Abstract
This study aims to determine the effect of leadership, motivation, and work environment on employee performance at PT. BJA Sidoarjo. This research includes quantitative research with hypothesis testing. The sample used in this study were 101 employees at PT. BJA Sidoarjo. The analytical tools used in this research are multiple linear regression analysis, determinant coefficient (R2), multiple correlation coefficient (R), f test, t test, and classical assumption test using SPSS. The primary data in this study were obtained from a questionnaire whose measurement was using a Likert scale which was tested for validity and reliability. The result of this research is that there is a simultaneous influence of leadership, motivation and work environment on employee performance. Partially, the variables of leadership, motivation and work environment have an influence on employee performance. and the work environment variable is the variable that has the most significant effect on employee performance.
Pendahuluan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan proses memperoleh melatih, menilai, mengompensasi karyawan, dan mengurus relasi tenaga kerja mereka, kesehatan dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan. Manajer dibutuhkan dan diperhatikan sebaik mungkin, yang berguna untuk mencari, mengelola, dan mempertahankan SDM. Seorang pemimpin atau manajer yang baik harus mengenal kekuatan dan kelemahan SDM untuk memaksimalkan pencapaian organisasi dan meminimalisasi kerugian perusahaan. Hal ini membutuhkan pendekatan khusus karena faktor-faktor yang menentukan dedikasi dan kinerja seorang karyawan.
Kinerja organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi atau perusahaan yang telah ditetapkan. Kinerja karyawan sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan perusahaan. Sehingga, memaksimalkan kinerja tentunya dibutuhkan seorang sosok sebagai konseptor dan pengelola yang baik yaitu adalah seorang pemimpin [1]. Kepemimpinan adalah suatu individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan [2]. Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan aturan bekerja. Kepemimpinan adalah suatu individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan. Pengertian tersebut juga diperjelas oleh Dubrin bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan seseorang untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi [4].
Selain memberikan arahan terhadap bawahannya, seorang pemimpin harus mampu menjadi pendorong atau motivator untuk menggerkakkan karyawan, supaya dapat bekerja sama secara produktif dan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Faktor lain mempengaruhi kinerja karyawan yang berpotensial yaitu motivasi. Pemberian motivasi kerja dapat mendorong karyawan produktif. Semakin produktif karyawan maka perusahaan akan mendapatkan profit yang tinggi. Selain itu, faktor lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada dalam lingkungan kerja seseorang, baik kondisi lingkungan, alat pekakas, bahan, metode kerja, peraturan kerja baik perseorangan maupun kelompok [5]. PT. BJA Sidoarjo adalah perusahan yang memperoduksi produk- produk yang di supply pada perhotelan, rumah sakit, dan pariwisata ternama di seluruh Indonesia. Kurang lebih ada 1000 hotel dan rumah sakit yang tersebar di Indonesia menggunakan produk supply dari PT. BJA Sidoarjo. Salah satu produk yang diproduksi dan di supply kepada hotel di Indonesia adalah produk liquid dan sabun batang yang telah lulus uji BPOM. Visi perusahaan adalah menjadikan perusahaan bertaraf nasional yang menyediakan produk dengan kualitas tinggi dengan sasaran perhotelan, rumah sakit, dan pariwisata. Misinya adalah meningkatkan kualitas produk, pekerja yang berkualifikasi dan berkualitas dibidangnya, menjamin kepuasan pelanggan dengan memberikan serviceterbaik, mudah diperoleh dengan harga yang bersaing. Permalasahan perusahaan ini adalah kinerja karyawan yang belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan ada tekanan yang berlebihan dari atasan dan menimbulkan kepemimpinan dalam perusahaan tersebut belum bisa mencapai tugasnya untuk dapat mempengaruhi karyawan dengan baik.
Hal lain mempengaruhi rendahnya tingkat kinerja karyawan yaitu motivasi, secara finansial maupun non finansial. Lingkungan kerja yang kurang memadai. Tidak tersedianya tempat ibadah, lahan yang kurang luas dengan kapasitas produksi yang besar, dan tingkat kebersihan yang rendah adalah beberapa faktor yang mendukung bahwa terdapat beberapa hal yang mencerminkan masih rendahnya tingkat lingkungan kerja pada PT. BJA Sidoarjo. Hal tersebut menyebabkan kinerja karyawan pada PT. BJA kurang maksimal sehingga manajemen berusaha melengkapi kebutuhan karyawan dengan memenuhi kebutuhan karyawan. Kurang maksimalnya kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo dapat ditinjau dari data tingkat absensi selama 10 bulan terakhir. Sehingga peneliti ingin mengetahui faktor apa yang telah menyebabkan rendahnya kinerja karyawan pada PT. BJA Sidoarjo tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin meneliti “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. BJA Sidoarjo”.
