Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.5.2021.2119

Learning Accounting Using E-Learning In The Covid-19 Period As An Effort To Improve Student Understanding And Academic Quality


Pembelajaran Akuntansi Menggunakan E-Learning Dimasa Covid-19 Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Dan Kualitas Akademik

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

E-learning Student Understanding Academic Quality

Abstract

This study aims to determine how accounting learning uses e-learning during the Covid-19 period as an effort to increase student understanding and academic quality. The data analysis technique used in this study is to use a form of pattern matching analysis. The results of the research obtained based on data analysis said that the e-learning infrastructure used in UMSIDA, especially the Accounting study program, was good, the e-learning ceiling used in UMSIDA was moodle. In the e-learning learning process at UMSIDA, there are content standards that must be met. Learning accounting using e-learning during the Covid-19 period can be used as an effort to increase student understanding and academic quality, it's just that there needs to be a commitment between students and lecturers.

Coronavirus Disease 2019( Covid-19) menggemparkan dunia pada tahun 2020. World Health Organization( WHO) menyatakan covid-19 ialah penyakit menular yang diakibatkan oleh coronavirus kategori baru. Coronavirus awal kali ditemui di Wuhan, China, pada bulan Desember 2019. Penyebaran virus covid-19 sangat cepat, Coronavirus menyebar lewat percikan- percikan air dari hidung ataupun mulut yang keluar disaat orang yang terinfeksi virus covid-19 batuk ataupun bersin [1].

Permasalahan Covid- 19 di Indonesia ditemukan pada 2 Maret 2020 pada saat 2 orang Indonesia tertular dari seseorang penduduk Jepang. Sampai pada 17 November 2020, Indonesia sudah mengatakan 474. 455 permasalahan positif. Covid-19 ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan yang terdapat didunia, seluruh upaya telah dicoba pemerintah untuk memperkecil penularan Covid-19. Termasuk salah satu nya merubah kebijakan belajar online ataupun dalam jaringan (daring) untuk seluruh palajar di Indonesia karna physical distancing. Pada suasana Covid-19 ini, mahasiswa Indonesia serta mahasiswa lain di seluruh dunia dituntut untuk bisa belajar dari rumah. Perihal ini bertujuan untuk bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 .

Penyesuaian peraturan pendidikan pada kondisi covid-19 ini pun mempengaruhi kebijakan pada perguruan tinggi. Berdasarkan Surat Edaran kemendikbud Nomor 2 dan 3 tanggal 9 maret 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 [2]. Surat Edaran Majelis DIKTILITBANG PP Muhammadiyah No. 0297/EDR/I.3/II/2020 tanggal 22 Maret 2020 tentang Penanganan pada kondisi pandemi COVID-19 di Lingkungan PTMA. Mengambil tindakan untuk langkah selanjutnya UMSIDA pun telah mengantisipasi bahkan sebelum dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Sesuai dengan surat Edaran III Rektor UMSIDA No. 637/II.3.AU/02.00/P/EDR/III/2020 mengenai Pengaturan Pola Kerja dan Perkuliahan di Lingkungan UMSIDA [3].

Program Studi Akunansi UMSIDA memiliki visi Mewujudkan perguruan tingggi yang unggul dan inovatif dalam pengembangan IPTEKS berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kesejahteraan masyarakat. Selama ini, proses pembelajaran di Program Studi Akunansi UMSIDA lebih banyak menggunakan proses belajar secara konvensional, dengan kata lain proses belaja mengajar antara mahasiswa dan dosen sering terjadi di dalam kelas. Namun dampak covid-19 sistem kuliah yang semula dilakukan secara konvensional atau tatap muka di ubah menjadi kuliah online dengan memanfaatkan e-learning sesuai dengan Surat Edaran III Rektor UMSIDA No. 637/II.3.AU/02.00/P/EDR/III/2020 mengenai Pengaturan Pola Kerja dan Perkuliahan di Lingkungan UMSIDA.

Pembelajaran daring sering kali dikaitkan dengan e-learning, e-learning merupakan pembelajaran secara elektonik yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran e-learning diharapkan bisa membantu dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran, sehingga dosen bisa memberikan materi perkuliahan yang bisa membantu mahasiswa dalam memahami suatu pembelajaran walaupun tanpa tatap muka. Terdapat tiga komponen yang membentuk e-learning , yaitu infrastruktur, konten, sistem dan aplikasi e-learning [4].

