Abstract
In SMA Dian Indonesia the report card data entry process is still constrained by the complexity of the application flow that is used. Each subject teacher gives a grade to the homeroom teacher to be processed into a report card. This made it difficult for the homeroom teacher to process the data provided by the subject teacher so that the process of processing report cards was hampered."This study aims to determine the process of developing the 2013 Curriculum Report Card Processing Application at Dian Indonesia High School. Based on the results of the analysis, it was obtained 90% in the very feasible category by media experts, and from the teacher the average validity was obtained 80.7% with the feasible category. So it can be concluded that the development of the 2013 Curriculum Report Card Processing Application is very suitable for use at Dian Indonesia High School.
Pendahuluan
“ Sistem pendidikan yang diterapkan di SMK memang Berbeda dengan SMA tetapi kurikulum yang diterapkan sama, yaitu Kurikulum-2013.Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga Pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah bermutu dan berkualitas [1]. Kurikulum memiliki fungsi sebagai acuan atau pedoman. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Dalam dunia pendidikan kurikulum juga mengalami perkembangan seperti kurikulum 2013 yang digunakan sekarang ini merupakan perkembangan dari kurikulum sebelumnya [2].
Metode
Model yang digunakan adalah pengembangan model 4D. Model pengembangan 4D merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran. Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran) [3].
Gambar 1. Alur Prosedur Penelitian Pengembangan
Penelitian ini dimulai dengan mengembangkan produk berupa sistem informasi yang berbasis visual basic. Produk aplikasi pengolahan raport siswa berbasis aplikasi yang dikembangkan menggunakan visual basic. Tahap pertama merupakan tahap define yang tujuannya untuk menetapkan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengembangan. Penetapan syarat ini nanti ditentukan dengan cara mengamati apa saja kebutuhan yang sesuai untuk guru di SMK DIAN INDONESIA.
Tahap kedua merupakan tahap perencanaan dalam pembuatan aplikasi nilai raport. Pada tahap desain ini peneliti menetukan apa saja yang akan terlibat dalam pembuatan aplikasi nilai raport seperti storyboard yang menggambarkan tampilan aplikasi nilai raport dan flowchard yang berfungsi untuk menentukan alurnya [4]. Selain itu desain aplikasi yang akan disajikan pada aplikasi nilai raport. Desain storyboard dan flowchard akan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dilakukan revisi apabila desain masih belum sesuai. Setelah direvisi dan hasilnya baik dan valid maka peneliti akan melanjutkan tahap selanjutnya sesuai dengan desain alur yang sudah dibuat [5].”
Tahap ketiga merupakan tahap pengembangan yang dilakukan setelah tahap desain untuk menghasilkan produk yang akan dihasilkan [6]. Pada tahap ini peneliti akan mengembangkan produk aplikasi nilai raport menggunakan software yang sesuai. Setelah dilakukannya pengembangan nantinya akan dilakukan pengkajian atau di validasi oleh ahli media dan guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penilaian atas kelayakan mengenai isi, dan tampilan dari aplikasi tersebut. Hasil dari penilaian akan dijadikan sebagai landasan atau acuan untuk revisi, sehingga dapat menghasilkan aplikasi nilai raport yang layak dan bagus manfaatnya. Pada tahap ini produk akan diuji cobakan pada kelompok kecil yaitu guru di SMK DIAN INDONESIA.”
Pada tahapan terakhir ini merupakan tahap akhir dari pengembangan produk. Pada tahap ini setelah produk direvisi lalu akan di implemetasikan kepada guru, sehingga peneliti dapat melakukan pengukuran ketercapaian tujuan [7]. Apabila tujuan belum bisa tercapai maka nantinya perlu dijelaskan solusinya agar tidak terulang kesalahan tersebut. peneliti melakukan sosialisasi produk kepada guru. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh respons, umpan balik terhadap aplikasi nilai rapot . apabila respons guru sudah baik dan layak, maka produk akan disebarluaskan dan bisa diperbanyak agar bermanfaat untuk guru lain yang mungkin membutuhkan [8].”
Hasil dan Pembahasan
Bagian ini akan membahas hasil dan pengembangan media. Prosedur penelitian dan pengembangan aplikasi pengolahan raport kurikulum 2013 menggunakan pengembangan perangkat lunak 4D. Model 4D memiliki 4 tahapan yaitu tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Pembahasan meliputi perencanaan dan pengembangan pengolahan raport. Pembahasan penyajian data hasil validasi, analisis data validasi, dan hasil kelayakan aplikasi pengolahan raport yang di kembangkan.
“Pada tahap pendefinisian ini peneliti melakukan survei lapangan yang dilakukan di SMK DIAN INDONESIA melalui wawancara dengan guru kelas. serta menganalisis teknik pengolahan nilai raport yang tersedia dan observasi terkait permasalahan sistem pengolahan nilai raport dari guru kelas.”
