Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.1886

Analysis of Interests and Learning Outcomes of Elementary School Natural Sciences Through Contextual Approach


Analisis Minat dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Kontekstual

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Ilmu Pengetahuan Alam Pendekatan Kontekstual Minat Belajar Hasil Belajar

Abstract

This study discusses the analysis of interest and learning outcomes of elementary school natural science through a contextual approach. With this, the researcher found several problems that need to be researched. The problem is about how interest in learning natural science in elementary school through a contextual approach and how learning outcomes in elementary school natural science through a contextual approach. This problem makes the researcher take a qualitative descriptive research approach using the literature study method. Sources of data obtained from journals, articles and other previous research. Sources of data taken in the study must be at least the last five years. The results obtained from the research are that students have increased interest in learning and learning outcomes of natural science using a contextual approach. These results make the researcher conclude that the contextual approach can affect the interest and learning outcomes of students in natural science material.

Pendahuluan

Pembelajaran hakikatnya merupakan kombinasi yang memiliki susunan yang terdiri unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling terkait satu sama lainnya untuk mencapai tujuan belajar. Proses pembelajaran memiliki hubungan erat dengan pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik pandang atau sudut pandang dalam proses pembelajaran yang memiliki sifat mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatar belakangi metode belakang dengan sebuah teori tertentu. Pendekatan pembelajaran itu memiliki 2 jenis yakni student center dan teacher center. peserta didik yang memiliki tingkat keaktifan tinggi berada di jenis pendekatan student center. Pendidik sering menggunakan pendekatan konvensional yang mengedepankan aspek teacher center hal ini membuat peserta didik mengalami kemerosotan dalam suatu mata pelajaran. Kemerosotan ini dibuktikan dengan adanya nilai yang rendah didapatkan peserta didik. Selain itu minat belajar peserta didik mengalami kemerosotan juga bila memakai pendekatan konvensional. Minat belajar yang rendah dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat perlu dipelajari oleh siswa Sekolah Dasar karena IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. pelaksanakan pembelajaran IPA yang baik disekolah dasar haruslah terfokus pada pemahaman konsep dan pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, dengan tujuan peserta didik dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Adanya fokus IPA tersebut membuat di terapkannya kontekstual sebagai pendekatan dalam pembelajaran.

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu pendidik dalam menghubungkan materi dengan kondisi nyata peserta didik dan mendorong siswa agar menggunakan pengetahuan sendiri dalam kehidupan sehari- harinya. Prinsip berdirinya pembelajaran kontekstual memiliki acuan yakni kontruktivisme, Inkuiri, bertanya, belajar komunitas, praktek, refleksi dan penilaian otentik. Adanya pendekatan kontekstual membuat materi IPA lebih mengarahkan kepada tujuan yakni peserta didik dapat belajar dirinya sendiri dan alam sekitar..

Berdasarkan adanya kemerosotan minat dan hasil belajar IPA menyebabkan dapat digalinya pengetahuan tentang minat dan hasil belajar ilmu pengetahuan alam sekolah dasar melalui pendekatan kontekstual. Hal ini diharapkan peserta didik mengalami sebuah peningkatan dalam menguasai materi dalam ilmu pengetahuan alam sehingga peserta didik dapat mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya secara realita. Data ini di ambil melalui studi literatur jurnal dan buku yang terkait dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam melalui pendekatan kontekstual.

Metode Penelitian

Penelitian Ini menggunakan pendekatan penelitian deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi literatur. Penelitian studi literatur sendiri dapat didefinisikan sebuah kegiatan dalam mengumpulkan data pustaka dengan cara membaca, mencatat dan mengelola data yang dapat membantu dalam kegiatan penelitian. Data yang di dapat termasuk kedalam data sekunder, yang mana data diambil tidak secara langsung di dapatkan dari lapangan secara langsung tetapi didapatkan dari hasil mengkaji jurnal, artikel dan penelitian terdahulu.

