Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.5.2021.2384

Effect of Stock Split and Dividend Announcement on Trading Volume in Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange


Pengaruh Stock split Dan Pengumuman Deviden Terhadap Volume Perdagangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

stock split dividend announcement trading volume

Abstract

This study aims to determine whether stock spills and dividend announcements affect the trading volume of companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2019 period with a total of 14 companies. This study uses a quantitative approach. By using secondary data where data collection is at the IDX, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Sidoarjo or from the IDX official website. Data collection is done by tracing financial statements, annual reports and audit reports, trading volume reports and previous journals. The results of this study state that partially the Stock split variable has no significant effect on Trading Volume, while the Dividend Announcement variable has a significant effect on Trading Volume.

Pendahuluan

Pasar modal saat ini memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pengembangan pasar modal merupakan investasi yang memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin dibutuhkan masyarakat. Perusahaan yang baru mulai berkembang biasanya memang membutuhkan dana tambahan, dan salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah dengan cara menerbitkan saham perusahaan kepada publik. Perusahaan memiliki beberapa keuntungan saat melakukan penawaran kepada publik, salah satunya adalah mendapat kemudahan untuk memperoleh pembiayaan di masa yang akan datang.Untuk meningkatkan dan menjaga likuiditas perdagangan sahamnya, perusahaan dapat menempuh beberapa cara, salah satunya melalui stock split yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. [1]

Stock split merupakan salah satu bentuk aksi korporasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membagi saham menjadi lebih banyak saham sehingga harga per saham diubah menjadi lebih murah dari harga sebelumnya. Apabila pasar meyakini harga saham terlalu tinggi maka di lakukan stock split. Harga saham yang tinggi akan menurunkan kemampuan investor untuk membeli saham. Stock split bertujuan agar investor yang memiliki dana terbatas dapat mencapai harga saham, sehingga diharapkan investor akan lebih banyak transaksi saham yang diterbitkan oleh emiten.[2]

Pengumuman stock split tersebut dinilai sebagai sinyal manajemen kepada publik yang menunjukkan bahwa perseroan memiliki prospek pengembangan jangka panjang yang baik. Teori yang dapat menjelaskan motivasi emiten melakukan pemecahan saham adalah teori sinyal (signaling theory), yang menyatakan bahwa pemecahan saham merupakan sinyal yang dikirim oleh manajer ke pasar untuk menyatakan informasi tentang laba perusahaan di masa depan. Kedua, trading range theory (liquidity theory) menyatakan bahwa pemecahan saham akan meningkatkan likuiditas dalam perdagangan saham. Perusahaan yang melakukan stock split biasanya merupakan perusahaan yang sehat secara finansial. Oleh karena itu, apabila harga saham dirasa terlalu tinggi maka dapat dilakukan stock split. Harga saham yang tinggi akan menurunkan kemampuan investor untuk membeli terutama bagi investor kecil.[3]

Saham cukup popular untuk di perjualbelikan di pasar modal. Dan ini memiliki keuntungan, pertama yaitu deviden dan kedua yaitu capital gain. Deviden adalah laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Pasar akan bereaksi apabila pada perusahaan tersebutmengumumkan pembagian deviden. Investor akan merasakan bahagia jika mendengarkan pengumuman pembagian deviden yang dikeluarkan oleh perusahaan, dimana pembagian deviden merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Saat dividen diumumkan, investor akan bereaksi cepat untuk mendapatkan abnormal return.Deviden biasanya dibagikan pada setiap tahunnya, dan digunakan sebagai acuan apakah perusahaan tersebut sedang berkembang atau sedang menurun. Semakin besar deviden yang dibagikan, semakin besar pula minat investor terhadap saham suatu perusahaan. Karena deviden merupakan kompensasi (pengembalian) yang diharapkan oleh investor atas dana yang ditanamnya.[4]

Dividen merupakan hasil imbal yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dan biasanya dibagikan setiap tahun, dividen digunakan sebagai acuan apakah perusahaan sedang berkembang atau sedang menurun.Dampak berkurangnya pembayaran deviden dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi perusahaan, karena deviden merupakan pertanda profitabilitas perusahaan, dan pembayaran deviden merupakan informasi mengenai tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa yang akan datang. Informasi mengenai pembagian dividen akan mempengaruhi kesediaan dan kepercayaan investor untuk membeli saham, sehingga meningkatkan volume perdagangan saham. Volume perdagangan saham secara langsung akan mempengaruhi nilai transaksi saham perusahaan, karena peningkatan jumlah saham yang diperdagangkan akan menyebabkan meningkatnya posisi indeks pada harga saham. [5]