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada PT. BJA, JL. Raya Trosobo 19 B, RT.002/RW.005 Telp. (031) 7873888 Fax. (031) 7871999 Taman-Sidoarjo.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan produksi dan staff bagian kosmetik pada PT. BJA Sidoarjo sebesar 135 orang.
Metode pengumpulan sampel menggunakan non probability sampling. Sampel sebanyak 101 orang dari total 135 orang karyawan tetap yang bekerja di PT. BJA Sidoarjo dengan menggunakan Rumus Slovin.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data menggunakan data kuantitatif berupa penelitian empiris yang dapat dihitung/angka dan sesuai dengan kriterianya, data kuantitatif bisa diolah/dianalisis memakai teknik perhitungan statistika/matematika.
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari lokasi penelitian. Data primer diperoleh melalui penyebaran daftar pertanyaan (kuisioner) kepada karyawan khusus yang berkaitan dengan kepemimpinan, motivasi dan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Data sekunder adalah data mendukung data primer. Data yang dikumpulkan dari pihak sub bagian tata usaha berupa sejarah perusahaan.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket), dokumentasi, dan observasi (pengamatan). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya [6]. Peniliti memberikan kuisioner yang berisi pertanyaan tertulis kepada responden secara langsung untuk dijawab. Responden dari kuisioner ini adalah karyawan kosmetik perusahaan PT. BJA Sidoarjo. Berdasarkan angket penulis mendapatkan informasi mengenai data pengukuran dari responden untuk diteruskan dalam pengolahan uji SPSS. Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengutip apa yamg telah berhubungan dengan permasalahan yang akan di teliti oleh peneliti dan observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain [6].
Teknik Analisis Data
Uji asumsi klasik
Pengujian asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
a) Uji Normalitas
b) Uji Multikolinieritas
c) Uji Heteroskedastisitas
d) Uji Autokorelasi
e) Linieritas Analisis Regresi Linier Berganda
Uji hipotesis
a) Pengujian simultan (Uji F)
b) Pengujian Parsial (Uji t)
c) Pengujian Hipotesis ketiga (yang paling signifikan)
d) Koefisien korelasi (R)
e) Koefisien Determinan (R2)
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis data
Analisis deskriptif
Analisis deskriptif adalah data frekuensi yang digunakan untuk menguraikan tentang karakteristik reponden dari objek yang diteliti dan untuk mengetahui seberapa banyak responden menyatakan hal yang sama terhadap suatu objek pertanyaan. Sebagaimana ada pada tabel berikut ini:
Keterangan | Jumlah |
Kuesioner yang disebar | 101 |
Kuesioner yang kembali | 101 |
Prosentase respon rate | 100,0% |
Kuesioner yang tidak kembali | 0 |
Total Kuesioner yang di analisis | 101 |
Berdasarkan tabel 1. di atas maka diperoleh kesimpulan bahwa 109 kuesioner yang telah disebar keseluruhan dengan responden yang sudah ditentukan, dapat kembali sesuai dengan jumlah kuesioner awal sehingga dapat dianalisis secara keseluruhan.
Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Valid | Laki-laki | 13 | 12,9 | 12,9 | 12,9 |
Perempuan | 88 | 87,1 | 87,1 | 100,0 | |
Total | 101 | 100,0 | 100,0 |
Berdasarkan tabel 2. dapat diidentifikasikan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 88 orang dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang.
Klasifikasi responden berdasarkan usia
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Valid | 17-25 Tahun | 38 | 37,6 | 37,6 | 37,6 |
26-35 Tahun | 45 | 44,6 | 44,6 | 82,2 | |
36-45 Tahun | 18 | 17,8 | 17,8 | 100,0 | |
Total | 101 | 100,0 | 100,0 |
Berdasarkan tabel 3. di atas dapat di identifikasikan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 26 s/d 35 tahun sebanyak 45 responden. Responden yang berusia 17 s/d 25 tahun sebanyak 38 responden, sedangkan yang berusia 36 s/d 45 tahun sebanyak 18 responden.
Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Valid | SLTA | 88 | 87,1 | 87,1 | 87,1 |
DIPLOMA | 5 | 5,0 | 5,0 | 92,1 | |
SARJANA | 8 | 7,9 | 7,9 | 100,0 | |
Total | 101 | 100,0 | 100,0 |
Berdasarkan tabel 3.3 dapat diidentifiasikan bahwa sebagian besar pendidikan karyawan adalah SLTA yang terdiri dari 101 responden.
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian Berdasarkan Data yang Diperoleh Dilapangan Melalui Penyebaran
Frekuensi dan Persentase | ||||||||||
Persepsi Responden | X 1 .1 | X 1 .2 | X 1 .3 | X 1 .4 | X 1 .5 | |||||
F | % | F | % | F | % | F | % | F | % | |
STS (1) | 0 | 0% | 1 | 1% | 8 | 8% | 0 | 0% | 0 | 0% |
Frekuensi dan Persentase | |||||||||||
Persepsi Responden | X 1 .1 | X 1 .2 | X 1 .3 | X 1 .4 | X 1 .5 | ||||||
F | % | F | % | F | % | F | % | F | % | ||
TS (2) | 6 | 6% | 3 | 3% | 14 | 14% | 1 | 1% | 2 | 2% | |
N (3) | 11 | 11% | 28 | 28% | 23 | 23% | 15 | 15% | 24 | 24% | |
S (4) | 51 | 50% | 41 | 41% | 46 | 46% | 50 | 50% | 35 | 35% | |
SS (5) | 33 | 33% | 28 | 28% | 10 | 10% | 35 | 35% | 40 | 40% | |
Jumlah | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% |
Berdasarkan tabel 5. menunjukkan penilaian responden terhadap intrumen variabel kepemimpinan (X1). Untuk pernyataan X1.1 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 50 responden. Kemudian untuk pernyataan X1.2 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 41 responden. Sedangkan untuk pernyataan X1.3 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 46 responden. Sedangkan untuk pernyataan X1.4 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 50 responden dan untuk pernyataan X1.5 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 40 responden.
Frekuensi dan Persentase | ||||||
Persepsi Responden | X 2 .1 | X 2 .2 | X 2 .3 | |||
F | % | F | % | F | % | |
STS (1) | 0 | 0% | 0 | 0% | 0 | 0% |
TS (2) | 2 | 2% | 6 | 6% | 0 | 0% |
N (3) | 17 | 17% | 6 | 6% | 11 | 11% |
S (4) | 47 | 47% | 12 | 12% | 43 | 43% |
SS (5) | 35 | 35% | 77 | 76% | 47 | 47% |
Jumlah | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% |
Berdasarkan tabel 6. menunjukkan penilaian responden terhadap intrumen variabel motivasi (X2). Untuk pernyataan X2.1 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 47 responden. Kemudian untuk pernyataan X2.2 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 77 responden. Sedangkan untuk pernyataan X2.3 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 47 responden.
Frekuensi dan Persentase | ||||||||
Persepsi Responden | X 3 .1 | X 3 .2 | X 3 .3 | X 3 .4 | ||||
F | % | F | % | F | % | F | % | |
STS (1) | 0 | 0% | 0 | 0% | 5 | 5% | 5 | 5% |
TS (2) | 0 | 0% | 1 | 1% | 11 | 11% | 6 | 6% |
N (3) | 2 | 2% | 13 | 13% | 13 | 13% | 1 | 1% |
S (4) | 44 | 44% | 45 | 45% | 28 | 28% | 21 | 21% |
SS (5) | 55 | 54% | 42 | 42% | 44 | 44% | 68 | 67% |
Jumlah | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% |
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan penilaian responden terhadap instrumen variabel lingkungan kerja (X3). Untuk pernyataan X3.1 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 55 responden. Kemudian untuk pernyataan X3.2 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 45 responden. Untuk pernyataan X3.3 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 44 responden. Sedangkan untuk pernyataan X3.4 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 68 responden.
