Abstract
In 2020, the whole world has entered the era of the industrial revolution 4.0. All sectors feel the impact of this 4.0 industrial revolution, namely trade, technology, and learning that has applied digital technology in the current learning and teaching process. The changes forced by Covid-19 are so fast, that preparations for various changes are not optimal. This is also felt by the world of education, readiness to learn online (online) set by the government is almost non-existent. The subject of Islamic Religious Education in class VIII at Hang Tuah 5 Middle School in Sidoarjo uses YouTube as a medium of learning as a whole. This is because it makes it easier for educators to create material that can be accessed by all students. The purpose of this study is to determine the effectiveness of online learning and the problems of learning with youtube media on the subject of Islamic Religious Education at Hang Tuah 5 Middle School Sidoarjo. The type of research used in this research is a qualitative research with the research subject is PAI Educator, Deputy Head of Curriculum at Hang Tuah 5 Middle School Sidoarjo, using a case study approach, types and sources of qualitative and quantitative data. The data collection technique was (1) observation (2) interview (3) documentation. The data analysis technique uses descriptive qualitative data analysis techniques and the research results are described in words so as to obtain a conclusion.
Efektivitas Pembelajaran Daring Dengan Media Youtube Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo
Walid Romas1), Ainun Nadlif2)
- Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
- Program Studi Pendidikan Agama Islam,, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
*Email Penulis Korespondensi : walidromas34@gmail.com
Abstract. In 2020, the whole world has entered the era of the industrial revolution 4.0. All sectors feel the impact of this 4.0 industrial revolution, namely trade, technology, and learning that has applied digital technology in the current learning and teaching process. The changes forced by Covid-19 are so fast, that preparations for various changes are not optimal. This is also felt by the world of education, readiness to learn online (online) set by the government is almost non-existent. The subject of Islamic Religious Education in class VIII at Hang Tuah 5 Middle School in Sidoarjo uses YouTube as a medium of learning as a whole. This is because it makes it easier for educators to create material that can be accessed by all students. The purpose of this study is to determine the effectiveness of online learning and the problems of learning with youtube media on the subject of Islamic Religious Education at Hang Tuah 5 Middle School Sidoarjo. The type of research used in this research is a qualitative research with the research subject is PAI Educator, Deputy Head of Curriculum at Hang Tuah 5 Middle School Sidoarjo, using a case study approach, types and sources of qualitative and quantitative data. The data collection technique was (1) observation (2) interview (3) documentation. The data analysis technique uses descriptive qualitative data analysis techniques and the research results are described in words so as to obtain a conclusion.
Keywords - Effectiveness of online learning, youtube media, Hang Tuah 5 Middle School in Sidoarjo
Abstrak . Pada tahun 2020, seluruh dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0. Seluruh sektor merasakan dampak dari revolusi industri 4.0 ini , yaitu perdagangan , teknologi , tidak terkecuali pembelajaran yang sudah menerapkan teknologi digital dalam proses pembelajaran dan pengajaran dikala ini . Perubahan yang dipaksa oleh Covid-19 ini begitu cepat , menyebabkan persiapan untuk menghadapi berbagai perubahan menjadi tidak maksimal . Hal ini pun dirasakan oleh dunia pendidikan , kesiapan untuk belajar daring (online) yang ditetapkan oleh pemerintah nyaris tidak ada . Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VIII di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo menggunakan media youtube sebagai media pembelajarannya secara keseluruhan . Hal itu dikarenakan memudahkan pendidik untuk membuat sebuah materi yang dapat diakses seluruh peserta didik . Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring dan problematika pembelajaran dengan media youtube pada mata pelajaran Pendidikan Agama Is lam di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo . Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subyek penelitian Pendidik PAI, Waka Kurikulum di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo , menggunakan pendekatan studi kasus , jenis dan sumber data kualitatif dan kuantitatif . Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi (2) wawancara (3) dokumentasi . Teknik analisa data menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif dan hasil penelitian digambarkan dalam kata-kata sehingga memperoleh sebuah kesimpulan
Kata Kunci - Efektivitas Pembelajaran daring, media youtube, SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo
Pada tahun 2020, seluruh dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0. Seluruh sektor merasakan dampak dari revolusi industri 4.0 ini, yaitu perdagangan, teknologi, tidak terkecuali pembelajaran yang sudah menerapkan teknologi digital dalam proses pembelajaran dan pengajaran dikala ini. Teknologi digital menjadi media pembelajaran yang berfungsi sangat penting untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan peserta didik.[1]
Di masa teknologi informasi, media youtube telah menjadi bagian dari kemajuan teknologi informatika pada zaman ini, terlebih dalam dunia akademik yaitu pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi terus menjadi upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.[2] Keberadaan media teknologi dan informasi dalam suatu proses mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) yang memiliki arti cukup penting. Mengingat selama ini hasil dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dinilai kurang dalam segi apapun. Karena itu, para pendidik kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang dapat membantu prosesnya pembelajaran. Antara lain, metode mengajar yang digunakan masih monoton begitu saja, tanpa menggunakan media yang tepat dengan membagikan cerminan yang lebih konkrit tentang materi yang akan disampaikan, agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal.[3]
Menyesuaikan dengan era teknologi yang berkembang pesat, aktivitas pembelajaran yang dituntut menggunakan metode ceramah dapat dikurangi dan diperkaya dengan penggunaan media pembelajaran yang lain salah satunya dengan menngunakan media platform dari google ialah youtube. Peranan media pembelajaran saat ini menakankan pada keahlian proses dan active learning, sehingga aktivitas pembelajaran saat ini menjadi semakin penting.
