Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.5.2021.2165

The Effect of Intellectual Capital Disclosure on the Cost of Equity in Islamic Banking


Pengaruh Intellectual Capital Disclosure Terhadap Cost of Equity pada Perbankan Syariah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

human capital structural capital relational capital intellectual capital cost of equity earnings per share book value per share stock price

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of disclosure of intellectual capital in which there are variables of human capital, structural capital, and relational capital on the cost of equity in Islamic banking. The population determined in the study includes all Islamic banking companies registered with Bank Indonesia for the 2017-2019 period. The technique used for sampling in this research is purposive sampling technique. The types of data used in this study are earnings per share (EPS), book value per share (BVPS), stock prices and company disclosures regarding intellectual capital contained in the annual reports of Islamic banking. Sources of data obtained from the official website of each Islamic banking company. Data collection techniques were carried out using the documentation method. The data analysis technique used multiple regression analysis using a statistical tool in the form of SPSS version 25. The results of the study stated that human capital had no effect on the cost of equity, while structural capital and relational capital had an effect on the cost of equity.

Pendahuluan

Pada era modern saat ini, penemuan teknologi serta persaingan yang ketat mengharuskan perusahaan-perusahaan mengganti cara mereka dalam menjalankan bisnisnya. Supaya dapat terus bertahan, perusahaan harus dengan cepat memperbaiki strategi bisnis yang awalnya didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis yang didasarkan pada pengetahuan (knowledge based business), dengan karakteristik utama yaitu ilmu pengetahuan [1]. Perusahaan harus terus berinovasi guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Inovasi di dalam suatu perusahaan berasal dari intellectual capital yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena itu, perusahaan kini semakin menyadari keberadaan intellectual capital dan peran pentingnya dalam suatu perusahaan. Pengungkapan modal intelektual terdiri dari tiga kategori yaitu human capital, structural capital, dan relational capital. Human capital terdiri dari pengetahuan, keterampilan profesional, pengalaman, dan inovasi karyawan dalam suatu organisasi. Structural capital terdiri dari struktur dan proses yang dikembangkan dan digunakan karyawan untuk menjadi produktif, efektif, dan inovatif. Sedangkan relational capital adalah seluruh sumber daya yang terkait dengan hubungan eksternal perusahaan dengan pelanggan, supplier, partner, dan pemerintah. Biaya modal ekuitas (cost of equity) merupakan tingkat pengembalian modal yang minimum yang dipersyaratkan investor atas modal yang ditanamkan pada perusahaan [2]. Tingkat pengembalian yang diharapkan berhubungan dengan estimasi risiko yang dihadapi dimana estimasi risiko yang tingggi menyebabkan investor mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi [3]. Penelitian Boujelbene dan Affes (2013) pada French SBF 120 Stock Market Index (saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Prancis) pada tahun 2009 membuktikan bahwa pengungkapan modal intelektual berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas perusahaan secara keseluruhan. Perbankan merupakan perusahaan di sektor keuangan dimana mengedepankan pengetahuan yang lebih intensif dan teknologi komunikasi. Sehingga dalam melaksanakan kegiatannya lebih mengandalkan intellectual capital dibandingkan dengan aset fisik dalam perusahaan seperti sektor manufaktur. Perbankan merupakan sektor yang memiliki insentif intellectual capital tinggi [4]. Perbankan diharapkan dapat memperoleh intellectual capital yang kuat dalam mengantisipasi persaingan di masa depan melalui sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan visi yang jauh kedepan. Namun, pengakuan intellectual capital serta pelaporannya dalam neraca belum dapat diperhatikan secara serius, sehingga elemen intellectual capital yang sebenarnya mungkin dikuasai suatu perusahaan namun tidak diakui dan tidak dilaporkan sebagaimana mestinya. Hal ini tentu dapat merugikan perusahaan, karena tidak diakuinya aset pengetahuan yang dimiliki perusahaan menjadikan nilai perusahaan lebih rendah dari pada semestinya [5]. Intellectual capital merupakan landasan bagi perusahaan untuk lebih unggul dan kompetitif. Keunggulan perusahaan tersebut dengan sendirinya akan menciptakan nilai perusahaan. Pada perbankan syariah intellectual capital berguna untuk meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah. Dengan peningkatan efisiensi Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE), dan Structural Capital Efficiency (SCE) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan [6]. Maka penelitian mengenai pengungkapan intellectual capital sangat menarik dilakukan di Indonesia. Alasannya dikarenakan di Indonesia belum terdapat pedoman yang baku dalam mengukur intellectual capital itu sendiri. Dimana pengungkapan intellectual capital merupakan hal yang baru yang belum banyak diterapkan oleh perusahaan yang ada di Indonesia [7]. Model pengukuran yang berbeda-beda maupun jenis perusahaan yang dipilih dalam penelitian dapat menjadi penyebabnya karena modal intelektual sendiri belum memiliki klasifikasi yang tetap ataupun teori pengukuran yang diakui secara umum sehingga masih banyak teori yang dipakai dalam pengukurannya. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Intellectual Capital Dislosure Terhadap Cost of Equity pada Perbankan Syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital Disclosureyang diproksi dengan Human Capital (X1), Structural Capital (X2), dan Relational Capital (X3) terhadap Cost of Equity pada Perbankan Syariah.

