Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.5.2021.1797

Effect of Economic Value Added, Market Value Added, Earning per Share and Net Profit Margin on Stock Returns in Metal Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange


Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, Earning per Share dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham pada perusahaan logam Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Economic Value Added Market Value Added Earning Per Share Net Profit Margin Return saham

Abstract

This study aims to determine the effect of Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Earning Per Share (EPS) and Net Profit Margin (NPM) on Stock Returns in metal sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). . The research method uses a quantitative approach. Data analysis used a regression model with Eviews 9 software. The sample of this study was 49 metal sub-sector companies listed on the IDX in 2013-2019. The results showed that Economic Value Added, Market Value Added, Earning Per Share, and Net Profit Margin together had no effect on stock returns. Partially Economic Value Added has no effect on stock returns, Market Value Added has a significant and positive effect on stock returns, Earning Per Share has no effect on stock returns, and Net Profit Margin has no effect on stock returns.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Return Saham sebagai pengembalian yang diterima oleh pemodal atau pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham. Tujuan para investor dalam melakukan investasi saham adalah untuk mendapatkan Return saham (pengembalian saham) yang tinggi [1]. Semakin tinggi Return saham yang diberikan oleh perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat investasi pada perusahaan tersebut karena akan menghasilkan capital gain yang semakin besar. Sehingga sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang dipilih, para investor hendaknya melihat laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Melihat laporam keuangan dapat dilakukan dengan cara menganalisis menggunakan rasio-rasio keuangan. Return saham yang positif akan menghasilkan keuntungan disebut dengan Capital Lost.

Sektor logam mengalami naik turun pergerakan return saham. Berdasarkan hasil observasi, terdapat beberapa perusahaan logam yang mengalami perkembangan return saham yang berfluktuasi dari tahun 2013-2019. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan return saham perusahaan logam periode 2013-2019.

Sumber: Data BEI yang diolah

Gambar 1. Pergerakan Return Saham

Economic Value Added (EVA) sebagai indikator adanya perubahan nilai dari suatu investasi. EVA merupakan nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi biaya modal yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. Menurut [2] dan [3] yang menunjukkan bahwa EVA berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return saham.

Market Value Added sebagai metode pendekatan yang nilai kompetensi perusahaan dalam menaikkan dana para pemegang saham Market value added memiliki tekanan yang sama dengan Economic Value Added yaitu pada kesejahteraan para pemegang saham perusahaan, yang difokuskan pada penilaian pengaruh tindakan manajerial sejak pendirian perusahaan [4]. Penelitian [5] dan [6] yang menunjukkan hasil bahwa MVA berpengaruh terhadap Return saham.

Menurut [7] rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan. Earning Per Share atau laba per lembar saham menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan semua pemegang saham perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan atau penurunan harga saham suatu perusahaan dibursa saham. Penelitian yang dilakukan oleh [8] hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share berpengaruh terhadap Return saham. Sedangkan menurut [9] bahwa Earning Per Share memiliki efek signifikan dan positif terhadap Return Saham.

Net Profit Margin digunakan untuk menghitung kemampuan sebua perusahaan sejauh mana perusahaan tersebut menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu [10]. Apabila perusahaan dapat menghasilkan Net Profit Margin (NPM) yang tinggi maka sebuah perusahaan tersebut dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik dan perusahaan yang produktif. Maka dengan adanya peningkatan dari Net Profit Margin maka akan mempengaruhi tingginya tingkat Return saham pada pihak investor. Adapun penelitian yang dilakukan oleh [11] yang menunjukkan hasil bahwa Net Profit Margin tidak signifikan terhadap Return saham. Sedangkan menurut [12] yang menunjukkan hasil bahwa Net Profit Margin memiliki pengaruh signifikan terhadap Return saham.

