Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.5.2021.2397

The Influence of Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, and Intellectual Capital on Company Value and Financial Performance


Pengaruh Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, dan Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Corporate Social Responsibility Good Corporate Governance Intellectual Capital The value of the company Financial performance

Abstract

In the current era of globalization, companies are growing rapidly, besides the current economy is less stable. In this case Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance and Intellectual Capital are very important to be implemented. With the aim of knowing whether Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, and Intellectual Capital have an effect on Company Value and Financial Performance in Food and Beverages Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 Period. This research method uses quantitative research. The type of data in this study is secondary data with data collection techniques using the documentation method. The sample used is Food and Beverages companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period using the purposive sampling method. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis, classical assumption test, and multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that Corporate Social Responsibility has no effect on firm value, good corporate governance has no effect on firm value, intellectual capital has no effect on firm value, corporate social responsibility has no effect on financial performance, good corporate governance has no effect on financial performance, and intellectual capital effect on Financial Performance.

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN (Studi Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019)

Vivi Dwi Anggreini 1) , Wiwit Hariyanto 2)

1)Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

2) Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

*Email Penulis Korespondensi:

Abstract. In the current era of globalization, companies are growing rapidly, besides that the current economy is less stable. In this case Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance and Intellectual Capital are very important to be implemented. With the aim of knowing whether Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, and Intellectual Capital have an effect on Company Value and Financial Performance in Food and Beverages Companies listed on the IDX for the 2015-2019 Period. This research method uses quantitative research. The type of data in this study is secondary data with data collection techniques using the documentation method. The sample used is Food and Beverages companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period using the purposive sampling method. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis, classical assumption test, and multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that Corporate Social Responsibility has no effect on firm value, good corporate governance has no effect on firm value, intellectual capital has no effect on firm value, corporate social responsibility has no effect on financial performance, good corporate governance has no effect on financial performance, and intellectual capital effect on Financial Performance.

Keywords - Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Intellectual Capital, Company Value and Financial Performances

Abstrak. Di era globalisasi saat ini perusahaan semakin berkembang pesat, di samping itu perekonomian saat ini kurang stabil. Dalam hal ini Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dan Intellectual Capital sangat penting untuk diterapkan. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, dan Intellectual Capital berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI Periode Tahun 2015-2019. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Sampel yang digunakan adalah perusahaan Food and Beverages yang tercatat di BEI Periode Tahun 2015-2019 dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, Intellectual Capital berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, dan Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.

Kata Kunci- Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Intellectual Capital, Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan

I. Pendahuluan

Dalam era globalisasi perkembangan dunia bisnis sebuah perusahaan semakin berkembang pesat, banyaknya perusahan baru yang bermunculan membuat perusahaan lebih selektif untuk meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan [1]. Adapun tujuan perusahaan dalam jangka pendek bertujuan untuk memperoleh laba secara maksimal, sedangkan dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan [2].

Di indonesia, perusahaan Food and Beverages menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pencapaian kinerjanya selama ini tercatat konsisten terus positif, mulai dari perannya terhadap peningkatan produktivitas, investasi, ekspor hingga penyerapan tenaga kerja. Kementerian Perindustrian mencatat sepanjang tahun 2018 perusahaan Food and Beverages mampu tumbuh sebesar 7,91 % atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17 %. Bahkan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di triwulan IV-2018 naik sebesar 3,90 % terhadap triwulan IV-2017, salah satunya disebabkan oleh meningkatnya produksi industri minuman yang mencapai 23,44 %. Selanjutnya, perusahaan Food and Beverages menjadi salah satu sektor yang menopang peningkatkan nilai investasi nasional pada tahun 2018 menyumbang hingga Rp56,60 triliun. Realisasi total nilai investasi di sektor industri manufaktur sepanjang tahun lalu mencapai Rp222,3 triliun [3]. Untuk sub-sektor Food and Beverages yang masih tumbuh positif disokong oleh Grup Indofood, yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan Indofood CPB Sukses Makmur Tbk (ICPB) dengan pertumbuhan laba 13,5% dan 10,24%. Selanjutnya, perusahaan menengah ke bawah seperti Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dan Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). Di sisi lain, terjadi penurunan laba pada beberapa emiten makanan dan minuman dengan kapitalisasi pasar (market cap) besar, bahkan yang menjadi market leader di sektornya. Sebut saja Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Mayora Indah Tbk (MYOR), dan Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Laba bersih ketiga emiten tersebut turun masing-masing sebesar 4,37% untuk UNVR, 0,51% untuk MYOR, dan paling besar dialami GOOD mencapai 19,9%. Menurunnya kinerja emiten subsektor Food and Beverages juga sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi sektor industri manufaktur, khususnya perusahaan Food and Beverages [4].