Adanya informasi mengenai perdagangan saham di pasar modal semakin memudahkan investor untuk memiliki saham pada perusahaan listing.Selain itu, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia telahmemberikan kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan pada pasar modal Indonesia, terlihat dari kinerja perseroan yang baik. Berdasarkan perbedaan dalam hasil penelitian maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Stock Split dan Pengumuman Deviden terhadap Volume Perdagangan pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019”

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena merupakan penelitian ilmiah yang sistematis dengan mengumpulkan data yang dapat diukur dengan melakukan teknik statistik. Data kuantitatif tersebut dapat diperoleh dengan mengunduh laporan perusahaan yang sesuai dengan kriteria penelitian pada website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan finance.yahoo.com. [7]

Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017 – 2019. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dimana teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representative.Dari kriteria purposive sampling diatas, maka terdapat 14 perusahaaan yang melakukan Stock Split dan Pengumuman Deviden.[8]

HasiL dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 14
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,00049379
Most Extreme Differences Absolute ,113
Positive ,092
Negative -,113
Kolmogorov-Smirnov Z ,424
Asymp. Sig. (2-tailed) ,994
Table 1.Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Pada Tabel 4.1 menunjukkan hasil yang terdapat dalam pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov Test tersebut menunjukkan nilai Asymp Sig (2 tailed) yakni sebesar 0,994 > 0,05. Sehingga dapat dikatakan H0 diterima yaitu data berdistribusi normal.

Uji Multikolineritas

Hasil Uji Multikolineritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Stocksplit ,699 1,431
Pengumuman Deviden ,699 1,431
Table 2.Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Pada tabel 4.2 memiliki hasil perhitungan nilai tolerance pada variabel Stocksplit dan Pengumuman Deviden masing-masing sebesar 0,699 yang artinya menunjukan semua variabel tersebut bebas memiliki nilai tolerance karena lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada variabel Stocksplit dan Pengumuman Deviden masing-masing sebesar 1,431 yang artinya lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau bebas multikolinieritas.

Uji Autokolerasi

Hasil Uji Autokolerasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,729a ,531 ,446 ,0005368 2,703
Table 3.Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Dari tabel 4.4 diatas menunjukan Uji durbin-watson menghasilkan nilai 2,703, diperoleh nilai Du 1,5507 serta nilai (4-dU) 4 – 1,5507 = 2.4493. Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa nilai du < dw > (4-du) yaitu 1,5507 < 2,703 > 2.4493. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala autokolerasi dalam model regresi ini.

Uji Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -,00005
Cases < Test Value 7
Cases >= Test Value 7
Total Cases 14
Number of Runs 9
Z ,278
Asymp. Sig. (2-tailed) ,781
Table 4.

Sumber : Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Pada tabel 4.5 menunjukkan hasil run test, dimana menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,781 > 0,05. Sehingga dapat dikatakkan pada data tersebut dipergunakan cukup random, yang artinya tidak terdapat masalah dalam Autokorelasi pada data yang telah diuji.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji heteroskedastisitas
Stocksplit Pengumuman Deviden Unstandardized Residual
Spearman's rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient ,024 -,244 1,000
Sig. (2-tailed) ,935 ,401 .
N 14 14 14
Table 5.Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Hasil uji spearman’s rho menunjukkan bahwa Ho diterima yang artinya adalah nilai dari keedua variabel menunjukkan stocksplit (X1) sebesar 0,935 dan pengumuman deviden (X2) sebesar 0,401. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi karena > 0,05, maka layak untuk mengetahui Volume Perdagangan (Y) berdasarkan dari variabel independen.

Regresi Linear Berganda

Hasil Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,033E-005 ,000 -,040 ,969
Stocksplit 9,602E-005 ,000 ,218 ,884 ,395
Pengumuman Deviden 9,075E-006 ,000 ,585 2,370 ,037
Table 6.Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil nilai - nilai yang terdapat pada kolom B yakni constant sebesar -1,033 ; Stocksplit (X1) sebesar 9,602 ; Pengumuman Deviden (X2) sebesar 9,075. Sehingga nilai tersebut dapat dimasukkan kedalam persamaan Regresi Linear Berganda, sebagai berikut :

Y = -1,033 + 9,602 (X1) + 9,075 (X2) + e

Uji Hipotesis

Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,033E-005 ,000 -,040 ,969
Stocksplit 9,602E-005 ,000 ,218 ,884 ,395
Pengumuman Deviden 9,075E-006 ,000 ,585 2,370 ,037
Table 7.Data diolah oleh peneliti, dengan SPSS 20