Metode Penelitian

Definisi Operasional, Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel

No Variabel Indikator Variabel Tingkat Pengukuran
1 Economic Value Added (X1)[13] Rasio
2 Market Value Added (X2)[14] MVA = (Saham yang beredar X Harga Saham) – Total ekuitas Rasio
3 Earning per Share (X3)[15] Rasio
4 Net Profit Margin (X4)[16] Rasio
5 Return Saham[17] Pt - Pt-1Return Saham = Pt-1 Rasio
Table 1.Indikator Variabel

Populasi dan Sampel

  1. Populasi: Data laporan keuangan perbankan pada Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
  2. Sampel:
No Kriteria Pengambilan Sampel Perusahaan
1 Perusahaan manufaktur sub sektor logam yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2019 16
2 Perusahaan manufaktur sub sektor logam yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode 2013-2019 (2)
3 Perusahaan manufaktur sub sektor logam yang menyajikan laporan keuangannya dalam USD selama periode 2013-2019 (4)
4 Perusahaan manufaktur subsektor logam yang tidak menyajikan data yang berhubungan dengan variabel penelitian (3)
Jumlah sampel yang di teliti 7
Jumlah pengamatan selama 7 tahun (7 x 7) 49
Table 2.Kriteria Sampel

Maka jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria dari sampel diatas diperoleh sampel sebanyak 49 perusahaan manufaktur sub sektor logam.

Jenis dan Sumber Data

  1. Jenis Data: Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
  2. Sumber Data: Sumber data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yang mana diperoleh dan di catat oleh pihak lain. Dalam penelitian data sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis hasil dokumentasi laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada perusahaan sub sektor logam periode 2013-2019.

Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan dapat diakses melalui yaitu laporan keuangan yang terdiri perusahaan sub sektor logam pada periode 2013-2019.

Hasil dan Pembahasan

Deskriptif Statistik

Deskriptif Statistik yang digunakan untuk melihat gambaran umum atau deskripsi dari masing

masing variabel dari data yang digunakan dalam penelitian.

RS EVA MVA EPS NPM
Mean 0.112041 1.54E+11 2.27E+11 32.27733 0.002882
Median -0.094000 6.02E+10 1.01E+11 10.62441 0.009100
Maximum 5.762000 1.12E+12 1.82E+12 1498.219 0.065200
Minimum -0.911000 -1.69E+11 1.26E+09 -485.0794 -0.133700
Std. Dev. 1.021518 2.30E+11 3.11E+11 232.0438 0.039217
Table 3.Statistik DeskriptifData diolah dengan Eviews 9

Analisis Regresi Data Panel

Pemilihan Model Regresi Data Panel

1. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 1.089861 (5,32) 0.3849
Cross-section Chi-square 6.604595 5 0.2517
Table 4.Uji ChowData diolah dengan Eviews 9

Dari hasil pengujian dengan Uji Chow pada tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Probabilitas Period F adalah 0.2517 > 0.05 artinya, H0diterima. Dengan demikian Ha ditolak, yang artinya Ha pada uji Chow adalah Commont Effect Model, maka dalam uji Chow model yang dipilih adalah Commont Effect Model

Uji Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 4.930741 4 0.2945
Table 5.Uji Hausman TestData diolah dengan Eviews 9

Dari hasil pengujian dengan Uji Hausman pada tabel 5 dapat dilihat hasil nilai probabilitas Chi-Square adalah 0.2945 > 0,05 artinya, H0 ditolak. Dengan demikian Ha diterima, maka dalam uji Hausman ini model yang dipilih adalah Random Effect.

Uji Langrange Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Breusch-Pagan 0.052524 1.125515 1.178039
(0.8187) (0.2887) (0.2778)
Honda -0.229180 1.060903 0.588117
-- (0.1444) (0.2782)
King-Wu -0.229180 1.060903 0.546000
-- (0.1444) (0.2925)
Standardized Honda 0.349366 1.394102 -1.980207
(0.3634) (0.0816)
--
Standardized King-Wu 0.349366 1.394102 -2.022264
(0.3634) (0.0816) --
Gourierioux, et al.* -- -- 1.125515
(>= 0.10)
*Mixed chi-square asymptotic critical values:
1% 7.289
5% 4.321
10% 2.952
Table 6.Uji Langrange MultiplierData diolah dengan Eviews 9

Dari hasil pengujian dengan uji LM pada tabel 6 dapat dilihat hasil bahwa nilai LM hitung 0.8187 < 0,05 artinya, nilai LM hitung < Chi-Square tabel maka model yang paling tepat digunakan adalah Random Effect.