Perihal penurunan kinerja keuangan dalam beberapa perusahaan Food and Beverages, sebaiknya perlu adanya berbagai terobosan baru yang bertujuan untuk meningkatkan serta memaksimalkan nilai perusahaan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Apabila kinerja keuangan meningkat, nilai perusahaan juga akan meningkat begitupun sebaliknya[5].

Nilai perusahaan merupakan refleksi dari nilai pasar karena apabila harga saham perusahaan naik maka nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi pemegang saham [6]. Nilai perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan dan dapat dijadikan sebagai indikator bagi investor untuk mengelola keuangan perusahaan [7]. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah kinerja keuangan.

Kinerja keuangan merupakan sebuah tolak ukur dalam sebuah perusahaan, dalam hal ini dapat dilihat dari segi laporan keuangannya [8]. Hubungan yang terjadi antara kinerja keuangan dengan Corporate Social Responsibility bisa dijadikan dasar untuk memperlihatkan bahwasannya reaksi sosial membutuhkan gaya manajerial yang signifikan. Oleh sebab itu jika perusahaan menghasilkan kinerja keuangan yang lebih tinggi, maka pengungkapan tanggung jawab sosialnya akan lebih besar [9].

Corporate Social Responsibility menjadi isu yang banyak diperbincangkan di lingkungan masyarakat, karenasangat mempengaruhi kesejahteraan sosial masyarakat. Adanya Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh baik terhadap keberlangsungan usaha sebuah perusahaan. Semakin besar tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, maka menurut pendapat masyarakat citra perusahaan akan semakin baik. Para investor lebih tertarik pada perusahaan yang mempunyai citra sosial yang baik di mata masyarakat, karena semakin baik citra perusahaan maka semakin tinggi pula loyalitas konsumen. Dalam jangka panjang dengan meningkatnya loyalitas konsumen, maka penjualan perusahaan dan profitabilitas sebuah perusahaan akan ikut meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar maka nilai saham perusahaan akan meningkat [2].

Dalam sebuah perusahaan, demi menjaga tingkat konsistensi serta kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan diperlukan adanya Good Corporate Governance. Good Corporate Governance merupakan rangkaian suatu proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan sebuah perusahaan [10]. Good Corporate Governance mempunyai tujuan untuk mengatur sebuah perusahaan serta menciptakan nilai tambah untuk para stakeholders-nya. Adanya penerapan Good Corporate Governance dalam perusahaan,pengungkapan Corporate Social Responsibilty perusahaan akan semakin baik [1]. Selain Corporate Social Responsibilty dan Good Corporate Governance, salah satu upaya untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan meningkatkan Intellectual Capital.

Salah satu metode yang digunakan dalam menilai dan mengukur aset pengetahuan adalah modal intelektual [11]. Intellectual Capital didefinisikan sebagai sebuah informasi dan pengetahuan yang digunakan dalam pekerjaan untuk memperoleh nilai [12]. Suatu perusahaan dapat menangani sumber daya investasi dan menghasilkan nilai tambah yang berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan, maka akan tercipta nilai bagi perusahaan [13]. Komponen utama yang diungkapkan dalam intellectual adalah human capital, structural capital, dan relational capital [14].

Penelitian yang dilakukan [7] menunjukkan bahwa Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sementara itu hasil penelitian [5], [6] menunjukkan hasil yang berbeda yaitu CSR disclosure dan penerapan Good Corporate Governance berpegaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh [5] menunjukkan hasil bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh [15] menunjukkan hasil yang berbeda bahwa VAICTM tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dari beberapa penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh [14] menunjukkan hasil bahwa Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance secara parsial maupun simultan akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh [13], [16] menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility, Intellectual Capital dan Good Corporate Governance yang diproksikanmelalui jumlah dewan direktur, Institusional Ownership, dan Debt to Equity Ratiotidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019. Peneliti memilih perusahaan Food and Beverages sebagai objek penelitian, karenakelompok industri Food and Beverages merupakan salah satu perusahaan yang menarik untuk para investor agar berinvestasi di perusahaan tersebut. Perusahaan Food and Beverages juga dipilih sebagai media analisis karena memegang fungsi penting dalam mencukupi kebutuhan konsumen serta memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh sebab itu investor lebih berminat untuk berinvestasi di sektor tersebut, Hal ini terlihat dari perkembangan kinerja keuangan dari perusahaan Food and Beverages dan dari masyarakat yang selalu membutuhkan makanan dan minuman. Periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu antara tahun 2015-2019, diteliti secara 5 tahun dengan alasan diharapkan dapat memberikan data yang lebih akurat dan relevan.