Dengan kondisi di atas, mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengalami kesulitan dalam menerima sistem pembelajaran baru “e-learning”. Dulu mahasiswa belajar langsung secara tatap muka, e-learning hanya digunakan sebagai media bantu yang digunakan maksimal 4 kali dalam 1 semester, namun sekarang sistem pembelajaran beralih sepenuhnya ke e-learning.

Akuntansi adalah program pembelajaran yang dirancang untuk memungkintan mahasiswa mempraktekkan dan menerapkan keterampilan prinsip, teori, sistem informasi, metode penelitian, dan etika di bidang akuntansi . Belajar akuntansi juga membutuhkan ketelitian , ketekunan, kritis, rasional, pandai menganalisis dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, jika proses transfer dan penerimaan ilmu hanya bertumpu pada pembelajaran online (e-learning) tidaklah mudah. Oleh karena itu mahasiswa akuntansi harus menghadapi berbagai macam masalah lingkungan, elektronik, dan mental akibat COVID-19.

Berbagai masalahan yang dihadapi mahasiswa akuntansi dalam proses pembelajaran online akan mempengaruhi emosi dan tingkat stres mahasiswa yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas belajarnya.

Pembelajaran adalah semacam penyemangat dapat membantu mahasiswa untuk menguasai sesuai minat dan kebutuhannya dan guru sebagai fasilitator. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi akademik, antara lain : materi yang diajarkan , kualitas mengajar, minat dan kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang ada. Kualitas mengajar dapat dilihat dari tingkat mengajar dosen, dosen tidak hanya memberikan mahasiswa dengan materi dan memberikan penilaian, namun juga harus secerdas mungkin memilih strategi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan mahasiswa guna meningkatkan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik.

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan di atas¸ maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang “Pembelajaran Akuntansi Menggunakan E-Learning Dimasa Covid-19 Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Dan Kualitas Akademik”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus eksploratoris. Pendekatan ini dipilih karena dalam melakukan proses penelitian, peneliti memiliki kekuatan untuk mengendalikan semua peristiwa yang akan diteliti [5]. Dalam penelitian ini pendekatan studi kasus eksploratoris dianggap merupakan pendekatan yang paling tepat karena digunakan untuk menjawab alasan dan menjelaskan pembelajaran akuntansi menggunakan e-learning dimasa covid-19 sebagai upaya peningkatan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik.

  • A. Pendekatan Penelitian
  • B. Lokasi Penelitian
  • Lokasi penelitian ini dilakukan di Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kampus 1 (satu), Jln. Mojopahit No. 666 B, Kel. Celep Kec. Sidoarjo Kab. Sidoarjo, Jawa Timur.

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang dipergunakan, yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh sebagian besar merupakan hasil pengamatan dan hasil wawancara dengan dosen akuntansi UMSIDA, mahasiswa akuntansi UMSIDA, dan Direktorat Akademik UMSIDA. Sedangkan data Sekunder data pendukung lain yang berupa dokumen-dokumen, catatan dan laporan UMSIDA yang berkaitan dengan pembelajaran dengan menggunakan e-learning pada masa pandemi covid-19.

D. Informan Kunci

Informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa dan Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial, Direktorat Akademik UMSIDA, Penjamin Mutu Prodi Akuntansi, Sek Prodi Akuntansi. Setelah melakukan observasi dengan menggunakan survey yang lebih mendalam, evaluasi data dan Analisis reabilitas dan validitas yang menjadi kreteria subjek sebagai informan dalam penelitian ini, yakni ada 12 informan kunci yang mana 4 Mahasiswa Akuntansi, 4 dosen Prodi Akuntansi Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1 Penjamin Mutu Prodi Akuntansi Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1 Sek Prodi Akuntansi Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2 Direktorat Akademik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo . Sebagai informan pendukung. Berikut adalah data informan kunci pada penelitian ini :

