Abstract
In general, the use of IoT (Internet of Things) is still not felt, one of which is the use of IoT which can be used as a file server or storage media. Therefore, we need a storage media that is cheap, simple, efficient, does not require a large space and requires relatively fast time in designing and configuring storage media. To overcome the above problems how to build, design, create, process and utilize unused goods around so that they can become useful goods and don’t require excessive costs so as to create a service that can be used and developed in a sustainable manner. After receiving information that there is a computer that is cheap, simple, and without taking up a lot of space called the Raspberry Pi. From the background of the problem above, using the Advanced RISC Machine (ARM) architecture based on System on Chip (SoC), using Linux Open Media Vault.
I. Pendahuluan
Perubahan dan perkembangan teknologi khususnya dibidang bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Disamping itu, kebutuhan akan media penyimpanan saat ini sangatlah penting, dimana setiap orang pastilah mencari, mendapatkan, menyimpan dan dipergunakan kembali apa yang telah didapatkan untuk diperbaiki atau didistribusikan kembali dalam bentuk yang berbeda. Oleh sebab itu, diperlukannya suatu media penyimpanan yang murah, simple, efisien, tidak membutuhkan ruang yang luas serta membutuhkan waktu yang relatif cepat dalam merancang dan konfigurasi media penyimpanan. [1]
Untuk mengatasi permasalahan diatas,. bagaimana berfikir membangun, merancang, menciptakan, mengolah dan memanfaatkan barang-barang tak terpakai disekeliling sehingga mampu menjadi barang yang bermanfaat serta tidak memerlukan biaya yang berlebih sehingga memunculkan sebuah layanan yang dapat dipakai dan dikembangkan secara berkelanjutan. [2]
Setelah mendapat informasi bahwa ada perangkat komputer berbiaya murah, simple, dan tanpa memakan ruang yang cukup banyak yaitu bernama Raspberry Pi [3]. Kemudian memeriksa kembali apakah spesifikasi Raspberry Pi mumpuni untuk digunakan dalam penelitian skripsi ini. Setelah memastikan, barulah memutuskan menggunakan Raspberry Pi 3b+ untuk penelitian.
Raspberry Pi ini nantinya akan difokuskan satu layanan saja dalam sebuah jaringan, yaitu file server. Dimana media penyimpanan didapat dari perangkat komputer yang bisa dipakai kembali, ditambahkan perangkat tambahan berupa docking harddisk, serta perangkat yang terbarukan. Selain itu, Raspberry Pi tidak tak memerlukan tempat luas, hingga penggunaan listrik yang selama 24 jam selama 7 hari yang tidak terlalu berat dipembiayaan dikemudian hari. Dari latar belakang tersebut, penulis memanfaatkan penggunaan teknologi menggunakan arsitektur Advanced RISC Machine (ARM) berbasis System on Chip (SoC), yang dirasa ramah lingkungan, mudah dalam pemakaian serta cepat dalam konfigurasinya serta jarang diangkat dalam skripsi dikalangan kampus, salah satunya adalah mini komputer berupa Raspberry Pi. [4]
II. metode
Metode Penelitian dilakukan dengan mengikuti Metode sebagai berikut:
Gambar 1 Metode Penelitian
- Metode Penelitian
- Teknik Analisis
Diterapkan beberapa langkah kerja analisis yang meliputi :
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk perancangan sistem. Informasi tersebut diperoleh dengan membaca literatur atau jurnal – jurnal yang berhubungan dengan tugas skripsi, seperti dasar – dasar teori, dokumentasi penggunaan utility, dan jurnal teknologi.
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan sistem. Dari tahap ini diharapkan dapat membuat solusi yang tepat untuk merancang sistem serta kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan rancangan tersebut.