Selain observasi pada kegiatan pengolahan nilai raport“guna mempermudah dalam pengolahan pembuatan raport.
“Analisis awal merupakan proses identifikasi masalah-masalah yang dihadapi saat melakukan rekap nilai. Analisis ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung. Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam mengoperasikan aplikasi yang susah untuk guru yang kurang memahami dalam teknologi.”
“
- Front-end Analysis (Analisis Awal)
- Concept Analysis (Analisis Konsep)
“Tahap analisis konsep yaitu dengan analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kegiatan pembelajaran“guna mengetahui kondisi didalam kelas, peneliti juga melakukan analisis pada silabus dan sumber belajar yang digunakan. Menganalisis silabus bertujuan untuk menentukan KI dan KD yang digunakan serta menentukan konsep pembelajaran yang akan diterapkan nantinya dan peneliti memilih”KI dan KD .
Setelah tahap persiapan“selesai dan data diperoleh, barulah peneliti melakukan tahapan yang kedua yaitu design [9][10]. Tahap design bertujuan untuk menyiapkan storyboard dari produk. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan”design objek, design pembuatan, dan design membangun aplikasi“yang terdiri dari perancangan Interface (anatarmuka) dan perancangan menu aplikasi pengolahan nilai raport[11]. Hasil akhir dari perancangan ini adalah produk yang dilanjutkan dengan validasi oleh dosen pembimbing dan validasi ke ahli. Dibawah ini merupakan”hasil dari storyboard perancangan/design sistem pengolahan nilai raport yang dikembangkan :
Gambar 4.1 Tampilan awal program
Gambar 4.2 Tampilan Open Dialog Saat Melakukan Entry Data
Gambar 4.3 Tampilan Entry Data
- Pada tampilan awal program
- Pada menu utama masuk aplikasi ARS ditampilkan menu entry dan cetak. Didalam menu cetak terdapat open raport
- Pada saat button entry data raport di tekan maka akan muncul tampilan entry data.
- Pada tampilan output entry data akan muncul pada gambar 4.4 akan memunculkan hasil dari pengentryan data.
Gambar 4.4 Tampilan hasil dari entry data
Gambar 4.5 Tampilan format cetak raport
Produk“yang dikembangkan berupa aplikasi pengolahan nilai raport yang dapat dijalankan pada dekstop dengan sistem operasi windows barbasis dekstop. Proses “pengembangan pengolahan nilai raport berbasis dekstop menggunakan aplikasi yaitu Visual Basic.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengujian Aplikasi Raport Sekolah yang dikembangkan penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D tahap Define (pendefenisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (penyebaran) tetapi dikarenakan keterbatasan penelitian tahap disseminate (penyebaran) tidak dilaksanakan. Sedangkan aplikasi raport telah memenuhi kriteria kevalidan dengan memperoleh skor rata - rata dari semua aspek penilaian validator yaitu 85,3% yang berada pada kategori sangat layak digunakan tanpa revisi, sehingga layak untuk digunakan berdasarkan penilaian para ahli.
References
- Rusman, (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajawali Press
- Kumorotomo,Wahyudi. dan Agus,Subando Margono. (2011). Sistem informasi manajemen dalam organisasi-organisasi publik : Gadjah Mada University Press.
- Ahmadi, Ruslan. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Ar-ruzz Media
- Djaelangkara, R. T., Sengkey, R., & Lantang, O. A. (2015). Perancangan Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Web Studi Kasus Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Tomohon. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 4(3), 86-94.
- E. Sutanta, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, Yogyakarta: Andi, 2011
- Hasbullah, H. 2015. Kebijakan Pendidikan: dalam Perspektif Teori, Aplikasi, dan Kondisi Objektif Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Jogiyanto, H.M., 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, ANDI, Yogyakarta.
- Karno, H. W., & Wicaksono, T. A. (2016). Sistem Informasi Penilaian Siswa Ekstrakurikuler Menggunakan Visual Basic 6.0 Pada SMA Negeri 1 Bojong. Jurnal Surya Informatika, 2 (1).
- Khoirudhin, A. (2018). Aplikasi Pengolah Nilai Peserta Didik Pada SDIT Nur Hasan Senting Berbasis Desktop. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 17(1), 34-41.
- Permana, C., & Setiawan, R. (2016). Pengembangan Aplikasi Pengolahan Nilai Siswa Berbasis Web di Sekolah Dasar Negeri. Jurnal Algoritma, 13(1).
- Purba, M. (2017). Perancangan Aplikasi Nilai Siswa Pada Sekolah Dasar Negeri 23 Palembang. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), 6(2), 93-98.