Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Business and Economics
DOI: 10.21070/acopen.5.2021.1667

The Effect of Financial Literacy and Financial Attitude on Financial Welfare of MSME Actors in Sidoarjo City with Financial Management Behavior as an Intervening Variable


Pengaruh Literasi Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Kesejahteraan Keuangan Pada Pelaku UMKM di Kota Sidoarjo Dengan Perilaku Pengelolaan Keuangan Sebagai Variabel Intervening

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Literasi Keuagan Sikap Keuangan Perilaku Pengelolaan Keuangan Kesejahteraan Keuangan

Abstract

The purpose of this study was to determine whether the financial welfare of MSME actors in Sidoarjo can be measured through their financial behavior, where the level of financial management behavior in this study is seen based on financial literacy and one's financial attitude. This study uses primary data through a data collection process by distributing questionnaires directly (offline) or online with a non-probability sampling method with a total of 100 respondents from SMEs in Sidoarjo. The data analysis technique used is Structural Equation Modeling (SEM) with the Smart-PLS version 3.2.8 program. from this study shows that there is a positive and significant influence on financial literacy, financial attitudes, and financial management behavior on financial welfare. Financial literacy, and financial attitudes have a positive and significant influence on financial management behavior. And for the influence of the Intervening variable, it results that financial literacy and financial attitudes have an influence on financial welfare through financial management behavior.

Pendahuluan

Kesejahteraan keuangan dikatakan tercapai saat seseorang bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan, mempunyai sisa uang, mampu mengatur dan mengelola keuangan mereka, dan merasakan keaman secara finansial baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan kesejahteraan keuangan dibutuhkanya sumber keuangan yang nantinya dapat digunakan saat ini maupun untuk dimasa yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan sumber uang ialah melakukan kegiatan wirausaha atau biasa disebut UMKM. Kegiatan UMKM saat ini telah mengalami kemajuan karena dianggap memiliki peluang yang baik dalam menghasilkan uang.

Meningkatnya jumlah UMKM setiap tahunnya menjadi bukti bahwa kegiatan berwirausaha di Indonesia cukup memiliki peluang yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada tabel berikut.

No Tahun Jumlah UMKM
1 2015 59.262.772
2 2016 61.651.177
3 2017 62.922.617
4 2018 64.194.057
5 2019 64.272.845
Table 1.Perkembangan Data UMKM Di Indonesia

Berkembangnya UMKM di Indonesia dengan baik juga dapat dilihat buktinya di kota Sidoarjo. Hal tersebut juga berlaku pada jumlah UMKM di Kota Sidoarjo yang terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya. karena kegiatan berwirausaha di Kota Sidoarjo tidak hanya digunakan sebagai sumber mata pencarian utama, namun juga digunakan sebagai sarana memperoleh tambahan pendapatan.

No Tahun Jumlah UMKM
1 2015 171.264
2 2016 204.306
3 2017 206.745
4 2018 248.306
5 2019 306.481
Table 2.Perkembangan Data UMKM Di Kota Sidoarjo

Eksistensi dan kinerja UMKM yang semakin menggeliat tersebut bukan berarti tanpa memiliki masalah dan kendala. Terdapat beberapa masalah yang ada dalam menjalankan usaha untuk mencapai kesejahteraan usaha diantaranya perilaku pengelola usaha dalam mengelola keuangan usaha, pemahaman akan literasi keuangan yang dimiliki oleh pelaku usaha yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan sikap keuangan yang dimiliki pelaku usaha terhadap keuangan yang dimiliki.

Perilaku yang baik dalam mengelola keuagan perlu dimiliki oleh pelaku usaha sebagai tindakan untuk memertahankan usahanya agar dapat mencapai kesejahteraan keuangan yang diinginkan. [1] dalam penelitiannya mengatakan adanya dampak positif perilaku keuangan dalam peningkatan kesejahteraan keuangan seseorang. Meskipun penting memiliki perilaku mengelola keuagan yang baik didalam kegiatan usaha, namun kenyataan dilapangan masih ada beberapa pelaku usaha yang tidak melakukan pengelolaan keuagan pada usaha yang dimilikinya dengan alasan tanpa adanya pengelolaan keuangan pun usaha yang dimiliki tetap bisa menghasilkan keuntung, serta Karena modal usaha menggunakan uang pribadi, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat dinikmati sepenuhnya. Padahal dalam keuntungan usaha perlu dilakukan pembagian dalam pos-pos untuk menjaga keamanan keuangan usaha dimasa depan.