Pada tahap ini, model dan perancangan sistem yang telah dibuat akan diimplementasikan berupa perangkat lunak. Kemudian dilakukan ujicoba prototipe dari rancangan yang telah dibuat. Selain itu juga akan dilakukan evaluasi terhadap prototipe yang telah dibuat serta perbaikan – perbaikan apabila diperlukan. [7]
- Studi literatur berupa design arsitektur[5]
- Analisis dan Simulation perancangan sistem[6]
- Implementasi dan evaluasi creations
- Penyusunan Skripsi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pengerjaan skripsi ini. Buku dokumentasi akan disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan skripsi ini. Dokumentasi ini dibuat agar memudahkan orang lain dan dapat dikembangkan orang lain.
III. Hasil dan pembahasan
Tahapan dasar implementasi IoT Raspberry ini dilakukan untuk mengetahui tahapan awal mula dari rancang bangun File Server Berbasis IoT Raspberry Pi 3b+ menggunakan Open Media Vault, dimana perangkat sesuai dengan yang diinginkan pada saat perencanaan. Adapun pengujian alat yang dilakukan sebagai berikut :
- Raspberry Pi 3 model b+
- Micro SD 16 Gb Class 10 HC untuk sistem operasi
- Docking station 2 bay Orico dengan USB 3.0 plus adapter 12 volt
- HDD 3.5 inch kapasitas 160 Gb dan 80 Gb jenis Seagate Sata III
- SSD V-Gen 512 Gb jenis M.2 plus converter M.2 to Sata III ukuran 2.5 inch
- Micro SD 32 Gb dan 10 Gb Class 10 HC plus Card Reader
- Monitor + kabel HDMI
- Open Media Vault versi 3.079
- 7zip/WinRar
- File Zilla atau WinSCp
- Sd Formater
- Putty (jika menggunakan Windows 7)
- balenaEtcher
Jalankan aplikasi “balenaEtcher”, kemudian pilih lokasi direktori Micro SD kemudian pilih langkah selanjutnya dan lakukan hingga proses flashing berakhir. Hidupkan perangkat Raspberry Pi dan tancapkan kabel HDMI ke layar monitor. Dalam kondisi menyala, tampil mode teks seperti gambar dibawah ini ;
Gambar 2 Mengambil file Open Media Vault
Gambar 3 Tampilan mode teks pada OMV
Langkah selanjutnya, update versi dari Open Media Vaul dari Untuk versi dasar saat terinstall menggunakan versi 3.0.79 (eramus) dan versi terakhir dari Raspberry 3b+ versi 3.0.100 (eramus), menngunakan putty (pada Windows 7) atau menggunakan Command (pada Windows 10). Tampil seperti mode dibawah ini ;
Gambar 4 Proses versi awal 3.0.79
Gambar 5 Proses versi 3.0.100 telah selesai
Pastikan tidak ada device yang tertancap. Jika dilihat bisa dilihat pada menu ”Storage, Physical Disks” dan hanya ada satu device yang tertancap yaitu Micro SD Operating Sistem OMV. Kemudian pasang semua jenis harddisk baik SSD, HDD atau Micro SD. Setelah terpasang, klik tombol “Scan” pada menu samping bar yaitu “Storage, Physical Disks”, maka akan tampil device seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6 Device belum terpasang
pada perangkat Raspberry Pi 3b+
Gambar 7 Device yang terpasang sudah
muncul pada perangkat Raspberry Pi 3b+
Langkah selanjutnya, buat user account untuk pengguna guna mengakses Open Media Vault pada Raspberry Pi 3b+. Klik “Access Right Management”, arahkan ke “Users” lanjut ke arah “Add” Lanjut untuk pengisian biodata yang diperlukan, isi dan buat sesu dengan kebutuhan yang diperlukan, pengisian informasi user, dapat dijadikan informasi sebagaimana tabel dibawah ini beserta tampilannya dibawah ini;
Gambar 8 Tampilan form akun
Gambar 9 Tampilan akun sesuai dengan kebutuhan
Tabel 1. Tabel akun dan password sesuai dengan kebutuhan
User | Pass | Confrim Pass | |
aca | aca@gmail.com | aca1234 | aca1234 |
ahmad | ahmad@gmail.com | ahmad1234 | ahmad1234 |
al | al@gmail.com | al1234 | al1234 |
ali | ali@gmail.com | ali1234 | ali1234 |
bruno | bruno@gmail.com | bruno1234 | bruno1234 |
resa | resa@gmail.com | resa1234 | resa1234 |
Langkah selanjutnya ialah konfigurasi shared folder pada Open Media Vault di Raspberry Pi 3b+, Klik “Access Right Management”, arahkan ke “Users” lanjut ke arah “Add”. Pilih drive yang ada berupa Drive dengan “RAID Management”. Kemudian isi form dengan ketentuan “Name”, pilih “Drive” dengan keinginan, pilih “Path” dam pilih ketentuan berupa “Everyone”. tampilannya seperti dibawah ini;
Gambar 10 Tahapan konfigurasi shared folder
Gambar 11 Tampilan device yang muncul
Gambar 12Tampilan akhir konfigurasi shared folder
Sebagai langkah yang terakhir dalam rancang bangun, ialah mengaktifkan Protokol FTP. Pilih “Service” kemudian pilih “FTP”, ganti ke posisimenjadi “Enable”, ganti port default dari “21” ke port “321”, ubah max“Connection per Host”menjadi “0”. Ganti ke tab sebelah yaitu “Shares” dan Klik “Add”.