Hasil Regresi Data Panel

Berdasarkan pengujian diatas, Random Effect Model telah terpilih 2 (dua) kali, yaitu pada Uji Hausman dan Uji Langrange Multiplier (LM). Sedangkan Uji Chow hanya terpilih pada Commont Effect. Sementara itu, Fixed Effect Model pada pengujian tidak terpilih sama sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketida model (Common Effect Model, Fix Effect Model dan Random Effect Model), Random Effect Model lebih baik dalam menginterprestasikan regresi data panel untuk menjawab penelitian ini.

Pengujian Asumsi Klasik

Uji Autokolerasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 2.156783 Prob. F(2,42) 0.1283
Obs*R-squared 4.563776 Prob. Chi-Square(2) 0.1021
Table 7.Uji AutokolerasiData diolah dengan Eviews 9

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3 diatas ditunjukkan bahwa nilai Prob. F (2,42) > 0.05 maka tidak terjadi autokolerasi. Selain itu, hasil pengujian juga bias dilihat pada Durbin-Watson stat 1.915290 dimana berdasarkan nilai jika dL < dw < 4 – dU = 1.3701 < 1.915290 < 4 – dU = 4 - 1,7210 = 2.279 hal ini diartikan bahwa tidak terjadi autokolerasi.

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.445289 Prob. F(14,34) 0.9461
Obs*R-squared 7.592285 Prob. Chi-Square(14) 0.9095
Scaled explained SS 56.45185 Prob. Chi-Square(14) 0.0000
Table 8.Uji HeterokedastisitasData diolah dengan Eviews 9

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa nilai probability obs*R-squared sebesar 0.9095 > 0.05, sehingga dapat dapat diartikan bahwa tidak terjadi hetroskedastisitas.

Uji Multikolonieritas

Variance Inflation Factors
Date: 04/27/21 Time: 15:32
Sample: 1 49
Included observations: 49
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 0.043133 2.074116 NA
EVA 1.20E-36 1.261420 1.050338
MVA 2.31E-25 1.627446 1.054568
EPS 5.55E-20 2.637982 2.584559
NPM 2.33E-20 2.798267 2.642680
Table 9.Uji MultikolonieritasData diolah dengan Eviews 9

Berdasarkan tabel 9 dapat dijelaskan bahwa nilai VIF dari keempat variabel (dapat dilihat pada Centered VIF) < 10 maka dapat diartikan tidak terjadi multikolinieritas pada keempat variabel bebas tersebut.

Uji Normalitas

Sumber : Data diolah dengan Eviews 9

Gambar 2. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil analisis pada gambar 2 dapat disimpulkan bahwa nilai Prob. Jarque-Bera > 0.05 (0.943727 > 0,05), sehingga standardized residual berdistribusi dengan normal.

Uji Hipotesis

Uji T

Dependent Variable: RS
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/27/21 Time: 15:58
Sample: 2013 2019
Periods included: 7
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 42
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.120559 0.241118 -0.500002 0.6200
EVA 5.74E-19 1.44E-18 0.398574 0.6925
MVA 1.16E-12 5.33E-13 2.178374 0.0358
EPS -0.000235 0.000881 -0.266884 0.7910
NPM 5.391350 4.613356 1.168639 0.2500
Table 10.Uji TData diolah dengan Eviews 9

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 10 dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Variabel Economic Value Added (X1) terhadap return saham menunjukkan hasil nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0.398574 < 0,05) dengan tingkat (p-value) = 0.6925 > 0.05. karena nilai p-value > α (0.05) maka dengan demikian H0 diterima, yang berarti bahwa Economic Value Added (X1) tidak berpengaruh terhadap return saham.
  2. Variabel Market Value Added (X2) terhadap return saham menunjukkan hasil nilai thitung lebih kecil dari ttabel (2.178374 > 0,05) dengan tingkat (p-value) = 0.0358 < 0.05. karena nilai p-value > α (0.05) maka dengan demikian H0 ditolak, yang berarti bahwa Market Value Added (X2) berpengaruh terhadap return saham.
  3. Variabel Earning per Share (X3) terhadap return saham menunjukkan hasil nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0.266884 < 0,05) dengan tingkat (p-value) = 0.7910 > 0.05. karena nilai p-value > α (0.05) maka dengan demikian H0 diterima, yang berarti bahwa Earning per Share (X3) tidak berpengaruh terhadap return saham.
  4. Variabel Net Profit Margin (X4) terhadap return saham menunjukkan hasil nilai thitung lebih besar dari ttabel (1.168639 > 0,05) dengan tingkat (p-value) = 0.2500 > 0.05. karena nilai p-value > α (0.05) maka dengan demikian H0 diterima, yang berarti bahwa Net Profit Margin (X4) tidak berpengaruh terhadap return saham.