Tabel 1. Data Narasumber

No Nama Informan Kunci Keterangan
1 Sarwenda Biduri, SE, MSA Sek. Prodi Akuntansi
2 Dr Septi Budi Cantika M, Pd Direktorat Akademik
3 Fityan Izza Noor A., SE, MSA Dosen Akuntansi
4 Dr. Hadiah Fitriyah, SE, M.Si Dosen Akuntansi
5 Nur Ravita Hanun, SE., MA Dosen Akuntansi
4 Eny Maryanti, SE, MA Dosen Akuntansi
5 Muhammad Yani, SE.,M.M Direktorat Akademik
6 Duwi Rahayu, SE.,M.A Penjamin mutu Prodi Akuntansi
7 Ajeng Wulan Ayu Sari Mahasiswa Akuntansi
8 Siti Faiqotul Himmah Mahasiswa Akuntansi
9 Wiji Rahayu Mahasiswa Akuntansi
10 Maulidia Dewi A Mahasiswa Akuntansi

E. Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis wawancara tak terstruktur menggunakan tape recorder sebagai alat dokumentasi. Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum ditetapkan secara rinci. Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak terstruktur disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara di lapangan.

Observasi

Dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipan, Observasi partisipan adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya.

Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan berkas, yakni mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini sumber dokumen yang digunakan adalah buku panduan akademik, tape recorder sebagai alat perekam wawancara, dan salinan catatan hasil wawancara.

F. Uji Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dengan menekankan pada empat aspek yang ada, yaitu aspek nilai kebenaran, penerapan, konsistensi, dan netralitas [6]. Sedangkan untuk menilai validitas data peneliti menggunakan Triangulasi Sumber Data. Triangulasi Sumber Data adalah triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, mana yang berbeda, dan mana kekhususan sumber datanya. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan kemudian diminta persetujuannya (member check) dengan sumber data tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk analisa penjodohan pola [5]. Bentuk analisis yang relevan adalah penjodohan pola. Proses penjodohan pola dimulai dengan pembuatan proporsi awal dan selanjutnya dilakukan penjodohan pola antara temuan empiris dari studi lapangan dengan proporsi awal. Hasil dari penjodohan pola tersebut akan dilakukan analisis lebih lanjut dan ditarik kesimpulan dari hasil analisis.

Metode pembelajaran dengan berbasis pada jaringan internet bukan merupakan hal baru dalam pembelajaran. E-Learning merupakan metode pembelajaran berbasis internet atau pembelajaran online yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang bisa digunakan kapanpun dan dimanapun [7].

Hartanto (2016) menegaskan bahwa dalam aplikasi e-learning tidak hanya mahasiswa dituntut untuk menguasai kemampuan tertentu, tetapi dosen juga dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan yang diperlukan agar program e-learning yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. E-learning memungkinakan pengajar untuk membuat desain dalam proses pembelajaran dan juga memudahkan bagi pelajar dan pengajar yang terhambat oleh jarak dan waktu untuk tetap bisa melakukan proses pembelajaran.

Melalui e-learning mahasiswa tetap dapat belajar meskipun tidak hadir secara fisik di dalam kelas. Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para mahasiswa dan pengajar. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa Proses pembelajaran akuntansi di Prodi Akuntansi UMSIDA dimasa covid-19 dilakukan menggunakan e-learning, E-learning merupakan proses pembelajaran jarak jauh yang didukung menggunakan teknologi informasi , e-learning digunakan di UMSIDA jauh sebelum pandemi covid-19 yaitu sejak tahun 2016 dengan menggunakan platform moodle , tetapi pada tahun 2016 e-learning tidak terlalu familiar di lingkungan Univrsitas Muhammadiyah Sidoarjo, karena baik masaiswa maupun dosen pembelajaran e-learning ini dirasa masih aneh. Sebelum pandemi covid-19 e-learning di prodi akuntansi umsida hanya digunakan sebagai media pembantu pembelajaran yang digunakan maksimal 4 kali dalam 1 semester. Di dalam penyelenggaraan e-learning yang ada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo terdapat sembilan standar penyelenggaraan e-learning yang harus diperhatikan, standar tersebut yaitu : Standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, standar pembiayaan pembelajaran.