Gambar 13 Konfigurasi FTP pada OMV
Gambar 14Bagian yang akan dishares
Gambar 15Pilih drive yang tersedia
Sebagai Step akhir pada rancang bangun, patutnya untuk melakukan ujicoba pada Protokol FTP, untuk pertama proses ujicoba di platform Windows 7 dengan mengunakan aplikasi WinSCP.
Gambar 16 Pada Group 1, mempunyai hak akses untuk melihat saja
Gambar 17 Pada Group 2, mempunyai hak akses untuk melihat membuat dan mengeksekusi
Gambar 18 Pembuatan folder pada
Grup 1 berhasil pada OS linux
Gambar 19 Untuk di folder Grup 2,
tidak berhasil diakses pada OS linux
Gambar 20 Tampilan membuat koneksi
Gambar 21 Folder Grup 1 tidak berhasil diakses
Gambar 22 Tahapan membuat folder pada Grup 2,
hanya bisa melihat apa saja yang ada di direktori
Selain dari pada itu, dapat disimpulkan bahwa ada hasil pembanding pemrosesan data atau Benchmark pada perangkat setiap perangkat, antara device yang bersifat personal dengan bersifat RAID 5. Dalam pemrosesan data atau Benchmark, menggunakan Windows 7 menggunakan wireless untuk transfer data serta untuk mengecek secara AHCI dan Macbook versi Sierra menggunakan kabel dengan ethernet 100 mbps
Gambar 23 Tampilan kecepatan Benchmark Data menggunakan aplikasi Speedtest USB dan CrystalDiskMark
- Tahapan Konfigurasi
- Konfigurasi Media Penyimpanan
- Konfigurasi User
- Konfigurasi Shared Folder
- Aktifasi File Transfer Protokol
- Proses Ujicoba FTP
- Perbandingan Pemrosesan Data ( Benchmark Data )
- Hasil Rancang Bangun IoT
Dari kesimpulan diatas, bahwa rancang bangun dan implementasi penyimpanan file server berbasis IoT dengan Raspberry Pi 3b+ menggunakan OMV berjalan lancar dengan menggunakan docking berisikan 2 bay untuk guna harddisk ukuran 3.5 inch, sedangkan untuk SSD menggunakan konverter, untuk lebih gambar lebih detailnya bisa dilihat seperti gambar dibawah ini
Gambar 24 Tampilan akhir rancang bangun dan implementasi
penyimpanan file server berbasis IoT dengan Raspberry Pi 3b+
VII. Kesimpulan
Dari hasil Rancang Bangun dan Implementasi Penyimpanan file server berbasis IoT dengan Raspberry Pi 3b+ menggunakan OMV, didapat kesimpulan sebagai berikut :
- Rancang bangun dengan mengimplemetasikan penyimpanan file server berbasis Raspberry Pi 3b+ berjalan lama dan sedikit mengalami kendala namum berakhir dengan lancar
- Mampu berjalan baik di lintas platform, baik di platform Windows, iPhone 5S dengan iOS 12.5.2 dan Linux khususnya Ubuntu versi 20.10.
