Abstract
This study aims to determine the effect of using skimming techniques and describe the use of skimming techniques in understanding the reading content of elementary students. This study uses the System Literature Review (SLR) research method. From the results of several studies that have been successfully reviewed, it shows that the use of skimming techniques in understanding reading content is the right technique to use in understanding reading content because skimming techniques can increase students' knowledge of reading more. The use of skimming techniques can be done in the first way, having questions to look for, reading book titles and subtitles, reading with rapid eye movements, understanding sentences in the reading, then being able to draw conclusions. Based on the analysis that has been done, it can be concluded that the use of skimming techniques has a very good effect on students 'reading comprehension and can be an alternative or method to help improve reading content comprehension and broaden students' knowledge.
I. Pendahuluan
Membaca merupakan suatu kemampuan yang diperlukan oleh siswa yang nantinya dapat digunakan untuk memahami berbagai macam informasi yang diterima. Pada umumnya, membaca dengan baik memang sangat dianjurkan mengingat kehidupan yang tidak pernah lepas dari berbagai informasi yang diperoleh dari berbagai media, guna memperluas pengetahuan masyarakat. Sebagai masyarakat yang sadar akan perkeembangan ilmu pengetahuan, teknologi yang semakin canggih dan semakin banyaknya informasi dalam segala bidang, maka dari itu meningkatkan kemampuan membaca dan memahami isi bacaan tersebut perlu dikembangkan sejak dini atau memasuki usia sekolah, karena tentunya kita tidak mau dianggap masyarakat yang buta akan informasi di era sekarang ini.
Setiap siswa perlu menguasai keterampilan membaca. Keterampilan membaca isi bacaan perlu dipahami selama studi selesai. Seperti yang kita ketahui bersama, untuk mendaftar siswa SD dan jenjang yang lebih tinggi, yang terbaik adalah siswa mampu membaca, menulis dan berhitung. Inilah salah satu alasan mengapa membaca perlu diajarkan sejak usia dini. Membaca merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya untuk belajar, tetapi juga sebagai manusia yang membutuhkan wawasan yang luas, mampu berbicara dan menulis sesuai dengan apa yang mereka baca.
Membaca sangat fungsional dalam kehidupan manusia. Dalam lingkup pembelajaran di sekolah, bukan hanya masalah tidak baiknya suatu teknik ataupun metode yang diajarkan oleh seorang guru. Namun suasan hati pada siswa juga berpengaruh terhadap motivasi dan minat belajarnya.
Kajian Keterampilan Membaca, Progress in International Reading Literacy Research (PIRLS) 2006, menunjukkan bahwa kemampuan siswa sekolah dasar di Indonesia sangat rendah. Kemampuan pemahaman bacaan rata-rata hanya sekitar 30% (Mullis et al., 2007). Ada dua aspek pengukuran PIRLS, yaitu tujuan membaca dan proses pemahaman. Dalam hal tujuan membaca terbagi menjadi dua sub bidang yaitu membaca cerita atau karya sastra dan membaca untuk memperoleh dan memanfaatkan informasi yang masing-masing 50% sugesti. Berbagai aspek proses pemahaman mencakup empat sub-bidang, yaitu memahami informasi (20%), menarik kesimpulan (30%), menafsirkan dan mengintegrasikan informasi (30%), dan mengevaluasi konten bacaan, penggunaan bahasa dan elemen teks (20%).
Pada tahun 2011, International Reading Literacy Study (PIRLS) kembali melakukan studi tentang keterampilan membaca. Mullis dkk mencontohkan pada tahun 2011 bahwa kemampuan membaca siswa sekolah dasar Indonesia tergolong rendah. Diketahui bahwa hanya 5% siswa di Indonesia yang menunjukkan kemampuan membaca mereka mencapai tingkat tinggi dan lanjut dalam penelitian, kemudian lebih dari 30% siswa memiliki kemampuan membaca rendah. Hampir 40% siswa memiliki kemampuan membaca rendah dan hanya 25% siswa. Kemampuan membaca mencapai tingkat menengah. Dari segi kemampuan membaca tidak hanya memiliki standar membaca, tetapi juga memiliki standar membaca yaitu membaca dengan pemahaman, memahami makna isi bacaan, makna dan makna bacaan.[1]
Pada kenyataannya yang diketahui peneliti, memang banyak sekali siswa yang memiliki kemampuan pemahaman yang rendah dalam membaca. Masalah yang diketahui dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada topik membaca adalah kurangnya minat dan kemampuan pemhaman membaca siswa. Masalah pada pemahaman membaca merupakan salah satu persoalan penting dalam lingkup pendidikan. Selama ini, dapat diketahi bahwa banyak sebagian besar siswa yang memili anggapan jika mereka membaca lebih lambat, maka mereka dapat lebih memahami isi dari bacaan tersebut. Namun yang terjadi dan dan dapat kita lihat, bahwa membaca dengan lambat justru cenderung menimbulkan rasa bosan dan membuat pikiran tidak fokus. Sehingga, masih banyak siswa yang menyelesaikan suatu pargaraf yang mereka baca dari kalimat pertama hingga akhir, tanpa memahami maksud dari bacaan tersebut.