Youtube adalah salah satu platform dari google yang menampilkan video yang berupa audio, visual dan audio visual. Sehingga pendidik lebih dimudahkan untuk mengembangkan kemampuanya dalam mengajar tanpa dihadapan peserta didik melainkan didepan kamera maupun handphone.[4]
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seperti menyampaikan pesan audio visual pembelajaran Al-Qur’an, hadits, fiqh, akidah, akhlak dan lainnya dapat digunakan dalam pengaplikasian youtube tersebut.Itiarani, “Penggunaan Video Dari Youtube Sebagai Media Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung,” Skripsi UIN Raden Intan Lampung (2019), 116. Seorang pendidik dapat mengupload sebuah video tentang pembelajaran, sehingga dapat menarik perhatian dan tidak bosan atau jenuh para peserta didik, dengan pembelajaran yang monoton dengan secara langsung. Dengan mempunyai ide tersebut, pendidik juga dapat membuat grup tanya jawab di kolom komentar atau sebuah forum diskusi tanpa harus bertatap muka secara langsung.[5]
Pemanfaatan youtube sebagai media pembelajaran secara khusus tidak sepopuler konten atau channel yang lain. Namun banyak konten di youtube dimana pada awalnya tidak khusus bukan diupload sebagai media pembelajaran tetapi bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Misal contoh bab menjelaskan tentang cara sholat atau wudhu, yang awalnya bukan merupakan video yang dibuat tidak khusus pembelajaran. Video ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran saat materi sholat dan wudhu.[6]
Adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tanggal 18 Maret 2020, segala kegiatan yang ada didalam maupun diluar, dalam semua sektor ditunda terlebih dahulu untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 terutama dalam bidang pendidikan. Pada tanggal 24 Maret 2020, dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran no 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid 19.[7] Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan dirumah masing-masing melalui pembelajaran daring atau jarak jauh yang dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang yang bermakna oleh peserta didik
Pembelajaran yang berada di sekolah berubah di rumah menggunakan pembelajaran daring atau jarak jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring peserta didik memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.[8] Peserta didik dapat berinteraksi dengan pendidik menggunakan beberapa aplikasi seperti google classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group tidak terkecuali media youtube.
Salah satu sekolah di Sidoarjo tepatnya menerapkan youtube sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo. SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo sendiri menggunakan youtube sebagai sarana ajang promosi dan media ekstrakulikuler yang mengasah kemampuan anak dalam membuat video. Media pembelajaran yang dipakai di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo beraneka ragam mulai dari google classroom, zoom, googlemeet, yang digunakan dalam pembelajaran daring. Akan tetapi, semua itu perantara video yang di ambil dari situs youtube.
Berlakunya pembelajaran daring yang sedang diterapkan saat ini mungkin memberikan kesan sedikit berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran tatap muka. Pada saat pembelajaran tatap muka, pendidik dan peserta didik dapat berinteraksi secara langsung. Sedangkan pada pembelajaran daring, pendidik dan peserta didik berinteraksi dibalik layar komputer, laptop, maupun handphone. Bukan hanya kesan berbeda yang dirasakan, mungkin beberapa orang tua pun sangat cemas dengan berlakunya pembelajaran daring seperti ini.
Pada pengolahan data kali ini yang digunakan untuk memperoleh data yaitu, Meninjau lapangan, yaitu dengan melakukan observasi secara langsung kelapangan yaitu ke SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo untuk mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penekanannya pada lingkungan yang alamiah (natural) berarti bahwa data diperoleh dengan cara berada di tempat di mana penelitian itu akan dibuat. Data tersebut ditemukan secara langsung dari tangan pertama. Singkatnya peneliti terlibat langsung dalarn penelitian tersebut baik dalam hal pengurnpulan data melalui observasi maupun wawancara, begitu halnya juga dengan analisa dan interpretasi data.[9]
Adapun analisa yang digunakan oleh metode kualitatif yaitu setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul kemudian disusun dan diklasifikasikan dengan baik. Kemudian dianalisis dan interaksi dengan kata-kata yang menggambarkan objek penelitian disaat penelitian dilakukan, sehingga dapat diambil senuah kesimpulan secara profesional dan logis.[10]
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara ,observasi dan dokumentasi .pembahasan dalam penelitian ini ada dua aspek yaitu kurikulum dan metode pembelajaran. Adapun Langkah dalam menganalisis data adalah,
Pertama, bagaimana efektivitas pembelajaran daring dengan media youtube pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo. Kedua, problematika pembelajaran daring dengan media youtube pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, sesuai dengan pokok pembahasan penelitian efektivitas pembelajaran daring dengan media youtube pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo menghasilkan penjelasan sebagai berikut :
- Efektivitas pembelajaran daring dengan media youtube pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo tidak dapat maksimal karena dari pendidik hanya berjalan satu arah yang dimana keaktifan para peserta didik tidak dapat dipantau oleh pendidik. Pendidik tidak menggunakan seluruh fitur yang digunakan yang ada dalam youtube misal thumbanil, playlist, jadwal tonton, live streaming, kartu video, layar akhir yang tidak digunakan secara maksimal yang membuat peserta didik membinungkan pada saat mencari materi yang akan dipelajari. Tidak ada umpan balik peserta didik ke pendidik misal tidak ada pengerjaan tugas agar pembelajaran ini dikatakan efektif ada target pelajaran yang dicapai. Jadi peserta didik hanya menonton video pembelajaran saja tapi tidak semua peserta didik menonton secara keseluruhan dapat dilihat dari kolom komentar sebagai pengganti absensi peserta didik berlangsung.
- Problematika yang dihadapi baik pendidik dan peserta didik terdapat pada kuota data untuk pendidik untuk upload video ke channel youtube pendidik memakan kuota yang ekstra dalam memeberikan meteri pembelajaran daring ini. Untuk peserta didik membuat lemot dalam pembelajaran jadi tidak dapat maksimal dalam pemutaran video. Pendidik dan peserta didik tidak berinteraksi langsung pada saat pembelajaran daring berlangsung ini dikarenakan pendidik memberikan video saja tapi tidak memberikan penjelasan secara rinci dalam video ini padahal ada live streaming youtube itupun tidak dapat menonton wajah hanya pendidik yang mempunyai channel youtube tersbut yang ada videonya sedangkan peserta didik hanya berupa chat live.
- Efektivitas pembelajaran daring dengan media youtube pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo tidak tercapai dengan maksimal, hal ini dikarenakan banyak faktor penunjang yang kurang seperti sinyal jelek, kuota internet menipis dan kedisiplinan setiap peserta didik tidak sama setiap waktu saat mengikuti pembelajaran daring dengan media youtube berlangsung serta fitur live streaming, penyesuaian thumbnail, playlist, jadwal, layar akhir, kartu video dan yang lain belum pernah digunakan oleh pendidik. Tidak adanya umpan balik terhadap peserta didik dimana seorang pendidik tidak memberikan tugas dalam pembelajaran, hal ini yang dapat mengurangi keaktifan peserta didik dalam menerima atau memahami pembelajaran berlangsung akhirnya membuat peserta didik menyepelehkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini.
- Problematika yang dihadapi saat menggunakan media youtube pada pembelajaran dalam jaringan yaitu kuota internet atau paket data. Sedangkan untuk mengatasi agar komunikasi dengan dua arah atau dapat berinteraksi secara langsung dengan pendidik yaitu menggunakan fitur live streaming yang ada di youtube walaupun hanya komunikasi dengan chat setidaknya pertanyaan akan langsung dijawab oleh pendidik tidak seperti fitur kolom komentar yang belum tentu akan dijawab oleh pendidik.