Frekuensi dan Persentase | ||||||
Persepsi Responden | Y.1 | Y.2 | Y.3 | |||
F | % | F | % | F | % | |
STS (1) | 1 | 1% | 5 | 5% | 2 | 2% |
Frekuensi dan Persentase | ||||||
Persepsi Responden | Y.1 | Y.2 | Y.3 | |||
F | % | F | % | F | % | |
TS (2) | 15 | 15% | 1 | 1% | 4 | 4% |
N (3) | 45 | 45% | 6 | 6% | 15 | 15% |
S (4) | 39 | 39% | 38 | 38% | 40 | 40% |
SS (5) | 1 | 1% | 51 | 50% | 40 | 40% |
Jumlah | 101 | 100% | 101 | 100% | 101 | 100% |
Berdasarkan tabel 8. menunjukkan penilaian responden terhadap intrumen variabel kinerja karyawan (Y). Untuk pernyataan Y.1 sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 39 responden. Kemudian untuk pernyataan Y.2 sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 51 responden. Sedangkan untuk pernyataan Y.3 sebagian besar responden menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 40 responden.
Uji Validitas
Korelasi antara | Corrected Item- Total Correlation | Kesimpulan |
X1_1 | 0,633 | Valid |
X1_2 | 0,558 | Valid |
X1_3 | 0,447 | Valid |
X1_4 | 0,781 | Valid |
X1_5 | 0,415 | Valid |
Dari tabel 9. dapat dilihat bahwa semua item butir pertanyaan variabel kepemimpinan (X1) adalah valid. Karena semua nilai dari Corrected Item-Total Correlation lebih besar nilai r tabel 0,1956
Korelasi antara | Corrected Item- Total Correlation | Kesimpulan |
X2_1 | 0,547 | Valid |
X2_2 | 0,586 | Valid |
X2_3 | 0,357 | Valid |
Dari tabel 10. dapat dilihat bahwa semua item butir pertanyaan variabel motivasi (X2) adalah valid. Karena semua nilai dari Corrected Item-Total Correlation lebih besar nilai r tabel 0,1956.
Korelasi antara | Corrected Item-Total Correlation | Kesimpulan |
X3_1 | 0,342 | Valid |
X3_2 | 0,410 | Valid |
X3_3 | 0,408 | Valid |
X3_4 | 0,414 | Valid |
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua item butir pertanyaa variabel lingkungan kerja (X3) adalah valid. Karena semua nilai dari Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel 0,1956.
Korelasi antara | Corrected Item-Total Correlation | Kesimpulan |
Y_1 | 0,592 | Valid |
Y_2 | 0,398 | Valid |
Y_3 | 0,546 | Valid |
Dari tabel 12. dapat dilihat bahwa semua item butir pertanyaan variabel kinerja karyawan (Y) adalah valid. Karena nilai dari Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel 0,1956
Uji Reabilitas
Cronbach's Alpha a | Cronbach's Alpha Based on Standardized Items a | N of Items |
,741 | ,792 | 6 |
Dari tabel 13. dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari Cronbach’s Alpha adalah 0,741. Maka sesuai kriteria nilai tersebut lebih dari nilai 0,60 dengan begitu hasil angket variabel kepemimpinan (X1) adalah reliabel.
Cronbach's Alpha a | Cronbach's Alpha Based on Standardized Items a | N of Items |
,677 | ,637 | 4 |
Cronbach's Alpha a | Cronbach's Alpha Based on Standardized Items a | N of Items |
,673 | ,686 | 5 |
Cronbach's Alpha a | Cronbach's Alpha Based on Standardized Items a | N of Items |
,638 | ,598 | 4 |
Dari tabel 14. dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari Cronbach’s Alpha adalah 0,677. Maka sesuai kriteria nilai tersebut lebih dari nilai 0,60 dengan begitu hasil angket variabel motivasi (X2) adalah reliabel.
Dari tabel 15. dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari Cronbach’s Alpha adalah 0,673. Maka sesuai kriteria nilai tersebut lebih dari 0,60 dengan begitu hasil angket variabel lingkungan kerja (X3) adalah reliabel.