Untuk memiliki perilaku dalam mengelola keuangan dengan baik maka pelaku usaha perlu memiliki paham literasi keuangan yang baik pula sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam mengelola keuangan. Lietrasi keuangan dirasa sangat penting dimiliki oleh pelaku usaha. Dimana pemahaman dalam pengetahuan keuangan mampu untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam rangka mengelola keuangan sehingga kesejahteraan keuagan dapat dicapai. Menurut [2] menyatakan dalam penelitiannya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada responden yang memiliki literasi keuangan yang baik dan yang tidak dalam mengambil keputusan dalam mengelola keuangannya.. Dimana responden yang memiliki literasi keuangan yang bagus akan mempunyai apresiasi dan aplikasi yang lebih baik dalam memanajemen keuangannya. Tetapi, meskipun literasi keuangan penting dimiliki seseorang. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (2016) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong dalam kategori rendah yakni 29,7%.

Berdasarkan wawancara observasi awal yang telah dilakukan untuk mengetahui kesejahteraan keuangan usaha terhadap beberapa pelaku usaha yang berada di Kota Sidoarjo. Hasil dari observasi awal dengan mewawancarai membuahkan hail bahwa dari sepuluh usaha ada empat usaha merasa aman dengan kondisi keuangan mereka karena memiliki bekal literasi keuangan yang baik sehingga dapat mengelola keuangan dengan baik dan berdampak pada kesejahteraan keuangan. Sedangkan usaha lainnya terkadang masih merasakan kekhawatiran denga kondisi keuangan pada usaha mereka. Sebab kekhawatiran tersebut dipicu oleh pendapatan yang diperoleh tidak dapat memenuhi kebutuhan. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh setiap bulanannya tiak menentu, dan pelaku usaha masih belum membuat rancangan keuangan usaha dimasa depan.

faktor lainnya adalah sikap keuangan yang dimiliki seseorang. [3] mengemukakan bahwa penyebab yang bisa berpengaruh pada kesejahteraaan keuangan yakni financial literacy (literasi keuangan) dan financial attitude (sikap keuangan). Artinya selain literasi keuangan, sikap keuangan juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan masyarakat. Sikap keuangan dapat dipengaruhi suatu kondisi keuangan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, apabila seseorang kurang mampu mengambil sikap dan melakukan kesalahan dalam perencanaannya maka akan menciptakan efek dengan jangka yang cukup panjang, tetapi ini berbeda dengan hasil penelitian yang didapat oleh [4] yang medapatkan hasil bahwa adanya pengaruh negatif yang dimiliki sikap keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.

Perdasarkan paparan dari penenliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan topic tersebut untuk diteliti berdasarkan fenomenagap dan research gap yang telah dikemukakan diatas menjadi latar belakang dalam melakukan riset. Riset ini akan menguji pengaruh literasi keuangan, sikap keuangan terhadap kesejahteraan keuangan dengan perilaku pengelolaan keuangan sebagai variabel intervening pelaku usaha UMKM di Kota Sidoarjo.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi pokok permasalahan adalah:

  1. Apakah literasi keuangan berpengaruh signifikan tehadap perilaku pengelolaan keuagan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?
  2. Apakah sikap keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengelolahan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?
  3. Apakah literasi keuangan perpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?
  4. Apakah sikap keuangan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?
  5. Apakah perilaku pengelolaan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?
  6. Apakah literasi keuangan melalui perilaku pengelolaan keuangan sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?
  7. Apakah sikap keuagan melalui perilaku pengelolaan keuanagan sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo?

Tujuan Penelitian

Berdasarkn uraian masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan tehadap perilaku pengelolaan keuagan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.
  2. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku pengelolahan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.
  3. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.
  4. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.
  5. Untuk mengetahui pengaruh perilaku pengelolaan keuangan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo
  6. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan melalui perilaku keuangan sebagai variabel intervening terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo
  7. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan melalui perilaku keuangan sebagai variabel intervening terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo

Metode Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada pemilik atau pengelola UMKM yang tersebar di kota Sidoarjo

Populasi dan Sample

  1. Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan [5] Adapun populasi yang ada dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

  1. Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut [5] Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana pertimbangan sampel dalam penelitian ini adalah penyebaran sampel diseluruh daerah Sidoarjo agar diperoleh kerataan hasil. Dimana jumlah populasi sampel sebanyak 16.941 unit UMKM maka pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

Jenis Sumber Data

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Adapun sumber data penelitian terbagi dalam 2 jenis yaitu data primer yang berasal dari data responden mengenai pengaruh lierasi keuangan, sikap keuangan dan perilaku pengelolaan keuangan terhadap kesejahteraan keuanganpelaku UMKM di Kota Sidoarjo, dan data sekunder yang berasal dari jurnal publikasi, penelitian terdahulu.

Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

Literasi keuangan (X1)

Literasi keuangan sebagai pemahaman dari istilah dan konsep-konsep keuangan yang dibutuhkan untuk digunakan sehari-hari dalam kehidupan sebagai dasar dala mengambil keputusan dala keuangan.

