Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.1626

Environmental Literature Capabilities of Students In Class IV of Interpated Islamic Elementary School El-Haq Sidoarjo Reviewing From Knowledge, Attitude, and Behavior


Kemampuan Literasi Lingkungan Siswa Kelas IV Sd Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo Ditinjau Dari Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Indonesia

(*) Corresponding Author

Kemampuan Literasi Lingkungan

Abstract

Environmental literacy is an ability in the process of environmental education to determine the ability of awareness which aims to understand the conditions of environmental issues based on knowledge, attitudes, and behavior. Environmental education is one of the important factors for success in instilling character values ​​with environmental culture. Therefore, this study aims to measure the environmental literacy skills of fourth grade students of SD Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo in terms of knowledge, attitudes, and behavior. This study used a qualitative descriptive approach with a phenomenological method by collecting data through tests, questionnaires, and written documentation which were then checked for correctness using technical triangulation. The results showed that (1) the students 'knowledge of the environment was classified as very good, (2) the students' attitude towards the environment was classified as very good, (3) the caring behavior towards the environment was classified as very good.

KEMAMPUAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD ISLAM TERPADU EL-HAQ SIDOARJO DITINJAU DARI PENGETAHUAN,SIKAP, DAN PERILAKU

Fachriyatul Ifadah1),Kemil Wachidah*,2)

1)Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

2)Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

*Email Penulis Korespondensi ,kemilwachidah@umsida.ac.id

Abstract- Environmental literacy is an ability in the process of environmental education to determine the ability of awareness which aims to understand the conditions of environmental issues based on knowledge, attitudes, and behavior. Environmental education is one of the important factors for success in instilling character values ​​with environmental culture. Therefore, this study aims to measure the environmental literacy skills of fourth grade students of SD Islam Terpadu El-HaqSidoarjo in terms of knowledge, attitudes, and behavior. This study used a qualitative descriptive approach with a phenomenological method by collecting data through tests, questionnaires, and written documentation which were then checked for correctness using technical triangulation. The results showed that (1) the students 'knowledge of the environment was classified as very good, (2) the students' attitude towards the environment was classified as very good, (3) the caring behavior towards the environment was classified as very good.

Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior

Abstrak- Literasi lingkungan merupakan suatu kemampuan dalam proses pendidikan lingkungan upaya mengetahui kemampuan kesadaran yang bertujuan untuk memahami kondisi isu lingkungan berdasarkan pengetahuan,sikap, dan perilaku. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu factor penting bagi keberhasilan untuk menanamkan nilai karakter berbudaya lingkungan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi lingkungan siswa kelas IV SD Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo ditinjau dari pengetahuan,sikap, dan perilaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi dengan mengumpulkan data melalui tes, angket, dan dokumentasi tertulis yang kemudian diperiksa kebenarannya menggunakan trianggulasi teknik. Hasil penelitian menujukkan bahwa (1)Pengetahuan siswa terhadap lingkungan tergolong sangat baik, (2)Sikap siswa terhadap lingkungan tergolong sangat baik, (3) Perilaku peduli teradap lingkungan tergolong sangat baik.

Kata Kunci :Pengetahun, Sikap, Perilaku

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan pada bidang pendidikan. Diketahui bahwa di Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan yang sangat besar hingga menjadi pusat utama di dunia, permasalahan yang terjadi merupakan masalah lingkungan yang sampai saat ini masih belum bias teratasi. Kerusakan lingkungan bukan saja diakibatkan oleh manusia, tetapi bisa terjadi akibat perubahan iklim cuaca yang berubah-ubah, kualitas ekonomi, maraknya pencurian illegal yang menyebabkan keanekaragam hayati yang berkurang, dan penggunaan lahan pabrik yang mengakibtkan banyaknya limbah yang mengandung bahan kimia.

Akibat dari permasalahan yang ada mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan disekitar, perilaku manusia yang tidak perduli pada lingkungan disekitar merupakan faktor penyebab kerusakan lingkungan. Maka perlu adanya tindakan upaya membangun kesadaran untuk menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan. [1] Pendapat tersebut didukung sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagai masyarakat harus mempunyai tujuan untuk melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari permasalahan pencemaran lingkungan atau kerusakan lingkungan, serta menjaga kelestarian lingkungan. [2] Dari pernyataan tersebut perlu diketahui bahwasannya kita sebagai manusia harus hidup berdampingan satu sama lain, menjaga dan melestarikan lingkungan merupakan tanggung jawab bagi semua orang, sehingga menciptakan susasana lingkungan yang bersih,sehat,nyaman, dan tentram.