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan dokumentasi melalui laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan, analisis data bersifat kuantitatif deskriptif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Fokus Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital Disclosure yang diproksi dengan Human Capital (X1), Structural Capital (X2), dan Relational Capital (X3) terhadap Cost of Equity pada Perbankan Syariah.

Variabel Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu human capital, structural capital, dan relational capital. Sedangkan untuk variabel dependen dalam penelitian ini yaitu cost of equity.

Untuk menghitung cost of equity capital menggunakan metode perhitungan Ohlson dengan rumus sebagai berikut:

r = ( Bt + (Xt +1) – Pt ) / Pt

dimana:

r = biaya modal ekuitas

Bt = nilai buku per lembar saham periode t

Pt = harga saham pada periode t

Xt+1 = laba per lembar saham periode t+1

Untuk menghitung human capital, structural capital, dan relational capital menggunakan analisis dengan memberikan daftar (checklist) dari item intellectual capital yang diungkapkan dalam laporan tahunan masing-masing bank, Setelah checklist tersedia, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan kode pada setiap item [8]. Koding dilakukan dengan memberikan bobot sesuai dengan proyeksinya menggunakan kode numerik (Five Way Numerical Coding System) yang dibangun oleh Guthrie [9]. Ketentuan dari sistem koding (Five Way Numerical Coding System) tersebut adalah:

Kode Numerik Keterangan
0 item tidak diungkapkan
1 item diungkapkan dalam bentuk narasi
2 item diungkapkan dalam bentuk numerik
3 item diungkapkan dalam bentuk moneter
4 item diungkapkan dalam bentuk grafik/gambar
Table 1.Ketentuan Numerik HCD /SCD/RCD/ICD

Presentase pengungkapan untuk setiap komponen modal intelektual dihitung menggunakan:

Keterangan:

HCD/RCD/SCD/ICD = pengungkapan setiap komponen modal intelektual

Ditem = Skor pengungkapan modal intelektual pada prospektus

ADItem = Total item dalam indeks pengungkapan modal intelektual

Indikator Human Capital Indikator Structural Capital Indikator Relational Capital
Jumlah karyawan Level Pendidikan Kualifikasi karyawan Pengetahuan karyawan Kompetensi karyawan Pendidikan & pelatihan Jenis pelatihan terkait Turnover karyawan Visi misi Kode etik Hak paten Hak cipta TrademarksFilosofi managemen Budaya organisasi Proses manajemen Sistem informasi Sistem jaringan Corporate governance Sistem pelaporan pelanggaran Analisis kinerja keuangan komprehensif Kemampuan membayar utang Struktur permodalan Brand Pelanggan Loyalitas pelanggan Nama perusahaan Jaringan distribusi Kolaborasi bisnis Perjanjian lisensi Kontrak-kontrak yang menguntungkan Perjanjian Franchise Penghargaan Sertifikasi Strategi pemasaran Pangsa pasar
Table 2.Definisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) tahun 2017-2019. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 Bank Umum Syariah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu [10].

