Abstract
This study aims to analyze the 'amil nashab contained in the Qur'an juz 1 and its implementation in qawa'id learning in class 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru. This research uses descriptive qualitative research. And data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation.The results of this study are: in the science of qawa'id there are 8 kinds of amil nashab, namely: أن، لن، إذن، كى، لام التعليل، لام الجحود، حتى، الجواب بالفاء والواو. As for what is contained in the Qur'an juz 1 is as much as 4 kinds, namely: أن، لن، لام التعليل، حتى. The method used in learning qawa'id in Arabic subjects at SMP Muhammadiyah 3 Waru is deductive in nature (qiyasi), which is a method that begins with the presentation of the rules and then examples. In the learning process the teacher explains about 'Amil Nashab to students using power point learning media and in addition to providing examples from books the teacher also looks for examples from the verses of the Qur'an.
I. Pendahuluan
Bahasa arab adalah:bahasa yang saat ini mejadi salah satu bahasa internasional. Bahasa arab juga merupakan bahasa Al-Qur’an. Sudah menjadi sebuah tuntutan dan kebutuhan bagi umat islam untuk mempelajari bahasa arab, karena salah satu sumber agama islam yaitu Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab.“Banyak diantara umat islam khususnya di Indonesia yang masih awam dengan bahasa arab. Setiap hari mereka membaca Al-Qur’an yang berbahasa arab tanpa mengerti apa makna kandungan ayat yang sedang mereka dibaca. Sehingga Al-Qur’an yang seharusnya mampu digunakan sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi umat islam manfaatnya belum mampu untuk diambil sepenuhnya. Al-Qur’an sebagai kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tanda kerasulannya. Kitab Al-Qur’an berfungsi utama yaitu memberi petunjuk, sebagaimana tercantum diantaranya dalam firman Allah Q.S. al-Isra’ (17): 9 berikut ini :
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya :Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. [1]
Maka untuk bisa memahami kandungan isi Al-Qur’an dengan baik sangat diperlukan penguasaan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bahasa arab. Bahasa Arab terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu, Sharaf, Balaghah, Muthala’ah, Mufradat, Nushus Adab ,dan lain-lain [2]. Pengajaran bahasa asing, khususnya bahasa arab, berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Sebab, pengajaran bahasa mengutamakan beberapa keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. [3]
Dari berbagai macam cabang ilmu bahasa arab yang ada, salah satu cabang ilmu yang erat kaitannya dan sangat dibutuhkan dalam memahami Al-Qur’an adalah ilmu qawa’id. Ilmu yang mencakup di dalamnya nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah:kaidah-kaidah bahasa arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (berdiri sendiri) atau ketika sudah tersusun. Tidak jauh berbeda dengan bahasa-bahasa yang lain, dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu, baik melalui komunikasi lisan atau tulisan, Bahasa Arab juga memiliki kaidah-kaidah tersendiri.
Diantara kajian dalam ilmu nahwu adalah ‘amil nashab. ‘Amil nashab merupakan salah satu ‘amil yang masuk ke dalam fi’il mudhari’. ‘Amil nashab adalah ‘amil yang menashabkan fi’il mudhori’, mempengaruhi fi’il mudhori’ menjadi berubah i’robnya dari rofa’ menjadi nashab. Terdapat sebanyak 26 ‘amil nashab di dalam Al-Qur’an juz 1. Karena banyaknya jumlah ‘amil nashab yang terdapat di dalam juz 1 ini sehingga bisa digunakan sebagai contoh-contoh dalam pembelajaran qawa’id untuk mempermudah dalam memahaminya.
II. Metode
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Karena jenis data pada penelitian ini bersifat non angka maka pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data yang diperoleh adalah berupa kalimat, pernyataan, dokumen, serta data lain yang bersifat kualitatif untuk dianalisis secara kualitatif.[4] Data yang berupa angka, skala maupun grafik yang bisa dihitung, tidak diggunakan dalam penelitian ini.“Berdasarkan pendapat Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincolin dalam Handbook of Qualytative Research“peniletian kualitatif adalah:penelitian ynag menitikberatkan pada pengukuran dan analissis hubungan sebab-akibat antara bermacam-macam variabell, sehingga penyeildikan dipandang dalam keragnka bebas nilai[5]. Secara rinci metode dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut ;
Subjek dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran bahasa arab, dan siswa-siswi kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Waru.