Subjek dalam penelitian ini merupakan peserta didik sekolah dasar kelas empat dan enam. Bersadarkan Penelitian Herlina dkk mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV SD. Lalu Penelitian Sarminah mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI. Selanjutknya penelitian Mukminah mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas VI sekolah dasar negeri kabupaten lombok tengah. Lalu penelitian Yuyun lestari 2018 mengenai Pengaruh pendekatan pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN cemeng bakalan 1 . Berdasarkan penelitian di atas di temukan adanya kemerosotan minat belajar dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar, maka di ambilah subjek penelitian di kelas empat dan enam.

Teknik analisis datanya di ambil bersumber dari jurnal internasional, jurnal nasional, artikel nasional dan skripsi. Sumber data tersebut harus memiliki jangka waktu minimal 5 tahun terakhir. Hal ini membuat penelitian lebih akurat. Dalam penelitian jenis studi studi literatur memiliki tahapan- tahapan yang harus di lakukan yang meliputi :

Tahap Persiapan

  1. Menelaah mengenai pembelajaran ilmu pengetahuan alam
  2. Menelaah mengenai pembelajaran kontekstual.
  3. Mempersiapkan alat yang diperlukan dalam melakukan studi literatur.

Tahap Pendahuluan

  1. Mencari referensi literatur terkait dengan fokus penelitian.
  2. Mengelompokkan penelitian terdahulu terkait fokus penelitian.

Tahap Pelaksanaan Studi Literatur

  1. Membaca referensi yang sesuai dengan fokus penelitian.
  2. Mencatat hal-hal dalam literatur yang sesuai dengan fokus penelitian.
  3. Mengkaji, menganalisis serta membandingkan dari penelitian- penelitian terdahulu yang terkait dengan fokus penelitian.

Tahap Penulisan laporan

  1. Penulisan laporan dalam penelitian ini memuat susunan yang terdiri dari pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan penutup.

Keempat tahap tersebut di ambil dari buku yang dikarang oleh meztika zed yang membahas mengenai studi kepustakaan dalam penelitian. Dalam penelitian ini harus menyiapkan alat dan perlengkapan yang di perlukan, menyiapakan bibilografi kerja, membagi waktu dengan baik dan peneliti harus rajin membaca dan mencatat hasil penelitian yang di dapatkan.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan tujuan penelitian dimana untuk mengkaji dan menganalisis minat dan hasil belajar ilmu pengetahuan alam melalui pendekatan kontekstual. Peneliti memulai mengkaji dari minat belajat peserta didik dalam materi ilmu pengetahuan alam. Minat belajar memiliki 4 aspek yang harus di kaji yang meliputi aspek kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Peneliti memulai dengan mengkaji beberapa jurnal dalam mengetahui aspek-aspek tersebut. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwasannya :

Minat belajar dalam aspek kesukaan

Penelitian herlina dan kawan-kawan mendapatkan hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya perubahan tingkat kesukaan peserta didik yang sudah diberikan pendekatan kontekstual dan sebelum diberikan pendekatan kontekstual. Sesudah diberikan pendekatan kontekstual mengalami tingkat persentase naik dalam hasil angket yang didapatkan. Tidak hanya itu peserta didik juga menunjukkan gerak-gerik merespon yang menunjukkan kesukaan terhadap materi ilmu pengetahuan alam seperti peserta didik suruh membaca langsung membaca buku dan sebelum diberikan pendekatan kontekstual persentase yang di dapatkan dari angket nilai kesukaan mendapatkan persentase rendah. Dengan adanya hasil tersebut dapat di katakan pendekatan kontekstul dapat mempengaruh minat belajar aspek kesukaan.