Sikap keuangan

Sikap keuangan merupakan sikap yang dimiliki seseorang tentang keadaan pikiran, pendapat, serta penilaian tentang keuangan yang dimiliki. Sehingga dapat mengakibat kehati-hatian seseorang dalam menggunakan uangnnya.

Perilaku pengelolaan keuangan

Perilaku pengelolaan keuangan merupakan kegiatan seseorang dalam mengelola uang yang dimiliki agar dapat digunakan secara efektif.

Kesejahteraan keuangan

Kesejahteraan keuangan merupakankeadaan dimana seseorag dapat memenuhi kebutuhan hidupnya serta memiliki uang yang tersisa, dan dapat mengendaliha keuangan yang dimiliki dan memiliki rasa aman dengan finansialnya baik sekarang maupun dimasa depan.

Indikator

Berikut ini merupakan indikator penelitian dan tingkat pengukurannya :

No Variabel Referensi Indikator Skala
1 Literasi keuangan chen dan Volpe (1998) Pengetahuan dasar tentang keuangan Kredit dan debitInvestasiAsuransi Interval
2 Sikap keuangan Yamauchi dan Templer (1982) Uang merupakan simbol kekuatan Uang merupakan hal yang penting dalam hidupUang bisa menimbulkan rasa curiga dan tidak percaya terhadap orang lainUang merupakan simbol kesuksesan Interval
3 Pengelolaan keuangan Nababan dan Sadalia (2013) Membayar tagihan tepat waktu Membuat anggaran pengeluaran dan belanja Mencatat pengeluaran dan belanja (harian, bulanan dan lain-lain) Menyediakan dana untuk penegluaran tidak terduga Menabung secara periodikMembandingkan harga sebelum memutuskanuntuk melakukan pembelian. Interval
4 Kesejahteraan keuangan Sabri, dkk (2012) Money savedCurrent financial situation (kondisi keuangan sekarang)Financial managementskills (kemampuan mengelola keuangan) Interval
Table 3.Indikator Variabel Penelitian

Metode Pengambilan Data

Pengambilan data yang digunakan oleh peneliti menggunakan kuesioner.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah disampaikan tersebut, maka dalam penelitian ini hipotesis penelitiannya dapat diformulasikan sebagai berikut :

H1 : Adanya pengaruh literasi keuangan secara signifikan tehadap perilaku pengelolaan keuagan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

H2 : Adanya pengaruh sikap keuangan secara signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuagan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo

H3 : Adanya pengaruh literasi keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

H4 : Adanya pengaruh sikap keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

H5 : Adakah pengaruh perilaku pengelolaan keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

H6 : Adanya pengaruh literasi keuangan secara signifikan terhadap keuangan melalui perilaku pengelolaan keuangan sebagai valiabel intervening pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

H7 : Adanya pengaruh sikap keuangan secara signifikan tehadap kesejahteraan keuangan melalui perilaku pengelolaan keuanga sebagai variabel intervening pada pelau UMKM di Kota Sidoarjo

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Analisis Deskriptif

Data yang sudah terkumpul dari kuesioner yang sudah disebarkan oleh peneliti kepada para pelaku usaha atau responden. Sebagaimana disebutkan pada tabel sebagai berikut :

Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebarkan 100
Kuesioner yang kembali 100
Presentasi respon rate 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang dianalisis 100
Table 4.Tingkat pengembalian kuisionerData Primer telah diolah

Berdasarkan tabel 4 diatas dijelaskan bahwa dari 100 kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, sebanyak 100 kuesioner yang kembali dan tidak ada responden yang tidak mengembalikan kuisioner. Jadi presentase respon rate ini akan meneliti jawaban dari semua responden yang berjumlah 100 orang responden. Berikut adalah deskripsi responden yang dijadikan sampel penelitian untuk mendapatkan data. Dengan klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Jenis kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 28 28 %
perempuan 72 72 %
Jumlah 100 100 %
Table 5.Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis KelaminData Primer telah diolah

Berdasarkan tabel 5. diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin perempuan berjumlah 72 pelaku UMKM dengan presentase sebesar 72% sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 28 pelaku UMKM dengan presentase sebesar 28%. Sedangkan untuk klasifikasi responden berdasarkan usia menunjukkan hasil sebagai berikut:

Usia Frekuensi Presentase
≤ 25 tahun 42 42 %
25– 40 tahun 41 41 %
40– 55 tahun 13 13 %
>55 tahun 4 4 %
Jumlah 100 100%
Table 6.Klasifikasi Responden Berdasarkan UsaiData Primer telah diolah

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, sebanyak 42 orang yang memiliki usia kurang dari 25 tahun mendominasi dalam penelitian ini dan sebanyak 41 orang memiliki rentang usia 25 hingga 40 tahun. Setelah itu terdapat 13 orang yang memiliki rentang usia 40 hingga 55 tahun, dan 4 orang berusia lebih dari 55 tahun.

