Abstract
This study aims to determine the effect of Market to Book Value, Growth Opportunities, Financial Distress and Interest Coverage Ratio on Hedging Decisions in Indonesian Manufacturing Companies. This study uses a quantitative method and the object of this research is a population and a random sample (purposive sampling), namely 60 Indonesian manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2018. The type of data used in this study is secondary taken from the company's annual report for the 2014-2018 period. The data analysis technique uses logistic regression method using the Eviews 9 program. The results of this study indicate that simultaneously the variables of Market to Book Value, Growth Opportunities, Financial Difficulties and Interest Coverage Ratio have an influence on Hedging Decisions. Meanwhile, partially Growth Opportunities, Financial Distress and Interest Coverage Ratio have a significant effect on Hedging Decisions. Meanwhile, Market to Book Value has no significant effect on Hedging Decisions.
Pendahuluan
Pada era perdagangan internasional saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan melakukan transaksi bisnis antar pihak-pihak dari negara lain. Pada transaksi perdagangan internasional tersebut memiliki beberapa risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan yang terkait, salah satu risiko yang di hadapi adalah perbedaan mata uang asing yang digunakan dalam bertransaksi. Dalam perbedaan mata uang asing terdapat risiko yang disebut dengan risiko perubahan nilai tukar mata uang. Terjadinya fluktuasi nilai mata uang negara yang bersangkutan menjadikan risiko tersebut semakin besar dan apabila di Indonesia penerapan system nilai tukar sangat kurang maka akan memeperbesar risiko tersebut. Terdapat strategi yang dapat digunakan untuk menangulangi atau meminimalisir resiko tersebut melalui metode hedging.
Hedging adalah suatu strategi yang digunakan untuk risiko bisnis yang tidak terduga agar tetap mendapatkan keuntungan dari sebuah investasi. Selain itu, hedging juga merupakan fungsi ekonomi dari perdagangan berjangka, yaitu transfer of risk. Fungsi hedging untuk menutupi sebagian kerugian pada posisi awal dengan mendapatkan keuntungan dari posisi kontrak instrument hedging. Hedging dapat dilakukan dengan instrument derivative. Derivatif adalah kontrak perjanjian anatara dua pihak untuk melakukan jual beli sejumlah aset komoditas ataupun sekuritas pada tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang disepakati pada hari ini. Sehingga perlu diketahui bahwasannya instrument yang mendasari dalam derivative tidak terbatas pada aktiva finansial saja, contohnya saham, warrant dan obligasi, malainkan terdapat pada komoditas, logam berharga, indeks saham, tingkat suku bunga, dan kurs nilai tukar. Maka dengan adanya kontrak derivative, nilai pendapatan atau pengeluaran pada perusahaan dapat diestimasikan dengan lebih psti sehingga perusahaan dapat memproteksi arus kas internal tersebut. Apabila arus kas internal menjadi stabil akan mempermudah perusahaan untuk melalukan investasi dimasa yang akan datang [1] Instrument derivative antara lain future contract, forward contract, option contract, dan swap contract.
Beberapa dampak yang diakibatkan dari fluktuasi mata uang asing adalah pada penjualan, penetapan produk, laba eksportir importir, ketidakpastian nilai aset dan kewajiban, serta menyebabkan keberlangsungan hidup suatu perusahaan mengalami kebangkrutan. Hedging juga memungkinkan dapat mengurangi kebangrutan, dengan mudah mendapatkan pinjaman kredir dari kreditor, serta dapat menjalin kerjasama lebih baik dengan pemasok.
Menetapkan keputusan hedging dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal yang mempengaruhi keputusan hedging seperti masalah kesulitan keuangan, masalah kekurangan investasi dan masalah penggantian aset. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan hedging yakni BI rate, nilai tukar dan inflasi yang menjadikan acuan sebuah perusahaan. Penelitian terdahulu berpendapat, keputusan hedging dapat dipengaruhi oleh Market to book value, Growth Opportunities, Kesulitan Keuangan dan Interest coverage ratio.