Minat belajar dalam aspek ketertarikan

Penelitian herlina dan kawan-kawan mendapatkan hasil dalam penelitian ini hasil angket indikator ketertarik menunjukkan bahwasanya dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatan konvensional memiliki nilai persentase yang rendah. Nilai ini diakibatkan pembelajaran yang diterapkan sangat membosankan yang mengakibatkan peserta didik tidak tertarik dalam pembelajaran. Setelah diterapkan pendekatan kontekstual didapatkan hasil persentasenya tinggi dan peserta didikjuga lebih tertarik dalam pembelajaran tanpa merasa bosan. Dengan adanya hasil tersebut dapat di katakan pendekatan kontekstul dapat mempengaruh minat belajar aspek ketertarikan.

Minat belajar dalam aspek perhatian

Penelitian herlina dan kawan-kawan mendapatkan hasil dalam penelitian ini hasil angket yang didapatkan menujukkan persentase materi yang diajarkan menggunakan pendekatan konvensional memiliki nilai yang rendah akan tetapi setelah diterapkan pendekatan kontekstual pembelajaran mengalami kenaikan persentase. Hal ini dikarenakan adanya kelas yang didesain menarik sehingga peserta didik yang melakukan pembelajaran merasa tertarik dan mengakibatkan perhatian yang dimunculkan peserta didik. Dengan adanya hasil tersebut dapat di katakan pendekatan kontekstul dapat mempengaruh minat belajar aspek perhatian.

Minat belajar dalam aspek perhatian

Penelitian herlina dan kawan-kawan mendapatkan hasil dalam penelitian ini hasil angket yang didapatkan menunjukkan bahwasanya keterlibatan peserta didik dalam pendekatan kontekstual memiliki nilai persentase yang tinggi di bandingkan pendekatan konvensional. Hal ini di sebabkan adanya pengaktifan peserta didik dalam pembelajaran IPA yang membuat peserta didik merasa di terlibatkan dalam pembelajaran di banding pendekatan konvensional yang lebih fokus mendengarkan penjelasan pendidik. Dengan adanya hasil tersebut dapat di katakan pendekatan kontekstul dapat mempengaruh minat belajar aspek keterlibatan.

Setelah dilihat dari penjabaran aspek- aspek minat belajar dari kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan dapt di ketahui bahawasanya minat belajar menurut penelitian herlina dan kawan-kawan mengalami peningkatan baik dari persentase angket dan kebiasaan peserta didik. Selain penelitian herlina, ada pula yang membuktikan bahwasanya pendekatan kontekstual dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik. Penelitian adim dan kawan-kawan juga mendapatkan hasil bahwasanya pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Akan tetapi dalam penelitian adim ini tidak menerapakan pendekatan konvensional terlebih dahulu, melainkan sudah menerapkan pendekatan kontekstual. Pembelajaran pertama menerapakan pendekatan kontekstual dan mendapatkan hasil yang kurang maksimal tapi sudah mencapai kriteria dan peneliti menerapkan kembali dengan mengevaluasi pembelajaran yang kurang susai dan kurang maksimal. Dan hasil dalam pembelajaran kedua mendapatkan hasil yang maksimal dalam mencapai minat belajar peserta didik dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam.Demikian dapat di simpulkan bahwasanya pendekatan kontektual dapat meningkatkan minat belajar peserta didik

Minat belajar yang tinggi dimiliki oleh peserta didik dapat mempengaruhi sebuah hasil belajar peserta didik didalam kelas. Hal tersebut di se-nada penjelasan Awang dalam penelitian Herlina dan kawan-kawan bahwasannya minat belajar dapat mempengaruhi kualitas peserta didik dalam kegiatan belajar dalam kategori bidang pelajaran yang ia minati. Penjelasan Awang tersebut membuat peneliti menarik kesimpulan bila minat belajar dapat dijadikan indikator dalam melihat keberhasillan dalam keigatan pembelajaran. Akan tetapi kesimpulan tersebut belum valid bila belum dilakukan sebuah observasi penelitian terhadap hasil belajar peserta didik.

Hasil belajar yang akan di observasi oleh peneliti meliputi hasil belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap, karena tiga aspek hasil belajar tersebut memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Untuk lebih jelaskannya ketiga aspek hasil belajar tersebut di jabarkan di bawah ini.