Pada perhitungan return yang tinggi dalam nilai perusahaan dan kinerja keuangan yang baik maka pilihan yang bagus bagi investor untuk berinvestasi. Maka peneliti melakukan penelitian kembali yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, dan Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan” (Studi Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019).

II. Metode

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitaif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan karena penelitian ini menggunakan data berbentuk numerik atau angka yang digunakan untuk menguji populasi dan sampel tertentu serta kumpulan data yang diambil oleh penulis dari perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dengan sumber data berupa data sekunder. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Corporate Social Responbility

Corporate Social Responbility adalah tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar. Pengungkapan Corporate Social Responbility mengacu pada penggunaan indeks yang dihitung menurut jumlah item pengungkapan Corporate Social Responbility yang diungkapkan oleh perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Perhitungan Corporate Social Responsibility Index yaitu dengan menggunakan cara setiap item CSRdalam instrumen penelitian ini diberi nilai 1 apabila diungkapkan dan 0 apabila tidak diungkapkan [2]. Untuk menghitung CSR bisa menggunakan rumus perhitungan CSRI, Berikut ini rumus CSR:

[17]

Keterangan:

CSRIj= Corporate Social Responsibility Index perusahaan

nj= Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 79

ΣXij= Dummy Variable, 1: jika item i diungkapkan; 0: jika item i tidak diungkapkan

Dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1

Good Corporate Governance

Dalam penelitian ini untuk menghitung Good Corporate Governance yaitu menggunakan rumus dari komisaris independen. Komisaris Independen bertujuan untuk penyeimbang pengambilan keputusan dewan komisaris. Proporsi dewan komisaris harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen [8]. Untuk mengukur komisaris independen dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

[18]

Intellectual Capital

Metode Intellectual Capital VAICTM (Value Added Intellectual Coefficient) digunakan untuk mengukur kinerja Intellectual Capital Model tersebut diawali dengan kemampuan sebuah perusahaan dalam menciptakan Value Added yang dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu Value Added Of Capital Employee, Value Added Of Human Capital dan Structural Capital Value Added [5]. Langkah – langkah dalam menghitung nilai VAIC™ yaitu sebagai berikut:

[19]

Keterangan:

VA: Value Added

Output: Total penjualan (sales) dan pendapatan lain

Input: Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan)

[19]

Keterangan:

VACA: Rasio dari VA terhadap CE

VA: Value Added

CE: Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

[19]

Keterangan:

VAHU: Rasio dari VA terhadap HC

VA: Value Added

HC: Beban Karyawan

[19]

Keterangan:

STVA: Rasio SC terhadap VA

SC: VA - HC

VA: Value Added

  • Menghitung nilai Value Added (VA)
  • Menghitung nilai Value Added Capital Employed (VACA)
  • Menghitung nilai Value Added Human Capital (VAHU)
  • Menghitung nilai Structural Capital Value Added (STVA)
  • Menghitung nilai VAIC™

[19]

Keterangan :

VAIC: Value Added Intellectual Coefficient

VACA: Value Added Capital Employed

VAHU: Value Added Human Capital

STVA: Structural Capital Value Added

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan yang terkait dengan harga saham adalah persepsi seorang investor terhadap tingkat keberhasilan sebuah perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan memberikan kepercayaan pasar, tidak hanya kinerja perusahaan di masa sekarang melainkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai perusahaan dapat menggunakan rumus Price Book Value (PBV) yaitu sebagai berikut:

[20]

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan penentuan tolak ukur tertentu yang bisa mengukur keberhasilan sebuah perusahaan dalam menciptakan profit. Pengukuran kinerja keuangan ini bisa diukur menggunakan rasio Return On Assets (ROA). ROA mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu [10]. Untuk menghitung ROA dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

[21]

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019. Jumlah perusahaan Food and Beverages yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2015-2019 adalah sebanyak 10 perusahaan.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Sebagai pertimbangan, berdasarkan kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan Food and Beverages yang menerbitkan annual report secara lengkap dan berturut – turut selama tahun 2015-2019.
  • Perusahaan Food and Beverages yang mengungkapkan variabel CSR secara lengkap dan berturut – turut selama tahun 2015-2019.
  • Laporan keuangan perusahaan Food and Beverages menggunakan mata uang rupiah