No. Keterangan Jumlah
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama Periode 2017-2019 12
2. Bank Umum Syariah yang melaporkan kondisi keuangan tahunannya ke Bank Indonesia selama periode penelitian 2017-2019 12
3. Jumlah Perusahaan Perbankan Syariah 12
4. Tahun Penelitian 3 tahun
Jumlah Sampel 36
Table 3.Kriteria Pemilihan Sampel

Data Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

No. Kode Bank Nama Bank Umum Syariah
1. BBMI PT Bank Muamalat Indonesia
2. BBSM PT Bank Syariah Mandiri
3. BNIS PT Bank BNI Syariah
4. BRIS PT Bank BRI Syariah
5. BBMS PT Bank Syariah Mega Indonesia
6. BPDS PT Bank Panin Dubai Syariah
7. BCAS PT Bank BCA Syariah
8. BMBS PT Bank Maybank Syariah Indonesia
9. BJBS PT Bank Jabar Banten Syariah
10. BTPN PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
11. BBVS PT Bank Victoria Syariah
12. BBSB PT Bank Syariah Bukopin
Table 4.Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Pada Bank Indonesia

Teknik Pengumpulan Data

Teknik perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data mengenai nilai buku per lembar saham, harga saham, laba per lembar saham dan data mengenai modal intelektual yang bersumber dari laporan tahunan perusahaan perbankan syariah (annual report).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, serta analisis regresi linear berganda. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu atau software SPSS v25.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya yang mencakup nilai mean, nilai minimum, nilai maksimum, serta standar deviasi.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini berguna untuk menghindari munculnya bias dalam analisis data serta untuk menghindari kesalahan spesifikasi model regresi yang digunakan. Untuk mengetahui data yang digunakan telah memenuhi ketentuan data model regresi, maka peneliti melakukan estimasi dengan melakukan pengujian seperti uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Keempat asumsi klasik tersebut dianalisis dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics (Statistical Package for Social Sciences) versi 25.

Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda (multiple linear regression method) bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji t (parsial) dan Koefisien Determinasi (R2).

Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruhsatu variabel bebas/independen secara individual dalam menerangkan pengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan <0,05 dan nilai t hitung> t tabel maka dikatakan mendukung hipotesis yang berarti variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi dilihat dari nilai Adjusted R Square yang ada pada tabel Model Summary. Jika nilai Adjusted R Square tinggi, maka variabel independen memiliki tingkat presentase sumbangan pengaruh yang tinggi terhadap variabel independen.

Hasil dan Pembahasan

A. Teknik Analisis Data

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
COE 36 -1.64 7.55 1.3433 2.39110
HCD 36 .31 1.00 .7498 .17120
SCD 36 .42 .75 .6200 .08084
RCD 36 .25 .87 .7025 .13786
Valid N (listwise) 36
Table 5.Hasil Uji Statistik DeskriptifHasil olah data SPSS V.25

Human Capital

Hasil uji statistik pada tabel 4 menunjukan bahwa variabel human capital dari jumlah data (N) sebanyak 36 dan memiliki nilai minimum sebesar 0,31 yaitu PT. Bank Panin Dubai Syariah (2017). Untuk nilai maksimum sebesar 1,00 yaitu PT. Bank BNI Syariah (2019), PT. Bank Syariah Bukopin (2019), dan PT. Bank Syariah Bukopin (2018). Rata-rata untuk human capital yaitu sebesar 0,7498 dimana lebih besar dari standar deviasi sebesar 0,17120. Maka dapat dikatakan persebaran data dari variabel sudah merata yang artinya perbedaan satu dengan yang lainnya tidak terlalu tinggi.