Pendidikan lingkungan merupakan proses penanaman nilai karakter yang bertujuan untuk memahami keterampilan pengetahuan dan sikap dalam memahami dan menghargai antar budaya dengan lingkungan. Tujuan dalam pendidikan lingkungan ini untuk melakukan sebuah praktek dalam mengambil sebuah keputusan mengenai kualitas isu lingkungan yang bertujuan untuk membetuk siswa guna memiliki kemampuan literasi yang sangat baik. Guru sebagai pendidik merupakan peran yang sangat penting dalam membentuk generasi yang akan datang melalui pendidikan pentingnya menjaga lingkungan.Tahun 2006 melalui Kementrian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah melalui program sekolah berbasis lingkungan (adiwiyata).

Pendidikan lingkungan hidup bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh wawasan tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kesadaran terhadap lingkungan. Sasaran pendidikan lingkungan hidup adalah terlaksananya pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat sehingga terciptanya kepedulian untuk melindungi, melestarikan, dan meningkatkan kualitas lingkungan. Implementasi pendidikan lingkungan hidup di sekolah harus melibatkan seluruh warga sekolah karena sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan lingkungan. Dalam hal ini siswa diharapkan memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan konsep tentang lingkungan sehingga penilaian yang kritis mengenai isu lingkungan dapat tercapai.[3]

Pengetahuan lingkungan merupakan suatu informasi tentang isu lingkungan yang tidak dibatasi oleh teori, konsep, prinsip, prosedur, hipotesis dan deskripsi. Pengetahuan lingkungan merupakan wawasan yang sangat luas, dalam artian pengetahuan mecakup segala hal yang meliputi faktual, fungsi, dan proses ekosistem.[4] Dalam pengetahuan lingkungan guru menekankan konsep lingkungan kepada siswa agar mampu menilai secara kritis. Ilmu lingkungan sering disebut dengan ilmu penggabungan antara manusia dengan tatanan ilmu yang mempunyai paradigm ilmu pengetahuan yang murni sebagai pedoman sikap dan perilaku manusia, hal ini menujukkan bahwa pengetahuan lingkungan berasal dari ilmu lingkungan dan akan berdasar pada sikap dan perilaku manusia.[5]

Sikap merupakan perbuatan berupa respon yang tertuju pada objek, sedangkan peduli merupakan tindakan yang tertuju pada objek, sehingga sikap peduli lingkungan merupakan bentuk kesadaran terhadap lingkungan yang berupa tindakan yang akan berdampak positif guna mencegah kerusakan lingkungan. Guru sebagai sumber informasi bagi siswa mampu memberikan pengetahuan guna menerapak sikap teladan yang bertujuan untuk menciptakan generasi yang mampu menjaga kelestarian lingkungan. Dalam hal ini guru mulai menanamkan kebiasaan kecil mulai dari membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, mengajarkan penggunaan penghematan listrik. dalam hal ini sependapat dengan yaumi yang menyatak bahwa sikap pendidikan lingkungan merupakan sikap teladan yang bertujuan mewujudukan keseimbangan dan mengembangkan sikap dan tindakan untuk melindungi dan memanfaatkan sumber daya alam.[6]

Peduli lingkungan merupakan suatu tindakan yang berupaya untuk mencegah kerusakan lingkungan. Pentingnya peduli lingkungan ini menujukkan bentuk nilai kesadaran manusia terhadap lingkungan, manusia mempunyai tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan. Perilaku dikatakan baik ketika manusia mendapatkan hasil belajar yang baik. Penanaman nilai peduli lingkungan dapat menjadikan dasar kesadaran yang didaptkan melalui pembelajaran pendidikan karakter. Dalam pendidikan karkter diharapkan guru dapat mengajarkan nilai-nilai karkater kepada siswa terkait tanggung jawab pada lingkungan.

Penanaman nilai karakter menjadikan dasar yang penting untuk menanamkan karakter peduli lingkungan kepada siswa, pendidikan karakter peduli lingkungan dapat diterapkan berdasarkan kurikulum sekolah yang dibuat. Perilaku pendidikan lingkungan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga pendidikan lingkungan ini bertujuan untuk menjadikan siswa berwawasan dan memiliki kemampuan dalam mengelolah lingkungan secara bijaksana dan penuh tanggung jawab.

Melalui program adiwiyata ini diharapkan siswa dapat meningkatkan literasi lingkungan melalui pembelajaran dan pembiasaan sikap peduli lingkungan di sekolah. Pemahaman sebuah pengetahuan dalam berliterasi lingkungan diharapkan memberikan pemahaman siswa terhadap literasi lingkungan yang ditinjau dari pengetahuan, sikap, dan perilaku sebagai individu yang baik. Program berbasis lingkungan merupakan program untuk mewujudkan sekolah yang mampu bersikap, peduli terhadap budaya lingkungan. Berdasarkan hasil observasi yang terlaksana di SD Islam Terpadu El Haq Sidoarjo, sekolah tersebut telah mengimplementasikan pendidikan lingkungan dengan memiliki program menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan harmonis sehingga secara otodidak siswa akan menjadi generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan.