Berikut ini daftar nama sampel perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah ditentukan berdasarkan kriteria:

Tabel 1. Daftar Nama Sampel Perusahaan

No Nama Perusahaan Kode Saham
1. PT. TRI BANYAN TIRTA Tbk ALTO
2. PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk CEKA
3. PT. DELTA DJAKARTA Tbk DLTA
4. PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk ICBP
5. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk INDF
6. PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk MLBI
7. PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk PSDN
8. PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ROTI
9. ULTJ

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya yaitu menggunakan teknik pengumpulan dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah menggunakan data yang bersumber dari dokumen yang sudah ada. Teknik pengumpulan data secara dokumentasi dilakukan dengan melakukan pencarian serta pencatatan informasi yang dibutuhkan pada data sekunder yang berupa annual report perusahaan Food and Beverages periode tahun 2015-2019. Teknik analisis data yang dilakukan untuk menguji semua data menggunakan bantuan SPSS ( Statistical Package For Social Sciences ). Penelitian ini diuji dengan menggunakan beberapa uji statistik yaitu analisis statistik deskripstif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis.

III. Hasil dan Pembahasan

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data sampel yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian.

Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 45 ,013 ,494 ,18071 ,147675
GCG 45 ,333 ,571 ,40022 ,079182
IC 45 -1,699 8,300 3,81220 2,448671
NP 45 ,542 30,168 5,43904 8,064241
KK 45 -,069 ,527 ,11704 ,134697
Valid N (listwise) 45

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25 (diolah)

Dari tabel 3 dapat kita lihat hasil perhitungan analisis deskriptif dengan menggunakan bantuan SPSS versi 25 dengan jumlah N adalah 45. Nilai minimum variabel CSR sebesar 0,013 dengan nilai maksimum sebesar 0,494 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,18071 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,147675. Nilai minimum variabel GCG sebesar 0,333 dengan nilai maksimum sebesar 0,571 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,40022 dengan standar deviasi sebesar 0,079182. Nilai minimum variabel IC sebesar -1,699 dengan nilai maksimum sebesar 8,300 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 3,81220 dengan standar deviasi sebesar 2,448671. Nilai minimum variabel Nilai perusahaan sebesar 0,542 dengan nilai maksimum sebesar 30,168 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 5,43904 dengan standar deviasi sebesar 8,064241. Nilai minimum variabel kinerja keuangan sebesar -0,069 dengan nilai maksimum sebesar 0,527 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,11704 dengan standar deviasi sebesar 0,134697.

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik

Analisis uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Untuk mengetahui tingkat signifikansi data apakah berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan melakukan uji normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai signifikansi > 5%, maka data dapat dinyatakan normal. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

Gambar 1 . Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan gambar analisis data diatas, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dikatakan data yang peneliti gunakan dalam skripsi ini berdistribusi normal.

Tabel 3 . Hasil uji One Sample Kolmograv-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,58001937
Most Extreme Differences Absolute ,105
Positive ,105
Negative -,072
Test Statistic ,105
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan hasil uji normalitas kolmograve-smirnove menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 > 0,05 yang berarti bahwa data dari penelitian ini dapat dinyatakan telah memenuhi persyaratan normalitas yang diberlakukan atau data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

  • Uji normalitas pengaruh CSR, GCG, IC terhadap Nilai Perusahaan
  • Uji normalitas pengaruh CSR, GCG, IC terhadap Kinerja Keuangan

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan gambar analisis data diatas, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dikatakan data yang peneliti gunakan dalam skripsi ini berdistribusi normal.

Tabel 4 . Hasil uji One Sample Kolmograv-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,08167123
Most Extreme Differences Absolute ,112
Positive ,112
Negative -,108
Test Statistic ,112
Asymp. Sig. (2-tailed) ,199c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan hasil uji normalitas kolmograve-smirnove menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,199 > 0,05 yang berarti bahwa data dari penelitian ini dapat dinyatakan telah memenuhi persyaratan normalitas yang diberlakukan atau data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

Apabila nilai tolerancenya > 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dan apabila nilai tolerancenya < 0,10 maka kesimpulan yang didapat adalah terjadi multikolinearitas. Jika nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terjadi multikolinearitas Sedangkan jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 5 . Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CSR ,663 1,509
GCG ,718 1,393
IC ,744 1,345
a. Dependent Variable: NP