Structural Capital

Hasil uji statistik pada tabel 4 menunjukan bahwa variabel structural capital dari jumlah data (N) sebanyak 36 dan memiliki nilai minimum sebesar 0,42 yaitu PT. Panin Dubai Syariah (2017). Untuk nilai maksimum sebesar 0,75 yaitu PT. Bank Syariah Bukopin (2019). Rata-rata untuk structural capital yaitu sebesar 0,6200 yang lebih besar dari standar deviasi sebesar 0,08084. Maka dapat dikatakan persebaran data dari variabel sudah merata yang artinya perbedaan satu dengan yang lainnya tidak terlalu tinggi.

Relational Capital

Hasil uji statistik pada tabel 4 menunjukan bahwa variabel relational capital dari jumlah data (N) sebanyak 36 dan memiliki nilai minimum sebesar 0,25 yaitu PT. Panin Dubai Syariah (2017). Untuk nilai maksimum sebesar 0,87 yaitu PT. Bank Syariah Bukopin (2019). Rata-rata untuk relational capital yaitu sebesar 0,2724 yang lebih besar dari standar deviasi sebesar 0,10066. Maka dapat dikatakan persebaran data dari variabel sudah merata yang artinya perbedaan satu dengan yang lainnya tidak terlalu tinggi.

Cost of Equity

Hasil uji statistik pada tabel 4 menunjukan bahwa variabel cost of equity dari jumlah data (N) sebanyak 36 dan memiliki nilai minimum sebesar -1,64 yaitu PT. Bank Panin Dubai Syariah (2017). Untuk nilai maksimum sebesar 7,55 yaitu PT. Bank Syariah Bukopin (2019). Rata-rata untuk cost of equity yaitu sebesar 1,3433 yang lebih kecil dari standar deviasi sebesar 2,39110. Maka dapat dikatakan persebaran data dari variabel tidak merata yang artinya perbedaan satu dengan yang lainnya tidak terlalu tinggi.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Gambar 1 Histogram Uji Normalitas

Gambar 2 Grafik Scatterplot

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.78273253
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.074
Test Statistic .096
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Table 6.Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan tabel 5 diatas, maka diperoleh nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 menujukkan bahwa tingkat signifikan yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi dengan normal.

Uji Multikolinearitas

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -17.792 4.179 -4.258 .000
HCD -.585 1.935 -.042 -.302 .764 .905 1.105
SCD 62.981 17.343 2.129 3.631 .001 .117 9.791
RCD 27.719 10.146 1.598 2.732 .010 .113 9.700
Table 7.Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolinearitas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Nilai variance inflation factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel-variabel independen.

Uji Heteroskedastisitas

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.985 2.037 -2.938 .006
HCD .190 .943 .030 .201 .842
SCD 22.805 8.456 1.729 2.697 .071
RCD 9.804 4.947 1.267 1.982 .116
Table 8.Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil olah data SPSS V.25

Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05 yang berarti tidak terjadi homokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .666a .444 .392 1.86443 1.717
Table 9.Hasil Uji Autokorelasi

Dalam hasil uji autokorelasi diperoleh angka Durbin-Watson stastistic sebesar 1,417. Bedasarkan tabel Durbin-Watson dengan menggunakan α = 5%, jumlah n = 36 dan k = 3, diperoleh nilai dU = 1,6539 dan dL = 1,2953. Maka nilai dU < d < (4-dL) adalah 1,6539 < 1,717 < 2,7047. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi pada model regresi ini.