  1. Hasil belajar pengetahuan IPA menggunakan pendekatan kontekstual.

Hasil belajar pengetahuan dalam materi IPA dapat dipengaruhi lebih baik menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini telah di analisis dalam jurnal penelitian Hilda dan kawan-kawan mengenai menemukan sebuah peningkatan hasil persentase nilai ketuntasan menggunakan pembelajaran pendekatan kontekstual. Selain itu penelitian Herlina dan kawan-kawan juga mendapatkan hasil bahwasannya peningkatan hasil persentase nilai ketuntasan menggunakan pembelajaran pendekatan kontekstual dan pendekatan konvensional memiliki nilai yang rendah. Penelitian Mukminah dalam jurnalnya juga mendapatkan peningkatan hasil persentase nilai ketuntasan dan nilai rata-rata yang memakai pendekatan kontekstual dan pendekatan kontekstual memiliki nilai rendah. Penelitian Zulhamdi juga mendapatkan peningkatan hasil persentase ketuntasan menggunakan pendekatan kontekstual yang telah mengalami evaluasi dan pemantapan pembelajaran. Penelitian Sarminah juga mendapatkan hasil peningkatan hasil belajar pengetahuan kelas VI menggunakan pendekatan kontekstualdan meningkatkan lebih baik setelah di lakukan evaluasi dan pemantapan pembelajaran.

Penelitian Ni putu dan kawan-kawan juga mendapatkan hasil peningkatan hasil belajar pengetahuan kelas IV menggunakan pendekatan kontekstual yang menggunakan media power point dan meningkatkan lebih baik setelah di lakukan evaluasi dan pemantapan pembelajaran. Penelitian Hilda dan kawan kawan pada tahun 2019 mendapatkan hasil peningkatan dalam ketuntasan hasil belajar dan rata rata nilai yang didapatkan peserta didik membuat pendekatakan kontekstual bila di lakukan dengan benar dan tepat dapat mempegaruhi hasil ketuntasan belajar peserta didik dan rata-rata nilai perserta didik. Selain itu penelitian kadek dan kawan- kawan menemukan bahwasannya pendekatan kontekstual memiliki pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik berbasis lingkungan. pengaruhnya dapat dilihat dari hasil belajar yang lebih tinggi dari pada memakai pendekatan konvensional. Lalu penelitian yosefina menemukan bahwasanya peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model kontekstual dalam ilmu pengetahuan alam dan model konvensional memiliki nilai rendah. Selain itu penelitian sri kinasi mendapatkan peningkatan hasil belajar didik kelas VI yang menggunakan pendekatan kontekstual serta meningkatnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penelitian indrayanti T mendapatkan hasil peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik kelas VI dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang menerapkan praktikum dengan nyata. Penelitian Sandi H dan kawan-kawan mendapatkan hasil peningkatan hasil belajar yang menggunakan pendekatan kontekstual berupa suplemen buku ajar tematik. Lalu penelitian Wadiatmo mendapatkan hasil peningkatan prestasi belajar berupa peningkatan pengetahuan peserta didik kelas IV yang menggunakan pendekatan kontekstual metode example non example. Penelitian Gita Novistra menemukan bahwasannya peningkatan hasil belajar pengetahuan peserta didik menggunakan strategi CTL dibandingkan sebelum di berikan perlakuan CTL. Lalu penelitian tria anggari mendapatkan peningkatan hasil belajar pengetahuan yang menggunakan model CTL type CRH di banding model konvensional. Peningkatan ini naiknya skor yang di dapatkan peserta didik dalam tes akhir. Penelitian yang terakhir dari penelitian Safira mendapatkan skor hasil belajar peserta didik aspek pengetahuan yang menggunakan pembelajaran kontekstual memiliki nilai tinggi dan pembelajaran konvensional memiliki skor rendah. Dengan adanya penelitian-penelitian terdahulu di atas yang sudah di analisis dan dikaji. Demikian peneliti mendetapkan bahwasanya pendekatan kontekstual dapat mempengaruhi hasil belajar aspek pengetahuan materi IPA menjadi lebih baik dari pada menggunakan pendekatan konvensional dan media yang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan.