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diatas menyatakan bahwa nilai tolerance masing-masing variabel independen > 0,10 sedangkan nilai VIF < 10. Dengan demikian, hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

  • Uji multikolinearitas pengaruh CSR, GCG, IC terhadap Nilai Perusahaan
  • Uji multikolinearitas pengaruh CSR, GCG, IC terhadap Kinerja keuangan

Tabel 6 . Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CSR ,663 1,509
GCG ,718 1,393
IC ,744 1,345
a. Dependent Variable: KK

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas diatas menyatakan bahwa nilai tolerance masing-masing variabel independen > 0,10 sedangkan nilai VIF < 10. Dengan demikian, hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini, yaitu dengan melihat apakah terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 3 . Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan uji scaterplot pada uji statistik memperlihatkan gambar berupa titik-titik yang tersebar secara acak baik di atas maupun di bawah dari angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak ada kecenderungan untuk membentuk pola tertentu. Diagram scaterplot seperti pada gambar membuktikan bahwa model regresi dari penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

  • Uji heteroskedastisitas pengaruh CSR, GCG, IC terhadap nilai perusahaan
  • Uji heteroskedastisitas pengaruh CSR, GCG, IC terhadap kinerja keuangan

Gambar 4 . Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Ouput SPSS versi 25 (diolah)

Berdasarkan uji scaterplot pada uji statistik memperlihatkan gambar berupa titik-titik yang tersebar secara acak baik di atas maupun di bawah dari angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak ada kecenderungan untuk membentuk pola tertentu. Diagram scaterplot seperti pada gambar membuktikan bahwa model regresi dari penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi antar variabel adalah bisa dilihat pada tabel D-W (Durbin – Watson) yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 7 . Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,722a ,521 ,486 5,780563 1,653
a. Predictors: (Constant), IC, GCG, CSR
b. Dependent Variable: NP

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25

Berdasarkan hasil uji autokorelasi tersebut dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,653. Sesuai dengan kriteria angka D-W diantara -2 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi.

  • Uji autokorelasi pengaruh CSR, GCG, IC terhadap nilai perusahaan
  • Uji autokorelasi pengaruh CSR, GCG, IC terhadap kinerja keuangan

Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,795a ,632 ,605 ,084606 2,191
a. Predictors: (Constant), IC, GCG, CSR
b. Dependent Variable: KK

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25

Berdasarkan hasil uji autokorelasi tersebut dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,191. Sesuai dengan kriteria angka D-W diantara -2 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi.

Tabel 9 . Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -18,147 4,674 -3,883 ,000
CSR 4,857 7,249 ,089 ,670 ,507
GCG 45,965 12,988 ,451 3,539 ,001
IC 1,131 ,413 ,344 2,741 ,009
a. Dependent Variable: NP

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25 (diolah)

Pada tabel tersebut mengenai hasil pengolahan SPSS, maka dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y1 = a + b1X1 +b2X2 + b3X3

Y1 = -18,147 + 4,857X1 + 45,965X2 + 1,131X3

Hasil dari analisis rumus regresi linier berganda dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Konstanta sebesar -18,147 artinya jika X1, X2, dan X3 nilainya adalah 0 atau tidak ada, maka nilai Y adalah -18,147 .
  • Koefisien regresi variable X1 sebesar 4,857 artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan X1 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 4,857.
  • Koefisien regresi variable X2 sebesar 45,965 artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan X2 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 45,965.
  • Koefisien regresi variable X3 sebesar 1,131artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan X3 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 1,131.

Tabel 10 . Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,161 ,068 -2,349 ,024
CSR ,088 ,106 ,097 ,831 ,411
GCG ,316 ,190 ,186 1,662 ,104
IC ,036 ,006 ,646 5,880 ,000
a. Dependent Variable: KK

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25 (diolah)

Pada tabel tersebut mengenai hasil pengolahan SPSS, maka dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y2 = a + b1X1 +b2X2 + b3X3

Y2 = -0,161 + 0,088X1 + 0,316X2 + 0,036X3

Hasil dari analisis rumus regresi linier berganda dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Konstanta sebesar -0,161 artinya jika X1, X2, dan X3 nilainya adalah 0 atau tidak ada, maka nilai Y adalah -0,161.
  • Koefisien regresi variable X1 sebesar 0,088 artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan X1 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 0,088.
  • Koefisien regresi variable X2 sebesar 0,316 artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan X2 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 0,316.
  • Koefisien regresi variable X3 sebesar 0,036 artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan X3 mengalami kenaikan 1%, maka nilai Y akan mengalami penambahan sebesar 0,036.

