dilakukan oleh salah satu ibu dari siswa, beliau membantu putrinya dalam belajar dengan caranya sendiri. Dalam perannya ibu mengajarkan pembelajaran matematika mengenai pengurutan angka. Hal tersebut cukup menarik, karena beliau mengajari putrinya dengan mengajak menghitung banyak piring yang berwarna putih polos dan bermotif.

Orangtua memfoto sebagai dokumentasi kegiatan ketika anak sedang menghitung piring. Dan hasilnya di serahkan pada guru kelasnya. Dengan cara tersebut dapat memudahkan anak dalam belajar matematik mengenai cara berhitung.

No Nama Anak Nama Orngtua
1 R A A M
2 R E N H
3 M M I S
456 A S D N I A S D N F S R
Table 1.Nama Anak Dan Orangtua

Dengan adanya tanggung jawab penuh yang dimiliki orangtua dalam membimbing karakter belajar dirumah akan berpengaruh pada tingkah laku yangImengarah pada kedisiplinan dalam belajar. Ada banyak hal yang bisa orangtua lakukan untuk menumbuhkan rasa disiplin belajar anak, berikut:

1. Menyiapkan fasilitas belajar

Hasil yang didapat pada penelitian menunjukkan bahwa orangtua sudah cukup memenuhi fasilitas anak. Di ketahui dengan proses pengamatan serta wawancara kepada orangtua yang menunjukkan bahwa setiap adanya pembelajaran daring orangtua menyiapkan seperti buku, pensil, tempat belajar yang baik dan nyaman, dengan tujuan anak merasa nyaman dan tidak mudah bosan. Orangtua mampu berperan sebagai fasilitator, sedangkan fasilitator secara umum memiliki makna sebagai orang yang memberikan fasilitas serta kebutuhan.

Maksudnya orangtua berperan sebagai fasilitator yaitu orangtua berperan untuk memenuhi segala kebutuhan dalam pembelajaran daring kepada anak-anaknya cahyati [12].

SepertiIpernyataanIyang di sampaikanIoleh orangtua AS, SD (31 Mei 2021),

“peran orangtua sebagai fasilitator seperti menyiapkan alat tulis, buku, hingga tempat belajar yang bersih” Selaras yang di sampaikan oleh orangtua RA, AM (31 Mei 2021),

“peran orangtua saat menjadi fasilitator itu seperti menyediakan semua kebutuhan sekolah anak, contohnya menyediakan smartphone, buku paket, lks, dan macam-macam bahan untuk pembelajaran lainnya”.

2. Mangawasi kegiatan belajar anak selama di rumah

Hasil yang didapat dari penelitian ini orangtua selalu mampu mengawasi dan mengontrol anaknya belajar dengan baik selama dirumah. Di ketahui dengan proses pengamatan serta wawancara kepada orangtua yang bahwa setiap orangtua selalu mengawasi anak nya selama belajar dari rumah. Selama ini, saat belajar dari rumah selama semua anak tetap semangat dan rajin belajar, bahkan semua kegiatan belajar juga terpantau guru melalui aplikasi belajar maupun whatsapp.

Tidak hanya itu, semua tugas juga dikirim melalui grup wa. Agar semua bisa berjalan dengan efektif, maka dengan itu perlu adanya dampingan dan pengawasan orangtua saat kegiatan belajar dirumah. Kehadiran orang tua dalam proses pendampingan belajar mengajar sama halnya dengan tugas guru disekolah serta dapat memberikan energi positif serta penambah semangat belajar bagi anak.

Seperti pernyataan yang di sampaikan oleh orangtua RE, KP (31 Mei 2021),

“sebagai orangtua yang mendukung penuh kegiatan belajar anak selama dirumah, pastinya saya selalu mengawasi waktu belajar anak, meskipun saya sibuk sebagai ibu rumah tangga, untuk mengawasi dan membimbing anak itu yang paling penting”.

Selaras yang di sampaikan oleh orangtua RE, NH (31 Mei 2021),

“peran orangtua dalam masa belajar dirumah itu sangat penting jadi saya dan suami harus bisa menyempatkan waktu untuk mengawasi anak pada saat waktu belajar”.

Seperti pernyataan yang di sampaikan oleh orangtua IA, SR (31 Mei 2021),

“sesibuk apapun saya selalu memantau waktu belajar anak saya, jika pagi mulai belajar daring sampai pukul

10.00 nanti setiap habis sholat magrib lanjut mengerjakan tugas yang dari guru tadi, saya tidak pernah menuntut anak saya harus belajar berjam-jam tetapi setiap hari selalu harus belajar meskipun hanya 2 sampai 3 jam saja”.

Selaras yang di sampaikan oleh orangtua DN, NF (31 Mei 2021),

“penggunaan waktu belajar itu penting, karena anak akan tau dan paham sendiri hari ini harus belajar apa, jam berapa sampai jam berapa, jadi biasanya hanya mengingatkan dan menunggu nya untuk belajar”.

Seperti pernyataan yang di sampaikan oleh orangtua RA, AM (31 Mei 2021),

“saya dan suami saling membantu untuk masalah anak, apalagi saat ini sekolah masih diadakan daring dan pastinya belajar anak full orangtua yang menghendel jadi saya dan suami selalu bekerja sama untuk mencari tau apa saja kesulitan anak saya saat belajar dirumah, dengan itu kita berdua bisa mengambil tindakan untuk membantunya”.

Selaras yang di sampaikan oleh orangtua MA, IS (31 Mei 2021),

“setiap anak belajar saya selalu menyempatkan bertanya apakah ada yang susah?, dengan begitu saya tau apa saja kesulitan yang dia hadapi saat belajar dirumah”.

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar yang baik selama dirumah, sehingga orangtua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu dengan tepat dan sebaik-baiknya. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah orangtua mampu mengawasi anak nya dengan baik, diketahui selama belajar dirumah orangtua ikut andil dalam membentuk jadwal belajar anak. Meskipun waktu belajar tidak cukup banyak sebanyak belajar disekolah tetapi orangtua selalu mengawasi.

Seperti pernyataan yang di sampaikan oleh orangtua IA, SR (31 Mei 2021),

“sesibuk apapun saya selalu memantau waktu belajar anak saya, jika pagi mulai belajar daring sampai pukul 10.00 nanti setiap habis sholat magrib lanjut mengerjakan tugas yang dari guru tadi, saya tidak pernah menuntut anak saya harus belajar berjam-jam tetapi setiap hari selalu harus belajar meskipun hanya 2 sampai 3 jam saja”.

Selaras yang di sampaikan oleh orangtua DN, NF (31 Mei 2021),

“penggunaan waktu belajar itu penting, karena anak akan tau dan paham sendiri hari ini harus belajar apa, jam berapa sampai jam berapa, jadi biasanya hanya mengingatkan dan menunggu nya untuk belajar”.

4. Mengetahui kesulitan anak selama belajar dirumah, orangtua dapat membantu usaha anak setiap mengalami kesulitan dalam proses belajar. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah orangtua perlu mempunyai wawasan yang cukup tentang bagaimana anak-anak belajar dan apa saja kekurangan serta kekuatan apa yang dimiliki anak. Orangtua juga harus mampu mengetahui kesulitan apa saja yang dialami anak saat belajar dirumah.

Seperti pernyataan yang di sampaikan oleh orangtua RA, AM (31 Mei 2021),

“saya dan suami saling membantu untuk masalah anak, apalagi saat ini sekolah masih diadakan daring dan pastinya belajar anak full orangtua yang menghendel jadi saya dan suami selalu bekerja sama untuk mencari tau apa saja kesulitan anak saya saat belajar dirumah, dengan itu kita berdua bisa mengambil tindakan untuk membantunya”.

Selaras yang di sampaikan oleh orangtua MA, IS (31 Mei 2021), “setiap anak belajar saya selalu menyempatkan bertanya apakah ada yang susah?, dengan begitu saya tau apa saja kesulitan yang dia hadapi saat belajar dirumah”.

5. Menolong anak saat mengalami kesulitan belajarnya, dengan ini orangtua di haruskan memberikan bimbingan belajar yang cukup untuk anak. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah orangtua diharuskan membantu serta mengajari anak supaya anak bisa paham dan mengerti. Peran orangtua dalam hal ini sangat diperlukan, karena biasanya anak bertanya kepada guru dikelas dan dalam masa belajar dirumah saja maka peran guru berganti kepada orangtua, jadi mau tidak mau orangtua juga harus ikut belajar supaya mampu mengimbangi pelajaran anak.

Seperti pernyataan yang di sampaikan oleh orangtua RE, KP (31 Mei 2021),

“saya juga ikut belajar, supaya mampu mengimbangi Pelajaran anak”.