  1. Hasil belajar pengetahuan IPA menggunakan pendekatan kontekstual

Hasil belajar sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan emosi yang timbul dalam tingkah laku peserta didik. Penelitian Hilda dan kawan-kawan telah meneliti mengenai pendekatan kontekstual yang mempengaruhi hasil belajar sikap dari hasil penelitian tersebut di temukan bahwasannya pendekatan kontekstual dapat mempengaruhi hasil belajar sikap meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan persentase hasil belajar sikap. Hal ini juga di perkuat lagi dalam penelitian hilda dan kawan-kawan pada tahun 2019 mendapatkan hasil bahwasannya pendekatan kontekstual bila di terapkan dengan baik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik aspek sikap. Hal ini diketahui dari penelitian Mukminah yang menemukan adanya ada perubahan tingkah laku peserta didik yang biasanya mendengarkan pembelajaran dengan tidak fokus setelah di berikan pendekatan kontekstual tepatnya di materi ilmu pengetahuan alam peserta didik lebih fokus dan mengikuti pembelajaran dengan aktif didalam kelas. Hal ini di pertegas dengan penelitian Sarminah yang menjelaskan peserta didik mulai mengusai konsep ilmu pengetahuan alam dengan adanya pengaitan konsep dengan sumber daya alam di lingkungannya. Dengan adanya peserta didik yang aktif dalam pembelajaran IPA dalam hal ini peneliti menemukan sikap percaya diri yang ditanamkan. Dan hal ini di tambahi dengan penelitian samsurizal yang menjelaskan bahwasanya sikap yang tampak merupakan sikap tanggung jawab dalam bekerja kelompok dengan teman-temannya. Demikian dengan adanya kenaikan persentase hasil belajar sikap serta munculnya perubahan perilaku dan sikap peserta didik dalam materi IPA melalui pendekatan kontekstual dapat dikatakan adanya pengaruh yang tampak dari hasil belajar aspek sikap dalam pendekatan kontekstual.

  1. Hasil belajar keterampilan IPA menggunakan pendekatan kontekstual.

Hasil belajar keterampilan terfokus kepada karya peserta didik dalam bertindak didalam proses pembelajaran berlangsung. Penelitian Hilda dan kawan-kawan yang meneliti mengenai pengguna pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA yang dapat mempengaruhi hasil belajar kerampilan peserta didik, hasil penelitian ini diketahui adanya kenaikan persentase hasil belajar aspek keterampilan. Hal ini di perkuat dalam penelitian hilda dan kawan-kawan pada tahun 2019 yang menemukan bahwasanya hasil persentase dalam pertemuan kesatu dan kedua mengalami peningkatan yang signifikan. Selain dilihat dari kenaikan persentase yang mengalami kenaikan, keterampilan dapat di lihat dari gerak gerik peserta didik saat menggunakan pendekatan kontekstual yang di tuntut untuk dapat melakukan praktikum yang menggunakan gerakan fisik dan otot. Penelitian Ni putu dan kawan-kawan yang menjelaskan bahwasanya kerampilan peserta didik dapat dilihat dari penyajian hasil karya seperti penyusunan laporanhasil kelompoknya dengan baik yang nantinya dapat berkesan terhadap pembaca laporannya.

Demikian dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar keterampilan dan adanya perubahan kegiatan yang menunjang otot/ fisik peserta didik dapat di katakan bahwasanya pendekatan kontekstual memiliki pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan dalam materi IPA. Pengaruh pendekatan kontekstual ini dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menjadi lebih baik dari pada proses pembelajaran sebelumnnya.