Pengujian Hipotesis

Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

  • Jika nilai signifikan t > 0,05 maka hipotesis ditolak. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
  • Jika nilai signfikan t < 0,05 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil perhitungan SPSS versi 25 mengeai analisis uji t (uji parsial) ditunjukkan oleh tabel dibawah ini:

Tabel 11 . Hasil Uji T

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -18,147 4,674 -3,883 ,000
CSR 4,857 7,249 ,089 ,670 ,507
GCG 45,965 12,988 ,451 3,539 ,001
IC 1,131 ,413 ,344 2,741 ,009
a. Dependent Variable: NP

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25 (diolah)

Berikut penjelasan dari hasil uji t diatas:

Nilai sig. pada variabel CSR (X1) sebesar 0,507 yang lebih besar dari 0,05 karena sig > nilai signifikan 0,05 = 0,507 > 0,05 , artinya variabel Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1). Hasil penelitian ini tidak dapat menemukan pengaruh pengungkapan corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan karena disebabkan oleh beberapa hal antara lain rendahnya pengungkapan CSR pada laporan tahunan perusahaan, rendahnya minat investor terhadap pengungkapan CSR sebagai informasi yang digunakan dalam suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan variabel CSR yang tidak dapat diukur secara akurat.

Nilai sig. pada variabel GCG (X2) sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 karena sig < nilai signifikan 0,05 = 0,001 < 0,05 , artinya variabel Good Corporate Governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1). Hasil ini disebabkan karena fungsi dari dewan komisaris terutama komisaris independen berjalan dengan baik, apabila fungsi dari dewan komisaris seperti pengawasan dan monitoring dapat berjalan dengan baik, maka dipercaya dapat meningkatkan harga saham perusahaan dan dapat diartikan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik terutama nilai perusahaan.

  • Corporate Social Responsibility
  • Good Corporate Governance
  • Intellectual Capital

Nilai sig. pada variabel IC (X3) sebesar 0,009 yang lebih kecil dari 0,05 karena sig < nilai signifikan 0,05 = 0,009 < 0,05 , artinya variabel Intellectual Capital berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Y1). Hasi ini disebabkan karena semakin besar modal intelektual yang dialokasikan oleh perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki intellectual capital dan mampu memanfaatkan intellectual capital yang dimiliki maka dapat dikatakan memiliki keunggulan dalam bersaing dan mampu untuk menciptakan nilai tambah secara berkesinambungan. Jadi, semakin baik kinerja Intellectual Capital maka nilai perusahaan akan semakin tinggi.

Tabel 12 . Hasil Uji T

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,161 ,068 -2,349 ,024
CSR ,088 ,106 ,097 ,831 ,411
GCG ,316 ,190 ,186 1,662 ,104
IC ,036 ,006 ,646 5,880 ,000
a. Dependent Variable: KK

Sumber: Hasil Output SPSS versi 25 (diolah)

Berikut penjelasan dari hasil uji t diatas:

Nilai sig. pada variabel CSR (X1) sebesar 0,411 yang lebih besar dari 0,05 karena sig > nilai signifikan 0,05 = 0,411 > 0,05 , artinya variabel Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y2). Hasil ini disebabkan kurangnya pemahaman dari masyarakat mengenai aktivitas Corporate Social Responsibility dari perusahaan sehingga menyebabkan tingkat kepedulian masyarakat secara umum kurang baik, artinya sekalipun perusahaan telah melakukan kepedulian terhadap lingkungan sosialnya, maka usaha tersebut tidak akan mempunyai dampak yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan.

Nilai sig. pada variabel GCG (X2) sebesar 0,104 yang lebih kecil dari 0,05 karena sig > nilai signifikan 0,05 = 0,104 > 0,05 , artinya variabel Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y2). Hal ini disebabkan karena fungsi dari dewan komisaris terutama komisaris independen tidak berjalan dengan baik. komisaris independen tidak memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berarti besar kecilnya proporsi komisaris independen tidak bisa menjamin baiknya fungsi Good Corporate Governance yang akurat dalam perusahaan.