Market to book value adalah rasio yang menggambarkan harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya yang dapat memberikan pandangan kepada para investor atas peluang pertumbuhan perusahaan. Pada beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa variabel market to book value memberikan pengaruh positif signifikan terhadap keputusan hedging [2]. Namun ditemukan hasil yang berbeda atau tidak sejalan mengenai variabel market to book value, menurut penelitian [3] menyatakan bahwa market to book value tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan hedging.
Growth Opportunities adalah ukuran peluang perusahaan untuk mengembangkan usahanya dimasa depan. Semakin tinggi growth opportunities pada suatu perusahaan maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cenderung maju dengan jumlah kebutuhan dana yang cukup besar yang digunakan urnuk membiayai pertumbuhannya dimasa depan. Pada variable growth opportunities, ada beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwasanya variable tersebut memiliki pengaruh positif terhadap keputusan hedging [4], dan pada penelitian [5] menyatakan bahwa foreign currency derivative mencerminkan postif berkorelasi dengan leverage, ukuran perushaan, peluang pertumbuhan, kepemilikan manajerial yang kosnstensi dengan lindung nilai. Namun terdapat perbedaan hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh [6] yang menyatakan bahwa growth opportunities memiliki pengaruh negative terhadap keputusan hedging.
Kesulitan Keuangan adalah suatu posisi dimana perusahaan mengalami kondisi kekurangan keuangan dan terancam akan menghadapi kebangkrutan dikarenakan perusahaan tidak mempu memenuhi kewajiban jangka pendek dan kewajiban likuiditasnya. Terdapat beberapa penelitian mengenai kesulitan keuangan. Menurut [7] Variabel kesulitan keuangan memiliki pengaruh positif terhadap keputusan hedging. Namun terdapat pula perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh [8] menyatakan bahwa variabel kesulitan keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging.s
Interest coverage ratio adalah rasio untuk menentukan kemampuan seberapa besar perusahaan dapat membayar bunga hutang dan kemampuan menghindari dari kebangkrutan. Terdapat penelitian tentang interest coverage ratio yang dilakukan oleh [9] menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki interest coverage ratio yang tinggi maka terdapat kaitannya dengan perusahaan – perusahaan yang menggunakan derivative. Dan apabila perusahaan yang memiliki tekanan financial yang lebih tinggi maka interest coverage ratio perusahaan tersebut rendah sehingga perusahaan lebih sulit memenuhi kewajibannya. Namun adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh [10] menyatakan bahwa interest coverage ratio memiliki hubungan negative dengan kemungkinan menggunakan derivative. Berdasarkan latar belakang diatas yang telah dijabarkan terdapat adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu yang perlu pengujian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil variasi yang mungkin terdapat persamaan atau perbedaan hasil penelitian. Maka hal tesebut melatarbelakangi penulis untuk tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Market To Book Value, Growth Opportunities, Kesulitan Keuangan, dan Interest Coverage Ratio Terhadap Keputusan Hedging Pada Perusahaan Manufaktur Indonesia Periode 2014-2018”.
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jln. Mojopahit No. 666B, Celep, Sidoarjo. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling, dimana penentuan sampel diperoleh berdasarkan kriteria tertentu, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2014-2018.