Analisis Data

Outer model

Evaluasi outer model atau measurement model dilakukan untuk menilai validitas dan reliabitias model. Evaluasi outer model dalam penelitian ini dilakukan dengan empat pengujian yaitu Convergent Validity, Discriminant Validity, Composite Reliability dan cronbach’s alpha.

Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Validitas konvergen (Convergent validity) bertujuan untuk mengetahui validitas setiap hubungan antara indikator dengan konstruk atau variabel latennya. Dalam evaluasi convergent validity dilihat dari nilai Loading Factor.

X1 X2 Y1 Y2 kesimpulan
X1.1 0,826 Valid
X1.2 0,752 Valid
X1.3 0,785 Valid
X1.4 0,611 tidak valid
X1.5 0,761 Valid
X1.6 0,555 tidak valid
X1.7 0,748 Valid
X1.8 0,676 tidak valid
X2.1 0,714 Valid
X2.2 0,820 tidak valid
X2.3 0,826 Valid
X2.4 0,540 tidak valid
X2.5 0,674 tidak valid
X2.6 0,835 Valid
X2.7 0,783 Valid
X2.8 0,608 tidak valid
Y1.1 0,781 Valid
Y1.2 0,815 Valid
Y1.3 0,679 tidak valid
Y1.4 0,779 valid
Y1.5 0,719 valid
Y1.6 0,720 valid
Y2.1 0,747 valid
Y2.2 0,880 valid
Y2.3 0,835 valid
Table 7.Hasil Nilai Loading Factor Iterasi PertamaOutput Data Smart-PLS 3

Dari hasil pengolahan data terlihat pada Tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas indikator pada variabel penelitian ini memiliki nilai loading yang lebih besar dari 0,70 kecuali indikator X1.4,X1.6,X1.8,X2.4,X2.5,X2.8 dan Y1.3 yang memiliki nilai loading kurang dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa indikator variabel yang memiliki nilai loading lebih besar dari 0,70 memiliki tingkat validitas yang tinggi, sehingga memenuhi convergent validity. Sedangkan indikator variabel yang memiliki nilai loading lebih kecil dari 0,70 memiliki tingkat validitas yang rendah sehingga indikator variabel tersebut perlu dieliminasi atau dihapus dari model. Nilai loading setelah indikator X1.4,X1.6,X1.8,X2.4,X2.5,X2.8 dan Y1.3 dieliminasi dapat dilihat pada Tabel 8.

X1 X2 Y1 Y2 Kesimpulan
X1.1 0,865 Valid
X1.2 0.825 Valid
X1.3 0,808 Valid
X1.5 0,806 Valid
X1.7 0,757 Valid
X2.1 0,623 tidak valid
X2.2 0,884 Valid
X2.3 0.867 Valid
X2.6 0,894 Valid
X2.7 0,834 Valid
Y1.1 0,775 Valid
Y1.2 0,840 Valid
Y1.4 0,761 Valid
Y1.5 0,755 Valid
Y1.6 0,739 Valid
Y2.1 0,749 Valid
Y2.2 0,878 Valid
Y2.3 0,836 Valid
Table 8.Hasil Nilai Loading Factor Iterasi KeduaOutput Data Smart-PLS 3

Dari hasil pengolahan data dengan PLS yang terlihat pada Tabel 4.13 di atas, dapat dilihat bahwa masih ada indikator yang memiliki nilai loading kurang dari 0,70 yakni X2.1 sehingga indikator variabel tersebut perlu dieliminasi atau dihapus dari model. Nilai loading setelah indikator X2.1 dieliminasi dapat dilihat pada Tabel 9.

X1 X2 Y1 Y2 Kesimpulan
X1.1 0,865 Valid
X1.2 0,825 Valid
X1.3 0,808 Valid
X1.5 0,806 Valid
X1.7 0,757 Valid
X2.2 0,899 Valid
X2.3 0,879 Valid
X2.6 0,894 Valid
X2.7 0,867 Valid
Y1.1 0,774 Valid
Y1.2 0,840 Valid
Y1.4 0,762 Valid
Y1.5 0,753 Valid
Y1.6 0,740 Valid
Y2.1 0,747 Valid
Y2.2 0,879 Valid
Y2.3 0,837 Valid
Table 9.Hasil Nilai Loading Factor Iterasi KetigaOutput Data Smart-PLS 3

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa seluruh indikator pada variabel eksogen dan endogen menunjukan angka yang positif dan sudahmemenuhi kriteria yaitu nilai lebih besar dari 0,7 (Loading factor > 0,7). Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dapat digunakan dalam penelitian ini.. Berdasarkan tabel 3 seluruh indikator variabel eksogen telah memenuhi kriteria sehingga seluruh indikator dapat digunakan dalam penelitian ini

Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

(Cross Loading) Indikator

X1 X2 Y1 Y2
X1.1 0,865 0,474 0,549 0,486
X1.2 0,825 0,324 0,438 0,402
X1.3 0,808 0,324 0,386 0,428
X1.5 0,806 0,414 0,470 0,535
X1.7 0,757 0,451 0,541 0,504
X2.2 0,426 0,899 0,701 0,669
X2.3 0,492 0,879 0,740 0,597
X2.6 0,477 0,894 0,634 0,661
X2.7 0,356 0,867 0,546 0,584
Y1.1 0,486 0,463 0,774 0,601
Y1.2 0,416 0,489 0,840 0,623
Y1.4 0,531 0,433 0,762 0,508
Y1.5 0,731 0,520 0,753 0,626
Y1.6 0,492 0,679 0,740 0,597
Y2.1 0,487 0,504 0,668 0,747
Y2.2 0,474 0,630 0,581 0,879
Y2.3 0,746 0,621 0,516 0,837
Table 10.Nilai Discriminant ValidityOutput Data Smart-PLS 3

Dari hasil estimasi cross loading pada Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai korelasi konstruk dengan indikatornya lebih besar daripada nilai korelasi dengan konstruk lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk atau variabel laten sudah memiliki discriminant validity yang baik. Selain dengan melihat nilai cross loading, untuk mengevaluasi validitas diskriminan dapat dilihat dengan metode lain, yaitu dengan melihat akar kuadrat dari average variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk atau variabel laten. Model memiliki validitas diskriminan baik apabila akar kuadrat AVE untuk masing-masing konstruk lebih besar dari korelasi antara dua konstruk di dalam model.

V ariabel AVE Akar Kuadrat AVE
KL 0,661 0,813
SK 0,783 0,885
PPK 0,600 0,775
KK 0,677 0,823
Table 11.Hasil Nilai AVE dan Akar Kuadrat AVEOutput Data SMART-PLS 3

Berdasarkan tabel diatas, semua konstruk menunjukkan nilai AVE yang lebih besar dari 0,50 yaitu dengan nilai terkecil 0,60 untuk variabel perilaku pengelolaan keuangan (PPK dan terbesar 0,783 untuk variabel sikap keuangan (SK). Hal ini sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan batas nilai minimum AVE yang ditentukan yaitu 0,50.

Composite reability

Pada pengujian outer reliabilitas dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk.

Variable Composite reliability kesimpulan
X1 0,862 Reliable
X2 0,907 Reliable
Y1 0,882 Reliable
Y2 0,935 Reliable
Table 12.Hasil Nilai Composite ReliabilityOutput Data SMART-PLS 3

Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan bahwa nilai composite reliability untuk semua konstruk berada diatas nilai 0,70.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki reliabilitas yang baik sesuai dengan batas nilai minumun yang disyaratkan.

Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha juga digunakan dalam mengukur reabilitas yang memperkuat hasil dari composite reliability.

Variabel Cronbach Alpha Kesimpulan
X1 0,759 Reliable
X2 0,871 Reliable
Y1 0,834 Reliable
Y2 0,908 Reliable
Table 13.Hasil Nilai Cronbach’s AlphaOutput Data SMART-PLS 3

Dari hasil tabel diatas, menunjukkan nilai cronbach’s alpha untuk semua konstruk berada diatas nilai 0,70.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki reliabilitas yang baik sesuai dengan batas nilai minumun yang disyaratkan.

Inner Model

Evaluasi structural model dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai koefisien jalur.

Koefisien determinan(R2)

Variabel R2
perilaku pengelolaan keuangan (Y1) 0,615
kesejahteraan keuangan (Y2) 0,641
Table 14.Hasil Nilai R-Square (R2)Output Data Smart-PLS 3

Dari hasil Tabel 8 diatas, menunjukkan nilai R-Square (R2) tergolong kuat karena mendekati nilai 0,67 yakni 0,615 dan 0,641 yang mengindikasihkan bahwa presentase besarnya pengelolaan keuangan dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan sikap keuangansebesar 61,15%. Dan kesejahteraan keuangan dapat dijelaskan oleh literasi keuangan, sikap keuangan dan perilaku pengelolaan keuangan sebesar 64,1%

Koefisien Jalur (β)

Variabel Path Coefficients
LK → KK 0,175
LK → PKK 0,297
PKK → KK 0,447
SK → KK 0,290
SK → PPK 0,598
Table 15.Hasil Nilai Koefisien Jalur Model PenelitianOutput Data Smart-PLS 3

Hasil perhitungan koefisien hasilyang dihasilkan dalam penelitian tabel 15 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur atau besarnya hubungan antar variabel di rentan angka 0,175 sampai yang terbesar 0,598.

Pengujian Hipotesis

Tahap pengujian hipotesis ini dilakukan setelah tahap evaluasi struktural model dilakukan. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang diajukan pada model penelitian diterima atau ditolak. Menurut [8] menjelaskan bahwa pengujian hipotesis penelitian yang menggunakan PLS-SEM dilakukan dengan melihat nilai t-statistik yang terdapat pada analisis jalur antara variabel (path analysis) yang merupakan hasil dari metode bootstrapping. Hipotesis penelitian dapat diterima (tidak ditolak) apabila nilai t-statistic lebih besar dari 1,96 (t-statistic > 1,96; α = 5%). Hipotesis penelitian akan ditolak jika nilai t-statistic kurang dari 1,96. Hasil analisi data secara singkat tertera pada tabel berikut ini:

Hipotesis Path Coefficient indirect effect t-statistic p-value
H1 LK -> PPK 0,297 - 4,716 0,025
H2 SK ->PPK 0,598 - 11,230 0,000
H3 LK ->KK 0,175 - 2,438 0,000
H4 SK -> KK 0,290 - 3,011 0,003
H5 PPK -> KK 0,447 - 4,405 0,000
H6 Indirect Mediating Effect 1 - 0,133 3,230 0,001
H7 Indirect Mediating Effect 2 - 0,267 4,255 0,000
Table 16.Pengujian HipotesisOutput Data Smart-PLS 3

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diklakukan yang telah dilakukan, selanjutnya akan dilakukan pembahasan atas hasil analisi tersebut sehingga dapat memberikan memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana pengaruh yang terjadi antar variabel dalam penelitian.

H1 : Adanya pengaruh literasi keuangan secara signifikan tehadap perilaku pengelolaan keuagan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh literasi keuangan yang positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pelaku usaha. Artinya bahwa semakin baik literasi keuangan yang dimiliki pelaku usaha dalam mengimplemetasikan aspek-aspek keuangan, maka akan menghasilkan perilaku keuangan yang bijak dan pengelolaan keuangan yang efektif, begitupula sebaliknya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [9] dalam penelitiannya menyatakan bahwa literasi keuangan memiliki berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Dimana tingkat literasi keuangan yang rendah akan mempengaruhi pemilik usaha dalam mengelola keuangan.

Pelaku usaha yang mengelola keuangannya secara mandiri sangat perlu dalam memahami tentang literasi keuangan yang akan menjadi pedoman dalam mengelola keuangan. Dimana salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pengelolahan keuangan yaitu literasi keuangan yag dimiliki seseorang. untuk memiliki pengelolaan keuangan yag bijak, maka seseorang perlu memiliki pemahaman tentang literasi keuangan yang baik. [10] dalam penelitiannya menunjukkan bahwa semakin baik seseorang dalam memahami literasi keuangan maka akan semakin bijak seseorang tersebut dalam mengelola keuangannya.

H2 : Adanya pengaruh sikap keuangan secara signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuagan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh sikap keuagan yang positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuagan pada pelaku usaha. Artinya pelaku usaha dengan sikap keuangan yang lebih baik maka seseorang akan cenderung lebih bijak dalam pengambilan tindakan terkait pengelolaan keuanganya. Sebaliknya jika seseorang tidak memiliki sikap keuangan yang baik maka akan memiliki pengaruh dalam berperilaku mengelola keuangan yang tidak baik pula.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [11] dalam penelitiannya menyatakan bahwa sikap keuangan memiliki berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Semakin baik sikap yang dimiliki pemilik/manajer UMKM terhadap uang maka semain baik pula pengelolaan keuangan usahanya. Sikap keuagan yang dimiliki akan membantu dalam menentukan tindakan dan perilaku seseorang dalam hal keuangan, baik dalam kebiasaan untuk mengelola keuangannya dengan melakukan penganggaran, memiliki perasaan aman dengan pengelolaan keuangan yang dilakukan, kebiasaan memiliki simpanan dana tidak teduga atau saving dana, dan akan memiliki persepsi yang baik tentang uang.

H3 : Adanya pengaruh literasi keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh literasi keuangan yang positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pada pelaku usaha. Artinya bahwa semakin baik literasi keuangan yang dimiliki pelaku usaha maka pelaku usaha mampu mengambil keputusan yang baik dalam penggunaan dan pengelolaan keuangan dengan dasar pengetahuan keuagan yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk mencapai kesejahteraan keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [12] menyatakan bahwa perilaku keuangan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesejateraan keuangan individu. Dengan memiliki tingkat literasi keuaga yang baik merupakan hal dasar untuk seseorang agar terhindar dari masalah-masalah keuagan agar dapat mencapai kesejahteraan keuagan dalam hidupnya.