Namun, permasalahan yang terjadi pada siswa dalam memahamai isi bacaan juga dapat disebabkan oleh teks bacaan yang terlalu panjang dan kalimat yang sulit dipahami oleh siswa usia sekolah dasar. Tingkat kecepatan membaca seseorang menjadi suatu masalah dalam memahami suatu isi bacaan. Tinggi rendahnya seseorang dalam membaca, dapat mempengaruhi kemampuan pemahaman terhadap suatu bacaan.
Kecepatan membaca berkaitan erat dengan pemahaman bacaan. Orang dengan (tingkat membaca dan pemahaman tinggi dapat menyelesaikan bacaan dan memahami konten dalam waktu singkat, sehingga mereka dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan. Bagi seseorang yang dapat membaca dan memahami pada tingkat rendah atau bahkan tingkat yang sangat rendah, orang tersebut mungkin mengalami gangguan memori, sehingga ia harus mengasah ingatannya agar mengingat paragraf, kalimat dan kata yang telah dia baca. Oleh sebab tu, guru harus memiliki selektivitas dan kreativitas yang setinggi-tingginya agar dapat mengajar dan mengasah "otak" siswa, sehingga pemahaman siswa terhadap konten bacaan dapat ditingkatkan. Teknologi yang digunakan untuk mengajar juga harus memenuhi tujuan belajar agar siswa dapat menerima dan memahami kata-kata yang diberikan.
Dalam penelitian ini, peneliti menekankan pemahaman bacaan untuk siswa kelas V SD dalam buku bahasa Indonesia pada teks narasi. Diketahui banyak siswa yang kurang dapat memahami bagaimana membaca teks narasi dengan tingkat pemahaman yang tinggi. Apalagi teks narasi dalam buku bahasa Indonesia dikenal dengan bacaan yang cukup panjang untuk dibaca oleh siswa. Maka tidak heran jika siswa terkadang malas untuk membacanya, bahkan untuk memahami dan menjawab soal dari bacaan teks narasi tersebut. Selain harus membaca dengan cermat, siswa juga harus pandai membaca dengan gerakan mata yang cepat dan pastinya paham apa yang telah mereka baca.
Teknik Skimming merupakan teknik membaca khusus untuk pembacaan yang cepat dan efektif. . Teknik skimming mencakup aktivitas membaca yang lebih komprehensif yang membutuhkan kemampuan khusus. Kelebihan penggunaan teknik skimming ini adalah, memudahkan siswa memahami apa yang dibaca dan menghemat waktu karena dengan teknik ini siswa hanya diperlukan mencari pembahasan yang dicari di daftar isi, setelah itu melakukan pengecekan tabel. isi. Sub-bab kemudian menggunakan teknik skimming untuk membaca. Selain itu, keunggulan dari teknik skimming ini adalah siswa terbiasa membaca dengan cepat dan efektif sejak usia SD. Setelah menemukan topiknya atau informasi yang dicari siswa, siswa dapat menormalisasi bacaannya kembali untuk memahami isi topik.. Dengan demikian, teknik skimming dapat digunakan untuk pemahaman isi bacaan pada siswa SD. Oleh karenanya, fokus artikel ini adalah mendeskripsikan mengenai penggunaan teknik skimming dan pengaruhnya pada siswa sekolah dasar.