Uji F

Dependent Variable: RS
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/27/21 Time: 15:58
Sample: 2013 2019
Periods included: 7
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 42
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.120559 0.241118 -0.500002 0.6200
EVA 5.74E-19 1.44E-18 0.398574 0.6925
MVA 1.16E-12 5.33E-13 2.178374 0.0358
EPS -0.000235 0.000881 -0.266884 0.7910
NPM 5.391350 4.613356 1.168639 0.2500
Table 11.Uji FData diolah dengan Eviews 9

Berdasarkan hasil pada tabel 4.13 uji F terlihat bahwa nilai Fhitung 1.451384 lebih besar dari Ftabel (1.451384 > 0.05) dengan tingkat Prob (F-Statistic) sebesar 0.236688. Dengan menggunakan tingkat α 0.05 atau 5% maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan Economic Value Added (X1), Market Value Added (X2), Earning per Share (X3), dan Net Profit Margin (X4) terhadap return saham.

Uji Determinasi R2

Dependent Variable: RS
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/27/21 Time: 15:58
Sample: 2013 2019
Periods included: 7
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 42
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.120559 0.241118 -0.500002 0.6200
EVA 5.74E-19 1.44E-18 0.398574 0.6925
MVA 1.16E-12 5.33E-13 2.178374 0.0358
EPS -0.000235 0.000881 -0.266884 0.7910
NPM 5.391350 4.613356 1.168639 0.2500
Table 12.Uji Determinasi R2 Data diolah dengan Eviews 9

Berdasarkan tabel 12 dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi sebesar R-squared 0.135626 dengan presentase sebesar 13.56% dimana variabel Economic Value Added, Market Value Added, Earning per Share, dan Net Profit Margin dapat menjelaskan Return Saham dan sebesar 86.44% dijelaskan oleh variabel lain.

Pembahasan

1. Pengaruh Economic Value Added terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam.

Berdasarkan pengujian hipotesis pada tabel 10 apabila thitung = 0.398574 < ttabel = 1,68023 dengan tingkat sig 0.6925 > 0,05 sehingga dapat diartikan Economic Value Added (EVA) tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Return Sahan pada perusahaan sub sektor logam di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2019. Hal ini dikarenakan EVA yang bagus ternyata tidak otomatis mendorong performa saham perusahaan di pasar modal. Rata-rata EVA dari tahun 2013-2019 mengalami penurunan berturut-turut, sedangkan rata-rata return saham lebih fluktuatif naik turun, hal ini menunjukkan bahwa pergerakan EVA tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan return saham. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh [4] menyimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh terhadap Return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh [18] menyimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return saham.

2. Pengaruh Market Value Added terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam.

Berdasarkan pengujian hipotesis pada tabel 10 apabila thitung = 2.178374 > ttabel = 1,68023 dengan tingkat sig 0.0358 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa Market Value Added (MVA) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2019. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh [19] menyimpulkan bahwa Market Value Added (MVA) memiliki pengaruh siginifikan terhadap Return saham. Hal ini dikarenakan pertumbuhan Market Value Added (MVA), dan Return Saham mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya. Kenaikan dan penurunan MVA pada perusahaan logam sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar, perekonomian dunia dan pengaruh negara dalam mengendalikan kebijakan fiskal dan infrastruktur. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh [20] menyimpulkan bahwa Market Value Added (MVA) tidak berpengaruh siginifkan terhadap Return saham.