Jenis Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data sekunder dapat diartikan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data yang diperoleh melalui perantara berupa data historis, bukti catatan, laporan keuangan yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berupa annual report atau laporan tahunan perusahaan manufaktur Indonesia pada tahun 2014-2018.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik observasi non participant. observasi non participant yaitu dengan cara mengamati, dan mempelajari uraian-uraian dari buku, karya ilmiah berupa jurnal dan dokumen-dokumen. Data yang digunakan berasal dari annual report atau laporan tahunan perusahaan manufaktur Indonesia periode 2014-2018 yang diperoleh dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Kerangka Konseptual
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan kajian teori yang telah dijelaskan diatas, maka hipotetsis pada penelitian ini adalah :
H1 = Market to Book Value berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Hedging
H2 = Growth Opportunities berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Hedging
H3 = Kesulitan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Hedging
H4 = Interest Coverage Ratio berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Hedging
H5 =Market to Book Value, Growth Opportunities, Kesulitan Keuangan dan Interest Coverage Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Hedging
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Analisis Data
Deskriptif Statistik
Deskriptif Statistik digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Adapun yang termasuk dalam analisis tersebut yaitu, nilai median, modus, mean, penyebaran data melalui perhitungan rata, standart deviasi.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni variabel independen yang terdiri dari Market to Book Value(MTBV), Growth Opportunities(GROWTH), Kesulitan Keuangan (Z-SCORE) dan Interest Coverage Ratio(ICR). Sedangkan variabel dependen yang digunakan, yaitu Keputusan Hedging. Berikut pengujian deksriptif statistik yang disajikan dalam tabel dibawah ini :
HEDGING | MTBV | GROWTH | ZSCORE | ICR | |
Mean | 0.500000 | 6625.097 | 11260.42 | 9024.920 | 9263.343 |
Median | 0.500000 | 3186.500 | 10988.00 | 6696.500 | 8017.000 |
Maximum | 1.000000 | 69568.00 | 20986.00 | 46413.00 | 44001.00 |
Minimum | 0.000000 | 28934.00 | 39499.00 | 18112.00 | 40227.00 |
Std. Dev. | 0.500835 | 14464.32 | 6079.329 | 10096.67 | 11702.58 |
Observations | 300 | 300 | 300 | 300 | 300 |
Berdasarkan uji deksriptif statistik dapat diketahui hasil analisis deskriptif yaitu empat (4) varuabel independen Market to Book Value (MTBV), Growth Opportunities (GROWTH), Kesulitan Keuangan (Z-SCORE) dan Interest Coverage Ratio (ICR). Dan satu (1) variabel dependen Keputusan Hedging dapat dilihat sebagai berikut :
Market to Book Value (MTBV)
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa variabel market to book value (MTBV) memiliki rentan nilai yakni, nilai minimum sebesar 28934.00 dengan nilai maximum sebesar 69568.00. Nilai rata-rata (mean) sebesar 6625.097 dan nilai deviasi standar (standart deviation) sebesar 14464.32.
Growth Oppotunities (Growth)
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa variabel growth oppotunities (Growth) memiliki rentan nilai yakni, nilai minimum sebesar 39499.00 dengan nilai maximum sebesar 20986.00. Nilai rata-rata (mean) sebesar 11260.42 dan nilai deviasi standar (standart deviation) sebesar 6079.329.
Kesulitan Keuangan (Z-Score)
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa variabel kesulitan keuangan(Z-Score) memiliki rentan nilai yakni, nilai minimum sebesar 18112.00 dengan nilai maximum sebesar 46413.00. Nilai rata-rata (mean) sebesar 9024.920 dan nilai deviasi standar (standart deviation) sebesar 10096.67.
Interest Coverage Ratio (ICR)
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa variabel interest coverage ratio (ICR)memiliki rentan nilai yakni, nilai minimum sebesar 40227.00 dengan nilai maximum sebesar 44001.00. Nilai rata-rata (mean) sebesar 9263.343 dan nilai deviasi standar (standart deviation) sebesar 11702.58.
Keputusan Hedging
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa variabel Keputusan Hedging memiliki rentan nilai yakni, nilai minimum sebesar 0.000000 dengan nilai maximum sebesar 1.000000. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0.500000 dan nilai deviasi standar (standart deviation) sebesar 0.500835.
Analisis Regresi Logistik
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Berikut hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini :
MTBV | GROWTH | ZSCORE | ICR | |
MTBV | 1.000000 | 0.065533 | 0.475411 | -0.123227 |
GROWTH | 0.065533 | 1.000000 | 0.009602 | 0.056321 |
ZSCORE | 0.475411 | 0.009602 | 1.000000 | 0.277976 |
ICR | 0.123227 | 0.056321 | 0.277976 | 1.000000 |
Berdasarkan Tabel 2. diatas dapat dijelaskan bahwa nilai dari hubungan antar variabel independen satu dengan yang lainnya tidak ada yang melebihi 0.90 atau hubungan antar variabel independen saru dengan yang lainnya memiliki nilai kurang dari 0.90. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak memiliki gejala multikolinearitas pada modelnya.