II. Metode
Penelitian disini menggunakan System Literature Review (SLR), yang merupakan penelitian literatur sistematis, jelas dan komprehensif, dengan metode pencarian eksplisit untuk mengumpulkan data yang ada untuk diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi, serta melibatkan suatu proses telaah dalam penelitian. System Literature Review (SLR) dalam penelitian ini menggunakan buku panduan teknis penulisan penelitian systematic review terbaru dimana metode systematic literature review ini menggunakan populasi, teknik sampling, dan sampel. Metode ini bertujuan sebagai penunjangan penelitian agar dapat menjelaskan latar belakang dari penelitian sebagai subjek penelitian, serta memahami mengapa dan bagaimana menggunakan hasil penelitian sebagai referensi penelitian terbaru. Metode System Literature Review (SLR) yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilaksanakan agar kredibilitas hasil penelitian literatur diakui. Tahapan tersebut digambarkan sebagai berikut ini:
Identifikasi masalah merupakan proses mengidentifikasi dalam permasalahan. Research problem ialah salah satu proses penting dalam memberikan kualitas dalam penelitian. Penelitian disini peneliti mempelajari masalah yang terdapat pada jurnal penelitian nasional dalam laporan penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mengakibatkan permasalahan membaca pada anak yang meliputi perasaan, pemahaman dan teknik belajar.
Peneliti mencari data dalam penelitian ini melalui portal jurnal yang dengan diakses (seperti Google Scholar). Berdasarkan judul penelitian “Pemahaman Isi Bacaan dengan menggunakan Teknik Skimming pada Siswa Sekolah Dasar”, peneliti melakukan pencarian data jurnal dengan menggunakan keywords “reading comprehension dan teknik skimming”. Peneliti menggunakan Google Scholar, karena selain memberikan data informasi terkini yang ditampilkan sesuai yang kita perlukan.
Screening merupakan suatu penyaringan atau pemilihan data yang bertujuan sebagai seleksi dari berbagai pertanyaan penelitian berdasarkan pembahasan yang dipelajari. Subjek penelitian ini adalah menggunakan teknik skimming untuk memahami konten bacaan.
Dalam penilaian kualitas ini, metode System Literature Review (SLR), implikasinya menggunakan standar nilai yaitu Google schoolar untuk mengevaluasi sumber data jurnal yang sesuai. Kondisi ini dapat membuat data atau jurnal yang diperoleh tidak valid untuk dianalisis lebih lanjut.
Jika semua data yang memenuhi persyaratan telah diklasifikasikan untuk semua data yang ada, ekstraksi data dapat diselesaikan. Setelah itu menentukan jumlah data awal yang dimiliki (berapa yang dapat memenuhi syarat untuk dianalisa lebih lanjut) melalui proses filter.
Menurut Sugiyono populasi adalah suatu bidang umum, terdiri dari objek atau pembahasan dimana jumlah dan ciri-ciri sebagai penelitian dan kesimpulan diarahkan oleh peneliti.[2] Adapun populasi dalam penelitian ini adalah jurnal nasional terkait pemahaman isi bacaan dengan menggunakan teknik skimming pada siswa SD. Teknik sampling merupakan pemilihan sebagian dari populasi untuk mewakili populasi. Menurut demografi yang telah diketahui sebelumnya, karakteristik tersebut dikatakan pada kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dari penelitian ini, jurnal yang kaitannya mengenai pemahaman isi bacaan siswa dan teknik skimming. Sampel pada penelitian ini sejumlah 20 jurnal nasional terkait pemahaman isi bacaan siswa dan teknik skimming.
Variabel penelitian merupakan atribut atau sifat atau nilai dari seseorang, objek atau aktivitas yang memiliki variasi tertentu. Variasi tersebut ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2012).[3] Variabel independen dari penelitian ini adalah pemahaman isi bacaan, sedangkan variabel dependennya adalah teknik skimming
Setelah melewati tahap screening hingga ekstrasi data maka dalam penelitian ini dapat dilakukan analisa data secara kualitatif.
Hasil data yang dihubungkan dengan rumusan masalah dan membandingkan dengan penemuan sebelumnya sehingga dapat diketahui apakah data yang telah terkumpul membuktikan bahwa penggunaan teknik skimming dapat meningkatkan pemahamasan isi bacaan pada siswa.