Hasil Analisis Persamaan Statistik Regresi Linier Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -17.792 4.179 -4.258 .000
HCD -.585 1.935 -.042 -.302 .764
SCD 62.981 17.343 2.129 3.631 .001
RCD 27.719 10.146 1.598 2.732 .010
Table 10.Hasil Analisis Persamaan Statistik Regresi Linier BergandaHasil olah data SPSS V.25

Dari data diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

YCOE = –17,792 – 0,585HC + 62,981 – 27,719RC + e

Koefisien-koefisien regresi linier berganda diatas dapat diartikan sebagai berikut:

  1. Konstanta sebesar –17,792 menyatakan bahwa jika variabel independen dinyatakan konstan atau tidak ada, maka Cost of Equity yang terjadi adalah sebesar –17,792.
  2. Koefisien regresi Human Capital (HC) sebesar – 0,585 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan HC, maka akan menurunkan Cost of Equity sebesar 0,585.
  3. Koefisien regresi Structural Capital (SC) sebesar 62,981 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan SC, maka akan menaikkan Cost of Equity sebesar 62,981.
  4. Koefisien regresi Relational Capital (RC) sebesar 27,719 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan RC, maka akan menaikkan Cost of Equity sebesar 27,719.

Hasil Uji Hipotesis

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .666a .444 .392 1.86443
Table 11.Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 10 diatas, tingkat koefisien determinasi yang terdapat pada kolom R Square memiliki nilai sebesar 0,444 atau 44,4% dan pada kolom Adjusted R Square memiliki nilai sebesar 0,392 atau 39,2%, karena yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square, maka variabel-variabel atau komponen dari intellectual capital tersebut hanya mampu menjelaskan cost of equity sebesar 39,2%, sedangkan 60,8% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2018).

  1. Jika nilai signifikan < 0,05 (5%) maka hasilnya signifikan atau H𝑎 diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara individual terhadap dependen.
  2. Jika nilai sigfinikan > 0,05 (5%) maka hasilnya tidak signifikan atau 𝐻𝑎 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara individual terhadap dependen.

Dasar pengambilan keputusan terhadap uji signifikansi model parsial (uji t) yaitu berdasarkan pada nilai t hitung dan t tabel :

  1. Jika nilai t hitung > t tabel maka hipotesis diterima, kesimpulannya yaitu secara parsial variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
  2. Jika nilai t hitung < t tabel maka hipotesis ditolak, kesimpulannya yaitu secara parsial variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji t yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -17.792 4.179 -4.258 .000
HCD -.585 1.935 -.042 -.302 .764
SCD 62.981 17.343 2.129 3.631 .001
RCD 27.719 10.146 1.598 2.732 .010
Table 12.Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)Hasil olah data SPSS V.25

Berdasarkan hasil uji parsial 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.11, sedangkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (a/2=0,025; n=36; k=3) sebesar 2,03693. berdasarkan hasil uji 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hubungan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dalam penelitian ini sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh pengungkapan Human Capital terhadap Cost of Equity

Berdasarkan dari tabel hasil uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,764 dan t hitung sebesar -0,302. Karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi yang ditentukan (0,764 > 0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-0,302 < 2,03693), maka hipotesis ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa human capital tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Pengaruh pengungkapan Structural Capital terhadap Cost of Equity

Berdasarkan dari tabel hasil uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 dan t hitung sebesar 3,631. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan (0,001 < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (3,631 > 2,03693), maka hipotesis diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa structural capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Pengaruh pengungkapan Relational Capital terhadap Cost of Equity

Berdasarkan dari tabel hasil uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,010 dan t hitung sebesar -2,732. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan (0,010 < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,732 > 2,03693), maka hipotesis diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa relational capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Pembahasan

Analisis Human Capital Disclosure

Berdasarkan dari tabel hasil uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,764 dan t hitung sebesar -0,302, karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi yang ditentukan (0,764 > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa human capital tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity. Human capital yang secara parsial tidak berpengaruh terhadap cost of equity dimungkinkan terjadi karena beberapa perusahaan perbankan syariah di Indonesia masih memilih melakukan lebih banyak pengungkapan lain yang dapat meningkatkan legitimasi mereka di mata masyarakat. Human capital disclosure juga merupakan bagian dari pengungkapan sukarela yang dimana pengungkapan ini bersifat tidak wajib, sehingga luas pengungkapannya masih belum memadai dan tidak memberikan dampak ataupun pengaruh signifikan terhadap cost of equity. Informasi yang disampaikan manajemen dalam laporan tahunan perusahaan perbankan syariah juga belum sesuai dengan kebutuhan investor sehingga tingkat risiko dianggap masih tinggi yang mengakibatkan apa yang diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunan tidak berdampak terhadap cost of equity yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai timbal balik atas modal yang disetorkan investor ke dalam perusahaan perbankan syariah untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan perbankan syariah. Perusahaan perbankan syariah merupakan perusahaan yang memiliki kualifikasi karyawan yang berbeda dari perusahaan lainnya, dikarenakan perusahaan perbankan syariah memilih untuk merekrut tenaga kerja yang sudah handal atau berpengalaman, tenaga kerja yang sudah memahami masalah oprasional di perbankan syariah, dan juga memahami hukum muamalah yang sesuai dengan syariat Islam sehingga perusahaan perbankan syariah tidak terlalu banyak mengungkapkan mengenai human capital. Bisa dikatakan bahwa semakin banyak pengungkapan human capital belum tentu bisa berdampak terhadap cost of equity. Perusahaan juga meyakini bahwa investor akan lebih berminat kepada hal yang lebih menguntungkan mereka misalnya mengenai bagaimana cara mereka dalam menyelesaikan permasalahan hutang, sistem jaringan, struktur permodalan, penghargaan atau pencapaian yang diperoleh perusahaan, rencana kinerja kedepannya, proses manajemen maupun corporate governance, sehingga hal ini membuat perusahaan mengurangi informasi yang kurang mampu dalam menarik atau meyakinkan investor. Dari penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa human capital disclosure tidakberpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Analisis Structural Capital Disclosure

Berdasarkan dari tabel hasil uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 dan t hitung sebesar 3,361, karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan (0,001 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa structural capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity. Pengungkapan structural capital yang berpengaruh terhadap cost of equity dimungkinkan terjadi karena structural capital disclosure merupakan pengungkapan informasi yang disampaikan oleh perusahaan dalam laporan tahunan mengenai kemampuan perusahaan perbankan syariah dalam mendukung kinerja sumberdaya manusia untuk menghasilkan kinerja yang optimal, maka dari itu seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan kinerja dari perusahaan maka pengungkapan sturctural capital dirasa penting bagi investor untuk diungkapkan lebih besar, sehingga mampu memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya secara produktif dan berkelanjutan. Pengungkapan seperti struktur permodalan, visi misi, analisis kinerja keuangan komprehensif, kemampuan dalam membayar hutang, struktur permodalan/pembiayaan dan lain sebagainya yang terdapat di dalam pengungkapan structural capital dirasa sangat dibutuhkan oleh investor sebagai acuan untuk menanamkan sahamnya di perusahaan perbankan syariah, dikarenakan perusahaan perbankan syariah merupakan perusahaan dengan risiko yang tinggi. Dari penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa structural capital disclosure berpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Analisis Relational Capital Disclosure

Berdasarkan dari tabel hasil uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,010, karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan (0,010 < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa relational capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity. Relational capital merupakan hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal sebagai bagian yang mendukung kelancaran kegiatan usaha dan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penyampaian informasi kepada pengguna laporan bahwa kelangsungan hidup perusahaan didukung oleh berbagai pihak sehingga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan. Perusahaan perbankan syariah termasuk dalam perusahaan high profile yang memiliki visibilitas dari stakeholder, risiko politis yang tinggi dan menghadapi persaingan yang tinggi. Perusahaan high profile umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasinya memiliki potensi bersinggungan dengan kepentingan luas (stakeholder). Misalnya kebijakan politik pemerintah dalam memutuskan untuk menggabungan bank BUMN Syariah (BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah) menjadi Bank Syariah Indonesia. Tujuan kebijakan politis pemerintah dalam menggabungkan bank BUMN syariah tersebut agar masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk Muslim memiliki bank syariah yang besar dan berdaya saing global, mampu membantu mengoptimalisasi potensi ekonomi dan keuangan syariah nasional, selain itu juga memperkuat ekosistem industri yang halal.Perusahaan yang tergolong dalam high profile cenderung mendapat banyak perhatian atau sorotan dari masyarakat luas/pelanggan atas aktifitas perusahaan karena memiliki tingkat kompetisi yang ketat, tingkat risiko politik yang tinggi dan memiliki tingkat sensivitas terhadap lingkungan yang tinggi. Sehingga perusahaan perbankan syariah yang berorientasi pada pelanggan (nasabah) dan memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap masyarakat akan lebih memperhatikan pengungkapan relational capitalnya kepada masyarakat karena hal tersebut dapat meningkatkan citra perusahaan perbankan syariah dimata para investor. Perusahaan perbankan syariah juga memiliki cakupan pangsa pasar yang luas, karena di Indonesia ini mayoritas penduduknya beragama Islam yang menginginkan sistem muamalah sesuai dengan syariat Islam sehingga luasnya pengungkapan relational capital berdampak baik dalam tingkat pengembaliannya atau terhadap biaya ekuitas. Dari penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa relational capital disclosure berpengaruh signifikan terhadap cost of equity.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh intellectual capital disclosure terdahap cost of equity pada perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia tahun 2017-2019, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Berdasarkan hasil uji bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan human capital tidak berpengaruh signifikan terhadap cost of equity, maka H1 ditolak dengan asumsi bahwa banyaknya atau luasnya pengungkapan human capital di dalam perusahaan belum tentu dapat memberikan dampak pada cost of equity. Perusahaan lebih memilih melakukan pada banyak pengungkapan lain yang dapat meningkatkan legitimasi mereka di mata masyarakat. Perusahaan juga meyakini investor akan lebih berminat kepada hal yang lebih menguntungkan mereka misalnya mengenai bagaimana cara perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan hutang, sistem jaringan, struktur permodalan, analisa keuangan komprehensif, penghargaan atau pencapaian yang diperoleh perusahaan, rencana kinerja kedepannya, proses manajemen maupun corporate governance.
  2. Berdasarkan hasil uji bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan structural capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity, maka H2 diterima dengan asumsi bahwa luasnya pengungkapan structural capital yang dimana mengungkapkan mengenai kinerja serta efektifitas dan efisiensi kinerja dari perusahaan mampu mempengaruhi cost of equity. Hal tersebut dikarenakan pengungkapan structural capital mampu memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya secara produktif dan berkelanjutan. Pengungkapan seperti struktur permodalan, visi misi, analisis kinerja keuangan komprehensif, kemampuan dalam membayar hutang, struktur permodalan/pembiayaan dan lain sebagainya yang terdapat di dalam pengungkapan structural capital sangat dibutuhkan oleh investor sebagai acuan untuk menanamkan sahamnya di perusahaan
  3. Berdasarkan hasil uji bahwa intellectual capital yang diproksikan dengan relational capital berpengaruh signifikan terhadap cost of equity, maka H3 diterima dengan asumsi bahwa semakin luas pengungkapan relational capital yang di dalamnya termasuk hubungan kepada pelanggan (nasabah), masyarakat, dan pangsa pasar maka akan berdampak pada cost of equity. Hal tersebut dikarenakan pengungkapan relational capital dapat menggambarkan hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak eksternal dimana kelangsungan hidup perusahaan didukung oleh berbagai pihak sehingga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.

References

  1. Abdolmohammadi, M. (2008). Who should teach ethics courses in business and accounting programs? Research on Professional Responsibility and Ethics in Accounting. https://doi.org/10.1016/S1574-0765(08)13006-0.
  2. Barus, S. H., & Siregar, S. V. (2015). The effect of intellectual capital disclosure on cost of capital: Evidence from technology intensive firms in Indonesia. Journal of Economics, Business, and Accountancy | Ventura. https://doi.org/10.14414/jebav.v17i3.355.
  3. Bismala, R. P. T. L. (2015). Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 2 Nomor 2 Nopember 2016 Volume 2 Nomor 2 Nopember 2016. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis.
  4. Boujelbene, M. A., & Affes, H. (2013). The impact of intellectual capital disclosure on cost of equity capital: A case of French firms. Journal of Economics, Finance and Administrative Science. https://doi.org/10.1016/S2077-1886(13)70022-2.
  5. Dhiyaul-haq, Z. M., & Santoso, A. L. (2016). Pengaruh Profitabilitas , Penghargaan , dan Tipe Kepemilikan Bank Umum Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting. Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung.
  6. Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete IBM SPSS. In Semarang, Universitas Diponegoro.
  7. Ghozali, Imam. (2006). Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. In Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
  8. Ghozali, Imam, Ulum, I., & Chariri, A. (2014). Intellectual Capital Dan Kinerja Keuangan Perusahaan ; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial Least Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI.
  9. Gita Septiani, & Salma Taqwa. (2019). PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE DAN LEVERAGE TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL. JRAK: Jurnal Riset Akuntansi Dan Komputerisasi Akuntansi.
  10. Hartono, N. (2018). Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance (ICG) Dan Intellectual Capital (IC) Terhadap Maqashid Syariah Indeks (MSI) Pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Al-Amwal : Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syari’ah. https://doi.org/10.24235/amwal.v10i2.3249
  11. Ivada, E. (2017). Persepsi Akuntan atas Pengakuan dan Pelaporan Intellectual Capital. Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia. https://doi.org/10.23917/reaksi.v3i2.3600
  12. Khoirunnisa, I., & Cahyati, A. D. (2017). PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE TERHADAP COST OF EQUITY DAN COST OF DEBT. JRAK: Jurnal Riset Akuntansi Dan Komputerisasi Akuntansi. https://doi.org/10.33558/jrak.v8i2.939
  13. Larasati, A. F. (2017). Analisis pengaruh produktivitas, profitabilitas, leverage dan nilai perusahaan terhadap intellectual capital. Jurnal “MAKSI” Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untan.
  14. Meizaroh, & Lucyanda, J. (2012). Pengaruh Corporate Governance, Kinerja Perusahaan, Dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Modal Intelektual. Jurnal Media Riset Akuntansi.
  15. Melani, E., & Suwarni, E. (2013). Tren Pengungkapan Intellectual Capital Industri Perbankan : Sebuah Bukti Empiris Di Indonesia. Jurnal Keuangan Dan Perbankan.
  16. Nugroho, A., Akuntansi, J., & Ekonomi, F. (2012). Accounting Analysis Journal FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE (ICD). AAJ.
  17. Sawarjuwono, T., & Kadir, A. P. (2003). Intellectual Capital : Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan.
  18. Setyaningrum, O. D., & Zulaikha. (2013). PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS. Diponegoro Journal of Accounting.
  19. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung:Alfabeta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  20. Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet. In Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
  21. Suwatno & Priansa D.J. (2011). Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik & Bisnis. In Manajemen.
  22. Ulum, Ihyaul. (2015). Intellectual capital disclosure: Suatu analisis dengan four way numerical coding system. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia. https://doi.org/10.20885/jaai.vol19.iss1.art4
  23. Ulum, Ihyaul, Ghozali, I., & Chariri, A. (2008). Intellectual Capital Dan Kinerja Keuangan Perusahaan ; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial Least Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI.
  24. Ulum, Ilhyaul. (2015). Peran Pengungkapan Modal Intelektual dan Profitabilitas dalam Hubungan antara Kinerja Modal Intelektual dan Kapitalisasi Pasar. Simposium Nasional Akuntansi 18 Universitas Sumatera Utara, Medan.
  25. Wahdikorin, A. (2010). Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Diponegoro.
  26. Wulandari, & Prastiwi, A. (2014). Pengaruh Pengungkapan Intellectual Capital terhadap Cost of Equity Capital. Journal of Accounting.
  27. Yularto, P. (2003). ANALISIS PERBANDINGAN LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA SEBELUM KRISIS DAN PADA PERIODE KRISIS. MAKSI.