Hasil Estimasi Model Logit
Variable | Coefficient | Std. Error | z-Statistic | Prob. |
C | 0.485486 | 0.311423 | 1.558928 | 0.1190 |
MTBV | 0.308493 | 0.000764 | 3.595921 | 0.0003 |
GROWTH | 0.403134 | 0.000972 | -1.008246 | 0.3133 |
ZSCORE | -0.001713 | 0.001075 | -3.913603 | 0.0001 |
ICR | -0.000410 | 0.000304 | -2.775606 | 0.0055 |
McFadden R-squared | 0.107915 | Mean dependent var | 0.500000 | |
S.D. dependent var | 0.500835 | S.E. of regression | 0.472286 | |
Akaike info criterion | 1.270026 | Sum squared resid | 65.80109 | |
Schwarz criterion | 1.331756 | Log likelihood | -185.5039 | |
Hannan-Quinn criter. | 1.294731 | Deviance | 371.0079 | |
Restr. Deviance | 415.8883 | Restr. log likelihood | -207.9442 | |
LR statistic | 44.88042 | Avg. log likelihood | -0.618346 | |
Prob(LR statistic) | 0.000000 | |||
Obs with Dep=0 | 150 | Total obs | 300 | |
Obs with Dep=1 | 150 |
Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :
Pengujian Kelayakan Model Regresi Logistik
Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Uji kelayakan model ini bertujuan untuk menguji apakah data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikataka fit).
H-L Statistic | 13.7786 | Prob. Chi-Sq(8) | 0.0877 |
Andrews Statistic | 23.5001 | Prob. Chi-Sq(10) | 0.0090 |
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa hasil nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit sebesar 13.7786 dengan nilai probabilitas chi-square sebesar 0.0877 yang nilainya diatas 0.05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi mampu memprediksi nilai observasi karena sesuai dengan data observasinya, maka model regresi yang dalam penelitian ini layak untuk dianalisis selanjutnya.
Pengujian Terhadap Hipotesis
Uji Wald
Adapun hasil pengujian hipotesis secara parsial atau Uji Wald dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Variable | Coefficient | Std. Error | z-Statistic | Prob. |
C | 0.485486 | 0.311423 | 1.558928 | 0.1190 |
MTBV | 0.308493 | 0.000764 | 3.595921 | 0.0003 |
GROWTH | 0.403134 | 0.000972 | -1.008246 | 0.3133 |
ZSCORE | -0.001713 | 0.001075 | -3.913603 | 0.0001 |
ICR | -0.000410 | 0.000304 | -2.775606 | 0.0055 |
Berikut hasil dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yakni :
- Hasil uji wald untuk variabel Market to Book Value diatas adalah sebesar 0.0003 < nilai α (0.05), sehingga dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dikarenakan variabel market to book value berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan hedging. Sehingga hipotesis pertama, diterima.
- Hasil uji wald untuk variabel Growth Opportunities diatas adalah sebesar 0.3133 > nilai α (0.05), sehingga dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak dikarenakan variabel growth opportunities tidak bepengaruh secara signifikan terhadap keputusan hedging. Sehingga hipotesis kedua, ditolak.
- Hasil uji wald untuk variabel Kesulitan Keuangan diatas adalah sebesar 0.0001 < nilai α (0.05), sehingga dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dikarenakan variabel kesulitan keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan hedging. Sehingga hipotesis ketiga, diterima.
- Hasil uji wald untuk variabel Interest Coverage Ratio diatas adalah sebesar 0.0055 < nilai α (0.05), sehingga dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dikarenakan variabel interest coverage ratio berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan hedging.Sehingga hipotesis keempat, diterima.