-
Tahapan
Systematic Reviews
- Identifikasi masalah
- Pencarian Data
- Screening
- Penilaian Kualitas
- Ekstrasi Data
- Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
- Variabel Penelitian
- Analisa Data
- Penulisan Hasil Studi Literatur
- Kesimpulan Penelitian
Tahapan kesimpulan penelitian meliputi uraian singkat hasil analisis deskriptif dari fakta ataupun hubungan logis, dan berisi jawaban dalam rumusan masalah yang disajikan dengan pertannyaan-pertanyaan. Jawaban seluruhnya hanya memfokuskan pada penyesuaian jumlah jawaban sesuai dengan lingkup pertanyaan dan bentuk pertanyaan. (Handayani, 2017).[4]
III. Hasil dan Pembahasan
Setelah pengumpulan dari bebrapa jurnal dengan menggunakan situs jurnal yang diakui seperti Google Scholar, telah didapatkan 105 jurnal yang telah diidentifikasi dan dilakukan kriteria kelayakan. Setelah itu dilakukan penyaringan dan didapatkan 35 jurnal. Kemudian dilakukan excluded studies berdasarkan kriteria inklusi sehingga didapatkan 4 jurnal yang memenuhi syarat untuk review. Dari jurnal dapat ditemukan hasil bahwa dari 4 jurnal yang direview, terdapat 1 jurnal kuantitatif (Muhtarom, Rexsa Habsah, 2019), 1 jurnal eksperimen (Maulina Hendrik, Roslinah, 2019), 2 jurnal PTK (Penelitian Tindakan Kelas) (Baridatul Munawaroh, Suhel Madyono, Suwarti, 2018 dan Yolanda Seprina, 2019).
Judul dan Penulis (Tahun) | Desain Penelitian | Sampel | Instrumen | Hasil |
Kemampuan Memahami Bacaan Melalui Teknik Skimming dengan Taktik Menggarisbawahi Ide-Ide Kunci Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 11 PangkalpinangPenulis : Maulina Hendrik, Roslinah (2019) | Pra-eksperimental designs menggunakan OneGroup Pretest-Posttest Design | Teknik sampel menggunakan teknik sampel jenuh, siswa kelas IV berjumlah 37 orang | Posttest dan pretest | Hasil tersebut didapat dari rata-rata hasil post test yang lebih besar dari hasil pre test. Nilai minimal pretest adalah 52, maksimal 76, nilai posttest ulangan 64, dan maksimal 84, sehingga dapat dijelaskan bahwa setelah menggunakan teknik skimming hasil kemampuan siswa dalam membaca lebih tinggi daripada hasil kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan dalam belajarPenggunaan teknik skimming pada penelitian dilakukan dengan melalui 7 tahap yaitu :1. Guru menampilkan teks / konten bacaan fiktif2. siswa diharuskan menyiapkan alat tulis di atas meja3.guru membacakan teks, kemudian meminta siswa untuk membacakan teks tersebut secara bergantian4. Siswa lainnya menyimak dan membaca dalaam hati daan menekankan kata-kata sulit5. Siswa memilah kalimat yang digarisbawahi dalam teks6. Siswa membaca ulang kata yang dipilih kemudian disimpulkan7. Setiap siswa membuat rangkuman dan membaca isinya dengan memberi batas waktu untuk penyelesaian. |
Teknik Membaca Sekilas (Skimming) dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Teks NarasiPenulis : Baridatul Munawaroh, Suhel Madyono, Suwarti (2018) | PTK (Penelitian Tindakan Kelas) | 30 siswa kelas V A | Kuisioner | Penerapan teknik membaca skimming dalam penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata hasil kemampuan siswa yang awalnya 50 pada pra tindakan meningkat pada siklus I yaitu menjadi 73. Dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 87. Pada pra tidakan 11% siswa mencapai KKM, sikulus I 47% siswa mencapai KKM,, dan siklus II 100% siswa mencappai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknik skimming ini dapat meningkatkan kemampuan memahami teks narasi pada siswa. Penggunaan teknik skimming pada penelitian ini adalah :1. Pemberian tugas kepada siswa untuk membaca teks narasi dalam buku bahasa Indonesia2. Memahami isi teks bacaan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi membandingkan 2 teks narasi3. Menggarisbawahi bagian penting dalam teks narasi baik dan dikerjakan dalam waktu yang cepat dimana waktu tersebut ditentukan oleh guru. |