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,729a ,531 ,446 ,0005368
Table 8.Data diolah dengan SPSS versi 20

Sesuai dengan hasil perhitungan pada tabel menunjukkan Uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas di perolehhasil hipotesis pertama yangmenyatakanbahwa Stocksplit denganmemiliki nilaisignifikan sebesar 0,395 > 0,05. Sehinggadapatdisimpulkan bahwa variabel independen Stocksplit (X1) tidakberpengaruh signifikan terhadapvariabel dependen yaitu Volume Perdagangan (Y).Dengan demikianmakahipotesispertamaditolak.Berdasarkan dengan hasil perhitungan pada tabel menunjukkan Uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas diperolehhasil hipotesiskedua yangmenyatakanbahwa Pengumuman Deviden dengan memiliki nilaisignifikansi sebesar 0,037 < 0,05. Sehinggadapat disimpulkanbahwavariabel independen Pengumuman Deviden (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Volume Perdagangan (Y). Dengan demikian maka hipotesis kedua dapat diterima.

Nilai koefisien korelasi (R) adalah 0.729 atau mendekati 1. Artinya, terdapat hubungan yang kuat dan searah antara variabel bebas yang meliputi Stocksplit (X1) dan Pengumuman Deviden (X2). R Square atau koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0.531 atau (53,1%). Hal ini menunjukan bahwa presentase memiliki pengaruh variabel independen Stocksplit (X1) dan Pengumuman Deviden (X2) terhadap variabel dependen volume perdagangan (Y) yaitu hanya 53,1%.Adjusted R Square sebesar 0,446 atau sebesar 44.6% dimana dapat diartikan bahwa presentase pengaruh variabel independen Stocksplit (X1) dan Pengumuman Deviden (X2) terhadap variabel dependen volume perdagangan (Y) yaitu cukup lemah hanya sebesar 44.6%.[9]

Kesimpulan

Berdasaarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SPSS, hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui bahwa pada variabel Stock split tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap Volume Perdagangan. Stock split seharusnya dianggap sebagai sinyal yang baik, karena perusahaan yang melakukan stock split merupakan perusahaan yang memiliki prospek baik dimasa yang akan datang. Namun hasil penelitian ini menunjukkan hal yang tidak sejalan, sehingga saat pengumuman stock split kemungkinan pasar menganggap bahwa stock split tidak memiliki nilai ekonomis. Hal ini disebabkan karena investor masih dapat belum mempercayai bahwa perusahaan yang melakukan stock split akan memberikan keuntungan yang besar.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, dapat diketahui bahwa pada Pengumuman Deviden berpengaruh signifikan terhadap Volume Perdagangan. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa adanya kemungkinan dapat terjadi kebocoran informasi mengenai adanya pengumuman deviden, dimana pasar sudah mendengarkan informasi tersebut sebelum informasi pengumuman deviden diumumkan secara resmi. Kemungkinan kebocoran informasi tersebut bisa berasal dari orang dalam atau perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan perdagangan tersebut. .[10]

References

  1. Kurniawan, R. (2008). Analisis Pengaruh Stock Split Dan Reverse Stock Split Terhadap Return Saham Dan Volume Perdagangan: Studi Kasus Pada Perusahaan Yang terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia.
  2. Puspita, N. V., & Yuliari, K. (2019). Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham, Abnormal Return Dan Risiko Sistematik Saham Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei 2016-2018). Ekonika: Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri, 4(1), 95.
  3. DAMAYANTI, I. (2016). Pengaruh Stock Split Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei (Doctoral dissertation, STIE Perbanas Surabaya).
  4. Arifin, W. (2018). DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
  5. Akbar, M. R. A. (2019). Reaksi Stock Split dan Reverse Stock terhadap Trading Volume Activity dan Abnormal Return pada perusahaan yang terdaftar di Indonesia Shari'a Stock Index: periode januari 2013 sampai Desember 2017 (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
  6. Tanoyo, A. A. (2020). Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Volume Perdagangan, Harga Saham, dan Abnormal Return pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2017-2018. Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, 4(1), 84-90.
  7. Tobing, T. L., & Pratomo, W. A. (2014). Analisis Dampak Stock Split terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bei (Sektor Manufaktur, Pertambangan, Finansial dan Agrikulturdari Tahun 2010-2013). Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2(7), 14811.