Uji Likelihood Ratio
Adapun hasil pengujian hipotesis secara simultan atau likelihood ratio yang digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel Market to Book Value, Growth Opportunities, Kesulitan Keuangan dan Interest Coverage Ratio terhadap Keputusan Hedging yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
McFadden R-squared | 0.107915 | Mean dependent var | 0.500000 | |
S.D. dependent var | 0.500835 | S.E. of regression | 0.472286 | |
Akaike info criterion | 1.270026 | Sum squared resid | 65.80109 | |
Schwarz criterion | 1.331756 | Log likelihood | -185.5039 | |
Hannan-Quinn criter. | 1.294731 | Deviance | 371.0079 | |
Restr. Deviance | 415.8883 | Restr. log likelihood | -207.9442 | |
LR statistic | 44.88042 | Avg. log likelihood | -0.618346 | |
Prob(LR statistic) | 0.000000 |
Berdasarkan Tabel 6. diatas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai LR statistic atau chi-square hitung sebesar 44.88042, sedangkan nilai chi-square tabel df 4, α = 0.05% sebesar 9.48. Nilai LR statistic (44.88042) > nilai chi-square tabel (9.48). sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel market to book value, growth opportunities, kesulitan keuangan dan interest coverage ratio secara bersama-sama mempengaruhi keputusan hedging.
Pembahasan
Pengujian Hipotesis Market to Book Value, Growth Opportunities, Kesulitan Keuangan Dan Interest Coverage Ratio berpengaruh Parsial terhadap Keputusan Hedging.
Pengujian Hipotesis Pengaruh Market to Book Value terhadap Keputusan Hedging
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa variabel market to book values memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel market to book value memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging. Pada tabel 6 dapat diketahui hasil nilai probabilitas yang diperoleh dari market to book value < 0.05 yang artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel market to book value berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh [11] yang menunjukkan bahwa market to book value berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan hedging. Hal ini dikarenakan semakin besar market to book value suatu perusahaan maka probabilitas perusahaan menerapkan kebijakan hedging juga semakin besar karena perusahaan cenderung mempunyai kesempatan investasi yang lebih besar.
Pengujian Hipotesis Pengaruh Growth Opportunities terhadap Keputusan Hedging
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa variabel growth opportunities tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2014-2018.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa variabel growth opportunities memiliki pengaru terhadap keputusan hedging. Pada tabel 6 dapat diketahui hasil nilai probabilitas yang diperoleh dari growth opportunities > 0.05 yang artinya H1 ditolak dan H0 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Hasil dari penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh [12] menunjukan bahwa growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Hasil yang tidak signifikan pada variabel growth opportunities dapat disebabkan karena peluang pertumbuhan perusahaan terlalu rendah dan tidak stabil, sehingga tidak membutuhkan aktivitas hedging untuk mengantisipasi risiko.
Pengujian Hipotesis Pengaruh Kesulitan Keuangan terhadap Keputusan Hedging
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa variabel kesulitan keuangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keputusan hedging perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018.
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa variabel kesulitan keuangan memiliki pengaru terhadap keputusan hedging. Pada tabel 6 dapat diketahui hasil nilai probabilitas yang diperoleh dari kesulitan keuangan < 0.05 yang artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kesulitan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Kesulitan keuangan yakni kondisi dimana yang menggambarkan keadaan sebuah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan, dengan artian perusahaan dalam posisi tidak aman dari ancaman kebangkrutan atau kegagalan pada usaha perusahaan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh [13] memiliki kesamaan yang menunjukan bahwa kesulitan keuangan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan hedging. Keputusan untuk melakukan hedging dapat dijadikan solusi bagi perusahaan untuk menghindari risiko tersebut. Karena semakin tinggi tingkat kesulitan keuangan maka akan semakin tinggi peluang perusahaan melakukan hedging.
Pengujian Hipotesis Pengaruh Interest Coverage Ratio terhadap Keputusan Hedging
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa variabel interest coverage ratio berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2014-2018.
Hipotesis keempat menyatakan bahwa variabel interest coverage memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging. Pada tabel 6 dapat diketahui hasil nilai probabilitas yang diperoleh dari interest coverage ratio < 0.05 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Hasil dari penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh [14] yakni menyatakan bahwa variabel interest coverage ratio memiliki pengaruh signifikan teerhadap keputusan hedging. Ketika interest coverage ratio sebuah perusahaan tinggi, perusahaan dapat memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk membayar beban bunganya, dan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi baik sehingga perusahaan mampu mengalokasikan sebagian dananya untuk membiayai aktivitas hedging.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan untuk menguji pengaruh market to book value, growth opportunities, kesulitan keuangan dan interest coverage ratio terhadap keputusan hedging dengan menggunakan teknik analisis regresi logistic, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Market to book value berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia tahun 2014-2018. Sehingga dalam hal ini menjelaskan bahwa semakin besar market to book value suatu perusahaan maka probabilitas perusahaan menerapkan kebijakan hedging juga semakin besar.
- Growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia tahun 2014-2018. Maka dalam hal ini menjelaskan bahwa tingkat growth opportunities yang semakin rendah dan tidak stabil, memicu perusahaan tidak membutuhkan aktivitas hedging untuk mengantisipasi risiko.
- Kesulitan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia tahun 2014-2018. Dengan hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kesulitan keuangan maka akan semakin tinggi peluang perusahaan melakukan hedging.
- Interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur Indonesia tahun 2014-2018. Berdasarkan dengan hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi interest coverage ratio sebuah perusahaan maka perusahaan dapat memiliki kemampuan yang cukup tinggi pula untuk membayar beban bunganya.
References
- Repie, R. R., & Sedana, I. B. 2015. Kebijakan Hedging Dengan Instrumen derivatif Dalam Kaitan Dengan Underinvestment Problem Di Indonesia. Jurnal Manajemen Vol. 4 No. 2 .
- Ahmad, N., & Haris, B. 2013. Factors for Using Derivatives: Evidence From Malaysian Non-Financial Companies . Research Journal of Finance and Accounting Vol. 3 No. 9.
- Aditya, T. A., & Asandimitra, N. 2019. Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to book value, Financial Distress dan Firm Size Terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry Periode 2011-2016. Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 7 No. 2.
- Afza, T., & Alam, A. 2014. Corporate Derivatives and Foreign Exchange Risk Management: A Case Study of Non-Financial Firms of Pakistan. The Journal of Risk Finance Vol. 12, No. 5, 409-420.
- Afza, T., & Alam, A. 2016. Foreign Currency Derivatives and Firm Value. European Journal of Natural and Social Sciences Vol. 5, No. 1 , 1-14.
- Widyagoca, I. G., & Lestari, P. V. 2016. Pengaruh Leverage, Growth Opportunities dan Liqiudity Terhadap Pengambilan Keputusan Hedging PT. Indosat Tbk. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 2, 1282-8912Monica, L., Susanti, M., & Dewi, S. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Cash Holding Perusahaan Manufaktur Di Bei. Jurnal Multiparadigma Akuntansi, I(3), 827–834.
- Pyeman, J. a., Zakaria, S., & Idris, N. A. 2019. An Empirical Analysis on The Application of Financial Derivatives As A Hedging Strategy Among Malaysian Firms. Journal of University Teknologi Mara Vol. 13 No. 3, 305-316.
- Raghavendra, R., & Velmurugan, P. 2014. The Determinants of Currency Hedging in Indian IT Firms. Journal of Business & Financial Affairs Vol. 3 No. 3.
- Khan, N., Ali, K., Kiran, A., Mubeen, R., Khan, Z., & Ali, N. 2017. Factors that Affect the Derivatives Usage of Non-Financial Listed Firms of Pakistan to Hedge Foreign Exchange Exposure. Journal of Banking and Financial Dynamics Vol. 1, 9-20.
- Vural, C., & Yavas. 2016. Determinants of Corporate Hedging: Evidence from Emerging Market. International Journal of Economics and Finance Vol. 8 No. 12.
- Dewi, N. K., & Purnawati, N. K. 2016. Pengaruh Market to book value Dan Likuiditas Terhadap Keputusan Hedging Pada Perusahaan Menufaktur Di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, 355-384.
- Rahmadini, M., Darminto, D. P., & Suyanto. 2020. Struktur Modal dan Determinasi Keputusan Hedging Pada Perusahaan Automotive and Allied Products. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan Vol. 7, No. 1, 35-42.
- Huang, J., Su, C., Joseph, N. L., & Gilder, D. 2018. Monitoring Mechanisms, Managerial Incentives, Investment Distortion, and Derivatives Usage. The British Accounting Review, Vol. 50, No. 1, 93-141.
- Sahoo, A., & Sahoo, S. 2020. What Drives Derivatives: An Indian Perspective. Jounal of Risk and Financial Management Vol. 1, No. 3, 134-140.