  • PENDAHULUAN
  • METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi yang bertujuan untuk memahami dan menangkap fenomena di lapangan. Sumber data yang digunakan penelitian ini menggunakan sumber data primer yang menggunakan siswa kelas IV SD Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo dan sumber data sekunder melalui dokumen tertulis. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo yang terdiri atas 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

Bagan 1.Tahapan Proses Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi penugasan atau tes, angket, dan dokumentasi. Dalam penugasan ini digunakan untuk mendapatkan hasil dari pengetahuan siswa, angket digunakan untuk mengetahui sikap dan perilaku peduli lingkungan siswa. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengarsip seluruh data relevan yang terkumpul selama proses penelitian, dokumen yang digunakan merupakan dokumen tertulis.

Tabel 1. Indikator Pengetahuan

No. Indikator
1. Wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa Tercermin dalam sikap.
2. Contoh sikap yang kurang peduli terhadap lingkungan.
3. Bagaimana cara kita untuk merawat tumbuhan dengan baik.
4. Efek rumah kaca sebagai masalah lingkungan secara global.
5. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah.
6. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan.
7. Berikut ini yang dapat merusak kelestarian lingkungan.
8. Salah satu contoh sampah organik.
9. Tempat khusus untuk memelihara hewan dan tumbuhan yang dilindungi.
10. Di lingkungan sekolah setiap siswa dapat ikut menjaga lingkungan alam dengan cara.
11. Berikut contoh-contoh lingkungan alam yang harus kita pelihara dan kita jaga, kecuali.
12. Lingkungan alam akan tetap terjaga jika manusia ingin.
13. Membuang sampah di sungai termasuk perbuatan yang.
14. Memelihara dan menjaga lingkungan alam adalah kewajiban dari.
15. Menebang hutan secara sembarangan adalah perbuatan yang.
16. Roni melihat katak di halaman rumahnya, lalu roni ingin memukulnya agar mati. Perbuatan roni tersebut.
17. Kerja bakti membersihkan lingkungan adalah contoh menjaga lingkungan alam secara.
18. Hal yang tidak boleh dilakukan dalam menjaga lingkungan hewan.
19. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat akan membuat para siswa merasa.
20. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan.

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa, dalam tes ini peneliti menggunakan soal pilihan ganda yang nantinya siswa akan memilih salah satu jawaban yang paling benar. Peneliti akan mendeskripsikan data yang terkumpul dari lembar jawaban tes agar mendapat hasil yang terperinci, sehingga diketahui kemampuan pengetahuan siswa terhadap lingkungan alam.

Tabel 2. Indikator Sikap Peduli Lingkungan

Aspek Yang Diukur Indikator Bentuk Pernyataan Soal
Positif Negatif
Sikap siswa terhadap lingkungan Memiliki kesadaran dan rasa syukur sebagai ciptaan Tuhan 1,3
2
Memiliki rasa ingin tahu, kritis dan peduli lingkungan dalam identifikasi mengenai kelestarian lingkungan 5
4,6,7,8,9,10
Menjaga kelestarian lingkungan 11,13,14,15
12

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden. Dengan menggunakan angket yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan sebuah hasil penyesuaian alat ukur pada sikap siswa terhadap lingkungan.Dengan jumlah yang digunakan 15 item dengan nilai pilihan dari 1 sampai dengan 4 kategori penilaian.Adapun kisi-kisi yang digunakan dalam membuat angket untuk mengetahui sikap siswa terhadap lingkungan. Dari hasil angket peneliti memperoleh hasil yang ingin didapatkan, data-data tersebut dianalis dan dipaparkan sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai sikap siswa terhadap kemampuan literasi lingkungan. Peneliti akan mendeskripsikan data yang terkumpul dari setiap lembar jawaban tes agar mendapat hasil yang terperinci, sehingga diketahui kemampuan sikap siswa terhadap lingkungan alam. Adapun pedoman penilaian dengan melihat skor yang didapat, berikut adalah rincian skor yang didapat melalui lembar angket.

Tidak setuju = 1

Setuju = 2

  • Pedoman skor dengan pertanyaan positif :
  • Pedoman skor dengan pertanyaan negatif :

Tidak setuju = 2

Setuju = 1

Dari hasil skor yang diperoleh, peneliti akan menganalisis hasil perolehan skor siswa dari lembar angket untuk mendapatkan ,sehingga peneliti mampu mengetahui sikap siswa terhadap kemampuan literasinya.