Upaya Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa Menggunakan Teknik Skimming di MI Al-Khairiyah Sinar Banten TalangpadangPenulis : Muhtarom, Rexsa Habsah (2019) | Kuantitatif | Siswa kelas V A yang berjumlah 30 siswa | Kuisioner | Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahawa penggunaan teknik skimming dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa kelas Va Mi Al-khairiyah Sinar Banten Talangpadang dengan nilai 0,765. Kemudian berdasarkan perolehan R Square, kontribusi menjadi 76,5%. Hal ini dapat didasarkan pada nilai signifikansi 0,000 <0,05, dan juga berdasarkan tingkat signifikansi 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2,411 dan 3,449> juga2,125 (db = 30) pada taraf signifikansi 5% yang dilihat dari hasil belajar melalui tes dan angket. Oleh karena itu Ha diterima dan H0 ditolak.Penggunaan teknik skimming dalam pemahaman membaca dari penelitian ini adalah :1. Peneliti menggunakan instrumen penelitian kuisioner dengan menyuguhkan bacaan yang disiapkan oleh peneliti dan melakukan dokumentasi 2. Siswa diminta megerjakan dengan cepat dan diberi batas waktu yang singkat untuk menyelesaikannya3. Melakukan observasi untuk mengetahui karakter siswa4. Melakukan uji validitas dan reabilitas |
Peningkatan Pemahaman Isi Teks Bacaan Materi Cerita Rakyat Menggunakan Teknik Membaca Cepat pada Siswa Kelas IV SDN Jatisari III Kota BekasiPenulis : Yolanda Seprina (2019) | PTK (Peneltian Tindakan Kelas) | Siswa kelas IV SD yang berjumlah 30 siswa | Tes | Berdasarkan hasil analisis tes terlihat bahwa pemahaman siswa terhadap isi artikel bacaan mengalami peningkatan yaitu sebelum tindakan rata-rata pemahaman siswa hanya 43%, dan pada kategori sangat rendah, Siklus I masuk kategori cukup 66%, 82% kategori baik di Siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran materi cerita rakyat dengan penggunaan teknik membaca cepat untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa dalam belajar bahasa Indonesia.Penggunaan teknik skimming dalam pemahaman isi bacaan dari penelitian ini adalah :1. Guru memberitahu siswa materi yang dipelajari yaitu cerita rakyat2. Menyuruh siswa membaca cerita rakyat pada buku siswa yang dilakukan dengan teknik skimming 3.Menjawab soal-soal yang ada pada masing-masing buku siswa4.Pengaruh teknik skimming terhadap pemahaman membaca dalam cerita rakyat ditentukan oleh nilai dan antusias siswa dalam menjawab soal. |
Dari hasil beberapa penelitian diatas menunjukkan bahwa penggunaan teknik skimming dalam pemahaman isi bacaan merupakan teknik yang tepat untuk digunakan dalam pemahaman isi bacaan karena teknik skimming dapat menambah pengetahuan siswa lebih banyak dalam membaca, selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman dan menghemat waktu dalam membaca sehingga menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Listiyanto Ahmad yang mengungkapkan bahwa tujuan dari membaca cepat adalah untuk menelusuri halaman buku atau suatu bacaan dalam waktu singkat, selain itu juga agar tidak membuang waktu terlalu banyak, karena tidak memerlukan membaca pada bagian yang tidak diperlukan.[5]
- Hasil Literature Review
- Pembahasan
Peneliti | Sebelum Perlakuan | Setelah Perlakuan |
Maulina Hendrik | Sebelum pembelajaran bagi siswa, gunakan teknik skimming. Menurut hasil prediksi nilai siswa sebelumnya mendapat perlakuan, diperoleh hasil bahwa dari 37 siswa hanya 5 siswa telah meraih skor KKM.Bisa memahami bacaan. Skor prediksi tertinggi didapatkan siswa masing-masing adalah 76 dan 52, dan skor terendah. | Hasil tes setelah siswa menggunakan taktik skimming untuk pembelajaran dan pengolahan menekankan pada ide kunci, menunjukkan bahwa 28 dari 37 siswa meraih skori KKM. Skor tes tertinggi didapatkan siswa adalah 84, sedangkan skor terendah 64. |
Baridatul Munawaroh | Siswa tidak begitu bersemangat belajar,Banyak siswa yang sibuk sendiri. Skor Pemahaman siswa masih sangat rendah, dengan rata-rata 50. | Kegiatan belajar guru dan siswa mengalami peningkatan. aktivitasPada siklus pertama pertemuan pertama, guru menyumbang 80%Kategorinya bagus, tambah 100% pertemuan tahap kedua mencapai kategori sangat baik. Selama kegiatan siswa pada pertemuan siklus I pertama, terdapat 1 kategori orang jahat sebesar 16,9%, meningkat pada pertemuan siklus kedua, 96% mencapai kategori sangat baik. |
Muhtarom | Siswa menganggap membaca adalah pelajaran yang membosankan. | Kemampuan membaca pemahaman Va MI Al-khairiyah Sinar Banten Talangpadang di kelasMeningkat 0,765 |