Dengan adanya penelitian minat dan hasil belajar yang menggunakan pendekatan kontekstual dapat di nyatakan dapat di gunakan dalam materi IPA Sekolah Dasar yang nantikan dapat meningkatkan mnat dan hasil belajar peserta didik. Hal ini di relevan dengan Astini menjelaskan bahwasannya bahwa adanya perubahan yang signifikan yang menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar IPA siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dapat digunakan pada era covid-19. Pendekatan kontekstual tetap bisa mempengaruhi minat dan hasil peserta didik dalam materi IPA. Hal ini diperkuat dengan penelitian Rahmaini menjelaskan bahwasanya pendekatan kontekstual tepat diberikan kepada anak usia dasar pada era covid-19. Ketepatan ini dibuktikan dengan adanya antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan munculnya kreativitas peserta didik dalam mengelola lingkungan untuk dijadikan bantuan dalam pembelajaran. Pendekatan kontekstual dapat memanfaatkan media pembelajaran yang bersifat visual. Hal ini di perkuat dengan penelitian Muliastrini dan kawan-kawan yang menjelaskan bahwasanya pendekatan kontekstual yang memakai bantuan visual memiliki hasil yang berbeda jauh dengan pendekatan konvensional. Jadi adanya penelitian-penelitian diatas dapat disimpulkan bahwasanya pendekatan kontekstual dapat di lakukan saat era covid-19.

Kesimpulan

Menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA dapat mempengaruhi minat belajar lebih meningkat. Peningkatan minat belajar melalui pendekatan kontekstual dapat dilihat dari indikator minat belajar yang semakin naik persentasenya. Indikator minat belajar tersebut meliputi: kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan adaya. Selain minat belajar yang meningkat hasil belajar juga meningkat. Hasil belajar belajar dalam materi IPA sekolah dasar melalui pendektan kontekstual mengalami peningkatan. Peningkatan ini bisa diketahui dengan adanya kenaikan persentasi hasil belajar peserta didik yang di peroleh dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Adanya peningkatan minat dan hasil belajar menunjukkan pendekatan kontekstual dapat digunakan pendidik dalam pembelajaran khususnya materi IPA sekolah dasar. Demikian penelitian analisis minat belajar dan hasil belajar ilmu pengetahuan alam sekolah dasar melalui pendekatan kontekstual dapat disimpulkan bahwasanya pendekatan konstektual dapat meningkatkan hasil minat belajar dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam sekolah dasar menjadi memuaskan.