- Mempermudah pengguna dalam membutuhkan media penyimpanan dalam satu area network
- Untuk pengembanggan dapat menggunakan Rancang bangun dengan Raspberry Pi 4 dengan berbagai macam variasi RAM dan kedepan diperlukanya dalam penambahan hardidisk maka dibutuhkan Docking Station USB 3.0 berisikan 2 slot atau lebih.
- Untuk lebih powerfull, alangkah lebih baik mendalami konsep untuk sistem RAID 0, RAID 1, RAID 3, RAID, 5 dan RAID 10 atau RAID 01 dan cara penanganan dalam bentuk recovery.
Dengan demikian, pada kesempatan kali ini izinkan saya sebagai penulis untuk menghaturkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar sebesarnya kepada yang terhormat :
- Bapak Dr. Hidayatulloh, M.Si, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
- Bapak Dr. Hindarto, S.Kom., MT, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
- Bapak Ir. Sumarno., MM, selaku Kepala Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
- Yulian Findawati,ST., M.MT selaku Dosen Wali Informatika
- Bapak Mochamad Alfan Rosid, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
- Secara Khusus, Penulis mengungkapkan rasa terimakasih yang tiada tara kepada seluruh keluarga tercinta
References
- R. M. N. Halim, “Penerapan Network Attached Storage (NAS) berbasis Raspberry Pi di LP3SDM AZRA Palembang,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 6, no. 3, p. 309, 2019, doi: 10.25126/jtiik.2019631416.
- S. Subandri and S. Hanadwiputra, “Penerapan Teknologi Cache Server Berbasis Iot Dengan Raspberry Pi3 Menggunakan Metode Forward Chainning,” Kilat, vol. 7, no. 2, pp. 169–177, 2018, doi: 10.33322/kilat.v7i2.360.
- A. P. Sujana, “Implementasi Cluster Server Pada Raspberry Pi Dengan Menggunakan Metode Load Balancing,” Komputika J. Sist. Komput., vol. 8, no. 1, pp. 37–43, 2019, doi: 10.34010/komputika.v8i1.1623.
- I. Islami, “Monitoring Jaringan Portabel Menggunakan Raspberry PI,” no. 1, pp. 1–4, 2015.
- E. S. Han and A. goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019.
- T. I. S. Jonifan, “Pembuatan Network Attached Storage Menggunakan Freenas Dan Konfigurasi Redundant Array of Independent Disk,” Pembuatan Netw. Attach. Storage Menggunakan Free. Dan Konfigurasi Redundant Array Indep. Disk, vol. 22, no. 1, pp. 21–30, 2017.
- E. Rohadi, A. Prasetyo, and M. F. Rahmat, “Implementasi Klaster Komputer Mini Raspberry Pi Metode Load Balancing Menggunakan Algoritma Round Robin,” J. Inform. Polinema, vol. 5, no. 3, p. 132, 2019, doi: 10.33795/jip.v5i3.248.
- R. H. Putra and W. Sugeng, “Implementasi Cluster Server pada Raspberry Pi dengan Menggunakan Metode Load Balancing,” J. Edukasi dan Penelit. Inform., vol. 2, no. 1, pp. 41–45, 2016, doi: 10.26418/jp.v2i1.14988.
- Harjono and A. P. Wicaksono, “Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS ( Development of Network Storage Using FreeNAS),” Juita, vol. IV, no. 2086–9398, pp. 12–16, 2016.
- D. L. Fay, “No Title No Title No Title,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., vol. 1, no. 2, pp. 1299–1306, 1967.
- T. Akbar, Jusak, and T. Susanto, “Analisis Perbandingan Kinerja Freenas dan Nas4free Sebagai Sistem Operasi Jaringan Network Attached Storage (NAS) pada Local Area Network (LAN),” J. Sist. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 10–18, 2014.