3. Pengaruh Earning per Share terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam.

Berdasarkan pengujian hipotesis pada tabel 10 apabila thitung = -0.266884 < ttabel = 1,68023 dengan tingkat sig 0.7910 > 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa Earning per Share (EPS) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2019. Hal ini disebabkan karena kemampuan perusahaan dalam menggunakan asset yang mengakibatkan laba yang diperoleh sangat rendah. Berdasarkan teori yang mendasarinya bahwa EPS yang semakin besar akan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan maka total return yang diterima para pemegang saham juga semakin meningkat. Namun sebaliknya jika EPS semakin kecil maka kemungkinan semakin kecil pula laba yang dibagikan kepada investor. Hal ini berarti tingkat return saham lebih banyak dipengaruhi oleh factor lainnya selain EPS. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh [21] menyimpulkan bahwa Earning per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mendapat EPS yang lebih besar tidak konsisten memiliki tingkat pengembalian saham yang lebih besar pula. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh [22] menyimpulkan bahwa Earning per share (EPS) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return saham.

4. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam.

Berdasarkan pengujian hipotesis pada tabel 10 apabila thitung = 1.168639 < ttabel = 1,68023 dengan tingkat sig 0.2500 > 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak memiliki pengaruh signifikan pada terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor logam di Bursa Efek Indoneia periode 2013-2019. Hal ini disebabkan oleh Net Profit Margin yang tidak mewakili keseluruhan komponen perusahaan dalam pencapaian laba melainkan hanya dari penjualannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [23] menyimpulkan bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh siginifikan terhadap Return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh [24] menyimpulkan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return saham.

5. Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, Earning per Share, dan Net Profit Margin berpengaruh secara simultan terhadap Return Saham pada perusahaan sub sektor logam.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 11 terlihat bahwa nilai Fhitung 2.036614 < Ftabel = 2,58 dengan tingkat sig = 0.105704 < 0,05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel Economic Value Added, Market Value Added, Earning per Share dan Net Profit Margin secara bersama-sama (simultan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. Dengan nilai determinasi R2 berpengaruh sebesar 15.6223%. Sedangkan sisanya 84.3777% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian.

Berdasarkan hasil analisis data peneliti menarik kesimpulan bahwa:

  1. Economic Value added tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham
  2. Market Value added berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham
  3. Earning per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap return
  4. Net Profit Margin tidakberpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham
  5. Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Earning per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Return saham