References

  1. O. Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
  2. Z. Aqib, Kumpulan Metode Pembelajaran kreatif dan inovatif, Bandung: satu nusa studio, 2016.
  3. N. D. I. N. T. I.W. Sewala, "Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Asesmen Portofolio Terhadaphasil Belajar Ipa Ditinjau Dari Motiv. Berprestasi Siswa," Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, vol. 4, 2014.
  4. W. D. N. K. S. a. I. W. W. [1] G. A. Septina, "Pengaruh Model Pembelajaran Tandur Terhadap Hasil Belajar Ipa Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa," Mimbar Pgsd Universitas Pendidikan Ganesha, vol. 2, 1014.
  5. A. S. H. Rizki M.K, "Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ipa Pada Kelas V Sd Negeri Garot Geuceu Aceh Besar," Jurnal ilmiah PGSD Unsiyah, vol. 2, no. 1, pp. 61-77, 2017.
  6. G. siregar, "Penggunaan Direct Instruction Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Siswa Kelas Iv A Sdn 015 Sungai Salak Kecamatan Tempuling," Primary Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, vol. 5, no. 1, p. 14, 2016.
  7. A. a. Herlina Erwin, "Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA," jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, vol. 4, no. 1, pp. 170-172, 2018.
  8. O. T. M. Evi suryawati, "The Effectiveness Of RANGKA Contextual Teaching And Learning On Student's Problem Solving Skills And Scientific Attitude," Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 9, pp. 1717-1721, 2010.
  9. M. Zed, Metode Penelitihan Kepustakaan, Jakarta: Yayasan obor indonesia, 2008.
  10. Sarminah, "Penerapan Pendekatan Kontektual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 004 Tembilahan kota Kecamatan Tembilahan," PAJAR, vol. 2, no. 2, 2018.
  11. Mukminah, "PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Contextual Teaching And Learning) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI KABUPATEN LOMBOK TENGAH," Jisip, vol. 2, no. 2598-9944, 2018.
  12. Lestari Y., "Penerapan Pendekatan Pembelajaran CTL Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Di SDN Cemeng Bangkalan," Sidoarjo, Indonesia, 2018.
  13. R. I. Ricardo, "Impak Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa (The Impacts Of Students’ Learning Interest And Motivation On Their Learning Outcomes)," Pendidik Manajemen Perkantoran, vol. 2, no. 2, 2017.
  14. M. h. N. Adim, "Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning menggunakan Media Kartu terhadap Minat Belajar IPA kelas IV SD," Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains, vol. 3, no. 1, pp. 6-12, 2020.
  15. H. Marta, "Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas Vi Sd," Jurnal Basicedu, vol. 4, no. 1, pp. 149-157, 2020.
  16. Zulhamdi, "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pendekatan Kontekstual Di Kelas Vi," Pajar, vol. 2, no. 3, 2018.
  17. N. P. M. S, "Application of Contextual Teaching and Learning Using Power Point in Improving Learning Outcomes of Light Properties in Grade IV Students SDN 12 Palu," UNTAD, vol. 1, pp. 31-39, 2020.
  18. H. Marta, "Implementation Of Contextual Approach To Improve Motivation And Student Learning," International Journal of Educational Dynamic, vol. 1, no. 4, pp. 148-155, 2019.
  19. K. H. L. W. A. P. B. Primayana, "Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Ipa Ditinjau Dari Minat Outdoor Pada Siswa Kelas Iv," Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Ipa Indonesia, vol. 9, no. 2, pp. 72-79, 2019.
  20. y. d. Marselina, "Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Sd," Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti ||, vol. 6, no. 1, 2019.
  21. S. kinasih, "Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup melalui Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sidoharjo Polanharjo Klaten Semester I Tahun Pelajaran," Polanharjo Klaten, vol. 1, no. 2, 2019.
  22. I. tutut, "Meningkatan Prestasi Belajar Mapel Ipa Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas Vi Sd Negeri Glanggang 1beji Ta," education, vol. 7, no. 2, pp. 151-154, 2016.
  23. S. D. E. T. S. P. Haryadi, "Suplemen Buku Ajar Tematik Materi Energi Alternatif & Sumber Daya Alam Berbasis Kontekstual Untuk Kelas Iv Sd," Pendidikan, vol. 2, no. 10, pp. 1330-1337, 2017.
  24. Widiatmo, "Peningkatan prestasi dan aktivitas belajar melalui metode example non example pada siswa kelas iv semester ii sd negeri karanganyar pagerbarang tegal tahun pelajaran 2017/2018," Dialektika, vol. 8, no. 2, 2018.
  25. G. Novistra, Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning Pada Materi Sifat-Sifat Bunyi Siswa Kelas Iv, Medan: Universitas negeri sumatera utara, 2020.
  26. T. anggari, Pengaruh Penerapan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Type Crh (Course Review Horay) Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kelas Iv Mi Tarbiyatul Isamiyah Tenggur Rejotangan Tulungagung, tulung agung: UIN Tulung agung, 2019.
  27. S. Masnuah, Pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual terhadap keaktifan dan hasil belajar ipa peserta didik kelas iv di sdi al-hidayah samir ngunut tulungagung, Tulung angung: UIN Tulung Agung, 2020.
  28. Rahmaini, "Strategi Pembelajaran Kontekstual Masa Covid-19 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Anak Usia Dasar," Pendidikan Dasar Islam, vol. 7, no. 2, pp. 184-201, 2020.
  29. N. K. E. N. N. L. Muliastrini, "Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Visual Terhadap Peningkatan Motivasiberprestasi Dan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa," Ilmu Pendidikan, vol. 1, no. 1, 2020.