Jumlah skor perolehan x 100 = Nilai

Jumlah skor maksimal

Keterangan :

Jumlah Skor Perolehan = Jumlah skor yang diperoleh dari indikator penilaian

Jumlah skor maksimal = Jumlah skor maksimal yang dicapai jika semua indikator memperoleh skor maksimal

Nilai tersebut kemudian ditafsirkan dengan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3. Klasifikasi Indeks Kesukaran

No. Presentase Indeks Kesukaran Keterangan
1. 91 sampai dengan 100 Sangat Baik
2. 80 sampai dengan 89 Baik
3. 70 sampai dengan 79 Cukup
4. Kurang dari 69 Kurang

Tabel 4. Indikator Perilaku Peduli Lingkungan

No Aspek Yang di Ukur Indikator Bentuk Pertanyaan Jumlah Soal
Positif Negatif
1. Perilaku peduli lingkungan Lingkungan FisikKebersihan LingkunganDisiplin LingkunganLingkungan BiologisPemeliharaan dan Perawatan tanaman sekolah 1,2,3,48,911,13 56,7,1012,14,15 555
2. Hambatan dalam proses perilaku peduli lingkungan 20 16,17,18,19 5

Peneliti akan mendeskripsikan data yang terkumpul dari setiap lembar jawaban angket agar mendapat hasil yang terperinci, sehingga diketahui perilaku siswa. Adapun pedoman penilaian dengan melihat skor yang didapat.

Sering = 3

Tidak Pernah = 2

Kadang – kadang = 1

  • Pedoman skor dengan pertanyaan positif :
  • Pedoman skor dengan pertanyaan negatif :

Sering = 1

Kadang – kadang = 2

Tidak Pernah = 3

Dari hasil skor yang diperoleh, peneliti akan menganalisis dengan cara mendikrisipak hasil perolehan skor siswa dari lembar angket untuk mendapatkan hasil yang lebih terperinci, sehingga peneliti mampu mengetahui perilaku siswa terhadap kemampuan literasinya.

Jumlah skor perolehan x 100 = Nilai

Jumlah skor maksimal

Keterangan :

Jumlah Skor Perolehan = Jumlah skor yang diperoleh dari indikator penilaian

Jumlah skor maksimal = Jumlah skor maksimal yang dicapai jika semua indikator memperoleh skor maksimal

Nilai tersebut kemudian ditafsirkan dengan pedoman sebagai berikut:

Tabel 5. Klasifikasi Indeks Kesukaran

No. Presentase Indeks Kesukaran Keterangan
1. 91 sampai dengan 100 Sangat Baik
2. 80 sampai dengan 89 Baik
3. 70 sampai dengan 79 Cukup
4. Kurang dari 69 Kurang

Bagan 2. Model Analisis Data Interaktif Miles & Huberman.

Teknik analisis data menggunakan Miles & Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.[7]

Tabel 6. Hasil Tes Pengetahuan Terhadap Lingkungan

No. Soal Kunci Jawaban Skor Siswa yang menjawab
Benar Salah
1. B 5 20 0
2. B 5 20 0
3. C 5 20 0
4. A 5 20 0
5. C 5 20 0
6. D 5 20 0
7. B 5 20 0
8. C 5 20 0
9. C 5 20 0
10. B 5 20 0
11. C 5 20 0
12. C 5 20 0
13. D 5 20 0
14. B 5 20 0
15. D 5 20 0
16. D 5 20 0
17. A 5 20 0
18. B 5 20 0
19. D 5 20 0
20. B 5 20 0

Berdasarkan Tabel 6, 20 siswa kelas IV A SD Islam Terpadu El Haq Sidoarjo dengan menjawab soal tes tentang pengetahuan seluruh siswa dengan benar, hal ini menujukkan bahwa kemampuan pengetahuan pada siswa kelas IV A untuk memperoleh informasi tentang kelestarian alam sangat baik.

Tabel 7. Daftar Nilai Tes Pengetahuan

No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AF 100 Sangat Baik
2. AS 100 Sangat Baik
3. AZ 100 Sangat Baik
4. AN 100 Sangat Baik
5. AB 100 Sangat Baik
6. CN 100 Sangat Baik
7. CQ 100 Sangat Baik
8. DB 100 Sangat Baik
9. FR 100 Sangat Baik
10. FA 100 Sangat Baik
11. HM 100 Sangat Baik
12. IC 100 Sangat Baik
13. IF 100 Sangat Baik
14. KA 100 Sangat Baik
15. M 100 Sangat Baik
16. MS 100 Sangat Baik
17. MA 100 Sangat Baik
18. MH 100 Sangat Baik
19. MR 100 Sangat Baik
20. NA 100 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 7, 20 siswa kelas IV A SD Islam Terpadu El Haq Sidoarjo menujukkan hasil kemampuan literasi lingkungan alam yang ditinjau dari pengetahuan dengan nilai 100 sangat baik. Berdasarkan data nilai kemampuan pengetahuan siswa berada dikatageroi sangat baik.