- Subjek dan Lokasi
- Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif .“Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah berupa dokumen, internet, serta buku-buku yang bernilai relevan. Diantara data kualitatif tersebut adalah sebagai berikut: sejarah didirikannya SMP Muhamadiyah 3 Waru, visi dan misi SMP Muhammadiyah 3 Waru, data guru dan siswa SMP Muhammadiyah 3 Waru, data kelengkapan sarana prasarana SMP Muhammadiyah 3 Waru dan proses pembelajaran bahasa arab di kelas.
Sementara“sumber.data pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, yakni :
- Data Primer : catatan hasil observasi dan wawancara dengan subjek penelitian serta dokumentasi yang relevan.
- Data Sekunder : buku, litelatur, bahan pustaka, dan kitab tata bahasa arab ilmu nahwu.
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. “Teknik dokumentasi yaitu teknik mencari data-data tentang ‘amil nashab dalam kaitannya dengan pembelajaran Ilmu Nahwu. Melalui langkah-langkah sebagai berrikut:
a. Peneliti mencari ‘amil nashab yang masuk ke fi’il mudhori’ di dalam juz 1.
b. Peneliti mengi’rob ‘amil nashab yang masuk ke fi’il mudhori’ di dalam juz 1 dengan kitab I’robul Qur’an.
c. Peneliti menganalisa makna dari setiap‘amil nashab yang masuk ke fi’il mudhori’ di dalam juz 1
2. “Teknik wawancara yaitu peneliti melakukan komunikasi interaktif dengan sumber informasi untuk mendapatkan data sesuai masalah penelitian.
3. “Teknik Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru.
Yang menjadi bagian yang paling stretagis dalam penelitian yaitu teknik“pengumpulan data, sebab sesuai berdasarkan dengan tujuan utama dalam peneiltian, yaitu mendapatkan data [6]. Oleh karena itu, pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain adalah : wawancara, observasi dan dokumentasi.
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis dan Interpretasi Data
Analisis data adalah suatu proses mengatur data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Hal yang kita lakukan dalam manganalisis menurut pengertian ini yaitu data diurutkan, dikelompokkan sesuai dengan pola, kategori, dan satuannya.”[7]
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipakai dalam menganalisis data adalah analisis isi (Content Analysis)[8]. Yang dimaksud dengan analisis isi yaitu sebuah“penelitian yang menganalisis pesan media atau isi yang membutuhkan tahapan penarikan kesimpulan dengan upaya untuk mendapatkan pemaknaan secra subjektif dan sistematis.[9]
Yang menjadi karakteristik dalam penelitian ini adalah: (a) penelitian dilaksanakan terhadap informasi yang subjeknya berbentuk majalah, buku, serta jurnal yang relevan, (b) dokumen sebagai sumber data pokoknya[10].“Ada juga yang mengemukakan bahwa teknik analisis ini dikembankan dengan landasan studi tetnang proses dan isi komunikasi yang merupakan dasar studi ilmu sosial, termasuk pendidikan.“Oleh sebab itu, ada tiga aspek yang ditekankan pada analisis ini, yakni sistematis, objektifitas, dan generalisasi konsep. Tiga aspek tersebut adalah merupakan karekteristik content analysis pada operasionalisasi analisisnya.
Usaha yang dilakukan guna mendapatkan makna serta arti yang lebih luas dan mendalam pada hasil penelitian yang dilaksanakan ini adalah merupakan proses intepretasi data. Kemudian dilakukan pembahasan hasil penelitian melalui cara meninjau hasil penelitian yang didapat secara kritis dan informasi yang akurat yang telah didapat dari majalah, buku-buku, dan lain-lain.
III. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hasil penelitian yaitu: dalam ilmu qawa’id terdapat sebanyak 8 macam ‘amil nashab, yaitu : أن، لن، إذن، كى، لام التعليل، لام الجحود، حتى، الجواب بالفاء والواو. . Adapun ‘amil nashab yang ada di dalam Al-Qur’an juz 1 berjumlah sebanyak 4 macam , yaitu : أن، لن، لام التعليل، حتى .‘Amil nashab yang terbanyak pada Al-Qur’an Juz 1 adalah أن berjumlah 12 yang terletak pada 9 ayat. Dan adapun ‘amil nashab yang paling sedikit terdapat dalam Al-Qur’an juz 1 yaitu لام التعليل sejumlah 2 yang terletak pada 2 ayat.