Kesulitan keuagan bukan semata-mata disebabkan oleh pendapatan yag rendah, akan tetapi dapat muncul apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan seperti salah dalam menggunakan kredit, tidak memiliki rancangan keuagan, tidak mempunyai simpanan dana (tabungan), dll. Adanya literasi keuaga akan membantu usaha dala mencapai tujuan keuagannya. Dan keuntungan yang didapat bisa lebih besar dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup pelaku usaha.

H4: Adanya pengaruh sikap keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh sikap keuangan yang positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pada pelaku usaha. Artinya bahwa semakin baik sikap keuagan yang dimiliki oleh pelaku usaha maka akan berpengaruh terhadap kesejahteraan keuangan yang dimilikinya. Sikap keuangan yang baik akan mempengaruhi seseorang yang memiliki sakap pengendalian diri yang baik dalam menggunakan keuangannya dapat membantu diri untuk mengambil keputusan yang rasional dan memberikan rasa aman terhadap keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [13] adanya pengaruh positif pengendalian diri terhadap kesejahtaraan keuangan. Orang yang mempunyai pengendalian diri yang baik memiliki kebiasaan menabung, sehingga dapat dikatakan bahwa orang yang memiliki pengendalian diri lebih cenderung mempunyai simpanan yang cukup untuk masa yang akan datang.

H5 : Adakah pengaruh perilaku pengelolaan keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh perilaku pengelolaan keuangan yang positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pada pelaku usaha. Artinya bahwa memiliki perilaku pengelolaan keuangan yang baik dapat berdampak pada kesejahteraan keuangan. Dimana seseorang yang selalu melakukan pengelolaan keuangan secara efektif dapat terhindarkan dari masalah-maslah keuagan. Sehingga akan membuat kesejahteraan keuangan tercapai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [1] adanya pengaruh yang positif signifikan perilaku keuagan yang baik mampu meningkatkan kesejahteraan keuangan Artinya saat individu memiliki perilaku mengelola keuangannya dengan baik maka dapat dipastikan akan memiliki kesejahteraan keuagan dalam hidupnya.

H6 : Adanya pengaruh literasi keuangan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan melalui perilaku pengelolaan keuaga sebagai variabel intervening pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh literasi keuangan yang positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keuangan melalui perilau pengelolaan keuangan pada pelaku usaha. Artinya pelaku usaha yang memiliki pemahaman tentang literasi yag baik dapat menunjukkan perilaku pengelolaan keuangan yang positif. Memiliki literasi keuangan merupakan bagian penting sebagai dasar dalam memutuskan keuagan. Literasi keuagan berguna bagi pelaku usaha untuk merencanakan dan penganggaran dalam mengelola kauagannya. Jadi literasi keuangan yang dimiliki bisa menjadi dasar pengambilan keputusan dalam menentukan perilaku pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh [14] dalam penelitiannya menyatakan mengelola keuagan dengan baik dan benar yang dibekali pemahaman literasi keuangan yang baik pula untuk mengambil keputusan akan menjadikan individu terhindar dari kesulitan keuangan yang akan berdampak pada kesejahteraan keuangan seseorang.

H7 : Adanya pengaruh sikap keuagan secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan melalui perilaku pengelolaan keuangan sebagai variabel intervening pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.

Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan adanya sikap keuagan yang positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keuangan melalui perilaku pengelolaan keuagan pada pelaku usaha. Artinya pelaku usaha yang memiliki sikap keuagan yang positif akan mempengaruhi perilaku atau tindakan yang akan diambil dalam pengambilan keputusan untuk mengelola keuangannya. Dengan pengambilan keputusan yang tepat dalam mengelola kuangan maka pelaku usaha akan terhindar dari masalah keuagan yang dapat berdampak pada kesejahteraan keuangannya saat ini atau masa depan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yag dilakuka oleh [15] dalam penelitiannya adanya pengaruh sikap keuangan yang positif dan signifikan dengan kesejahteraan keuangan dengan variabel perilaku pengelolaan keuangan sebagai intervening. kesejahteraan keuangan bisadikatakab ketika memiliki sikap keuangan yang positif dan menunjukkan perilaku keuaganyag sehat. Sikap keuagan yag baik ini akan mengakibatkan perilaku keuangan yang positif. Perilaku keuangan yang baik bisa menjadikan seseorang secara tepat dalam mengambil keputusan tentang keuagan yang berdampak pada kesejahteraan orang tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Literasi keuagan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo. Kondisi ini mencerminkan bahwa semakin meningkatnya literasi keuagan pelaku UMKM maka akan semakin baik pula dalam perilaku mengelola keuangannya.
  2. Sikap keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan pada Pelaku UMKM di Kota Sidoarjo. Kondisi ini mencerminkan bahwa semakin baik sikap keuangan pelaku UMKM maka akan berpengaruh baik pula terhadap perilaku pengelolaan keuangan yag dimiliki pelaku UMKM.
  3. Literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan keuagan pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo. hal ini mencerminkan bahwa semakin baik literasi keuagan pelaku UMKM maka akan membantu pelaku UMKM dalam mengambil keputusan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangannya
  4. sikap keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo. Kondisi ini mencerminkan bahwa memiliki sikap keuangan yang baik akan membantu pelaku UMKM merealisasikan kesejahteraan keuangan yang diinginkan.
  5. Perolaku pengelolaan keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan keuangan pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo. Kondisi ini mencerminkan bahwa dengan mengelola keuangan secara efektif dapat membuat pelaku UMKM mencapai tujuan keuangan yang dimiliki dan dapat menghindar dari masalah keuangan dimasa depan.
  6. Literasi keuagan berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan keuangan melalui perilaku pengelolaan keuangan pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo. Kondisi ini mencerminkan bahwa semakin meningkatnya literasi keuagan pelaku UMKM dapat menjadi dasar dalam pengelolaan keuagan usaha sehingga kesejahteraan keuagan terpenuhi.
  7. Sikap keuagan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan keuangan melalui perilaku pengelolaan keuagan pada pelaku UMKM di Kota Sidoarjo.Kondisi ini mencerminkan bahwa semakin baik sikap keuagan yang dimiliki pelaku UMKM akan berpengaruh terhadap perilaku dalam mengelola keuangan yang akan berdampak pada tercapainya kesejahteraan keuangan yang diinginkan.