Tabel 8. Hasil Angket Sikap

No Pernyataan Respondens
S TS
1. Saya bersyukur kepada Tuhan terhadap makhluk ciptaanya. 20 -
2. Saya tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. - 20
3. Saya akan menjaga kebersihan lingkungan sebagai wujud rasa syukur terhadap ciptaanya. 20 -
4. Saya tidak peduli dengan kondisi lingkungan akibat membuang sampah sembarangan . - 20
5. Saya akan menegur orang yang melakukan pencemaran lingkungan sekitar sebagai penyebab rusaknya lingkungan. 20 -
6. Saya terbiasa membuang sampah dimana saja. - 20
7. Saya akan menyimpan bekas jajan dibawah pohon karena saya tidak melihat tong sampah. - 20
8. Saya tidak peduli jika ada orang lain membuang sampah sembarangan. - 20
9. Jika ada kegiatan kebersihan di sekolah ataupun di rumah saya lebih baik di dalam kelas - 20
10. Saya selalu membiarkan halaman sekolah penuh dengan sampah. - 20
11. Saya akan memilah sampah sesuai tong sampah yang tersedia. 20 -
12. Menjaga kelestarian bukan urusan saya. - 20
13. Saya selalu merawat tanaman dengan baik. 20 -
14. Saya akan berusaha mengajak setiap orang untuk menjaga kebersihan lingkungan demi menyelamatkan bumi kita. 20 -
15. Saya akan mengajak seluruh keluarga dan teman-teman untuk menanm pohon. 20 -

Berdasarkan tabel 8, Pada soal nomer (1) menunjukkan bahwa siswa merasa bersyukur sebagai ciptaan Tuhan,(2) menujukkan bahwa siswa sangat tidak setuju pada hal yang berkaitan dengantidak pedulinya dengan kebersihan lingkungan,(3) menunjukkan bahwa siswa bersikap dan berperilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai wujud rasa syukur terhadap ciptaanya(4) menunjukkan bahwa sangat tidak setuju pada ketidakpedulian padakondisi lingkungan akibat membuang sampah sembarangan, (5) menunjukkan bahwa siswa peduli pada lingkungan dengan seling mengingatkan dan menegur orang yang melakukan pencemaran lingkungan sekitar untuk mencegah timbulnya penyebab rusaknya lingkungan.

Pada soal nomer (6) menunjukkan bahwa siswa tidak terbiasa membuang sampah dimana saja,(7) menunjukkan bahwa siswa tidak akan bersikap dan berperilaku untuk menyimpan bekas jajan dibawah pohon karena tidak melihat tong sampah, akan tetapi akan mencari tempat sampah atau mengkantongi sampah sampai menemukan temapat sampah, (8) menunjukkan bahwa siswa sangat peduli pada lingkungan sehingga siswa sangat setuju pada tindakan ketidakpedulian jika ada orang lain membuang sampah sembarangan,(9) menunjukkan bahwa siswa sangat tidak setuju pada sikap dan perilaku yang tidak mengikuti kegiatan kebersihan di sekolah ataupun di rumah,(10) menunjukkan bahwa siswa sangat tidak setuju pada tindakan yang membiarkan halaman sekolah penuh dengan sampah.

Pada soal nomer (11) menunjukkan bahwa siswa kelas akan melakukan pemilahan sampah sesuai tong sampah yang tersedia,(12) menunjukkan bahwa siswa sangat tidak senang pada tindakan ketidakpedulian dalam menjaga kelestarian, karena menjaga kelesterian sangat penting, hal tersebut adalah tanggungjawab bersama,(13) menunjukkan bahwa siswa sangat senang dalam merawat tanaman dengan baik dan akan selalu melakukan perarawatan pada tanaman dengan baik,(14) menunjukkan bahwa siswa sangat setuju dalam mengajak setiap orang untuk menjaga kebersihan lingkungan demi menyelamatkan bumi,(15) menunjukkan bahwa siswa sangat setuju dan semangat dalam mengajak seluruh keluarga dan teman-teman untuk menanam pohon.

Tabel 9. Hasil Penilaian Angket Siswa

No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan
1. AF 27 100 Sangat Baik
2. AS 27 100 Sangat Baik
3. AZ 27 100 Sangat Baik
4. AN 27 100 Sangat Baik
5. AB 27 100 Sangat Baik
6. CN 27 100 Sangat Baik
7. CQ 27 100 Sangat Baik
8. DB 27 100 Sangat Baik
9. FR 27 100 Sangat Baik
10. FA 27 100 Sangat Baik
11. HM 27 100 Sangat Baik
12. IC 27 100 Sangat Baik
13. IF 27 100 Sangat Baik
14. KA 27 100 Sangat Baik
15. M 27 100 Sangat Baik
16. MS 27 100 Sangat Baik
17. MA 27 100 Sangat Baik
18. MH 27 100 Sangat Baik
19. MR 27 100 Sangat Baik
20. NA 27 100 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa, sikap siswa kelas IV SD Islam Terpadu EL-HAQ Sidoarjo yang sangat baik terhadap kebersihan lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan pada tindakan siswa kelas IV SD Islam Terpadu EL-HAQ Sidoarjo selalu membuang sampah pada tempatnya, saling mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya dan melakukan kegiatan kebersihan baik disekolah maupun di luar sekolah untuk melestarikan kebersihan lingkungan. Dan didukung dengan sikap siswa dalam mengajak setiap orang untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menanam pohon demi menyelamatkan bumi.