Selain terdapat standar pembelajaran e-learing di dalam penyelenggaraan e-learning , hak dan kewajiban sebagai dosen dan mahasiswa yang harus dipenuhi. Di dalam pembelajaran e-learning dimasa pandemi covid-19 semua materi yang disampaikan dosen dicantumkan di e-learning , dari segi absen dosen akuntasi UMSIDA mengggunakan activity completion yang ada di e-learning , ketika mahasiswa tidak mengaksen pembelajaran di e-learning itu sudah ada laporannya per mahasiswa by name. Di dalam pembelajaran e-learning dosen memberikan asesmen berupa tugas dan sebagai feedbacknya dosen akan memberikan penjelasan terkait jawabannya dan memberikan penilaian, dan untuk menggantikan forum diskusi yang biasanya dilakukan di kelas dengan menggunakan ppt, pembelajaran e-learning pada masa covid-19 ini bapak ibu dosen menggunakan zoom atau gmeet untuk proses presentasi. Didalam pelaksanaan pembelajaran e-learning pada masa covid-19 ini tentunya berbeda dengan pembelajaran konvensional yang dilakukan seperti biasanya, hal tersebut di ungkapkan oleh beberapa mahasiswa yang menjadi narasumber peneliti :

  • Pelaksanaan pembelajaran e-learning pada masa covid-19 dirasa kurang efektif. Karena waktu pembelajaran dirasa lebih cepat dari pada saat offline.
  • kegiatan belajar mengajar seringkali tidak sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan
  • kegiatan praktikum yang dilakukan secara online lebih susah dipahami daripada dilakukan dengan tatap muka secara langsung
  • Terkadang dosen hanya mengirim materi di e-learning tanpa melakukan zoom atau gmeet ataupun diskusi e-learning.

Dalam pembelajaran berbasis e-learning faktor yang paling penting adalah sumber daya manusia. Keterlibatan sumber daya manusia dalam pembelajaran e-learing mutlak diperlukan, Dosen atau pengajar yang menjadi aktor utama pengerak pembelajaran e-learning, di Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo terdapat 25 dosen pengampu mata kuliah. Sedangkan aktor penggerak kedua adalah mahasiswa jumlah mahasiswa Prodi Akuntansi UMSIDA tahun ajaran 2020/2021 adalah sebanyak 997 mahasiswa. Sumber daya manusia yang handal dan mau belajar saja tidak cukup, pembelajaran e-learning mutlak mengantungkan proses pembelajarannya pada ketersediaan infrastruktur, konten , sistem dan aplikasi e-learning. Sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran berkelanjutan, Direktorat Akademik UMSIDA menerapkan E-Learning Evaluation Monitoring (Monev). Kegiatan ini dilakukan 2 (dua) kali yaitu sebelum UTS dan sebelum UAS. Evaluasi sebelum UTS bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dosen dan bagaimana proses interaksi dan kegiatan dalam perkuliah menggunakan e-learning selama pertengahan semester sehingga jika ada kendala dan kekurangan yang ditemukan akan dilakukan perbaikan dan upaya tindak lanjut. Dari hasil monitoring evaluasi dapat memberikan berbagai informasi berupa rekomendasi dan rencana tindak lanjutyang berrguna untuk memperbaiki pembelajaran akuntansi menggunakan e-learning dimasa covid-19 yang ada di UMSIDA.

Berdasarkan hasil penelitian infrastruktur e-learning yang digunakan di UMSIDA khususnya prodi Akuntansi sudah bagus , sudah didukung dengan sarana prasarana yang baik, Plafon pembelajaran e-learning yang digunkan di UMSIDA adalah moodle. Moodle merupakan aplikasi e-learning yang banyak digunakan di lembaga pendidikan yang tujuannya adalah sebagai media untuk membantu memajukan pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan mengelola pembelajaran. E-learning berbasis moodle berfungsi penuh dan sangat fleksibel. Hampir semua dan kebutuhan pengguna dapat diselesaikan dalam e-learning ini. Termasuk menjadikannya sebagai media pengelola pembelajaran [8].

Di dalam proses pembelajaran e-learning di UMSIDA terdapat standar konten yang harus dipenuhi, namun Secara umum e-learning yang digunakan kampus kurang maksimal, karena proses pembelajarannya itu tidak dilakukan secara langsung, jadi e-learning itu hanya digunakan untuk upload materi, absendi, soal, tetapi interaksi mahasiswanya tidak diterapkan disitu, interaksinya itu hanya mengumpulkan tugas , komentar diskusi, tetapi kalau di kampus lain itu zoom sudah langsung masuk di e-learning, jadi video conference sudah langsung ada disitu,hal tersebut dibenarkan oleh mahasiswa akuntansi yang menjadi narasumber peneliti,sebagaimana gambar dibawah ini merupakan perbedaan e-learning yang ada di UMSIDA & UNAIR.