Makna-makma ‘amil nashab yang ada pada Al-Qur’an Juz 1 yaitu : أن حرف مصدري. أن terdapat pada Al-Qur’an Juz 1 berjumlah sebanyak 12 yang terletak pada 9 ayat, yaitu :أَنْ يَضْرِبَ...( البقرة:26)، أَنْ يُوْصَلَ...( البقرة:27)، أَنْ تَذْبَحُوْا... أَنْ أَكُوْنَ...(البقرة:67)، أَنْ يُؤْمِنُوْا...(البقرة:75)، أَنْ يَكْفُرُوْا... أَنْ يُنَزِّلَ اللهُ...(البقرة:90)، أَنْ يُّعَمَّرَ...(البقرة:96)، أَنْ يُنَزَّلَ...(البقرة: 105)، أَنْ تَسْئَلُوْا...(البقرة: 108)، أَنْ يُذْكَرَ... أَنْ يَدْخُلُوْهَا...(البقرة: 114) . لن حرف نفي. لن terdapat pada Al-Qur’an Juz 1 sebanyak 8 yang terletak pada 7 ayat, yaitu: وَلَنْ تَفْعَلُوا...(البقرة:24)، لَنْ نُؤْمِنَ...(البقرة:55)، لَنْ نَصْبِرَ...(البقرة:61)، لَنْ تَمَسَّنَا... فَلَنْ يُخْلِفَ...(البقرة:80)، وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ...(البقرة:95)، لَنْ يَّدْخُلَ...(البقرة:111)، وَلَنْ تَرْضَى...(البقرة: 120). اللام حرف تعليل. لام التعليل terdapat pada Al-Qur’an Juz 1 sebanyak 2 yang terletak pada 2 ayat, yaitu: لِيُحَاجُّوْكُمْ ... (البقرة:76)، لِيَشْتَرُوْا ... (البقرة:79). حتى حرف غاية. حتى terdapat pada Al-Qur’an Juz 1 sebanyak 4 yang terletak pada 4 ayat, yaitu: حَتَّى نَرَى اللهَ...(البقرة:55)، حَتَّى يَقُوْلَا...(البقرة:102)، حَتَّى يَأْتِيَ...(البقرة: 109)، حَتَّى تَتَّبِعَ...(البقرة: 120).
Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan oleh peneliti terhadap proses penerapan pembelajaran Qawa’id pada mata pelajaran bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru, maka diperoleh beberapa hasil penelitian sebagai berikut:
- Pada proses pembelajaran qawa’id di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa dilakukan dalam bentuk qiyasi (deduktif). Model pembelajaran qiyasi/deduktif adalah guru menyampaikan materi pelajaran di dalam proses pembelajaran dengan diawali melakukan penjelasan tentang teori terlebih dahulu baru kemudian setelah itu menampilkan contoh-contoh untuk memperkuat penjelasan dari teori yang telah disampaikan. Contoh-contoh yang diberikan diambilkan dari ‘amil nashab yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an juz 1. Selain itu,pembelajaran Qawa’id di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru juga menggunakan metode Qira’ah wa Tarjamah.
- Serangkaian proses pelaksanaan pembelajaran Qawa’id pada pelajaran bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru, dengan menerapkan model pembelajaran qiyasi/deduktif, yang meliputi: proses perencanaan, proses pengorganisasian dan proses pelaksanaan serta proses evaluasi pembelajaran, jika hanya diperhatikan pada pelaksanaan pembelajaran yang terjadi maka sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan jika dilihat dari pencapaian dari tujuan pembelajaran qawa’id.
- Pelaksanaan penerapan”model pembelajaran qiyasi/deduktif yang dilakukan oleh guru bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru, pada materi qawa’id bahasa arab sudah sesuai dengan teori model pembelajaran deduktif yang ada. Pertama adalah pembelajaran diawali dengan melalui penyampaian kaidah/konsep tentang materi qawa’id yaitu ‘amil nashab. Berikutnya setelah itu guru melanjutkan penjelasan materi dengan memberikan contoh-contoh ‘amil nashab yang diambilkan dari Juz 1 Al-Qur’an sebagai penguat dan pembuktian dari kaidah/konsep teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Sesudah menjelaskan tentang kaidah ‘amil nashab dan memberikan contoh-contoh ‘amil nashab, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk menemukan tanda/ciri serta meminta kepada siswa untuk memberikan kesimpulan tentang ciri-ciri tersebut. Seluruh rangkaian urutan proses pembelajaran qawa’id bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru tersebut bisa dilaksanakan oleh guru dengan baik.