Ucapan Terima Kasih
Dalam artikel ini saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya kesehatan sehingga dapat menyelesaikan artikel ini dengan sebaik mungkin. Yang kedua saya ucapkan terima kasih kepada keluarga saya terutama istri yang selalu menyemangati dan mendukung saya dalam mengerjakan artikel ini sampai selesai.
Referensi
[1]A. Baihaqi, A. Mufarroha, and A. I. T. Imani, “Youtube sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam Efektif di SMK Nurul Yaqin Sampang,” Edusiana J. Manaj. dan Pendidik. Islam, vol. 07, no. 01, pp. 74–88, 2020.
[2]M. Ramli, “Media Pembelajaran Dalam Perspektif,” J. Kopertais Wil. XI Kalimantan Vol., vol. 13, no. 23, pp. 130–154, 2015.
[3]F. Shabrina, “Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Metode Information Search Mata Pelajaran Al-Islam di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta pada Kondisi Covid-19,” J. Univ. Muhammadiyah Surakarta, pp. 1–15, 2020.
[4]F. Faiqah, M. Nadjib, and A. S. Amir, “Youtube sebagai sarana komunikasi bagi komunitas makassarvidgram 123,” Komun. Kereba, vol. 5, no. 2, pp. 259–272, 2016.
[5]Itiarani, “Penggunaan Video Dari Youtube Sebagai Media Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung,” Skripsi UIN Raden Intan Lampung, p. 116, 2019.
[6]G. Cahyono and N. Hassani, “YOUTUBE : SENI KOMUNIKASI DAKWAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN,” AL HIKMAH J. Dakwah, vol. 13, no. 1, pp. 23–38, 2019.
[7]W. A. F. Dewi, “Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar,” Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 2, no. 1, pp. 55–61, 2020.
[8]N. Sari, “Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Daringmasa Pandemic Covid-19 di MIN 3 Medan,” J. Educ. Teach. Learn., vol. 2, no. 3, pp. 44–57, 2020.
[9]J. Raco, “Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya,” Buku Metod. kualitatif, p. 171, 2010.
[10]M. B. Yolandasari, “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS II A MI UNGGULAN MIFTAHUL HUDA TUMANG CEPOGO BOYOLALI,” Skripsi IAIN Salatiga, pp. 1–82, 2020.
References
- A. Baihaqi, A. Mufarroha, and A. I. T. Imani, “Youtube sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam Efektif di SMK Nurul Yaqin Sampang,” Edusiana J. Manaj. dan Pendidik. Islam, vol. 07, no. 01, pp. 74–88, 2020.
- M. Ramli, “Media Pembelajaran Dalam Perspektif,” J. Kopertais Wil. XI Kalimantan Vol., vol. 13, no. 23, pp. 130–154, 2015.
- F. Shabrina, “Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Metode Information Search Mata Pelajaran Al-Islam di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta pada Kondisi Covid-19,” J. Univ. Muhammadiyah Surakarta, pp. 1–15, 2020.
- F. Faiqah, M. Nadjib, and A. S. Amir, “Youtube sebagai sarana komunikasi bagi komunitas makassarvidgram 123,” Komun. Kereba, vol. 5, no. 2, pp. 259–272, 2016.
- Itiarani, “Penggunaan Video Dari Youtube Sebagai Media Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung,” Skripsi UIN Raden Intan Lampung, p. 116, 2019.
- G. Cahyono and N. Hassani, “YOUTUBE : SENI KOMUNIKASI DAKWAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN,” AL HIKMAH J. Dakwah, vol. 13, no. 1, pp. 23–38, 2019.
- W. A. F. Dewi, “Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar,” Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 2, no. 1, pp. 55–61, 2020.
- N. Sari, “Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Daringmasa Pandemic Covid-19 di MIN 3 Medan,” J. Educ. Teach. Learn., vol. 2, no. 3, pp. 44–57, 2020.
- J. Raco, “Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya,” Buku Metod. kualitatif, p. 171, 2010.
- M. B. Yolandasari, “Efektivitas Pembelajaran Daring Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Ii A Mi Unggulan Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali,” Skripsi IAIN Salatiga, pp. 1–82, 2020