  • Pengetahuan
  • Sikap Peduli Lingkungan
  • Perilaku Peduli Lingkungan

Tabel 10 . Hasil Angket Peduli Lingkungan

No Pernyataan Respondens
S K TP
Lingkungan Fisik
1. Saya membuang sampah di tempat sampah. 20 - -
2. Saya berusaha menjaga kebersihan meja dan kursi kelas. 20 - -
3. Saya berusaha menjaga kebersihan dinding sekolah dengan tidak mencoret-coret atau menggambarinya. 20 - -
4. Saya berusaha menjaga kebersihan halaman sekolah dengan tidak membuang sampah sembarangan. 20 - -
5. Saya membersihkan kelas ketika ditegur guru. - - 20
6. Saya hanya membawa satu buku ke sekolah. - - 20
7. Saya berbicara kepada teman saat guru menerangkan. - 5 15
8. Saya tidak membawa pulang spidol untuk dibawa pulang ke rumah. - - 20
9. Jika saya meminjam peralatan sekolah, akan saya kembalikan seperti semula. 20 - -
10. Saya mengembalikan buku perpustakaan, ketika ditegur oleh petugas perpustakaan. 20 - -
Lingkungan Biologis
11. Saya ikut menyirami tanaman sekolah bila ada acara kerja bakti sekolah. 15 5 -
12. Saya memetik daun tanaman di sekolah bila pulang sekolah. - - 20
13. Saya menyumbangkan tanaman bunga untuk keindahan sekolah. 18 2 -
14. Saya menginjak tanaman yang berada dihalaman sekolah. - - 20
15. Saya duduk diatas rerumputan sekolah bersama teman-teman. - - 20
Hambatan dalam proses perilaku peduli lingkungan
16. Saya malas ketika membersihkan kelas. - - 20
17. Saya menunggu perintah guru / ketua kelas untuk membersihkan ruang kelas. - - 20
18. Saya makan ketika pelajaran di kelas. - - 20
19. Tidak ada yang mengingatkan saya menjaga kebersihan kelas. - 6 14
20. Belajar adalah prioritas utama saya. 20 - -

Berdasarkan pada tabel 10, pada soal nomer (1), menunjukkan bahwa seluruh siswa membuang sampah pada tempatnya,(2) menunjukkan bahwa seluruh siswa sering melakukan usaha dalam menjaga kebersihan meja dan kursi kelas,(3) menunjukkan bahwa seluruh siswa seringmelakukan usaha dalam menjaga kebersihan dinding sekolah dengan tidak mencoret-coret atau menggambarinya. Hal ini menyatakan siswa menjaga dan merawat dinding sekolah dari coretan-coretan yang akan membuat dinding sekolah kotor, (4) menunjukkan bahwa seluruh siswa sering melakukan usaha dalam menjaga kebersihan halaman sekolah dengan tidak membuang sampah sembarangan,(5) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah membersihkan kelas pada saat ditegur oleh guru. Hal ini menujukkan bahwa guru menankan perilaku yang bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan sekolah.

Pada soal nomer (6) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah melakukan hanya membawa satu buku ke sekolah. Hal ini menyatakan siswa membawa buku sesuai dengan jadwal mata pelajaran pada hari itu,(7) menunjukkan bahwa 15 siswa tidak pernahmelakukan kegiatan dalam berbicara kepada teman pada saat guru menerangkan, dan 5 siswa kadang-kadang melakukan kegiatan dalam berbicara kepada teman pada saat guru menerangkan,(8) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah melakukan tidak membawa pulang spidol untuk dibawa pulang ke rumah. Hal ini menyatakan siswa akan meninggalkan spidol di sekolah atau diruang kelas,(9) menunjukkan bahwa seluruh siswa pernah melakukan peminjaman peralatan sekolah dan akan dikembalikan seperti semula. Hal ini menyatakan siswa sangat bertanggungjawab pada peralatan sekolah yang dipinjamkannya, (10) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah melakukan pengembalian buku ke perpustakaan, ketika di tegur oleh pertugas perpustakaan.Hal ini menyatakan siswa tepat waktu dalam pengembalian buku di perpustakaan.