- Dalam hal perencanaan, perencanaan pembelajaran qawa’id bahasa arab ditulis dalam bentuk RPP, karena pembuatan RPP bagi guru adalah hal yang sangat penting. Guru pengajar bahasa arab kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru juga telah melakukan persiapan dengan cukup baik, terkait tujuan dari pemblajaran, materi pembelajaran yagn akan disampaikan serta metode pembelajaran yang diterapkan. Dalam hal pengorganisasian, guru pengajar bahasa arab kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru melakukan beberapa pengorganisasian yang meliputi: pengorgenisasian ruangan kelas dan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran.
- Pada proses pelaksanaan pembelajaran bahasa arab materi qawa’id ‘amil nashab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut: Pertama, guru malakukan kegiatan membuka pelajaran, kedua guru menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa dan terakhir guru menutup kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan model pembelajaran qiyasi/deduktif yang diaplikasikan dalam pemeblajaran qawa’id bahasa arab, guru pengajar bahasa arab kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru mampu menerapkan proses pembelajaran dengan cukup maksimal. Untuk kegiatan evaluasi, guru pengajar bahasa arab kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru hanya melakukan kegiatan evaluasi yang meliputi dua ranah psikologi siswa, yakni ranah afektif dan kognitif, guru melakukan kegiatan evaluasi dengan menggunakan seperangkat alat tes dan pengamatan yang sudah disesuaikan degnan tujuan pembeljaran. Adapun yang berkaitan dengan ranah yang ketiga, yakni ranah psikomotorik, guru masih belum seberapa memperhatikan dalam proses kegiatan evaluasi yang dilakukan.
- Faktor-faktor pendukung pada proses pembelajaran materi qawa’id pada mata pelajaran bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru antara lain adalah sebagai berikut: guru pengajar bahasa arab yang berkompetensi, sarana prasana yang mendukung dengan adanya slide di kelas sebagai salah satu media pembelajaran dan juga ruang kelas yang nyaman dengan dilengkapi AC sehingga menjadikan siswa nyaman dalam belajar. Sedangkan yang menjadi faktor-faktor penghambatnya diantaranya adalah: kemapuan peserta didik yang berbeda-beda di dalam satu kelas dan sedikitnya waktu KBM jam pelajaran yang tersedia untuk mata pelajaran Bahasa Arab.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan, yaitu: Di dalam Al-Qur’an Juz 1 terdapat sebanyak 26 ‘amil nashab. Dengan rincian أن sebanyak 12 , لن sebanyak 8, حتى sebanyak 4, dan لام التعليل sebanyak 2. Pembelajaran qawa’id bahasa arab di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru disampaikan dengan model pembelajaran deduktif/qiyasi. Model pembelajaran deduktif/qiyasi adalah bentuk penyampaian materi pelajaran yang dilakukan dengan diawali memberikan penjelasan tentang teori terlebih dahulu kemudian setelah itu contoh-contoh diberikan guna memperkuat teori yang sudah diterangkan. Contoh-contoh tersebut yang digunakan dalam pembelajaran qawa’id di kelas 8D SMP Muhammadiyah 3 Waru diambil dari ‘amil nashab yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an juz 1.
Ucapan Terima Kasih
Penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik,berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian ini, oleh karena itu peneliti menyampaikan terimakasih banyak kepada:Bapak Moch. Wahyudi, M.Pd.I selaku kepala SMP Muhammadiyah 3 Waru dan seluruh keluarga besar SMP Muhammadiyah 3 Waru, yang telah menerima peneliti dengan baik dan memberikan arahan untuk suksesnya penelitian ini.
References
- Liliek Channa AW, Ulum Al-Qur’an dan Pembelajarannya ( Surabaya: Kopertais IV Press,2010).
- Imaduddin Sukamto dan Akhmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2005).
- Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab (2) (Jogjakarta: Diva Press, 2012).
- M. Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan(Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher,2012).
- Denzin K. Norman dan Lincolin S Yvonna.Handbook of qualitative research. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009).
- M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodeologi Penelitian Kualitatif, (Malang: Ar-Ruz Media, 2012).
- Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,2006).
- Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam(Jakarta: Grafindo Persada,2001).
- Hadari Nawawi, Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta: Gadja Mada University Press,1989).
- Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Cet II ( Bandung: Rosda, 2012).