Yolanda | Sebelum dilakukan tindakan, rata-rata pemahaman siswa adalah 43%. Diketahui hanya 2 dari 30 siswa yang mendapat nilai lebih dari 70, karena pemahaman isi kategori ini termasuk kategori sangat buruk. | Terlihat bahwa pemahaman siswa terhadap isi teks bacaan mengalami peningkatan sebelum tindakan. Untuk kategori sangat rendah rata-rata pemahaman siswa hanya 43%. Dalam keadaan cukup siklus I 66% kategori. Kemudian kategori baik untuk siklus kedua adalah 82%. |
Kelebihan dalam penggunan teknik skimming mampu memberikan informasi yang kita butuhkan secara cepat tanpa membuang-buang waktu untuk membaca seluruh teks.[6] Selain itu, menggunakan teknik skimming untuk pemahaman isi bacaan sangatlah berpengaruh karena tanpa kita membaca seluruh isi bacaan, kita bisa memahami isi bacaan tersebut hanya dengan melihat inti dari bacaan yang kita baca. Sedangkan kelemahan dari teknik skimming ini adalah terkadang informasi detail diabaikan karena pembaca hanya fokus pada ide utama. Selain itu, jika digunakan dalam kelompok besar kurang begitu efektif untuk mengendalikan suasana kelas yang tidak kondusif.[7] Namun dari kelemahan tersebut kita bisa mengakalinya dengan bekerjasama dengan pihak tertentu seperti guru kelas dan siswa agar tidak penerapan teknik skimming ini berjalan sesuai tujuan yang kita inginkan.[8]
IV. Kesimpulan
Menurut hasil review dan pembahasan diatas yang dijabarkan dalam bab III. Peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman isi bacaan dengan menggunakan teknik skimming sangat berpengaruh dan menghasilkan hasil yang memuaskan bagi siswa dan hasil belajarnya dimana hasil belajar dan kemampuan pemahaman isi bacaan pada siswa mengalami peningkatan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari hasil peneliti-peneliti sebelumnya, seperti kita ketahui pada peneliti Maulina Hendrik, Baridatul Munawaroh, Muhtarom, dan Yolanda Seprina dalam hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa setelah dilakukan perlakuan, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan juga memeberi hasil yang bagus dengan meningkatnya pemahaman siswa.[9] Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknik skimming yang digunakan ini sangat berpengaruh untuk pemahaman isi bacaan.
Berdasarkan hasil dari keempat penelitian sebelumnya yaitu Maulina Hendrik, Baridatul Munawaroh, Muhtarom, dan Yolanda Seprina, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik skimming dalam pemahaman isi bacaan siswa dapat menjadi alternatif atau metode untuk membantu dalam meningkatkan pemahaman isi bacaan dan memperluas pengetahuan siswa melalui metode asik menyenangkan dan mengundang rasa ingin tau bagi siswa.[10]
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih diucapkan peneliti kepada Allah SWT yang senantiasa melancarkan penelitian ini, kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, serta pihak-pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Semoga penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
References
- M. V. &. F. M. M.O., "TIMSS International Science Report," Chesnut Hill: TIMSS & PIRLS International Study Center, 2007.
- Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Yogjakarta: CV Alvabeta, 1997.
- Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&B, Bandung: Alfabeta, 2012.
- S. A. Irfan & Handayani, Stigma Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Sebagai Hambatan Pencarian Pengobatan, Jakarta, 2017.
- L. Ahmad, Speed Reading Teknik dan Metode Membaca Cepat, Jogjakarta: A+Plus Books, 2010.
- W.-K. Chen, "Liear Networks and System," Belmont, CA: Wadsworth, 1993, pp. 123-135.
- G. P. D. U. a. S. W. R. Hayes, Operations, Strategy and Technology: Pursuing the Competitive Edge, Hoboken: NJ: Wiley, 2005.
- The Oxford Dictionary of Computing, 5th ed, Oxford: Oxford University Press, 2003.
- A. R. a. M. Allam, ""Techniques in Array Processing by Means of Transformations", in Control and Dynamic System, Vol. 69, Multidemsional System," C. T. Leondes, Ed. San Diego, Academic Press, 1995, pp. 133-180.
- O. B. R. Strimpel, ""Computer Graphics," in McGraw-Hill Encyclopedia of Sience and Technology, 8th ed., Vol. 4," New York, McGraw-Hill, 1997, pp. 279-283.