Selaras yang di sampaikan oleh orangtua DN, NF (31 Mei 2021),

“dulu sebelum pandemi saya cukup santai karena ada guru disekolah, kalau sekarang saya harus turun tangan sendiri dan mau tidak mau saya sendiri yang harus membantu anak saat kesulitan dalam pelajarannya”.

Orangtua bisa berperan sebagai guru, sedangkan guru pada umumnya merujuk pada keprofesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didik. Maksud dari orangtua berperan sebagai guru merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan, sehingga orang tersebut mampu mengatasi sendiri dengan kesadarannya. Ernie Martsiswati [13] mengungkapkan bahwa kegiatan pendidikan maupun pembimbingan yang diberikan orangtua terhadap anak dilakukan dari anak usia lahir sampai dewasa, baik pemberian pelajaran hidup, agama, maupun pembelajaran umum. Seperti pernyataan yang disampaikan oleh orangtua dari DN, NF (31 Mei 2021),

“Peran orangtua dalam pembelajaran daring itu sangat penting seperti mengajari anak belajar dan memenuhi kebutuhan belajar.orangtua siswa perlu memahami bahwa meski dirumah anak harus tetap belajar”. Selaras juga yang disampaikan oleh orangtua MA, IS (31 Mei 2021),

“Peran orangtua sebagai guru dirumah yaitu meskipun dalam keadaan bekerja sangat menyempatkan untuk mengajari anak beberapa pelajaran, meskipun kadang juga merasa kewalahan”. Sama halnya seperti yang dikatakan oleh orangtua IA, SR (31 Mei 2021).

“orangtua disebut sebagai guru juga, yang mana guru pertama bagi anak dirumah, sehingga selama masa pembelajaran normal maupun daring seperti ini mau tidakmau minimal orangtua juga belajar untuk menambah wawasan”.

Kesimpulan

Peran orang tua dalam membentuk karakter disiplin belajar dirumah pada pembelajaran daring selama pandemic covid19 tentunya orangtua harus mampu meberikan perhatian serta bimbingan untuk anaknya yaitu berupa, Menyiapkan fasilitas belajar, dengan orangtua menyiapkan fasilitas belajar ini berupa alat tulis, buku, serta tepat belajar yang layak. Mengawasi kegiatan belajar anak selama dirumah. Mengawasi penggunaan waktu belajar yang yang baik selama dirumah. Mengetahui kesulitan anak selama belajar, orangtua dapat membantu usaha anak setiap setiap mengalami kesulitas dalam proses belajar. Menolong anak saat mengalami kesulitannya saat belajar, dengan ini orangtua diharuskan memberikan bimbingan belajar yang cukup untuk anak.

References

  1. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 pasal 1 (ayat 1)
  2. Thomas Lickona, Educating For Character. How Our School Can Teach Respect And Responbility, (New York; Bantam Books, 1991) , p.22
  3. E. Mulyasa. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  4. Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  5. Tu’u, Tulus. 2004. Peranan disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta : Gramedia Widyasarana Indonesia.
  6. Irmin, Soejitno dan Abdul Rochim. 2004. “ Membangun Disiplin Diri Melalui Kecerdasan Spiritual Dan Emosional”. Yogyakarta : Batavia Pers
  7. Fadlillah.M Dan Lilif Mualifatu Khorida, 2012: Pendidikan Karakter Anak. Yogyakarta: Ar0Ruzz Media
  8. Moleong,JLexy.2005.MetodologiJPenelitianJKualitatif. Bandung:PT RemajaIRosdakarya
  9. Ihsan,JFuad H.2005.JDasar-Dasar Kependidikan Jakarta: PtJRineka Cipta
  10. Tirtaraharja, U. & Sulo, L. (2008).IPengantar Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya
  11. Djamarah,JSyaifulJBahri. 2004.JPola Komunikasi Orangtua DanJAnakJDalamJKeluarga. Jakarta: RinekaICipta
  12. Cahyati,JNika. 2020. Peran OrangtuaJDalamJMenerapkan PembelajaranJDi Rumah Saat PendemiJCovid-19. JurnalJGoldenJAge, UniversitasJHamzanwadi, 04(1)
  13. Martsiswati, Ernie dkk. 2014. Peran Orang Tua Dan Pendidik DalamJMenerapkan PerilakuVDisiplinVTerhadapVAnakVUsiaVDini. JurnalVPendidikanVdanVPemberdayaan Masyarakat, 1(2).