Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer
Education
DOI: 10.21070/acopen.6.2022.1569

Overview of Mother's Knowledge About Exclusive Breastfeeding In Infants Aged 6-12 Months In Medalem Village, Tulangan Sidoarjo District


Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Desa Medalem, Kecamatan Tulangan Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

ASI eksklusif bayi pengetahuan deskriptif

Abstract

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan saat setelah melahirkan dan tidak diperbolehkan memberikan makanan atau minuman yang lain selain ASI sampai usia 6 bulan. Dari data awal di Desa Kraton Kecamatan Krian, bulan Februari 2020 didapatkan ada (20%) ibu yang memberikan ASI secara eksklusif. Tujuan penelitian diketahuinya gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Medalem Tulangan.Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan cara mengunjungi rumah ibuĀ  yang memiliki bayi usia 6-12 bulan, dari populasi sebanyak 10 ibu. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya (40%) pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif adalah cukup, Simpulan penelitian ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan mempunyai cukup pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif hampir setengahnya adalah cukup. Saran untuk penelitian ini bidan lebih optimal dalam memberikan KIE tentang pemberian ASI eksklusif yang benar.

Introduction

Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana ASI bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0-6 bulan. ASI eksklusif diberikan kepada bayi karena mengandung berbagai manfaat diantaranya yaitu menurunkan risiko terjadinya infeksi dan dapat berpengaruh pada IQ anak [1].Sedangkan pada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dapat berdampak negatif seperti pertumbuhan bayi menjadi kurang optimal, bayi tidak dapat antibodi yang terkandung pada ASI, bayi akan mudah mengalami karies gigi, dan tidak ada keterikatan antara ibu dan anak, rentan terhadap alergi, dan tidak mendapatkan komposisi lengkap dari ASI [2]. ASI eksklusif diberikan pada bayi karena mengandung beberapa manfaat yaitu menurunkan risiko terjadinya infeksi, misalnya infeksi pada pernapasan, telinga , dan pencernaan. ASI juga dapat mencegah terjadinya penyakit non-infeksius seperti kurang gizi, obesitas, penyakit alergi dan asma [3].

Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, dari berbagai sumber faktor tersebut adalah Usia [4], Pengetahuan [5], Pendidikan [3], Pekerjaan [6], Paritas [7], Budaya [8]. Pemerintah memiliki suatu program untuk memperingati “Hari ASI Sedunia” yaitu, setiap minggu pertama pada awal bulan Agustus tanggal 1-6 dijadikan sebagai “Pekan ASI Sedunia”, yang mana dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya ASI bagi tumbuh kembang bayi [9].

Berdasarkan data dari profil kesehatan sidoarjo tahun 2018 didapatkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di kabupaten Sidoarjo sebesar 61,82% bayi yang diperiksa,sedangkan target dari program pemerintah untuk ASI eksklusif pada tahun 2018 adalah sebesar 80% [1]. Kemudian data awal yang saya dapatkan di Desa Kraton Kecamatan Krian, pada bulan Februari 2020 didapatkan ada 12 dari 20 ibu (60%) yang belum memberikan ASI eksklusif dengan benar. Hal tersebut menunjukkan masih banyak ibu di Desa Kraton Kecamatan Sidoarjo yang tidak memberikan ASI eksklusif dengan benar.

Research Method

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriktif yang dilakukan dengan tujuan untuk mengutamakan pembuatan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif

Berdasarkan data umum penelitian di desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo didapatkan hasil, Tabel 1 Menunjukkan seluruhnya (100%) bahwa usia ibu >20-35 tahun, Tabel 2 Menunjukkan sebagian besar (60%) bahwa pendidikan ibu SMA, Tabel 3 Menunjukkan sebagian besar (60%) bahwa pekerjaan ibu bekerja, Tabel 4 Menunjukkan seluruhnya (100%) bahwa usia bayi 6-12 bulan, Tabel 5 Menunjukkan bahwa seluruh jawaban benar (100%) terletak pada soal nomor 1 , sebagian besar jawaban yang salah (60%) terletak pada soal nomor 5 dan 7, Tabel 6 Menunjukkan hampir setengahnya (40%) bahwa pengetahuan ibu cukup.