Dari tabel 16. dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari Cronbach’s Alpha adalah 0,638. Maka sesuai kriteria nilai tersebut lebih dari nilai 0,60 dengan begitu hasil angket variabel kinerja karyawan (Y) adalah reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
Dari gambar 1. diketahui bahwa data residual mengikuti garis lurus diagonal maka dapat dikatakan data tersebut normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel residual atau pengganggu memiliki distribusi normal. Asumsi normalitas ini dapat dilakukan dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kuantitatif dari distribusi normal. Hasil dari output diagram chart menunjukkan bahwa titik-titik mengikuti garis diagonal dan dapat disimpulkan bahwa data ini berdistribusi normal. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data residual mengikuti garis lurus diagonal maka dapat dikatakan data tersebut normal.
b) Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
No | Model | Unstandardized Coefficients | Standardi zed Coefficie nts | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | t | Sig. | Tolerance | VIF | |
1. | (Constant) | 6,503 | 2,035 | 3,195 | ,002 | ||
KEPEMIMPINAN | ,176 | ,055 | ,294 | 3,195 | ,002 | ,926 | 1,080 |
MOTIVASI | ,325 | ,106 | ,272 | 3,069 | ,003 | ,994 | 1,006 |
LINGKUNGANKERJA | ,307 | ,071 | ,398 | 4,315 | ,000 | ,920 | 1,087 |
Dari tabel 16. dapat diketahui bahwa ketiga variabel bebas mempunyai nilai VIF yang kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat dikatakan bahwa model tersebut tidak terdapat multikolinieritas.
c) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot. Dengan ketentuan titik- titik data menyebar merata di atas dan dibawah atau disekitar angka 0.
d) Uji Autokorelasi
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin- Watson |
1 | ,691a | ,441 | ,218 | 1,423 | 1,366 |
Pada hasil perhitungan tabel 17. maka didapat nilai Durbin-Watson sebesar 1,366 yang berarti dL ≤ d ≤ dU tidak terdapat autokorelasi positif.
e) Linieritas
Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. | |||
KINERJAKARYAWAN * KEPEMIMPINAN | Between Groups | (Combined) | 46,944 | 12 | 3,912 | 1,626 | ,099 |
Linearity | 9,414 | 1 | 9,414 | 3,912 | ,011 | ||
37,530 | 11 | 3,412 | 1,418 | ,179 | |||
Deviationfrom Linearity | |||||||
WithinGroups | 211,749 | 88 | |||||
Total | 258,693 | 100 | 2,406 |
Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. | |||
KINERJA KARYAWAN* MOTIVASI | Between Groups | (Combined) | 25,428 | 5 | 5,086 | 2,071 | ,076 |
Linearity | 15,726 | 1 | 15,726 | 6,405 | ,013 | ||
Deviation from Linearity | 9,702 | 4 | 2,426 | ,988 | ,418 | ||
Within Groups | 233,265 | 95 | 2,455 | ||||
Total | 258,693 | 100 |
Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. | |||
KINERJA | Between | (Combined) | 38,076 | 7 | 5,439 | 2,293 | ,034 |
KARYAWAN * | Groups | ||||||
Linearity | 22,684 | 1 | 22,684 | 9,562 | ,003 | ||
LINGKUNGANKERJA | Deviation from | 15,392 | 6 | 2,565 | 1,081 | ,379 | |
Linearity | |||||||
Within Groups | 220,617 | 93 | 2,372 | ||||
Total | 258,693 | 100 |
Tabel 1,90 dan nilai sig 0,011 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kinerja karyawan terhadap kepemimpinan.
Dari data tabel 20. dapat dilihat nilai f hitung 6,405 lebih besar dari f tabel 2,47 dan nilai sig 0,013 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kinerja karyawan terhadap motivasi.
Tabel 2,20 dan nilai sig 0,003 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kinerja karyawan terhadap lingkungan kerja.
Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi linier berganda adalah suatu persamaan yang menggambarkan pengaruh dua atau lebih variable bebas terhadap variable terikat.
No | Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | |
B | Std. Error | Beta | ||||
1. | (Constant) | 6,503 | 2,035 | 3,195 | ,002 | |
KEPEMIMPINAN | ,176 | ,055 | ,294 | 3,195 | ,002 | |
MOTIVASI | ,325 | ,106 | ,272 | 3,069 | ,003 | |
LINGKUNGAN KERJA | ,307 | ,071 | ,398 | 4,315 | ,000 |
Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Dari tabel di atas dapat dijelaskan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e
Y = 6,503 + 0,176 X1 + 0,325 X2 + 0,307 X3
Konstanta
Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variable kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3). kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3) naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variable kinerja karyawan (Y) akan naik atau terpenuhi.