Gambar 1. E-learning UNAIR

Gambar 1. E-learning UMSIDA

Di UMSIDA desain konten pembelajaran e-learning dibuat oleh dosen setiat pengampu matakuliah , berbeda dengan e-learning di UT, karena memang mereka konsen di pembelajaran jarak jauh , modul , prangkat ,soal, dan lain sebagainya itu sudah disiapkan , jadi dosen tinggal mengajarkan, kalau dosen di UMSIDA ini hebat-hebat mereka mencari materi sendiri, mengunggahnya , menggoreksi , semua di desain dosen kita sendiri. Jadi konten pembelajaran itu tergantung dosennya , dosennya mau mendesain seperti apa dan membawa mahasiswanya kemana. Hal serupa juga terjadi di e-learning UMY , e-learning yang diguakan di UMY itu lebih baik lagi , jadi dosen itu tidak sekedar membuat video didepan leptop , tetapi ada tim khusus yang disiapkan untuk dosen itu memberikan materi , jadi kayak ada studio sendiri untuk menyampaikan materi, jadi materi sudah disunsun dan ditunjang dari fasilitas kampus, ada visualisasi , video , dll, jdi mahasiswa seolah-olah berasa ada dikelas bisa tatap muka, Tanya jawab.

Kemudin dari sistem dan aplikasi e-learning yang ada di UMSIDA sudah bagus , namun perlu adanya peningkatan, seperti sistem e-learning ke sistem SIADO dosen itu belum terintegrasi , diharapkan fitur yang ada di e-learning bisa terkoneksi dengan SIM dosen mahasiswa atau SIM dosen seperti Absensi dan penilaian.

Teknologi informasi yang memadai pada perguruan tinggi akan menunjang keberhasilan proses pembelajaran, keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat tercermin dari cara dosen memberikan pembelajaran melalui e-learning. Perubahan pebelajaran di masa pandemi ini mengharuskan penggunaan ilmu pengetahuan serta teknologi menjadi lebih efisien, namun capaian pembelajaran akan menjadi sulit tercapai, tergantung dari sumber daya masing-masing perguruan tinggi. Keseriusaan mahasiswa dalam menghadapi perubahan menjadi faktor kesuksesan dalam pembelajaran dan metode dosen yang digunakan juga akan menjadi capaian keberhasilan pembelajaran. Dalam mencapai keberhasilan dalam pembelajaran e-learning dimasa covid-19 Direktorat Akademik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah melakukan pelatihan untuk para dosen di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Keberhasilan pembelajaran e-learning berhubungan dengan seluruh komponen yang terkait yakni sumber daya manusia , infrastruktur e-learning , konten e-learning , sistem dan aplikasi e-learning. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Infrastruktur, system dan aplikasi sudah mendukung dalam kegiatan pembelajaran e-learning dan dapat digunakan sebagai upaya peningkatan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik , asalkan mahasiswa membuka dan mempelajari materi yang dishare di e-larning, dengan e-learning teknik pembelajaran berubah menjadi ICT (information, communication, dan technology) melalui e-learning dosen bisa menyampaikan materi dengan menggunakan PPT yang ada suaranya atau didukung dengan video, PDF semua itu bisa mendukung untuk membantu pemahaman mahasiswa. Di e-learning juga ada forum untuk diskusi untuk menambahan pemahaman mahasiswa, jika mahasiwa kurang paham dengan materi yang disampaikan dosen bisa ditanyakan diforum atau diskusi.

Akuntansi merupakan sebuah program studi yang menyiapkan mahasiswanya untuk bisa mempraktekkan keahlian di bidang akuntansi dan mengaplikasikan skill terkait. Untuk mempelajari ilmu akuntansi pun dibutuhkan tingkat ketelitian, ketekunan, kritis, rasional, pandai menganalisis dan memecahkan persoalan. Untuk itu, tidak akan mudah jika dalam proses penyampaian dan penerimaan ilmu hanya mengandalkan proses pembelajaran e-learning yang hanya berupa materi tanpa melakukan penjelasan lebih lanjut secara tatap muka. Kualitas mengajar dapat dilihat dari tingkat mengajar dosen, dosen tidak hanya memberikan mahasiswa dengan materi dan memberikan penilaian, namun juga harus secerdas mungkin memilih strategi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan mahasiswa guna meningkatkan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik. Pembelajaran dengan e-learning perlu kemampuan kreativitas dosen untuk menyajikan materi dan metode yang digunakan agar bisa memotivasi mahasiswa agar tetap semangat dengan pembelajaran menggunakan e-leraning. Dapat kita ketahui bahwa kreativitas dosen untuk menyajikan materi sangat berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik. Akuntansi merupakan bersifat hitungan , hal tersebut membuat dosen harus lebih inovatif dan kreatif dalam menyampaikan materi agar dapat dipahami oleh mahasiswa, karena akuntansi itu memang berat karena sifatnya hitungan , menyampaikan secara offline saja terkadang mahasiswa belum tentu faham apa lagi secara online, dosennya harus menyesuaikan dengan kondisi.