Usia ibu Frekuensi Persentase
<17-20 tahun 0 0
>20-35 tahun 10 100
Total 10 100
Table 1.Distribusi frekuensi Usia ibu di Desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 0 0
SMP 4 40
SMA 6 60
PERGURUAN TINGGI 0 0
Total 10 100
Table 2.Distribusi frekuensi pendidikan ibu di Desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Bekerja 6 60
Tidak bekerja 4 40
Total 10 100
Table 3.Distribusi frekuensi pekerjaan ibu di Desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo
Usia bayi Frekuensi Persentase
0-5 Bulan 0 0
6-12 Bulan 10 100
Total 10 100
Table 4.Distribusi frekuensi usia bayi di Desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo
Pernyataan Jawaban
Benar % Salah %
1 ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan dari usia 0- 6 bulan tanpa makanan dan minuman pendamping apapun selain ASI 10 100 0 0
2 Bayi sebaiknya diberikan makanan pendamping pada usia 0-6 bulan. 5 50 5 50
3 Kandungan yang terdapat dalam ASI adalah vitamin, lemak dan protein 6 60 4 40
4 Kolostrum yang keluar pada hari 1-3, berwarna bening agak kekuningan dapat melindungi tubuh bayi dari penyakit 5 50 5 50
5 Meneteki kepada bayi dapat memelihara hubungan ibu dan bayi 4 40 6 60
6 Memberikan ASI kepada bayi dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi 7 70 3 30
7 Bayi yang mendapatkan ASI akan megalami kekurangan gizi dan mudah sakit 4 40 6 60
8 Bayi yang tidak menyusu pada ibu dapat membuat produksi ASI menjadi lancar 6 60 4 40
9 Cara menyusui yang benar dengan posisi dan ketepatan waktu dalam pemberian dapat membuat rasa nyaman pada bayi dan tidak membuat ASI lancar 5 50 5 50
10 Disaat ibu merasakan khawatir pada ASI yang tidak cukup dan cemas dapat membuat ASI ibu menjadi lancar 5 50 5 50
Table 5.Distribusi jawaban responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di Desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Baik 3 30
Cukup 4 40
Kurang 3 30
Total 10 100
Table 6.Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI ekskusif di Desa Medalem Kecamatan Tulangan Sidoarjo

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa hampir setengahnya pengetahuan ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan di Desa Medalem Tulangan Sidoarjo tentang ASI eksklusif adalah cukup. Hal ini berdasarkan hasil penelitian sebagian besar (60%) ibu berpendidikan SMA. Pendidikan SMA termasuk dalam golongan berpendidikan menengah yang dapat berdampak pada pola pikir dalam menentukan adanya sesuatu perilaku yang tidak menguntungkan maupun yang menguntungkan dalam hal pemberian ASI ekslusif. Ibu mendapatkan pengetahuan yang cukup mengenai pemberian ASI eksklusif disebabkan sudah mendapatkan pendidikan kesehatan oleh bidan desa dan melalui media informasi. Pendidikan dan media informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang hal-hal yang baru terutama dalam kesehatan sehingga berdampak pada pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Hal ini sesuai dengan pendapat [10] menyatakan pengetahuan dapat berpengaruh pada ibu tentang pemberian ASI eksklusif yang diperoleh dari pendidikan ibu yang bersifat informal melalui penyuluhan dan bisa juga dari pemberian informasi dari tenaga kesehatan saat melakukan kunjungan ke posyandu, dengan ini pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi seseorang dalam berfikir tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.

Research Result and Discussion

Hasil penelitian menunjukkan seluruhnya (100%) ibu berusia 26-35 tahun. Usia tersebut merupakan usia yang matang. sehingga dapat mempengaruhi ibu dalam penerimaan informasi tentang ASI eksklusif. Hal ini sesuai dengan semakin cukup usia, tingkat kemampuan dan kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan. Hal ini sesuai dengan pendapat [3] Pendidikan ibu akan berpengaruh pada pola pikir dalam menentukan adanya sesuatu perilaku yang tidak menguntungkan maupun yang menguntungkan misalnya seseorang ibu yang mempunyai pengetahuan luas tentang ASI secara eksklusif karena dalam pola berpikir lebih realistis dibandingkan dengan seorang yang berpendidikan lebih rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuli A pada bulan April 2013 yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui dan Dampak Terhadap Pemberian ASI Eksklusif” menyebutkan bahwa hasil keseluruhan ibu di wilayah tangerang masih dalam kategori pengetahuan kurang, sehingga kurangnya pengetahuan ibu dapat mempengaruhi dalam penerimaan informasi tentang ASI eksklusif. Kemudian pengetahuan ibu yang kurang mengenai posisi meyusui yang benar berdampak ibu akan sering merasa lelah, puting susu lecet dan nyeri, selain itu bayi akan merasa kurang nyaman. Hasil dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh yuli.

Conclusion

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif hampir setengahnya adalah cukup.

References

  1. Dinas Kesehatan Sidoarjo.2018. Jawa Timur
  2. Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI Eksklusif. Jakarta: Dunia Sehat.
  3. Prasetyono. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogya : Diva Press
  4. Kurniawati, D. (2014). faktor determinan yang mempengaruhi kegagalan pemberian asi eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di kelurahan mulyorejo wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Surabaya (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
  5. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  6. Astutik, R. Y. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salembang Medika
  7. Proverawati, A., & Rahmawati, E. (2010). Kapita selekta ASI dan menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika, 9.
  8. Soetjiningsih., 2012. ASI petunjuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC
  9. AIMI. (2017). “Siaran pers pekan ASI sedunia”. Tersedia dari, https://aimiasi.org/layanan/lihat/siaran-pers-pekan-ASI-sedunia-2017
  10. Widiyanto, S. (2012). Hubungan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan sikap terhadap pemberian ASI eksklusif (Doctoral dissertation, UNIMUS).