References

  1. M. Arum and Astuti, “Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017,” J. Ilm. Ekon., vol. 15, pp. 173–181, 2019.
  2. A. G. Awan, K. Siddique, and G. Sarwar, “The Effect Of Economic Value Added On Stock Return : Evidence From Selected Companies Of Karachi Stock Exchange .,” vol. 5, no. 23, 2014.
  3. J. I. Wayan and P. I. B. Anom, “The Effect Of Financial Performance On Stock Return At Manufacturing Company Of Indonesia Stock Exchange,” Russ. J. Agric. Socio-Economic Sci., vol. 97, no. 1, pp. 11–19, 2020, doi: 10.18551/rjoas.2020-01.02.
  4. F. Endaryani, D. Marsiwi, and K. Z. W, “Analisis Pengaruh Economic Value Added, Earning, Market Value Added Dan Arus Kas Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015),” J. Ekon. Manaj. Akunt., vol. 3, no. 1, pp. 66–80, 2019.
  5. L. I. Sahara, “The Anal Y Sis Of Financial Performance Usin G Economic Value Added ( Eva ) And Market Value Added ( Mva ) Methods And Its Influence On Stock Return Of Transportation Company Listed In Indonesia Stock Exchange Influence On Stock Return Of Transportation ” vol. 1, no. 3, pp. 1–7, 2018.
  6. H. Nakhaei, “Market Value Added And Traditional Accounting Criteria : Which Measure Is A Best Predictor Of Stock Return In Malaysian Companies,” vol. 9, no. 2, pp. 433–455, 2016.
  7. S. Hermuningsih, Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012.
  8. J. Jasman and M. Kasran, “Profitability, Earnings Per Share on Stock Return with Size as Moderation,” Trikonomika, vol. 16, no. 2, p. 88, 2017, doi: 10.23969/trikonomika.v16i2.559.
  9. M. Emamgholipour, A. Pouraghajan, Naser Ail Yadollahzadeh Tabari, M. Haghparast, and ali akbar alizadeh Shirsavar, “The Effects of Performance Evaluation Market Ratios on the Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange,” Int. Res. J. Appl. Basic Sci., vol. 4, no. 3, pp. 696–703, 2013.
  10. I. Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, Pertama. yogyakarta: BPFE, 2013.
  11. D. S. Abbas, “Effect Of Accounting Profit, Operating Cash Flow, Investment Cash Flow, Financing Cash Flow, And Net Profit Margin On Return Oh Shares (On Insurance Company Listed On The Stoc Exchange In 2011-2014),” pp. 1–10, 2019.
  12. A. H. Dita and M. Isrochmani, “The Effect Of Net Profit Margin , Price To Book Value And Debt To Equity Ratio To Stock Return In The Indonesian Consumer Goods Industry,” J. Bus. Manag., vol. 3, no. 3, pp. 305–315, 2014.
  13. Eugene F. Brigham And J. F. Houston, “Dasar-Dasar Manajamen Keuangan,” in 1, 1st ed., jakarta: salemba empat, 2010.
  14. kartini, “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Dan Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan.,” Ef. J. Bisnis dan Ekon., vol. 2, no. 2, 2011.
  15. E. Tandelin, Portofolio Dan Investasi, Pertama. yogyakarta: kanisius, 2010.
  16. M. . Hanafi and H. A, Analisis Laporan Keuangan, Keempat. yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012.
  17. Lilik Sri Hariani, “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Syariah,” J. Ekon. Mod., vol. 15, no. 1, pp. 7–13, 2010.
  18. S. Grima, S. Surtikanti, and S. D. Anggadini, “The Impact Of A Stock Split And The Economic Value Added On Stock Return,” Int. Bus. Account. Res. J., vol. 4, no. 2, pp. 108–118, 2020, [Online]. Available: http://ibarj.com.
  19. D. Hertina, G. Suprianto, and S. Wahdiniadrian, “Analysis Of Market Value Added And Refined Economic Value Added Growth On Stock Return,” palarch’s J. Archaeol. egypt/egyptology, vol. 15, no. 5, pp. 641–650, 2020.
  20. N. Halomoan and R. Hendrawan, “The Analysis Of The Influence Og Economic Value Added And Market Value Added Toward Stock Return (Study At Agriculture Industry Listed In Idx Period 2009-2015),” e-Proceeding Manag., vol. 4, no. 1, pp. 576–588, 2017.
  21. Arta Rama Priyanto, “The Effect Of Return On Asset And Earning Per Share On Stock Return In Telecommunication Indonesia Tbk Listed In Indonesia Stock Exchange 2008-2017,” Humanit. Manag. Sci. Proc., vol. 1, no. 1, pp. 109–117, 2020.
  22. Inka Natasya Hagaina Bukit And Achmad Herlanto Anggono, “The Effect Of Price To Book Value (PBV), Dividend Payout Ratio (DPR), Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA), And Earning Per Share (EPS) Toward Stock Return Of LQ 45 For The Period Of 2006-2011,” Rev. Integr. Bus. Econ. Res., vol. 2, no. 2, pp. 22–42, 2013.
  23. M. Handayani and I. Harris, “Analysis Of Effect Of Debt To Equity Ratio (Der), Return On Asset (Roa), Return On Equity (Roe), And Net Profit Margin (Npm) On Stock Return (Case Study On Consumer Goods Companies In Indonesia Stock Exchange),” Procur. J. Ilm. Manaj., vol. 7, no. 3, pp. 263–275, 2019.
  24. S. S. Hosea, P. Kindangen, and F. G. Worang, “Analyzing The Influence Of Return On Asset, Debt-To-Equity Ratio, And Net Profit Margin Toward Stock Return On Telecommunication Company (Evidence From Companies Listed In Bei 2010-2019),” emba, vol. 8, no. 4, pp. 495–502, 2020.