  • Corporate Social Responsibility
  • Good Corporate Governance
  • Intellectual Capital

Nilai sig. pada variabel IC (X3) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 karena sig < nilai signifikan 0,05 = 0,000 < 0,05 , artinya variabel Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan (Y2). Hasil ini disebabkan apabila semakin tinggi Intellectual Capital maka semakin tinggi juga kinerja keuangan yang akan dicapai oleh perusahaan. Intellectual Capital dapat berpengaruh terhadap keuangan perusahaan karena dengan memiliki keunggulan kompetitif yang diciptakan oleh Intellectual Capital perusahaan bisa beradaptasi pada perubahan-perubahan yang ada di lingkungan bisnis, maka kinerja keuangan perusahaan dapat terjaga dengan baik dan perusahaan juga dapat meminimalisir segala risiko yang akan terjadi sehingga dapat memaksimalkan kinerja keuangan yang akan dicapai.

VII. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dan Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2019 dapat disimpulkan bahwa hasil temuan penelitian pengujian hipotesis ini yaitu:

  • Dari hasil uji T secara parsial dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, maka hal iini menunjukkan bahwa H1ditolak.
  • Dari hasil uji T secara parsial dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, maka hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima.
  • Dari hasil uji T isecara parsial dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, maka hal ini imenunjukkan bahwa H3 diterima.
  • Dari hasil uji T secara parsial dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, maka hal ini menunjukkan bahwa H4 ditolak.
  • Dari hasil uji T secara parsial dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, maka hal ini menunjukkan bahwa H5 ditolak.
  • Dari hasil uji T secara parsial dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, maka hal ini menunjukkan bahwa H6 diterima.

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang peneliti miliki yaitu:

  • Sampel dalam penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan Food iand Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2019.
  • Dalam penelitian ini proksi yang digunakan oleh variabel Good Corporate Governance hanya menggunakan satu proksi yaitu komisaris independen.

Saran

Dari penelitian dan pembahasan sebelumnya, peneliti dapat memberikan saran yaitu:

  • Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel untuk diteliti atau menggunakan objek lain dari sektor perusahaan Food and Beverages di Indonesia.
  • Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti mengganti atau menambah variabel independen yang lain dari peneliti saat ini guna menambah wawasan di periode yang akan datang.
  • Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan atau menambahkan proksi lain selain yang digunakan oleh penelitian saat ini.

Referensi

[1]D. Yulianingtyas and Andayani, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan,” J. Ilmu dan Ris. Manaj., vol. 5, no. 10, 2016.

[2]C. M. Susanto and L. Ardini, “Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 5, no. 7, 2016.

[3]K. Perindustrian, “Industri Makanan dan Minuman Jadi Sektor Kampiun,” 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20298/Industri-Makanan-dan-Minuman-Jadi-Sektor-Kampiun-.

[4]N. H. Tamara, “Lesunya Konsumsi Masyarakat yang Memukul Kinerja Perusahaan Konsumer,” 2020. https://katadata.co.id/nazmi/analisisdata/5e9a57afa440e/lesunya-konsumsi-masyarakat-yang-memukul-kinerja-perusahaan-konsumer.

[5]N. Fauzia and L. Amanah, “Pengaruh Intellectual Capital, Karakteristik Perusahaan, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 5, no. 4, pp. 1–22, 2016.

[6]R. Wulansari and Sapari, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 6, no. 8, 2017.

[7]O. Windasari and I. B. Riharjo, “Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 6, no. 10, 2017.

[8]S. Sarafina and M. Saifi, “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015),” J. Adm. Bisnis, vol. 50, no. 3, 2017.

[9]M. Shahnaz, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan,” J. Ilm. Univ. Brawijaya, 2013.

[10]F. Fiadicha and R. H. Yustrianthe, “Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akunt. Manajerial, vol. 1, no. 1, pp. 22–45, 2016.

[11]R. Guthrie, J., & Petty, “Intellectual capital literature review: measurement, reporting and management,” J. Intellect. Cap., vol. 1, no. 2, pp. 155–176, 2000.

[12]S. M. Williams, “Is intellectual capital performance and disclosure practices related?,” J. Intellect. Cap., 2001, [Online]. Available: https://doi.org/10.1108/14691930110399932.

[13]M. C. Prastuti and I. G. A. N. Budiasih, “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Intellectual Capital Pada Kinerja Keuangan,” E-Jurnal Akunt. Univ. Udayana, vol. 27, pp. 1365–1393, 2019.

[14]W. Agustina, G. A. Yuniarta, and N. K. Sinarwati, “Pengaruh Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013),” e-Journal Akunt. Univ. Pendidik. Ganesha, vol. 3, no. 1, pp. 1–11, 2015, [Online]. Available: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/4726/3593.

[15]N. Lestari and R. C. Sapitri, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akuntansi, Ekon. dan Manaj. Bisnis, vol. 4, no. 1, pp. 28–33, 2016.

[16]S. D. Putri and N. F. Nuzula, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017),” J. Adm. Bisnis, vol. 66, no. 1, pp. 28–36, 2019.

[17]I. K. Purwita, A. W. S. Gama, and N. P. Y. Astiti, “Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017),” Semin. Nas. INOBALI, 2019.

[18]S. Imaningati and M. Vestari, “Disclosure Atas Management Statement, Intellectual Capital, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akunt. Indones., vol. 5, no. 1, pp. 99–114, 2016.

[19]A. Pulic, “Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy,” 1998.

[20]F. Ferial, Suhadak, and S. R. Handayani, “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Efeknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014),” J. Adm. Bisnis, vol. 33, no. 1, 2016.

[21]E. F. Brigham and J. F. Houston, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2012.

References

  1. D. Yulianingtyas and Andayani, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan,” J. Ilmu dan Ris. Manaj., vol. 5, no. 10, 2016.
  2. C. M. Susanto and L. Ardini, “Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 5, no. 7, 2016.
  3. K. Perindustrian, “Industri Makanan dan Minuman Jadi Sektor Kampiun,” 2019. https://kemenperin.go.id/artikel/20298/Industri-Makanan-dan-Minuman-Jadi-Sektor-Kampiun-.
  4. N. H. Tamara, “Lesunya Konsumsi Masyarakat yang Memukul Kinerja Perusahaan Konsumer,” 2020. https://katadata.co.id/nazmi/analisisdata/5e9a57afa440e/lesunya-konsumsi-masyarakat-yang-memukul-kinerja-perusahaan-konsumer.
  5. N. Fauzia and L. Amanah, “Pengaruh Intellectual Capital, Karakteristik Perusahaan, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 5, no. 4, pp. 1–22, 2016.
  6. R. Wulansari and Sapari, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 6, no. 8, 2017.
  7. O. Windasari and I. B. Riharjo, “Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., vol. 6, no. 10, 2017.
  8. S. Sarafina and M. Saifi, “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan (Studi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015),” J. Adm. Bisnis, vol. 50, no. 3, 2017.
  9. M. Shahnaz, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan,” J. Ilm. Univ. Brawijaya, 2013.
  10. F. Fiadicha and R. H. Yustrianthe, “Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akunt. Manajerial, vol. 1, no. 1, pp. 22–45, 2016.
  11. R. Guthrie, J., & Petty, “Intellectual capital literature review: measurement, reporting and management,” J. Intellect. Cap., vol. 1, no. 2, pp. 155–176, 2000.
  12. S. M. Williams, “Is intellectual capital performance and disclosure practices related?,” J. Intellect. Cap., 2001, [Online]. Available: https://doi.org/10.1108/14691930110399932.
  13. M. C. Prastuti and I. G. A. N. Budiasih, “Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Intellectual Capital Pada Kinerja Keuangan,” E-Jurnal Akunt. Univ. Udayana, vol. 27, pp. 1365–1393, 2019.
  14. W. Agustina, G. A. Yuniarta, and N. K. Sinarwati, “Pengaruh Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013),” e-Journal Akunt. Univ. Pendidik. Ganesha, vol. 3, no. 1, pp. 1–11, 2015, [Online]. Available: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/4726/3593.
  15. N. Lestari and R. C. Sapitri, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akuntansi, Ekon. dan Manaj. Bisnis, vol. 4, no. 1, pp. 28–33, 2016.
  16. S. D. Putri and N. F. Nuzula, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017),” J. Adm. Bisnis, vol. 66, no. 1, pp. 28–36, 2019.
  17. I. K. Purwita, A. W. S. Gama, and N. P. Y. Astiti, “Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017),” Semin. Nas. INOBALI, 2019.
  18. S. Imaningati and M. Vestari, “Disclosure Atas Management Statement, Intellectual Capital, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akunt. Indones., vol. 5, no. 1, pp. 99–114, 2016.
  19. A. Pulic, “Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy,” 1998.
  20. F. Ferial, Suhadak, and S. R. Handayani, “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dan Efeknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014),” J. Adm. Bisnis, vol. 33, no. 1, 2016.
  21. E. F. Brigham and J. F. Houston, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2012.