References

  1. M. F. Sabri And L. Falahati, “Estimating A Model Of Subjective Financial Well-Being Among College Students,” Int. J. Humanit. Soc. Sci., Vol. 2, No. 18, Pp. 191–199, 2012.
  2. H. Wiharno And U. Kuningan, “Pengaruh Financial Knowledge, Financial Behavior Dan Financial Attitude Terhadap Personalfinancial Management(Survei Pada Masyarakat Di Kabupaten Kuningan),” Vol. Jrka Volume 4, No. 1, Pp. 64–76, 2018.
  3. M. Zulfiqar And M. Bilal, “Financial Wellbeing Is The Goal Of Financial Literacy,” Res. J. Financ. Account., Vol. 7, No. 11, Pp. 94–103, 2016.
  4. S. Shim, J. J. Xiao, B. L. Barber, And A. C. Lyons, “Pathways To Life Success: A Conceptual Model Of Financial Well-Being For Young Adults,” J. Appl. Dev. Psychol., Vol. 30, No. 6, Pp. 708–723, 2009.
  5. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. 2014.
  6. H. Chen And R. P. Volpe, “An Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Students,” Financ. Serv. Rev., Vol. 7, No. 2, Pp. 107–128, 1998.
  7. J. F. Hair, C. M. Ringle, And M. Sarstedt, “Pls-Sem: Indeed A Silver Bullet. Journal Of Marketing Theory And Practice,” J. Mark. Theory Pract., Vol. 19, No. 2, Pp. 139–152, 2011.
  8. J. Henseler, C. M. Ringle, And R. R. Sinkovics, The Use Of Partial Least Squares Path Modeling In International Marketing. 2009.
  9. B. D. Anggraeni, “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Pemilik Usaha Terhadap Pengeloaan Keuangan. Studi Kasus : Umkm Depok,” J. Vokasi Indones., Vol. 4, No. 1, 2016, Doi: 10.7454/Jvi.V4i1.50.
  10. N. Laily, “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan,” J. Account. Bus. Educ., Vol. 1, No. 4, 2016, Doi: 10.26675/Jabe.V1i4.6042.
  11. L. G. Djou, “Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Umkm Di Kabupaten Ende,” J. Magisma, Vol. 7, No. 2, Pp. 1–12, 2019.
  12. R. Setiyani And I. Solichatun, “Financial Well-Being Of College Students: An Empirical Study On Mediation Effect Of Financial Behavior,” Kne Soc. Sci., Vol. 3, No. 11, P. 451, 2019.
  13. C. Strömbäck, T. Lind, K. Skagerlund, D. Västfjäll, And G. Tinghög, “Does Self-Control Predict Financial Behavior And Financial Well-Being? J,” J. Behav. Exp. Financ., Vol. 14, Pp. 30–38, 2017.
  14. L. Luis And M. Nuryasman, “Pengaruh Pengendalian Diri,Literasi Serta Perilaku Keuangan Terhadap Kesejahteraan Keuangan,” Manjerial Dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 4, Pp. 994–1004, 2020.
  15. Wulandari And H. Luqman, “Pengaruh Love Of Money, Pendidikan Keuangan Di Keluarga, Hasil Belajar Manajemen Keuangan, Dan Teman Sebaya Terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Mahasiswa,” 2013.