Kreatifitas dan inovasi sudah ditunjukkan oleh beberapa dosen akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dalam bembelajaran dimasa covid-19 , dosen tidak hanya menggunkan e-learning dalam proses pembelajarannya , di prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mempuyai inovasi baru dalam menerapkan metode pembelajaran , yaitu dengan memanfatkan media sosial Instangram, karena live di instagram tidak dibatasi jumlah mahasiswa yang ikut dan tidak ada batasan waktu, sedangkan kalau menggunkan zoom itu dibatasi waktu yaitu 40 menit .

Gambar 3. Inovasi pembelajaran live IG

  • REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
  • Infrastruktur E-Lerning, Konten E-Learning, Sistem Dan Aplikasi E-Learning Yang Digunakan Dalam Pembelajaran E-Learning Dimasa Pandemi Covid-19 Dapat Digunakan Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Dan Kualitas Akademik Prodi Akuntansi Umsida
  • Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Dan Kualitas Akademik Prodi Akuntansi UMSIDA Dengan Adanya Pembelajaran E-Learning Dimasa Covid-19

Pemahaman merupakan tingkat kapasitas penalaran yang satu tingkat lebih tinggi dari memori atau retensi. American Accounting Association mencirikan pembukuan sebagai siklus mengenali, memperkirakan, dan menyampaikan data keuangan yang pengguna informasi mempertimbangkan dan membuat keputusan berdasarkan informasi terkini [9].Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah-mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai-nilai yang di dapatkannya dalam mata kuliah, tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep-konsep akuntansi . Sebagaimana yang telah disampaikan oleh salah satu dosen narasumber bahwa mahasiswa dikatakan paham terhadap mata kuliah ketika telah memenuhi indikator pembelajaran dan terjadi peningkatan setelah pembelajaran .

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran akuntansi menggunakan e-learning dimasa covid-19 dapat digunakan sebagai upaya peningkatan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik. Pemahaman mahasiswa itu berdampak pada kualitas akademik , jadi sejauh mana mahasiswa mengetahui tentang proses meteri pembelajaran sehingga dia mampu mengaplikasiskan atas apa yang diterima itu, itu adalah pemahaman mahasiswa , dengan mahasiswa paham itu nanti akan berdampak pada kualitas akademik. Kualitas Akademik Prodi Akuntansi UMSIDA tersebut dibuktikan dengan keberhasilan beberapa mahasiswa magang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Gambar 3. Mahasiswa Terpilih Magang Di BUMN

Sebagai sebuah sistem yang baru diterapkan, sangatlah penting untuk melihat perkembangannya di lingkungan tempat pendidikan berlangsung. E-learning tentunya membawa dampak yang sama dan juga berbeda dengan sistem tatap muka di ruang kelas yang pernah dilakukan sebelumnya. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan sumber daya manusia, oleh karena itu kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada mutu pendidikan [10]

Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik Prodi Akuntansi UMSIDA dengan adanya pembelajaran e-learning dimasa covid-19. Karena dengan menggunakan pembelajaran e-learning dimasa Covid-19 ketika mahasiswa tidak aktif maka data bisa terlihat langsung disistem dosen, dan hal tersebut langsung mempengaruhi nilai ,nilai bisa terlihat secara langsung. Hal tersebut dibuktikan dengan kenaikan grafik Indeks Prestasi Semester beberapa mahasiswa.

Gambar 4.11

Grafik kenaikan IPS

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian infrastruktur e-learning yang digunakan di UMSIDA khususnya prodi Akuntansi sudah bagus , sudah didukung dengan sarana prasarana yang baik, namun di dalam e-learning yang ada di UMSIDA belum terdapat link untuk mengakses zoom atau gmeet secara langsng. Plafon pembelajaran e-learning yang digunkan di UMSIDA adalah moodle, m oodle sebagai LMS itu sangan penting sekali , pihak U niversitas bisa memantau aktifitas dosen dan mahasiswa pada pembelajaran e-learning. Di dalam proses pembelajaran e-learning di UMSIDA terdapat s tandar konten yang harus dipenuhi. Akuntansi merupakan sebuah program studi yang menyiapkan mahasiswanya untuk bisa mempraktekkan keahlian di bidang akuntansi dan mengaplikasikan skill terkait, a kuntansi merupakan ilmu yang sifatnya hitungan dosen dirasa berat saat menyampaikan materi secara online, jadi dalam menyampaikan materi pembelajaran dosen akuntansi harus memiliki kreatif dan inovatif yang tinggi dan mampu menyesuaikan dengan kondisi. Kemudian dari sistem dan aplikasi e-learning yang ada di UMSIDA sudah bagus , namun perlu adanya peningkatan, yang perlu ditingkatkan adalah agar fitur yang ada di e-learning bisa terkoneksi secara langsung dengan SIM dosen mahasiswa atau sim dosen seperti Absensi, penilaian.

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran akuntansi menggunakan e-learning dimasa covid-19 dapat digunakan sebagai upaya peningkatan pemahaman mahasiswa dan kualitas akademik , hal tersebut dibuktikan dengan grafik kenaikan indeks prestasi semester (IPS) beberapa mahasiswa Prodi Akuntansi UMSIDA, pemahaman mahasiswa itu berdampak pada kualitas akademik , jadi sejauh mana mahasiswa mengetahui tentang proses meteri pembelajaran sehingga dia mampu mengaplikasiskan atas apa yang diterima itu, itu adalah pemahaman mahasiswa , dengan mahasiswa paham itu nanti akan berdampak pada kualitas akademik , kenaikan kualitas akademik tersebut dibuktikan dengan keberhasilan beberapa mahasiswa magang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di dalam menerapkan pembelajaran e-learning perlu adanya komitmen antara mahasiswa, dosen , dan Direktorat Akademik UMSIDA.

  • Untuk orangtua dan kakak yang selalu sabar dan memberikan doa demi kesuksesan serta kelancaran dalam segala hal.
  • Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan yang telah memberikan dukungan maupun bantuan dalam proses penyusunan hasil penelitian ini.
  • Rekan kerja yang telah memberikan dukungan maupun bantuan dalam proses penyusunan hasil penelitian ini.

References

  1. World Health Organization, “Coronavirus disease 2019 (COVID-19)Situation Report –71.,” https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200331-sitrep-71-covid-19.pdf?sfvrsn=4360e92b_8, 2020. .
  2. Kemendikbud, “SURAT EDARAN KEMENDIKBUD,” https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/se-mendikbud-pembelajaran-secara-daring-dan-bekerja-dari-rumah-untuk-mencegah-penyebaran-covid19, 2020. .
  3. Umsida, “TENTANG UMSIDA,” https://umsida.ac.id/tentang-umsida/, 2019. .
  4. W. Hartanto, “Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran,” J. Pendidik. Ekon., vol. 10, no. 1, pp. 1–18, 2016.
  5. R. K. Yin., Study Kasus Desain & Metode. T RajaGrafindo Persada, 2015.
  6. S. Hermawan and Amirullah, Metode Penelitian Bisnis, CV. sidoarjo, 2016.
  7. D. Dahiya, S., An eLearning System for Agricultural Education. 2016.
  8. S. Rizal and B. Walidain, “Pembuatan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle Pada Matakuliah Pengantar Aplikasi Komputer Universitas Serambi Mekkah,” J. Ilm. Didakt. Media Ilm. Pendidik. dan Pengajaran, vol. 19, no. 2, pp. 178–192, 2019, doi: 10.22373/jid.v19i2.5032.
  9. R. L. Surya, “PENGARUH PROFESIONALISME AKUNTAN PENDIDIK DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA,” 2016.
  10. L. P. Sinambela, “Profesionalisme Dosen Dan Kualitas Pendidikan Tinggi,” Populis, vol. 2, no. 4, pp. 579–596, 2017.