Pada soal nomer (11) menunjukkan 15 siswa sering ikut menyirami tanaman sekolah bila ada acara kerja bakti sekolah. Hal ini menujukkan bahwa sekolah mengajajarkan untuk menajaga kelestarian alam, dan 5 siswa kadang-kadang ikut menyirami tanaman sekolah bila ada acara kerja bakti sekolah, karena sudah banyak siswa yang menyirami tanaman,(12) menunjukkan bahwa seluruh tidak pernah melakukan pemetikan daun tanaman di sekolah bila pulang sekolah. Hal ini menyatakan siswa sangat menjaga dan merawat tanaman dilingkungan sekolah,(13) menunjukkan bahwa 18 siswa sering memberikan penyumbangan tanaman bunga untuk keindahan sekolah. Hal ini menyatakan bahwa pihak sekolah menanmkan nilai karakter yang baik sejak dini, dan 2 siswa kadang-kadang memberikan penyumbangan tanaman,(14) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah menginjak tanaman yang berada dihalaman sekolah. Hal ini menyatakan siswa sangat menjaga dan merawat tanaman dilingkungan sekolah,(15) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah duduk diatas rerumputan sekolah bersama teman-teman. Hal ini menyatakan siswa sangat menjaga dan merawat tanaman dilingkungan sekolah, dan sekolah menyediakan tempat untuk siswa.

Pada soal nomer (16) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah malas ketika membersihkan kelas. Hal ini menyatakan siswa sangat rajin dalam menjaga dan membersihkan kelas,(17) menunjukkan bahwa seluruh tidak pernah menunggu perintah guru / ketua kelas untuk membersihkan ruang kelas. Hal ini menujukkan bahwa guru ingin siswanya disiplin dengan cara member jadwal piket, sehingga siswa mempunyai tanggung jawab,(18) menunjukkan bahwa seluruh siswa tidak pernah makan ketika pelajaran di kelas. Hal ini menyatakan siswa sangat tertib dalam proses pembelajaran saat sedang berlangsung,(19) menunjukkan bahwa 14 siswa sering melakukan menjaga kebersihan pada saat tidak ada yang mengingatkan,dan 6 siswa kadang-kadang menjaga kebersihan pada saat tidak ada yang mengingatkan, (20) menunjukkan bahwa seluruh siswa memilih belajar adalah prioritas utamanya. Hal ini menyatakan siswa sangat fokus dalam belajar.

Tabel 11. Hasil Penilaian Angket Siswa

No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan
1. AF 60 100 Sangat Baik
2. AS 59 98 Sangat Baik
3. AZ 59 98 Sangat Baik
4. AN 60 100 Sangat Baik
5. AB 59 98 Sangat Baik
6. CN 60 100 Sangat Baik
7. CQ 57 95 Sangat Baik
8. DB 59 98 Sangat Baik
9. FR 59 98 Sangat Baik
10. FA 59 98 Sangat Baik
11. HM 59 98 Sangat Baik
12. IC 58 97 Sangat Baik
13. IF 60 100 Sangat Baik
14. KA 58 97 Sangat Baik
15. M 60 100 Sangat Baik
16. MS 59 98 Sangat Baik
17. MA 59 98 Sangat Baik
18. MH 59 98 Sangat Baik
19. MR 59 98 Sangat Baik
20. NA 60 100 Sangat Baik

Berdasarkan table 11 menujukkan bahwa ada 6 siswa yang mendapatkan nilai 100, 11 siswa yang mendapatkan nilai 98, 2 siswa yang mendapatkan nilai 97,dan 1 siswa mendapatkan nilai 95. Setiap siswa memperoleh nilai yang berbeda,akan tetapi melihat dari indeks penilaian siswa kelas IV A SD Islam Terpadu El Haq Sidoarjo sangat disiplin terhadap kepedulian kebersihan lingkungan, perilaku siswa sangatlah baik.

2. Pembahasan

A. Pengetahuan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwasannya Pengetahuan siswa terhadap lingkungan sangat baik, dilihat dari tabel 5 hasil penskoran nilai siswa terhadap kemampuan siswa untuk pengetahuan terhadap kelestarian alam dan menjaga lingkungan.Pengetahuan adalah faktor domain yang mempengaruhi perilaku dimana seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan baik, mempunyai kemungkinan mempunyai pengetahuan yang baik sehingga dapat menunjukkan perilaku yang lebih baik terhadap lingkungan sekitar dibandingkan dengan seseorang yang berpendidikan lebih rendah.Responden memberikan gambaran bahwa responden mempunyai kemampuan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Sikap merupakan perbuatan yang berupa respon terhadap suatu objek.Peduli lingkungan adalah tindakan yang tertuju pada objek, sehingga sikap peduli lingkungan merupakan bentuk kesadaran seseorang terhadap lingkungan yang berupa suatu tindakan yang berdampak positif terhadap lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan sekitar.Peduli lingkungan juga dapat dikatakan sebagai sikap yang berkaitan dengan lingkungan hidup.Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwasannya seluruh responden menujukkan sikap yang baik yaitu 20 siswa. Dalam hal ini upaya tersebut sudah dipastikan untuk melihat kesadaraan siswa dengan cara membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, menjaga lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil tabel 7 menujukkan seluruh siswa Kelas IV SD El-Haq Sidoarjo memberikan penilaian yang positif dan respon yang baik terhadap keadaan lingkungan yang berada dilingkungan sekolah. Guru sebagai sumber informasi berhasil memberikan contoh sikap teladan sebagai pembelajaran diusai dini dan menanamkan nilai karkter yang baik, Hal ini dipertegas oleh Yaumi , sikap teladan sendiri merupakan sikap yang bertujuan untuk mewujudkan keseimbangan antara manusia dan lingkungan, mengembangkan individu untuk memiliki sikap dan tindakan melindungi lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara baik.[8] Hal ini ditujukan berdasarkan Guru sebagai informasi siswa dilingkungan sekolah perlu mengembangkan potensi sikap peduli lingkungan dan diharapkan seluruh siswa terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

  • Sikap Peduli Lingkungan
  • Perilaku Peduli Lingkungan

Perilaku peduli lingkungan yang ditunjukkan oleh siswa kelas IV A SD Islam Terpadu sangat baik, perilaku peduli lingkungan yang baik berdampak pada lingkungan yang menjadi baik juga. Baik buruknya kondisi suatu lingkungan ditentukan oleh sikap dan perilaku, berupa benda-benda hidup seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan ataupun berupa benda-benda mati yang dipengaruhi oleh manusia sehingga keberadaannya harus dijaga dan dilestarikan. Lingkungan sekitar yang dijaga dengan baik akan membawa manfaat yang besar bagi kelangsungan hidup manusia.

Perilaku peduli lingkungan yang tergolong baik dapat dipengaruhi olehtingkat pendidikan responden yang tergolong masih sangat kecil yaitu tingkat SD. Sebagai siswa SD, siswa telah memahami bahwa lingkungan membutuhkan kepedulian dari semua orang agar lingkungan yang ada dapat terjaga dan tidak rusak. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah tingkat pendidikan.Tingkat pendidikan berpangaruh terhadap pengetahuan seseorang, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuan yang dimiliki semakin baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi lingkungan siswa kelas 4 di SD Islam Tepadu El Haq Sidoarjo yang ditinjau dari pengetahuan, sikap, dan perilaku adalah sebagai berikut ; Pengetahuan siswa tentang peduli terhadap makhluk hidup disekitar siswa kela IV A di SD Islam El Haq Sidoarjo tergolong sangat baik, Sikap peduli lingkungan yang ditunjukkan siswa kelas IV A di SD Islam Tepadu El Haq Sidoarjo tergolong sangat baik, Perilaku peduli lingkungan yang ditunjukkan kelas IV A di SD Islam Tepadu El Haq Sidoarjo tergolong sangat baik, dalam perilaku peduli lingkungan secara fisik, biologis dan sosial juga tergolong sangat baik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Allah SWT yang senantiasa melancarkan penelitian ini, kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan. Serta penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kemil Wachidah,S.Pd,M.Pd selaku pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, terima kasih kepada Bapak Mochamad Lutfi Andriansa,S.Pd selaku kepala sekolah SD Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian. Kemudian terima kasih untuk guru kelas IV Ibu Daniarti , Siswa kelas IV A dan seluruh warga SD Islam Terpadu El-Haq Sidoarjo yang turut membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. semoga penelitian yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

REFRENSI

[1] Ruqoyah Nasution,2016,Analisis Kemampuan Literasi Lingkungan,Siswa SMA Kelas X di Samboja dalam Pembelajaran Biologi,Jurnal PendidikanVol 13 (1).Hal 352.

[2] Undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

[3] Palmer,J.A.1998.Enviromental Education in the 21stCentury:Theory,Practice,Progress and Promise.London:Routledge.

[4] Hines,Hungerfod, & Tomera, 1986-1987; Schahn & Holzer,1990. Pengetahuan Lingkungan.

[5] Soejani.2016.Aspek-Aspek dalam Pengetahuan Lingkungan.UI Press.Jakarta.111 hlm.

[6] Yaumi.2014.Pendidikan Karakter : Landasan, Pilar.Hal 111.

[7] Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992, hlm. 16.

[8] Yaumi.2014.Pendidikan Karakter :.Hal 111.

References

  1. Ruqoyah Nasution,Analisis Kemampuan Literasi Lingkungan,Siswa SMA Kelas X di Samboja dalam Pembelajaran Biologi,Jurnal PendidikanVol 13 (1).Hal 352,2016.
  2. Undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  3. Palmer,J.A.Enviromental Education in the 21st Century:Theory, Practice, Progress and Promise.London:Routledge.1998.
  4. Hines,Hungerfod, & Tomera, 1986-1987; Schahn & Holzer,1990. Pengetahuan Lingkungan
  5. Soejani.Aspek-Aspek dalam Pengetahuan Lingkungan.UI Press.Jakarta.111 hlm.2016.
  6. , [8] Yaumi.Pendidikan Karakter : Landasan, Pilar & Implementasi.Hal 111.2014
  7. Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992, hlm. 16.