Kepemimpinan (X1)
Jika variable kepemimpinan (X1) mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,176 atau 17,6%, koefisien bernilai positif artinya antara kepemimpinan (X1) dan kinerja karyawan (Y) memiliki hubungan positif. Kenaikan kepemimpinan (X1) akan mengakibatkan kenaikan kinerja karyawan (Y).
Motivasi (X2)
Jika variable motivasi (X2) mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,325 atau 32,5%, koefisien bernilai positif artinya antara motivasi (X2) dan kinerja karyawan (Y) memiliki hubungan positif. Kenaikan motivasi (X2) akan mengakibatkan kenaikan kinerja karyawan (Y).
Lingkungan Kerja (X3)
Jika variable lingkungan kerja (X3) mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,307 atau 30,7%, koefisien bernilai positif artinya antara lingkungan kerja (X3) dan kinerja karyawan (Y) memiliki hubungan positif. Kenaikan lingkungan kerja (X3) akan mengakibatkan kenaikan kinerja karyawan (Y).
Pengujian Hipotesis
Uji F (Simultan)
No | Model | Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. |
1 | Regression | 62,348 | 3 | 20,783 | 10,267 | ,000a |
Residual | 196,345 | 97 | 2,024 | |||
Total | 258,693 | 100 |
- Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI , KEPEMIMPINAN
- Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Dari perhitungan diatas dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (α
= 0,05) dan degree of freedom penyebut 97 dan pembilang 3 diperoleh F tabel 2,70 dan F hitung 10,267. Dengan demikian maka terbukti bahwa F hitung lebih besar dari F tabel yang berarti Ho ditolak dan menerima Ha pada tingkat signifikan sebesar 0,000, artinya bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y).
b. Uji t (Parsial)
Menguji pengaruh variable kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) menggunakan uji t.
No | Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | |
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 6,503 | 2,035 | 3,195 | ,002 | |
KEPEMIMPINAN MOTIVASI LINGKUNGAN KERJA | ,176 | ,055 | ,294 | 3,195 | ,002 | |
,325 | ,106 | ,272 | 3,069 | ,003 | ||
,307 | ,071 | ,398 | 4,315 | ,000 |
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Dengan derajat kebebasan df = (n – k – 1) = 101–4–1 = 96 menggunakan tingkat kepercayaan presentase = 0,05 dan degree of freedom 96 diperoleh t tabel sebesar 1,66088, maka dapat disimpulkan bahwa :
Pengaruh kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)
Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung kepemimpinan sebesar 3,195 dengan tingkat signifikan 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung 3,195 lebih besar dari t tabel 1,66088, dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya variable kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung motivasi sebesar 3,069 dengan tingkat signifikan 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung 3,069 lebih besar dari t tabel 1,66088, dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya variable motivasi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y)
Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung lingkungan kerja sebesar 4,315 dengan tingkat signifikan 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung 4,315 lebih besar dari t tabel 1,66088, dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya variable lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh paling signifikan kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).
Berdasarkan tabel uji t diatas diperoleh nilai t hitung paling besar adalah lingkungan kerja (X3) dengan nilai 4,315. Dengan demikian variabel lingkungan kerja (X3) yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dari pada variabel yang lainnya.
uji R (Koefisien Korelasi)
Digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Model b Summary b | ||||
Model | R b | R Square | Adjusted R Square b | Std. Error of the Estimate b |
1; | ,691a | ,441 | ,218 | 1,423 |
Jangkauan nilai R adalah berkisar antara 0 – 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat adalah semakin kuat. Semakin mendekati 0 berarti hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat semakin lemah atau bahkan tidak ada sama sekali. Tabel uji R, nilai R sebesar 0,691 (69,1%) ini menunjukkan bahwa hubungan variabel independen dan variabel dependen cukup kuat karena nilainya lebih dari 50%.
d. Uji R Square (Koefisien Determinan)
Model S | ummary b | |||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | ,691a | ,441 | ,218 | 1,423 |
Berdasarkan tabel uji R Square dapat dijelaskan bahwa koefisien determinan pada penelitian ini sebesar 0,441 atau 44,1% sehingga kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3) dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan (Y). dan sisanya 55,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, baik secara simultan maupun parsial. Berikut ini dipaparkan penjelasan atas jawaban dari hipotesis penelitian.
1. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Secara Simultan Terhadap Kinerja Karyawan
Dari hasil uji pengaruh terbukti terdapat pengaruh kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan lingkungan kerja (X3) secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y). Hal ini menjelaskan bahwa karyawan pada PT. BJA Sidoarjo memiliki seorang pemimpin yang memberikan perhatian secara pribadi kepada karyawan dengan bertindak sebagai mentor. Berkaitan dengan variabel motivasi pada PT. BJA Sidoarjo, sistem penggajian sudah sesuai dengan aturan ketenagakerjaan dan karyawan selalu menerima saran dan kritik yang diberikan oleh pimpinan. Adapun variabel lingkungan kerja pada PT. BJA Sidoarjo, hubungan antara karyawan dengan karayawan yang lainnya maupun dengan atasan sekalipun mereka sangat harmonis dan teamwork mereka sangat baik, dengan begitu kekeluargaan akan tercipta di perusahaan tersebut. Hal itulah yang membuat lingkungan kerja tercipta dengan sangat baik.
Semua variabel bebas berjalan secara simultan dengan baik terhadap variabel terikat. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada dalam lingkungan kerja seseorang, baik kondii lingkungan, alat pekakas, bahan, metode kerja, peraturan kerja baik perseorangan maupun kelompok [7]. Kelangsungan hidup sebuah organisasi ditentukan oleh keberhasilannya dalam mencapai tujuan organisasi. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dinilai dari hasil kerjanya [8].
2. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Secara Parsial Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan pada PT. BJA Sidoarjo memiliki seorang pemimpin yang memberikan perhatian secara pribadi kepada karyawan dengan bertindak sebagai mentor. Pemimpin memberikan arahan dalam melakukan/mengerjakan pekerjaan terhadap karyawan oleh karena itu peran pemimpin tidak sekedar menyuruh karyawan akan tetapi memberikan contoh nyata. Penerapan kepemimpinan yang baik dan tepat dapat menciptakan kerjasama yang baik antara pimpinan dan karyawan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan secara luas mempengaruhi tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, prmgorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi [8].
Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa variabel motivasi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan di PT. BJA Sidoarjo memiliki motivasi dalam melaksanakan pekerjaannya dan selalu bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan, serta sistem penggajian yang diberikan sudah sesuai dengan aturan ketenagakerjaan dan karyawan selalu menerima dengan baik saran dan kritik yang diberikan oleh pimpinan sehingga membuat karyawan lebih maju.
Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan hubungan antara karyawan dengan karyawan yang lainnya maupun dengan atasan sekalipun sangat harmonis dan teamworkjuga sangat baik, dengan begitu kekeluargaan akan tercipta di perusahaan tersebut. Hal itulah yang membuat lingkungan kerja tercipta dengan sangat baik.
3. Hipotesis Lingkungan kerja berpengaruh paling signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan di PT. BJA Sidoarjo memiliki hubungan antara karyawan dengan karyawan yang lainnya maupun dengan atasan sekalipun harmonis dan teamwork sangat baik, dengan begitu kekeluargaan akan tercipta di perusahaan tersebut. Hal itulah yang membuat lingkungan kerja tercipta dengan sangat baik.
Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo. Hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan berdasarkan hasil uji F, diketahui secara simultan variabel kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terdapat pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo. Dibuktikan dengan F hitung lebih besar dari F tabel yaitu F hitung 10,267 dan F tabel 2,70. Berdasarkan hasil uji T, diketahui bahwa secara partial variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo. Dibuktikan dengan nilai dari T hitung 3,195 < T tabel 1,66088. Variabel motivasi secara partial terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo. Dibuktikan dengan nilai dari T hitung 3,069 < T tabel 1,66088 dan variabel lingkungan kerja secara partial terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo. Dibuktikan dengan nilai dari T hitung 4,315 < T tabel 1,66088. Lingkungan kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT. BJA Sidoarjo. Dibuktikan dengan nilai koefisien regresi tertinggi yaitu 4,315.
References
- Hasibuan, S.P, M. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
- Northouse, P.G. (2013). Theory and Practice (6th ed). California: Sage.
- Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju.
- Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
- Widodo, T. (2010). Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, Kepemimpinan Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga). Jurnal Among Makarti, 3(5), 14–35.
- Rivai dan Mulyadi. (2011). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada