Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.4.2021.1798

Literature Study: The Effectiveness of the Active Debate Method on Speaking Skills in Social Studies Subjects for Elementary School Students


Studi Literatur : Efektivitas Metode Debat Aktif Terhadap Keterampilan Berbicara Di Mata Pelajaran IPS Siswa Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Metode Debat Aktif Keterampilan Berbicara

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the active debate method on students' speaking skills in the social studies subject at Elementary School, the type of research used in this thesis is using the type of literature study research. The research method used by the researcher is to collect research data in the form of library data that has been selected, searched for, presented and analyzed. The results of this study are the effectiveness of the active debate method affects the speaking skills of elementary school students, as evidenced by the results of the study: H1 is accepted and Ho is rejected, because H1 with p value < 0.05, so it can be concluded that the experimental class is better using the method debate because students can quickly hone their speaking skills, and can give students the ability to think logically, rationally, and make students more active and interactive in issuing an idea or opinion, so that it is easier for students to accept and think critically about questions. uttered by his interlocutor.

Pendahuluan

Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan manusia lainya dalam kehidupan sehari-hari, yang semula berkelompok kecil seprti keluarga hingga membentuk kelompok besar seperti masyarakat. Dan suatu kelompok membutuhkan adanya interaksi dan interaksi tersebut didukung oleh alat komunikasi vital yang mereka miliki bersama yaitu adalah bahasa.[1]

Bahasa merupakan faktor penunjang penting dalam kehidupan sehari-hari dan bahasa tersebut dapat menjadi pembeda antara manusia dan hewan. Bahasa merupakan anugerah dari Allah SWT, dengan bahasa seseorang dapat mengenal atau memahami dirinya, maupun penciptanya, dan juga dapat memposisikan dirinya sebagai makhluk cipataan Allah SWT yang memiliki akal, budaya dan dapat mengembangkan budayanya hingga ke generasi selanjtnya.[2]

Pada Zaman yang modern seperti sekarang manusia dituntut untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa dan berbicara yang baik sesama lawan bicaranya baik kepada teman sebaya maupun kepada orang yang lebih tua. Keterampilan berbahasa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, berbahasa memiliki empat aspek yang perlu diperhatikan yaitu keterampilan dalam menyimak, keterampilan dalam berbicara, keterampilan

dalam menulis, dan keterampilan dalam membaca. Keempat aspek tersebut dalam berbahasa sangat berkaitan satu sama lain.

Mata pelajaran IPS merupakan suatu pembelajaran yang berbasis masalah dimana siswa dihadapkan berbagai situasi sebenarnya, tidak hanya berbagai kumpulan pengetahuan kognitif saja, tetapi dalam belajar IPS ini siswa akan diajarkan agar dapat mengasah potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.[3] Tetapi pada kenyataannya siswa mudah sekali jenuh dengan materi yang disampaikan oleh guru tidak ada semangat dalam mengikuti pembelajaran. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan mengenai masalah siswa dalam kegaiatan belajar mengajar, diantaranya adalah faktor yang terjadi dari dalam individu (kepribadian siswa) dan faktor yang terjadi pada luar individu (dipengaruhi faktor masyarakat/teman sebaya). Contoh masalah yang dialami siswa itu sendiri yaitu: minat, intelegensi, keinginan, perasaan, motivasi maupun kepercayaan yang dimiliki, sedangkan contoh masalah yang terjadi dilingkungan masyarakat/teman sebaya yaitu: suasana belajar, ruangan belajar, metode pelajaran, model pembalajaran dan bahan pengajaran. Untuk megoptimalkan agar dapat mengatasi masalah yang terjadi pada siswa dalam belajar diperlukan adanya suatu metode pembelajaran yang bervariasi yang tepat karena pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi hasil dan prestasi siswa dalam belajar.

Selama ini proses pembelajaran lebih cenderung pada pendidik/pengajar menjelaskan materi dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Kualitas pembelajaran akan meningkat jika peserta didik memperoleh kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, mengembangkan potensi yang dimilikinya dan dapat menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh secara aktif, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara maksimal tidak membosankan dan siswa menjadi termotivasi mengikuti pembelajaran secara aktif. Tujuan peneliti menerapkan metode debat aktif dalam penelitian ini yaitu agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan beradu argumen baik dengan teman ataupun dengan guru disekolah, sehingga ketika pembelajaran berlangsung dapat membuat siswa untuk bisa semakin aktif dan interktif dalam mengeluarkan suatu ide atau pendapat dikarenakan sudah terampil dalam berbicara atau berkomunikasi sehingga siswa akan semakin mudah untuk dapat menerima dan berpikir kritis terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh temannya.

Metode Pembelajaran yang dipakai di Sekolah Dasar saat ini mempunyai banyak permasalahan yang dihadapi oleh siswa, diantaranya siswa merasa takut, malu dan kurang percaya diri ketika kegiatan belajar dikelas berlangsung. Permasalahan tersebut terjadi karena disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang masih kurang variatif/ monoton, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dikelas memiliki kecenderungan pada penggunaan metode tertentu (konvensional) dan tidak memperhatikan kepribadian yang dimiliki setiap siswa seperti tingkat pemahaman materi yang dimiliki oleh siswa, karena setiap siswa berbeda-beda dalam mengkap suatu materi ajar yang diberikan oleh siswa, pada suatu masalah saat pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, siswa cenderug malu dan melempar pertanyaan kepada teman yang biasanya aktif ketika pembelajaran, kemudian dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengar dan menulis, yang mengakibatkan hasil pembelajaran hanya bersifat hafalan, sehingga siswa tidak memahami konsep pembelajaran yang sebenarnya. [4]

Oleh karena itu peran guru sangatlah penting pada saat pembelajaran berlangsung agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya dan juga guru berperan penting untuk keberhasilan penggunaan suatu metode pembelajaran agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. Kemampuan berbicara sangatlah dibutuhkan untuk melatih peserta didik agar dapat berani ketika berbicara dan berkomunikasi baik dengan teman maupun di depan umum. Tidak hanya guru saja tetapi pemerintah juga berperan penting untuk dapat memajukan pendidikan di Indonesia dengan memberikan peningkatan pelayanannya terhadap Dinas Pendidikan yang nantinya akan berdampak positif bagi masyarakat agar dapat sama-sama bisa merasakan belajar dan dapat membangun pelayanan pendidikan di Indonesia khususnya didaerah Jawa Timur yang berkualitas dan bersifat inklusif serta merata. [5]

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yaitu suatu cara atau alat yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab berbagai pertanyaan dalam suatu rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan dua metode penelitian, yaitu : 1) Metode Deskriptif, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan efektivitas metode debat aktif terhadap keterampilan bebricara siswa sekolah dasar.

Penelitian studi literatur menggunakan teknik penyusunan yang sistematis agar dapat memudahkan langkah- langkah penelitian yang akan diambil. Langkah pertama yaitu dengan menggunakan studi literatur pada buku-buku yang membahas mengenai Theory of Constraintans, jurnal, dan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang valid, kemudian dilakukan klarifikasi dan deskripsi.Penelitian ini akan berfokus pada metode debat aktif terhadap keterampilan berbicara siswa sekolah dasar yang akan dijadikan menjadi studi literatur.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi literatur, sumber yang ada pada penelitian ini terdapat pada artikel dan jurnal-jurnal, dengan judul penelitian “Studi Literatur: Efektifitas Metode Debat Aktif Terhadap Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar. Penelitian yang sudah dilakukan ini yang sesuai dengan judul menunjukkkan bahwa metode debat aktif sangat berpengaruh pada keterampilan berbicara siswa sekolah dasar yang didukung dengan hasil dari penelitian yang relevan, yang memakai pjenis penelitian kuantitatif eksperimen. Berikut hasil dari beberapa artikel yang menyatakan keberhasilan menggunakan metode debat aktif :

  1. Studi Literatur, Penelitian yang dilakukan ini menggunakan penelitian studi literatur yang bersifat studi pustaka dalam penelitian ini menggunakan buku-buku, jurnal dan literatur lainnya sebagai objek utama, sehingga penelitian akan berupa catatan dan data deskriptif yang terdapat dalam teks yang akan diteliti.[6]
  2. H1 diterima dan Ho ditolak, karena H1 dengan nilai p < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih baik kelas eksperimen yang menggunakan metode debat karena siswa dengan cepat dapat mengasah keterampilan berbicaranya. [7]
  3. Metode debat aktif tingkat kesuksesannya lebih tinggi utuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang dibuktikan dengan nilai pretest dan postest dengan menunjukkan, H1 diterima dan Ho ditolak, karena H1 dengan nilai p < 0,05, dengan presentase rata-rata kelas kontrol 60,2 dan kelas eksperimen 82,5. [8]
  4. Kemampuan berargumentasi siswa Kelas V mengalami peningkatan yang secara terus menerus dalam beberapa hari dengan menggunakan metode debat. Dengan ditunjukkan hasil penelitian thitung sebesar 2,82 dan nilai signifikasi 0,07, yang menggunakan metode debat mendapat nilai rata-rata 2,84 dan yang menggunakan metode konvensional sebesar 2,007. [9]
  5. Siswa dapat mengungkapkan pendapatnya, serta bisa bekerja secara kelompok untuk menyusum strategi balasan, yang ditunjukkan dengan nilai pada kelas eksperimen 27,75, dan nilai pada kelaas kontrol 20,41.[10]
  6. Kelas Eksperimen Memiliki tingkat efektivitas yang sangat baik ditinjau dari keaktifan siswa dalam pembelajaran, daripada yang dikelas yang menerpkan metode ceramah yang dapat dilihat pada hasil penelitiannya bahwa pada kelas eksperimen didapatkan hasil 2,65 dan pada kelas kontrol dengan nilai 1,65, dsb. [11]

Sehingga metode debat aktif sangatlah efektif jika diterapkan lagi kepada siswa sekolah dasar.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis mengenai efektivitas metode debat aktif terhadap keterampilan berbicara siswa sekolah dasar melalui mata pelajaran IPS, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Penerapan model pembelajaran debat aktif dapat meingkatkan keterampilan bebicara siswa yang dapat dibuktikan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dengan menerapkan jenis penelitian eksperimen, terdapat hasil yang sangat tinggi jika menggunakan metode debat aktif yaitu: H1 diterima dan Ho ditolak, karena H1 dengan nilai p < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih baik kelas eksperimen yang menggunakan metode debat karena siswa dengan cepat dapat mengasah keterampilan berbicaranya, serta dapat memberikan siswa untuk dapat berpikir secara logis, rasional, dan membuat siswa untuk semakin aktif dan interaktif dalam mengeluarkan suatu ide atau pendapat, sehingga siswa semakin mudah untuk dapat menerima dan berpikir secara kritis terhadap pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan bicaranya.
  2. Metode debat aktif pada penelitian ini terbukti efektif berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa sekolah dasar dang sangat cocok di terapkan di sekolah dasar, diperkuat dengan hasil penelitian yang sudah disajikan sebelumnya, yang ditujukkan dengan hasil penelitiannya, yaitu hasil uji-t pretest kelompok kontrol dan posttestkelompok eksperimen, yaitu hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor t hitung lebih besar dari skor t table (th : 2,006 > tt : 1,994) pada taraf signifikasi 5% dan db 78. Hasil uji t tersebut mengungkapkan bahwa pembelajaran diskusi yang menggunakan metode debat aktif lebih efektif meningkatkan keterampilan berbicara siswa daripada pembelajaran diskusi dengan tidak menggunakan metode debat aktif.

References

  1. Anasa Kurniati Rahayu. (2015). Penggunaan Metode Debat Aktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 1 Alternatif Magelang. Universitas Negeri Yogyakarta.
  2. Er Erwin Putera Permana. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus Kaki Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar.
  3. Ganeswari Arumpoko. (2017). Keefektifan Metode Debat Terhadap Kemampuan Berargumentasi Dan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi Kemerdekaan Siswa Kelas V SDN Adiwerna 01 Kabupaten Tegal. Universitas Negeri Semarang.
  4. I Ayu Ketut Sriwahyuni, Nyoman Dantes, A.A. Istri Ngurah Marhani. (2013). Pengaruh Implementasi Metode Debat Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Ditinjau dari Minat Belajar Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
  5. Ita Ita Suratiyanti. (2015). Keefektifan Penerapan Metode Debat Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN Petinggen Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
  6. Khumairoh. (2015). Pengaruh Penerapan Metode Debat Aktif Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Duren Mekar Kota Depok. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  7. Luh Rediasih, dkk. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Debat Terhadap Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V, Jurnal Pendidikan.
  8. M.Yusuf Setia Wardhana, Silvia Trisnawati. (2016). Model Debat Aktif Dan Media Dadu Kuis Untuk Mengembangkan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Jurnal Pendidikan: Malih Pedas.
  9. Mantra, Bagoes Ida. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Pustaka Pelajar.
  10. Syamsu Yusuf L.N. Psikologi Anak dan Remaja. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarta, 2009).
  11. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PALKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013).
  12. Yulianti. (2018). Penerapan Metode Debat Pro dan Kontra untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran PPKn. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial.